Anda di halaman 1dari 169

METODOLOGI

PENELITIAN
BAHAN KULIAH
PENDAHULUAN
Perbedaan ilmu pengetahuan
dengan pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah kerangka konseptual
atau teori yang saling berkaitan yang memberi
tempat pengkajian dan pengujian secara kritis
dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain dalam
bidang yang sama, dengan demikian bersifat
sistematik, objektif, dan universal.
Pengetahuan adalah hasil pengamatan yang
bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat
bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh
orang lain, dengan demikian tidak bersifat
sistematik , tidak objektif dan tidak
universal.
Proses Terbentuknya
Ilmu Pengetahuan
Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-
teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
Objektif; atau dikatakan pula sebagai
intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka
untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain,
sehingga hasil penelitian bersifat universal.
Universal; yaitu mengandung kebenaran
yang dapat dipertanggungjawabkan, dan
dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli
lain.
Metodologi merupakan bagian
epistemologi yang mengkaji perihal
urutan langkah-langkah yang
ditempuh supaya pengetahuan yang
diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah.
Perkembangan I.Penget &
Teknologi
Fitrah Manusia
Rasa ingin Tahu
Mencari dan berpihak kepd kebenaran

Akal Budi ( hanif )


Keinginan yg tak terbatas menggapai yg
terbaik dlm hidup
Tuntutan fitrah dan hanif membutuhkan
IPTEK
Cara menemukan
kebenaran
Secara Non Ilmiah (tdk sistematis, tdk
terkontrol, tdk ajeg dan subyektif )
Melalui Wahyu
Melalui intuisi
Secara Kebetulan
Melalui Comon sense
( common sense =akal sehat=serangkaian
konsep utk menyimpulkan kebenaran )
Melalui trial and error
Secara Autoriter
Secara Ilmiah
Pengertian Penelitian
Telaah taat azas utk memecahkan masalah atau
memperoleh kebenaran ( Depdikbud )
Metode studi yg dilakukan melalui penyelidikan
yg hati-hati dan thd masalah shg diperoleh
pemecahan yg tepat thd mslh trsbt (Hilway,
1956 )
Pencarian atas sesuatu ( inquiry ) scr sistematis
dg penekanan bhw penelitian dilakukan thd
masalah yg dpt dipecahkan ( Withney, 1960 )
Penyelidikan scr cermat dan sistematis utk
menemukan ,mengembangkan dan menguji
kebenaran thd suatu persoalan ( Imam
Suprayogo dan Tobroni, 2001 )
Tujuan Penelitian
Menemukanmendapatkan sesuatu utk
mengisi kekosongan ( Exploratif Research )
Mengembangkan memperluas, menggali
lbh dalam apa yg sudah ada (Developmental
Research )
Menguji menguji kebenaran yg masih
diragukan ( Verifikatif Research )
Melukiskan Melukiskan/mendeskripsikan
obyek atau peristiwa tanpa bermaksud menarik
kesimpulan yg berlaku umum ( Deskriptif
Research )
PERANAN PENELITIAN
Pemecahan Masalah, meningkatkan
kemampuan untuk menginterpretasikan
fenomena-fenomena dari suatu masalah
yang kompleks dan kait-mengkait;
Memberikan jawaban atas pertanyaan
dalam bidang yang diajukan, meningkatkan
kemampuan untuk menjelaskan atau
menggambarkan fenomena-fenomena dari
masalah tersebut;
Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :
Integritas Kepribadian
Peneliti
Integritas berpikir
Skeptis
Analitis

Kritis

Integritas Kepribadian
Obyektif
Terbuka

Kompeten
Ciri-ciri penelitian ilmiah
Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi
yang baik;
Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus
yang sama atau yang sejenis;
Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak
subjektif dan emosional;
Generalizability, Semakin luas ruang lingkup
penggunaan hasilnya semakin berguna;
Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang
kejadian dari estimasi dapat dilihat;
Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah
dan metode penelitiannya.

Hubungan Keterkaitan
Pnelitian dg Pengemb
IPTEK dan PembgnR
Petjmh Penrp
R&D hsl R presk
Tek

Perub
Perht Ek,Sos, dlm
thd R Lingku Pros
ngan Prod

Prlk Peng
Bud SDA
Bangsa
Kehidupan Manusia
bersikap

meras
Kebutuh
Bahasa a
manu an piliha
Pengb. sia
Penget Sumberd n
nalar
berpi aya
kir

bertindak
Penalaran :
Berpikir dengan pola pikir (logika)
tertentu
Bersifat logis dan analitis

Penalaran Ilmiah : Gabungan dari


penalaran deduktif (terkait dengan
rasionalisme ) dan Induktif ( terkait
dg empirisme )
Berdasarkan
penalaran
Kegiatan Berpikir
Tdk Bdsrk
penalaran
(intuisi, sering bercampur
dg perasaan)

Pengetahuan = Bentukan pemikiran


asosiatif yg menghubungkan sebuah
pikiran dg kenyataan atau pikiran lain
bdsk pengalaman
Penalaran-
Ilmu

Manusia aktif

Perasaan/
intuisi-
Seni
Cara memp
Pengetahuan
Manusia
pasifWahyuAgama
Fisika
Ilmu Alam Kimia

Astronomi
Geologi
Filsafat Alam Biofisika
Biokimia
Ilmu Hayat Mikrobiol
Botani
Ilmu Zoologi
Antropologi
Psikologi
Filsafat Moral Ekonomi
Sosiologi
Politik
Humaniora: Seni, filsafat, agama,
bahasa, sejarah

Sarana Ilmiah :
Matematikan( deduktif ), Statistika
( induktif ) dan Bahasa
Metode Ilmiah
Landasan epistemologi Ilmu

Ekspresi cara bekerja pikiran

Menggabungkan cara berpikir


deduktif dan cara berpikir Induktif
Siklus Empirik Metode Ilmiah
p
Survey,Exp,Ob
sv D
M
t
Verifikasi
penjelas
an
Prediksi,kons
ekwensi H1
T/K

Revisi
H2
JENIS JENIS
PENELITIAN
JENIS JENIS
PENELITIAN
Sumber :
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2009. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya
Sukidin & Mundir. 2005. Metode
Penelitian. Surabaya: Insan Cendekia
JENIS JENIS PENELITIAN
Berdasarkan Kriterianya,
antara lain :
(1) Tujuan; 9) Pendekatan;
(2) Hasil/alasan; (10) Hadirnya data;
(3) Bidang ilmu yang (11) Taraf Penelitian
diteliti; (12) Spesialisasi bidang
(4) Tempat; (ilmu) garapan.
(5) Hadirnya data; (13) Metode
(6) Jenis data; (14) Tingkat Eksplanasi
(7) Teknik yang (15) Waktu
digunakan; (16)) Fungsi
(8) Keilmiahan;
JENIS JENISPENELITIAN
BERDASARKAN KRITERIA :
Hasil Tempat
/alasa Peneliti

Jenis Data
n

Bidang

Hadirnya
an

Variabel
-Penelitian Ilmu -Penelitian
Tujuan

Dasar Laboratorium
- Penelitian -Penelitian
Terapan lapangan

-Penelitian -Penelitian -Penelitian -Penelitian


Eksploratif Pendidikan Deskriptif Kualitatif
-Penelitian -Penelitian -Penelitian -Penelitian
Verifikatif Keteknikan Eksperimen Kuantitatif
-Penelitian -Dsb.
Pengembangan
Akademis Bidan Profesiona
g l
Institusio
nal
Dasar/Mur Tujua Terapan
ni n
Survey Evaluasi
Expostfact Metod
Sejarah
o e
Eksperime R&D
n
Naturalist Policy Action
ik Researc Researc
h h
Tingkat Asosiatif
Komparati
f Eksplanasi
Dekriptif

Cross Sectional Waktu Longitudinal


Kuantita Pendekata Kualitati
tif n f

Dasar/Mur Fungs Terapan


ni i

Evaluatif

Deskriptif

Improftif Tujua Prediktif


n
Eksplanati
f
Perbedaan Kuantitatif &
Kualitatif
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
Berpijak pada konsep positivistik Berpijak pada konsep naturalistik
Kenyataan berdimensi tunggal, terbatas, Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan
fixed utuh, beruah, terbuka
Peneliti dengan objek terlepas; penelitian Peneliti dengan objek berinteraksi;
dari luar dengan alat pengukuran standar peneliti di luar dan di dalam, peneliti
dan objektif sebagai instrumen, menggunakan
judgment / subjektivitas
Setting penelitian buatan, lepas dari Setting penelitian alamiah, terkait tempat
tempat dan waktu dan waktu
Analisis statistik Analisis subjektif, intuitif, rational
Hasil penelitian berupa inferensi, Hasil penelitian berupa deskripsi,
generalisasi, prediksi interpretasi tentatif situasional
JENIS-JENIS PENELITIAN
BERDASARKAN TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan Exploratif (Penemuan) :
menemukan sesuatu yang baru dalam
bidang tertentu
Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji
kebenaran sesuatu dalam bidang yang
telah ada
Tujuan Developmental (Pengembangan) :
mengembangkan sesuatu dalam bidang
yang telah ada
Tujuan Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, Disertasi)
Penelitian Eksploratif
Berdasar Tujuan (Sukidin & Mundir, 2005)
Adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk
menggali secara luas tentang sebab-musabab
atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu

Contoh: di sebuah sekolah secara berturut-


turut terjadi anak putus sekolah, terutama
siswa kelas VI
Penelitian Verifikatif
Berdasar Tujuan (Sukidin & Mundir, 2005)
Adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk
mengecek kebenaran peneltian lain.

Contoh: penelitian untuk mengecek kebenaran


hasil penelitian dua tahun yang lalu tentang
banyak siswa yang putus sekolah
Penelitian Murni/Dasar
Berdasar Tujuan (Sugiyono, 2008)
adalah penelitian yang berkenaan dengan penemuan
dan pengembangan ilmu; penelitian ini bertujuan
untuk menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui
Berdasar Fungsi (Sukmadinata, 2009)

Diarahkan pada pengujian teori, tanpa


menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik

Contoh: perumusan perkembangan kemampuan


spasial anak SD mulai usia 6 11 tahun
Penelitian Pengembangan
Berdasar Tujuan (Sukidin & Mundir, 2005)
Adalah sebuah penelitian yang bertujuan mengadakan
percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu
masalah

Metode penelitian kuantitatif yang bersifat non


eksperimental (Sukmadinata, 2009)
Adalah metode untuk mengembangkan dan
menguji/memvalidasi suatu produk

Contoh: mengembangkan buku, modul, media


pembelajaran, instrumen evaluasi, dll
Penelitian Terapan
Berdasar Tujuan (Sugiyono, 2008)
Berdasar Fungsi (Sukmadinata, 2009)
Tujuan: menerapkan, menguji, dan mengevaluasi
kemampuan suatu teori yang dihasilkan oleh penelitian
dasar untuk diterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah di kehidupan praktis.

Contoh: Penerapan tahapan perkembangan


kemampuan spasial siswa SD dalam pembelajaran
geometri
Penelitian Evaluatif
Metode Penelitian (Sugiyono, 2008)
Berdasar Fungsi (Sukmadinata, 2009)

Penelitian yang memfokuskan pada suatu


kegiatan dalam suatu unit (site) tertentu.

Contoh: evaluasi program bimbingan


belajar matematika di kelas VI
Penelitian Murni/
Penelitian
Dasar Penelitian Pengembangan
Terapan

Penemuan Penemuan, Penerapa Ilm


Ilmu baru pengembang produk
an
dan
pengujian
Metode Penelitian Berdasar Tujuan (Sugiyono,
2008) produk
Penelitian pengembangan merupakan jembatan
antara penelitian murni/dasar dan penelitian
Perbedaan penelitian dasar, terapan,
evaluatif
Aspek Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif
Perbedaan
Bidang Penelitian bidang fisik, Bidang aplikasi : Pelaksanaan berbagai
penelitian perilaku, dan sosial kedokteran, rekayasa, program pada berbagai
pendidikan institusi

Tujuan Menguji teori; menentukan Menguji kegunaan teori; Mengukur manfaat &
hubungan empiris antar menentukan hubungan kelayakan program
fenomena; menegakkan empiris dan generalisasi
generalisasi
Generalisasi Abstrak & umum Umum, terbatas dalam Spesifik dalam aspek
satu bidang tertentu

Penggunaan Memperluas pengetahuan Menambah pengetahuan Menambah


hasil ilmiah & prinsip2 dasar; dalam bidang tertentu; pengetahuan,
meningkatkan metodologi meningkatkan menigkatkan metodologi,
metodologi dalam bidang membantu penentuan
tertentu keputusan
Penelitian Deskriptif
Berdasar Hadirnya Variabel (Sukidin & Mundir,
2005)
Penelitian yang menjelaskan atau menggambarkan
variabel masa lalu dan sekarang
Berdasar Tingkat Eksplanasi (Sugiyono, 2008)

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai


variabel bebas tanpa membuat perbandingan atau
penghubungan dengan variabel yang lain
Berdasar Tujuan / Metode Penelitian
Kuantitatif Non Eksperimen (Sukmadinata,
2009)
Ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan
atau fenomena-fenomena (saat ini atau lampau)
apa adanya
Penelitian Deskriptif

Penelitian
Perkembangan
Contoh: Penelitian perkembangan
kemampuan berpikir anak
Penelitian Longitudinal
Contoh: Penelitian perkembangan
kemampuan berbahasa dari bayi
sampai dewasa
Penelitian Cross
Sectional
Contoh: Penelitian perkembangan
kemampuan berbahasa tahap bayi,
anak-anak, remaja, dan dewasa dalam
waktu yang bersamaan
2. Berdasarkan Metode
a. Penelitian Survey
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, dimana data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
b. Penelitian Eksperimen
adalah penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat.
c. Penelitian Ex Post Facto
adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi untuk mengetahui
faktor- faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut.
d. Penelitian Naturalistic
yaitu metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek alami
(sebagai lawannya) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci.
e. Policy Research
adalah penelitian yang dilakukan pada, atau
analisis terhadap masalah-masalah sosial
yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan.
f. Action Research
adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengembangkan metode kerja yang paling
efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan
dan produktivitas dapat meningkat.
g. Penelitian Evaluasi
merupakan bagian dari proses pembuatan
keputusan, yaitu untuk membandingkan
suatu kejadian, kegiatan, dan produk dengan
standar yang telah ditetapkan.
h. Penelitian Sejarah
adalah penelitian yang berkenaan dengan
analisis yang logis terhadap kejadian-
kejadian di masa lalu. Tujuan penelitian
sejarah adalah untuk merekonstruksi ulang
kejadian-kejadian di masa lampau secara
sistematis dan obyektif, sehingga
ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu
kesimpulan.
3. Berdasarkan Tingkat Eksplanasi
Penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain.
a. Penelitian Deskriptif
adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri
(independen) tanpa membuat perbandingan
atau penghubungan dengan variabel yang lain.
6. Berdasarkan Sifat
a. Penelitian Akademik (Mahasiswa S1, S2,
S3)
Merupakan sarana edukasi. Mengutamakan validitas
internal (cara yang harus benar). Variabel
penelitian terbatas. Kecanggihan analisis
disesuaikan dengan jenjang (S1,S2,S3)
b. Penelitian Profesional (pengembangan
ilmu, teknologi dan seni)
Bertujuan mendapatkan pengetahuan baru yang
berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni.
Validitas internal (cara yang benar) dan validitas
eksternal (kegunaan dan generalisasi)
diutamakan. Variabel penelitian lengkap.
Kecanggihan analisis disesuaikan kepentingan
masyarakat ilmiah.
b. Penelitian Komparatif
adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri
(independen) dengan membuat
perbandingan dengan variabel yang lain.
c. Penelitian Asosiatif/Hubungan
merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih.
6. Berdasarkan Sifat
a. Penelitian Akademik (Mahasiswa S1, S2,
S3)
Merupakan sarana edukasi. Mengutamakan validitas
internal (cara yang harus benar). Variabel
penelitian terbatas. Kecanggihan analisis
disesuaikan dengan jenjang (S1,S2,S3)
b. Penelitian Profesional (pengembangan
ilmu, teknologi dan seni)
Bertujuan mendapatkan pengetahuan baru yang
berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni.
Validitas internal (cara yang benar) dan validitas
eksternal (kegunaan dan generalisasi)
diutamakan. Variabel penelitian lengkap.
Kecanggihan analisis disesuaikan kepentingan
masyarakat ilmiah.
c. Penelitian Institusional (perumusan
kebijakan atau pengambilan keputusan)
Bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat
digunakan untuk pengembangan
kelembagaan. Mengutamakan validitas
eksternal (kegunaan). Variabel
penelitian lengkap.
Kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan
keputusan.
Jenis-jenis Penelitian
Bdsk Filsafat Yg Mendasarinya
Kualitatif memahami makna yg
disimbolkan dlm perilaku masy mnrt
perspektif masy itu sendiri
Kuantitatif menjelaskan suatu
fenomena mnrt perspektif peneliti
JENIS-JENIS
PENELITIAN
Berdasarkan hasil/alasan yang
diperoleh:
Basic Research (Penelitian Dasar),
Mempunyai alasan intelektual, dalam
rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
Applied Reseach (Penelitian Terapan),
Mempunyai alasan praktis, keinginan
untuk mengetahui; bertujuan agar dapat
melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif,
efisien
Berdasarkan Bidang Ilmu
yang diteliti
Penelitian Sosial, secara khusus
meneliti bidang sosial: ekonomi,
pendidikan, agama, hukum, dsb.
Penelitian Eksakta, secara khusus
meneliti bidang eksakta: Kimia,
Fisika, Teknik, dsb.
Berdasarkan Kualifikasi Hasil
Penelitian Dasar ( Basic Research )
Penelitian Terapan ( applied
research)
Berdasarkan Pendekatan
Peneltian Logintudinal
Penelitian Cross Sectional
JENIS JENIS PENELITIAN

Berdasarkan jenis data


Penelitian Kuantitatif
data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu
data
Disajikan dalam bentuk angka.
Penelitian Kualitatif
data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu
data yang
Disajikan bukan dalam bentuk angka dapat
berbentuk
kata, kalimat, skema, gambar, dll).
Gabungan Kuantitatif dan Kualitatif
Berdasarkan Tempat
a. Field Research (Penelitian Lapangan/Kancah).
adalah penelitian yang dilakukan langsung di
lapangan.
b. Library Research (Penelitian Kepustakaan)
adalah penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan
literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya.
c. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium)
adalah penelitian yang dilakukan pada tempat
tertentu/lab.
Penelitian ini biasanya bersifat eksperimen atau
percobaan
Berdasarkan Keilmiahan
1.Penelitian Ilmiah
Menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah
(Mengemukakan pokok-pokok pikiran,
menyimpulkan dengan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan pembuktian
ilmiah/meyakinkan.
Kriteria kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah
suatu penelitian yaitu:
Kemampuan memberikan pengertian yang jelas
tentang masalah yang diteliti:
Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana
kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data
yang sama ditemukan di tempat/waktu lain;
2.Penelitian non ilmiah
Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah
ilmiah
JENIS-JENIS PENELITIAN

Berdasarkan dari hadirnya


variabel/ubahan
Berdasarkan dari hadirnya variabel/ubahan
(variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian,
yang
menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif maupun
kuali-
tatif. Variabel dapat : masa lalu, sekarang /sedang
terjadi,
akan datang).
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan /
menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang
( to describe = menjelaskan, membeberkan/
menggambarkan) adalah Penelitian Deskriptif.
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa
yang akan datang adalah Penelitian eksperimen
JENIS JENIS PENELITIAN

Berdasarkan Teknik yang


digunakan
Survey Research (Penelitian Survei),
tidak melakukan perubahan (tidak
ada perlakuan khusus) terhadap
variabel yang diteliti.
Experimen Research (Penelitian
Percobaan), dilakukan perubahan
(ada perlakuan khusus) terhadap
variabel yang diteliti.
JENIS-JENIS PENELITIAN
Berdasarkan Spesialisasi Bidang
(ilmu)
Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen,
Pemasaran),
Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR,
Periklanan),
Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara,
Internasional),
Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya
Tanaman, Hama Tanaman),
Teknik,
Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan),
Pendidikan
dll.
LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN
LANGKAH-LANGKAH
ESENSIAL DALAM PROSES
PENELITIAN
Identifikasi, Pemilihan dan
Perumusan Masalah
Penelitian diawali dg adanya masalah

dan diakhiri dg dijelaskan, diketahui,


ditemukan, dipecahkan masalah itu
dan munculnya masalah baru
Studi pendahuluan harus dilakukan

sebelum mengangkat masalah utk


diteliti
MASALAH PENELITIAN

Hal yang dipertanyakan kebenarannya,


dan yang jawabannya ingin dicari melalui
pemelitian
Permasalahan penelitian merupakan
pernyataan tentang suatu kejadian yang
dibuat berdasarkan kerangka berpikir
(teori) tertentu
Permasalahan penelitian Pendidikan tidak
selalu identik dengan permasalahan
pendidikan
Masalah

Sesuatu menjadi masalah ketika


dijumpai
Kesenjangan antara harapan dan
kenyataan
Kontradiksi antara empiri yg relevan
Ketidakcocokan antara teori dg realita
Konsekwensi logiknya blm diketahui
atau belum dipertanggungjawabakan
Identifikasi masalah

Mengenali masalah merinci secara


cermat + membatasinya
Pertanyaan pertanyaan yg relevan
Substansi masalahnya apa
Bermasalah menurut siapa

Dalam konteks apa hal itu bermasalah

Dalam perspektif apa masalah itu


Sumber-sumber utk menemukan
masalah
Bahan bacaan, laporan penelitian
Seminar, diskusi dan pertemuan
ilmiah lainnya
Pernyataan pemegang otoritas
Observasi/pengamatan
Pengalaman pribadi
Perasaan intuitif

Untuk bisa mengidentifikasi masalah


peneliti hrs berisi / tidak kosong
SUMBER TOPIK
Pemilihan masalah

Dr sisi Obyektif sejauh mana


penelitian itu berguna bagi
pengembangan ilmu atau bagi
pemecahan masalah praktis
Dr sisi Subyektif apakah masalah itu
managable bagi penmeliti ( biaya,
waktu, alat perlengkapan, kemampuan
substantif, kemampuan metodologis )
Masalah yg baik adalah yg berguna
dan mampu ditangani
Perumusan masalah
Dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan (deklaratif)
Dituangkan dalam bentuk kalimat

pertanyaan ( ini lebih operasional)


Rumusan harus padat, jelas dan

memberi petunjuk tentang


kemungkinan pengumpulan
datanya
Pengertian Hipotesis
Secara epistemologi hipotesis
berasal dari kata hipo (belum) dan
tesis (dalil), belum menjadi dalil.
Untuk menjadi dalil harus didukung
oleh data, dengan kata lain harus
dibuktikan secara empiris melalui
penelitian.
Perumusan Hipotesis
Pengertian
Hipotesis = jawaban sementara dr
maslh penelitian; Jawaban teoritis
dr masalh penelitian
Hipotesis perlu diuji dg data
T/K

M H

P
HIPOTESIS
Secara Teknis
Pernyataan mengenai keadaan populasi yg
akan diuji kebenarannya bdsk data dr sampel
Secara Statistik:
Pernyataan mengenai keadaan parameter yg
akan diuji melalui statistik
Secara Implisit:
Menyatakan prediksi . Taraf ketepatan
prediksi sangat tgt pd taraf kebenaran dan
ketepatan landasan teoritis yg mendasarinya
Penelitian tanpa
hipotesis
Tidak selalu penelitian mesti akan
diikuti oleh hipotesis penelitian.
Biasanya penelitian yang tidak diikuti
dengan hipotesis itu penelitian yang
bersifat deskriptif dan evaluatif.
Penelitian ini lebih menekankan pada
aspek evaluasi pelaksanaan dan tidak
melakukan pendugaan terhadap
sesuatu.
Rumusan hipotesis
Menyatakan pertautan antara
dua var atau lebih
Dinyatakan dalam kalimat

pernyataan/deklaratif
Dirumuskan secara jelas dan

padat
Dapat diuji
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis deskriftif .
Hipotesis ini mempunyai sifat menyatakan eksistensi,
ukuran, atau distribusi dari kasus-kasus.
Contoh
Rata-rata banyaknya anak dari keluarga-keluarga di
provinsi Jawa Tengah adalah 4 orang.
2. Hipotesis hubungan
Hipotesis ini mempunyai sifat assosiatif (hubungan)
antara satu variabel dengan variabel lainnya, dimana
syarat yang diperlukan adalah ada 2 variabel yang
terkait.
Contoh
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
produktivitas.
Lanjutan
3. Hipotesis Sebab Akibat
Hipotesis ini mempunyai ciri satu variabel sebagai
sebab sedangkan satu variabel sebagai akibat.
Contoh
Kepuasan kerja adalah penyebab produktivitas
atau produktivitas kerja berpengaruh terhadap
produktivitas.
4. Hipotesis perbandingan
Hipotesisi ini bertujuan melihat perbandingan
antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.
Contoh
Ada perbedaan wanita dan pria dalam memilih
pasta gigi
0,01

Bentuk Rumusan Hipotesis


Hipotesis Deskriptif
Dugaan tentang nilai sesuatu , tidak
membuat perbandingan atau hubungan
Ho : 0,01
Ha : > 0,01

Hipotesis Komparatif
Dugaan nilai dalam suatu variable atau
lebih pada sampel yg berbeda
Ho : 1 =2
Ha : 1 2
Bentuk Rumusan
Hipotesis
Hipotesis Asosiatif (hubungan )
Dugaan tentang hbungan antara dua variabel atau
lebih
Ho : = 0
Ha : 0

Ho = Hipotesis nol tidak ada perbedaan, atau


pegaruh, atau hubungan
Ha = Hipotesisi alternatif ada perbedaan, atau
pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau
lebih
Perumusan hipotesis penelitian umumnya ke Ha
Langkah-langkah dalam
penentuan penerimaan dan
penolakan hipotesis
1. Melakukan pernyataan mengenai
hipotesis. Pada prinsipnya statistik
menguji hipotesis nol. Hipotesis sering
dinyatakan (Ho = 1 2; Ha = 1=
2)
2. Melakukan pengujian hipotesis
3. Pengujian hipotesis disesuaikan dengan
pemilihan uji statistik yang akan
digunakan untuk pengujian hipotesis.
Lanjutan
4. Menentukan tingkat signifikansi. (signifikansi
10%, 5%, dan 1%).
5. Menentukan daerah penolakan dan penerimaan
hipotesis. Daerah penolakan dapat melalui satu
sisi atau dua sisi tergantung dari arah hipotesis.
6. Membuat keputuhan hipotesis. Keputusan
penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan
dari perbandingan nilai hitung uji yang digunakan
dengan standart tabel (sesuai dengan uji yang
digunakan) atau dapat dilakukan dengan
membandingkan taraf signifikansi yang
diinginkan berdasarkan nilai alfa ().
VARIABEL
variabel adalah segala sesuatu atau hal yang
menjadi objek penelitian, yang menunjukkan
variasi, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Variabel dapat : masa lalu,
sekarang /sedang terjadi, akan datang
Variabel penelitian = faktor-faktor yg
berperan dalam peristiwa atau gejala yg
akan diteliti
Apa yg merupakan variabel dlm suatu
penelitian ditentukan oleh landasan teorinya
Penentuan Variabel
Penentuan variabel penelitian
dilakukan setelah hipotesis dirumuskan
Pengertian : Variabel = konsep yg
diberi lebih dari satu nilai
Contoh: Konsep : - Pendidikan
- Status sosial ekonomi
- Agama
- Mobilitas dsb
Contoh
Konsep dijabarkan Konsep Variabel
dlm bentuk pendidiks Tingkat
variabel n pendidika
n
Status Tingkat
sosial pendapat
ekonomi an
Mobilitas Tingkat
Migrasi
fertilitas Tingkat
kelahiran
Penggolongan variabel
Bdsk ciri pokoknya
Variabel diskrit hasil perhitungan
Variabel kontinu hasil pengukuran

Bdsk proses kuantifikasinya( bdsk skala


ukur )
Var nominal ditetapkan bdsk penggolongan,
diskrit dan mutualy exclusive . Con: jenis
kelamin, status perkawinan dan jenis pekerjaan
Var Ordinal disusun bdsk jenjang,
menunjukan tingkatan. Con: jenjang
kepangkatan, jenjang pendidikan
Penggolongan variabel
Var,
Interval hasil pengukuran,
diasumsikan ada satuan yg sama,
namun titik nolnya tidak mutlak.
Contoh: suhu

VarRasio Hasil pengukuran,


satuan yg sama dan titik nolnya
mutlak. Contoh : berat badan,
produksi padi
Variabel menurut fungsinya

V Bebas

V.
Moderat
or
V.
V.
Intervanin
Tergantun
g
V.Kendal g
i

V.
ramba
ng
Var Tergantung = Var yg dipengaruhi, v. kriterium
( krn mrpk pusat persoalan ). Contoh : Prestasi
belajar
Var. Bebas = var yg secara sengaja ( menrt
rencana ) dipelajari pengaruhnya thd var tergantung
Contoh : metode mengajar
Var. Moderator = var yg dipelajari juga pengaruhnya
thd variabel tergantung, contoh: jenis kelamin
Var. Kendali/ kontrol = var. yang diusahakan
dinetralisir. Contoh : umur
Var. Rambang = var. yg pengaruhnya diabaikan.
Con: asal sekolah
Var. Intervening = var antara. Contoh : proses
belajar
Operasionalisasi Variabel
( pendefinisian variabel secara
operasional )
Pendefinisian dilakukan bdsk sifat-sifat yg dpt
diamati ( diobservasi )
Bdsk atas kegiatan-kegiatan yg hrs dilakukan
agar hal yg didefinisikan terjadi. Con: lapar
adalah keadaan dlm individu stlh ia tidak
makan selama 24 j
Atas dasar bgm hal yg didef beroperasi Con :
orang lapar adalh org yg menyantap makanan
kurang dari 1 menit stl mak dihidangkan
Atas dsr bgm yng didef itu nampak con:orang
lapar adalah orang yg sangat ingin makan,
pucat, badannya bergetar dan kurang tenaga
Pendefinisian sangat penting, agar dlm
melaksanakan penelitian tdk timbul
kerancuan.
Variab Konse Indikat Pengu Skala
el p or kuran Ukur
Kuantitas Kuant N dr Diukur dlm ratio
pupuk N semua sat kg N, dg
pupuk yg patokan
kandungan Urea 45%,
utamanya N ZA 21%
Kuant Jml hr kerja Juml tk ratio
tenaga kerja pria yg setara pria
dipakai dlm dg patokan
proses konversi thd
prod pria dewasa
/mt/ustan wanita dew,
anak-anak
dan hewan
0,8;0,5;2,8
Variab Konse Indikat Pengu Skala
el p or kuran Ukur
Perilaku pd Tindakan Caleg yg Skore: ordinal
pemilu nyata yg dipilih (a) (a+b)
dilakukan berjenis kel =4
saat prmpn; (b) (b) =3
menggunak memp perht (a) =2
an hak pilih thd mas
Jender; ()=1
tidak (c) = 0
memilih
Pengalaman Tk keikut Keg dlm: Jumlh dari ordinal
yg relevan sertaan dlm rapat, frek
dg masl keg seminar at dikalikan
jender berperspekt pert ilmiah bobot
if jender lainnya, kegiatan
pelatihan,
penyuluhan,
keg nyata
yg bersft
Jenis-jenis Hubungan antar
Variabel
Inti Penelitian Ilmiah : mencari hubungan antar
variabel
1. Hubungan Simetris variabel yg satu tidak
disebabkan/dipengaruhi oleh yg lainnya. Ada
empat kelompok hubungan simetris:
1) Kedua variabel mrpk indikator sebuah
konsep yg sama
(a) Denyut jantung yg cepat

(b) Keluarnya keringat

(a) Dan (b) mrpk indikator kecemasan namun


(a) tidak menyebabkan (b) dan sebaliknya
2) Kedua variabel mrpk akibat dari
suatu faktor yg sama
Contoh :
(a) Meningkatnya pelayanan kesehatan
dibarengi
(b) Bertambahnya jumlah pesawat terbang
(a) dan (b) tidak saling mempengaruhi,
namun (a) dan (b) mrpk akibat
meningkatnya pendapatan masyarakat
3) Kedua variabel saling berkaitan
secara fungsional
Contoh :
Guru dan murid ada guru ada murid
4) Hubungan yang kebetulan semata
Contoh :
Seorang bayi ditimbang di posyandu , lalu meninggal
tak berarti bayi meninggal karena ditimbang

2. Hubungan Timbal Balik


Suatu variabel merupakan sebab dan juga
akibat dari variabel lainnya
contoh : Penanaman modal mendatangkan
keuntungan dan pada gilirannya
keuntungan memungkinkan dilakukan
penanaman modal
3. Hubungan Asimetris
Terdapat enam kelompok hub asimetris
1) Hubungan antara stimulus dan
respon
Merupakan salah satu tipe hub sebab akibat
Contoh:
Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar
siswa
2) Hubungan antara Disposisi dan
respon
Contoh:
Hubungan antara kepercayaan seseorang
dg kecenderungan memakai obat
tradisional
3) Hubungan antara Ciri individu dan
Disosisi atas Tingkah Laku
4) Hubungan antara Prekondisi dg
akibat ttt
Contoh:
Agar warga negara dapat menyatakan
perasaannya dg jujur, perlu kebebasan
pers
5) Hubungan antara tujuan dan
cara
Contoh:
Hubungan antara jumlah jam
belajar dg nilai ujian yg diperoleh
6) Hubungan yg imanen antara
dua variabel kedua variabel
terkait satu sama lain
Contoh:
Semakin besar organiasi semakin
rmit peraturan yg ada
Berbagai Hubungan
Asimetris
Melibatkan variabel dependent dan var
independent ( variabel-variabel pokok )
1) Hub Asimetris Dua Variabel
( Bivariat)
Var pengaruh var
terpengaruh
X Y

Dalam realita sebenarnya tak


pernah ada, kecuali pada ilmu-ilmu
eksakta kesimpulan sementara
harus didinterpretasikan dg hati-hati
Dalam realita sebenarnya tak pernah
ada, kecuali pada ilmu-ilmu eksakta
kesimpulan sementara harus
didinterpretasikan dg hati-hati
2) Hub Asimetris Tiga Variabel atau
lebih
( Multivariat )
Dengan melkukan pengontrolan thd var
lain, hubungan antara dua var diamati
tanpa gangguan. Namun utk penelitian
sosial cara pengontrolannya yg sulit
Var Pengaruh Var
Terpengaruh
X1

X2
Y

X3

X4
PENYUSUNAN DESIGN
PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tetapkan lokasi dan waktu penelitian
sesuai dg tujuan dan tahapan penelitian
( persiapan, pelaksanaan dan penulisan
laporan )
Metode Penelitian yg digunakan
Keputusan mengenai metode yg akan
dipakai tgt pd tujuan penelitian, sifat
masalah dan alternatif yg mungkin
Metode Penelitian Historis
Tuj utk membuatrekonstruksi masa
lampau secara sistematis dan obyektif, dg
cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi serta mensintesiskan bukti-
bukti utk memperoleh kesimpulan yg kuat

Metode Penelitian Deskriptif


( descriptive research )
Tuj utk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi atau daerah ttt
Metode Penelitian Perkembangan
( Developmental Research )
Tujuannya menyelidiki pola dan urutan
pertumbuhn /perkembanagn dan atau
perubahan sebagai fungsi waktu

Metode Penelitian kasus dan penel.


lapangan
Tuj utk mempelajari secara intensif dan
mendalam latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi lingkungan suatu unit sosial,
individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat
Metode Penelitian Korelasional
(correlational reaearch )
Tuj utk mendeteksi sejauhmana variasi-
variasi pd suatu faktor berkaitan dg
variasi-variasi satu atau lebih faktor lain

Metode Penelitian Kausal komparatif


Tuj Menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan cara mendasarkan
atas pengamatan terhadap akibat yg ada
dan mencari kembali faktor yg mungkin
menjadi penyebabnya melalui data ttt
Metode penelitian eksperimental
sungguhan (True Experimental Research )
Tuj menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dg cara mengenakan kepada satu
atau lebih kelompok experimen satu atau lebih
kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol
Metode penelitian eksperimental semu
( quasi experimental Research )
Tuj. Untuk memperoleh informasi yg
merupakan perkiraan bagi informasi yg dpt
diperoleh dg eksperimen yg sebenarnya dlm
keadaan yg tidak memungkinkan utk
mengontrol dan/atau memanipulasikan semua
variabel yg relevan
Penelitian Tindakan (Action
Research )
Tuj mengembangkan keterampilan
baru, atau cara pendekatan baru dan
untuk memecahkan masalah dengan
penerapan langsung di dunia nyata.
DATA- SUMBER DAN TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Data
Data yg dikumpulkan dpt berupa
Data Primer diperoleh langsung dr sumbernya
Data sekunder diperoleh tidak langsung dr
sumbrnya at melalui pihak lain
Data Kualitatif nominal dan ordinal
Data kuantitatif interval dan ratis
Data yg dikumpulkan diturunkan dari
operasionalisasi variabel, dpt merupakan
indikator dr var atau sub var
Sumber Data
D Primer : dr Responden, Interviewee at
observasi langsung
D Sekunder: dr dokumen, instansi/lembaga
yg relevan at dr pihak lain yg mengetahui
ttg sesuatu
Teknik Pengumpulan Data
Observasi / Pengamatan
Jenis-jenis Observasi
1. Observasi Partisipan
Observer ( orang yg melakukan observasi )turut ambil
bagian dalam perikehidupan observee ( orang yg
diobservasi )
Bila partisipasinya pura-pura disebut Quasi participant
observation
2. Observasi sistematik ( Structured Observation )
Observasi berkerangka ( memuat faktor-faktor
yg menyangkut materi observasi ). Materi
observasi terbatas, tidak menyangkut seluruh
aspek kehidupan
3. Observasi Experimental
Faktor-faktor lain selain yang diobservasi telah
dikontrol
Alat ( instrument ) observasi
1. Anecdotal record Catatan kelakuan yg luar
biasa/penting, mrpk catatan bagaimana
kejadiannya dan bukan bagaimana menurut
pendapatnya
2. Catatan berkala ( Periodical record )
pencatatan pada peride waktu tertentu
3. Chek List ditujukan utk mensistematisasikan
catatan observasi
Cek list
Contoh: Faktor Sang baik cukup kuran Sang
at g at
yg baik kura
diamati ng

Apersep
si
Penguas
aan
materi
Pengorg
anisasia
n proses
4. Skala Penilaian (Rating Scale )
Gejala dicatat menurut tingkatannya
x-----------x------------x------------x-----------x
1 2 3 4 5
Tdk rjn krg rjin ckp rjn rajin
sangat rajin
5. Mechanical Device
-observasi menggunakan alat modern spt
kamera
-memungkinkan pencatatan serempak
-tidak tergantung pd self report
-dpt mengamati kejadian yg sulit dilakukan
dg teknik lainnya
Lubang-lubang kesesatan dlm
observasi
Halo Efects
Observer terpikat oleh kesan-kesan umum yg baik
pada observee, sehingga memberi penilaian yg
tinggi, namun sesungguhnya tidak demikian
Generisity efects
Keinginan utk berbuat baik dalam
keadaan yg meragukan observer
cenderung menguntungkan observee
Carry Over Effects
observer tak dapat memisahkan satu gejala
dari yg lainya. Suatu faktor dianggap baik
yg lainnya jg dianggap baik
Kelemahan dan kebaikan
observasi
Kelemahan
Banyak kejadian yg tak dpt dicapai dg
observasi langsung
Mengetahui diobservasi observee sengaja
menimbulkan kesan yg menyenangkan
Kejadian sulit diramalkan shg observer tak
dapat hadir mengobservasi kejadian
Terganggu pd wktu ada peristiwa tak
terduga
Terbatasi oleh lamanya kejadian
berlangsung, cepat/lambat
Kebaikan
Observasi dpt langsung menyelidiki
bermacam-macam gejala
Bagi observee yg sibuk lebih senang dr
pada mengisi kuesioner
INTERVIEW ATAU
WAWANCARA
Pengertian
Merpkan cara pengumpulan data dg
cara tanya jawabsepihak yg dilakukan
secara sistematis berdasarkan tujuan
penelitian
Ada dua pihak yg terlibat
Interviewer sbg information hunter yg
mngajukan pertanyaan, meminta penjelasa,
menggali keterangan , menilai jawaban,
menafsirkan dan mencatat.
Interviewee sebagai information supplier /
respondent
Fungsi Interview
Sebagai metode primer, jika mempunyai
kedudukan utama atau satu-satunya merode
yg digunakan
Sebagai metode pelengkap, jika utk mencari

informasi yg tak dpt diperoleh dg cara lain


Sebagai metode kriterium, untuk menguji

kebenaran kemantapan data yg diperoleh dg


cara lain.
Jenis-jenis interview

Interview tak terpimpin (unguided


interview/ non directif interview )
tidak menggunakan pedoman interview
Interview terpimpin ( guided/ directif
interview ) menggunakan pedoman
(interview guide ), shga pertanyaan
terarah
Interview bebas terpimpin (controlled
interview ) interview guide hanya
berupa catatan pokok-pokoknya saja
Interview bisa pribadi atau kelompok
(personal interview dan group
interview )

Sumber-sumber kesalahan dalam


melaporkan hasil
Error of recognation. Hal ini akibat
daya ingat interviewer yg kurang
memadai
Error of Omission. Akibat materi
laporan banyak yg terlewat
Error of addition. Akibat pelapor
melebih-lebihkan / menambah-nambah
keterangan interviewee
Error of Substitution. Akibat lupa,
pelapor mengganti dengan
tafsirannya sendiri

Error of Transposition. Pelapor


membuat urutan atau hubungan
satu materi dg lainnya tidak seperti
adanya.
Kebaikan dan kelemahan
Interview
Kebaikan
Merpk metode yg baik utk menilai
keadaan pribadi
Tdk dibatasi oleh tingkatan umur dan

pendidikan interviewee
Baik sebagai metode pelengkap

Karena fleksibel baik utk metode kriterium

Dapat dilakukan sambil melakukan

observasi
Kelemahan
Kurang efisien, boros waktu- biaya dan tenaga
Tergantung kesediaan, kemampuan dan keadaan
interviewee
Jalan dan isi jawaban sangat mudah dipengaruhi

keadaan/situasi
Sering ada hambatan bahasa interviewer perlu

mengenal adat istiadat dan karakter interviewee


Kadang-kadang diperlukan interviewer yang
banyak
Agar diperoleh informasi yg benar,
maka suasana yg dijiwai oleh
kerjasama, saling menghargai, saling
mempercayai dan saling memberi-
menerima perlu diciptakan
Usaha utk membentuk suasana yg
baik dalam interview
Pada permulaan adakan pembicaraan
warming up yg ramah tamah
Kemukakan tujuan interview/penelitian

dlm bahasa yg dimengerti interviewee,


dg sikap yg bersahabat dan rendah hati
Hubungkan pokok pembicaraan dg
perhatian interviewee, tariklah minatnya
ke arah pokok persoalan yg akan
ditanyakan
Timbulkan suasana yg bebas, tak menekan
interviewe baik dari pertanyaan-
pertanyaan maupun suasana sekitarnya
Interviewer tidak boleh menunjukkan
sikap terburu-buru, kurang menghargai
jawaban dan kurang percaya
Berikan dorongan agar interviewee
merasa bahwa ia orang yg penting dan
diperlukan sekali kerjasama dan
bantuannya untuk memecahkan masalah
penelitian
Metode Angket ( Meode
Kuesioner )
Metode Angket Bersandar pd Self Report

Assumsinya:
Sbyek adalah orang yg paling tahu ttg dirinya
Apa yg dinyatakan subyek kpd peneliti adalah

benar
Interpretasi subyek ttg pertanyaan yg diajukan
kepadanya sama dg apa yg dimaksud oleh
peneliti
Kelemahan-kelemahannya:
Unsur-unsur yg tidak disadari tdk terungkap

Besar kemungkinan jawaban dipengaruhi


oleh keinginan pribadi

Ada hal-hal yg disembunyikan

Kesulitan merumuskan keadaan diri kedalam


bahasa

Ada kemungkinan mengkonstruksi secara


logis unsur-unsur yang berhubungan secara
logis
Jenis kuesioner
Menurut subyek yg dituju
Langsung dikirim langsung kpd
orang yg ingin
dimintai keterangan

Tidak Langsung dikirim kpd orang yg


diminta
menceritakan keadaan orang lain
Menurut Penyusunan itemnya
open end item
Tipe isian
Supply tipe
item( closed
form item )
Questionaire

Force Choice
Tipe pilihan
Multiple Choice
Contoh-contoh
Kuesioner tipe isian;
Bagaimana pendapat saudra bila;
Semua orang yg melakukan pelacuran dikebiri
saja,.

Orang yg melakukan korupsi ditembak

saja.

Tipe ini memungkinkan peneliti menyelidiki
perasaan, pendapat dan latar belakang
responden secara luas
Closed form item
Apa yg menjadi hoby
saudara?......................................
Penyakit apa yg saudara

takuti?.....................................
Kuesioner tipe pilihan
Force choice:
Anda merokok ( ya/tidak )
Kenaikan harga BBM ( setuju/tidak )

Multiple Choice:
Bagaimana pendapat sdr tentang status sosial guru
pada umunya
( ) tinggi sekali ( ) cukup tinggi
( ) lumayan ( ) rendah
Kelemahan tipe isian:
Responden segan memberi jawaban yg
lengkap
Responden tdk mencantumkan hal-hal
yg diperlukan
Analisis komparatif terhadap jawaba
sulit dilakukan
PROBLEM RAPORT
Good Raport= hubungan antara pribadi
yg ditandai oleh semangat kerjasama ,
saling memepercayai, saling tenggang
rasa, perasaan sama derajat dan bantu
membantu secara harmonis
Good Raport diperlukan pada metode
observasi, interview dan kuesioner. Pada
metode kuesioner lebih sukar dibentuk
Untuk membentuk good raport
pada metode kuesioner perlu
diperhatikan
Pada kata pengantar hindari kata-kata yg
egosentrik. Contoh:
...... Jika saudara suka menjawab yg kami
ajukan dan mengirimkan kembali kepada kami,
kami akan menghargai setinggi-tingginya.
Sebaiknya:
..tiap jawaban yang saudara kembalikan
kepada kami merupakan bantuan yg tidak
ternilai bagi penelitian kami, untuk itu semua
kami menyampaikan penghargaan setinggi-
tingginya
Dalam petunjuk mengerjakan atau menjawab,
hindari kata-kata yang mengandung perintah
atau permintaan yg memaksa
..jawablah pertanyaan berikut ini dg jujur
Sebaiknya:
..sudilah saudara menjawab pertanyaan
berikut ini sesuai dg pendapat atau keyakinan
saudara
Gunakan peranyaan-pertanyaan yang netral
pd bagian permulaan kuesioner ( prtanyaan
warming up )
contohnya sebelum bertanya ttg status
ekonomi, tanya dl jenis kelamin, status
perkawinan dan lamanya bekerja
Responden hrs mendapat kesan bhw
pertanyaan cukup berharga utk dijawab. Bila
perlu masukan beberapa pertanyaan utk
menjaga tampang/penampilan ( face value)
Buat susunan dan format kuesioner
yg manis dan menyenangkan,
hindari kecerobohan

Gunakan bentuk kuesioner yg


meminta pengorbanan yg sekeil-
kecilnya dari pihak responden, baik
waktu, tenaga dan pikiran
SAMPLING
Pengertian-pengertian dasar
Populasi( population/universe)=
keseluruhan unit yg memiliki ciri-ciri yg
sama menurut kriteria penelitian yg
dilakukan
Sampel: sebagian dari populasi yg terpilih

menurut cara sampling ttt


Populasi sasaran ( target population):

populasi yg menjadi ruang lingkup


generalisasi kesimpulan suatu penelitian
Sampling dan unit sampling

Sampling= proses penarikan sampel


Unit sampling: subyek yg dipilih
( anggota populasi )
Kerangka sampling ( sampling
frame ): daftar yg berisi unit-unit
sampling kerangka sampling harus
lengkap memuat semua unit sampling
dan diberi nomor atau tanda ttt agar
dpt diidentifikasi
Sampling Plan dan sampling
design
Rencana sampling ( sampling plan ) =
sebuah rencana yg berisi langkah-langkah
menentukan unit sampling, menentukan
banyaknya unit sampling yg akan dipilih
dg cara pemilihan ttt

Rancangan sampling ( sampling design )=


rencana samplng + rencana analisisnya
Ukuran populasi dan ukuran
sampel
Ukuran populasi (population size ) =
banyaknya unit sampling yg ada
dalam populasi itu ( N )

Ukuran sampel ( Sample size )=


banyaknya unit sampling yg ada
dalam sebuah sampel ( n )
Nilai

Nilai populasi ( population


value/parameter )= bilangan, konstanta,
karakteristik yg diperoleh dari sebuah
populasi, melalui cara ttt ( contoh )
Nilai sampel/statistik= bilangan,

konstanta, karakteristik yg diperoleh dr


sebuah sampel, melalui cara ttt ( contoh
x)
x sebagai estimator
Alasan-alasan penarikan sampel

Pengamatan terhadap sampel lebih


cepat dan lebih murah
Dapat menghasilkan informasi yg lebih
komprehensif
Lebih teliti
Memungkinkan studi yg lebih luas dan
lebih bervariasi
Mungkin perlu pengamatan yg
destruktif
Teknik Sampling

Random sampling ( probability


sampling )= teknik sampling yg
memberikan kesempatan yg sama
kepada anggota populasi/unit
sampling utk terpilih menjadi sampel
Simple Random Samplng

Deskripsi
Teknik samplng yg paling sederhana
Dalam survey yg ruang lingkupnya besar
jarang digunakan
Syarat-syarat SRS
Populasi homogen
Sampling frame diketahui/tersedia

Proses penentuan sampel dilakukan dg


merandom langsung dari seluruh unit
sampling
Keuntungan dan kekurangan SRS
Keuntungan: mudah dan sederhana
Kekurangan:
Ketepatan rendah jika populasi
variabilitasnya sporadik
Sampling frame sering sulit didapat
Stratified Random Sampling
Deskripsi:
Bila populasi heterogen, harus dipecah menjadi
sub populasi ( lapis, strata) agar lebih homogen
Syarat
Populasi heterogen
Sampling frame tersedia
Proses penentuan sampel
Stratifikasi
Perandoman secara SRS pada setiap strata
Kumpulan unit sampling terpilih dr setiap
strata menjadi sampel keseluruhan
Variasi Stratified Random
sampling
St RS dengan alokasi sama ukuran
sampel yang diambil dari tiap strata sama
StRS dengan alokasi sebanding
( Proporsional)
Ukuran sampel yg diambil dari setiap strata
sebanding dengan ukuran sub populasinya
( jumlah anggota strata )
ni =Ni/N . N
Disproporsionate Stratified Random
Sampling
Teknik ini untuk menentukan jumlah
sampel bila populasi berstrata tapi
timpang, sehingga beberapa strata
diambil seluruh anggotanya sebagai
sampel. Contoh : Peg suatu Sekolah 3
orang S3, 5 org S2 , 100 orang S1 dan 200
orang SLA. Maka yg S3 dan yg S2 diambil
semua, sedangkan yang S1 SLA di
tentukan secara random dengan jumlah
yg proporsional
Cluster Sampling bila sampling frame
tidak diketahui atau terlalu luas.
Two stage Cluster Sampling
Three stage Cluster Sampling
Non Random Sampling

Sistematik Sampling sample


ditentukan berdasarkan ketentuan
yang sistematis , spt no ganjil, no
genap, kelipatan 3 dsb. Namun yg
menggunakan awal random termasuk
random sampling
Aksidental Sampling sample di
tentukan secara kebetulan. Jadi yg
kebetulan ketemu sbg sampel
Purposive Sampling Sampel dittkan
berdasarkan pertimbangan ttt
Sampling Jenuh ( Exshaustive
Sampling) semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel sensus
Snowball Sampling sampling dimulai
dengan memilih satu orang kemudian
ybs memilih orang lain yg ia kenal dan
sesuai dengan yg diperlukan dst
sampai sampel mencukupi
Tugas Untuk Diskusi
Suatu Penelitian yang dilakukan utk
mengetahui hubungan antara durasi
belajar siswa kelas X dirumah dengan
prestasi belajarnya pada mata
pelajaran biologi. Penelitian ini ingin
juga mengetahui hal tersebut diatas
pada berbagai tingkat prestasi belajar.
Coba tentukan metode sampling apa
yang cocok untuk dipergunakan.
Penentuan Ukuran Sampel

Sampel itu Harus Representatif:


Ukurannya memadai
Ditentukan dengan teknik sampling yag
tepat

Penentuan Ukuran Sampel


Semakin besar ukuran sampel semakin
baik/ representatif.
Faktor-faktor yg menentukan ukuran sampel
Ukuran populasi(N) semakin besar ukuran
populasi semakin besar ukuran sampel yg
diperlukan
Tk kepercayaan yg dipakai ( ) semakin tinggi
tk kepercayaan semakin besar ukuran sampel yg
diperlukan
Toleransi yd diberikan (d) semakin tinggi
toleransi yg diberikan semakin kecil ukuran
sampel
Keadaan populasi semakin heterogen populasi
semakin besar ukuran sampel yg harus diambil
Pengolahan dan Analisis
Data
Pengolahan data:
Editing
Penyajian data

Analisis Data
Analisis Deskriptif gunakan statistika
deskriptif
Analisis Verifikatif perhatikan bentuk

hipotesis, skala ukur data, dan bentuk


sebaran data. Statistika parametrik atau
statistika non parametrik
4 jenis variabel, : variabel nominal,
variabel ordinal, variabel interval,
dan variabel ratio.
Variabel nominal : variabel yang dikategorikan secara
diskrit dan saling terpisah satu sama lain, misalnya status
perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan
seseorang dan sebagainya.
Variabel ordinal : variabel yang disusun atas dasar
peringkat, seperti motivasi untuk bekerja, peringkat
perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu
pekerjaan dan lain-lain.
Variabel interval : variabel yang diukur dengan ukuran
interval seperti indek prestasi mahasiswa, kala termometer
dan sebagainya.
Variabel rasio : variabel yang disusun dengan ukuran ratio
seperti tingkat penganggguran, penghasilan, berat badan,
dan sebagainya.
Beberapa Uji Statistika utk
menguji Hipotesis
Deskriptif satu sampel
Jenis / skala ukur Teknik uji
data Statistika yg
digunakan
Nominal 1. Test Binomial

2. Chi Kuadrat ( 1
sampel )
Ordinal Run Test

Interval atau Ratio T-test ( satu sampel )


Data Nominal
Ukuran yang paling sederhana, angka yang
diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai
label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apapun.
Ciri-ciri : hanya memiliki atribut, atau nama, atau
diskrit.
Merupakan data kontinum dan tidak memiliki
urutan.
Bila objek dikelompokkan ke dalam set-set, dan
kepada semua anggota set diberikan angka, set-set
tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa.
Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis, basket
dan renang. Kemudian masing-masing anggota set di
atas kita berikan angka, misalnya tenis (1), basket
(2) dan renang (3). Jelas kelihatan bahwa angka
yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat
Data Nominal
Numerik yang dihasilkan akan selalu
berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya.
Tidak akan pernah ada bilangan pecahan.
Data nominal ini diperoleh dari hasil
pengukuran dengan skala nominal.
Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik
nonparametrik untuk data nominal adalah
Coefisien Contingensi. Akan tetapi karena
pengujian hipotesis Coefisien Contingensi
memerlukan rumus Chi Square (2),
perhitungannya dilakukan setelah dihitung Chi
Square. Penggunaan model statistik
nonparametrik selain Coefisien Contingensi
Data Ordinal
Bagian lain dari data kontinum : selain
memiliki nama (atribut), juga memiliki
peringkat atau urutan. Angka yang diberikan
mengandung tingkatan.
Mengurutkan objek dari yang paling rendah
sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut
terhadap objek, tetapi hanya memberikan
peringkat saja. Set objek yang dinomori, dari 1
sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dst,
bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara
data yang satu dengan lainnya tidak sama. Ia
Data Ordinal
Dalam skala Likert, mulai dari sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju sampai sangat
tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang
kecenderungan masyarakat untuk menghadiri
rapat umum pemilihan kepala daerah, mulai
dari tidak pernah absen menghadiri, (kode 5),
kadang-kadang saja menghadiri, (kode 4),
kurang menghadiri, (kode 3), tidak pernah
menghadiri, (kode 2) sampai tidak menghadiri
sama sekali, (kode 1). Dari hasil pengukuran
dengan menggunakan skala ordinal ini akan
diperoleh data ordinal. Alat analisis (uji
Data Interval
. angka pada dari objek yang mempunyai sifat-
sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yakni jarak yang sama pada pengukuran
dinamakan data interval. Data ini
memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau
sifat objek yang diukur. tapi ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolut dari objek yang
diukur. Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran menggunakan skala interval
dinamakan data interval. Misalnya tentang nilai
ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C, D, E dan
F diukur dengan ukuran interval pada skala
prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, maka
dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara
mahasiswa C dan A adalah 3 1 = 2. Beda
Data Interval
Dari hasil pengukuran dengan
menggunakan skala interval ini akan
diperoleh data interval. Alat analisis (uji
hipotesis asosiatif) statistik parametrik
yang lazim digunakan untuk data interval
ini adalah Pearson Korelasi Product
Moment, Partial Correlation, Multiple
Correlation, Partial Regression, dan
Multiple Regression.
Data Rasio
Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan
satu sifat yang lain, yakni ukuran yang memberikan keterangan
tentang nilai absolut dari objek yang diukur dinamakan ukuran
ratio (data rasio).
Data rasio yang diperoleh melalui mengukuran dengan skala
rasio memiliki titik nol.
Interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata
satu kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas.
Data ratio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian.
Angka pada data ratio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari
objek yang diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D
mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000,
Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila dilihat dengan ukuran
rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan
pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan
pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali
pendapatan pengemudi B. Dengan kata lain, rasio antara
pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D dan A
Penarikan Kesimpulan dan
Rekomendasi
Analisis Data menghasilkan an hasil
analisis
Interpretasi hasil analisis dilakukan
seb. Penarikan kesimpulan ;
Interpretasi sempit menghubungnan
hasil analisis antar variabel
Interpretasi luas menghubungkan dg
hasil penelitian orang lain dan
pengetahuan ilmiah yg relevan
Kesimpulan merpk sintesis dari berbagai
aspek shg merupakan kristalisasi daarari
hasil interpretasi yg dirumuskan secara
ketat dan padat ( tidak merupakan ceritra
baru )
Berkaitan dg kesimpulan dpt diajukan
saran ( rekomendasi ) sebagai hasi
mengkaji implikasi dari kesimpulan.
Rekomendasi mrpk kelnjutan logis dr
kesimpulan yg dpt meliputi aspek
operasional, kebijakan atau konsepsi.
Sistematika Penulisan
Laporan
I. PENDAHULUAN IV.HASIL PENELITIAN DAN
1.1. Latar Belakang PEMBAHASAN
1.2. Masalah Hasil Penelitian
1.3. Tujuan Pembahasan
1.4. Manfaat V. KESIMPULAN DAN
1.5. Kerangka Pikir dan REKOMENDASI
Hipotesis Kesimpulan
II TINJAUAN PUSTAKA Rekomendas
III. OBYEK DAN METODE
PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
3.1 lokasi dan waktu LAMPIRAN
3.2 Teknik Penelitian

3.3. Operasionalisasi variabel

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.5. Analisis Data

3.6. Penentuan Sampel


SISTEMATIKA VERSI
UIN
I. PENDAHULUAN II. ANALISIS
Latar Belakang TEORITIK
Masalah TENTANG JUDUL
Rumusan Masalah III. HASIL
Tujuan dan PENELITIAN DAN
Kegunaan Penelitian PEMBAHASAN
Kerangka Pemikiran IV. SIMPULAN DAN
Hipotesis
SARAN
Langkag-langkah DAFTAR PUSTAKA
Penelitian LAMPIRAN
Fungsi-fungsi Komponen
Laporan
Fungsi Judul:
Judul identitas/cermin dan jiwa
seluruh karya tulis, sehingga hrs
menjelaskan diri dan menarik
Sebaiknya ada 2 var atau lebih yg
dikaitkan shg tidak ngambang(spurius)
atau verbalistik
Contoh-contoh
Judul yg berkaitan; Pengaruh Metode
Mengajar terhadap Prestasi Belajar
Siswa

Judul yg ngambang: Pengaruh Metode


Mengajar

Judul yg Verbalistik: Metode Mengajar


dan Prestasi Belajar Siswa
Fungsi Pendahuluan
Pendahuluan pengantar informasi
tentang materi keseluruhan
Latar Belakang Penelitian:
Sinyalemen suatu masalah
Relevansi dan intensitas pengaruhny trhdp
berbagai aspek
Pendekatan yg ditempuh
Manfaat hasil penelitian
mengemukakan mengapa penelitian dg
judul tersebut penting dilakukan
Rumusan Masalah; mengidentifikasi,
memilih dan merumuskan masalah secara
eksplisit
Maksud dan Tujuan Penelitian:
Maksud mempelajari apa
Tujuan mengetahui apa
Keduanya merupakan tindak lanjut dari masalah

Kegunaan /manfaat Penelitian:


Manfaat langsung/tdk langsung dr hasil penltn
baik utk pengembangan ilmu maupun kegiatan
praktis
Kerangka Pikir landasan ilmiah yg
menganalisis dan meramu teori yg
relevan dg masalah yg dihadapi dg
memperhatikan informasi penunjang
( hasil penelitian, hasil konsultasi ) yg
akhirnya melahirkan hipotesis
Tinjauan Putaka: Sumber penunjang teori
dan informasi yg relevan dg masalahnya
yg merpk referensi seluruh kegiatan
penelitian
Obyek dan Metode Penelitian apa yg
akan diteliti, bagaimana penelitian
dilakukan, dimana dan kapan dilakukan
Hasil Penelitian dan pembahasan
menyajikan hasil analisis/hasil
pengujian, kemudian diinterpretasikan
utk mengidentifikasi hubungan antar
variabel, hubungan dg penelitian orang
lain atau teori yang relevan
Fungsi Kesimpulan dan Saran
sebagai informasi yang mantap dan
teruji yg bersifat pendapat baru,
koreksi thd pendapat lama,
pengukuhan pendapat lama atau
menumbangkan pendapat lama.
Kesimpulan mrpk landasan saran

Anda mungkin juga menyukai