Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

“Teori Psikologi Medan Oleh Kurt Lewin”

DOSEN PENGAMPU

Dina Sukma, S. Psi. S. Pd. M. Pd.

OLEH

PINTA REJANI TELAUMBANUA

19006108

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UJIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Psikologi Medan oleh Kurt Lewin”. Makalah ini dibuat untuk memberikan
tambahan wawasan ilmu tentang teori psikologi medan Kurt Lewin.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaiannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menyempurnakan
penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga penyusunan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Pesisir Selatan, 27 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................2

1. Riwayat Singkat...............................................................................2
2. Pandangan Tentang Manusia...........................................................2
3. Struktur Kepribadian........................................................................3

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................6

1. Kesimpulan......................................................................................6
2. Saran................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori medan merupakan (life space) merupakan sekumpulan konsep
dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis yang dapat
diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku dan sekaligus cukup spesifik
untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Dalam
Psikologi Kepribadian terdapat beberapa teori dari para ahli. Untuk
pembahasan kali ini akan membahas tentang Dunia Kepribadian dari Kurt
Lewin. Kurt Lewin memiliki teorinya sendiri tentang kepribadian yang disebut
sebagai teori Medan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat singkat Kurt Lewin?
2. Bagaimana pandangan teori Kurt Lewin tentang manusia?
3. Bagaimana struktur kepribadian menurut teori Kurt Lewin?

C. Tujuan
1. Mengetahui riwayat singkat Kurt Lewin.
2. Mengetahui pandangan teori Kurt Lewin tentang manusia.
3. Mengetahui struktur kepribadian menurut Kurt Lewin.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Riwayat Singkat
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 di desa Mogilno,
Jerman. Lewin adalah anak kedua dari empat bersaudara. Lewin
menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin, Jerman tahun 1905 kemudian
masuk Universitas di Freiburg, dan meraih gelar doktor pada tahun 1914.
Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun, lalu pada akhir
perang kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian di fakultas
Psikologi „Berlin Psychoanalytic Institute‟.
Tahun 1933, Lewin pindah ke Amerika dan menghabiskan sisa
hidupnya di Amerika Serikat. Lewin bekerja dalam bidang psikologi anak-
anak pada Universitas Cornell (1933) selama dua tahun sebelum dipanggil ke
Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan
Anak (1935-1945). Tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai
Profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut
Teknologi Massachussetts, serta menjadi direktur dari Commission of
Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif
melakukan penelitian tentang masalah kemasyarakatan. Lewin meninggal
karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9
Februari 1947 pada usia 56 tahun.

B. Pandangan Tentang Manusia


Kurt Lewin adalah penganut Gestalt, ia memfokuskan
pekerjaannya di bidang psikologi sosial dan kepribadian alih-alih
dalam konteks persepsi dan pemecahan masalah. Lewin menciptakan
teori ruang pada tahun 1935. Konsepnya mengenai “ruang” dapat dilihat
sebagai ruang dalam konteks vektor-vektor matematis atau sebagai ruang
kehidupan.
2
Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang
terbatas pada suatu isi yang khas. Teori medan merupakan
sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologis. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai
“suatu metode untuk menganalisis hubungan kausal dan untuk membangun
konstruk-konstruk ilmiah”.
Pendekatan Lewin bersifat dinamis, karena dia mencari sistem
yang mendasari perilaku yang tampak. Lewin menekankan pada kekuatan
yang mempengaruhi seseorang berubah dari waktu ke waktu dan dari situasi
ke situasi. Teori Kurt Lewin berfokus pada ruang hidup, yaitu semua
dorongan internal dan eksternal yang berperan pada individu dan hubungan
struktural antara manusia dan lingkungan. Menurut Kurt Lewin, perilaku
jelas merupakan sebuah fungsi dari karakteristik personal dan situasi sosial.
Lewin merangkum idenya tersebut ke dalam persamaan B = f (P,E). Perilaku
adalah sebuah fungsi dari manusia dan lingkungan.

C. Struktur Kepribadian
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam
lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan
matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang hidup disebut
topologi. Fokusnya adalah saling hubungan antara segala sesuatu di dalam
jiwa manusia lebih dari sekedar ukuran dan bentuk (Alwisol, 2009).
1. Ruang Hidup (Life Space)
Ruang hidup adalah seluruh isi elips berisi kumpulan fakta yang
mempengaruhi tingkah laku. Ruang hidup merupakan potret sesaat, yang terus
menerus berubah, mencakup persepsi tentang diri sendiri dalam lingkungan
fisik dan sosialnya, keinginan, kemauan, tujuan, ingatan tentang peristiwa
masa lalu, imajinasinya mengenai masa depan, serta perasaannya. Ruang
hidup merupakan gabungan antara daerah pribadi dan daerah lingkungan
psikologis, yang secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
3
Rh = (P + E)
Keterangan:
Rh = Ruang hidup
P = Daerah hidup
E = Daerah lingkungan psikologis
2. Daerah Pribadi (Person Area)
Lewin menggambarkan daerah pribadi dengan lingkaran tertutup,
menunjukkan bahwa pribadi adalah bagian terpisah tetapi berada di dalam
ruang hidup (Suryabrata, 1983).
a. Daerah persepsi motorik (perception-motor area) menghubungkan pribadi
dalam dengan lingkungan psikologis. Pribadi dalam mempengaruhi
perilaku melalui fungsi motorik, sebaliknya lingkungan psikologis
mempengaruhi pribadi dalam melalui proses persepsi.
b. Daerah pribadi dalam (inner-personal area), berisi aspek motivasional dan
dibatasi oleh daerah persepsi motorik sehingga tidak berhubungan
langsung dengan lingkungan psikologis.
c. Sel (cells), setiap sel akan saling mempengaruhi, saling berkomunikasi,
dan saling bersentuhan. Sel yang berdekatan dengan daerah persepsi
motorik (sel perifer) dan berada di tengah lingkaran (sel sentral). Semakin
dekat dengan lingkaran daerah persepsi motorik, dorongan motivasional
semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku manusia.
3. Daerah Lingkungan Psikologis
Daerah di dalam elips tetapi di luar lingkungan adalah daerah
lingkungan psikologis.
a. Region: Semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi, mempengaruhi dan
„menyibukkan‟ fungsi kognitif manusia. Setiap saat region yang ada di
lingkungan psikologis berubah-ubah jumlah dan jenisnya, tergantung
banyaknya stimulus yang dipersepsi individu.
b. Bondaris: Batas antar sel, antar region, daerah lingkungan psikologis
4
dengan daerah persepsi motorik, dan daerah persepsi motorik dengan
daerah dalam. Struktur kepribadian yang dibatasi bondaris bisa saling
berinteraksi (digambarkan dengan garis bondaris yang tipis) atau saling
independen (garis tebal).
4. Lingkungan Non-Psikologis
Apa saja yang ada di lingkungan sekitar individu, tetapi tidak menjadi
stimulus bagi diri seseorang, berupa benda, obyek, fakta atau situasi sosial.
Stimulus tersebut bisa sangat dekat secara fisik dengan orang tersebut tetapi
jika tidak menyentuh fungsi psikologis, maka stimulus itu secara psikologis
berada di daerah non psikologis.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 di desa Mogilno,
Jerman. Ia menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin, Jerman tahun 1905
kemudian masuk Universitas di Freiburg, dan meraih gelar doktor pada tahun
1914. Teori Kurt Lewin berfokus pada ruang hidup, yaitu semua dorongan
internal dan eksternal yang berperan pada individu dan hubungan
struktural antara manusia dan lingkungan.
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam
lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Struktur
kepribadian menurut Lewin terdiri dari daerah pribadi, daerah lingkungan
psikologis, ruang hidup, dan daerah lingkungan non-psikologis.
B. Saran
Dengan demikian makalah tentang Dunia Kepribadian dari Kurt Lewin
ini yang dapat kami uraikan. Semoga makalah ini dapat memberikan
tambahan wacana, ilmu, dan pengetahuan bagi kita semua. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan dalam rangka penyempurnaan untuk
pembuatan makalah selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.


Suryabrata, S. 1983. Psikologi Kepribadian. Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai