kata yang sering dikontraskan. Oleh karena itu, pendekatan multikulturalisme sebenarnya
tidak didasarkan pada kepemilikan budaya tertentu atau dimiliki oleh budaya tertentu,
budaya bukanlah faktor penentu pemisahan suatu bangsa, tetapi diharapkan dapat
menjadi “bumbu kehidupan” sebagai perekat berbagai masyarakat dan bangsa di dunia.
sosial politik yang memungkinkan individu untuk mengembangkan jati diri yang sehat
dan saling mengembangkan sikap antarkelompok yang positif demi demokrasi, hak asasi
manusia, dan kesejahteraan sosial Untuk itu, dalam menghadapi masyarakat majemuk,
yang sama dan bahkan hasilnya bersifat protektif, terutama bagi kelompok / etnis yang
“timpang” karena nyatanya, multikulturalisme adalah semacam budaya dan ideologi yang
2. Di masyarakat, banyak muncul sifat-sifat individualisme dan egoisme, baik atas nama
agama, suku atau politik. Memang benar sifat individualisme merupakan kewajaran bagi
ditambah dengan persaingan ekonomi, sosial serta budaya. Untuk mengatasi serta
mencegah hal-hal diatas terjadi; Pertama, harus ada kesadaran setiap masyarakat akan
msaling menghargai dan tenggang rasa. Dalam ideologi bangsa kita sendiri pun
mengajarkan untuk selalu tenggang rasa apapun itu apalagi mengenai keutuhan bangsa
3. Manfaat multikulturalisme pastinya menuntut masyarakat yang ada di dalamnya untuk lebih
toleransi untuk mewujudkan persatuan. Dengan saling menghormati masyarakat satu sama
lain tidak akan terjadi perpecahan yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kuncinya dengan saling menghargai maka akan tercipta toleransi yang luar biasa.