Anda di halaman 1dari 13

Metode Penelitian Komunikasi 2

Dr. Said Romadlan, M.Si.

Perspektif dan Paradigma


dalam Metode Penelitian Komunikasi

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Pengertian Perspektif
• Perspektif adalah suatu kerangka konseptual, seperangkat asumsi,
nilai, atau gagasan yang memengaruhi kita dalam bertindak dan
memahami realitas (dunia nyata) dalam suatu situasi.
• Secara lebih sederhana, perspektif dapat diartikan sebagai sudut
pandang dan cara pandang kita terhadap sesuatu, obyek,
fenomena atau realitas.
• Dengan demikian, bila perspektifnya berbeda maka cara
menafsirkan dan memahami realitas juga berbeda.

• PERSPEKTIF PERSEPSI TINDAKAN

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perspektif Obyektif
(Behaviorisme dan Strukturalisme)

• Disebut obyektif karena pandangan bahwa obyek-obyek,


perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa di dunia nyata dapat
diamati oleh pancaindra, dapat diukur, dan dapat diramalkan.
• Perspektif obyektif memandang bahwa perilaku manusia dan
realitas sosial mempunyai keteraturan, meski bersifat probalistik.
Misal: bila X maka Y...
• Varian perspektif obyektif adalah behavioristik dan dan
strukturalis. Behavioristik dan strukturalis sama-sama
memandang perilaku manusia dipengaruhi kekuatan di luar diri
manusia sendiri.

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perspektif Subyektif
(Fenomenologi dan Interpretif)
• Perspektif Subyektif menempatkan kesadaran manusia dan
makna subyektifnya sebagai fokus untuk memahami tindakan
sosial.
• Artinya, untuk memahami manusia adalah dengan menjelaskan
makna perilaku atau tindakannya dengan menafsirkan apa yang
dilakukan manusia.
• Subyektivis memandang realitas sebagasi suatu proses kreatif
yang memungkinkan individu menciptakan apa yang ada “di luar
sana”.
• Di sini perspektif subyektif menekankan pada penciptaan makna
(kontruktivisme).

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perspektif dalam MPK

MPK: Perspektif
Perspektif
Fenomena Subyektif
Obyektif
Komunikasi

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Implikasi Pemilihan Perspektif

Hubungan
Metode
Sifat Realitas Peneliti-Yang
Penelitian
diteliti

Tujuan
Asumsi Analisis
Penelitian

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perbedaan Asumsi-asumsi Perspektif Obyektif dan Subyektif

Asumsi Perspektif Obyektif Perspektif Subyektif


Sifat Realitas Realitas bersifat tunggal, nyata Realitas bersifat ganda, rumit, semu,
(obyektif), eksternal, statis, dan diatur dinamis (arbitrer), dan holistik;
oleh hukum yang berlaku tetap dan kebenaran realitas bersifat relatif.
universal.
Sifat Manusia Manusia bersifat pasif dan reaktif; Manusia bersifat aktif, kreatif, dan
(Komunikator) perilaku komunikasi dikendalikan oleh memiliki kemauan bebas; perilaku
situasi & lingkungan. komunikasi dikendalikan oleh individu.
Hubungan Peneliti bertindak sebagai pengamat Setaraf, empati, akrab, interaktif, saling
peneliti dengan yang otonom, terpisah dari subyek mempengaruhi, dan berjangka lama.
yang diteliti penelitian, dan berjangka pendek.
Metode wawancara dan pengamatan Deskriptif (wawancara mendalam,
Penelitian berstruktur, survei, eksperimen observasi partisipatif), analisis dokumen,
(mencari penjelasan kausal atas studi kasus, penafsiran kritis.
fenomena komunikasi.
Asumsi Perspektif Obyektif Perspektif Subyektif
Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.
Lanjutan
Asumsi Perspektif Obyektif Perspektif Subyektif
Tujuan Bersifat umum, menguji teori, Bersifat khusus, tidak hanya perilaku
Penelitian meramalkan peristiwa serupa pada terbuka tapi juga yang tidak terucapkan.
masa mendatang, mencari generalisasi Menekankan perbedaan individu,
yang tak terikat waktu dan konteks, mengembangkan teori yang terikat
menekankan pada efek komunikasi. konteks dan waktu, dan membuat
penilaian atas fenomena komunikasi.
Analisis Deduktif; dilakukan setelah data Induktif; kesinambungan sejak awal
terkumpul, menggunakan statistik sampai akhir, mencari model atau pola.

Kriteria Obyektifitas, reabilitas dan validitas. Otentisitas; sejauh mana temuan


Kualitas penelitian mencerminkan penghayatan
Penelitian subyek yang diteliti.
Peran Nilai Nilai, etika, dan pilihan moral peneliti Nilai, etika, dan pilihan moral peneliti
tidak boleh mempengaruhi proses melekat dalam proses penelitian dan
penelitian. mempengaruhi hasil.
Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.
Paradigma Penelitian Komunikasi
• Paradigma adalah landasan suatu cara pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata (realitas).
• Menurut Thomas Kuhn, paradigma pada dasarnya realitas sosial
itu dikonstruksi oleh mode of tought (cara pemikiran) atau mode
of inquiry (cara pengukuran) tertentu, yang pada gilirannya akan
menghasilkan mode of knowing (cara pengetahuan) tertentu
pula.
• mode of tought mode of inquiry mode of knowing

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Jenis-Jenis Paradigma Penelitian Komunikasi
• Secara umum, paradigma dalam penelitian komunikasi dapat
dikategorikan dalam tiga paradigma utama, yaitu:
1. Paradigma Positivisme (Klasik)
2. Paradigma Konstruktivisme
3. Paradigma Kritisme
• Beberapa paradigma lain di antaranya adalah:
1. Paradigma interpretivisme
2. Paradigma post-positivisme.

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perbedaan Asumsi-asumsi
Paradigma Positivisme, Kritis, dan Konstruktivisme
Paradigma Positivisme Paradigma Kritis Paradigma Konstruktivisme

Tujuan Penelitian
Eksplanasi, prediksi, dan Kritik sosial, transformasi Rekonstruksi realitas sosial
kontrol. sosial, dan emansipasi. secara dialektis antara
peneliti dengan yang diteliti.
Realitas
Objective realism: realitas Historical realism: realitas Transaksionalis: pemahaman
yang nyata diatur oleh yang teramati merupakan tentang realitas atau temuan
kaidah-kaidah tertentu yang realitas semu yang telah penelitian merupakan produk
berlaku universal walaupun terbentuk oleh proses sejarah interaksi antara peneliti dan
kebenaran pengetahuan bisa dan kekuatan-kekuatan sosial, yang diteliti.
diperoleh secara probabilistik. budaya, dan ekonomi-politik.

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perbedaan Asumsi-asumsi… (Lanjutan)
Paradigma Positivisme Paradigma Kritisme Paradigma
Konstruktivisme
Posisi Peneliti
Peneliti berperan Peneliti menempatkan diri Peneliti sebagai
sebagai disinterested sebagai aktivis, advokat, passionate participant.
scientist dan netral dan transformative
intellectual.
Nilai, etika, dan pilihan Nilai, etika, pilihan moral Nilai, etika, pilihan moral
moral harus berada di bahkan keberpihakan bahkan keberpihakan
luar proses analisis teks menjadi bagian yang tidak menjadi bagian tidak
terpisahkan dari analisis. terpisahkan dari analisis.

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.


Perbedaan Asumsi-asumsi… (Lanjutan)
Paradigma Positivisme Paradigma Kritisme Paradigma Konstruktivisme
Metode Penelitian
Intervensionis: pengujian Partisipatif: mengutamakan Reflektif/Dialektik:
hipotesis dalam struktur analisis komprehensif, menekankan empati dan
hipothetico-deductive kontekstual, dan multilevel interaksi dialektis dengan
method dengan analisis analisis yang partisipatoris. metode kualitatif.
kuantitatif.
Kriteria kualitas penelitian: Kriteria kualitas penelitian: Kriteria kualitas penelitian:
obyektif, reliabilitas, dan historical situadness: sejauh authenticity dan reflectivity;
validitas. mana penelitian memperhatikan sejauhmana temuan
konteks historis, sosial, budaya, merupakan refleksi otentik
ekonomi, dan politik. dari realitas yang dihayati
pelaku.

Metode Penelitian Komunikasi 2 - Dr. Said Romadlan, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai