Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1

Komunikasi sebagai Bidang Kajian


Ilmiah/SKOM4436

Pengembang: Vina Alvinia Septadinusastra,


S.Sos.,M.I.Kom (vinalvinias@gmail.com)
PENGETAHUAN & METODE ILMIAH

Manusia terlahir dengan dibekali akal untuk berpikir dan untuk memahami keadaan
disekelilingnya. Untuk dapat memahami, tentunya manusia memiliki rasa ingin tahu yang
mendorongnya mencari penjelasan, alasan, atau jawaban melalui berbagai informasi dan
pengalaman. Informasi itulah yang sering kita sebut dengan PENGETAHUAN.

Pengetahuan bisa didapatkan setiap hari secara sadar maupun tidak sadar. Oleh karena itu,
setiap orang dapat menggunakan pengetahuan yang berbeda ketika menjelaskan suatu
peristiwa, sesuai dengan informasi yang didapatnya dan pengalaman yang dimilikinya.

Contoh: Bagaimana ketika anda menjelaskan kata KULIAH?


• Bagi mahasiswa kuliah itu penting karena dengan kuliah dia bisa menjadi sarjana dan
bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya.
• Bagi anak SMA kuliah itu penting karena bisa meningkatkan prestige karena semua
teman-temannya kuliah atau bisa jadi tidak penting karena dia ingin langsung kerja .
• Bagi orangtua kuliah itu penting karena berharap anaknya memiliki masa depan yang
cerah. Bisa jadi tidak penting karena dia sudah menyiapkan pekerjaan yang layak untuk
anaknya.
Secara umum, menurut Wimmer & Dominik (2006) terdapat empat
sumber pengetahuan, antara lain:
1. Kekukuhan Pendapat (Tenacity), yaitu pengetahuan yang didapat dari
kebiasaan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya, seperti
takhyul, mitos, atau dongeng.
2. Otoritas, yaitu pengetahuan yang bersumber dari orang-orang
tertentu yang memiliki kekuasaan, keahlian, kepakaran dibidang
keilmuan, dan sebagainya.
3. Intuisi, yaitu pengetahuan yang berasal dari pengalaman, perasaan,
dan keyakinan diri sendiri.
4. Metode ilmiah, yaitu pengetahuan yang didapatkan dari penyelidikan
atau penelitian terlebih dahulu sehingga pengetahuan yang didapat
bersifat logis dan valid.
PENELITIAN SEHARI-HARI (EVERYDAY RESEARCH)
• Disadari atau tidak ketika anda melakuan sesuatu yang anda tidak ketahui
sebelumnya, lalu kita mencari tahu dengan menyelidiki hal tersebut,
sebetulnya anda sedang melakukan penelitian.
• Ketika anda melakukan penelitian yang sifatnya berkenaan dengan
masalah yang dihadapi sehari-hari, biasanya anda melakukannya dengan
intuisi anda sendiri untuk menjawab atau memberikan solusi pada
permasalahan tersebut.
PENELITIAN ILMIAH
• Anda melakukan penyelidikan dan mencari tahu atas sesuatu yang belum
anda ketahui secara sadar , sistematis, terencana, dan terstruktur.
• Tujuan dilakukannya penyelidikan untuk pengembangan keilmuan. Oleh
karena itu membutuhkan konsep dan teori untuk pembuktian sehingga
jawaban yang didapatkan valid.
METODE ILMIAH

PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN METODE NON ILMIAH

PENGETAHUAN METODE NON


AWAM ILMIAH

PENGETAHUAN METODE
ILMIAH ILMIAH
Ciri-ciri Metode Ilmiah menurut Wimmer & Dominick (2006), antara lain:
1. Publik
Jika anda melakukan sebuah penelitian ilmiah maka anda harus
menginformasikan penelitian anda kepada masyarakat karena penelitian ilmiah
bersifat jujur dan transparan. Tujuannya adalah untuk verifikasi kebenaran
penelitian anda.
2. Berdasarkan Data
Penelitian ilmiah berawal dari dugaan/asumsi sementara yang harus
dibuktikan ketika anda melakukan penyelidikan dilapangan dengan observasi,
wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penyelidikan tersebut merupakan
data penelitian anda yang harus anda uji atau dipaparkan dengan metode
ilmiah yang anda pakai.
3. Empiris
Karakteristik penelitian ilmiah adalah empiris, yaitu objek penelitian bisa
terlihat, dapat dipersepsi, dan diamati oleh panca indera.
4. Sistematis
Temuan hasil penelitian lahir dari proses atau tahapan tertentu yang
dimulai dari perumusan masalah, pemilihan teori, penelitian lapangan,
sampai analisis data.
5. Kumulatif
Pengetahuan yang didapatkan dari hasil penelitian merupakan kumulasi
penelitian satu ahli dengan ahli lainnya yang kemudian disempurnakan
oleh penelitian selanjutnya.
6. Koreksi Diri
Setiap orang yang melakukan penelitian harus menyadari bahwa
penelitian yang dihasilkan tidak sempurna. Oleh karena itu, setiap
penelitian boleh dikoreksi dan disempurnakan dengan melakukan
penelitian lanjutan.
RUANG LINGKUP PENELITIAN KOMUNIKASI

Ruang lingkup penelitian komunikasi mengacu pada lingkungan tempat


terjadinya proses komunikasi. Secara umum, penelitian komunikasi dapat
dilakukan berdasarkan:
1. komunikasi intrapersonal
2. komunikasi interpersonal
3. komunikasi kelompok
4. komunikasi massa
5. komunikasi organisasi
6. komunikasi publik
7. komunikasi antarbudaya
PARADIGMA PENELITIAN KOMUNIKASI

Dimensi dalam penelitian komunikasi terdiri dari:


1. Ontologi, yaitu dimensi yang berkaitan dengan asumsi mengenai hakekat tentang
realitas (kenyataan yang ada) ketika melakukan penelitian.
2. Epistimologi, yaitu dimensi yang berkaitan dengan asusmsi mengenai hubungan
antara orang yang melakukan penelitian dan objek yang diteliti, seperti pengetahuan
tentang peristiwa yang ada disekitar kita.
3. Aksiologi, yaitu dimensi yang berkaitan dengan posisi nilai-nilai. etika, dan pilihan
moral peneliti dalam suatu penelitian, seperti ketidakberpihakan peneliti ketika
peneliti melakukan penelitian.
4. Metodologi, yaitu dimensi yang berkaitan dengan asumsi-asumsi mengenai cara yang
dipergunakan untuk memperoleh pengetahuan atau informasi dari objek penelitian.

Paradigma merupakan seperangkat kepercayaan atau keyakinan untuk


memandu penyelidikan ilmiah. Hal ini mengacu pada landasan nilai-nilai,
asumsi, etika, dan norma yang menjadi aturan-aturan standar yang
dipergunakan untulk menafsirkan suatu fenomena.
DIMENSI PARADIGMA PARADIGMA POST- PARADIGMA PARADIGMA KRITIS
POSITIVISTIK POSITIVISTIK KONSTRUKTIVIS

ONTOLOGI Realitas itu nyata Realita ada tetapi Realitas merupakan Realitas bersifat semu
sehingga dapat peneliti tidak hasil konstruksi yang karena lahir dari proses
diketahui dan dilihat sepenuhnya dapat kebenarannya sejarah dan dibentuk
oleh peneliti. mengetahu dan melihat bersifat relatif dan dari kekuatan ekonomi,
realitas tersebut. berlaku sesuai sosial, dan politik yang
dengan konteks ada dalam masyarakat.
penelitian

EPISTIMOLOGI Realitas atau objek Realitas atau objek tidak Realitas merupakan Realitas terbentuk dari
berada diluar sepenuhnya ada diluar produk interaksi nilai-nilai yang dianut
peneliti (eksternal) sehingga peneliti bisa antara peneliti peneliti dan objek yang
hingga peneliti terlibat dengan realitas, dengan objek yang ditelitinya, hingga
bertugas untuk tapi peneliti harus tetap diteliti, sehingga penelitian dijembatani
menangkap realitas netral. peneliti berada oleh nilai-nilai tersebut.
tersebut. dalam realitas
tersebut.
DIMENSI PARADIGMA PARADIGMA POST- PARADIGMA PARADIGMA KRITIS
POSITIVISTIK POSITIVISTIK KONSTRUKTIVIS

AKSIOLOGI Ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan dilihat Ilmu pengentahuan Ilmu pengetahuan
dilihat bebas nilai bebas nilai (netral) tidak bebas nilai harus dinilai dari posisi
(netral) sehingga sehingga peneliti dapat sehingga peneliti tertentu sehingga
peneliti dapat melaporkan hasil berperan sebagai peneliti boleh berpihak
melaporkan hasil penelitiannya secara fasilitator, dengan objek yang
penelitiannya secara objektif tanpa interfensi mengkonstruksi, dan diteliti untuk
objektif tanpa dari asumsi peneliti. mencaritakan memperjuangkan nilai
interfensi dari kembali dari sudut yang dianutnya dan
asumsi peneliti. pandang orang lain. melakukan kritik sosial.
METODOLOGI Penelitian bersifat Penelitian bersifat Penelitian bersifat Penelitian bersifat
deduktif, teknik deduktif, teknik empati, dan terjadi holistik yang dilakukan
penelitian penelitian kuantitaf dan interaksi dengan dengan analisis
kuantitatif, hingga kualitatif. Peneliti harus responden untuk komprehensif dan
peneliti harus mengukur untuk mengkonstruksi kontekstual. Peneliti
mengukur untuk menghasilkan temuan realitas. Teknik dapat mengkritik dan
menghasilkan yang sama. penelitian deskripsi mengungkapkan
temuan yang sama. makna. realitas sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai