1. Adji Ilyasa
2. Astia Septiani
3. Yulia Putri Lastiani (01201940007)
SALIM GROUP
Liem merupakan anak kedua dari seorang petani, hidup dengan sangat
kekurangan bahkan pada usia 15 tahun ia harus putus sekolah dan berjualan mie di
pertama kali berada di Indonesia, Om Liem merintis usahanya dengan menjadi supplier
cengkeh bagi beberapa pengusaha rokok di Kudus dan Semarang, Jawa Tengah.
Tidak heran bisnis cengkeh menjadi salah satu bisnis yang menunjang.
Sudono Salim (Liem Sioe Liong) seorang pemimpin bisnis yang sukses dan
paling berpengaruh di indoesia. Sudono salim adalah pendiri “Salim Group” salah
salim Group menjadi salah satu perusahaan yang paling berpengaruh dalam kemajuan
Group adalah Bogasari, Indofood, Indocement, Bank BCA, Indomobil, Indosiar, dan
lain-lain. Kejayaan Salim Group selesai ketika rejim Orde Baru berhanti pada tahun
1998.
Ketika Jepang menguasai Indonesia tahun 1942, bisnis pada berhenti. Liem
mendapatkan pelajaran untuk mencoba dan mencari celah bisnis di situasi yang seperti
kebutuhan pokok bagi para tentara pejuang yang perang melawan Belanda. Tahun
1952 Liem dan sekeluarga pindah ke Jakarta, mulai merintis bisnis di luar perdagangan,
seperti menjalankan bisnis bank, pabrik onderdil sepeda, pabrik tekstil, dan lain-lain.
Maret 1966). Indonesia mulai membangun kembali ekonomi setelah konflik politik
Tiongkok lah yang paling bisa (dalam arti menjalankan bisnis dan mempunyai akses
Salim Group resmi berdiri pada tahun 1967 ketika Soeharto meminta beberapa
orang untuk berpartner menjalankan bisnis bersama, yaitu : Sudono salim (Liem Sioe
Liong) sebagai Pendiri Salim Group, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim
Risjad. Keempat orang ini dikenal sebagai “Geng Empat Serangkai” dengan Liem
sebagai ketuanya, dan kelompok bisnis ini kemudian dikenal dengan nama Salim
Group.
(anaknya). Dulu sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998, Salim
Group identik dengan Liem Sioe Liong (Bapaknya Anthony Salim). Krisis 1998
perusahaan Salim.
Anthony Salim adalah penerus Liem yang menyelamatkan bisnis Salim kala itu.
Anthony membangkitkan kembali bisnis Salim. Indofood tetap menjadi icon Salim
Tokoh pertama tentu Sudono salim (liem sioe liog), hasan din, geng empat
serangkai, Chin Sapanpanich, Robert Kuok, Mochtar Riady, Sinar Mas, Ciputra,
dipegang oleh Anthoy Salim selaku direktur utama dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
b) Pada tahun 1995, memulai integrasi bisnis melalui akuisisi pabrik penggilingan
gandum Bogasari.
i) Pada tahun 2013. Grup CBP memasuki kegiatan usaha minuman. Grup
dengan memasuki bidang usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”) melalui
k) Dan pada tahun 2018. Grup CBP meningkatkan kepemilikan pada anak
dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat
sawit.
4) Distribusi, Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
perusahaannya.
(tak langsung).
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan salah satu produsen
produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka Direktur utama adalah
Anthony Salim dengan kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy,
makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.
Selain itu, ICBP juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi baik
jaringan distribusi yang ekstensif dari perusahaan induk (Indofood Sukses Makmur –
INDF) sehingga dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu dan lebih
efisien. Kegiatan operasional didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang tersebar di
berbagai wilayah utama di Indonesia. Dengan demikian dapat senantiasa dekat dengan
Product atau CBP) perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Kegiatan usaha Grup CBP ini dimulai dengan bisnis di bidang mi instan pada tahun
1982. Di tahun 1985, Grup CBP memulai kegiatan usaha di bidang nutrisi dan makanan
ringan melalui kerja sama dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi dari
PepsiCo. Kegiatan usaha di bidang penyedap makanan dibentuk pada tahun 1991,
Kegiatan usaha di bidang dairy dimulai di tahun 2008 melalui akuisisi Drayton
Pte. Ltd., yang merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Indolakto (Indolakto). Di
konsumen bermerek di bawah Grup CBP untuk membentuk ICBP. Sejak pendirian
ICBP sebagai entitas terpisah, Perseroan terus mengembangkan usahanya dan
2) Divisi Dairy (produk susu). Dengan brand Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi,
Indofood, Kecap
Kepemilikan 100%.
Kepemilikan 99%.
99,9%.
PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) adalah kelompok usaha agribisnis yang
terdiversifikasi dan terintegrasi dengan operasi bisnis utama yang berkisar antara
penggilingan dan pemurnian minyak sawit mentah, dan pemasaran dan distribusi
minyak goreng, margarin, shortening dan produk turunan lainnya. SIMP Group juga
melakukan penanaman tanaman lain seperti karet, tebu, kakao dan teh. PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk (INDF) yang tergabung di Indonesia, dan Indofood Agri Resources
Ltd., Singapura ("IndoAgri") adalah perusahaan induk dari kedua kelompok tersebut.
First Pacific Company Limited, Hong Kong, adalah induk utama Grup.
industri perkebunan kelapa sawit dan karet. Produk utamanya adalah minyak sawit
mentah dan karet serta sejumlah kecil kakao, teh dan biji-bijian. Perusahaan ini
merupakan anak perusahaan dari PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Perusahaan
Utara dan Sulawesi Selatan. Produk utama Lonsum adalah minyak kelapa sawit dan
karet, serta kakao, teh dan benih dalam kuantitas yang lebih kecil.
(ATPM) dan atau distributor dari delapan merek kendaraan yang terkenal
ragam produk yang mencakup kendaraan roda empat dan dua, ATV, mesin motor
penyewaan kendaraan bermotor dan sektor usaha lainnya yang merupakan jaringan
7. PT Indotruck Utama
PT Indomobil Multi Jasa Tbk (kode saham: IMJS), di BEI (Bursa Efek Indonesia)
dan Industri Asuransi. Walaupun kategori Industri Asuransi, IMJS sendiri core bisnisnya
adalah pembiayaan (pinjaman untuk pembelian) dan sewa kendaraan. Di tahun 2018
Indomobil Ekspres Truk sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia
1) Jasa Keuangan
Pendapatan Perseroan di bidang jasa keuangan dikontribusikan oleh entitas anak dan
asosiasi, yaitu PT Indomobil Finance Indonesia dan PT Hino Finance Indonesia. Kedua
anak usaha tersebut memfokuskan diri dalam penyediaan jasa pembiayaan motor,
mobil baik mobil baru maupun mobil bekas, kendaraan komersial, alat berat, mesin,
3) Perbengkelan
usaha, Dewan Komisaris melihat hal tersebut sebagai bagian dari upaya Perseroan
2004 Didirikan dengan nama PT Multi Tambang Abadi, Perseroan saat itu menjalankan
namanya menjadi PT Indomobil Multi Jasa. Kepemilikan saham Perseroan berubah dari
2013 Perseroan dan Nissan Motor Company Ltd membentuk usaha patungan yang
dengan Seino Holding Co. Ltd yang diberi nama PT Seino Indomobil Logistics.
2016 Perseroan melalui PT CSM Corporatama bekerja sama dengan Seino Holdings
Co., Ltd membentuk usaha patungan, yaitu PT Seino Indomobil Logistics Services yang
menjalankan kegiatan usaha di bidang teknologi informasi dan jasa komputer lainnya,
2017 Perseroan mendirikan PT Indomobil Edukasi Utama yang bergerak di bidang jasa
sebesar Rp37 miliar (setara dengan 5,78% kepemilikan saham) di PT Penta Artha
Pemegang Saham
Kepemilikan 99,98%.
99,00%.
IT Solution kecil, kini telah menjadi perusahaan investasi besar dengan alokasi aset
investasinya di Indomaret, FAST, ROTI, dan anak perusahaan yang bergerak di bidang
Bisnis intinya terletak pada investasi pada entitas anak (PT Mega Akses Persada –
MAP) dan tiga entitas asosiasi yaitu PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast
Food Indonesia Tbk (FAST), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). MAP
berfokus pada pengembangan jaringan serat optik dengan brand “FiberStar”, Indomaret
di bidang usaha perdagangan retail melalui toko Indomaret, FAST pada restoran cepat
saji dengan brand Kentucky Fried Chicken (KFC), dan ROTI yang bergerak pada
penjualan roti, dengan merek “Sari Roti”.Investasi pada ke-4 entitas ini merupakan
1996 Dyviacom resmi menjadi salah satu pemain di Internet Service Provider (ISP)
1997 Membangun portal remaja dengan nama diffy.com. Beragam program dapat
dinikmati dalam portal ini, seperti chatting online, konsultasi, belanja, berita seputar
1998 Membuat divisi baru yang disebut Dyviacom IT Solution. Divisi ini melayani segala
2005 Perusahaan mengubah fokus usaha dari memenuhi kebutuhan UKM kepada
infrastruktur utamanya dalam bidang layanan wireless, Internet Ready Port, Virtual
2007 Perusahaan diambil alih oleh PT Philadel Terra Lestari yang melanjutkan usaha
teknologi informasi berbasis web untuk pasar korporasi maupun e-Commerce untuk
2013 Menerbitkan saham baru dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
perusahaan yang bergerak di industri ritel (Indomarco), restoran cepat saji (FAST) dan
Nusantara (“IPN”). Melalui IPN Perusahaan menanamkan modal dalam salah satu
perusahaan pengembang jaringan serat optik, PT Mega Akses Persada (MAP) yang
Public 7,53%
2. PT Mega Akses Persada (MAP). Kepemilikan 98,09%. Bisnis Serat optik (fiber
eceran (retail).
waralaba (KFC).
pengendali (PSP) Bank Ina, Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, saat ini
satu perusahaan anggota Salim Group telah menjadi PSP Bank Ina. Perusahaan yang
shareholder Bank Ina sekarang ada dua, yakni Anthony Salim dan Pieter Tanuri,”
Nusantara Infrastructure Tbk (META). Nilai akuisisinya sebesar US$ 67 juta atau setara
3,44 miliar peso Filipina. Metro Pacific Tollways merupakan anak usaha dari Metro
Pacific Investments Corporation (MPIC). MPIC merupakan perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Filipina (PSE). Adapun 41% saham MPIC dikendalikan oleh First Pacific
Company Ltd, perusahaan investasi milik keluarga Salim. Vice President Metro Pacific
Singapura yakni Metro Pacific Tollways Asia Corp Pte Ltd untuk mengakuisisi 100%
saham CIIF Infrastructure Holdings Sdn Bhd dan CAIF III Infrastructure Holdings Sdn
Bhd. Kedua perusahaan ini masing-masing memiliki 20% dan 4,98% saham
melalui CIIF dan CAIF III akan menjadi tambahan ekuitas tidak langsung MPTC di
Nusantara setelah transaksi menjadi 100%. Saat ini, Margautama Nusantara adalah
perusahaan induk dari dua anak perusahaan, satu perusahaan asosiasi dan satu anak
perusahaan tidak langsung dalam pengelolaan empat jalan tol. Pertama, PT Bintaro
Serpong Damai (BSD), pemegang konsesi jalan tol 7.25 km yang menghubungkan
Serpong dan Pondok Aren, Jakarta. Ruas tol ini telah beroperasi sejak 2 Februari 1999.
BMN juga terhubung secara strategis dengan jalan tol JTSE. Margautama Nusantara
mendekap 98,53% saham BMN. Keempat, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE). BMN
menguasai 99,39% saham JTSE, yang merupakan pemegang konsesi ruas Jalan Tol
Seksi Empat di Makassar. JTSE memiliki panjang 11.57 km dan terhubung dengan ruas
jalan yang dioperasikan oleh BMN, mulai dari jembatan Tallo hingga simpang Mandai
First Pacific pendiri adalah Anthony Salim yang tercatat di Bursa Efek Hong
Kong memiliki investasi yang tersebar di Asia, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk