Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM PT INDOFOOD

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Enginering


yang dibimbing oleh :
Mrs. Norma Eka Sari Nastiti, S.T, M.T

Disusun Oleh:

Amalia Asmaraputri A. (420048)


Odies Tasya Dwi N.P (420108)
Valmay Maurilla (420133)

SEKOLAH TINGGI TEKNIK MULTIMEDIA


INTERNASIONAL MALANG
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO JURUSAN
MULTIMEDIA BROADCASTING
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan Rahmat dan Ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Etika Engineering yang berjudul “Etika Bisnis
dalam PT. Indofood”. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam
tentang pengertian etika bisnis dalam PT. Indofood
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami “ETIKA BISNIS DALAM PT GARUDA INDONESIA”.
Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat memenuhi kriteria
tugas yang bapak/ibu dosen berikan serta dapat menjadi nilai tambah untuk penulis. Tak
ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu penulis
menerima kritik positif dari pembaca sebagai perbaikan bagi penulis dimasa yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfat. Akhir kata penulis ucapkan “Terima Kasih”

Malang, 03 Januari 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................3

2.1 3

2.2 3

2.3 Kasus Etika Bisnis di dalam PT Indofood5

BAB III......................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................9

3.2 Saran.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................v

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan Indofood adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman
terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin
pasar dalam industri tersebut. Indofood merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi makanan dan minuman yang telah berdiri sejak tahun 1990 dan
didirikan oleh Sudono Salim, seorang pengusaha Indonesia kelahiran Tiongkok.
Awalnya, perusahaan ini hanya bergerak dalam bidang produksi mie instan dengan
merek dagang Indomie.
Namun, dengan kesuksesan Indomie, perusahaan ini kemudian mengembangkan
bisnisnya dengan mengeluarkan produk-produk makanan dan minuman lainnya.
Pada tahun 1994, Indofood resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan pada tahun
1996, perusahaan ini mulai terlibat dalam bisnis minyak sawit dengan mendirikan
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Pada tahun 2006, Indofood mengakuisisi
perusahaan biskuit besar di Indonesia, Khong Guan. Kemudian, pada tahun 2010,
perusahaan ini membeli saham mayoritas di PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, perusahaan yang bergerak dalam produksi mie instan, biskuit, minuman, dan
makanan ringan. Pada tahun yang sama, Indofood juga mengakuisisi perusahaan
makanan laut bernama PT. Panganjaya Intikusuma. Selain itu, Indofood juga
mengembangkan bisnisnya di luar negeri dengan mendirikan pabrik di berbagai
negara seperti Filipina, Vietnam, dan Nigeria. Pada tahun 2012, Indofood bahkan
masuk dalam daftar Fortune Global 500 sebagai perusahaan dengan pendapatan
terbesar di dunia. Hingga saat ini, perusahaan Indofood telah berkembang menjadi
perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia dengan merek-merek
terkenal seperti Indomie, Chitato, Pop Mie, Sarimi, dan lain-lain. Perusahaan ini
memiliki ribuan karyawan dan pabrik di seluruh Indonesia serta terus berupaya
mengembangkan bisnisnya di pasar global. Seiring dengan keberhasilannya,
Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi produsen makanan dan minuman
terdepan di Indonesia dan dunia serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi
masyarakat dan lingkungan. Dalam mencapai visi tersebut, Indofood selalu
mengutamakan kualitas dan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan. Indofood
dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menjaga integritas dan etika bisnisnya.
1
Dalam menjalankan bisnisnya, Indofood diharapkan untuk mematuhi standar etika
bisnis yang tinggi, termasuk dalam hubungannya dengan pelanggan, karyawan,
mitra bisnis, dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diidentifikasi dalam makalah ini adalah:


1. Pengertian etika bisnis ?
2. Bagaimana etika bisnis di dalam PT Indofood ?
3. Apa saja kasus tentang etika bisnis di dalam PT Indofood

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah untuk membahas secara mendalam tentang:
1. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis
2. Untuk mengetahui bagaimana etika bisnis di dalam PT Indofood
3. Untuk mengetahui apa saja kasus etika bisnis di dalam PT Indofood

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis


Perkataan etika atau seperti lazim disebut etik, berasal dari bahasa latin ethica.
Ethos dalam bahasa Yunani artinya norma-norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku
yang baik. Etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas
dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan
pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya
tersebut karena ada alasan yang jelas atas tindakannya. Etika bermaksud membantu
manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap
tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia
mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena terdapat alasan-alasan dan
pertimbangan dalam setiap tindakannya (Suprapto, 2023).
Etika bisnis dapat dilihat sebagai suatu usaha untuk merumuskan dan menerapkan
prinsip-prinsip dasar etika di bidang hubungan ekonomi antarmanusia. Dapat juga
dikatakan bahwa etika bisnis menyoroti segi-segi moral dalam hubungan antar berbagai
pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis (Maria & Maulana, 2022).
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat. Etika bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham dan masyarakat (Irene Svinarky, 2016).

2.2 Etika Bisnis di dalam PT Indofood


Perusahaan Indofood adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman
terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin pasar
dalam industri tersebut. Banyak hasil produk dari Indofood yang terpapar di rak-rak
supermarket di Indonesia. Indofood memiliki visi yaitu ingin menjadi sebuah perusahaan
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari para konsumen dengan hasil produk
yang berkualitas dan bermutu.
Adapun juga misi dari Indofood yaitu menjadi perusahaan nomor 1 yang dapat
3
bersaing membawa nama Indonesia di kancah internasional. Produk yang dihasilkan
Indofood adalah mie instant atau biasa dikenal dengan indomie, es krim, biskuit,
makanan ringan, pasta gigi, minyak goreng dan semacamnya. Tetapi produk yang paling
dikenal adalah indomie. PT. Indofood berkomitmen untuk menjalankan usahanya sesuai
dengan standar etika bisnis internasional terutama dalam kejujuran, keadilan dan
integritas. Komitmen ini dilaksanakan untuk memastikan kepatuhan PT. Indofood
terhadap peraturan undang undang serta untuk mendapatkan kepercayaan dari para
konsumen, pemegang saham, karyawan dan semua pemangku kepentingan di PT.
Indofood. Ini sangat penting untuk keberhasilan panjang PT. Indofood. Berikut adalah
kode etik perusahaan dari PT. Indofood dalam bisnis internasional.
1. Standar Perilaku PT.
Indofood dalam melaksanakan semua kegiatan menerapkan standar perilaku, semua
dilakukan dengan penuh kejujuran, integritas dan keadilan oleh seluruh karyawan dari
tingkat bawah hingga tingkat atas. Jadi dalam menjalankan usaha PT. Indofood sudah
menerapkan standar perilaku yang jelas yang harus dilaksanakan PT. Indofood.
2. Mematuhi Hukum
Seluruh karyawan dan yang terlibat dalam PT. Indofood mematuhi peraturan perundang-
undangan yang ada, sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam negara tersebut.
3. Karyawan
Para pekerja bekerja sama dengan baik untuk meningkatkan keterampilan dari para
pekerja dan tidak ada perbedaan sehingga semua pekerja dapat meningkatkan
keterampilan masing-masing. Dalam merekrut pekerja tidak memandang suku, ras dan
agama. Semua didasarkan pada kontrak kerja.
4. Pemegang Usaha
PT. Indofood melaksanakan usahanya sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dan sesuai taraf internasional. PT. Indofood akan memberikan kinerja perusahaan
kepada para pemegang saham secara teratur.
5. Mitra Usaha
PT. Indofood berkomitmen untuk menjalin hubungan yang baik dengan mitra usahanya
dengan para pemasok, konsumen dan pelanggan. Dalam menjalankan usahanya PT.
Indofood mengharapkan bahwa para mitra dapat mengikuti dan mematuhi prinsipprinsip
yang berlaku.

4
6. Inovasi
PT. Indofood akan terus berkembang seiring zaman dan memenuhi kemauan dan
keinginan dari para konsumen. Produk yang dibuat akan terus beraneka ragam sesuai
dengan standar keamanan produk. PT. Indofood percaya akan adanya persaingan dalam
bisnisnya, namun persaingan itu harus ketat dan sehat. PT. Indofood dan para
karyawannya akan melakukan persaingan yang sehat sesuai peraturan yang berlaku
diwilayah usaha tersebut.
7. Benturan Kepentingan
PT. Indofood menerapkan sistem yang membuat para pekerja menghindari diri dari
kegiatan pribadi dan kepentingan finansial yang bisa menyebabkan kepentingan pribadi.
Sehingga para pekerja tidak menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan. Sistem
Manajemen Lingkungan PT. Indofood telah menerapkan sebuah sistem yaitu sistem
manajemen lingkungan (SLM). Dimana divisi dari PT. Indofood juga mendapatkan
sertifikat ISO 14001. Jadi PT. Indofood berkomitmen menerapkan sistem SLM ini pada
setiap divisi yang ada.
8. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
PT. Indofood menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja selama melakukan
pekerjaan di PT. Indofood. Dengan menerapkan sistem K3, dimana didalamnya
menjamin keselamatan dan kesehatan dari para pekerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

2.3 Kasus Etika Bisnis di dalam PT Indofood


Sebuah kasus yang ditemukan pada produk pangan berupa Indomie yang
merupakan merek produk mie instant. Di Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga
dipasarkan secara cukup luas dimancanegara seperti Amerika Serikat, Australia, berbagai
negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, hal ini menjadikan Indomie sebagai
salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar Internasional. Di Indonesia
sendiri, sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada
mie instant. Harga Indomie yang cukup ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan
dengan selera Indonesia membuat produk mie instant ini sangat digemari oleh

5
masyarakat.
Kasus Indomie pernah terjadi di negara Taiwan berupa larangan untuk beredar di
Taiwan, persaingan bisnis mi instant sangatlah ketat, disamping produk-produk mi instant
dari negara lain, produk mi instant asal Taiwan pun banyak membanjiri pasar dalam
negeri Taiwan. Harga yang ditawarkan oleh Indomie sekitar Rp1500, tidak jauh berbeda
dari harga indomie di Indonesia, sedangkan mi instan asal Taiwan dijual dengan harga
mencapai Rp 5000 per bungkusnya. Disamping harga yang murah, indomie juga
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk mi instan asal Taiwan, yaitu
memiliki berbagai varian rasa yang ditawarkan kepada konsumen.Sehingga disinyalir
pihak perindustrian Taiwan mengklain telah melakukan penelitian terhadap produk
Indomie, dan menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena
mengandung beberapa bahan kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan. karena
disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari
peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomie adalah methylparahydroxybenzoate dan
benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk
membuat kosmetik. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu
tidak memasarkan produk dari Indomie. Permasalahan yang terjadi di negara Taiwan
tersebut sedikit banyak mempergaruhi masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam
mengkonsumsi produk mie instant dalam jangka panjang.
Perlu ditilik dalam kasus di atas adalah adanya perbedaan standar mutu yang
digunakan produsen indomie dengan pemerintahan Thailand yang masing-masing
berbeda ketentuan batas aman dan tidak aman suatu zat digunakan dalam pengawet,
dalam hal ini Indonesia memakai standart BPOM dan CODEX Alimentarius Commission
(CAC) yang diakui secara internasional Namun hal itu menjadi permasalahan karena
Taiwan menggunakan standar yang berbeda yang melarang zat mengandung Methyl P-
Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. hal ini yang dijadikan pokok masalah
penarikan indomie
Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen
Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi
peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan. BPOM juga
telah menyatakan Indomie tidak berbahaya. Direktur Indofood Franciscus Welirang
bahkan menegaskan, isu negatif yang menimpa Indomie menunjukkan produk tersebut
dipandang baik oleh masyarakat internasional, sehingga sangat potensial untuk ekspor.

6
Menurutnya, dari kasus ini terlihat bahwa secara tidak langsung konsumen di Taiwan
lebih memilih Indomie dari pada produk mie instan lain. Hal tersebut menandakan bahwa
(Indomie) laris dijual di Taiwan, sehingga banyak importir yang mendistribusikan.
A Dessy Ratnaningtyas seorang praktisi komestika menjelaskan, dua zat yang
terkandung dalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam
benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan
lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk
produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM
Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus
Indomie ini.
Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga
berada didalam kecap dalam kemasan mie instan tersebut, namun kadar kimia yang ada
dalam Indomie masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi. Apabila kadar
nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk dikonsumsi yaitu 250 mg per kilogram
untuk mie instant, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah
dan sangat beresiko terkena penyakit kanker.
Untuk menyikapi hal tersebut PT. Indofood Sukses Makmur harusnya
mencantumkan segala bahan dan juga campuran yang dugunakan dalam bumbu produk
indomie tersebut sehinnga masyarakat/ atau konsumen di Taiwan tidak rancu dengan
berita yang dimuat di beberapa pers di Taiwan.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah adalah sebagai berikut:
1. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham dan masyarakat.
2. PT. Indofood berkomitmen untuk menjalankan usahanya sesuai dengan
standar etika bisnis internasional terutama dalam kejujuran, keadilan dan
integritas. Komitmen ini dilaksanakan untuk memastikan kepatuhan PT.
Indofood terhadap peraturan undang undang serta untuk mendapatkan
kepercayaan dari para konsumen, pemegang saham, karyawan dan semua
pemangku kepentingan di PT. Indofood.
3. dalam kasus Etika Bisnis yang terjadi antara PT Indofood dengan Taiwan
adalah adanya perbedaan standar mutu yang digunakan produsen indomie
dengan pemerintahan Thailand yang masing-masing berbeda ketentuan
batas aman dan tidak aman suatu zat digunakan dalam pengawet, dalam
hal ini Indonesia memakai standar BPOM dan CODEX Alimentarius
Commission (CAC) yang diakui secara internasional Namun hal itu
menjadi permasalahan karena Taiwan menggunakan standar yang berbeda
yang melarang zat mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang
di Taiwan. hal ini yang dijadikan pokok masalah penarikan indomie
3.2 Saran
1) Diharapkan pembaca mengetahui tentang Etika Bisnis.
2) Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar
Masyarakat tahu tentang pentingnya etika profesi

8
DAFTAR PUSTAKA

Irene Svinarky, H. L. (2016). Perlindungan Konsumen Terhadap Produk Makanan


Indomie (Mi Instant) Produsen Indonesia. Jurnal Cahaya Keadilan, 4(1), 112.
https://doi.org/10.33884/jck.v4i1.947
Maria, V., & Maulana, A. (2022). Etika Bisnis Di Era Digital Dan Dunia It (Informasi
Dan Teknologi) Dalam Perusahaan Pt. Indofood Tbk. JCI Jurnal Cakrawala Ilmiah,
2(4), 1211–1218.
Suprapto, Y. (2023). Analisa Penerapan Etika Bisnis dalam Bisnis Internasional Pada
Perusahaan… Jurnal Mirai Management Analisa Penerapan Etika Bisnis dalam
Bisnis Internasional Pada Perusahaan Indofood. Jurnal Mirai Management, 8(1),
321–326.

Anda mungkin juga menyukai