Anda di halaman 1dari 50

Metodologi Penelitian

Kuantitatif
Topik Pembahasan
1. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
2. Filosofis Penelitian Kuantitatif
3. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
4. Jenis Metode Penelitian Kuantitatif
5. Penerapan Penelitian Kuantitatif
6. Perbandingan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
7. Kerangka Penelitian Kuantitatif
8. Contoh Penelitian Kuantitatif
1.
Pengertian Metode Penelitian
Kuantitatif

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2.
Filosofis Penelitian Kuantitatif
• Positivisme
Tiga tingkatan cara berpikir manusia dalam berhadapan dengan
alam semesta

Teologi (Etat Theologique) Metafisik (Etat Metaphisique) Positif (Etat Positive)


Pada tingkatan ini manusia belum Pada dasarnya tingkatan ini Pada tahapan ini manusia sudah
bisa memahami hal-hal yang merupakan suatu variasi dari cara menemukan pengetahuan yang
berkaitan dengan sebab akibat. berfikir teologis, dimana Tuhan cukup untuk menguasai alam.
Segala kejadian dialam semesta atau Dewa-dewa diganti dengan Pada tahapan positif manusia lebih
merupakan akibat dari suatu kekuatan-kekuatan abstrak percaya diri, dengan
perbuatan Tuhan dan manusia misalnya dengan istilah kekuatan ditemukannya hukum-hukum
hanya bersifat pasrah, dan yang alam. alam. Tahapan ini merupakan
dapat dilakukan adalah memohon tahapan dimana manusia dalam
pada Tuhan agar dijauhkan dari hidupnya lebih mengandalkan
berbagai bencana. pada ilmu pengetahuan.
Positivisme

✘ Secara ontologis, penelitian kuantitatif


hanya akan meneliti semua sasaran
penelitian yang berada dalam kawasan
dunia empiris.
✘ Epistimologi yang dikembangkan dalam
penelitian adalah bagaimana cara untuk
menemukan kebenaran yang koheren atau
konsisten.
✘ Aksiologi membicarakan tentang sistem
nilai suatu ilmu secara filosofis.
3.
Karakteristik Penelitian
Kuantitatif
• Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif
• Asumsi Penelitian Kuantitatif
Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif
Data Kuantitatif
Pendekatan
Hasil pengamatan fakta Analisis Kuantitatif
Pendekatan (approach) Metode Kuantitatif empiri dinyatakan dalam
dimaksudkan suatu strategi Analisa Kuantitatif
Metode disini menunjuk ukuran kuantitatif berupa
memecahkan merupakan pengolahan
pada prosedur yang lebih bilangan, dengan digunakan
permasalahan yang data dengan digunakan
bersifat teknis untuk prinsip dasar matematik
melibatkan berbagai menambah, mengurangi, metoda statistika.Statistik
penelitian kuantitatif.
komponen yang rumit. dapat dibedakan antara
Bagaimana cara mengkalikan, membagi dsb.
Dalam keilmuan termasuk Kemudian dilanjutkan statistik deskriptf dan
menjabarkan karakteristik
penelitian sering dengan teknik statistic untuk statistik inferensial.
variable dan menemukan
digunakan istilah memperoleh satuan-satuan
keterkaitan antar variable
paradigma (paradigme). statistik yang diperlukan.
penelitian.
Asumsi Penelitian Kuantitatif

Asumsi Ontologis Asumsi Aksiologis


Ontologis menunjuk pada obyek Aksiologis dimaksudkan nilai
ilmu baik materiil maupun formil. (value)atau kemanfaatan ilmu
dalam kehidupan manusia.

Asumsi Epistimologis Asumsi Hakekat Manusia


Epistimologis dimaksudkan Asumsi hakekat manusia pada
metode yang digunakan suatu prinsipnya manusia diatur oleh
ilmu dalam upaya memperoleh pola universal, sehingga
pengetahuan yang benar sebagai karakteristik dan subyektivitas
khasanah ilmu yang individu tidak diperhatikan.
bersangkutan.
4.
Jenis Metode
Penelitian Kuantitatif
Jenis Metode Penelitian Kuantitatif

Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian


Eksperimen Korelasi Komparasi Survey
Penelitian Eksperiman Penelitian Komparasi
Penelitian ekperimen merupakan Jenis penelitian komparasi merupakan
penelitian yang berusaha untuk jenis penelitian untuk mencari jawaban
mengetahui pengaruh variabel tertentu secara mendasar tentang sebab-akibat
terhadap variabel lain dalam kondisi dengan cara menganalisa faktor-faktor
yang terkontrol secara ketat. Artinya penyebab terjadinya atau munculnya
kondisi dan situasi sangat dipantau dan suatu fenomena tertentu.
dijaga guna kepentingan penelitian
dengan rencana yang sudah dibuat
sebelumnya. Penelitian eksperimen
sendiri ada 4 jenis yaitu, pre
experimental, true experimental, Penelitian Survey
factorial, dan quasi experimental.
Penelitian survey merupakan penelitian
Penelitian Korelasi yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner
Penelitian korelasional ialah penelitian sebagai alat pengumpul data. Jadi, yang
untuk melihat hubungan antara variabel menjadi alat untuk menggali data bisa
atau beberapa variabel denga variabel dilakukan wawancara,observasi, data
lain. Penelitian ini menggunakan dokumen atau melalui kuisioner..
variabel bebas untuk memprediksi dan
variabel terikat untuk variabel yang
diprediksi.
5.
Penerapan Penelitian
Kuantitatif
• Kapan Metode Kuantitatif Digunakan
• Kompetensi Peneliti Kuantitatif
• Proses Penelitian Kuantitatif
Kapan kita menggunakan metode kuantitatif?

Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode survey dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan
apabila:
✘Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang
seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan
pelaksanaan.
✘Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
✘Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
✘Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
✘Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
✘Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

Kompetensi Peneliti Kuantitatif
Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan diteliti.
✘ Mampu melakukan analisis masalah secara akurat sehingga dapat ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
✘ Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian.
✘ Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey, ekperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R&D.
✘ Memahami teknik-teknik sampling, seperti probabiliti sampling dan nonprobabiliti sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representatif dengan
sampling error tertentu.
✘ Mampu menyusun instrumen baik tes maupun non tes untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
✘ Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara observasi, dan dokumentasi. (Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik)
✘ Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
✘ Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis. (Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak yang terkait)
✘ Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah. (Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas)
Proses Penelitian Kuantitatif

Place your screenshot here


6.
Perbandingan Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
PARADIGMA KUALITATIF PARADIGMA KUANTITATIF

Menganjurkan Penggunaan Metode Kualitatif Menganjurkan Penggunaan Metode Kuantitatif

Fenomelogisme dan verstehen dikaitkan dengan pemahaman Logika positivisme:”Melihat fakta atau kasual fenomena sosial dengan
perilaku manusia dari frame of reference aktor itu sendiri sedikit melihat bagi pernyataan subyektif individu-individu”

Observasi tidak terkontrol dan naturalistik Pengukuran terkontrol dan menonjol

Subyektif Obyektif

Dekat dengan data:merupakan perspektif “insider” Jauh dari data: data merupakan perspektif “outsider”

Grounded, orientasi diskoveri, eksplorasi, ekspansionis, deskriptif, Tidak grounded, orientasi verifikasi, konfirmatori, reduksionis, inferensial
dan induktif dan deduktif-hipotetik

Orientasi Proses Orientasi Hasil

Valid: data “real, “rich, dan “deep” Reliabel:data dapat direplikasi dan “hard”

Tidak dapat digeneralisasi:studi kasus tunggal Dapat digeneralisasi:studi multi kasus

Holistik Partikularistik

Asumsi realitas dinamik Asumsi Realitas Stabil


19
7.
Kerangka Penelitian
Kuantitatif
Kerangka Penelitian Kuantitatif

Judul Penelitian II. Landasan Teori, Kerangka III. Metode Penelitian


I. Pendahuluan Berpikir, dan Pengajuan a. Tujuan Khusus
a. Latar Belakang Hipotesis Penelitian
b. Identifikasi Masalah a. Deskripsi Teori b. Waktu dan Tempat
c. Pembatasan Masalah b. Penelitian yang Penelitian
d. Perumusan Masalah Relevan c. Variabel Penelitian
e. Tujuan Umum c. Kerangka Berpikir d. Metode Penelitian
Penelitian d. Hipotesis Penelitian e. Teknik Pengambilan
f. Manfaat Penelitian Sampel
f. Teknik
Pengumpulan Data
g. Teknik Pengolahan
data
Kerangka Penelitian Kuantitatif

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan V. Kesimpulan, Implikasi, dan Saran


a. Deskripsi Data Hasil Penelitian a. Kesimpulan
b. Pengujian Persyaratan Pengolahan b. Implikasi
Data c. Saran
c. Pengujian Hipotesis Daftar Pustaka
d. Interpretasi dan Pembahasan
Lampiran
Judul Penelitian Rumusan Masalah
Menggambarkan interaksi antar dua variabel ✘ Biasanya dalam bentuk kalimat tanya
atau lebih, baik membedakan (pengaruh) ✘ Menanyakan ada tidaknya perbedaan
atau menghubungkan (keterkaitan) atau hubungan antar dua variabel atau
lebih
✘ Belum mengarah atau belum mengacu
ke teori
✘ Disarankan agar sama banyak dengan
rumusan hipotesis penelitian
Kerangka Berpikir
Landasan Teori
Hasil pemikiran peneliti dengan berdasarkan
✘ Berdasarkan teori – teori yang ada pada teori tentang variabel yang diteliti
tiap variabel
✘Dirumuskan dalam bentuk kalimat
✘ Dirumuskan sintesis yang merupakan pernyataan
konsep dari variabel tersebut
✘Minimal terdiri dari 3 paragraph
✘ Menyusun kerangka berpikir dan
✘Biasanya dimulai dengan kata diduga
hipotesis penelitian
✘Tidak memuat teori lagi
✘ Dari konsep yang dibuat maka dapat
dirumuskan indikator yang dapat ✘Mengarah kepada rumusan masalah
membantu penyusunan pertanyaan ✘Disarankan agar sama banyak dengan
dalam instrumen untuk menjaring data rumusan hipotesis penelitian
yang dimaksud
Hipotesis

Dua bentuk hipotesis Hipotesis Penelitian


1. Hipotesis penelitian, dirumuskan secara naratif 1.Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
berdasarkan kerangka berpikir penelitian dan 2.Tanpa kata diduga
landasan teori yang dipilih
3.Sudah mengarah
2. Hipotesis Statistik, dirumuskan secara
matematis dalam bentuk dua kalimat matematika 4.Benyaknya sesuai dengan kerangka berpikir dan
rumusan masalah
8.
Contoh Penelitian
Kuantitatif
Studi Kasus 1
Pegawai negeri sipil pada kantor kecamatan galela Kabupaten Halmahera Utara sebagai salah satu birokrasi
publik di tingkat kecamatan menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat, sesuai hasil pengamatan awal
memperlihatkan kecenderungan belum optimalnya penerapan peraturan disiplinkerja pegawai, terutama
berkaitan dengan disiplin dalam menggunakan waktu kerja. Kondisi ini diindikasikan dengan perilaku
sebagian pegawai yang cenderung mengabaikan pemanfaatan waktu kerja yang lebih efisien dan efektif. Salah
satu contoh klasik adalah bahwa sebagian pegawai sering datang dan pulang kerja kurang tepat waktu serta
melakuan kegiatan lain pada saat jam kerja, seperti menjemput anak sekolah, berjalan-jalan/ makan siang
diluar kantor, terutama dipusat-pusat perbelanjaan. Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa pengawasan
sangat penting bahkan berpengaruh terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai, sehingga dengan demikian,
maka penerapan fungsi pengawasan punya hubungan kontributis dengan disiplin kerja pegawai itu sendiri.
Metodologi Penelitian
(Metode, Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data,
dan Teknik Analisis Data)

Metode dan pendekatan yang digunakan dalam

1. penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang


dilakukan adalah penelitian korelasi (hubungan)
2. Variabel Penelitian

✘ Variabel bebas (mempengaruhi / independen) : pengawasan


✘ Variabel terikat (terpengaruh / dependen) : disiplin kerja
✘ Indikator Variabel Pengawasan:
○ Personalia petugas yang dilibatkan dalam melakukan pengawasan
○ Metode atau sistem prosedur
○ Sarana yang digunakan
○ Tindak lanjut hasil pengamatan dan evaluasi
✘ Indikator Variabel Disiplin Kerja:
○ Masuk dan pulang kerja tepat waktu
○ Tingkat absensi rata – rata dalam 3 bulan terakhir
○ Tingkat loyalitas para pegawai kepada pimpinan
○ Tingkat ketaatan para pegawai terhadap aturan – aturan yang berlaku dalam proses pelaksanaan tugas
Populasi dan Sampel
3.
Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh
pegawai negeri yang bekerja pada Kantor
Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Besar populasi kurang dari 100, maka
Utara, sesuai data terakhr berjumlah 32
penelitian ini mengambil seluruh anggota
orang.
populasi untuk dijadikan anggota sampel
sehingga penelitian ini disebut sebagai
penelitian populatif dengan besar sampel
responden sebanyak 30 orang pegawai.
4. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner Wawancara Survei Lapangan


Kuesioner, digunakan untuk Wawancara, dengan Survei lapangan, digunakan
menjaring data primer yang menggunakan interview guide untuk menjaring data sekunder,
didistribusikan langsung (pedoman wawancara) yaitu data statistik yang
kepada 30 responden pegawai digunakan untuk melengkapi diperoleh melalui Kantor
di Kantor Kecamatan Galela data primer Kecamatan Galela Kabupaten
Kabupaten Halmahera Utara Halmahera Utara, seperti : data
kepegawain, absensi, DP3.
Daftar hadir,dll.
5. Teknik Analisis Data
Hasil dan Pembahasan
Variabel Pengawasan

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel pengawasan (X) mempunyai rentang skor teoritik antara 8 - 40 dan rentang skor empiric
(R) antara 17 - 29, dengan rata-rata (M) = 23,7 simpangan baku (SD) = 4,46, median (me) = 24, dan modus (Mo) = 21. Dengan
menggunakan kelas interval (bki) sebanyak 3 kelas dan 3 kategori, dengan panjang interval (P) sebesar 4, maka selanjutnya dapat
disusun distribusi frekuensi skor variabel Pengawasan (X1)

Distribusi tabel menunjukkan bahwa sebaran skor variabel pengawasan berada pa kelas interval 21-24 dengan jumlah frekuensi
sebanyak 13 responden atau 43,3% dari 30 responden. Realitas ini menunjukkan bahwa hampir separuh dari responden menyatakan
bahwa penerapan fungsi pengawasan oleh pimpinan pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara berada pada kategori
“sedang” cenderung “tinggi”. Hal ini diindikasikan dengan skor rata-rata variabel pengawasan mencapai 23.7 atau sebesar ± 78.9 % dari
skor maksimum teoritik sebesar 40
Hasil dan Pembahasan
Variabel Disiplin Kerja Pegawai
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel pengawasan (Y) mempunyai rentang skor teoritik antara 8 - 40 dan
rentang skor empiric (R) antara 17 - 30, dengan rata-rata (M) = 25 simpangan baku (SD) = 3,86, median (me) = 25,5, dan
modus (Mo) = 30. Dengan menggunakan kelas interval (bki) sebanyak 3 kelas dan 3 kategori, dengan panjang interval
(P) sebesar 5, maka selanjutnya dapat disusun distribusi frekuensi skor variabel Pengawasan (X1)

Distribusi tabel menunjukkan bahwa sebaran skor variabel Disiplin kerja pegawai berada pada kelas interval 22- 26
dengan jumlah frekuensi sebanyak 13 responden atau 43,3% dari 30 responden. Hal ini mengindikasikan bahwa Disiplin
kerja pegawai berada pada kategori “sedang” atau “menengah”
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Penerapan Fungsi Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja

3. Setelah dilakukan analisis dengan menerapkan rumus korelasi product moment atau korelasi sederhana dari rPearson dan dibantu
dengan program SPSS versi 12.0 for windows, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0.788.
Uji signifikansi dengan cara mngkosultasi nilai koefisien korelasi hasil penelitian (r-hitung) dengan nilai r-tabel, ternyata sangat
signifikan pada taraf uji 1 %, dimana rhitung = 0.788 jauh lebih besar dari rtabel = 0.463 pada taraf signifikansi 1 % dengan dk =
30. Jadi koefisi korelasi sebesar 0 adalah sangat signifikansi dan dapat diberlakukan untuk populasi yang berjumlah 30 orang
dengan taraf kesalahan 1 %. Ini berari dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0.788
antara penerapan fungsi pengawasan dengan disiplin kerja peawai, khususnya pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten
Halmahera Utara.
Koefisien korelasi sebesar 0.788 tersebut kemudian dikuadratkan untuk mendapatkan harga koefisien determinasi atau koefisien
penentu (r2) yaitu sebesar 0.620. hal ini bermakna bahwa variasi yang terjadi pada variabel disiplin kerja pegawai sebesar ± 62 %
ditentukan oleh variasi yang terjadi pada variabel penerapan fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai 62 %, sedangkan
sisanya sebesar 38 % ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
Setelah diketahui adanya korelasi positif antara penerapan fungsi pengawasan dengan disiplin kerja pegawai,
maka selanjutnya dilakukan analisis regresi sederhana untuk melihat kecenderungan pola hubungan fungsional
3. antara kedua variabel sekaligus menguji hipotesis penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.
Dari hasil uji kergaman regresi sederhana, diperoleh rhitung = 45,722 ternyata jauh lebih besar bila disbanding
dengan rtabel = 7.64 pada taraf signifikansi 1 % dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 28. Hal ini ditafsirkan
bahwa variabel penerapan fungsi pengawasan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja. Dengan demikia,
hipotesis “Penerapan fungsi pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pagawai pada
kantor kecamatan Galela kabupaten Halmahera utara” secara empiric dapat diterima keberlakuannya pada tingkat
kepercayaan 99%.
Untuk mengetahui keberartia koefisien regresi b dan kostanta a, digunakan statistic “t”
Hasil dan Pembahasan
Hasil uji statistic diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi b, ternyata sangat siginfikan pada taraf uji 1
%,sedangkan koefisien konstanta a tidak signifikan walaupun pada taraf uji 5%. Hal ini mengindikasikan
3. koefisien regresi menunjukkan signifikan bahwa baik uji model regresi maupun keberartian koefisien regresi
menunjukkan signifikansi pengaruh penerapan fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja pagawai.
Hal ini berarti bahwa naik turunya disiplin kerja pegawai karena pengaruh penerapan fungsi pengawasan dapat
diprediksi melalui persamaan regresi tersebut. Persamaan Ý = 4.073 + 0.884(30) = 30,59. Ternyata jika penerapan
fungsi pengawasan ditingkatkan hingga maksimal (30), maka disiplin kerja pegawai akan naik dari rata-rata 25
menjadi 30,59. Dengan demikian dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa apabila penerapan fungsi pengawasan
ditingkatkan sampai maksimal (100%), maka disiplin kerja pegawai akan mengalami peningkatan melebihi 100%.
Hal ini diindikasikan pula dengan harga koefisien kostanta a yang hanya sebesar 4.073, yag berarti bahwa tanpa
diterapkannya fungsi pengawasan oleh pimpinan, maka disiplin kerja pegawai hanya sebesar 4.073 atai 13.57%.
Studi Kasus 2

Tingkat kehadiran kerja beberapa karyawan KPU Kabupaten Grobogan rendah. Di samping itu,
ada beberapa karywan yang mengajukan mutasi atau pindah ke instansi lain, beban kerja pegawai
pada waktu-waktu tertentu rendah, motivasi kerja pegawai rendah, dan adanya dualisme
kepemimpinan di KPU Kabupaten Grobogan. Keadaan ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja
pegawai rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai, tetapi dalam
penelitian hanya diarahkan pada faktor kepemimpin, lingkungan kerja dan motivasi. Selanjutnya
dalam penelitian ini dirumuskan masalah penelitian: Adakah hubungan antara kepemimpinan,
lingkungan kerja dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan KPU Kabupaten Grobogan ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan KPU Kabupaten
Grobogan.

1. Untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan KPU Kabupaten
Grobogan.
Untuk menmgetahui hubungan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan KPU Kabupaten Grobogan

2.
3.
Metodologi Penelitian
(Metode, Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data,
dan Teknik Analisis Data)

Metode dan pendekatan yang digunakan dalam

1. penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang


dilakukan adalah penelitian korelasi (hubungan)
2. Variabel Penelitian

✘ Variabel bebas (mempengaruhi / independen) :


○ Kepemimpinan
○ Lingkungan Kerja
○ Motivasi
✘ Variabel terikat (terpengaruh / dependen) : Kepuasan Kerja Karyawan di Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Grobogan
Populasi dan Sampel
3.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai KPU Kabupaten
Grobogan yang berjumlah 21 orang
Pengambilan sampel
dilakukan secara totally
sampling. Sehingga seluruh
populasi merupakan sampel
penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner Wawancara ObservasiLapangan


Kuesioner, digunakan untuk Wawancara dilakukan untuk Observasi lapamgan dilakukan
menjaring data primer yang membangun mengenai persepsi untuk melihat kondisi real apa
didistribusikan langsung orang, kejadian, kegiatan, saja yang terjadi di lapangan.
kepada responden. organisasi, perasaan, dan
motivasi, sehingga dalam
wawancara ini berkaitan pada
perilaku, pendapat, perasaan
maupun pengetahuan
5. Teknik Analisis Data

a. Koefisien Rank Kendall b. Koefesien Konkordansi Kendall


Koefesien Rendall digunakan untuk mengukur derajat Untuk mengetahui hubungan X1, X2 dan X3 dengan Y,
keeratan hubungan antar variabel X dan Y yang maka Konkordansi Kendall digunakan untuk
didasarkan pada rangking atau jenjang dalam dua menentukan kecocokan menyeluruh dari keseluruhan
rangkaian yang berurut angka yang sama. Dengan himpunan pada rank, dengan rumus sebagai berikut :
rumus sebagai berikut :
Teknik Analisis Data

a. Koefesien Determinasi
Digunakan untuk mengetahui berapa persen ( % ) besarnya pengaruh variabel bebas
( X1, X2 dan X3 ) secara bersama sama mempengaruhi variabel terikat ( Y ) ,
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Hasil dan Pembahasan
Analisa Rank Kendal

1. Koefisien korelasi hubungan kepemimpinan dengan kepuasan kerja sebesar 0,657 dan bertanda positif, maka kepemimpinan
berhubungan positif terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian, apabila kepemimpinan membaik maka kepuasan kerja pegawai
membaik.
2. Koefisien korelasi hubungan motivasi dengan kepuasan kerja sebesar 0,646 dan bertanda positif, maka motivasi berhubungan
positif terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian, apabila motivasi kerja pegawai membaik maka kepuasan kerja pegawai
membaik.
3. Koefisien korelasi hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja sebesar 0,637 dan bertanda positif, maka lingkungan kerja
berhubungan positif terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian, apabila lingkungan kerja membaik maka kepuasan kerja pegawai
membaik.
Hasil dan Pembahasan

Analisa Konkordansi Kendall

Berdasarkan hasil pengolahan data nilai Koefisien Konkordansi Kendall sebesar 0,164 dengan Chi-
Square (X2 ) sebesar 10,301 dan df = 3. Oleh karena nilai X2 -tabel pada df=3 dengan tingkat
signifikan 0,05 adalah 7,815 maka hubungan antara kepemimpinan (X1), lingkungan kerja (X2) dan
motivasi (X3) dengan kepuasan kerja (Y) adalah signifikan karena X2 -hitung lebih besar dari X2 -
tabel (10,301>7,815).
Hasil dan Pembahasan

Analisa Determinasi (R² )

Dalam penelitian ini nilai koefisien determinasi (R²) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel
kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel kepuasan kerja.
Nilai R² berkisar antara 0-1. Semakin besar R² berarti semakin besar variabel kepemimpinan, motivasi, dan
lingkungan kerja secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja pegawai KPU Kabupaten Grobogan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,90. Artinya, Apabila
terjadi perubahan pada kepuasan kerja maka 90 % dipengaruhi pengaruh variabel kepemimpinan, lingkungan
kerja dan motivasi secara bersama-sama. Sedangkan yang 10 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar
variabel kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja.
Daftar Pustaka

✘ Sholihah, Qomariyatus. 2019. Metodologi Penelitian. Malang: UB Press.

✘ Gosango, Linda. 2013. Pengaruh Penerapan Fungsi Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Administrasi
Publik UNSRAT, Vol.1 ,No.2.

✘ Herman Kusdharyanto. 2008. Hubungan Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi


Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di KPU Kabupaten Grobogan.

✘ https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kuantitatif/

✘ https://slideplayer.info/slide/2982700/
thanks!
Any questions?
You can find me at
ardiawardeekemenpora@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai