Anda di halaman 1dari 222

Kodrat Manusia : Hasrat Ingin Tahu

 Pada setiap manusia terdapat dorongan hasrat ingin


tahu atau rasa ingin tahu (human curiousity).
 Dorongan dan kecenderungan tadi dipermudah oleh
kemampuan berbahasa dan kemampuan
penalaran/mengabstraksikan yang dipunyai oleh
manusia.
 Manusia dan Binatang mempunyai Pengetahuan, tapi
ada perbedaan penggunaannya. Pengetahuan untuk
Binatang hanya untuk survival atau mempertahankan
hidup, sedangkan Manusia, selain untuk survival, juga
untuk mengembangkan pengetahuan supaya dapat
mengatasi kelemahan fisik dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup.
Pengetahuan dikembangkan manusia
disebabkan oleh dua hal:

 Manusia mempunyai bahasa yang


mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan fikiran yang
melatarbelakangi informasi tsb.
 Kemampuan berpikir menurut suatu
alur kerangka berpikir tertentu.
 Secara sederhana alur berfikir itu
disebut dengan penalaran atau suatu
proses berpikir dalam menarik sesuatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Penalaran merupakan kegiatan
berpikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan
kebenaran.
Ciri-ciri Penalaran:
adanya suatu pola berpikir yang
secara luas disebut dengan logika
 sifat analitik dari proses berpikir
itu. Analitik pada hakikatnya
merupakan suatu kegiatan berpikir
berdasarkan langkah-langkah
tertentu
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
Kodrat Manusia

Hasrat Ingin Tahu


(human curiousity)
TIMBUL
PERTANYAAN
Fenomena, NON ILMIAH
Persoalan
MENCARI KEBENARAN :
JAWABAN IL. PENGETAHUAN
ILMIAH :
PENELITIAN
Dua Pendekatan dalam memperoleh
Kebenaran:

 Pendekatan Non-Ilmiah
 Akal sehat Pendekatan
 Prasangka Ilmiah
 Intuisi ( PENELITIAN )
 Penemuan Kebetulan
dan coba-coba
 Pendapat otoritas
ilmiah dan pikiran kritis
 Wahyu
Dua Pendekatan dalam memperoleh Kebenaran:
 Pendekatan Non-Ilmiah
 Akal sehat
 Prasangka
 Intuisi
 Penemuan Kebetulan dan coba-coba
 Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
 Wahyu
 Pendekatan Ilmiah ( PENELITIAN )
Tugas-tugas Ilmu dan Penelitian

Tugas mengadakan deskripsi


Tugas eksplanasi
Tugas Menyusun Teori
Tugas Prediksi
Tugas Pengendalian
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
 Kodrat Manusia: (human curiousity)
 Fenomena, Persoalan Hasrat Ingin Tahu
 Timbul Pertanyaan
 Mencari Jawaban:
a. Non-Ilmiah
b. Ilmiah: Penelitian
Mencari Kebenaran (Ilmu Pengetahuan)
SUMBER PENGETAHUAN: (Mardalis, 1989: 15-24,
Jujun S., 1993: 55)
 Berdasarkan cara memperoleh
pengetahuan:
 Pancaindera
 Perasaan
 Intuisi
 Wahyu
 Pikiran / Rasio
Berdasarkan Filsafat Ilmu, pengetahuan dibagi
menjadi:

 Ontologi, yaitu tentang hakikat apa yang dikaji. Dalam


penelitian ini yang dipelajari adalah hal-hal yang nyata ada
serta dapat diukur atau diperkirakan hasilnya.
 Epistemologi, tentang bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan yang benar atau bagaimana cara
mempelajarinya. Di sini peranan metodologi penelitian
menjadi penting, karena penelitian bertujuan untuk
menemukan hal-hal yang baru atau membuktikan suatu
kebenaran. Jadi, metodologi penelitian merupakan
epistemologinya pengetahuan.
 Aksiologi, yaitu tentang tujuan atau kegunaan ilmu
pengetahuan.
TEORI KEBENARAN ILMIAH (Jujun
Suryasumantri: 46-59, Mardalis: 15-24)

Kebenaran Koherensi
Kebenaran Korespondensi
Kebenaran Pragmatis
Kebenaran Koherensi :
Adalah suatu pernyataan dianggap benar apabila
pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh:
 Semua manusia akan mati
 Amir adalah manusia
 Maka Amir pasti akan mati
Kebenaran Korespondensi
Adalah suatu pernyataan dianggap benar jika materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tsb.
Contoh :
 Ibu kota RI adalah Jakarta
Secara faktual Ibukota RI ada di Jakarta
Kebenaran Pragmatis
 Adalah suatu pernyataan dianggap benar, jika
pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan
itu mempunyai kegunaan praktis dalam
kehidupan manusia
 Contoh : teori X dapat dijadikan dasar untuk
mengembangkan kemampuan Y. Jadi secara
fungsional teori X punya kegunaan.
 Teori tentang power; akan dianggap benar karena
pada dasarnya setiap manusia dan bangsa akan
mengejar kekuasaan yang berguna dalam
kehidupan manusia.
METODE PENELITIAN
Definisi :
 Metode : cara atau teknik atau alat untuk
mengumpulkan data
 Metodologi : philosophy dari proses penelitian
yang meliputi asumsi-asumsi dan nilai-nilai si
peneliti; ilmu tentang cara-cara; masalah
pengkonsepsian, pengorganisasian pikiran, atau
alat pemikiran yang analitis, teratur & sistematis;
ilmu yang mempelajari metode ilmiah dalam
mencari, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan
 Penelitian ( Re- search) :
a. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari dan
menganalisa fakta mengenai suatu masalah
b. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan
dengan menggunakan metode ilmiah
METODE ILMIAH
Adalah prosedur untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan.
Langkah-langkahnya; perumusan
masalah, penyusunan kerangka
berpikir, hipotesis, pengujian
hipotesis, penarikan kesimpulan
Syarat penelitian
Kompeten
Obyektif
Jujur
Faktual
Terbuka
Syarat-syarat Penelitian :
 Sistematis: usulan penelitian harus
disusun secara sistematis menurut pola
tertentu dari yang paling sederhana hingga
yang paling kompleks sehingga tercapai
tujuan yang efektif dan efesien, atau
dikatakan juga konsisten (atau langkah-
langkah yang ditempuh sejak persiapan,
pelaksanaan sampai penyelesaian laporan
penelitian harus terencana secara baik dan
mengikuti metodologi yang benar.
 Berencana:
 penyusunan usulan penelitian dilakukan
secara sengaja dengan langkah-langkah
dan prosedur yang sudah ditentukan
 Mengikuti Konsep ilmiah: penelitian
dilakukan dengan mengikuti atau
berdasarkan cara-cara/langkah ilmiah
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip-
prinsip untuk mencari kebenaran ilmiah
Karakteristik Penelitian Ilmiah (Saifudin
Azwar : 2-4):

Mempunyai Tujuan
Sistematik
Terkendali
Objektif
Tahan Uji (verifiable)
Pengantar
 Metode Penelitian Kualitatif muncul karena ada
perubahan paradigma dari paradigma Positivism
menjadi Post-Positivism dalam memandang
realitas/fenomena.
 Paradigma positivism memandang dunia, realitas
sosial bersifat tunggal, statis, konkrit
 Dalam paradigma Post-Positivism; realitas sosial
dipandang sbg sesuatu yg utuh dan holistik
 Paradigma positivism mengembangkan
metode penelitian kuantitatif
 paradigma Post-Positivism
mengembang kan metode penelitian
kualitatif
 metode penelitian kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi alamiah (natural setting)
 Disebut jg metode etnografi, krn pd awalnya banyak
dipakai utk penelitian antropologi budaya
 Disebut jg metode kualitatif krn data yg terkumpul
dan analisisnya lebih bersifat kualitatif
Konsep Dasar Penelitian Kualitatif
Istilah “Penelitian Kualitatif”
menurut Kirk & Miller (1986: 9)
pada mulanya bersumber pada
pengamatan kualitatif yang
dipertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif :
Pengamatan Kuantitatif :
melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan,
pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri
sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat
atau menghitung dari satu, dua, tiga dan seterusnya.
Berdasarkan pertimbangan itu, kemudian peneliti
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup
setiap jenis penelitian yang didasarkan atas
perhitungan persentase, rata-rata, chi-kuadrat, dan
perhitungan statistik lainnya. Jadi, penelitian
kuantitatif melibatkan diri pada “perhitungan”,
“angka” atau “kuantitas”
Pengamatan Kualitatif :
yang berasal dari kata “kualitas”
menunjuk pada segi “alamiah” yang
dipertentangkan dengan
“kuantum” atau “jumlah”. Jadi,
penelitian kualitatif tampaknya
diartikan sebagai penelitian yang
tidak mengadakan perhitungan.
Ada beberapa isitilah yang digunakan
untuk menyebut persamaan penelitian
kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri
naturalistic atau alamiah, etnografi,
interaksionis-simbolik, perspektif ke
dalam, etnometodologi, The Chicago
School”, fenomenologis, studi kasus,
interpretative, ekologis dan deskriptif
Definisi :
Kirk & Miller (1986:9) :
Bogdan & Taylor : Metode Kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Menurut Bogdan & Taylor, pendekatan ini
diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
menyeluruh (holistic). Jadi, dalam hal ini tidak
boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke
dalam variabel atau hipotesis, tetapi harus
memandangnya sebagai bagian dari suatu
keutuhan.
Kirk & Miller (1986:9) :
Penelitian Kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan
social yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.
Menurut Guba, Penelitian Kualitatif adalah suatu
penelitian :
1. inquiri naturalistic selalu
adalah suatu taraf
2.taraf sejauh mana tingkatan
pengkajian adalah
naturalistic merupakan
fungsi sesuatu yang
dilakukan oleh peneliti
3. yang dilakukan oleh penelitiberkaitan
dengan stimulus variabel bebas atau
kondisi antiseden yang merupakan
dimensi paling penting
4. dimensi penting lainnya adalah apa
yang dilakukan oleh peneliti dalam
membatasi rentangan respons dari
keluaran subyek
5. inkuiri naturalistic tidak mewajibkan peneliti agar
terlebih dahulu membentuk konsepsi-konsepsi atau
teori-teori tertentu mengenai lapangan
perhatiannya; sebaliknya ia dapat mendekati
lapangan perhatiannya dengan fikiran murni dan
memperkenankan interpretasi-interpretasinya
muncul dari dan dipengaruhi oleh peristiwa-
peristiwa nyata
6.istilah
naturalisitik
merupakan istilah yang
memodifikasi penelitian atau
metode, tetapi tidak
memodifikasi gejala atau
fenomena
Kesimpulan :
 Metode penelitian kualitatif adlh metode penelitian yg
digunakan utk meneliti pd kondisi obyek alamiah,
dimana peneliti mrpk instrumen kunci, teknik
pengumpul-an data dilakukan sec. Trianggulasi
(gabungan), analisa data bersifat induktif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna (verstehen) drpd
generalisasi.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan &
Biklen (1982:27) ada lima buah ciri. Sedangkan
menurut Lincoln & Guba (1985:39) ada 10 buah ciri.
Dibawah ini adalah ciri atau karakteristik yang
diberikan oleh Lexi Molleong yang merupakan sintesis
atau campuran dari kedua karakteristik di atas.
1. Latar Alamiah (natural setting)
Penelitian kualitatif melakukan
penelitian pada natural setting atau
konteks dari suatu keutuhan (entity),
karena kenyataan (reality) tidak
dapat difahami jika dipisahkan dari
konteksnya.
2. Manusia sebagai Alat (instrument)
Dalam penelitian kualititatif, peneliti atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul
data utama, karena jika menggunakan alat bukan
manusia sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan
yang ada di lapangan. Cara pengumpulan data :
participant-observation, karena langsung terlibat
dalam realitas di lapangan.
3. Metode Kualitatif
Maksudnya pendekatan kualitatif
lebih mengungkapkan realitas ganda,
dengan dasar bahwa hubungan
timbal balik antara peneliti dengan
responden lebih merupakan
pertimbangan pokok. Tingkat
keobjektifan dari penelitian justru
terukur atau teruji di sini.
4. Analisa Data secara Induktif
Analisa Induktif adalah analisa atau
cara berfikir yang dimulai dengan
kasus-kasus tunggal atau data khusus
dan kemudian mengembangkan suatu
prinsip hubungan kausal atau
menarik generalisasi.
5. Teori dari Dasar (Grounded
Theory)
Penelitian Kualitatif lebih
menekankan pada arah
bimbingan penyusunan teori
substantif yang berasal Data.
6. Deskriptif
Data yang dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Hal ini disebabkan oleh adanya
penerapan metode kualitatif. Semua
data yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang sudah diteliti.
7. Lebih mementingkan proses daripada Hasil
Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-
bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas
apabila diamati dalam proses-nya.
8. Adanya “Batas” yang ditentukan oleh “Fokus”
Penelitian Kualitatif menghendaki
diterapkannya batas dalam penelitian atas dasar
focus yang timbul sebagai masalah penelitian.
9. Adanya Kriteria Khusus untuk
Keabsahan Data
Penelitian Kualitatif meredifinisikan
validitas, realibilitas, dan obyektivitas
dengan versi lain yaitu kredibilitas,
transferabilitas, dependabilitas,
konfirmabilitas.
10. Desain Penelitian bersifat
Sementara
Penelitian Kualitatif menyusun
desain penelitian secara terus
menerus disesuaikan dengan
kenyataan di lapangan (dapat
berubah-ubah sesuai dengan
fenomena di lapangan).
11. Hasil Penelitian Dirundingkan dan
Disepakati Bersama
Penelitian Kualitatif lebih
menghendaki agar pengertian dan hasil
interaksi yang diperoleh dirundingkan
dan disepakati oleh manusia yang
dijadikan sebagai sumber data.
12. Paradigma Non-Positivistik
Penelitian Kualitatif tidak selalu
menggunakan alat ukur angka-
angka yang pasti dan mutlak. Jadi
tergantung pada interpretasi dan
pemaknaan (verstehein) dari
peneliti
13. Memanfaatkan pengetahuan yang tak terkatakan
Maksudnya adalah Penelitian Kualitatif tidak berhenti
pada pengetahuan yang ada / tertulis, akan tetapi
memiliki peluang untuk menangkap pengetahuan
yang tak terkatakan. Jadi, lebih bernuansa mencari
pengetahuan yang belum tersistematisir secara
metodologi keilmuan.
13. Memanfaatkan pengetahuan yang tak terkatakan
Maksudnya adalah Penelitian Kualitatif tidak berhenti
pada pengetahuan yang ada / tertulis, akan tetapi
memiliki peluang untuk menangkap pengetahuan
yang tak terkatakan. Jadi, lebih bernuansa mencari
pengetahuan yang belum tersistematisir secara
metodologi keilmuan.
14. Pengambilan sample lebih mengutakan
Porposive
Maksudnya adalah bahwa sample dapat diambil
berapa saja dan tidak diperlukan patokan
khusus. Ini didasari pemikiran untuk
menampung sample yang ekstrim yang
memiliki nilai yang berharga, sebab melalui
sample ini tidak jarang infromasi utama atau
mungkin paradoks ditemukan, sehingga
memperkaya analisis data. Penarikan sample
juga dapat menggunakan metode snowball
sampling.
15. Model laporan penelitian lebih
kepada studi kasus
Dengan model studi kasus ini
diharapkan sangat menonjol
kredibilitas penelitinya, substansi
teori dan kenyataan paradigma
metodologis
16. Penafsiran Ideografik
Penafsiran hasil penelitian
hanya berlaku untuk kasus
tertentu, tidak untuk
keberlakuan secara umum.
17. Aplikasi Tentatif
Dalam mengaplikasikan hasil
penelitian lebih bersifat tentative,
tidak berlaku umum. Namun
demikian, substansi dari kasus itu
dapat dijadikan rujukan untuk
studi lainnya.
 Perlu diketahui bahwa bukan saja penelitian
kuantitatif yang menggunakan angka dan
statitistik, tetapi metode penelitian kualitatif juga
menggunakan angka dan statitistik untuk
menyajikan data dan analisanya. (Kundang
Harisman, 2005). Perbedaan prinsipnya terletak
pada penelitian kuantitatif menggunakan
hipotesis dan uji statistik sedangkan penelitian
kualitatif bisa mengunakan hipotesis atau
tidak, dan tidak menggunakan uji statistik.
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DG
KUANTITATIF
 pertama, dilihat dari aksioma yaitu tentang sifat
realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan
peranan nilai yang dianut.
 kedua, dilihat dari proses
penelitian.
 ketiga dilihat dari karakeristik
penelitian
PENELITIAN KUANTITATIF
1. Aksioma (pandangan dasar) :
A. Dilihat dari realitas.
 Realitas dipandang sebagai suatu yang konkrit, dapat
diamati dengan pancaindera, dapat dikategorikan
menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku, tidak
berubah dan dapat diverifikasi.
 Peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel
saja dari objek yang diteliti berdasarkan sampel yang
ditentukan.
 Peneliti dapat membuat instrumen untuk mengukur
variabel penelitian.
B. Dilihat dari hubungan peneliti dengan yang
diteliti.

 Hubungan antara peneliti dengan


yang diteliti bersifat independen.
Dengan menggunakan kuesioner
sebagai teknik pengumpulan data,
maka peneliti hampir tidak me-
ngenal siapa yang diteliti, (kepada
responden yang memberi data).
C. Dilihat dari Hubungan antar variabel

 Hubungan variabel terhadap objek yang diteliti,


lebih bersifat sebab dan akibat (kausalitas),
sehingga dalam penelitiannya ada veriabel
independen dan variabel dependen
 Dari hubungan variabel tersebut, selanjutnya dicari
seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen, melalui uji hipotesis
dan rumus statistik.
D. Dilihat dari kemungkinan generalisasi

 Menekankan pada keleluasaan informasi dalam arti


bukan kedalaman makna dalam analisis data.
 Menggunakan populasi yang besar (luas) dengan
menggunakan teknik sampling probability
sampling.
 Peneliti membuat genaralisasi dari hasil kesimpulan
sebagai akibat adanya sampel dari populasi.
E. Dilihat dari peranan nilai

 Lebih menekankan kepada


analisis berdasarkan nilai
kuantitas yang telah dihasilkan
uji statistik secara empiris.
 Nilai yang dihasilkan bersifat
generalisasi yang relatif.
2. Dilihat dari Proses Penelitian.

Yaitu proses penelitian kuantitatif


bersifat linear.
(Lihat : Sugiyono; 2005, 13-15)
Pemahaman ketiga, dilihat dari
Karakteristik Penelitian.

 Dilakukan berdasarkan berpikir


deduktif
 Menggunakan hipotesis
 Menggunakan rumus uji statistik
 Menghasilkan analisis generalisasi
relatif.
Penelitian Kualitatif

 Menurut Harisman (2005), penelitian kualitatif juga


menggunakan tiga hal pokok yang perlu diketahui
yaitu:
1. Aksioma (pandangan dasar).

A. Dari aspek realitas :

 Suatu realitas dari suatu objek tidak


dapat dilihat secara parsial dengan
pembatasan/ditentukan hanya
dipecah dalam beberapa variabel.
 Memandang objek sebagai sesuatu
yang dinamis.
 Merupakan hasil analisis konstruksi
pemikiran.
 Merupakan suatu keutuhan (holistik),
karena setiap aspek dari objek itu suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Misal, meneliti sebuah mobil, tidak
dapat hanya dilihat mesinnya saja,
tetapi aspeknya harus dilihat secara
keseluruhan mobil itu.
B. Dari aspek hubungan peneliti dengan
yang diteliti.
 Peneliti sebagai human instrument.
 Teknik pengumpulan data dengan cara
participant observation (observasi partisipan)
dan indepth interview (wawancara mendalam).
 Peneliti berinteraksi langsung secara face to face
dengan sumber data, sehingga objek penelitian
harus dikenal dan dikuasai betul, guna
mengorek/ menggali semua potensi data yang
diperlukan.
C. Dari aspek hubungan variabel

 Bersifat holistik dan menekankan pada proses.


 Hubungan antarvariabel pada objek yang diteliti
bersifat interaktif, sehingga kadangkala tidak dapat
dibedakan antara veriabel bebas dengan variabel
teri-kat, tetapi hanya penekanan analisis dalam
fokus permasalahan yang diteliti.
D. Dari aspek kemungkinan generalisasi

 Penelitian kualitatif tidak


melakukan generalisasi, tetapi
mengutamakan kedalaman
analisis informasi sampai
ketingkat makna yang
menafsirkan dibalik realitas
(yang nampak).
E. Dari aspek peranan nilai
Dalam melakukan penelitian terjadi
interaksi antara peneliti dengan sumber
data yang mempunyai latar belakang,
pandangan, kepentingan, persepsi yang
ber-beda-beda, sehingga dalam analisis
dan pembuatan laporan akan terikat
oleh nilai-nilai masing-masing.
2. dilihat dari Proses Penelitian.

Yaitu penelitian kualitatif


bersifat sirkuler
(Lihat Sugiyono, 2005; 16-20)
3. Karakteristik penelitian.

Penelitian kualitatif dilakukan


dalam kondisi alamiah, yang
langsung kepada sumber data.
Peneliti menjadi instrumen
kunci dalam penelitian.
Analisis dapat bersifat deskriptif,
eksplanatif maupun eksploratif
Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata penjelasan, gambar,
sehingga tidak menekankan pada
data angka.
Diperoleh data secara induktif.
 Menekankan pada analisis makna (verstehein)
yaitu suatu gambaran nilai data dibalik apa yang
teramati atau yang nyata, bukan di utamakan
berdasarkan data angka semata.
 Dilakukan secara intensif, peneliti ikut berperan-
serta di lapangan penelitian, mencatat secara
hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis
reflektif terhadap berbagai dokumen dan
peristiwa di lapangan dan membuat laporan
penelitian secara detail/rinci dan konsisten.
Scope Penelitian Kualitatif (Spradley)
Scope of research Social units studies
Macro 1. Complex society
2. Multiple communities
3. A single community
4. Multiple social
institutions
5. A single social institution
6. Multiple social situations
7. Single social situation
(satu aktor, satu place,
Micro satu aktivity)
GAMBAR: SOCIAL SITUATION
place

SOCIAL SITUATION

Actor activity
PENGGUNAN METODE KUALITATIF
1. Bila masalah penelitian belum jelas.
Dimana peneliti akan melakukan
eksplorasi thd obyek/fenomena
2. Memahami makna dibalik data yg
tampak
Gejala sosial seringkali tidak bisa di
fahami berdasarkan pd apa yg tampak
3. Utk memahami interaksi sosial
Interaksi sosial hanya dpt difahami dg cara metode
berperan serta dan depth interview
4. Memahami perasaan orang
5. Untuk mengembangkan teori (grounded research)
6. Untuk memastikan kebenaran Data
7. Meneliti sejarah perkembangan
Jangka waktu pen. kualitatif
 Umumnya cukup lama, karena tujuannya adl bersifat
penemuan
 Bisa pendek, kalau telah ditemukan apa yang dicari
dan datanya sudah jenuh.
Penggunaan Metode Kualitatif dan
kuantitatif sec. bersama-sama.
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dpt digabung dg syarat-
syarat sbb :
1. Digunakan utk meneliti pd obyek yg sama, ttp tujuannya
berbeda :
a. Metode kualitatif digunakan utk menemukan
hipotesis
b. Metode kuantitatif digunakan utk menguji hipotesis
2. Digunaka sec. bergantian; tahap pertama menggunakan
metode kualitatif utk utk menemukan hipotesis,
selanjutnya digunakan metode kuantitatif utk menguji
hipotesis
3. Dpt digunakan sec. bersamaan, asal kedua metode itu
difahami dg baik dan berpengalaman.
Syarat/kompetensi peneliti kualitatif
1. Memiliki wawasan yg luas dan mendalam ttg bidang
yg akan diteliti
2. Mampu menciptakan rapport (membangun
hubungan yg akrab dg setiap elemen pd konteks
sosial) kpd setiap orang yg ada pd konteks sosial yg
diteliti
3. Memiliki kepekaan utk melihat setiap gejala yg ada
pada konteks sosial (obyek penelitian)
4. Mampu menggali sumber data dg
observasi partisipan dan depth
interview sec. Trianggulasi
5. Mampu menganalisis data kualitatif
sec induktif dan berkesinambungan
6. Mampu menguji kredibilitas,
dependabilitas, konfirmabilitas, dan
trans- ferabilitas hasil penelitian.
Mampu menghasilkan temuan
7.

pengetahuan, hipotesis atau


ilmu baru
8. Mampu membuat laporan
secara sistematis, jelas, lengkap
dan rinci.
DESAIN PENELITIAN (PROSEDUR
Sesi: 4.

USULAN PENELITIAN)
 Unsur-unsur Penelitian Ilmiah (Husaini Usman: 7-11,
Mohtar Mas,oed)
 Setiap penelitian (skripsi, tesis, disertasi atau penelitian
ilmiah lainnnya selalu didahului dengan membuat Usulan
Penelitian atau Proposal atau Outline Penelitian. Karena
keberhasilan suatu penelitian dapat dilihat dari sempurna
atau tidaknya suatu usul penelitian yang disusun. Banyak
penelitian yang gagal disebabkan karena tidak
sempurnanya usulan penelitian.
 Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara sistematis guna
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Unsur-unsur Penelitian Ilmiah:
1. Konsep awal : fakta yg diserap sec. inderawi,
direkam oleh otak utk diungkapkan kembali
2. Konsep sederhana: konsep awal yg diabstraksikan
dg nama atau lambang
3. Istilah: nama dan lambang yg dipersepsi sama
4. Definisi/Pengertian: Istilah yg dijelaskan secara
khusus
5. Faktor : Fakta yg mempengaruhi dan dipengaruhi
(variabel)
6. Proposisi/ Embrio Teori : hubungan antar faktor/
variabel/konsep yg dapat dinilai benar atau salah
7. Teori: hubungan antar proposisi atau konsep yg
terkait sec. sistematis dg definisi dan proposisi shg
dapat menjelaskan fenomena.
8. Hukum/Dalil: teori yg sudah teruji dan
bertahan/ajeg
9. Asumsi/Postulat: Fakta yang dapat diuji
kebenarannya.
10. Hipotesis: Rumusan proposisi utk diuji sec.
empiris atau pernyataan yg dapat diuji sec.
empiris.
11. Definisi operasional : petunjuk ttg bagaimana
suatu variabel diukur
12. Variabel: sebuah konsep yg mempunyai variasi
nilai.
variabel
 Variabel bebas
 Variabel terikat
 Variabel moderator
 Variabel intervening
 Variabel kendali
A. Kegunaan Usulan Penelitian :

1.Usulan penelitian merupakan kerangka atau perincian


kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti
2.Mempermudah si peneliti melakukan penelitiannya
3.Dapat juga membimbing orang lain untuk melakukan
penelitian yang sama
B. Syarat-syarat
1. Sistematis: usulan penelitianPenelitian :
harus disusun secara
sistematis menurut pola tertentu dari yang paling
sederhana hingga yang paling kompleks sehingga tercapai
tujuan yang efektif dan efesien, atau dikatakan juga
konsisten (atau langkah-langkah yang ditempuh sejak
persiapan, pelaksanaan sampai penyelesaian laporan
penelitian harus terencana secara baik dan mengikuti
metodologi yang benar.
2. Berencana: penyusunan usulan penelitian dilakukan
secara sengaja dengan langkah-langkah dan prosedur yang
sudah ditentukan
3. Mengikuti Konsep ilmiah: penelitian dilakukan dengan mengikuti
atau berdsarkan cara-cara/langkah ilmiah yang sudah ditentukan,
yaitu prinsip-prinsip untuk mencari kebenaran ilmiah.
C. Karakteristik Penelitian Ilmiah (Saifudin
Azwar : 2-4):
1. Mempunyai Tujuan
2. Sistematik
3. Terkendali
4. Objektif
5. Tahan Uji (verifiable)
Catatan:

Dalam teori atau praktek


penyusunan usulan penelitian,
seringkali diantara para ahli
mengajukan format yang berbeda,
tetapi pada intinya dan maksudnya
adalah sama.
D. Kerangka Usulan Penelitian atau Proposal
Penelitian
Kerangka adalah pokok-pokok atau garis besar dari suatu usulan penelitian
yang dapat memberikan gambaran bagaimana suatu penelitian itu dilakukan
dan bagaimana hasil penelitian yang akan dicapai.
Kerangka Usulan Penelitian terdiri dari : (Mardalis : 31-52)
1. Judul atau Topik Penelitian
2. Latar Belakang Masalah Penelitian
3. Permasalahan
4. Kerangka Teori
5. Kerangka Konseptual
6. Penyusunan dan pengajuan Hipotesa
7. Penentuan populasi penelitian
8. Penentuan sample dan responeden penelitian
9. Menetapkan dan menyusun instrumen penelitian
10. Mengumpulkan data
11. Analisa data
Kerangka Usulan Penelitian (Sumadi Suryabrata : 59-93) :
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaahan (studi) pustaka
3. Penyusunan Hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional dari
variable-variabel penelitian
5. Pemilihan atau atau pengembangan alat pengambil data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sample penelitian
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. penyusunan laporan.
Desain Penelitian (M. Nasir : 99-109)
Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian
 Secara sempit:
 Desain Penelitian adalah hanya mengenai pengumpulan dan analisa data
 Secara luas:
 Desain Penelitian adalah mencakup proses-proses:
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
2. Pemilihan Kerangka konseptual
3. Perumusan masalah penelitian, termasuk membuat spesifikasi tentang tujuan, scope
dan hipoteses penelitian
4. Membangun penelitian percobaan/pendahuluan
5. Memberikan definisi operasional terhadap variable penelitian
6. Memilih prosedur dan teknik sampling
7. Menyusun alat serta teknik pengumpulan data
8. membuat coding, editing dan prosesing data
9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik
10. Pelaporan hasil penelitian
TOPIK / JUDUL,
MASALAH DAN
FOKUS PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan
menetapkan Judul Penelitian (Mardalis : 34-35) :
1. Judul sebaiknya menarik minat peneliti
2. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan
peneliti
3. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis
dan penting
4. Judul yang dipilih hendaknya mempunyai
ketersediaan data yang cukup
5. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan
penelitian yang lain
Persyaratan judul yang baik :
1. Judul dalam kalimat pernyataan,
bukan pertanyaan
2. Cukup jelas, singkat dan tepat
3. Mengandung variabel-variabel yang
akan diteliti
4. Menggambarkan keseluruhan isi dan
kegiatan penelitian yang dilakukan
Contoh Judul dalam HI:
 Hubungan RI – Australia pada masa Pemerintahan
Soeharto
 Peranan Peace Keeping Operation PBB dalam
Rangka Penyelesaian Konflik di Lebanon
 Implementasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif
dalam Building Confidence di ASEAN
 Model Decision Making Process Dalam Perumusan
Kebijakan Luar Negeri AS ke Indonesia
TOPIK PENELITIAN
Menentukan topik Penelitian dan
Ciri Topik yang baik (Saifudin Azwar:
11-15)
Topik penelitian sebagai focus
kegiatan penelitian harus ditentukan
sebelum penelitian dimulai, karena:
1. permasalahan yang ada biasanya
sangat kompleks
2. suatu permasalahan seringkali
melibatkan begitu banyak faktor dan
variabel, sehingga berada di luar
jangkauan peneliti
3. penelitian dengan permasalahan yang
terlalu luas tidak dapat memberikan
kesimpulan yang mendalam
Ciri-ciri Topik yang baik
1. Urgen/penting untuk diteliti
2. membuahkan/memberikan manfaat sesuatu yang
baru bagi ilmu pengetahuan
3. memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu
dan bermanfaat bagi masyarakat
4. Aktual
Beberapa pertimbangan dalam menentukan
Topik:
1. Interested of Topic (Minat peneliti terhadap
topik yang dipilih)
2. Obtainable of Data (Ketersediaan sumber
referensi dan data)
3. Manageable of topic (Topik dapat diatur dan
dikontrol)
4. Significance of topic (topik bersifat penting)
5. Ketersediaan sumber daya
6. Kemampuan peneliti
Sumber-sumber untuk mendapatkan Topik:
Pada dasarnya topik penelitian dapat diperoleh
dari mana saja atau dari lingkungan sekitar kita
hidup yang dapat diperoleh secara sadar. Tetapi
secara khusus Topik dapat diperoleh dari:
(Saifudin Azwar: 11-17, Sumadi S. : 60-62 )
1. Studi Kepustakaan
2. Pengamatan lapangan
3. Informasi dari masyarakat
4. Imajinasi kreatif dari peneliti
5. Bahan-bahan bacaan sehari-hari (Koran, majalah,
jurnal dll)
6. Makalah-makalah seminar, karya ilmiah, paper dll.
7. Pengalaman pribadi
8. Intuitif
9. Pernyataan pemegang otoritas
Contoh Topik HI :
 Kebijakan Luar Negeri Indonesia
 Ekonomi Politik Internasional
 Diplomasi Indonesia di Amerika Latin
 Kerja sama ekonomi Kawasan
 Konflik di Timur Tengah
 Organisasi Internasional di Era Globalisasi
 dll
Sesi: 5 MASALAH
Pengertian :
1. Winarno (1994: 34)
Adalah setiap kesulitan yang membuat dan
menggunakan manusia untuk memecahkannya
2. Husaini Usman (1996:16)
Adalah kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan
(das sollen) dengan sesuatu kenyataan yang ada
(das sein).
3. Rusidi (1993: 59)
Adalah sesuatu yang dipertanyakan dan yang sangat
penting untuk dipecahkan
4. Saifudin Azwar (1998: 30)
Sebagai suatu kondisi kesenjangan atau
ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya terjadi
(das sollen – what should be) dan apa yang
sesungguhnya sedang terjadi (das sein – what is
happening)
5. Guba & Lincoln
Suatu keadaan yang bersumber dari hubungan
antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan
situasi yang membingungkan. Faktor yang
berhubungan tersebut dalam hal ini mungkin
berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau
unsur lainnya. Jika kedua faktor atau lebih itu
dihubungan secara berpasangan akan
menghasilkan sejumlah kesukaran yaitu sesuatu
yang tidak difahami atau membingungkan.
Tujuan penelitian, dengan demikian adalah
memecahkan suatu masalah
Kesimpulan :
Masalah adlh penyimpangan/kesenjangan:
a. dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi
b. antara Teori dg Praktek
c. antara rencana dg pelaksanaan
d. antara pengalaman masa lampau dg masa sekarang
Kriteria masalah penelitian:
1.Masalah harus menyangkut
kepentingan umum, baik yang
mendesak atau tidak
2. Merupakan mata rantai dari suatu
kejadian
3. Menimbulkan alternatif jawaban
Pertimbangan dalam
menentukan/pemilihan masalah: (Sumadi S.
:63-65)

dari arah masalahnya


dari arah calon peneliti
Ciri-ciri permasalahan : (Saifudin Azwar :
29-31)
1. Menanyakan mengenai hubungan antar variabel
(kuantitatif paling tidak dua variabel)
2. Dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat
Tanya
3. Harus dapat diuji oleh metode empiris, yaitu
data yang digunakan untuk menjawabnya harus
dapat diperoleh/tersedia
4. Tidak boleh berisi pertanyaan mengenai moral
atau etika
Masalah dlm Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian Kualitatif,
Masalah Penelitian bersifat
sementara atau tentatif dan dapat
berkembang atau berganti setelah
peneliti berada di lapangan
Tiga Kemungkinan Masalah dlm penelitian
Kualitatif :
1. Masalah yg dibawa peneliti adl Tetap (dari awal
sampai akhir penelitian sama)
2. Masalah yg dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian/lapangan berkembang, yaitu meluas,
atau memperdalam masalah yg telah disiapkan
3. Masalah yg dibawa peneliti setelah memasuki
penelitian/lapangan berubah total, shg harus
ganti masalah.
Perbedaan antara Masalah dg Rumusan
Masalah (Research Questions)
 Masalah adl penyimpangan antara yg
seharusnya ada dg yg terjadi
 Research Questions adl pertanyaan
penelitian yg disusun berdasarkan
masalah yg harus dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data.
Contoh :
Masalah ttg “Kemiskinan” ditunjukan dg data ttg
jumlah penduduk miskin
Research Questions : “mengapa kemiskinan masih
terjadi di Ind?”
Masalah ttg “pergaulan bebas di kalangan
mahasiswa” ditunjukan dg jumlah mhs yg kumpul
kebo
Research Questions : “Mengapa Mhs melakukan kumpul
kebo”
FOKUS PENELITIAN (PEMBATASAN
MASALAH)
 Ada dua tujuan dari Fokus Penelitian (pembatasan
masalah), yaitu :
1.penetapan focus dapat membatasi
studi/penelitian
2.untuk memenuhi criteria inklusi-eksklusi
atau memasukan-mengeluarkan suatu
informasi/data yang diperoleh di
lapangan.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian
kuantitatif, peneliti membatasi penelitian dlm satu
atau lebih variabel. Dlm penelitian kuantitatif ada yg
disebut dg “Pembatasan Masalah”
Pembatasan Masalah dlm penelitian kualitatif disebut
dg “Fokus Penelitian”, yg berisi pokok masalah yg
masih bersifat tentatif dan umum.
Pembatasan Masalah Penelitian Kuantitatif :

Ada 6 variable terdiri dr A, B,C,D,E,F, kemudian


dibatasi menjadi 2 variabel, yaitu A dan F.
Pembatasan Masalah dlm Penelitian
Kualitatif :
1. Penting; apabila masalah tdk dipecahkan akan
menimbulkan masalah baru
2. Urgensi; apabila masalah tdk dipecahkan akan
kehilangan berbgi kesempatan utk
mengatasinya
3. Feasibilitas; apabila tdp berbagai sumber daya
utk memecahkannya.
4. Dana, data, Waktu, Kemampuan peneliti
Shg dr keempat hal tsb di atas, akan ada analisa
masalah.
Fokus Penelitian Kualitatif:
Aktivitas (At) SS 1

SS 2 Fokus SS 2
Situasi sosial (SS)

Aktor (A) Tempat (P) SS 3


Keterangan :
Situasi Sosial (SS) terdiri dr : Aktivity, Actor, Place,
kemudian dikategorikan menjadi KS 1, KS 2, KS 3.
Peneliti kemudian memfokuskan hanya pd KS 2.
Misalnya :
di sebuah pasar (Place) terdr dr berbagai aktivitas
(menjual, membeli, mengantar), actor (penjual,
pembeli, tukang ojek). Mau diteliti, maka fokus
bisa ditujukan pada pasar tradisional; pasar
modern, pasar di desa, kota dll.
Fokus mrpk domain tunggal atau bbrp domain yg terkait
dg situasi sosial (Spradley).
Dalam Penelitian Kualitatif : penentuan fokus penelitian
didasarkan pd kebaruan informasi.
Empat alternatif dlm menetapkan Fokus
(Spradley):
1. Menetapkan fokus pd permasalahan yg disarankan
oleh Informan
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain- domain ttt
(organizing domain)
3. Menetapkan fokus yg memiliki nilai temuan utk
pengembangan iptek
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yg
terkait dg teori-teori yg telah ada.
Penetapan focus atau masalah dalam penelitian
kualitatif dipastikan/ditetapkan sewaktu peneliti
sudah berada di lapangan penelitian. Perumusan
focus atau masalah dalam penelitian kualitatif
bersifat tentative, artinya penyempurnaan
rumusan masalah itu masih tetap dapat dilakukan
sewaktu peneliti sudah berada di latar penelitian.
Pembatasan masalah merupakan tahap yang
sangat menentukan dalam penelitian kualitatif
walaupun sifatnya masih tentative.
Beberapa hal penting dalam Fokus
Penelitian, yaitu :
1. Suatu penelitian tidak dimulai dari sesuatu yang
vakum atau kosong. Implikasinya, peneliti
seyogyanya membatasi masalah penelitian dengan
focus
2. Fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber
dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan
yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah.
Implikasinya, peneliti harus mendalami kepustakaan
yang relevan sebelum terjun ke lapangan.
3. Tujuan penelitian pada dasarnya adalah memecahkan
masalah yang telah dirumuskan. Implikasinya,
masalah harus dirumuskan terlebih dahulu, barulah
tujuan penelitian ditetapkan.
4. Fokus atau masalah yang ditetapkan bersifat tentative,
dapat berubah sesuai dengan situasi latar penelitian.
Implikasinya, peneliti dapat merubah masalah di
lapangan sesuai dengan latar penelitian.
Fokus penelitian terdiri dari:
Waktu / Periodisasi
Materi / Scope
Teori
BENTUK RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan level of explanation:
1. Rumusan Masalah Deskriptif:
2. Rumusan Masalah Komparatif
3. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan Masalah Deskriptif:
Adl suatu rumusan masalah yg memandu peneliti utk
mengungkapkan atau memotret situasi sosial yg akan
diteliti sec menyeluruh, luas dan mendalam
Contoh :
“Bagaimana kondisi hubungan diplomatik antara RI-
USA pasca Post Cold War ?”
“Bagaimana pandangan masyarakat Inggris ttg
Indonesia ?”
Rumusan Masalah Komparatif
Adl rumusan masalah yg memandu peneliti utk
membandingkan antara konteks sosial atau domain yg
satu dibandingkan dg yg lain.
Contoh :
“Bagaimana implementasi Polugri pada masa Soeharto
dengan masa SBY kepada Australia ?”
Rumusan Masalah Asosiatif

Adl rumusan masalah yg memandu peneliti utk


mengkonstruksikan hubungan antara situasi
sosial/domain satu dg yg lainnya.
Contoh :
“Bagaimana model variabel ideosinkratik dan birokratik
dalam penyusunan Polugri RI”
“Apa hubungan kapabilitas militer dengan perumusan
Polugri RI”
Sesi 7 :

Dasar Teoritis dalam


Pendekatan Penelitian
Kualitatif
Pengertian Teori
 Kerlinger (1978) :
Theory is a set of interrelated construct (concepts),
definitions, and prepositions that present a
systematic view of phenomena by specifying
relations among variable, with purpose of
explaining and predicting the phenomena
( Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang berfungsi utk melihat fenomena secara
sistematis, melalui speksifikasi hubungan antar variabel
shg dpt berguna utk menjelaskan dan meramalkan
fenomena )
William Wiersma (1986)
Theory is a generalization or series of generalizations by
which we attempt to explain some phenomena in
systematic manner
( Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi
yang dapat digunakan utk menjelaskan berbagai
fenomena secara sistematik )
Cooper & Schindler (2003)
Theory is a set of systematical
interrelated concepts, definitions,
and propositions that are advanced
to explain and predict phenomena
or fact
Macam-2 Teori :
1. Teori Deduktif, yaitu teori yg
dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif ttt ke arah data
yg akan diterangkan
2. Teori Induktif, yaitu dimulai dari
data ke arah pembentukan teori
3. Teori
Fungsional, teori yg merupakan
interaksi atau gabungan antara data
dan perkiraan teoritis, selain itu data
mempengaruhi pembentukan teori
dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.
Siklus Pembentukan Teori Lihat Mochtar Masoed (1990)
Siklus keilmuan (Walter L Wallace 1971)
TEORI

Perumusan Proposisi Deduksi Logis

GENERALISASI
EMPIRIS
HIPOTESA

Induksi Verifikasi

FAKTA/DATA
UNSUR PROSES KEILMUAN (Walter L
Wallace 1971)
Pembentukan Teori : Penerapan Teori : Me-
Memahami yg diamati ngetahui apa yg hrs di
Metode Induktif amati; Metode Deduktif
Teori

Teorisasi :
Metode Logika
Generalisasi
Hipotesa
Empiris

Fakta / data
Penelitian Empiris
(Metode Penelitian
Kesimpulan :
1. Teori menunjuk pada sekelompok
hukum yang tersusun sec. logis
2. Teori merupakan rangkuman tertulis
mengenai suatu kelompok hukum
yang diperoleh sec. empiris
3. Menunjuk pada suatu cara
menerangkan yg menggeneralisasi.
Fungsi Teori:
1. Teori berkenaan dg konsep, asumsi, definisi,
generalisasi yg logis
2. Teori berfungsi utk mengungkapkan, menjelaskan
dan memprediksi perilaku atau fenomena yg
memiliki keteraturan
3. Berfungsi sebagai stimulan dan panduan utk
mengembangkan pengetahuan, mencari solusi thd
permasalahan.
Kegunaan Teori dlm Penelitian
Cooper and Schindler :
1. Teori memfokuskan peneliti ttg data dan facta
yg mau diteliti
2. Teori memberikan arah dan petunjuk ttg
pendekatan penelitian yang paling baik
3. Teori memberikan arah dalam teknik
pengumpulan dan analisa data
4. Teori dapat digunakan utk memprediksi data
selanjutnya yang harus ada.
5. Teori memberikan ringkasan pengetahuan ttg
obyek yg diteliti.
William Wiersma (1986) :
1. Teori membantu mempersiapkan kerangka kerja
melalui poin-poin yg harus dicari dr masalah-
masalah penelitian
2. Teori membantu mengidentifikasi masalah
penelitian. Teori dalam hal ini memberikan
petunjuk utk men sistematisasi dan mencari
keterkaitan antara berbagai faktor dlm penelitian.
3. Membantu mengidentifikasi
permasalah dan data yg sesuai dg
tema penelitian
4. Menyediakan satu atau lebih
generalisasi yg dapat digunakan
utk menguji pertanyaan penelitian.
Dalam Penelitian Kuantitatif, Teori yg digunakan harus
sudah jelas, krn teori berfungsi utk :
- Memperjelas masalah yg diteliti
- Dasar utk merumuskan hipotesis
- Referensi utk menyusun instrumen penelitian.
Dalam Penelitian Kualitatif, krn permasalahannya msh
bersifat sementara, maka teori yg digunakan dlm
proposal penelitian jg bersifat sementara, shg
mungkin berubah ketika memasuki lapangan atau
konteks sosial.
Penelitian Kualitatif biasanya bersifat utk menemukan
teori.
Peneliti Kualitatif dituntut mampu meng- organisasikan
semua teori yg dibaca. Landasan teori lebih berfungsi
utk me- nunjukkan seberapa jauh/banyak peneliti
memiliki teori dan memahami permasalah- an yg
diteliti.
Landasan teori dlm penelitian kualitatif bersifat
sementara.
Contoh Teori dlm HI :
- Teori Ttg Perang
- Konsep ttg Kepentingan Nasional
- Decision Making Theories
- Teori ttg Kawasan
- Teori ttg Organisasi Internasioal
- dll
POPULASI
DAN
SAMPEL
Pengertian :
Penelitian Kuantitatif :
Populasi adl wilayah generalisasi yg terdiri dari:
obyek/subyek yg mempunyai kualitas dan
karakterisitik ttt yg ditetapkan peneliti utk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya.
Sampel adl sebagian dari populasi
Contoh :
Populasi : Jumlah Mhs di UNJANI
Sampel : Mhs Jur. HI di UNJANI
Penelitian Kualitatif :
Populasi adl social situation atau situasi sosial yg terdiri
dr tiga elemen, yaitu : place, activity, actor yg
berinteraksi sec sinergis.
Contoh Situasi Sosial :
Mahasiswa di Asrama, Kelompok pemuda yg nongkrong
di terminal dll.
Situasi Sosial dpt dinyatakan sebagai obyek penelitian yg
ingin diketahui “apa yg ter- jadi di dalamnya”
Pada Situasi Sosial atau obyek penelitian ini, peneliti dpt
mengamati sec mendalam aktivitas dr orang-orang
pada suatu tempat ttt.
Penelitian Kualitatif tidak menggunakan populasi, krn
berangkat dr kasus ttt yg ada pd situasi sosial ttt dan
hasil kajiannya tidak akan diberlakukan
(digeneralisasikan kpd populasi ttp ditransferkan kpd
situasi sosial yg memiliki kesamaan.
Sampelnya bukan disebut dg responden, tetapi disebut
nara sumber, partisipan, informan, key informan.
Kuantitatif :

populasi sampel
Kuantitatif :
reduksi

populasi
sampel

generalisasi
Kualitatif :
Situasi sosial
Z

Transferability
Situasi sosial Situasi sosial
A X

Situasi sosial
Y
Keterangan :
Peneliti memasuki situasi sosial, melakukan observasi
dan wawancara kpd informan. Penentuan sumber data
pd informan di lakukan sec purposive, yaitu dipilih dg
per timbangan dan tujuan ttt.
Hasil penelitian tidak digeneralisasikan ttp
ditransferkan kpd situasi sosial yg sama.
Teknik Sampling
Teknik Sampling merupakan teknik peng ambilan
sampel.
Ada dua jenis sampling :
1. Probability Sampling adl teknik pengambilan
sampel yg memberikan peluang yg sama kpd
unsur populasi utk menjadi sampel.
2. Non Probability Sampling teknik pengambilan
sampel yg tidak memberikan peluang yg sama kpd
unsur populasi utk menjadi sampel.
Teknik Sampling :
Probability Sampling : Non Probability Sampling :
1. Simple Random 1. Sistematic sampling
Sampling 2. Quota sampling
2. Proportional Strafield 3. Incidental sampling
Random Sampling 4. Purposive sampling
3. Disproportional 5. Sampling Jenuh
Strafield Random
Sampling 6. Snowball sampling
4. Area (Cluster)
Sampling
Penelitian Kualitatif :
Menggunakan Purposive Sampling dan Snowball
Sampling.
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
1. Instrumen Penelitian
2. Teknik Pengumpulan Data
INSTRUMEN PENELITIAN
Adalah Peneliti itu sendiri (Human Instrument)
Validasi thd peneliti sbg instrumen :
1. Pemahaman metode penelitian
2. Penguasaan wawasan obyek penelitian
3. Kesiapan peneliti (akademis & logistik)
Fungsi Human Instrument
1. Menetapkan fokus
2. Memilih informan
3. Mengumpulkan data
4. Menilai kualitas data
5. Analisa data
6. Membuat kesimpulan atas temuan di lap.
Ciri-ciri human instrument :
1. Peneliti mempunyai kepekaan dan dapat bereaksi thd
segala stimulus yg ada di lingkungan
2. Dapat menyesuaikan diri dan dapat mengumpulkan
aneka ragam data
3. Manusia mampu melihat bahwa tiap situasi sosial mrpk
keseluruhan
4. Manusia mampu mencari dan menyelami fenomena
tidak hanya dg penegtahuan semata, ttp juga melalui
perasaan / empati
5. Dapat menganalisa, menafsirkan data secara cepat serta
membuat hipotesa di lapangan
6. Mampu mengambil kesimpulan saat di lapangan
7. Melihat respon yang aneh atau tidak biasa sbg hal yang harus
mendapat perhatian lebih.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan :
1. Setting : natural setting, laboratorium, rumah, arena
diskusi, jalanan dll
2. Sumber Data : Sumber Primer dan sumber sekunder
3. Cara /teknik : observasi, depth interview,
dokumentasi, Trianggulasi/gabungan
A. Observasi
Macam-macam Observasi :
1. Observasi Partisipatif : peneliti terlibat secara
langsung dg kegiatan yg dilakukan oleh
responden/informan
2. Observasi terus terang atau tersamar : Peneliti
menyatakan dg terus terang bahwa ia sedang
melakukan penelitian, tetapi juga suatu saat dia
tidak mengatakan sedang melakukan penelitian
3. Observasi Tak Terstruktur : observasi tidak
dipersiapkan secara sistematis, karena masalah
penelitian belum jelas.
Manfaat Observasi :
1. Lebih mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi sosial dan pandangan peneliti lebih
holistik
2. Dapat diperoleh pengalaman langsung, shg
memungkinkan penggunaan pendekatan induktif dan
mendapat penemuan baru
3. Melihat hal / fenomena yg mungkin tidak diamati atau
dilewatkan oleh orang lain.
4. Dapat menemukan kedalaman data atau data yg
dirahasiakan melalui indepth interview
5. Peneliti dapat memperoleh kesan yg mendalam shg
akan memberikan pemaknaan (verstehen) yg lebih baik.
Obyek Observasi
1. Place
2. Actor
3. Activity
Bisa diperluas menjadi :
1. Space : the physical Place (ruang dalam aspek fisik)
2. Actor : the people involve yaitu semua orang yg
terlibat dalam situasi sosial
3. Activity : a set of related acts people do, yaitu
seperangkat kegiatan yg dilakukan
4. Object : the physical things that are present, yaitu
benda-benda yg tdp di tempat itu.
5. Act : single actions that people do; perbuatan /
tindakan ttt
6. Event : a set of related activity that people carried
out; rangkaian aktivitas yg dikerjakan orang-orang
7. Time : the sequences that takes place over time;
urutan kegiatan
8. Goal : the things people are trying to accomplish;
tujuan yg ingin dicapai orang
9. Feeling : the emotion felt and expressed; emosi yg
dirasakan dan diekspresikan oleh orang-orang.
Example case :
Penelitian ttg Indonesian Foreign Policy Decision
making process
1. Place : Istana Presiden, Deplu
2. Actor : Presiden, Menlu, Dubes, dan diplomat-
diplomat lain
3. Activity : kegiatan mencari informasi, kunjungan
kenegaraan, statement Presiden, Menlu, Dubes dll.
Tahapan Observasi :
1. Observasi Deskriptif
1. Tahap Deskripsi : memasuki situasi sosial dan
mendeskripsikan obyek secara umum (place,
actor, activity) kemudian menarik Kesimpulan
sementara
2. Tahap Reduksi : menentukan fokus: memilih
fokus diantara yg telah ditentukan sebelumnya;
kesimpulan sementara
3. Tahap Seleksi: merinci fokus menjadi
komponen yg lebih spesifik
2. Observasi Terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour
observation, yaitu observasi yg telah dipersempit utk
difokuskan pd aspek ttt, dimana peneliti melakukan
analisis taksonomi(analisis berdasarkan
klasifikasi/kategori ttt) shg menemukan fokus yg
diinginkan dan kemudian membuat kesimpulan
sementara.
3. Observasi Terseleksi
Menguraikan fokus yg ditemukan shg mendapat data yg
lebih rinci.
Dg analisa Komponensial (analisa thd komponen-
komponen yg ada), maka tahap ini peneliti akan
menemukan karakteristik, kontras, kesamaan antar
kategori serta menemukan hubungan antara satu
kategori dg yg lain.
B. Interview (wawancara)
Merupakan pertemuan dua orang atau lebih utk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab shg
dpt dikonstruksi makna dalam suatu topik ttt.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DENGAN
DOKUMEN
 Dokumen adl catatan peristiwa masa lalu
 Bentuk Dokumen : tulisan, gambar, karya
monumental
 Dokumen berbentuk Tulisan : catatan harian, life
historis, cerita, biografi, autobiografi, peraturan,
UU, kebijakan dll
 Dokumen berbentuk Gambar : Foto, Film, sketsa
 Dokumen berbentuk Karya : Karya seni yg dpt
berupa gambar, patung, lukisan dll.
 Studi Dokumentasi mrpk pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara.
 Hasil penelitian menggunakan metode observasi dan
wawancara akan lebih dapat dipercaya jika didukung
oleh autobiografi, gambar, foto dll.
4. TRIANGULASI
Triangulasi adalah teknik
pengumpulan data yang mrpk
penggabungan dari berbagai teknik
pengumpulan data (observasi,
wawancara, dokumen) dan sumber
data yg telah ada.
Macam Triangulasi :
1. Triangulasi Teknik, yaitu peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yg berbeda-beda utk
mendapatkan data dr sumber yg sama.
Misalnya; peneliti menggunakan observasi partisipatif,
depth interview dan dokumentasi utk sumber data
yg sama / satu informan secara serempak.
2. Triangulasi Sumber, yaitu peneliti mengumpulkan
data dr sumber yg berbeda dg teknik yg sama.
Misalnya; peneliti mengumpulkan data dari 5 orang
informan dg teknik wawancara mendalam saja.
Tujuan Triangulasi adl bukan utk
mencari kebenaran ttg suatu
fenomena, ttp lebih pd
peningkatan pemahaman peneliti
thd apa yg telah ditemukan
(verstehen).
Nilai dr teknik pengumpulan data dg triangulasi adl utk
mengetahui data yg diperoleh sec convergent
(meluas), tidak konsisten atau kontradiktif.
Oleh karena itu, melalui triangulasi, data yg diperoleh
diharapkan lebih konsisten, pasti dan tuntas.
TEKNIK ANALISIS DATA
Pengertian : proses mencari dan menyusun data secara
sistematis data yg diperoleh dr hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dg cara
mengorganisasi kan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yg
penting/tidak penting, membuat kesimpulan shg
mudah dipahami.
Analisis data kualitatif bersifat Induktif, yaitu analisa
berdasarkan data yg diperoleh, selanjutnya
dikembangkan menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yg dirumuskan dicari kembali
data shg hipotesis itu dapat dibuktikan.
Proses Analisis Data
1. Analisis sebelum di Lapangan

