Anda di halaman 1dari 25

Pendekatan dan Metodologi

Penelitian

Prepared By : Dr. Oktaviana Purnamasari, S.Sos.,M.Si


Perspektif, Pendekatan, Paradigma

Riset adalah sebuah kegiatan yang menggambarkan objek. Meskipun objek relatif tetap,
proses menggambarkan atau menafsirkannya ternyata tidak sesederhana yang kita kira.
Tekadang terjadi perbedaan penafsiran.

Mengapa terjadi perbedaan penafsiran ?

Hal ini disebabkan perbedaan perspektif atau cara pandang atau paradigma dalam

menafsirkan objek atau realitas


Definisi Perspektif & Pendekatan

Berker (Mulyana 2001:5) mendefinisikan perspektif sebagai “seperangkat gagasan yang melukiskan
karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan”; ”suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang
secara layak dan masuk akal dilakukan orang”; “standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai”.

Sedangkan Wimmer dan Dominick (2000:102) menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu
seperangkat teori, prosedur dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia.
Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antar anggota suatu kelompok selama seseorang menjadi
bagian kelompok tersebut. Jadi orang akan mempunyai perspektif tertentu jika dia hidup dalam kelompok
dan berinteraksi dengan orang lain
Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan, memiliki dua sifat yaitu membatasi
pandangan kita dan selektif.

“Perspektif merupakan dasar bagi persepsi sehingga akan mempengaruhi persepsi


terhadap suatu realitas.”

Menurut Mulyana (2001:18) jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh
teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi memandang manusia yang menjadi objek
kajian mereka
Hubungan Perspektif dengan Persepsi

Kerangka Konseptual
Mempengaruhi
Perspektif/ Perangkat asumsi Mempengaruhi
tindakan dalam
Paradigma persepsi kita
Perangkat nilai situasi
Perangkat gagasan
Keterkaitan Pendekatan & Metodologi

• Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi periset.

• Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset.

• Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset.


Definisi Metodologi

• Dari asal kata, metodologi dibentuk dari kata “metodos”(cara,teknik atau prosedur) dan
“logos” (ilmu). Jadi metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik tertentu.

• Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat


dalam metode riset.

• Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematik (Suriasumantri, 2001:119)
Keterkaitan Perspektif/Paradigma, Metode dan Jenis Riset
Paradigma Pendekatan Riset Metode Riset Tataran/Cara Analisis
(Jenis/Tipe Riset)
Klasik/Objektif/ Kuantitatif • Survei • Deskriptif
Positivistik • Analisis Isi • Eksplanatif(Analitik)
• Eksperimental • Evaluatif
• Sensus
Konstruktivis Kualitatif • Observasi Non- • Deskriptif
Partisipan • Eksplorasi
• Observasi Partisipan (Grounded)
• Depth-Interview
• Focus Group
Discussion (FGD)
• Studi Kasus
• Analisis Isi Kualitatif
• Etnografi
Kritis Kualitatif • Analisis Wacana Deskriptif
• Framing
• Semiotik
Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif

Pendekatan kuantitatif berdasarkan pendekatan positivism


(klasik/objektif).

Pendekatan kualitatif berasal dari pendekatan interpretif (subjektif).


Pendekatan KUALITATIF memiliki dua varian yaitu konstruktivis dan
kritis.
Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif

Perbedaan antarpendekatan dapat diketahui berdasarkan empat landasan


falsafah yaitu: ontologis, epistemologis, aksiologis, metodologis.

1. Ontologis: menyangkut sesuatu yang dianggap sebagai realitas

2. Epistemologis: menyangkut bagaimana cara mendapatkan pengetahuan

3. Aksiologis: menyangkut tujuan atau untuk apa mempelajari sesuatu

4. Metodologis: mempelajari teknik-teknik dalam menemukan pengetahuan


Perbedaan Ontologis
(sesuatu yang dianggap sebagai realitas)
Classical Subjective Critical Subjective-Constructivism
(Positive/Objective)
Realism Historical Realism Relativism
• Kebenaran pengetahuan • Realitas yang teramati (virtual • Realitas merupakan konstruksi
tentang itu mungkin hanya bisa reality) merupakan realitas sosial. Kebenaran suatu realitas
diperoleh secara probabilistik “semu” yang telah terbentuk bersifat relatif, berlaku sesuai
• Out there(diluar dunia subjektif oleh proses sejarah dan konteks spesifik yang dinilai
peneliti) kekuatan social, budaya, relevan oleh perilaku sosial
• Dapat diukur dengan standar ekonomi, politik. • Realitas adalah hasil konstruksi
tertentu. digeneralisasi dan mental dari individu pelaku
bebas dari konteks dan waktu sosial, sehingga realitas
dipahami secara beragam dan
dipengaruhi oleh pengalaman ,
konteks, dan waktu
Perbedaan Epistemologis
(cara mendapatkan pengetahuan)
Classical Subjective Critical Subjective-Constructivism
(Positive/Objective)
Dualist/Objectivity : Transactionalist/Subjectivist Transactionalist/Subjectivist
• Ada realitas Objektif sebagai • Hubungan antara peneliti • Pemahaman tentang suatu
suatu realitas yang eksternal di dengan realitas yang ditelti realitas atau temuan suatu
luar dari peneliti. Peneliti harus selalu dijembatani oleh nlai-nilai penelitian merupakan produk
sejauh mungkn membuat jarak tertentu. Pemahaman tentang interaksi antara peneliti dengan
dengan objek penelitian suatu realitas merupakan value yang diteliti
• Jangan ada penelitian yang mediated findings • Peneliti dan objek atau realitas
subjektif atau bias pribadi yang diteliti merupakan
kesatuan realitas yang tidak
terpisahkan
Perbedaan Axiologis
(Menyangkut Tujuan)
Classical Subjective Critical Subjective-Constructivism
(Positive/Objective)

• Nilai, etika dan pilhan moral • Nilai, etika dan pilihan moral • Nilai, etika dan pilihan moral
harus berada di luar proses merupakan bagian tak merupakan bagian tak
penelitian terpisahkan dari suatu terpisahkan dari suatu
• Peneliti berperan sebagai penelitian penelitian
disinterested scientist • Peneliti menempatkan diri • Peneliti sebagai passionate
• Tujuan Penelitian: Eksplanasi, sebagai transformative participant, fasilitator yang
prediksi dan kontrol realitas intellectual,advocat dan activis menjembatani keragaman
sosial • Tujuan Penelitian : Kritik sosial, subjektivitas pelaku social
transformasi, emansipasi dan • Tujuan Penelitian : rekonstruksi
social empowerment realitas sosial secara dialektis
antara peneliti dengan pelaku
sosial yang diteliti
Teori-teori dan model dalam pendekatan Objektif/Kuantitatif

Model Komunikasi Frank Dance (Helical Model), Model ABX Theodore


Newcomb, Model Komunikasi Antar Budaya William Gudykunst dan
Young-young Kim

Contoh riset pendekatan klasik (kuantitatif) adalah riset dibidang efek


media massa seperti Agenda Setting, Uses and Gratification, riset
Cultivation
Berdasarkan pendekatan kuantitatif, dikenal beberapa
metode riset antara lain :
a. Metode Survei
b. Metode Analisis Isi ( Content Analysis)
c. Metode Eksperimen
Metode Survei

Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument


pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Metode survei terdiri dari dua
jenis, yaitu :

1. Survei Deskriptif

Digunakan untuk menggambarkan (mendeskripsikan) populasi yang sedang diteliti.


Fokus riset ini adalah perilaku yang sedang terjadi (what exist at the moment) dan
terdiri dari satu variable.
2. Survei Eksplanatif

Digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi atau


kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu.

Survei eksplanatif dibagi menjadi dua sifat:

a. Komparatif : membandingkan

b. Asosiatif : menjelaskan hubungan


Metode Analisis Isi (Content Analysis)

Metode analisis isi adalah metode yang digunakan untuk meriset atau
menganalisis isi komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif.

Sistematik : berarti proses analisis harus tersusun melalui proses


sistematik

Objektif : berarti periset harus mengesampingkan faktor-faktor yang


bersifat subjektif atau bias personal.
Metode Eksperimen
Metode riset yang digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat dengan
memanipulasi satu atau lebih variable pada satu (lebih) kelompok eksperimental,
danmembandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
Secara umum prosedur metode eksperimen adalah :
• Periset membagi responden kedalam dua kelompok, yaitu : kelompok eksperimen (yang
dikenai perlakuan,stimulus atau dimanipulasi) dan kelompok kontrol (yang tidak dikenai
perlakuan atau tidak dimanipulasi)
• Pemilihan anggota kelompok harus melalui randomisasi (acak)
• Melakukan pretest. Periset menentukan variable bebas dan tak bebas
• Periset memperkenalkan satu atau lebih variable independen kepada kelompok eksperimen
• Melakukan postest
Teori-teori dan model dalam pendekatan
Subjektif/Kualitatif
• Riset yang berangkat dari pendekatan kritis antara lain riset textual
analysis, framing, semiotik

• Riset yang menggunakan pendekatan konstruktivis adalah riset


etnografi, riset tentang media dan konstruksi sosial mengenai realitas,
interaksi simbolik, makna pesan bagi khalayak dll
Riset yang menggunakan metodologi
kualitatif memiliki ciri-ciri :
• Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah instrument pokok
riset
• Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan
tipe-tipe lain dari bukti documenter
• Analisis data lapangan
• Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-komentar
• Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya.
Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi social
• Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.
• Realitas adalah holistic dan tidak dapat dipilah-pilah
• Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-individunya
• Lebih pada kedalam(depth) daripada keluasan (breadth)
• Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak berstruktur
• Hubungan antara teori, konsep dan data: data memunculkan atau membentuk teori baru
Berdasarkan pendekatan kualitatif dikenal beberapa metode riset :
• Focus Group Discussion
• wawancara mendalam
• studi kasus
• observasi.
Selain itu terdapat juga metode analisis isi kualitatif, framing, semiotika
maupun analisis wacana.
a. Metode Focus Group Discussion (kelompok diskusi terfokus) adalah metode riset
dimana periset memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah public atau
populasi yang berbeda.

b. Metode wawancara mendalam ( Depth Interview) adalah metode riset dimana


periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus
menerus untuk menggali informasi dari responden.

c. Metode Observasi adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang
diteliti , ada observasi partisipan dan observasi nonpartisipan.

d. Metode Etnografi, Etnografi adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan


bagaimana individu-individu menggunakan budayanya untuk memaknai realitas.
Sumber bacaan :
Kriyantono,rachmat.2014.Teknik Praktis Riset Komunikasi Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai