Anda di halaman 1dari 62

METODE PENELITIAN

KUANTITATIF

MOHAMMAD FAUZAN

PPS
UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
Penelitian Berdasar Manfaatnya

 Penelitian membangun teori Basic


Reseach

 Penelitian Untuk Memecahkan Masalah


Applied Reseach
Penelitian dalam Dunia Ilmu Pengetahuan:
Theorizing
 Hasil penelitian memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan (Body of Knowledge)
Hasil penelitian yang baik, apabila hasilnya
memperkuat /menambah / merubah kemampuan
Body of Knowledge yang ada dalam menjelaskan
fenomena yang diamati

 Dalam Dunia Teknologi : Problem Solving

Penelitian dilakukan untuk memperoleh pengetahuan


yang bermanfaat untuk memecahkan sebuah
permasalahan praktis
Ilmu Pengetahuan Adalah Upaya Manusia
Memahami dan Menggambarkan Realitas

BAGAIMANA
MANUSIA MEMAHAMI REALITAS ?
REALITAS ?
Epistemo
• y
Core Ontologist
assumption
logical Reseach Methode Subyectivist
Approuch to
Phenomeno Social Science
Reality as projection logical, Insight, Exploration of
of human imagination Revelation Pure Subyectivity

To Understand
Reality as how Social reality
Hermeneutic
Social construction created

To understand
Realty as a realm
patterns of symbo Symbolic Analysis
of symbolicum
lic discourse
Realty as
Contextual
Contextual information To map contexs
Analysis of Gestaltlen
fieldas To study system,
Realty
process,change Historical Analysis
Concrete process

Realty as To construct a Objectivist


Lab Experiment; Survey
concrete structure positive science Approuch to
Social Science
Bagaimana Realitas
Dikonstruksi ?

Penelitian Ilmu Sosial


Dibutuhkan ?
Research Context
Abstract Generalization

Inductive Deductive
Exploratory Explanation
Qualitative Quantitative

Concrete Empirical Evidence


Jenis Penelitian
• Induktif : Exploratory Reseach
Pertanyaan dan asumsi-asumsi
penelitian didasarkan atas
pengamatan lapangan

• Deduktif : Theory Driven Reseach


Pertanyaan dan asumsi-asumsi
penelitian didasarkan atas teori atau
framework yang sudah Ada
 paradigma positivism (fakta-fakta
dapat diukur): Metoda kuantitatif

 paradigma interpretivism (socially


constructed, kompleks, dan selalu
berubah) : Metoda kualitatif
Beberapa Pandangan Pandangan Penelitian Pandangan Penelitian
(Axioms) Kualitatif Kuantitatif Positivistik

Sifat realitas Realitas bersifat Realitas itu tunggal,


ganda,hasil konstruksi konkrit teramati dan
dalam pengertian,dan dapat dipragmentasi
holistik

Hubungan pneliti dengan Interaktif, tdk dapat Independen, suatu


yang ditelitie dipisahkan dualisme

Posibilitas generalisasi Hanya mungkin dalm Bebas dari konteks dan


ikatan konteks dan waktu (nomothetic
waktu (idiographic statement)
statement)
Posibilitas membangun Mustahil memisahkan Ada sebab riil yang
hubungan kausal sebab dengan akibatnya secara temporal atau
pada semua keadaan secara simultan
secara simultan senantiasa mendahului
dan melahirkan akibat-
akibat
Peranan nilai Tidak bebas nilai Bebas nilai
Kualitatif Kuantitatif
Memahami Makna (meaning) perilaku Mencari fakta atau penyebab fenomena
manusia /komunitas sosial secara obyektif,
Pendekatan fenomenologi , naturalistic Pendekatan logical-positivism
(latar alami/apa adanya)
Peneliti sebagai Instrumen utama Instrumen dirancang terlebih dahulu
(controlled measurement)
Subyektif, insider perspective (emic), tidak Obyektif, outsider perspective, menjaga
menjaga jarak dengan data jarak dengan data

Grounded, discovery oriented, exploratory, hypothetico-deductive menguji hipotesis


descriptive, inductive

Orientasi proses Orientasi hasil

Soft data dan mendalam Reliabilitas sangat penting, hard data,


mudah direplikasi
Holistik, sintesa Partikularistik, analisis
TIPOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

1. Studi kasus
2. Studi Fenomenologi
3. Studi Etnografi
4. Grounded Theory
Metode Studi Kasus
(case study research)
Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk
mempelajari menerangkan dan menginterpretasi
suatu kasus dalam konteksnya secara natural
tanpa adanya intervensi dari pihak luar.

Menurut Robert K Yin (1984) Case study is an


empirical inquiry that :
 investigates a contemporary phenomenon within
its real life context;when
 the boundaries between phenomenon and
context are not clearly evident;and in which
 multiple sources of evidence are used .
Studi Kasus
Dalam riset studi kasus menggunakan
berbagai sumber data yang bisa
digunakan untuk menguraikan, dan
menjelaskan secara komprehensif
berbagai aspek individu, kelompok,
suatu program, organisasi atau
peristiwa secara sistematis
Etnografi
 Etnografi merupakan aktivitas mendeskripsikan
kebudayaan dengan tujuan memahami suatu
pandangan hidup dari sudut pandang penduduk
asli (emic).
 Menurut Malinowski (1992) bahwa tujuan dari
etnografi adalah memahami sudut pandang
penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan
untuk mendapat pandangannya mengenai
dunianya.
 Oleh karena itu,penelitian etnografi melibatkan
aktivitas belajar dari masyarakat dengan melihat
dan memahami masyarakat yang memiliki cara
berfikir dan bertindak dengan cara yang spesifik
Fenomenologi
 Fenomenologi diartikan sebagai: pengalaman subjektif
atau pengalaman fenomenologikal;
Fenomenologi bertumpu pada pemahaman terha dap
pengalaman subyektif atas gejala alamiah atau peristiwa
dan kaitan-kaitannya
 Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu.
 Penelitian fenomenologi bersifat induktif Pendekatan yang
dipakai adalah Deskriptif untuk menjelaskan pengalaman
apa yang dialami seseorang dalam kehidupannya termasuk
interaksinya dengan orang lain
Penelitian grounded
• Penelitian grounded diintrodusir oleh Glaser
dan Strauss
• Pendekatan grounded bergerak dari data
lapang, tanpa membawa rancangan konseptual
teori dan hipotesis, kemudian sang peneliti
mendeskripsikan apa yang terjadi, menemukan
kategori, menghubungkan antar kategori
sehingga dapat membangun teori berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan secara induktif
tersebut..
PROSES PENELITIAN KUALITATIF
Memilih objek
Penelitian
1
2
Fokus
Mengumpul-
Penelitian
kan data

4
3
Membangun
Menganalisis
Teori
Data

Siklus dilakukan berulang-ulang sampai mendapatkan kepastian pola


Berangkat Penelitian?
1. Memiliki fokus penelitian
2.Jangan Lupa Lakukan Pendekatan
building rapport dengan menampilkan
kejujuran, Keterbukaan ,
kesederhanaan, menyesuaikan
dengan lingkungan
(Ingat Peneliti sbg Instrumen Utama)
FOKUS PENELITIAN: PERTANYAAN
PENELITIAN

PERTANYAAN PENELITIAN TIDAK BERSIFAT


TETAP, BERUBAH SELAMA PENELITIAN
BERLANGSUNG
(AKAN TETAPI BAIK UNTUK MEMULAI
EKPLORASI)
konteks penelitian
• Konteks penelitian pada dasarnya hendak menjawab mengapa
sebuah permasalahan dan atau fakta perlu diteliti dan penting
dijadikan pokok persoalan.
• Untuk bisa memberikan gambaran tentang konteks penelitian
seorang peneliti dituntut memiliki informasi /pengetahuan awal
yang cukup memadai tentang fakta atau kenyataan sosial yang
hendak dideskripsikan .
• Informasi awal bisa diperoleh dari hasil pengamatannya sendiri,
atau menelaah tulisan dalam jurnal, mebaca hasil laporan
penelitian atau dari hasil interview dengan beberapa pelaku
dalam suatu tindakan sosial tertentu.
• Konteks penelitian mendeskripsikan secara logis kenyataan
sosial yang akan diteliti serta menunjukkan keunikan-keunikan
tertentu serta adanya isyarat betapa pentingnya untuk
diteliti.Selain itu konteks penelitian dalam sebuah rancangan
penelitian menjadi dasar merumuskan fokus penelitian
• Peneliti sosial harus peka dan jeli menangkap
fenomena yang muncul dalam ranah kehidupan sosial
,suatu fenomena yang layak diangkat sebagai fokus
penelitian adalah fenomena yang menunjukkan
adanya suatu kesenjangan tentang apa yang
diharapkan dengan apa yang terjadi dilihat dari
perspektif ilmu pengetahuan.
• Fenomena tersebut mengisyratkan ada ketidakbe
resan sosial tertentu, yang menarik sehingga memer
lukan pemotretan, pemetaan dan pemahaman yang
mendalam yang pada gilirannya dapat membantu
memecahkannya.
• Dengan kata lain sebuah fenomena yang menjadi
fokus penelitian mengisyaratkan bahwa ada sesuatu
yang perlu dijawab berdasarkan data yang memadai
dan terpecaya dalam kehidupan sosial ( Burhan
Bungin,2003)
PENELITI sbg INSTRUMEN UTAMA