2. Analisis selama di Lapangan


Analisis sebelum di Lapangan
 Analisis data dilakukan thd data hasil studi
pendahuluan, data sekunder yg akan dipergunakan
utk menentukan fokus penelitian.
 Namun fokus penelitiannya bersifat sementara, dan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di
lapangan.
Contoh : Penelitian ttg peran civil society dlm
decision making proses politik luar negeri.
Pada awal penelitian, fokus adl peran masyarakat
(Bgman/apa peran masya?) dlm pembuatan
kebijakan politik luar negeri, tetapi setelah masuk
lapangan diketahui bahwa tidak ada peran dr
masyarakat.
Maka fokus penelitian dirubah menjadi mencari
penyebab mengapa masyarakat bersifat apatis
terhadap proses pembuatan keputusan politik.
Analisis selama di Lapangan
 Analisis data dilakukan selama pengumpulan data,
dan setelah selesai pengumpulan data
 Saat wawancara, peneliti sudah harus melakukan
analisa thd jawaban informan.
 Bila setelah wawancara kemudian dianalisa belum
memuaskan, maka diajukan pertanyaan lagi.
 Menurut Milles & Huberman : bahwa aktivitas dlm
analisa data dilakukan sec interaktif dan
berlangsung terus menerus sampai tuntas, shg
didapat data jenuh.
2/12-07
Aktivitas dalam Analisa data terdiri dr :
1. Data reduction
2. Data display
3. Conclusion/drawing/verification
Komponen dalam analisis Data
(Interactive Model)

Data Collection Data Display

Data Reduction Conclusions/Drawing/


Verifying
Data Reduction
Reduksi Data berarti merangkum, memilih hal-hal yg
pokok, memfokuskan pada hal yg penting, mencari
tema dan pola.
Data yg sudah direduksi akan memberikan gambaran yg
lebih jelas, dan mempermudah peneliti utk
melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Reduksi data dapat dibantu dg komputer. Dg cara
memberi kode-kode pd aspek ttt.
Dalam mereduksi data, peneliti dipandu oleh tujuan yg
akan dicapai. Tujuan utama penelitian kualitatif adl
penemuan dan pamaknaan. Oleh krn itu, apabila dlm
penelitian ditemukan sesuatu yg asing, belum
memiliki pola, dan menimbulkan sense of curious,
maka hal itu yg harus diberi penekanan utk diteliti.
DISPLAY DATA (PENYAJIAN DATA)
Display Data dilakukan dlm bentuk :
1. Uraian singkat
2. Bagan
3. Hubungan antar kategori/variabel
4. Flowchart
5. Teks yg bersifat Deskriptif/ Naratif
Model Display Data
1. Model Belah Ketupat
2. Model Kerucut Terbalik
3. Model Diagram Tulang Ikan
(Sugiono: 2005; hal. 97-98)
CONCLUSION/DRAWING/
VERIFICATION
Langkah selanjutnya dlm analisa data adl Penarikan
Kesimpulan dan Verifikasi.
Kesimpulan awal yg dikemukakan masih ber sifat
sementara, dan bisa berubah apabila tidak ditemukan
bukti pendukung yg kuat pd tahap pengumpulan data
selanjutnya.
Kesimpulan bersifat tetap bila didukung oleh bukti kuat.
Analisa Data menurut Model Spradley :
Berdasarkan tahapan penelitian
Tahapan Penelitian :
1. Memilih Situasi Sosial
2. Melaksanakan Observasi Partisipan
3. Mencatat hasil observasi dan wawancara
4. Melakukan observasi deskriptif
5. Melakukan Analisa Domain
6. Melakukan Observasi Terfokus
7. Melaksanakan Analisa Taksonomi
8. Melakukan Observasi Terseleksi
9. Melakukan Analisa Komponensial
10. Melakukan Analisa Tema
11. Temuan
12. Menulis Laporan Penelitian
Model Analisa Spradley :
1. Analisa Domain (Domain Analisys) :
- Tujuannya utk memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh dr obyek penelitian atau situasi sosial
- Menemukan berbg domain / kategori
- Diperoleh dg pertanyaan grand atau minitour
- Peneliti menetapkan domain ttt sbg
pijakan utk penelitian selanjutnya
- Makin banyak domain yg dipilih, maka
akan semakin banyak waktu yg
diperlukan utk penelitian
2. Analisa Taksonomi (Taxonomic Analyis) :

- Domain yg dipilih tsb selanjutnya


dijabarkan lebih rinci utk mengetahui
struktur internalnya
- Dilakukan dg observasi terfokus
3. Analisa Komponensial (Componential Analysis) :
- Mencari ciri spesifik pd setiap struktur internal dg cara
mengkontraskan antar elemen
- Dilakukan dg observasi dan wawancara terseleksi dg
pertanyaan kontras (contras questions)
4. Analisa Tema :

- Mencari hubungan diantara domain


- Bgmn hubungan dg keseluruhan
- Selanjutnya dinyatakan ke dalam tema / judul
penelitian
VILIDITAS DAN REALIBILITAS
 Pengertian
R
7.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat/Signifikansi Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis

BAB II : Kerangka Pemikiran & Tinjaun Pustaka


A. Pendekatan / Kerangka Teori
B. Tinjauan Pustaka
BAB III : Metode Penelitian
A. Metode Penelitian
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel/Sumber data penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
BAB IV : Pembahasan
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian/Deskripsi Hasil
Penelitian
B. Pembahasan/Analisa Hasil Penelitian

BAB V : Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TATA CARA KUTIPAN
1. Footnote (Ibid, Op.Cit, Loc.Cit)
2. Runing Note
3. End Note
1. Bogdan, Robert C., 1987. Qualitative Research for
Education; Allyn and Bacon, Boston London
2. Aldjufri, B. Syarif., 1987. Perspektif Pendidikan
Kejuruan; Pustaka Gramedia, Jakarta
3. Creswell, John W. 1994. Research Design Qualitative
& Quantitative Approaches. London, Sage
Publications.
Objectives What does the book set out to do?
Theory Is there an explicit theoretical framework? If not, are there important
theoretical assumptions?

Concepts What are the central concepts? Are they clearly defined?

Argument What is the central argument? Are there specific hypotheses?

Method What methods are employed to test these?

Evidence Is evidence provided? How adequate is it?

Values Are value positions clear or are they implicit?

Literature How does the work fit into the wider literature?

Contribution How well does the work advance our knowledge of the subject?

Style How clear is the author's language/style/expression?

Conclusion A brief overall assessment.


Objectives What does the book set out to do?

Theory Is there an explicit theoretical framework? If not, are there important


theoretical assumptions?

Concepts What are the central concepts? Are they clearly defined?

Argument What is the central argument? Are there specific hypotheses?

Method What methods are employed to test these?

Evidence Is evidence provided? How adequate is it?

Values Are value positions clear or are they implicit?

Literature How does the work fit into the wider literature?

Contribution How well does the work advance our knowledge of the subject?

Style How clear is the author's language/style/expression?

Conclusion A brief overall assessment.


 The aim of this assignment is to:
 demonstrate how well you can read material in the
context of the course;
 identify the main issues it raises;
 give a clear, succinct account of those issues; and
 present a reasoned judgment regarding the soundness
of the views or arguments presented by the author.
 You will need to ask yourself—and answer—questions such as:
 Who was the author?
 When did he write this article?
 Why did he write it?
 What was his intended audience?
 How would it have been received by such an audience?
 What are the main issues he raises?
 Are the author’s views and arguments sound and valid?
 Does the author make a convincing case or provide an insightful
account?
 Are there possible alternative explanations or positions that need to be
considered?

Anda mungkin juga menyukai