Anda di halaman 1dari 22

PARADIGMA DALAM PENELITIAN SOSIAL

Sosiologi sebagai Ilmu yang Berparadigma


Ganda
Pertemuan ke-1: MK METODE PENELITIAN KUANTITATIF
positivism
Saya melihat sebuah kota. Saya dapat mengukur Ukuran atau
Luas kota itu, Lokasinya, Cuaca, Populasi. Saya dapat
menggambarkan Sejarah Kota itu dengan menelusuri melalui
Catatan Arkeologi. Saya dapat grafik atau data Kekuatan
Ekonomi, Demografi atau Kependudukan, dan kondisi Fisik
Kota tsb. Dengan pengukuran yang memadai, saya dapat
menunjukkan gambaran utuh tentang Kota Bandar Lampung
– Saya hanya butuh alat-alat yang baik dan akurat.
Auguste Comte
Isidore Auguste Marie Francois Xavier Comte (19 Januari 1798 – 5 September 1857), lebih dikenal
sebagai Auguste Comte adalah seorang French Philosopher.

Auguste Comte sebagai seorang pendiri/pencetus Disiplin Ilmu Sosiologi dan doktrin Positivism.

Aguste Comte kadang-kadang dikenal sebagai First Philosopher of Science (in the modern sense
of the term) Modern.
Tiga Tahap Pemikiran Comte
•Theological (fictitious);
•Methaphysical (abstract);
•Positive (scientific).
Hukum 3 (tiga) Tahap
• Adalah sebuah hukum yang bisa menjelaskan perkembangan
pikiran manusia;
• Comte menemukan adanya 3 (tiga) tahapan perkembangan
manusia:
• Tahap kanak-kanak umat manusia ditemukan dalam
kondisi teologis;
• Tahap usia muda ditemukan dalam kondisi metafisis; dan
• Tahap kematangan umat manusia ada dalam keadaan
positif.
Comte’s law of three stages
• Theological: supranatural powers and religious figure
were at the root of everything;
• Methaphysical : natural powers were at the root of
everything;
• Positivist: belief in science is everything.

• Pertama adalah titik awal mutlak tiap pikiran manusia, ketiga adalah
kondisi terakhir dan definitif, sementara kedua adalah kondisi peralihan.
I don’t know; Therefore, God.

Idon’t know; Let’s find out.


Positivism
• Paradigma positivis dalam mengeksplorasi realitas sosial
didasarkan pada gagasan filosofis filsuf Perancis August Comte.
• Pengamatan dan nalar ditekankan sebagai alat untuk memahami
perilaku manusia.
• Pengetahuan sejati didasarkan pada pengalaman dan dapat
diperoleh dengan observasi dan eksperimen.
• Para pemikir positivis mengadopsi metode ilmiahnya sebagai
sarana “generation” pengetahuan.
• Itu harus dipahami dalam kerangka prinsip-prinsip asumsi
mengenai sains.
Positivism
• Pendekatan untuk penelitian Sosiologi yang bertumpu pada
studi tentang fakta-fakta sosial secara sistematis dan ilmiah.
• Positivist menyarankan bahwa kita hanya dapat mengamati
perilaku dan tindakan orang secara ilmiah.
• Fakta sosial dapat diukur dan dikuantifikasi secara objektif -
ini memungkinkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian
untuk memeriksa temuan-temuan.
Ide-ide kunci tentang Positivism
• Kekuatan structural dapat membentuk perilaku
individual.
• Melihat gambaran yang besar – perspektif makro.
• Melihat secara objective dan data kuantitatif.
• Masyarakat dapat dipelajari secara ilmiah dengan cara
yang sama dalam ilmu-ilmu alam.
Metode-metode Positivist
• Experiments: lab atau controlled; lapangan;
• Comparative method: membandingkan data statistik
lintas waktu, lokasi, kelompok-kelompok sosial;
• Surveys: kuesioner dengan pertanyaan tertutup,
wawancara terstruktur;
• Non-participant observation.
kekuatan metode positivist
• dapat menunjukkan hubungan sebab dan akibat atau korelasi antar
peristiwa/kejadian.
• menghasilkan data kuantitatif yang dipandang lebih obyektif dan
ilmiah.
• disukai oleh pemerintah untuk membuat rekomendasi tentang
kebijakan sosial karena skala makro memungkinkan generalisasi
kelompok yang berbeda.
• realiabilitas - dapat direplikasi dengan hasil yang dapat diperiksa/diuji
kebenarannya.
keterbatasan metode positivist
• bisa kurang validitas - mungkin menunjukkan tren tetapi tidak
menjelaskan MENGAPA.
• mengabaikan tindakan individu - berfokus pada kekuatan struktural
daripada aktor individu.
• terlalu kaku/tetap - mungkin tidak mencerminkan fluiditas dan
keragaman dalam masyarakat kontemporer.
• tidak mendapatkan wawasan tentang kehidupan individu - berfokus
pada apa yang mereka lakukan, bukan mengapa mereka
melakukannya.
ONTOLOGY
“WHAT IS REALITY?”
• Realitas atau Kebenaran itu TUNGGAL.
• Realitas atau Kebenaran itu MULTIPLE –
JAMAK.
• Realitas atau Kebenaran itu secara TERUS
MENERUS Dinegosiasi, Didebat, atau
Diinterpretasi.
EPISTEMOLOGY
“HOW CAN I KNOW REALITY?”
• Realitas dapat diukur menggunakan alat-alat dam
desain yang reliable.
• Percaya bahwa Realitas butuh/perlu diinterpretasikan
untuk menemukan/mendapatkan maka yang
mendasari.
• Realitas seharusnya diperiksa menggunakan alat apa
pun yang paling cocok untuk memecahkan masalah
“Realitas”.
Ontology dan Epistemology = Paradigm
• Positivists memiliki ontologi bahwa hanya ada satu realitas atau
kebenaran dan pendirian epistemologis bahwa pengetahuan dapat
diukur.
• Constructivists/Intrepretive memiliki ontologi bahwa realitas itu
“banyak” dan pendirian epistemologis Realitas perlu ditafsirkan untuk
menemukan makna yang mendasari.
• Pragmatism memiliki ontology bahwa Realitas atau Kebenaran itu
secara TERUS MENERUS Dinegosiasi, Didebat, atau Diinterpretasi dan
pendirian epistemology Realitas seharusnya diperiksa menggunakan
alat apa pun yang paling cocok untuk memecahkan masalah
“Realitas”.
PARADIGMA dalam RISET SOSIAL
Paradigma Ontologi Epistemologi Metodologi Metode Perspektif Teori
Apa itu Realitas? Bagaimana Saya dapat Bagaimana Saya dapat Apa alat/teknik yang Saya Mana pendekatan yang
mengetahui Realiatas? menemukan Realitas? gunakan untuk dapat Saya gunakan untuk
mendapatkan Realitas? mengetahui Realitas?

Positivism Hanya ada satu Realitas dapat Riset eksperimen, Kuantitatif, dapat Positivism
Realitas/Truth diukur dan karena Riset survei mencakup: Post - Positivism
itu fokusnya mengukur
adalah pada alat Sampling dan
yang reliable dan skala, analisis
valid untuk statistika,
mendapatkannya kuesioner

Constructivist Tidak ada Maka dari itu, Ethnography, Kualitatif, dapat Interpretivism
/Intrepretive Realitas/ Truth Realitas/Truth Grounded, Case mencakup: (Realitas butuh
Tunggal butuh ditafsirkan. Study, Interview, untuk ditafsirkan):
Ini digunakan Phenomenology, Observasi, Studi - Phenomenolog
untuk Narrative Kasus, Life History, y,
menemukan Research, Narrative, - Symbolic
makna dari Discourse Identifikasi Tema Interactionism,
peristiwa dan Analysist, Action - Hermeneutics
aktivitas Research, Critical Inquiry
Feminist Feminism
PARADIGMA dalam RISET SOSIAL
Paradigma Ontologi Epistemologi Metodologi Metode Perspektif Teori
Apa itu Realitas? Bagaimana Saya dapat Bagaimana Saya dapat Apa alat/teknik yang Saya Mana pendekatan yang
mengetahui Realitas? menemukan Realitas? gunakan untuk dapat Saya gunakan untuk
mendapatkan Realitas? mengetahui Realitas?

Pragmatism Realitas terus- Metode terbaik Mixed methods Kombinasi dari Daweyan
menerus adalah metode Design based semua hal di atas pragmatism
dinegosiasi ulang, yang Reseach dan lainnya Research through
diperdebatkan, memecahkan Action Reseach seperti tinjauan Design
ditafsirkan masalah. Mencari ahli penambangan
berdasarkan tahu caranya. data, kegunaan
kegunaannya Perubahan adalah pengujian,
dalam situasi baru tujuan yang prototipe fisik
yang tidak dapat mendasarinya.
diprediksi

Subjectivism Realitas adalah Semua Teori Wacana Autoethnography Postmodenism


apa yang kita pengetahuan Archaelogy Semiotics Structuralism
persepsi nyata hanyalah masalah Genealogy Literary Analysis Post-Structuralism
perspektif Deconstruction, Pastiche
etc Intertextuality, etc
PARADIGMA dalam RISET SOSIAL
Paradigma Ontologi Epistemologi Metodologi Metode Perspektif Teori
Apa itu Realitas? Bagaimana Saya dapat Bagaimana Saya dapat Apa alat/teknik yang Saya Mana pendekatan yang
mengetahui Realitas? menemukan Realitas? gunakan untuk dapat Saya gunakan untuk
mendapatkan Realitas? mengetahui Realitas?

Critical Realitas adalah Realitas dan Analisis wacana Ideological review, Marxism
entitas yang pengetahuan kritis, critical civil actions, Queer Theory
dibangun secara dikonstruksi ethnography, open-ended Feminism
sosial yang berada secara sosial dan action research, interviews, focus
di bawah dipengaruhi oleh ideology critique group, open-
pengaruh internal relasi kekuasaan ended
yang konstan dalam masyarakat questionnaires,
open-ended
observations,
journals
PARADIGMA dalam RISET SOSIAL
Paradigm Ontology Epistemology Research methods
↓ ↓ ↓ ↓

The theory interested in how


Existence theory, focused on
The whole of theoretical and what exists, is based on a the researcher can gain They include systematic
methodological assumptions knowledge about the
particular paradigm ways, procedures, and tools
(adopted by the scientific assertions about reality and phenomena of interest to used for data collection and
community), a specific him, namely, examination of
truth, and it is a theory about analysis
research of which is based on what separates a reasonable
the nature of reality assurance from the opinion

The knowledge consists of


Relativistic reality is socially
mental structures that are
Constructivism or experimentally based, Case studies, interview
surrounded by the relative
local, and specific in nature agreements

Knowledge is based on the Case studies, interviews,


Researcher and reality are abstract descriptions of phenomenology,
Interpretivism
inseparable meanings, formed of human ethnography,
experiences ethnomethodology
PARADIGMA dalam RISET SOSIAL

Paradigm Ontology Epistemology Research methods


↓ ↓ ↓ ↓
Knowledge is created
Symbolic interpretivism Research and reality through social interactions Grounded theory
intertwine and their resulting
meanings
Knowledge is derived from
The reality is ambiguous, experience. The researcher Interview, case study,
Pragmatism but based on the language, restores subjectively
surveys
history, and culture respect assigned and “objective”
meaning of other actions
The reality is objective and Acquisition of knowledge is Survey, experiment, quasi-
Positivism not related to values and
perceived experiment
moral content
RESEARCH AS CONTINUUM
PENELITIAN SEBAGAI KEGIATAN YANG BERLANJUT
Ontologi – Apa yang kami ketahui?

Realism Relativism
Epistemologi – Bagaimana kami dapat mengetahuinya?

Positivism Interpretativism/Constructionvism
Metodologi – Bagaimana kami dapat menemukannya?

Kuantitatif Kualitatif
Metode – Apa alat/teknik yang digunakan?

Eksperimen, Survei - Kuesioner Interview, Catatan Harian

Anda mungkin juga menyukai