Anda di halaman 1dari 66

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

DAN

Yani Brilyani Tavipah


METODE PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM

Semester V
Tahun Akademik 2016/2017
Yani Brilyani Tavipah,SH.,MH.
SILABUS
METODOLOGI PENELITIAN HUKUM DAN
METODE PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
(Semester Ganjil Tahun Akademik 2014/2015) 
Disusun oleh: Yani Brilyani Tavipah, SH.,MH
NIDN: 0025056504

Yani Brilyani Tavipah


1. PENDAHULUAN
a. Hasrat Ingin Tahu Manusia
b. Hubungan Penelitian dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. PENGGOLONGAN PENELITIAN
a. Penggolongan Penelitian Dilihat dari:
b. Sifat Masalahnya
c. Bidangnya
d. Tujuannya
e. Penerapannya.
f. Penelitian Hukum
g. Metode Penelitian
3. UNSUR/ISI METODE PENELITIAN
a. Spesifikasi/Jenis Penelitian
b. Pendekatan yang digunakan
c. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
d. Teknik Analisis

Yani Brilyani Tavipah


e.Lokasi Penelitian
 
4. METODA PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM
a. Bentuk-Bentuk Tulisan
b. Sistematika Penulisan
c. Sumber Pustaka

5. BAHASA DAN PENULISAN


6. KUTIPAN DAN FOOTNOTE
PERTEMUAN I

Yani Brilyani Tavipah


1. Hasrat Ingin Tahu Manusia
2. Hubungan Penelitian dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi .
3. Penggolongan Ilmu Pengetahuan
Apakah Ilmu Pengetahuan itu?
Ilmu pengetahuan atau science adalah himpunan
pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis yang
mempelajari gejala-gejala alam dan gejala sosial lewat

Yani Brilyani Tavipah


observasi dan eksperimen.
Dalam ilmu pengetahuan, teori memegang peranan penting
bahkan menjadi unsur dasar bagi science.
Teori: Suatu prinsip umum yang dirumuskan untuk
menerangkan sekelompok gejala-gejala yang
saling berkaitan.
Ilmu pengetahuan secara sungguh-sungguh dan jujur berusaha
mencari kebenaran berdasarkan bukti-bukti empiris dan
data-data obyektif dan menyingkirkan pendirian atau opini
subyektif.
Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran:
1. Pendekatan non ilmiah
2. Pendekatan ilmiah

1. Bbrp pendekatan non-ilmiah yg banyak digunakan:


a. Akal sehat
b. Prasangka

Yani Brilyani Tavipah


c. Pendekatan intuitif
d. Penemuan kebetulan dan coba-coba
e. Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis.
Akal Sehat
CONANT:
Akal sehat adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan
konseptual (conceptual schemes) yg memuaskan untuk
penggunaan praktis bagi kemanusiaan.
Konsep adalah kata yg menyatakan abstraksi yg
digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus.
Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan
dengan dalil-dalil hipotetis dan teoritis.
Prasangka.
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh
kepentingan orang yang melakukannya. Hal yg demikian
menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka.
Pendekatan intuitif

Yani Brilyani Tavipah


Dalam pendekatan ini orang menentukan “pendapat” mengenai
sesuatu berdasarkan atas pengetahuan yang langsung atau
didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau
yang tidak dipikirkan terlebih dahulu.
Penemuan kebetulan dan coba-coba.
Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana,tidak pasti
serta tidak melalui langkah-langkah yg sistematik dan
terkendali (terkontrol). Penemuan coba-coba (trial and error)
diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi
tertentu atau pemecahan suatu masalah.
Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis.
Otoritas ilmiah ialah orang-orang yang biasanya telah
menempuh pendidikan tertinggi atau yang mempunyai
pengalaman kerja ilmiah dlm suatu bidang cukup banyak.
Yani Brilyani Tavipah
2. Pendekatan ilmiah
Yaitu pengetahuan yang diperoleh
- dengan pendekatan ilmiah
- diperoleh melalui penelitian ilmiah
- dan dibangun diatas teori-teori
tertentu.
Ilmu pengetahuan adalah usaha yg bersifat multi-dimensional,
yang sekaligus meliputi:
a. Sikap ilmiah
b. Metode ilmiah
c. Kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan
runtut.

Yani Brilyani Tavipah


Dalam perkembangan ilmu, dilihat dari segi metodologi
ada beberapa hal yang perlu dicatat, yaitu:
1. Adanya kenyataan, bhw ilmu yang lebih tua
mempengaruhi ilmu yg lebih muda, baik scr langsung
maupun tdk langsung.
2. Bhw pola pemikiran operasionisme (yg mementingkan
rumusan operasional) makin hari makin besar
pengaruhnya
3. Bahwa berkaitan dengan kecenderungan kearah
kuantifikasi, peranan statistika dalam penelitian juga
makin besar.
Ilmu pengetahuan (science):

Yani Brilyani Tavipah


1. Sistematis
2. Tertentu
3. Metodologis
4. Terbuka
Apakah hakikat ilmu? Hakikat ilmu:
- Ontologi (apa yang dikaji ilmu)
1. menyangkut hal yang nyata ada dalam ruang dan

Yani Brilyani Tavipah


waktu, dapat diserap secara inderawi (empiris) atau
2. Hal yang bersifat naluri murni (abstrak).
- Epistimologi, teori tentang pengetahuan
(asal,sifat,metode, keterbatasan)

- Aksiologi (untuk apa ilmu itu digunakan)


Tuj penerapan ilmu hakikatnya adalah untuk
Membahagiakan dan mensejahterakan umat
manusia.
Apa yang dimaksud Hakikat?
Hakikat adalah:
1. Hal yang paling essensial (terdalam) dibelakang kenyataan, bersifat

Yani Brilyani Tavipah


transedental, di luar jangkauan inderawi.
2. Hanya dapat dijangkau melalui penalaran murni (akal budi).
Merenung mencari hakikat adalah proses berfilsafat.
Contoh sehari-hari: - menjenguk yang meninggal
- Ingat akan segala hal
dibelakang peristiwa tersebut.
Hakikat mati:
- kembali ke asal
- berhenti fungsi fisiologi
- meninggalkan nilai-nilai: iman, amal dan Ibadah.
Tugas-tugas Ilmu dan Penelitian:
a. Mencandra (memerikan)
yaitu menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal
yang dipersoalkannya.
b. Menerangkan (eksplanasi)
yaitu menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari

Yani Brilyani Tavipah


terjadinya peristiwa- peristiwa.
c. Menyusun teori
yaitu mencari dan merumuskan hkm-hkm mengenai
hub antara kondisi yg satu dan kondisi yg lain atau
hub antara satu peristiwa dgn peristiwa yang lain.
d. Prediksi
yi membuat ramalan (prediksi, estimasi dan proyeksi)
mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau
gejala-gejala yang bakal muncul.
e. Pengendalian
yi melakkn tindakan-tindakan guna mengendalikan
peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala.
 Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu
berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan
awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan
penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah
(Indriantoro & Supomo, 1999: 16).

Yani Brilyani Tavipah


 Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan
tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).

 Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan


melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu
pengetahuan, dengan memakai metode-metode ilmiah. Metode-metode
ilmiah untuk penelitian dikelompokan dalam metodologi penelitian.
 Perkembangan Metode Penelitian.

Metode=dr kt Yunani methodos (meta-hodos)= jalan sampai.

Yani Brilyani Tavipah


Metode penelitian = cara-cara berpikir dan berbuat yang
dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian
dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian.
Metodologi ialah ajaran tentang metode-metode.
Ramel: taraf perkembangan metodologi ada 4 periode.
1. Period of trial and error
2. Period of authority and tradition
3. Period of speculation and argumentation
4. Period of hypothetis and experimentation.
I. Hubungan penelitian dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dharma atau tugas perguruan tinggi ada 3, yaitu:
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian
3. Pengabdian pada masyarakat.
Civitas Akademika diharapkan utk mampu meneliti, menguasai dan
Melakukan berbagai macam penelitian guna mengembangkan usaha

Yani Brilyani Tavipah


Mewujudkan manusia analisis.
Dsr hub:
bhw ilmu pengetahuan yg mrpkn hasil pendidikan dan pengajaran
sifatnya tidk statis, melainkan dinamis, kedinamisan ilmu pengetahn
itulah yang menyebabkan peran penelitian sangat esensial.Yaitu:
1. akan menggambarkan sampai sejauhmana hasil yg dicapai dari
pendidikan dan pengajaran.
2. akan menggambarkan smp seberapa jauh hasil yg dicapai dari ilmu
pengetahuan.
3. melalui penelitian, ilmu pengetahuan dapat diuji kebenarannya
sehingga akan diperoleh kebenaran yg obyektif.
4. melalui pengabdian pd masyarakat diharapkan terkandung tidak
saja penelitian tetapi juga akan memberikan umpan balik pada
pendidikan dan pengajaran maupun pada penelitian.
II. Hubungan penelitian dengan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan timbul karena ada hasrat ingin tahu dari
manusia,adanya hasrat ingin tahu tersebut karena banyak
aspek kehidupan yang masih belum jelas, sehingga manusia
ingin mengetahui segi kebenaran.

Yani Brilyani Tavipah


Dari rasa ingin tahu tersebut cenderung untuk mengetahui
lebih jauh lagi, kecenderungan tersebut timbul disebabkan
oleh “dwi rupa kenyataan”, yaitu disatu pihak ia mengamati
alam yang mempunyai aspek magis dan dilain pihak
mengamati perubahan-perubahan yang menguatkan dinamis
dan gejala-gejala alam tsb.
III. Penggolongan:
1. Ilmu Pengetahuan kefilsafatan (filsafat)
2. Ilmu Pengetahuan teoritik-positif (sains)
3. Ilmu Pengetahuan terapan (disiplin)
Sumber-sumber Penelitian:

Yani Brilyani Tavipah


1. Pengamatan terhadap kegiatan atau perilaku manusia (masyarakat).
2. Bahan berupa bacaan: majalah, koran, jurnal, buku teks dsb.
3. Analisis bidang hukum tertentu.
4. Perluasan penelitian yang telah ada.
5. Pengalaman atau catatan pribadi.
6. Praktek dalam masyarakat.
7. Mengikuti kuliah atau diskusi atau seminar.
8. Dan sebagainya.
Yani Brilyani Tavipah
PERTEMUAN 2
Penggolongan penelitian dapat dilihat dari segi:

a. Sifat masalahnya;
b. Bidangnya;
c. Tujuannya.
d. Penerapannya.

Yani Brilyani Tavipah


Ad.a Penelitian dilihat dari segi sifat masalahnya:

1. Penelitian historis
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian perkembangan
4. Penelitian kasus dan lapangan
5. Penelitian korelasional
6. Penelitian kausal komparatif
7. Penelitian eksperimental-sungguhan
8. Penelitian eksperimental-semu
9. Penelitian tindakan.
1. Penelitian historis (historical research)

Tujuan pen historis: u/ membuat rekonstruksi masa lampau secara


sistematis dan obyektif.

Penelitian ini tergantung pada 2 macam data:


a. Data primer

Yani Brilyani Tavipah


b. Data sekunder
Diantara kedua sumber tersebut, sumber primer diberi prioritas
dalam pengumpulan data.

Perbedaan dengan penelitian kepustakaan:


Dalam penelitian ini cara pendekatannya lebih tuntas karena dalam
penelitian ini digali informasi-informasi yang lebih tua daripada yang
umum dituntut dalam penelitian kepustakaan.

Pada umumnya penelitian historis berlangsung menurut pola:


a. Pengumpulan data
b. Penilaian data
c. Penafsiran
d. Penyimpulan.
2. Penelitian deskriptif (descriptive research)

Tujuan: untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan


akurat mengenai fakta-fakta atau sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
Secara harfiah: penelitian deskriptif bermaksud untuk membuat
pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi dan keadaan-

Yani Brilyani Tavipah


keadaan.

3. Penelitian perkembangan (developmental research)

Tujuan: untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/


atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Penelitian ini memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-
variabel dan perkembangannya selama bbrp bulan atau beberapa
tahun.
Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan:
a. Bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya
b. Lajunya
c. Arahnya
d. Perurutannya
e. dll
4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
(case study and field research)

Tujuan: untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang


keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit

Yani Brilyani Tavipah


sosial: individu, kelompok, lembaga, masyarakat.

Penelitian kasus adalah penelitian mengenai unit sosial tertentu


yang hasilnya mrpk gambaran yang lengkap dan terorganisasi
baik mengenai unit tersebut.

Keunggulan dari penelitian kasus:


a. Merintis dasar baru dan seringkali merupakan sumber hipotesis
untuk penelitian lebih jauh
b. Data yg diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan
contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai
penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik.
5. Penelitian korelasional (correlational research)

Tujuan: untuk mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor


berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi.

Contoh: studi yang mempelajari saling hubungan antara indeks prestasi

Yani Brilyani Tavipah


mahasiswa pada suatu perguruan tinggi dengan kemampuan bersaing dalam
memasuki suatu lapangan pekerjaan.

6. Penelitian kausal-komparatif (causal-comparative research)

Tujuan: untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan


berdasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali
faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data-data tertentu.

Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto artinya data dikumpulkan


setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat)
7. Penelitian eksperimental-sungguhan (true-experimental research)

Tujuan: untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan


cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih
kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan.

Yani Brilyani Tavipah


Contoh: penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di
sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan
sosial ekonomi orang tua dan taraf intelegensi.

8. Penelitian eksperimental-semu (quasi-experimental research)


Tujuan: memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan
semua variabel yang relevan.

Contoh: berbagai penelitian ttg berbagai problem sosial, spt: kenakala remaja,
merokok, keresahan dll.
9. Penelitian tindakan (action research)
Tujuan: mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan
baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja
atau dunia aktual lainnya.
Penelitian ini praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
Cara penelitian ini empiris dalam arti bahwa penelitian ini mendasarkan diri
kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku dan tidak berdasar pada
pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.

Yani Brilyani Tavipah


Winarno Surakhmad memasukkan “action research” dlm penyelidikan
menurut kegunaannya.
Atas dasar ini, dia membagi penelitian/penyelidikan menjadi:
a. Penyelidikan murni disebut juga penyelidikan dasar/ fundamental.
Tujuan:menemukan prinsip atau generalisasi yang dibutuhkan untuk merumuskan
teori/dasar-dasar pemikiran ilmiah.
b. Penyelidikan yang digunakan disebut juga penyelidikan operasional, dimana
penyelidikan operasional ini mendapat bentuk khusus yang disebut “action
research”.
Tujuan: mencari suatu dasar pengetahuan praktis untuk bertindak
memperbaiki suatu situasi secara terbatas.
Ad. b. penelitian dilihat dari bidangnya.
1. Penelitian pendidikan
2. Penelitian sejarah
3. Penelitian bahasa
4. Penelitian ekonomi
5. Dll

Yani Brilyani Tavipah


Ad.c penelitian dilihat dari tujuannya.
1. Penelitian eksploratif (explorative research)
yi. pen. yg bertujuan menemukan problematik-problematik baru.
2. Penelitian pengembangan (developmental research)
yi penelitian yg dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan
yang sudah ada.
3. Penelitian verifikatip (verificative research)
yi pen yg ditujukan u/ menguji kebenaran suatu pengetahuan.

Ad.d. penelitian dilihat dari penerapannya.


1. Penelitian murni (pure research)
2. Penelitian terpakai (applied research)
Penelitian hukum

1. Penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan


cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder.
Disebut juga penelitian hukum kepustakaan.
2. Penelitian hukum sosiologis atau empiris yaitu penelitian dengan
menggunakan/meneliti data primer sebagai data utama.

Yani Brilyani Tavipah


Perbedaan antara kedua penelitian ini mengakibatkan perbedaan pada
langkah-langkah teknis penelitian yang harus dilakukan dan pada disain-
disain penelitian yang harus dibuat.

Penelitian hukum normatif menekankan pd langkah-langkah spekulatif –


teoritis dan analisis normatif-kualitatif.

Penelitian hukum sosiologis memberi arti penting pada langkah-langkah


observasi dan analisis yang bersifat empiris-kuantitatif.
Mengikuti pola pen. ilmu sosial, dimulai dgn perumusan masalah dan
perumusan hipotesis melalui penetapan sampel, pengukuran variabel,
pengumpulan data dan pembuatan analisis serta berakhir pd penarikan
kesimpulan.
PENELITIAN HUKUM NORMATIF/KEPUSTAKAAN MENCAKUP:

1. Penelitian terhadap asas-asas hukum


2. Penelitian terhadap sistematika hukum
3. Penelitian sinkronisasi hukum vertikal dan horizontal
4. Penelitian sejarah hukum
5. Penelitian perbandingan hukum.

Yani Brilyani Tavipah


PENELITIAN HUKUM SOSIOLOGIS

Pen. hukum sosiologis merupakan suatu studi mengenai law in action.


Dalam penelitian ini diteliti dan dipelajari hubungan timbal balik
antara hukum dengan lembaga-lembaga sosial yang lain. Studi
terhadap hukum sebagai law in action merupakan studi sosial yang
non-doktrinal dan bersifat empiris.

Penelitian hukum sosiologis atau empiris mencakup:


- Penelitian terhadap identifikasi hukum (tidak tertulis)
- Penelitian terhadap efektivitas hukum.
Dasar Konsepsional Penelitian Hukum
Konsep: == B.Ltn: conceptio; B.Bld: begrif ; Pengertian (hal yang dimengerti).
Definisi: == B.Latin: definisio; B.Belanda: omschrijving: perumusan.
• Langkah-langkah Penelitian

Yani Brilyani Tavipah


SOETANDYO WIGNJOSOEBROTO:
TERDAPAT SEKURANG-KURANGNYA 5 KONSEP HKM.

 HUKUM DIKONSEPKAN SEBAGAI:

1. Asas moralitas/asas keadilan yg bernilai universal dan

Yani Brilyani Tavipah


menjadi bagian inheren hukum alam;
2. Kaidah-kaidah positif yang berlaku umum in abstracto pd
wkt tertentu dan di suatu wil tertentu;
3. Keputusan-keputusan yang diciptakan hakim in concreto
dalam proses-proses peradilan sebagai bagian upaya
hakim dalam menyelesaikan perkara;
4. Institusi sosial yang riil dan fungsional di dalam sistem
kehidupan bermasyarakat;
5. Makna-makna simbolik sebagaimana termanifestasikan
dan tersimak dalam dan dari aksi-aksi serta interaksi
warga masyarakat.
Yani Brilyani Tavipah
FORMAT METODOLOGI PENELITIAN UNTUK MENYUSUN SKRIPSI
SARJANA (S1)

Yani Brilyani Tavipah


LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DAN
PENULISAN ILMIAH

Yani Brilyani Tavipah


 Langkah-Langkah Penelitian:

1. Perumusan Judul
2. Latar Belakang
3. Identifikasi Masalah/Pembatasan Masalah
4. Maksud dan Tujuan Penelitian
5. Kegunaan Penelitian
6. Kerangka Teori/Kerangka Pemikiran
7. Kerangka Konsepsional
8. Hipotesa
9. Metodologi
10. Pengumpulan Data
11. Analisa Data
12. Penulisan Penelitian.

Yani Brilyani Tavipah


Perumusan Judul

Judul adalah identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis.

- Judul penelitian hendaknya dirumuskan sesingkat mungkin tanpa


mengabaikan kespesifikannya.
- Judul yang terlalu pendek --- memberi kesan terlalu umum.
- Judul yang terlalu panjang -- menimbulkan kesan kurang efisien.

^ Kriteria Judul:
- Identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis.
- Bersifat “menjelaskan diri” dan “menarik”.
- Minimal 2 variabel yang berkaitan.
- Dapat memberikan gambaran global tentang arah, maksud
dan tujuan, jangkauan dan ruang lingkupnya.

Yani Brilyani Tavipah


A. Latar Belakang Penelitian.
1. Gambaran permasalahan yg akan diteliti
2. Alasan/sebab-sebab peneliti ingin
menelaah masalah tersebut.
3. hal-hal yang telah diketahui atau belum
diketahui mengenai masalah yang akan

Yani Brilyani Tavipah


diteliti, dan
4. Pentingnya penelitian tersebut untuk
diteliti baik scr teoritis maupun praktis.
B. Identifikasi Masalah
- Sekaligus merupakan pembatasan
masalah,bentuknya pertanyaan/
pernyataan.
Kriteria:
1. Singkat, jelas dan padat
2. Mengandung unsur pembatasan
masalah
3. Ada kesesuaian dng judul penelitian.
Massalah umum

Batasan Masalah

Inti masalah
Identifikasi masalah
C. Tujuan Penelitian.

- Perumusan tentang apa yang dimaksudkan dan hendak dituju


dalam penelitian (penulisan) sejalan dengan masalah yang telah
diidentifikasikan dan perlu digarap lebih lanjut.
- Menggambarkan sasaran yang akan dicapai oleh peneliti dalam
penulisannya.

D. Kegunaan Penelitian.
- Gambaran eksplisit, tegas dari manfaat dilakukannya penelitian.

E. Kerangka Pemikiran.
Justifikasi landasan ilmiah yang didukung oleh kemampuan
peneliti/penulis laporan dalam meramu dan menganalisis teori
(hukum) yang berlaku serta informasi penunjang yang diperoleh
dari berbagai sumber (terutama data sekunder bidang hukum)
===== Dalam rangka menyusun pemikiran baru.

Yani Brilyani Tavipah


KERANGKA PEMIKIRAN:

1. merupakan justifikasi ilmiah terhadap


penelitian yang dilakukan.
2. memberikan dasar filosofis, dan teoritis

Yani Brilyani Tavipah


dalam logika berpikir untuk memecahkan
masalah yang diajukan dalam penelitian
3. gambaran kemampuan menggodok dan
menganalisis teori dan informasi
4. gambaran kemampuan menyusun
pemikiran baru yang tercermin dalam
hipotesis.
5. Lebih ditekankan pada inti teori, tidak
memerlukan uraian yang panjang.
6. Menjadi dasar dalam penyusunan
teori/tinjauan pustaka pada Bab II.
7. Gambaran komprehensifitas dan
konsistensi pemikiran peneliti.

Yani Brilyani Tavipah


METODE PENELITIAN
Unsur/isi metode penelitian

Yani Brilyani Tavipah


 Spesifikasi/Jenis Penelitian
 Pendekatan yang digunakan
 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
 Teknik Analisis
 (Lokasi Penelitian)
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN

Burhan Ashshofa:

^ Kualitatif : pengamatan, studi kasus, pedoman wawancara.


^ Kuantitatif: wawancara, statistik

Yani Brilyani Tavipah


 PENDEKATAN PENELITIAN HUKUM

^ Yuridis Normatif
^ Yuridis Sosiologis

Prof Peter Mahmud Marzuki:


Pendekatan dalam penelitian hukum:
1. Pendekatan undang-undang (statute approach)
2. Pendekatan kasus (case approach)
--harus dibedakan dengan studi kasus (case study)
3. Pendekatan historis (historical approach)
4. Pendekatan komparatif (comparative approach)
5. Pendekatan konseptual (conceptual approach)
PENDEKATAN YURIDIS NORMATIF

^ Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang mengkaji kaidah-


kaidah hukum normatif atau doktrinal.

^ Obyek penelitian lebih pada:


- Filosofis hukum

Yani Brilyani Tavipah


- Asas atau prinsip hukum
- Kaidah hukum
- Doktrin hukum
- Peraturan hukum

^ Data yang digunakan lebih pada data sekunder.

PENDEKATAN YURIDIS SOSIOLOGIS

^ yaitu menggunakan pendekatan empiris yang digabungkan dengan metode


rasional.
Rasionalisme memberikan kerangka pemikiran yang logis, sedangkan
empirisme memberikan kerangka pembuktian atau kerangka pengujian
untuk memastikan suatu kebenaran.
JENIS DATA:
1. Data primer
2. Data sekunder
Data primer: data yang langsung diperoleh dari sumber data oleh peneliti.

Yani Brilyani Tavipah


Data sekunder: data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan
oleh orang di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan
itu sesungguhnya adalah data asli.
Dibedakan antara :
- sumber primer dan
- sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber asli, sumber tangan pertama peneliti.
Sumber sekunder berisi data dari tangan kedua (atau dari tangan kesekian)
yang bagi peneliti tidak mungkin berisi data yang seasli sumber
primer.
 BAHAN HUKUM

Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat:


- Norma dasar
- Peraturan perundang-undangan
- Hukum tidak tertulis
- Yurisprudensi

Yani Brilyani Tavipah


- Traktat

Bahan hkm sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan tentang bahan
hkm primer:
- Draft peraturan perundang-undangan
- Karya para sarjana- doktrin
- Makalah, Jurnal
- Hasil penelitian

Bahan hukum tersier: karya yang tidak membahas langsung materi, yaitu bahan
yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hkm primer dan
sekunder :
- Kamus
- Ensiklopedia
C. Teknik Pengumpulan Data:

1. Kepustakaan
Penelusuran kepustakaan, menginventarisasi data, memilah
data yang relevan dengan penelitian.

Yani Brilyani Tavipah


2. Lapangan :
Pengumpulan data yang langsung dari sumber baik berupa
responden maupun gejala atau fakta.

Dapat dilakukan:
- dengan populasi atau dengan sampel
- apabila dilakukan dengan sampel harus disertai metode
sampling.
Penelitian sampel merupakan cara penelitian yang dilakukan
hanya terhadap sampel-sampel dari populasi.

Cara ini dipilih karena (Cristina Parel):


- Lebih cepat dan lebih murah

Yani Brilyani Tavipah


- Menghasilkan informasi yang lebih komprehensif
- Lebih akurat
- Penghematan dalam waktu dan biaya.

Teknik Pengambilan Sampel:


1. Random
2. Multistage sampling
3. Purposive
4. Accident.
1. Random/Acak
Syarat:
a. Punya data seluruh populasi
b. Semua populasi disusun

Yani Brilyani Tavipah


c. Diberi nomor.

Cara pengambilan sampel acak:


1) Melalui cara lotere/diundi.
2) Melalui ordinal yaitu:
Nomor pertama (NP) sama dengan Jumlah Unit
Populasi dibagi Jumlah Unit Sampel.
NP = JUP/JUS
3) Melalui rumus random dari tabel random yg tersedia.
2. Multistage Sampling yaitu sampel bersusun,

mis: penelitian terhadap pelaksanaan hukum waris Islam di


Indonesia.
^ Tahap satu memilih provinsi

Yani Brilyani Tavipah


^ Tahap dua memilih kab/kota dari provinsi yg terpilih
^ Tahap tiga memilih kecamatan, desa, RW, RT yang
terpilih.

3. Purposive Sampling
^ Sampel bertujuan
^ Sampel dipilih, sejak awal sudah direncanakan.

4. Accident sampling
^ Kapan bertemu sampling
^ Digunakan dalam polpulasi yang tertutup.
Wawancara:
1. Tertutup/Terstruktur

2. Terbuka: pertanyaan tidak disiapkan, ngobrol bebas.


- sering terlanjur, tidak fokus pada data yang diteliti.

Yani Brilyani Tavipah


3. Wawancara memerlukan teknik khusus, misalnya:
- Membuat hubungan yang saling percaya
- Memformulasikan pertanyaan yang baik.
Kuisioner:
^ Tertutup: misalnya jawaban ya atau tidak, atau nilai bertingkat.
^ Terbuka: responden dibiarkan menjawab dengan bahasa sendiri.
Partisipatif:
Peneliti terjun langsung dalam obyek penelitian, dan menjadikan
dirinya sebagai bagian dari populasi.
 Konsep wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.


Hasil wawancara dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Pewawancara, Responden, Topik penelitian yang tertuang dalam
daftar pertanyaan, Situasi wawancara.

Yani Brilyani Tavipah


Syarat pewawancara:
- Karakteristik sosial
- Keterampilan mewawancarai
- Motivasi yang tinggi
- Rasa aman

 Peranan wawancara
- Dapatkah mereka menciptakan hubungan baik dgn responden?
- Dapatkah mereka menyampaikan semua pertanyaan kepada responden
dengan baik dan tepat?
- Dapatkah mereka mencatat semua jawaban lisan dari responden dengan
teliti.
- Dapatkah mereka menggali tambahan informasi?
Tipe-tipe wawancara yang didasarkan pada peranan wawancara:

1. Wawancara tidak terarah (non directive interview) atau disebut


free flowing interview.
Keuntungan:
a. Mendekati keadaan yang sebenarnya karena didasarkan pada spontanitas
yang diwawancarai.
b. Lebih mudah mengidentifikasikan masalah.

Yani Brilyani Tavipah


c. Banyak kesepatan untuk menjelajahi masalah.

Kerugian:
a. Sukar untuk membandingkan hasil wawancara yang satu dengan yang lain.
b. Sering terjadi tumpang tindih dalam pengumpulan data.
c. Sukar untuk mengolah data.

2. Wawancara terarah (directive interview)


3. Wawancara yang difokuskan (focus interiew)
4. Wawancara mendalam (depth interview) -- agresif/tanpa memberi
kesempatan berhenti (rapid fire questioning)
5. Wawancara yang diulang-ulang (repeated interview)
Yani Brilyani Tavipah
 Pengamatan

^ Memperhatikan langsung kejadian tanpa intervensi apa-apa.

^ Hanya mencatat apa yang dilihatnya.


D. Teknik analisis

^ Normatif kualitatif
Normatif, yaitu berdasar norma hukum
Kualitatif bersifat penemuan asas atau kaidah hukum yang bersifat naratif
^ Lebih pada analisis ilmu hukum.

^ Kuantitatif:

- dengan statistik
- peneliti dituntut untuk menominalkan data; memahami standarisasi;
dan pandai menggunakan alat hitung.
- penggunaan metode penelitian akan tergantung pada sifat, tujuan,
taraf,
proses dsb, oleh karena itu, metode penelitian jarang tunggal.

Yani Brilyani Tavipah


• Analisis Hukum

^ Penafsiran
^ Analogi
^ Argumentum
^ Penemuan

Yani Brilyani Tavipah


PENAFSIRAN

Patokan penafsiran:
- Memberi makna/menentukan arti undang-undang
- Memberi isi konkrit ke dalam rumusan kaidah undang-undang
- Mencipta hukum baru sesuai dengan kejadian konkrit.

Jenis penafsiran:
- Gramatikal: bahasa, kata atau susunan kata
- Sistematika
- Historis
- Teleologis/sosiologis
- Ekstensif = restriktif
- Komparatif.

Yani Brilyani Tavipah


• Analogi

^ Menerapkan suatu ketentuan hukum terhadap peristiwa yang tidak diatur.


^ Hukum asal – hukum cabang
^ Contoh: jual beli tidak memutuskan sewa menyewa.
^ Hukum asal peralihan; setiap peralihan tidak memutuskan sewa menyewa.
^ Hibah tidak memutuskan sewa menyewa.

Penghalusan hukum
^ Menghaluskan suatu aturan hukum pada kasus konkrit.

Penemuan hukum
^ Proses pembentukan hukum oleh hakim atau petugas hukum

Yani Brilyani Tavipah


Diskusi dan Analisis

Diskusi artinya mendiskusikan teori yang ada dalam


bentuk membandingkan atau melawankan
Analisis dapat berarti menafsir, menghaluskan, atau
mengisi kekosongan dari berbagai aspek:
Bahasa
Riwayat
Sosiologis
Sistematika, dsb.
Dengan demikian pengambilan dasar teori untuk
analisis pada bab IV merupakan hasil pemikiran
berdasarkan teori (asas) yang ada, bukan berdasar
opini atau emosi

Yani Brilyani Tavipah


CONTOH

Teori 1 : aparatur dapat dijatuhi sanksi pidana ketika ia mengambil


kebijaksanaan yang bersifat administratif

Teori 2 : aparatur tersebut hanya dapat dijatuhi sanksi


adminsitratif.
Teori mana yang diambil :
Teori 1
Teori 2
Kombinasi
Dihaluskan dst.
Semuanya harus tetap didukung oleh teori atau pendapat yang
ada

Yani Brilyani Tavipah


Contoh lain

• Teori 1 : hak memilih suami ada pada wali


• Teori 2 : hak memilih suami ada pada
wanita
• Teori mana yang diambil ? Diambil utuh
atau kombinasi atau dengan syarat dst.

Yani Brilyani Tavipah


Kutipan dan Footnote

Kutipan dapat diambil dari sumber pustaka, atau dapat juga


wawancara.
Sumber pustaka dapat dikelompokkan dalam:
1. Kitab Suci
2. Buku (termasuk kamus dan ensiklopedi)
3. Jurnal, makalah, hasil penelitian, artikel di surat kabar.
4. Artikel di internet.
5. Peraturan Perundang-undangan Nasional.
6. Perjanjian atau dokumen internasional.

Kutipan: Langsung dan Tidak Langsung.

1. Langsung yaitu mengutip secara utuh dari hasil karya orang lain.
2. Tidak langsung yaitu mengutip dari hasil karya orang lain
tetapi diolah dulu, ditulis dengan bahasa dan gaya kalimat
penulis sendiri.
Yani Brilyani Tavipah
• Dokumentasi
Sugiyono: dokumen yi catatan peristiwa yg sudah berlalu (setiap
catatan tertulis yg berhubungan dng suatu peristiwa masa lalu, baik
yg dipersiapkan maupun yg tidak dipersiapkan untuk suatu
penelitian).
Dokumentasi: teknik pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.

Data yg dikumpulkan dng teknik dokumentasi cenderung


merupakan data sekunder sedangkan data yg dikumpulkan dng
teknik pengamatan dan wawancara cenderung mrpkn data primer.
Keuntungan Dokumen: bahan telah ada/tersedia, siap pakai.

Kekurangannya: cenderung sdh lama dan kalau salah cetak, peneliti


ikut salah dalam mengambil datanya.

Yani Brilyani Tavipah


• Moleong: dokumen yg digunakan dalam penelitian biasanya
dibagi 2 jenis:
a. Dok pribadi
- Catatan atau karangan seseorang scr tertulis ttg tindakan,
pengalaman dan kepercayaannya.
- Sesuatu yg memberikan deskripsi seseorang, laporan orang
itu sendiri mengenai keseluruhan atau sebagian
kehidupannya, atau pemikiran seseorang itu sendiri ttg
keseluruhan atau sebagian kehidupannya, atau pemikiran
seseorang itu sendiri ttg peristiwa-peristiwa atau topik-topik
tertentu.
Krkteristik dok prbd mnrt jenisnya:
a) Dok yg diminta;
b) Dok yg tdk diminta peneliti.

Yani Brilyani Tavipah


• Dok prbd yg tdk diminta peneliti:
i. Buku harian
ii. Surat pribadi
iii. Otobiografi

b. Dokumen Resmi:
a)Dokumen internal: memo, pengumuman, instruksi dan
aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan
dalam kalangan sendiri.
b) Dokumen eksternal: majalah, buletin, pernyataan dan
berita yang disiarkan kepada media massa.

Yani Brilyani Tavipah


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(BERI JUDUL SESUAI ISI BAB)

• Tinjauan pustaka bukan merupakan judul bab tetapi isi


bab yaitu menerangkan tinjauan umum tentang teori
yang digunakan dalam penyelesaian masalah.
• Merupakan pengembangan dari teori umum dan teori
khusus yang telah diungkapkan dalam kerangka
pemikiran.
• Tidak semata-mata kompilasi teori tetapi sudah memulai
dengan diskusi dan analisis peneliti.
• Menggambarkan kemampuan menggunakan, menolak,
mengkombinasikan, menyederhanakan teori dari peneliti

Yani Brilyani Tavipah

Anda mungkin juga menyukai