Anda di halaman 1dari 4

Titis Hidayati

09/281966/SP/23352

Review Metode Penelitian Komunikasi

Kuantitatif 1

Paradigma dalam Ilmu Sosial


Menurut Earl Babbie, paradigma merupakan suatu model atau pola
fundamental yang mengorganisir pandangan kita atas suatu hal atau
fenomena. Paradigma ini akan membentuk apa dan bagaimana
seseorang memahami fenomena yang terjadi di sekitarnya1.
Terdapat sejumlah paradigma yang berkembang dalam lingkup Ilmu
Sosial, seperti feminism, postmodernisme, paradigma konflik,
positivisme, interpretativ, dsb. Namun, ada tiga paradigma yang
umum digunakan yaitu paradigma klasik atau tradisional, kritis, dan
konstruktivisme.

1
michan.webasyst.net/files/3d8970d3/ZmlsZT1Oamc9&W=FL
(“is fundamental model or scheme that organizes our view of
something....which shapes what we see and how we understand it” (Babbie
2005, hal. 32-56))
Titis Hidayati
09/281966/SP/23352

Tabel 1. Paradigma Klasik, Kritis, dan Konstruktivisme2


Paradigma Paradigma Paradigma
Klasik Kritis Konstruktivisme

Ilmu komunikasi, Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi


yang juga ditempatkan diposisikan sebagai
merupakan ilmu sebagai suatu analis sistematis
sosial, diibaratkan proses kritis yang untuk melakukan
layaknya ilmu memperlihatkan penafsiran tentang
alam yang dapat realita yang terjadi fenomena sosial dan
digeneralisasikan. di masyarakat. para pelakunya.
Realita adalah
Kebenaran yang
sebuah
Realita yang terdapat pada
kenyataan yang
terjadi, itulah suatu realita
semu. Ia terbentuk
Ontologi kenyataannya. bersifat relatif.
oleh proses sejarah
Semua itu (realita) Dalam arti,
dan ikut
Asumsi tentang telah diatur oleh kebenaran yang ada
dipengaruhi oleh
realita. kaidah-kaidah tergantung pada
nilai-nilai seperti
tertentu yang oknum pelaku yang
nilai sosial, budaya,
bersifat universal. mengkonstruksi hal
politik, maupun
tersebut.
ekonomi.
Objektifitas
merupakan unsur Hasil interaksi yang
Epistimologi
yang wajib dimiliki Terdapat nilai-nilai terjadi antara
oleh peneliti. Oleh yang menjadi peneliti dan objek
Hubungan
karena itu peneliti penghubung yang diteliti
antara peneliti
harus menjaga antara peneliti dan menghasilkan
dan objek yang
jarak dengan objek yang diteliti. pemahaman atas
diteliti.
objek yang realita.
diteliti.
Adanya interaksi
Metodologi Membuat hipotesis, antara peneliti dan
baru kemudian Peneliti ikut terlibat responden yang
Asumsi tentang membuktikannya dalam proses bertujuan untuk
cara yang melalui uji lab, transformasi sosial merekonstruksi
benar untuk eksperimen, atau yang membentuk realita yang menjadi
mengetahui survei eksplanatif realita agar peneliti objek. Misalnya
atau dengan metode dapat melakukan menggunakan
memahami analisis analisa yang tepat. metode kualitatif
realita. kuantitatif. seperti observasi
partisipatoris.
Aksiologi
2 Nilai, dari
Hasil olah data penulis etika, moral,
berbagai sumber. Nilai, etika, moral, Nilai, etika, moral,
Nilai, etika, dan ideologi tidak
dan ideologi harus dan ideologi harus
moral, atau diikutsertakan
terkandung terkandung dalam
ideologi dalam atau berada di luar
dalam penelitian. penelitian.
melakukan penelitian.
penelitian.
Titis Hidayati
09/281966/SP/23352

Metode Penelitian
Metode merupakan suatu instrumen yang wajib untuk diperhatikan
dalam penelitian. Tujuan dan objek penelitian akan menentukan
metode atau bagaimana cara seseorang meneliti suatu fenomena.

Metode Penelitian Metode penelitian


Kuantitatif Kualitatif
• Max Weber
• Emile Durkheim
• Herbert Blumer
Tokoh pelopor • Fred Kerlinger
• Erving Goffman
• Donald Campbell
• Objek atau fenomena
yang diteliti dipandang • Objek atau fenomena
sebagai sesuatu yang yang diteliti dipandang
Objek penelitian dan tunggal, konkret, sebagai sesuatu yang
data yang digunakan teramati, dan majemuk.
terfragmentasi. • Data teks dan bersifat
• Data numerik dan subyektif
bersifat obyektif
Kecenderungan • klasik • kritis dan konstruktivis
• Melakukan generalisasi • Melakukan interpretasi
pada hasil penelitian agar atas realita yang ada
dapat digunakan untuk untuk menjelaskan realita
memprediksi fenomena tersebut secara
yang mirip untuk kontekstual.
Tujuan
lingkungan yang berbeda • Membangun teori dari
• Membangun atau data dan fakta.
menyusun fakta dan data • Mengembangkan
• Menjelaskan hubungan pengertian atas fenomena
serta prediksi atau objek yang diteliti
• Survey
• Etnografi
• Eksperimental
Ragam metode • Studi kasus
• Analisis isi
• Studi sejarah deskriptif
• Analisis jaringan
Tabel 2. Metode Kuantitatif dan Kualitatif3

Referensi

3
Hasil olah data penulis dari berbagai sumber.
Titis Hidayati
09/281966/SP/23352

Nyarwi. “Paradigma Ilmu Sosial dan Implikasi Metodologi”. Bahan ajar


mata kuliah Metode Penelitian Sosial, Jurusan Ilmu Komunikasi,
FISIPOL, UGM, Yogyakarta, 2010.

Fitra Armela, dkk. “Sistematika dan Ragam Metode”. Bahan presentasi


dalam mata kuliah Metode Penelitian Sosial, Jurusan Ilmu
Komunikasi, FISIPOL, UGM, Yogyakarta, 2010.

Website

Bondan. 2006. Penelitian Kuantitatif Versus Penelitian Kualitatif.


(Online). 19 Oktober 2006. Dalam
http://bondanriset.blogspot.com/2006/10/penelitian-kuantitatif-
versus.html. (diakses 28 Agustus 2010)

Hidayat, Dedi N. 2008. Dikitomi Kualitatif-Kuantitatif dan Varian


Paradigmatik dalam Penelitian Kualitatif. (Online). Juli 2008.
Dalam
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/viewPDFInterstitial/
16942/16928. (diakses 28 Agustus 2010)

Primasanti, K.B. 2010. Paradigma Penelitian Sosial. (Online). 10 Maret


2010. Dalam http://bayusumilir.wordpress.com/2010/03/10/paradigma-
penelitian-sosial/. (diakses 29 Agustus 2010)

Anda mungkin juga menyukai