Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PROSES BISNIS

PT. Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A.


PRODUK MILO DI PT. NESTLE Produk yang dihasilkan oleh PT. Nestle Indonesia diantaranya
INDONESIA Dancow, Bear Brand, Nescafe, Fox’s, Polo, Crunch, Cerelac,
dan Milo.
Salah satu produk PT. Nestle Indonesia yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah Milo. Terdapat
Fenita Nabilah 1201154482 banyak aktivitas yang dilakukan pada proses bisnis produk
Isqina Rizky Fiorentina 1201150316 Milo di PT. Nestle Indonesia sehingga untuk memahami
Muhammad Imron 1201154122 konsep bisnis produk Milo di PT. Nestle Indonesia diperlukan
Muhammad Imam Ra’is 1201154244
kegiatan klasifikasi proses.
Penelitian ini membahas konsep bisnis dan klasifikasi proses
bisnis yang terjadi di PT. Nestle Indonesia dengan berfokus
pada produk Milo sehingga para stakeholder dapat
memahami konsep dan klasifikasi dari proses bisnis yang
diteliti.
MODEL BISNIS

 Supplier : Petani kakao,


peternakan sapi
KAKAO
 Input : Bubuk kakao, minyak
nabati, gula, ekstrak
malt, lemak susu,
susu bubuk
 Output : Produk Milo
 Customer : Orang yang
mengkonsumsi
produk Milo
 Kebutuhan : Susu Milo dan bahan
baku Milo
 Process : Manager produksi
Owner
 Proses : Proses produksi Milo

 Boundaries : Milo rasa original


dan pengiriman
bahan baku yang
tidak sesuai
PROSES BISNIS PRODUK MILO
Primary Process
Bagian
Bagian Inbound Bagian Bagian Bagian
Outbound
Sales Logistic Operation Marketing Services
Sales Logistic

START  Inbound Sales Logistic : Proses penerimaan produk Milo dari Malaysia, penyimpanan,
dan distribusi dalam gudang
Menerima
barang dari
supplier  Outbound Sales Logistic : Proses mendistribusikan dan memberikan service produk ke
beberapa distributor point yang ada di seluruh Indonesia
Memeriksa
barang yang
datang ke
perusahaan dari
 Operation : Proses operasi meliputi proses produksi, packaging, quality
supplier
control

Tidak
Terverifikasi? Marketing : Kegiatan mengajak, dan mempengaruhi pasar untuk membeli
Ya
produk Milo
Mengirim
barang ke
gudang
Pengiriman
barang ke
distributor
 Services : Layanan pendukung yang dapat diakses melalui
sahabatnestle.co.id
Mengecek status
pengiriman
barang

Ya Permintaan dan
Terverifikasi? penawaran
Tidak barang

Proses
administrasi
barang
Support Process
Proses Proses analisis
pengendalian pasar
 Procurement : Proses pengadaan sumber daya untuk kegiatan produksi, seperti
Penyusunan
pengadaan bahan baku, mesin, tenaga kerja dan lain sebagainya
program
pemasaran  Human Resource : Proses seleksi dan rekrutmen pegawai PT. Nestle Indonesia
 Technology : Proses untuk meng-improve kegiatan bisnis di PT. Nestle Indonesia
Pelaksanaan
program
pemasaran Development
 Firm Infrastructure : Infrastruktur perusahaan yang mendukung proses bisnis secara
Mengontrol
proses
pemasaran
Pre sales services keseluruhan

After sales
services

END
Pemodelan Proses Bisnis Milo di PT. Nestle menggunakan Joget
Cycle Time Eksisting
Waktu
Aktivitas Kategori
(jam)
Inbound sales Berdasarkan tabel di samping diketahui bahwa total waktu RVA
menerima barang dari 3 RVA
supplier yaitu 51 jam, total waktu BVA yaitu 16 jam, dan total waktu
Inbound sales
memeriksa barang
NVA yaitu 1 jam.
yang datang ke 4 RVA Selanjutnya dilakukan perhitungan efisiensi waktu siklus
perusahaan dari
supplier menggunakan rumus:
Inbound sales
mengirim barang ke 4 RVA
gudang RVA
Pengiriman barang ke
distributor
8 RVA Tn = ---------
Outbound sales
mengecek status 1 NVA
T
pengiriman barang Keterangan:
Permintaan dan
penawaran barang
8 RVA Tn = Cycle time efficiency
Proses administrasi
barang
16 RVA RVA = Real Value Added time
Proses pengendalian 8 RVA T = Total cycle time = RVA+BVA+NVA
Proses analisis pasar 3 BVA
Penyusunan program
pemasaran
3 BVA Pada proses bisnis produk milo di PT. Nestle didapatkan
Pelaksanaan program
5 BVA Tn=0.75=75%. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
pemasaran
Marketing mengontrol
2 BVA
pada proses bisnis produk milo di PT. Nestle hanya mencapai
proses pemasaran
Pre sales services 3 BVA
tingkat efisiensi 75%. sehingga diperlukan adanya
After sales services 8 RVA improvement.
TOTAL 76
Redesign Proses Bisnis

Pada kegiatan redesign proses bisnis ada beberapa metode


yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses bisnis yaitu
BPI, Lean dan Benchmark. Pada penelitian ini digunakan
metode BPI untuk melakukan redesign pada proses bisnis
produk Milo dari PT. Nestle karena metode ini merupakan
metode yang paling relevan untuk dilakukan. BPI merupakan
singkatan dari Business Process Improvement, metode ini
merupakan suatu kerangka sistematis yang dibangun untuk
membantu organisasi dalam membuat kemajuan yang
signifikan dalam pelaksanaan proses bisnis nya. BPI
memberikan suatu sistem yang akan membantu dalam proses
penyederhanaan (streamlining) proses bisnis, dengan memberi
jaminan bahwa pelanggan internal dan eksternal dari organisasi
akan mendapatkan output yang lebih baik dari sebelumnya
(Harrington, 1991).
Cycle Time Setelah Improvement

Waktu
Aktivitas Kategori
(jam)
Inbound sales
menerima barang dari 3 RVA
supplier
Inbound sales
memeriksa barang
yang datang ke 4 RVA
perusahaan dari
supplier Efisiensi hasil improvement pada proses bisnis produk milo di
Inbound sales
mengirim barang ke 4 RVA PT. Nestle yaitu Tn = 0.867647059 = 86.76%. Hasil perhitungan
gudang tersebut menunjukkan bahwa improvement yang dilakukan
Pengiriman barang ke
distributor
8 RVA telah meningkatkan efisiensi cycle time yang sebelumnya 75%
Permintaan dan
8 RVA menjadi 86.76%. Terjadi peningkatan sebesar 11.76%.
penawaran barang
Proses administrasi
16 RVA
barang
Proses pengendalian 8 RVA
Proses pemasaran 4 BVA
Marketing mengontrol
2 BVA
proses pemasaran
Pre sales services 3 BVA
After sales services 8 RVA
TOTAL 68
Proses Bisnis Milo di PT. Nestle setelah improvement
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa proses bisnis dari produk Milo
di PT. Nestle Indonesia dapat diklasifikan menjadi cross funtional process, functional process, sub-
process, dan activity process. Cross funtional process terdiri dari gabungan beberapa functional process
yaitu inbound sales logistic, outbound sales logistic, operation, marketing, dan services. Inbound sales
logistic terdiri dari sub-process menerima barang dari supplier ke perusahaan, mengidentifikasikan
barang yang datang ke perusahaan supplier, dan mengirim barang ke penyimpanan di gudang
perusahaan. Outbound sales logistic terdiri dari sub-process penyusunan pengiriman barang ke
distributor, dan identifikasi pengiriman barang. Operation terdiri dari Sub Process permintaan dan
penawaran barang, proses administrasi barang, dan proses pengendalian. Marketing terdiri dari sub-
process analisis pasar, penyusunan program pemasaran, pelaksanaan program pemasaran, dan
controlling proses pemasaran. Service terdiri dari sub-process pre sales services, dan after seles services.
Masing-masing sub-process dari setiap aktivitas memiliki activity process yang berbeda-beda.
Efficiency cycle time pada proses bisnis produk Milo di PT. Nestle yaitu 75%, presentase tersebut
menunjukkan bahwa perlu adanya improvement pada proses bisnis. Kemudian dilakukan improvement
yaitu aktivitas non-value added dihilangkan dan seluruh aktivitas pemasaran dijadikan satu sehingga
dihasilkan efficiency cycle time yaitu 86.76%. Terjadi peningkatan sebesar 11.76%.

Anda mungkin juga menyukai