Anda di halaman 1dari 29

Oleh:

Dr. Gargazi, ST.,M.Eng

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNDIKMA
Filsafat Itu?

• PEMIKIRAN RASIONAL
• PEMIKIRAN KOMPREHENSIVE
• PEMIKIRAN PANDANGAN
HIDUP
Karakteristik Filsafat

PEMIKIRAN/IDE
BERSIFAT
SUBYEKTIF

TERSIRAT
BERBENTUK
TERSURAT
FILSAFAT CABANG
UMUM/MURNI
BERJENIS VISI
KHUSUS/
TERAPAN

FORMAL
BEROBJEK
MATERIAL
Posisi Filsafat
Permukaan Ide/Gagasan Kenyataan/Praktek

Bawah Permukaan Filsafat


CABANG FILSAFAT

• Logika
• Metafisika (Ontologi,
Kosmologi)
• Epistemologi
• Filsafat Biologi
• Filsafat Psikologis
• Filsafat Antropologis
• Filsafat Sosiologi
• Etika
• Estetika
• Filsafat Agama
Pengertian Cabang Filsafat:

• Logika  Apakah hukum-hukum penyimpulan itu?


• Metodologi  Apakah teknik-teknik penyelidikan itu?
• Metafisika  Apakah hakekat kenyataan itu?
• Ontologi  Apakah kenyataan itu?
• Kosmologi  Bagaimanakah keadaannya sehingga kenyataan
itu dapat teratur?
• Epistemologi  Apakah kebenaran itu?
• Biologi Kefilsafatan  Apakah hidup itu?
• Psikologi Kefilsafatan  Apakah jiwa itu?
• Antropologi Kefilsafatan  Apakah manusia itu?
• Sosiologi Kefilsafatan  Apakah masyarakat dan Negara itu?
• Etika  Apakah yang baik itu?
• Estetika  Apakah yang indah itu?
• Filsafat Agama  Apakah yang keagamaan (abadi) itu?
Filsafat Ilmu Sains
Pengertian :
• FILSAFAT YANG BERBICARA TENTANG
ILMU SAINS
• FILSAFAT YANG MEMPERSOALKAN
POKOK PENGETAHUAN:
BAGAIMANAKAH CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN ?
LINGKUP FILSAFAT SAINS
 merupakan sarana pengembangan
penalaran ilmiah, agar mampu
berpikir rasional, logis dan empiris.
 menjelaskan pengetahuan yang
benar mengenai hakekat keilmuan.
 memberikan pengetahuan seluas-
luasnya megenai hakekat keilmuan
baik secara ontologi dan
epistemologi, maupun axiologi.
POSISI FILSAFAT ILMU SAINS
 Epistemologi:
FILSAFAT Metode/Sumber
makna Kebenaran
 Aksiologi
CABANG FILSAFAT
 Metafisika
 Logika
• Logika
• Metafisika (Ontologi,
Kosmologi)
• Epistemologi
• Filsafat Biologi ILMU SAINS
• Filsafat Psikologis (Kerangka, Bangunan,
• Filsafat Antropologis Proses)
• Filsafat Sosiologi
• Etika
• Estetika
• Filsafat Agama Teknologi
Peran Filsafat Ilmu Sains Terhadap
Perkembangan Sains dan Teknologi

Filsafat adalah usaha perenungan


mengenai susunan bagan konsepsional
untuk memahami kenyataan dunia dan
segenap hal yang ada dengan suatu
keterangan dan pandangannya.
Perkembangan usaha manusia memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Pertama, usaha penjelaskan gejala alam dengan


mengaitkan pada makhluk yang dianggap luar
biasa. Pada tahap ini sikap manusia merasakan
dirinya terkepung kekuatan gaib disekitarnya.
Sehinga muncul mitos yang menjelaskan tokoh
supranatural (dewa) dengan predikat kesaktian
dan perangainya. Penafsiran atas penyebab
gejala alam tersebut memperoleh pegangan cara
mengontrolnya, seperti dengan sesajen, mantera
dan ritual.
Perkembangan usaha manusia memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Kedua, usaha menjelaskan gejala alam dengan


mengaitkan pada pengalaman berdasarkan akal sehat
(common sense) yang didukung cara mencoba-coba
(trial and error). Pada tahap ini sikap manusia
mengambil jarak dari obyek melalui penelahaan obyek
tersebut. Sehingga tumbuh pengetahuan seni terapan
dan seni halus. Penafsiran atas penyebab gejala alam
tersebut, melahirkan alat pengontrol yang tampak pada
bukti fisik yang memeiliki kegunaan praktis untuk
penanggulangan masalah kehidupan. Di antaranya
irigasi, tanggul, ramalan gerhana, kapal, bangunan
(candi) dan pengobatan alami.
Perkembangan usaha manusia memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Ketiga, usaha menjelaskan gejala alam dengan


mengaitkan pada proses pemikiran analisis dan kritis
serta menghasilkan pegangan (konsep pemikiran) yang
dapat dipercaya (rasionalisme). Sehingga muncul
berbagai argumentasi dengan penjelasan yang memiliki
kerangka/pola berpikir yang meyakinkan. Penafsiran
penyebab gejala alam tersebut muncul cara
mengontrolnya sebagaimana yang berkembang pada
berbagai pendapat dan aliran/madhab filsafat.
Perkembangan usaha manusia memahami
kenyataan dengan menjelaskan gejala alam
menunjukan sebagai berikut:

Keempat, usaha menjelaskan gejala alam


dengan mengaitkan pada proses kebenaran yang
didapat dari kenyataan pengalaman. Sehingga
penafsiran gejala alam dengan mencoba mencari
penjelasan dari berbagai peristiwa/kejadian
melalui pengindraan. Penafsiran penyebab gejala
alam tersebut muncul cara mengontrolnya yang
bersifat khusus (case studies method).
Manusia Mencari Kebenaran
Kebenaran
Kenyataan yang Nyata

Diyakini Dipahami Indrawi Keraguan

Kebenaran Agama Kebenaran Ilmiah Kebenaran Filsafiah


Wahyu Pengalaman Indrawi  Perenungan
Pengalaman nalar/logika Pengalaman logika
1. Keimanan
2. Ketaqwaan 1. Aposteriori 1. Apriori
3. Pengalaman batin 2. Rasional empiris 2. Rasional-logika
tentang 3. Logical 3. Subyektif
pengetahuan 4. Verifikatif aposteriori 4. Pandangan
dunia untuk 5. Objektif tentang
ukhrowi 6. Konsepsional kenyataan
7. Netral 5. tertututp
8. terbuka
Cara Manusia Mendapatkan Kebenaran

Kebenaran Korespondensif Koherensif Spekulatif


Pragmatis

Nilai Nilai kepastian Nilai Nilai


Manfaat relasi Keterhubun perumusan
pernyataan gan antara perkiraan
dengan isi bagian- berdasarkan
pernyataan bagian pengalaman
tersebut dengan yang
objek yang berulang
dimaksud
Kebenaran Ilmiah

Kebenaran Korespondensif Kebenaran Koherensif


Deduktif Induktif

1. Dapat dibuktikan melalui pengujian prosedur


berfikir ilmiah sebagai wujud pertanggung
jawaban ilmiah
2. Dapat dijelaskan secara logis-rasional
3. Mengandung alur pemikiran sistematis dan
sistemik: Berpikir objektif
Langkah-langkah Metode Ilmiah melalui Pendekatan
Penelitian Kuantitatif

Penentuan Masalah

Penyusunan
kerangka masalah

Pengajuan hipotesis

Deduksi dari
hipotesis

Pengujian Hipotesis

tidak
Benar?
Ya
Teori Ilmiah
Ilmu dan Sarana Berfikir Ilmiah

Logika
Matematika

Deduksi

Khazanah Ilmu Dunia Rasional Ramalan

Dunia Empiris

Fakta
Langkah-langkah Metode Ilmiah melalui Pendekatan
Penelitian Kualitatif

Fase I : Penelitian dengan subyek multiKultural Fase IV : Metode pengumpulan data dan analisis
Sejarah dan tradisi penelitian Wawancara
Konsepsi tentang diri dan orang lain Observasi
Etika dan strategi penelitian Artefak, dokumen, catatan
Metode pengalaman pribadi
Fase II : Paradigma dan sudut pandang teoritis
Metode pengolahan data
Positivisme, postpositivisme Analisis dengan bantuan komputer
Konstruktivisme Analisis tekstual
Feminisme
Model-model etnik Fase V : interpretasi dan Penyajian hasil penelitian
Model-model Marxis Kriteria untuk menilai kecukupan seni dan strategi
Model-model Cultural Studies (kajian budaya) interprestasi menulis sebagai interpretasi analisis
Fase III : Strategi Penelitian kebajikan tradisi evaluasi penelitian terapan
Desain penelitian
Studi kasus Fase VI : Pernyataan transferabilitas kebenaran
Etnografi, observasi partisipatif ilmiah dari hasil penelitian
Fenomenologi, etnometodelogi, hermeneutik
Grounden theori Fase VII : Hipotesis Kerja
Metode biografis
Metode historis
Penelitian tindakan dan terapan
Penelitian klinis
Implikasi
• (1) menemukan tujuan pendidikan,
• (2) model kegiatan belajar mengajar,
• (3) metode belajar mengajar yang relevan
dengan hakekat keilmuan,
• (4) Penyusunan Program Pendidikan,
• (5) Penyusunan Kurikulum,
• (6) Sarana dan Prasarana Pendidikan,
• (7) Pembiayaan Pendidikan
• (8) Lain-lain ................... Pendidikan
Delapan (8) Karakteristik Filsafat

1. Radikal: Berpikir sampai ke akar-akarnya sampai


kepada pandangan tentang hakekat sesuatu
2. Universal: mencakup seluruh pengalaman manusia
3. konseptual merupakan hasil generalisasi dan
abstraksi pengalaman manusia
4. Koheren dan konsisten: sesuai dengan kaidah-
kaidah berpikir logis dan konsisten; artinya taat asas
5. Holistik: Sistematis harus saling berhubungan secara
teratur, dalam maksud dan tujuan.
6. Komprehensif: menyeluruh
7. Bebas: Hasil pemikirannya bebas dari prasangka
sosial, historis, kultural bahkan religi
8. Bertanggung jawab; paling tidak kepada hati
nuraninya sendiri.
Delapan (8) Karakteristik Ilmu
1. Secara metodelogis selalu berupaya mencapai “sesuatu”
berupa teori yang bersifat menyeluruh (generalisasi) secara
logis dan koheren
2. Ilmu dibangun tanpa pamrih; konsekuensinya pada
tanggung jawab
3. Objektif: Tanpa distorsi prasangka subjektif
4. Kebenaran ilmu selalu mencari kebenaran universal
5. Melakukan verivikasi: untuk mendapat pengalaman
masyarakat ilmuwan dan untuk sosialisasi
6. Bersifat progresif: membuka kemungkinan baru untuk
kemajuan ilmu yang bersangkutan, karena ditemukannya
data baru
7. Kritis: tidak ada teori yang definitif, selalu terbuka untuk
pengujian kritis apabila ditemukan data baru
8. Pemanfaatannya harus merupakan adanya relevansi
antara teori dan praktek: manfaatnya diterima masyarakat
ilmuwan dan masyarakat luas.
SIMPULAN

Jalinan Filsafat dan Ilmu

1. Memiliki kesamaan dan hubungan


2. Saling menjelaskan, mendukung dan menguatkan
3. Filsafat mempelajari permasalahan manusia dan/di dalam
lingkungannya itu seluas-luasnya secara mendalam,
sehingga memberikan dasar atau fundamen bagi
eksistensi ilmu yang bersangkutan
4. Ilmu selalu berusaha memberikan jawaban terhadap
persoalan kehidupan manusia, tentang:
a. Apa yang ingin diketahuinya,
b. Bagaimana caranya mendapatkan pengetahuan dan,
c. Apa manfaat pengetahuan ilmiah itu untuk
kemaslahatan dan kesejahteraan manusia
Delapan (8) Karakteristik Filsafat Ilmu
1. Tampil sebagai sarana pengembangan penalaran ilmiah;
agar mampu berpikir rasional-realistis dalam berpikir logis-
empiris
2. Materi filsafat ilmu; menjelaskan kebenaran pengetahuan
mengenai hakekat keilmuan
3. Membedakan mana yang ilmu dan bukan ilmu
(pengetahuan ilmiah)
4. Mengevaluasi apakah ilmu yang sudah diketahui itu sudah
benar menurut kajian keilmuan: kebenaran ilmiah
5. Mengevaluasi segenap ilmu yang telah mapan dan belum
mapan
6. Menjelaskan asal-usul ilmu
7. Menjelaskan kegunaan ilmu
8. Menjelaskan landasan dalam pengembangan berbagai
cabang ilmu; apakah ilmu kealaman (natural science)
maupun ilmu sosial (social sciences) dan Humaniora.
Fungsi Filsafat Ilmu dalam Ilmu Pendidikan

1. Menemukan visi, misi dan tujuan pendidikan


2. Menemukan model KBM
3. Mengevaluasi apakah tujuan pendidikan dan
KBM telah relevan dengan hakekat keilmuan
4. Mengevaluasi hakekat keilmuan yang sekaligus
mempunyai kekuatan mendorong
berkembangnya perubahan pengetahuan, sikap
dan keterampilan peserta didik dalam penalaran
keilmuan
5. Mengawal prosedur atau langkah-langkah di
dalam pencarian kebenaran ilmiah di dalam
tataran dan konteks asas-asas moral yang
memayungi bangunan ilmu pengetahuan
khususnya: Ilmu Pendidikan.
Implikasi:Saling Hubungan Filsafat Ilmu dan
Ilmu Pendidikan
• Metafisika menghasilkan pandangan tentang kenyataan
yang benar: Pendirian dalam memilih pendangan
tentang kenyataan yang benar tentang ilmu pendidikan
dan praktek
• Epistemologi menghasilkan prosedur memperoleh
pengetahuan dan jenis-jenisnya: Bahan pertimbangan
untuk penyusunan kurikulum, terutama mengenai
pengetahuan dan ilmu serta metode ilmiah
• Logika menghasilkan ukuran benar dan tepat dalam
keterkaitan gagasan: Prosedur berpikir dalam
mengutarakan gagasan yang benar dan tepat dalam
ilmu dan praktek pendidikan
• Aksiologi (etika) menghasilkan pandangan mengenai
nilai kehidupan: Bahan pertimbangan untuk menentukan
tujuan pendidikan
Implikasi: Pendidik
• Untuk menjadi pendidik (termasuk menjadi guru)
akan memiliki filsafat hidup (disadari atau tidak)
dan filsafat pendidikan.
• Filsafat hidup yang dipercayai guru/pendidik
memiliki dampak penting terhadap penetapan
pilihan filsafat pendidikan yang akan dianutnya.
• Kedua filsafat (filsafat hidup dan filsafat
pendidikan) yang diyakini guru/pendidik akan
mendasari (base line) segala hal yang
berhubungan dengan: (a) produk sikap dan
pemikirannya, bahkan substansi pengarahan
kepada orang lain (siswa), (b) perilakunya dalam
kehidupan sehari-hari, (c) segala tindakan yang
dilakukan guru di kelas.
Terima Kasih dan Semangat 
• KESUKSESAN hanya akan
• Diinspirasi oleh mereka yang berVISI
• Dimiliki oleh mereka yang berKEYAKINAN mendalam
• Dilaksanakan oleh mereka yang IKHLAS
• Dimenangkan oleh mereka yang BERANI
• Dimulai oleh mereka yang CERDAS
• Diraih oleh mereka yang SEHAT dan KUAT
• Dilalui oleh mereka yang memiliki PERENCANAAN yang matang
• Dilalui oleh mereka yang beKERJA TUNTAS
• Digerakkan oleh mereka yang memiliki MOTIVASI tinggi
• Dihasilkan melalui KERJASAMA dan KEJUJURAN bersama orang
lain

Anda mungkin juga menyukai