UTS : 35%
UAS : 45%
TUGAS : 20%
PENALARAN, KEBENARAN
DAN PENELITIAN
metode penelitian
teori.
AUTHORITY
COMMON SENSE
EMPAT KESALAHAN :
TRADITION
OVER GENERALIZATION
MEDIA MYTHS SELECTIVE OBSERVATION
PERSONAL EXPERIENCE PREMATURE CLOSURE
HALO EFFECT
(SOCIAL) RESEARCH
BERTUJUAN MENINGKATKAN,
MEMODIFIKASI & MENGEMBANGKAN
PENGETAHUAN
THEORIES
LOGICAL LOGICAL
INDUCTION INF LOGIKA DEDUCTION
EMPIRICAL KEPUT.
GENERALIZATION HIPOTESIS HYPOTHESA
PENGUJIAN
PERKIRAAN HIPOTESIS
OPERATIONALIZATION
+ INSTRUMENT, SCALING,
PARAMETER SAMPLING
OBSERVATION
PENDEKATAN POSITIVISTIK
DALAM PENELITIAN
o MASYARAKAT BERSIFAT “TUNGGAL”
o “OBYEKTIFITAS”
o A - HISTORIS KULTURAL
Penelitian Deskriptif :
Penelitian yang dimaksudkan utk
memberikan gambaran suatu realitas
sosial tertentu, dimana informasi
mengenai hal tersebut sudah ada
meskipun tidak terinci&lengkap. Contoh:
…….
Lanjutan
Penelitian Eksplanasi
Penelitian yang dimaksudkan utk tidak
hanya sekedar memberikan gambaran
mengenai realitas sosial tertentu yang
menjadi fokus perhatian, tetapi juga ingin
mengetahui bagaimana hubungannya
dengan realitas sosial lainnya dan / atau
mencari tahu mengapa hubungannya
seperti itu. Contoh:….
TIPE PENELITIAN BERDASARKAN WAKTU
PELAKSANAANNYA
a. Cross Sectional :
Penelitian mengenai sejumlah satuan analisis
yang dilihat berdasarkan karakteristik tertentu,
dimana pengumpulan datanya dilaksanakan
dalam satu waktu tertentu.
b. Longitudinal :
Penelitian mengenai sejumlah satuan analisis
yang pengumpulan datanya dilakukan dalam
waktu yang berbeda.
PENELITIAN EKSPERIMEN
Basic Research :
Dilaksanakan untuk mengembangkan teori /
keilmuan
Applied Research :
Untuk menguji sejauh mana suatu teori / model
dalam memecahkan masalah
Development Research :
Ditujukan untuk pengembangan model / formasi
praktis
Action Research :
Untuk mengetahui & mengevaluasi apakah
suatu program berhasil
UNSUR-UNSUR PENLITIAN
Pertemuan 3
Kompetensi
Mampu menjelaskan:
Teori
Proposisi
Hipotesa
Konsep
Variabel
Definisi Operasional
Konsep
1. Istilah/definisi yang digunakan untuk
menggambarkan hal-hal, benda-benda, gejala
sosial (kejadian/keadaan)
2. Abstraksi dari mengenai fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah karakteristik kejadian/keadaan/
benda/gejala sosial.
Abstraksi adalah proses menarik intisari dari ide-
ide, hal-hal, benda-benda, gejala sosial.
Dua Jenis Konsep
1. Konsep yang konkrit/jelas
hubungannya dengan fakta yang
mewakili=dapat di indera.
=Meja: permukaan datar, memiliki
kaki,
2. Konsep yang abstrak, mis.
Masyarakat, migrasi, mahasiswa,
asimilasi= perlu menjelaskan
pengertian dari konsep tsb
Fungsi Konsep
Menyederhanakan pemikiran
terhadap ide-ide, hal-hal, benda-
benda, gejala sosial=mendefinisikan
Definisi
1. Tidak mengandung istilah/konsep
yang didefinisikan/tidak
mengandung sinonim.
2. Tidak dirumuskan dalam bentuk
kalimat negatif
3. Sederhana, jelas, terinci
Variabel
Konsep yang lebih konkrit: sehingga
dapat diamati dan diukur.
Konsep yang memiliki variasi nilai=
KHUSUS
1.Memberikan pola bagi interpretasi data
2.Menghubungkan suatu studi dengan studi lainnya
3.Menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel
mendapatkan arti penting
4.Memungkinkan menginterpretasi makna yang lebih
besar dari temuan yang kita peroleh dari suat
penelitian.
1 PENJELASAN GENETIK / HISTORIK :
Penjelasan dengan merujuk pada serangkaian tahap peristiwa
yang terjadi sebelum kemunculan gejala tersebut.
2 PENJELASAN FUNGSIONAL :
Penjelasan dengan merujuk pada ‘letak’ dan kegunaan gejala
sosial yang ditelaah dalam keseluruhan sistem tempat gejala sosial
tersebut berada.
3 PENJELASAN DISPOSISI :
Penjelasan dengan merujuk pada kecenderungan seseorang
untuk bertindak dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.
4 PENJELASAN INTENSIONAL :
Penjelasan dengan merujuk pada maksud atau tujuan suatu
tindakan sosial.
5
PENJELASAN RASIONAL :
Penjelasan dengan merujuk pada cara pencapaian
tujuan yang paling efisien
Level Teori
• Micro level theory small slice of time, space or member
people. Konsep biasanya tidak sangat abstrak. Teori Erving
Goffman tentang “face work” adalah termasuk tingkat teori
mikro.
• Macro level theory concern operation of larger
aggregates. Teori ini menggunakan lebih banyak konsep
yang bersifat abstrak. Lenski (1966) memaparkan teori
tingkat makro tentang stratifikasi sosial yang menjelaskan
keseluruhan ketidaksetaraan pada masyarakat ribuan tahun
lalu. Lenski menyatakan bahwa jumlah surplus yang dihasilkan
masyarakat (yakni, jumlah dimana orang membutuhkan untuk
kehidupan) meningkat bersama dengan berkembangnya
masyarakat.
• Meso-level theory to link macro and micro level or
to operate at an intermediate level. Teori tingkat meso ini
berusaha menghubungkan tingkat makro dan mikro atau
beroperasi ditingkat menengah. Teori organisasi, gerakan
sosial, atau komunitas seringkali berada pada tingkat ini.
WHY
PROPOSISI PROPOSISI PROPOSISI
WHAT
VARIABEL
• Serangkaian proposisi antar konsep yang
saling berhubungan.
• Menerangkan secara sistematis suatu
fenomena sosial dengan cara menentukan
hubungan antar konsep.
• Menerangkan fenomena tertentu dengan cara
menentukan konsep mana yang berhubungan
dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk
hubungannya.
Yang dilakukan dalam teorisasi
TEORI : “WHY” adalah menjelaskan mengapa suatu
gejala sosial terjadi seperti itu.
Suatu pernyataan yang terdiri dari satu / lebih konsep /
variabel.
Hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih.
WHAT
VARIABEL
Serangkaian PROPOSISI antar konsep yang
saling berhubungan.
Menerangkan secara sistematis suatu
fenomena sosial dengan cara menentukan
hubungan antar konsep.
Menerangkan fenomena tertentu dengan
cara menentukan konsep mana yang
berhubungan dengan konsep lainnya dan
bagaimana bentuk hubungannya.
1. Menurut jenisnya:
Variabel terpisah (deskrit) vaiabel
kualitatif dan variable bersambung
(continuous) vaiabel kuantitatif
Variable kuantitatif menunjuk pada
derajad, tingkat, ukuran, jumlah dan
variable kualitatif menunjuk pada jenis
Lanjutan Pembedaan Variabel
2. Menurut posisinya:
Variabel bebas (X) menyebabkan perubahan
pada variable yang lain
Variabel terikat (Y) variable yang
terpengaruh/dijelaskan oleh variable lain
Misal:
Penelitian tentang korelasi antara “status keluarga (X) dan
prestasi sekolah (Y)”
Penelitian tentang pengaruh “kenaikan harga BBM (X)
terhadap kemampuan daya beli kebutuhan pokok (Y)” di
kalangan masyarakat miskin
DEFINISI OPERASIONAL
F.N. KERLINGER :
Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau proposisi tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.
K.D. BAILEY :
Hipotesis merupakan suatu proposisi yang dinyatakan dalam
bentuk yang dapat diuji dan meramalkan suatu hubungan
tertentu antara dua variabel.
Didasarkan pada teori dan / atau asumsi-asumsi.
PENGERTIAN :
Pernyataan yang dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji
dan menggambarkan atau memprediksikan suatu hubungan
tertentu antara dua atau lebih variabel.
Kebenaran atau keberlakuan suatu hipotesis harus diuji
terlebih dahulu secara empiris.
KRITERIA HIPOTESIS YANG BAIK
:
dipengaruhi lingkungan
- Sek
- Suku bangsa
- Pendidikan
X Y
Multivariat (Hubungan antara beberapa variabel
pengaruh dan satu variabel terpengaruh)
X1
X2
Y
X3
Xn
Hubungan antar lebih dua variable
Kemampuan pewawancara
apakah mengikuti petunjuk/
pedoman kuesioner/ tidak
Keadaan responden sewaktu
wawancara berlangsung
RELIABILITAS
(KEAKURATAN/KEMANTAP
AN)
Apakah yang dimaksud dengan reliabilitas?
Apakah alat ukur yang dipakai tersebut
tepat untuk mengukur konsep yang hendak
diukur?
menunjuk pada sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran dilakukan berulangkali.
Apakah hubungan validitas dan
reliabilitas?
Validitas
mempermasalahkan kesesuaian
antara konsep dan kenyataan empiris
Reliabilitas
kesesuaian hasil-hasil antara
pengukuran di tingkat kenyataan
empiris
Karena itu valid pasti reliable, tapi
tidak sebaliknya
Cara mengukur reliablitas/tipe
reliablitas
Metode ulang
Populasi target
jujur
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
PENELITIAN
KUANTITATIF
Ada dua jenis teknik
pengumpulan data:
1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA YANG
BAKU/STANDAR
Manfaat:
• Mempermudah dan mempercepat analisis
• Mempermudah penyimpanan data
Sistem pengkodean berdasarkan
pada jenis pertanyaan:
Rencana analisis
• Mengapa diperlukan Rencana Analisis?
– Data yang dikumpulkan pada kenyataannya
tidak selalu sama dengan yang ditemukan
– Kebutuhan analisis dapat diperincilebih dulu
dan disesuaikan dengan data yang terkumpul
Apa isi Rencana Analisis?
7 1 1
1
13 1 1
2
14 6 6
3
15 20 20
4
16 50 50
5
17 19 19
6
18 3 3
7
Jumlah 100 100
1 Masih perawan 24 24
2 Sudah tidak 76 76
perawan
3 Saudara 3 0,8
4 Tetangga 9 2,3
Masih perawan 24 24
1
Pacar 69 69
2
Tetangga 1 1
3
Korban perkosaan 6 6
4
Jumlah 100 100
THEORIES
LOGICAL LOGICAL
INDUCTION INF LOGIKA DEDUCTION
EMPIRICAL KEPUT.
GENERALIZATION HIPOTESIS HYPOTHESA
PENGUJIAN OPERATIONALIZATION
PERKIRAAN HIPOTESIS + INSTRUMENT, SCALING,
PARAMETER SAMPLING
OBSERVATION
METODE PENELITIAN “KUANTITATIF” TIDAK
SELAMANYA “TEPAT” UNTUK MENELITI
SEMUA FAKTA SOSIAL, KARENA :
PENDEKATAN FENOMENOLOGIS
Mempelajari bagaimana kehidupan sosial ini
berlangsung dan melihat tingkah laku manusia,
yaitu apa yang dikatakan dan dilakukan,
sebagai hasil dari bagaimana manusia
‘mendefinisikan’ dunianya.
Berdasarkan pemikiran ini maka untuk mengerti
sepenuhnya bagaimana kehidupan sosial
tersebut berlangsung maka harus memahaminya
dari sudut pandang pelaku itu sendiri.
Lanjutan PENDEKATAN FENOMENOLOGIS
Penelitian Fenomenologi
Berupaya ‘menangkap’ proses, interpretasi
dan melihat segala sesuatu dari sudut
pandang orang-orang yang diteliti.
Aspek ‘subyektif’ dari perilaku manusia
dianggap sangat penting.
Para Ahli: Edmund Husserl, Alfred Schultz,
Max Weber “verstehen”
PENDEKATAN INTERAKSI SIMBOLIK
Menekankan pentingnya ‘makna sosial’ (social
meanings) dari perilaku manusia yang melekat
pada dunia sekitarnya.
Melihat bahwa tingkah laku manusia itu memiliki
“social meanings” yang melekat pada dunia
sekitar kehidupan manusia
‘KONSEP DIRI’ merupakan definisi yang diciptakan
melalui interaksi dengan orang lain.
Untuk mempelajari tingkah laku manusia perlu
memahami sistem makna yang diacu oleh manusia
yang dipelajarinya.
contoh:……..
Para Ahli: C.H Cooley, G.H Mead, Herbert
Blumer
Tiga premis (Blumer):
(1) Induktif
(2) Tidak dapat digeneralisir
1. Penelitian kualitatif memiliki ‘hipotesis kerja’
yang dirumuskan pada saat pengumpulan
data dan terus menerus disempurnakan
2. Hasil penelitian kualitatif dapat digunakan
untuk generalisasi tidak hanya pada latar
substantif yang sama tetapi juga pada latar
substansi lainnya (‘grounded research’)
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA PENELITIAN
KUALITATIF
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
PENELITIAN KUALITATIF
OBSERVASI:
Suatu prosedur pengumpulan data primer yang
dilakukan dengan cara melihat, mengamati dan
mencatat perilaku & pembicaraan subyek penelitian
dengan menggunakan pedoman observasi
b) PENGAMATAN TERLIBAT :
Peneliti melibatkan diri dalam interaksi sosial yang diamati
JENIS PENGAMATAN TERLIBAT
TRANSKRIP:
Uraian dalam bentuk tulisan yang rinci dan
lengkap mengenai apa yang dilihat dan
didengar baik secara langsung maupun dari
hasil rekaman
harus
dilaksanakan melalui penerapan-
penerapan teknik koding.
• narasi,
• argumentasi/persuasi,
• deskripsi, dan
• eksposisi.
TETAPI
menjelaskan informasi atau ide-ide tentang:
latarbelakang masalah,
rumusan masalah, kerangka teoritik,
hipotesis (bila ada),
metode,
ruang lingkup penelitian,
temuan data,
analisis data,
interpretasi atas temuan data,
kesimpulan, dan saran-saran.
Jenis-Jenis Laporan
Penelitian
• Laporan lengkap
• Catatan penelitian pendek untuk keperluan publikasi singkat
dalam jurnal akademik. 1-5 halaman spasi dua.
• Monografi atau working paper. Semangat dalam working
paper ini permintaan komentar-komentar sehingga yang
diutamakan adalah pengutaraan interpretasi sementara.
• Makalah/artikel untuk dipublikasi dalam jurnal akademik. (20-
25 halaman spasi ganda)
• Makalah/artikel untuk dijadikan press release. bersifat
sosial meringankan tugas para wartawan. Lebih singkat
daripada artikel untuk jurnal tujuannya: menarik perhatian
orang yang berminat untuk membaca laporan lengkap.
• Buku. Pembaca tidak kritis sehingga perlu dilihat komentar-
komentar sebelumnya. Pengorganisasiannya pun disesuaikan
dengan format buku.
Prinsip-Prinsip Laporan Penelitian
• Laporan penelitian bukanlah proposal penelitian. Ia ditulis
sesudah penelitian dilakukan, sementara proposal penelitian
ditulis sebelum penelitian dilakukan. Proposal penelitian tidak
sama dengan Bab 1.
• Laporan penelitian sebenarnya menjelaskan tentang unsur-
unsur penelitian yang sudah dilakukan secara jujur, obyektif,
apa adanya, tidak dikurangi dan ditambah. Unsur-unsur yang
dilaporkan tidak dibesar-besarkan. Tidak boleh melaporkan
sesuatu yang tidak termasuk dalam penelitiannya dan hindari
persuasi untuk menerima ide atau informasi yang
dikemukakan peneliti.
• Laporan penelitian harus lugas atau apa adanya. Artinya,
setiap tanda baca, huruf, angka, kata, kalimat, dan paragraf
harus dipertanggung- jawabkan dan jelas artinya. Hindari
kata-kata yang tidak jelas, seperti konotasi, makna ganda,
penghalusan bahasa (euphemisme), pengerasan bahasa
(puffery) dan metafora.
Lanjutan Prinsip-prinsip
• Laporan penelitian harus singkat tetapi padat. Tidak ada
pengulangan data, informasi atau kutipan-kutipan.
Ekonomi kata harus dilakukan, walau ia tidak perlu
dipertahankan bila ekonomi kata itu mengurangi kejelasan
makna kata, atau kalimat.
• Laporan penelitian harus taat pada asumsi dasar,
kerangka teoritik, dan jangkauan penelitian yang telah
ditentukan (dipilih).
• Laporan penelitian harus dapat diteliti ulang oleh peneliti
lain, bila dengan kerangka teoritik dan metode yang
sama, harus ditemukan data yang sama.
• Laporan penelitian harus konsisten. Dengan adanya cara-
cara menuliskan laporan tidak ada yang baku dan diakui
semua pihak. Hal yang paling penting adalah konsistensi.
Abstrak
• Abstrak berisi uraian singkat tentang permasalahan,
teori dan metode yang dipakai, dan temuan data.
• Abstrak memudahkan pembaca untuk mengetahui garis
besar persoalan, metode, dan temuan data yang ada
dalam laporan penelitian itu.
• Kegunaan praktis lainnya, abstrak itu dipakai untuk
keperluan penerbitan berkala tentang penelitian
• Diharapkan dengan membaca abstrak itu, pembaca
yang tertarik untuk memahami lebih jauh laporan
penelitian akan meneruskan membaca dengan
seksama.
• Sedangkan pembaca yang tidak tertarik akan segera
meninggalkannya.
Apa yang dilaporkan
1. Permasalahan
2. Operasionalisasi
3. Data yang diperoleh
4. Pengolahan/Analisis data
5. Kesimpulan
Pelaporan Ilmiah
1. Draft laporan
2. Mendapat masukan/kritik
3. Revisi
4. Laporan akhir
Sistematika Laporan
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
a. Gejala yang dikaji
b. Alasan pemilihan permasalahan
c. Data pendukung LBM
2. Perumusan masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
B. Landasan/Kerangka Teori
1. Tipe penelitian
2. Operasionalisasi Konsep
3. Lokasi Penelitian
4. Populasi dan sampel
5. Teknik pengumpulan data
6. Teknik analisis
Analisis Data