KETAJAMAN ANALISIS
TERGANTUNG DARI
PENGALAMAN DAN
PENGETAHUAN PENELITI
JENIS-JENIS DATA
• TEKS
• REKAMAN WACANA, PERCAKAPAN ATAU
SOCIAL EXCHANGE DISCOURSE
• REKAMAN FOTOGRAPHIK/ FILM
• CATATAN LAPANGAN
• BERBAGI EKSPRESI MANUSIA DALAM
BERKOMUNIKASI
• STATISTIK DESKRIPTIF
SUMBER DATA
Primer
• WAWANCARA,
• HASIL DISKUSI,
• REKAMAN FIRST PERSON (terutama
jika konteks dan Suasana selama
rekaman itu juga ditampilkan)
Sekunder
• TEKS,
• REKAMAN YANG SUDAH DIRINGKAS
• BERBAGAI CATATAN PIHAK KEDUA
• CATATAN LAPANGAN
IN EVERY QUANTITY
THERE IS QUALITY
AND VICE VERSA
Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara mendalam (dapat menggunakan tape recorder)


2. Pengamatan Partisipatif (dapat menggunakan handycam)
3. Dokumentasi
4. Fokus Group Discussion(FGD)

Untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dituangkan dalam


Catatan Lapangan (Transkripsi) dengan cara-cara tertentu.
Wawancara Mendalam
(in-depth interview) :
 Pendekatan : Awal membangun Rapport
 Mempunyai rambu-rambu
 Topik spesifik
 PertanyaanTerbuka dan Mendalam

Observasi
partisipatori

Pengamat berpartisipasi Untuk:


• Memahami pola, norma dan
makna perilaku
• Peneliti belajar dari responden
Dokumentasi

Pengumpulan catatan /
dokumen yang relevan:

• Membantu memahami fenomena


• Membantu membuat
interpretasi
• Membantu validasi data
Fokus Group Discussion(FGD)
 Sebuah Diskusi – Bukan Wawancara
 Melibatkan Kelompok- Bukan Individual
 Masalah Terfokus- Sebuah Persoalan Yang Digali
Mendalam
 Metoda yang relatif cocok bagi permasalahan
yang spesifik atau bersifat sangat lokal.
Ti m FGD
Moderator memimpin proses diskusi
Pencatat Proses: membantu moderator
untuk mencapai tujuan
Logistik : membantu memperlancar jalannya/
terselenggaranya FGD dan beberapa asisten
lainnya
Selama penelitian

1. Transkripsi hasil rekaman / catatan


2. Penulisan Memo (catatan pribadi -
kontemplasi)
3. Evaluasi harian / mingguan / bulanan
Cara Membuat Transkrip/Catatan Lapangan

 Wawancara, terdiri dari tiga bagian


1. Bagian I berisi identitas informan, tempat dan waktu pelaksa-
naan, serta topik pembicaraan
2. Bagian II memuat pertanyaan peneliti dan jawaban informan
3. Bagian III berisi tanggapan peneliti

 Observasi/Pengamatan, terdiri dari tiga bagian


1. Bagian I berisi tempat, waktu, dan judul kejadian.
2. Bagian II berisi rekonstruksi suasana dan dialog.
3. Bagian III berisi tanggapan peneliti selaku pengamat.

 Dokumentasi, terdiri dari dua bagian


1. Bagian I memuat identitas dokumen yaitu judul dokumen dan ke-
terangan dokumen tersebut diperoleh.
2. Bagian II berisi koding dan refleksi, memuat arti pentingnya
dokumen, garis-garis besar isi dokumen, dan kaitan dokumen
dengan fokus penelitian.

Semua Catatan Lapangan diketik dengan jarak satu spasi.


KODING
• MEMBANTU PENELITI MENGENAL
KEMBALI (ENCODING) DATA UNTUK
ANALISIS
• MENGIDENTIFIKASI BERBAGAI HAL
YANG RELEVAN DENGAN PERTANYAAN
PENELITIAN
• MEMPERMUDAH ANALISIS DATA
• DAPAT DILAKUKAN DENGAN
PEWARNAAN ATAU MENGGUNAKAN
ANGKA DAN ABJAD
Perlu Perhatian dalam
analisis
CATEGORIES
PATTERNS Of RELATIONSHIPS
(TERMASUK KAUSALITAS)
CONTRASTS (VARIATIONS)
CONSTRUCTION OF MEANING
TAHAPAN ANALISIS
 MEMPERJELAS RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN
PENELITIAN.
(dari berbagai kasus dibaca dan direfleksikan ke rumusan masalah
jika perlu rumusan masalahnya diganti)

 MENGORGANISASI DATA (1)


-TRANSKRIPSI MEMO : memberikan catatan-catatan pada data
yang sudah ditranskripsi

 MENGORGANISASI DATA (2)


- KODING
* Terbuka the process of breaking down, examining
comparing, conceptualizing data
* Axial : Menghubungkan antara pertanyaan penelitian
dengan konsep yang muncul, kategori yang ditemukan.

 MEMBUAT TEMA
Pengumpula Sajian
n data Data

Reduksi Simpulan
data Penggambara
n/verifikasi

Model Miles dan Huberman


 Pengumpulan data dan analisis data
merupakan proses siklus yang interaktif.
 Peneliti harus selalu siap bergerak diantara
empat sumbu kumparan selama pengum
pulan data dengan gerak bolak balik diantara
kegiatan reduksi, penyajian, penarikan
kesimpulan /verifikasi.
Analisis Data
 Reduksi data merupakan suatu bentuk
analisis yang menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorga
nisasi data ,sehingga diperoleh kesimpulan
akhir dan diverifikasi
 Penyajian data dalam penelitian dimaksudkan
untuk menemukan suatu makna dari data
data yang telah diperoleh , kemudian disusun
secara sistematis dari bentuk yang kompleks
menjadi sederhana namun selektif Penyajian
data dalam penelitian kualitatif dapat
berbentuk teks naratif, grafik, jaringan,
bagan dan matriks.
 Penarikan Kesimpulan/verifikasi.
Analisis pada tahap ketiga adalah menarik
kesimpulan dan verifikasi.Analisis yang
dilakukan selama pengumpulan data dan
sesudah pengumpulan data digunakan untuk
menarik kesimpulan ,sehingga dapat
menemukan pola tentang peristiwa yang
terjadi.
 Sejak pengumpulan data peneliti berusaha
mencari makna atau arti dari simbol-simbol
,mencatat keteraturan pola ,penjelasan
penjelasan dan alur sebab akibat yang
terjadi. Dari kegiatan ini dibuat simpulan-
simpulan
TAHAPAN ANALISIS DATA
Spradley

• Analisis Domain
• Taksonomi
• Komponensial
• Analisis Tema Kultural
Analisis domain (domain analysis) Memperoleh gambaran yang
umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial.
Ditemukan berbagai domain atau kategori.. Peneliti menetapkan
domain tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.
Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak
waktu yang diperlukan untuk penelitian

Analisis Analisis taksonomi (Taxonomic Analysis) Domain yang dipiih


data Tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk
kualitatif mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan observasi
terfocus

Analisis Komponensial Componential analysis) Mencari ciri


spesifik pda setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan
antara elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi dengan pertanyaan ayng mengkontraskan (contras
quiestion)

Analisis tema kultural (discovering cultural theme) Mencari hubungan di


antara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan dan
selanjutnya dinyatakan ke dalam tema

Model Analisis Data Kualitatif Spradley


PENGUJIAN VALIDITAS DAN
RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
Kriteria bagi Terwujudnya Scientific
Knowledge
Istilah Uji Keabsahan data

Metode Kualitatif Metode Kuantitatif

1. Credibility 1. Validitas internal


2. Transferability 2. Validitas Eksternal
3. Dependability 3. Reliabilitas
4. Confirmability 4. Obyektifitas
Uji Kredibilitas

1.Perpanjangan pengamatan
2.Peningkatan ketekunan
3.Triangulasi
4.Diskusi dengan teman
5.Analisis kasus-kasus negatif
6.Member Check
TRIANGULASI
Triangulasi adalah teknik periksaan keabsahan data dengan cara melihat fenomena
dari beberapa sudut ,melakukan verivikasi temuan dengan menggunakan berbagai
sumber
Misalnya menggunakan :
 SUMBER INFORMASI YANG BERBEDA
 MENGGUNAKAN METODE PENGUMPULAN DATA YANG BERBEDA
 MENGGUNAKANI WAKTU YANG BERBEDA

Contoh Trianggulasi
Guru Teman Pagi Sore

Orang Tua Siang


Trianggulasi sumberdata Trianggulasi Waktu

Wawancara Observasi

Kuesioner

Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data


 Membercheck adalah mengecek kebenaran data
dengan cara mengembalikan data kepada
sumber data untuk diperiksa kebenarannya.
 Audit trail adalah upaya untukmemeriksa
kesesuaian antara temuan dengan data yang
terhimpun melalui pelacakan terhadap catatan
lapangan ,metoda pengumpulan data serta
teknik analisisnya.
 Validasi para akhli pada umumnya dilakukan
dengan minta pendapat para akhli
 Perpanjangan pengamatan pada dasarnya untuk
dapat mengamati fenomena latar lebih
cermat,rinci,dan mendalam sehingga mampu
menagkap fenomena yang esensial
Transferability
Menjawab pertanyaan seberapa
jauh hasil penelitian dapat
diterapkan atau digunakan dalam
situasi lain. Oleh karena itu
peneliti harus membuat laporan
dengan memberikan uraian rinci,
jelas, sistematik dan dapat
dipercaya.
DEPENDABILITAS

Uji dependabilitas melakukan


audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Caranya
dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing
untuk mengaudit keseluruhan
aktifitas peneliti dalam
melakukan penelitian
CONFIRMABILITY

Uji konfirmability mirip dengan


uji dependability sehingga
pengujiannya dapat dilakukan
secara bersamaan.
Konfirmability berarti menguji
hasil penelitian yang dikaitkan
dengan proses penelitian yang
dilakukan.
Paradigma
 Paradigma adalah basis kepercayaan (or meta
physics) utama dari sistem berpikir: basis ontologi,
epistemologi dan metodologi.
 Paradigma Positivisme (Auguste Comte,1798-1857):
paradigma ilmu pengethuan yg berakar dari ontologi
realisme yang menyatakan bahwa realitas ada dalam
kenyataan sesuai hukum alam (natural laws) dan
secara epistemologis peneliti dengan obyek harus
mengambil jarak
 Paradigma Postpositivisme : secara ontologi bersifat
critical realsm yang menyatakan realitas memang ada
tetapi suatu hal yang mustahil suatu ralitas dapat
dilihat secara benar oleh peneliti (manusia), dan
secara epistemologis antara peneliti dengan obyek
tidak bisa dipisahkan (bersifat interaktif)
Fenomenologis
 Dalam sosiologi ,tonggak aliran ini
dikembangkan Max Weber(1864-1920) yang
sangat menekankan metode verstehen
(penghayatan, pemahaman interpretif) dalam
upaya memahami tingkah laku
manusia.Menurut Weber tingkah laku
manusia yang tampak merupakan
konsekuensi dari sejumlah pandangan atau
doktrin yang hidup di kepala manusia
pelakunya.
Fenomenologis

 ada sejumlah pengertian, batasan-batasan atau


kompleksitas makna yang hidup di kepala manusia
pelaku yang membawa konsekuensi pada tingkah
laku yang terekpressi secara eksplisit
 Realitas bersifat subyektif interpretif
 Fenomena yang tampak kalau mau memahaminya
dengan metode verstehen disebut pengalaman
fenomenologis, yang melalui pengalaman itulah kita
dapat memahami fakta fenomenologis
Interaksi simbolik
 Interaksi simbolik bertumpu pada
penafsiran atas pemaknaan subyektif
(simbbolik) yang muncul dari hasil
interaksi.
 Peneliti menafsirkan makna-makna
simbolik yang muncul dari hasil interaksi
subyek dengan lingkungannya dengan
cara memasuki dunianya dan menelusuri
proses pemaknaan tersebut
Interaksi simbolik
 Interaksi simbolik merupkan sebuah teori yang
berusaha menjelaskan tingkah laku manusia
melalui analisis makna .
 Teori interaksi simbolis bersandar pada tiga
buah premis (1) manusia berbuat ke arah
sesuatu atas dasar makna yang melekat pada
sesuatu itu. Contoh seorang pejabat yg membeli
mobil terbaru dan termahal, untuk mengejar
makna yang melekat pada monbil itu misalnya
untuk lebih bergengsi.
 Makna tentang sesuatu berkembang dari atau
melalui interaksi antar manusia dalam kehidu
pan sehari-hari. Ini sejalan dengan dengan arus
perkembangan budaya itu sendiri sebagai suatu
hasil saling membagi sistem makna (share
system of meanings).
Makna tersebut dipelajari, direvisi dan dipeli
hara dan diberi batasan dalam konteks interaksi
manusia .Melalui proses inilah seorang
mahasiswa/dosen /seorang kiai/artis terkenal
dari perlakuan dan pengalaman interaksinya
selama ini, ia mengerti dirinya “cantik”, terke
nal” manusia idola”. Citra dan makna demikian
itu membawa dampak pada tingkah lakunya
dan juga tingkah laku orng lain terha dapnya.
 3. Makna tersebut dipegang dijadikan acuan dan
diinterpretasikan oleh sesorang dalam berhubungan
dengan sesuatu yang dihadapinya.ia digunakan
sebagai acuan untuk menafsirkan suatu situasi,
keadaan, ,benda, atau lainnya dalam kehidupan
sehari-hari
 Contoh mahasiswa yang cantik tadi,karena makna
yang melekat pada dirinya bisa diduga tak akan
pernah sepi dari tamu pria di rumah pondokannya; di
pihak lai ia sendiri barangkali akan sangatr selektif
malah mungkin jual mahal dalam memilijh pria yang
berkeinginan intim dengannya
Oleh sebab itu untuk mempelajari /memahami tingkah laku
manusia,kita harus mempedulikan sistem makna sebagai
mana yang diacu oleh pelaku yang sedang distudi.Tanpa
memperhatikan sistem makna tersebut ,kita tidak akan
mampu memahami fenomena sosial,budaya,dan tingkah
laku manusia secara benar dan utuh
Hermeneutik
• Hermeneutika adalah ilmu yang merefleksikan bagaimana
suatu kata ataupun suatu peristiwa pada waktu dan budaya
masa lampau dapat dimengerti dan menjadi bermakna secara
eksistensial dalam situasi kita pada masa sekarang.
Hermeneutik ialah suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan
penafsiran, interpretasi, dan pemahaman teks.

• Paul Ricoeur :Hermeneutik merupakan teori tentang


pemahaman dalam kaitannya dengan penafsiran teks-teks”.

• Hermeneutik merupakan tradisi berfikir dan kontemplasi


filosofis yang mengupayakan penjelasan tentang konsepsi
dan ide ”pemahaman” (fahm, verstehen, understanding) dan
memberikan solusi terhadap persoalan tentang faktor-faktor
yang mengakibatkan hadirnya makna bagi segala sesuatu.
(Segala sesuatu bisa berupa syair, teks-teks hukum,
perbuatan manusia, bahasa, atau kebudayaan dan peradaban
asing)
Semiotika (semiotics)
• Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani
“semeion” yang berarti tanda.
• Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu
informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu
menggantikan suatu yang lain (stand for
something else) yang dapat dipikirkan atau
dibayangkan (Broadbent, 1980).
• Oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan
pemakaian semiotika yaitu studi hubungan antara
sign (tanda) dan bagaimana manusia memberikan
meaning (arti).
• Denotatif dan Konotatif
• Denotatif adalah arti/makna yang langsung dari
suatu tanda, yang telah disepakati bersama atau
sudah menjadi pengertian yang sama.
• Konotatif adalah arti kedua atau yang tersirat
• Pengkodean Terbuka (Open Coding)
Pelabelan fenomena
Penemuan dan penamaan kategori
Penyusunan Kategori
Pengkodean ini diawali dari penentuan
jenis kategori kemudian dilanjutkan
dengan penemuan hubungan antar
kategori atau antar subkategori.
• Pengkodean Terporos (Axial Coding)
Pengkodean terporos adalah membuat
kaitan antarkategori.
 Pola hubungan yang perlu ditemukan itu tidak
terhenti pada hubungan antara dua kategori,
melainkan harus dapat mengungkap hubungan
antara semua jenis kategori, yang dapat
digambarkan ke dalam skema berikut:

Anda mungkin juga menyukai