Anda di halaman 1dari 19

Dosen Pengajar:

Maya Sari Dewi, S.Sos., MM

Perbedaan dan Kritik Terhadap Penelitian


Kualitatif dan Kuantitatif
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
01
Penelitian Kuantitatif
02

Penelitian Kualitatif
03

Penelitian Kuantitatif vs Penelitian


04 Kualitatif

Kritik terhadap Kuantitatif &


05 Kualitatif
Pendahuluan
Neuman (2017)
pengalaman perserorangan memiliki empat kekeliruan yang umum, yakni
• Manusia adalah makhluk yang overgeneralization, selective observation, premature closure, dan halo effect.
memiliki akal dan pikiran.

• Manusia selalu berusaha memahami


dan memaknai dirinya, dirinya di Neuman (2017)
tengah-tengah kelompoknya dan faktor kritis yang memisahkan penelitian sosial dari cara-cara lain untuk mengetahui dunia
memahami dan memaknai sosial adalah penggunaan pendekatan ilmiah dalam penelitian sosial.
lingkungan hidupnya.

• Upaya manusia melakukan


pemahaman dan pemaknaan Neuman (2017)
tersebut melalui banyak cara, mulai
―Ilmu pengetahuan sosial melibatkan studi tentang orangorang—keyakinan, perilaku, interaksi, institusi,
dari melakukan perenungan dan
dan sebagainya. … Ilmu pengetahuan sosial kadangkala disebut soft science, terutama karena fokus
perlakuan sampai dengan penelitian.
kajiannya, yakni kehidupan sosial manusia, adalah cair, tidak mudah untuk diamati, dan sulit untuk
diukur secara tepat dengan instrumen laboratorium.‖

Neuman (2017)
Penelitian dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan adalah segala aktivitas berdasarkan disiplin ilmiah untuk
mengumpulkan, mengklaskan, menganalisa, dan menafsir fakta-fakta serta hubungan-hubungan antara fakta-
fakta alam, masyarakat, kelakuan dan rohani manusia guna menemukan prinsip-prinsip pengetahuan dan
metode-metode baru dalam usaha menanggapi hal-hal tersebut
Pendahuluan
Dimensi-dimensi & Tipe-tipe Penelitian Sosial (Silalahi, 2009)

Dimensi Klasifikasi Tipe Penelitian


Paradigma • Kuantitatif
• Kualitatif
Manfaat atau hasil akhir • Basic
• Applied: evaluasi, pengembangan, tindakan
Tujuan • Eksploarasi
• Deskripsi
• Eksplanasi
• Prediksi
Waktu • Cross Sectional
• Longitudinal (time series, pengembangan, studi
panel, studi kasus)
Subjek • Sampel
• Populasi
Pendahuluan
Dimensi-dimensi & Jenis-jenis Penelitian Sosial (Neuman, 2017)

Dimensi Klasifikasi Jenis Penelitian


Penggunaan dan audiens • Basic
penelitian • Applied: Evaluasi, tindakan, dampak sosial
Tujuan penelitian • Eksplorasi
• Deskriptif
• Eksplanasi
Waktu penelitian • Cross Section
• Longitudinal (time series, panel, kohort)
Teknik pengumpulan data • Data kuantitatif: eksperimen, survei, analisis isi,
analisis sekunder, statistik yang telah ada)
• Data kualitatif :field research (etnografi,
participant observation), histografis komparatif
Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif berakar dari
pendekatan kuantitatif penelitian sosial yang Pandangan dan tradisi positivisme ini
dipengaruhi oleh paradigma tradisional, menyatakan bahwa ilmu (sains) adalah
positivisme, eksperimental atau empiris yang ilmu pengetahuan yang nyata,
positivistik, yang kemudian melahirkan
mengiringi perkembangan ilmu sosial pada
pendekatan-pendekatan kuantitatif
masa-masa awal, dengan pelopor August dalam penelitian sosial dimana objek
Comte, Stuart Mill, Durkheim, Newton dan John penelitian dilihat memiliki keberaturan
Locke Deduktif yang naturalistik, empiris,
100 dan behavioristik, karenanya objek ini
90 harus dapat direduksi menjadi fakta
80 yang tampak, dapat diamati, dapat
70
Deduktif dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai
60

50
variabel-variabel yang muncul di
40
masyarakat serta tidak terlalu
30 mementingkan fakta sebagai makna
20 namun mementingkan fenomena yang
10 tampak, bebas nilai atau objektif
0
A1 A2 A3 A4 dengan menentang habis-habisan sikap
subjektif.
Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif, berakar dari pendekatan
Induktif
kualitatif dipengaruhi oleh paradigma naturalistik-
interpretatif Weberian, perspektif post-positivistik
kelompok teori kritis serta post-modernisme seperti
dikembangkan oleh Baudrillard, Lyotard, dan Derrida.
Penelitian kualitatif berupaya menjelaskan fakta atau
realitas sosial secara mendalam, memahami realitas
sosial apa adanya berdasarkan struktur pengalaman
subjek (native’s point of view). Ia
menangkap makna (meanings) yang diketemukan pada
peristiwa atau subjek yang diteliti, bersifat ―belajar dari
masyarakat‖ (learning from the people), tidak hanya
―mempelajari masyarakat‖ (learning about the people).
Penelitian Kuantitatif vs Penelitian Kualitatif
(Creswell, 2021)
Asumsi Pertanyaan Kuantitatif Kualitatif
Ontologis Apakah sifat dasar realitas? Realitas bersifat objektif dan singular, Realitas bersifat subjektif dan ganda
terpisah dari peneliti. sebagaimana terlihat oleh partisipan dalam
studi.
Epistemologis Bagaimana hubungan antara Peneliti independen dari yang diteliti. Peneliti berinteraksi dengan yang diteliti.
peneliti dengan yang diteliti?
Aksiologis Bagaimana peranan dari nilai? Bebas nilai dan menghindarkan bias. Sarat nilai dan bias.

Retoris Bagaimana penggunaan bahasa • Formal • Informal


penelitian • Berdasarkan definisi • Mengembangkan keputusan-keputusan
• Impersonal • Personal
• Menggunakan bahasan kuantitatif • Menggunakan bahasa kualitatif
Metodologis Bagaimana dengan proses • Proses deduktif • Proses induktif
penelitian? • Sebab-akibat • Faktor-faktor dibentuk secara simultan
• Desain statis – kategori membatasi • Desain berkembang – kategori
sebelum studi diidentifikasi selama proses penelitian
• Bebas konteks • Ikatan konteks
• Generalisasi mengarah pada • Pola dan teori dibentuk untuk
prediksi, eksplanasi dan pemahaman pemahaman
• Akurasi dan reliabilitas melalui uji • Akurasi dan reliabilitas dibentuk melalui
validitas dan reliabilitas verifikasi
Penelitian Kuantitatif vs Penelitian Kualitatif
(Neuman, 2017)
Kriteria Kuantitatif Kualitatif
Frame pemandu peneliti Hipotetis, yang diuji. Menemukan meanings
Konsep Ditemukan dari variabel yang Ditemukan dalam tema, motif,
berbeda generalisasi dan taksonomi.
Pengukuran Sistematis; dilakukan Dilakukan tersendiri; individual
sebelum pengumpulan data; menurut setting peneliti.
terstandard.
Data Berbentuk angka; presisi. Berbentuk teks, gambar; berasal dari
dokumen, observasi dan transkrip.
Teori Sangat menentukan; deduktif. Bisa menentukan atau tidak begitu
menentukan; seringkali induktif.
Prosedur Standard. Khusus
Analisis Menggunakan statistik, tabel, Dilakukan dengan cara mengekstrak
diagram; berelasi dengan hipotesis. tema atau melakukan generalisasi dari
bukti-bukti temuan dan
mengorganisasi data untuk
menemukan koherensi dan konsistensi
data.
Penelitian Kuantitatif vs Penelitian Kualitatif
(Sugiyono, 2019; Strauss & Corbin, 1990)
Dimensi Kuantitatif Kualitatif
Desain penelitian Khusus, terperinci, statis Umum, fleksibel, dinamis

Analisis data Daat dianalisis pada tahap akhir sebelum Dapat dianalisis selama proses berlangsung
laporan
Istilah subjek penelitian Responden Narasumber
Cara memandang fakta Berada pada objek penelitian Tergantung pada cara peneliti
Pengumpulan data Kuesioner Menggali sedalam-dalamnya pada narasumber
terpilih
Representasi data Hasil dari perhitungan statistik yang Interpretasi peneliti akan sebuah fenomena
instrumennya valid dan reliabel
Implikasi hasil riset Dapat digeneralisasi Tidak bisa digeneralisasi
Macam metode Eksperimen, survei, korelasi, regresi, analisis Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis,
jalur grounded theory
Tujuan penelitian Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji Memperoleh pemahaman mendalam,
teori, generalisasi fenomena sosial mengembangkan teori, mendeskripikan realitas
dan kompleksitas sosial
Jenis data Numerik dan statistik Deskriptif dan eksploratif
Penelitian Kuantitatif vs Penelitian Kualitatif
(Johnson dan Onwuegbuzie, 2004)

Dimensi Kuantitatif Kualitatif


Paradigma Positivisme – menjelaskan fakta Interpretatif – Memahami perilaku
sosial untuk menghasilkan hukum manusia daro sudut pandang pelaku
yang berlaku umum (fenomenologi, teori kritis, post-
strukturalisme)

Validitas - Reliabilitas Obyektif – mengikuti aturan umum , Subyektif, memperhatikan keunikan,


karena asumsi bahwa kenyataan itu karena asumsi bahwa kenyataan itu
tunggal jamak
Generalisasi Universal – bebas konteks Kontekstual – terikat nilai-nilai
Pertanyaan penelitian Sebab & akibat – apakah variabel X Pemahaman/makna – bagaimana
menyebabkan variabel Y pola-pola hubungan muncul dalam
konteks tertentu
Desain Penelitian Statis – perubahan dapat Dinamis – menyesuaikan temuan –
mengaburkan hubungan antar temuan baru di lapangan
variabel
Penelitian Kuantitatif vs Penelitian Kualitatif
(Johnson dan Onwuegbuzie, 2004)

Dimensi Kuantitatif Kualitatif


Metode penelitian Survei Etnografi, grounded research

Pengumpulan data Dilakukan secara cepat, berjarak Observasi berpartisipasi

Instrumen penelitian Kuesioer Panduan wawancara


Data output Statistik Naratif, verbal
Data analisis Hipotesis, menguji hubungan antar Tipologi, menjelaskan pola-pola
variabel hubungan atas data yang diperoleh
Kritik terhadap Penelitian Kuantitatif
Uraian Kontekstual
Terbatas

Arti dan Tujuan


Statis dan linier

Kritik Intra-
Teori & Konteks
paradigmatik Etik & Emik

Keunikan
Umum

Ilmiah
Dimyati, 2000 Empiris
Kritik terhadap Penelitian Kuantitatif
Data
Teori & fakta saling bergantung

Fakta
Bukan hanya jendela teori, namun jendela nilai

Kritik Ekstra-
Jendela Teori
paradigmatik Banyak teori

Objektivitas
Diragukan

Dimyati, 2000
Kritik terhadap Penelitian Kuantitatif
People & Institusi sosial
Tidak dapat menjelaskan ―the world of nature‖

Proses pengukuran
Presisi buatan yang ―palsu‖

Alan Bryman
Instrumen
2012 Peneliti dan yang diteliti berjarak

Analisis hubungan
Statis
Kritik Terhadap Kualitatif

Karakter Analisis
Desain
Subjektivitas peneliti akan hubungan Tidak dapat
penelitian tidak
narasumber mempengaruhi sebab-akibat digeneralisasi
berulang
hasil penelitian sulit diterapkan

Tina, 1997
Kritik Terhadap Kualitatif

Analisis Informan harus


Desain
hubungan memiliki
Subjektivitas Sikap peneliti penelitian
sebab-akibat pengalaman
spesifik
sulit diterapkan yang sesuai

Tina, 1997
Penutup
Metode penelitian
Baik penelitian kuantitatif kualitatif
maupun kualitatif memiliki tujuan berparadigma
yang sama yaitu ingin interpretif-kritis,
menjelaskan dan memahami bercorak praxis
kehidupan sosial (realitas sosial)

Metode penelitian
kuantitatif
berparadigma Masing-masing memiliki
positivisme, keunggulan dan kelemahan.
bercorak empiris,
behavioris,
naturalis,
positivistik
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai