Anda di halaman 1dari 29

Paradigma Kualitatif dan

Kuantitatif
Kuliah III
Definisi dan batasan
“Penelitian Kualitatif”:
■ Creswell (1998):
■ Penelitian kualitatif adalah suatu penyelidikan
untuk memahami sesuatu hal, menggunakan
tradisi metodologi penyelidikan yang
mengeksplorasi problem manusia atau problem
sosial. Peneliti mengembangkan suatu gambaran
keseluruhan yang kompleks, menganalisis kata-
kata, melaporkan pandangan informan secara
detil, dan melakukan studi itu dalam setting
yang natural.
Perspektif yang mendasari
Penelitian kualitatif adalah:
• Asumsi Ontologis
• Asumsi epistemologis
• Asumsi Aksiologis
• Asumsi Metodologis
Perspektif yang mendasari
Penelitian kualitatif adalah:
• Asumsi Ontologis: realitas adalah jamak dan
realitas merupakan hasil konstruksi sosial 🡪
tidak ada kebenaran yang tunggal (dalam
kehidupan masyarakat dunia).
• Asumsi epistemologis: bagaimana ilmu
pengetahuan dibangun 🡪 tidak ada yang
namanya objektifitas murni, semua pasti
mengandung subjektifitas. Ilmu pengetahuan itu
tidak “independent”.
Perspektif yang mendasari
Penelitian kualitatif adalah:
• Asumsi Aksiologis: penelitian adalah
suatu pertalian nilai antara peneliti dan
informan, sehingga ‘pre-understanding’
dan bias tidak terhindarkan.
• Asumsi Metodologis: penelitian kualitatif
bersifat induktif, ada pertalian waktu dan
konteks, mengikuti ‘emerging design’.
Beberapa istilah penting untuk
pendahuluan:
■ Paradigma 🡪 suatu pernyataan yang
menerangkan bagaimana dunia dan
kehidupannya dipersepsikan; suatu cara pandang
untuk menggambarkan secara sederhana tentang
dunia nyata. Paradigma berisi tentang apa yang
penting, apa yang dianggap sah untuk dilakukan,
dan apa yang dapat diterima oleh akal sehat.
■ Teori 🡪 suatu pernyataan yang sistematis dan
saling berkaitan, yang dikembangkan untuk
menjelaskan suatu gejala khusus/ fenomena.
Beberapa istilah penting untuk
pendahuluan:
■ Metodologi 🡪 suatu cakupan prinsip-
prinsip teoritik atau framework tertentu,
atau desain yang menjadi pedoman
mengenai bagaimana suatu riset akan
dilakukan dalam konteks paradigma
tertentu. Metodologi merupakan
penerjemahan teknis dari paradigma ke
dalam operasionalisasi penelitian.
■ Metode 🡪 cara dan teknik peneliti
mengumpulkan bukti-bukti empiris
(misalnya wawancara, observasi, dsb.).
Paradigma dlm Ilmu Sosial

□ Dalam ilmu-ilmu sosial, dikenal ada dua


paradigma yang populer dipergunakan
sebagai landasan dasar dalam
melakukan penelitian atas suatu hal atau
problem sosial tertentu, yaitu:
□ PARADIGMA POSITIVISTIK dan
PARADIGMA FENOMENOLOGIS.
PARADIGMA POSITIVISTIK

□ menyatakan bahwa ilmu pengetahuan


didasarkan pada hukum-hukum dan
prosedur yang baku; bergerak dari
abstrak menuju konkrit (deduktif);
nomotetik (didasarkan pada hukum-
hukum kausal yang universal); ilmu itu
bebas nilai dan diperoleh dari panca
indera.
PARADIGMA
FENOMENOLOGIS
□ menyatakan bahwa ilmu berasal dari
pengalaman nyata sehari-hari manusia, dimana
manusia memberikan makna atas pengalaman
hidupnya itu; bergerak dari yang spesifik
menuju umum (induktif), konkrit menuju
abstrak; bersifat idiografis (realitas tertampilkan
dalam simbol-simbol melalui bentuk-bentuk
deskriptif); ilmu tidaklah bebas nilai karena
justru ilmu itu berasal dari pemaknaan dan
interpretasi atas pengalaman hidup yang tidak
hanya dapat ditangkap melalui panca indera.
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

TITIK TOLAK Peneliti; berangkat Informan; berangkat


KEBERANGKAT- dari bahasan dari bahasan
AN teoritis untuk informan &
dijadikan sebagai mengkonsepsikan
dasar hipotesis 🡪 apa yg ditemukan di
penelitian adalah lapangan 🡪
dalam rangka mengumpulkan data
membuktikan untuk membangun
hipotesis hipotesis
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

ASUMSI Penelitian itu bebas Penelitian


AKSIOLOGIS nilai; mengikuti mengandung
hukum sebab- pertalian nilai;
akibat mencoba
memahami suatu
fenomena
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

ASUMSI Realitas itu tunggal Realitas itu jamak


ONTOLOGIS

SAMPLING Sampling besar Sampling kecil


Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

MANUSIA -Manusia adalah -Manusia adalah yang


mahluk rasional. memberi warna bagi
-Tidak dapat bebas dunia mll
bertindak. "pemaknaan”.
-Ada hukum yang -Dapat bebas
mengatur di luar bertindak karena tidak
dirinya. dibatasi hukum di luar
dirinya.
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

REALITAS -objektif -subjektif


-seragam, diatur -diinterpretasikan,
oleh suatu hukum dan tidak seragam.
universal, sebab
akibat.
-Dipersepsikan
melalui panca
indera.
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

ILMU -bebas nilai, tidak -Tidak bebas nilai


PENGETAHUAN dilatar belakangi (tidak menyangkal
oleh kepentingan bahwa ilmu
tertentu. pengetahuan itu
-Deduktif 🡪 bergerak seringkali bermuatan
dari abstrak ke kepentingan).
konkrit. -Induktif 🡪 bergerak
dari konkrit ke
abstrak.
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

ILMU -Didasarkan pada -Dapat diperoleh


PENGETAHUAN impresi indera dan dari pengetahuan
hukum-hukum sehari-hari.
umum. -Didasarkan pada
interprestasi.
Perbedaan Mendasar ant Paradigma
Positivistik & Fenomenologis
KRITERIA POSITIFISTIK FENOMENOLOGIS

TUJUAN -Memprediksi, -Memahami, menyelami.


PENELITIAN meramalkan -Mencoba menarik ke atas
-Membuktikan terhadap fakta-fakta yang
hipotesis yang ada untuk dijadikan
dibangun dari hipotesis atau
teori-teori yang membangun teori
ada. -Menginterpretasi dunia.
-Menjelaskan
kausalitas.
Pertanyaan untuk didiskusikan:
● Sebutkan beberapa contoh topik/masalah
penelitian yang lebih tepat menggunakan
kerangka berpikir positivistik. Jelaskan
mengapa?
● Sebutkan beberapa contoh topik/masalah
penelitian yang lebih tepat menggunakan
kerangka berpikir interpretif. Jelaskan
mengapa?
Dikaitkan dengan Objek Studi
Psikologi
■ Pendekatan penelitian yang mana yang
sesungguhnya lebih cocok, bagi psikologi?
■ Pendekatan kualitatif atau kuantitatif?
Dikaitkan dengan Objek Studi
Psikologi
■ Peneliti kuantitatif memandang penelitian
kualitatif kurang berbobot.
■ Peneliti kualitatif berasumsi bahwa
sesungguhnya yang paling tepat dan cocok
untuk meneliti pengalaman manusia adalah
hanya pendekatan kualitatif.
ALLPORT (1963)
■ Mengatakan bahwa debat nomotetik (fokus
pada hukum2 umum) dan idiografis
(memahami manusia dalam kompleksitas
sekaligus kekhususannya) dapat saja
diselesaikan dengan mengakui dua bentuk
psikologi yang terpisah dan berbeda.
■ Dengan letak psikologi diantara biologi dan
ilmu2 sosial dan humaniora, psikologi harus
mencakup kedua pendekatan.
PATTON (1990)
■ Melihat penelitian kualitatif dan kuantitatif
sebagai dua pendekatan berbeda, yang
harus dipilih bukan karena salah satunya
lebih baik, melainkan karena pendekatan
yang dipilih sesuai dengan masalah
penelitian dan paling baik untuk menjawab
masalah tsb.
■ Perbedaan terletak pada keluasan cakupan
dan kedalaman.
Pertanyaannya:
• Masalah2 yang bagaimanakah yang cocok
dengan pendekatan kuanti dan mana yg
kuali?
Karakteristik Pendekatan dan
Masalah

1. Bila anda lebih tertarik pada ‘psikologi


diferensial’, yakni melihat elemen2 psikolgi
secara terpisah, mencari gambaran tentang hal
tsb pada manusia pada umumnya sehingga
dapat membandingkan manusia satu dengan
yang lain, lebih sesuai dengan pendekatan
kuantitatif.
2. Bila anda tertarik untuk memahami manusia
dlm segala kompleksitasnya sebagai makhluk
subjektif, pendekatan kualitatif lebih sesuai.
Karakteristik Pendekatan dan
Masalah
2. ….
Sebagian aspek psikologi manusia sangat
sulit direduksi dalam elemen atau angka, dan
akan lebih ‘etis’dan kontekstual bila diteliti
dalam setting alamiah. Tidak cukup untuk
mencari ‘what’ dan ‘how much’, tetapi perlu
juga memahaminya (‘why’ dan ‘how’) dalam
konteksnya.
Karakteristik Pendekatan dan
Masalah
3. Hal2 yang membutuhkan pemahaman
mendalam dan khusus sangat sulit diteliti
dengan pendekatan kuantitatif.
Contoh: bagaimana kita dapat secara utuh
meneliti “penghayatan individu yang
mengalami perceraian” dengan pendekatan
kuanti.
Karakteristik Pendekatan dan
Masalah
4. Kecenderungan yg positif dan perlu terus
dikembangkan saat ini adalah digunakannya
kedua pendekatan sebagai dua hal yang
saling menunjang dalam penelitian2
psikologi.
Tugas
⮚ Carilah penelitian (skripsi atau jurnal)
yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Diskusikan apakah menurut
Anda pendekatan dan analisis yg diambil
memang tlh sungguh2 merefleksikan
kedalaman & kompleksitas fenomena
yang diteliti? Apa usulan Anda untuk
memperbaikinya?

Anda mungkin juga menyukai