Disusun Oleh:
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 3
2.2 3
BAB III......................................................................................................................9
PENUTUP.................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................v
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan Indofood adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman
terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin
pasar dalam industri tersebut. Indofood merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi makanan dan minuman yang telah berdiri sejak tahun 1990 dan
didirikan oleh Sudono Salim, seorang pengusaha Indonesia kelahiran Tiongkok.
Awalnya, perusahaan ini hanya bergerak dalam bidang produksi mie instan dengan
merek dagang Indomie.
Namun, dengan kesuksesan Indomie, perusahaan ini kemudian mengembangkan
bisnisnya dengan mengeluarkan produk-produk makanan dan minuman lainnya.
Pada tahun 1994, Indofood resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan pada tahun
1996, perusahaan ini mulai terlibat dalam bisnis minyak sawit dengan mendirikan
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Pada tahun 2006, Indofood mengakuisisi
perusahaan biskuit besar di Indonesia, Khong Guan. Kemudian, pada tahun 2010,
perusahaan ini membeli saham mayoritas di PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, perusahaan yang bergerak dalam produksi mie instan, biskuit, minuman, dan
makanan ringan. Pada tahun yang sama, Indofood juga mengakuisisi perusahaan
makanan laut bernama PT. Panganjaya Intikusuma. Selain itu, Indofood juga
mengembangkan bisnisnya di luar negeri dengan mendirikan pabrik di berbagai
negara seperti Filipina, Vietnam, dan Nigeria. Pada tahun 2012, Indofood bahkan
masuk dalam daftar Fortune Global 500 sebagai perusahaan dengan pendapatan
terbesar di dunia. Hingga saat ini, perusahaan Indofood telah berkembang menjadi
perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia dengan merek-merek
terkenal seperti Indomie, Chitato, Pop Mie, Sarimi, dan lain-lain. Perusahaan ini
memiliki ribuan karyawan dan pabrik di seluruh Indonesia serta terus berupaya
mengembangkan bisnisnya di pasar global. Seiring dengan keberhasilannya,
Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi produsen makanan dan minuman
terdepan di Indonesia dan dunia serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi
masyarakat dan lingkungan. Dalam mencapai visi tersebut, Indofood selalu
mengutamakan kualitas dan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan. Indofood
dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menjaga integritas dan etika bisnisnya.
1
Dalam menjalankan bisnisnya, Indofood diharapkan untuk mematuhi standar etika
bisnis yang tinggi, termasuk dalam hubungannya dengan pelanggan, karyawan,
mitra bisnis, dan masyarakat.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah untuk membahas secara mendalam tentang:
1. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis
2. Untuk mengetahui bagaimana etika bisnis di dalam PT Indofood
3. Untuk mengetahui apa saja kasus etika bisnis di dalam PT Indofood
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
6. Inovasi
PT. Indofood akan terus berkembang seiring zaman dan memenuhi kemauan dan
keinginan dari para konsumen. Produk yang dibuat akan terus beraneka ragam sesuai
dengan standar keamanan produk. PT. Indofood percaya akan adanya persaingan dalam
bisnisnya, namun persaingan itu harus ketat dan sehat. PT. Indofood dan para
karyawannya akan melakukan persaingan yang sehat sesuai peraturan yang berlaku
diwilayah usaha tersebut.
7. Benturan Kepentingan
PT. Indofood menerapkan sistem yang membuat para pekerja menghindari diri dari
kegiatan pribadi dan kepentingan finansial yang bisa menyebabkan kepentingan pribadi.
Sehingga para pekerja tidak menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan. Sistem
Manajemen Lingkungan PT. Indofood telah menerapkan sebuah sistem yaitu sistem
manajemen lingkungan (SLM). Dimana divisi dari PT. Indofood juga mendapatkan
sertifikat ISO 14001. Jadi PT. Indofood berkomitmen menerapkan sistem SLM ini pada
setiap divisi yang ada.
8. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
PT. Indofood menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja selama melakukan
pekerjaan di PT. Indofood. Dengan menerapkan sistem K3, dimana didalamnya
menjamin keselamatan dan kesehatan dari para pekerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
5
masyarakat.
Kasus Indomie pernah terjadi di negara Taiwan berupa larangan untuk beredar di
Taiwan, persaingan bisnis mi instant sangatlah ketat, disamping produk-produk mi instant
dari negara lain, produk mi instant asal Taiwan pun banyak membanjiri pasar dalam
negeri Taiwan. Harga yang ditawarkan oleh Indomie sekitar Rp1500, tidak jauh berbeda
dari harga indomie di Indonesia, sedangkan mi instan asal Taiwan dijual dengan harga
mencapai Rp 5000 per bungkusnya. Disamping harga yang murah, indomie juga
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk mi instan asal Taiwan, yaitu
memiliki berbagai varian rasa yang ditawarkan kepada konsumen.Sehingga disinyalir
pihak perindustrian Taiwan mengklain telah melakukan penelitian terhadap produk
Indomie, dan menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena
mengandung beberapa bahan kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan. karena
disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari
peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methylparahydroxybenzoate dan
benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk
membuat kosmetik. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu
tidak memasarkan produk dari Indomie. Permasalahan yang terjadi di negara Taiwan
tersebut sedikit banyak mempergaruhi masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam
mengkonsumsi produk mie instant dalam jangka panjang.
Perlu ditilik dalam kasus di atas adalah adanya perbedaan standar mutu yang
digunakan produsen indomie dengan pemerintahan Thailand yang masing-masing
berbeda ketentuan batas aman dan tidak aman suatu zat digunakan dalam pengawet,
dalam hal ini Indonesia memakai standart BPOM dan CODEX Alimentarius Commission
(CAC) yang diakui secara internasional Namun hal itu menjadi permasalahan karena
Taiwan menggunakan standar yang berbeda yang melarang zat mengandung Methyl P-
Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. hal ini yang dijadikan pokok masalah
penarikan indomie
Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen
Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi
peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan. BPOM juga
telah menyatakan Indomie tidak berbahaya. Direktur Indofood Franciscus Welirang
bahkan menegaskan, isu negatif yang menimpa Indomie menunjukkan produk tersebut
dipandang baik oleh masyarakat internasional, sehingga sangat potensial untuk ekspor.
6
Menurutnya, dari kasus ini terlihat bahwa secara tidak langsung konsumen di Taiwan
lebih memilih Indomie dari pada produk mie instan lain. Hal tersebut menandakan bahwa
(Indomie) laris dijual di Taiwan, sehingga banyak importir yang mendistribusikan.
A Dessy Ratnaningtyas seorang praktisi komestika menjelaskan, dua zat yang
terkandung dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam
benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan
lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk
produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM
Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus
Indomie ini.
Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga
berada didalam kecap dalam kemasan mie instan tersebut, namun kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi. Apabila kadar
nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk dikonsumsi yaitu 250 mg per kilogram
untuk mie instant, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah
dan sangat beresiko terkena penyakit kanker.
Untuk menyikapi hal tersebut PT. Indofood Sukses Makmur harusnya
mencantumkan segala bahan dan juga campuran yang dugunakan dalam bumbu produk
indomie tersebut sehinnga masyarakat/ atau konsumen di Taiwan tidak rancu dengan
berita yang dimuat di beberapa pers di Taiwan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah adalah sebagai berikut:
1. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham dan masyarakat.
2. PT. Indofood berkomitmen untuk menjalankan usahanya sesuai dengan
standar etika bisnis internasional terutama dalam kejujuran, keadilan dan
integritas. Komitmen ini dilaksanakan untuk memastikan kepatuhan PT.
Indofood terhadap peraturan undang undang serta untuk mendapatkan
kepercayaan dari para konsumen, pemegang saham, karyawan dan semua
pemangku kepentingan di PT. Indofood.
3. dalam kasus Etika Bisnis yang terjadi antara PT Indofood dengan Taiwan
adalah adanya perbedaan standar mutu yang digunakan produsen indomie
dengan pemerintahan Thailand yang masing-masing berbeda ketentuan
batas aman dan tidak aman suatu zat digunakan dalam pengawet, dalam
hal ini Indonesia memakai standar BPOM dan CODEX Alimentarius
Commission (CAC) yang diakui secara internasional Namun hal itu
menjadi permasalahan karena Taiwan menggunakan standar yang berbeda
yang melarang zat mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang
di Taiwan. hal ini yang dijadikan pokok masalah penarikan indomie
3.2 Saran
1) Diharapkan pembaca mengetahui tentang Etika Bisnis.
2) Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar
Masyarakat tahu tentang pentingnya etika profesi
8
DAFTAR PUSTAKA