0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan20 halaman
Hukum Islam didefinisikan sebagai seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia yang mengikat bagi umat Islam. Terdiri atas syari'ah yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah, dan fiqih yang merupakan pemahaman ulama terhadap syari'ah. Fiqih dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
Hukum Islam didefinisikan sebagai seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia yang mengikat bagi umat Islam. Terdiri atas syari'ah yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah, dan fiqih yang merupakan pemahaman ulama terhadap syari'ah. Fiqih dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
Hukum Islam didefinisikan sebagai seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia yang mengikat bagi umat Islam. Terdiri atas syari'ah yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah, dan fiqih yang merupakan pemahaman ulama terhadap syari'ah. Fiqih dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul, tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini mengikat untuk semua manusia yang beragama Islam. Dalam Islam dikenal dua aturan hukum yang berlaku
Syari’ah menurut asal katanya berarti jalan menuju mata
air. Berdasarkan makna kata itu syari’at Islam berarti jalan yang harus ditempuh seorang muslim. Menurut istilah, syari’ah berarti aturan dan perundang-undangan yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta (Dep. Agama RI, 2001 : 141). Syari’at Islam merupakan jalan yang benar yang menjadi landasan bagi kehidupan umat manusia Lanjutan
Fiqih adalah pemahaman para Ulama terhadap syari’at Islam yang
terkandung dalam sumber hukum Islam (Al-Qur’an dan as-Sunnah) dan mengkodifikasikannya secara sistematis dan praktis, sehingga lebih mudah dipahami. Oleh karena itu fiqih merupakan hasil pemikiran manusia (para Ulama) maka bentuknya tidak tetap, ia berkembang sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia. Selain itu,fiqih dipengaruhi pula oleh pola pemikiran dan metode yang digunakan oleh para Ulama dalam menyusunnya. Fiqih membahas dan memerinci atau mengoperasionalkan hukum-hukum syari’at yang masih bersifat global di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dan bersifat fundamental. Di Indonesia dikenal dua istilah yang menunjukkan perbedaan dalam hukum Islam yakni syari’at Islam yang dalam bahasa Inggris disebut Islamic law dan fiqih Islam disebut Islamic Jurisprudence. Perbedaan antara syari’ah dengan fiqih Syari’ah terdapat dalam al-Qur’an dan kitab Hadits. Jika berbicara tentang syari’ah, maka yang dimaksud adalah firman Allah dan Sunnah Nabi SAW. Sedangkan fiqih terdapat dalam kitab- kitab fiqih. Jika berbicara tentang fiqih yang dimaksud adalah hasil pemahaman manusia yang memenuhi syarat tentang syari’ah. Lanjutan
Syari’ah bersifat fundamental, mempunyai
ruang lingkup yang lebih luas dari fiqih. Fiqih bersifat instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada apa yang disebut perbuatan hukum. Lanjutan Syari’ah adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul SAW karena itu berlaku abadi, sedangkan fiqih adalah karya manusia yang dapat berubah atau diubah dari masa kemasa. Syari’ah hanya satu, sedangkan fiqih mungkin lebih dari satu seperti nampak pada aliran-aliran hukum yang disebut mazhahib atau mazhab- mazhab itu. Syari’ah menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedangkan fiqih menunjukkan keragamannya. Ciri-ciri Hukum Islam
Bagian dari ajaran Agama Islam dan dengan demikian ia bersumber
dari Agama Islam. Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari aqidah dan akhlak Islam. Mempunyai dua istilah kunci yaitu: Syari’ah terdiri dari wahyu Allah dan sunnah Nabi SAW. fiqih yang merupakan hasil pemahaman manusia muslim tentang Syari’ah. Susunannya berlapis yang terdiri dari: (a).Al-Qur’an (b). as-Sunna (c) sirah nabawiyah, (d). Hasil ijtihad manusia (e). Keputusan Hukum berupa amalan-amalan umat Islam Mendahulukan kewajiban dari hak, amal dari pada pahala. Pembagian Hukum Syari’at Islam
1. Hukum ibadah yaitu tata cara dan ritual sakral
yang dilakukan oleh seorang muslim dalam hubungannya dengan Allah SWT, yang ketentuan dan tata caranya sudah tetap tidak mengalami perubahan, seperti tata cara shalat, puasa dan sebagainya. 2. Hukum muamalah dalam arti khusus yang bersifat terbuka untuk dikembangkan oleh umat Islam. . Hukum Mu’amalah Hukum Keluarga (Ahkam al-Ahwal al-syakhsiyyah) yaitu hukum-hukum yang mengatur hak dan kewajiban suami- istri dan anak. Hukum ini dimaksudkan untuk memelihara dan membangun keluarga sebagai unit masyarakat terkecil. Hukum Perdata (al-ahkam al-maliyah) yaitu hukum tentang perbuatan usaha perorangan seperti jual beli (al- ba’ wal ijarah), pegadaian (rahn), penanggungan (kafalah), persyarikatan (syirkah), utang piutang (udayanah), perjanjian (uqud). Hukum perdata ini dimaksudkan untuk mengatur orang dalam kaitannya dengan kekayaan dan pemeliharaan hak-haknya. Lanjutan... 3. Hukum Pidana (al-ahkam al-jinayah) yaitu hukum yang bertalian dengan tindak kejahatan dan sanksi- sanksinya. Tujuan hukum ini untuk memelihara ketenteraman hidup manusia dan harta kekayaannya, kehormatannya dan hak-haknya serta membatasi hubungan antara pelaku tindak kejahatan dengan korban dan masyarakat. 4.Hukum Acara (al-ahkam al-murafa’ah) yaitu hukum yang berhubungan dengan peradilan (al-qada), persaksian (al-syahadah), dan sumpah (al-yamin). Hukum ini bertujuan untuk mengatur proses peradilan guna merealisasikan keadilan antara manusia. Lanjutan ... 5. Hukum Kenegaraan (al-ahkam al-dauliyah) yaitu hukum yang berkaitan dengan hubungan kelompok-kelompok masyarakat di dalam negara dan hubungan antar negara. Tujuan hukum ini adalah untuk membatasi hubungan antar Negara dalam masa damai dan masa perang, serta membatasi hubungan antara umat Islam dengan lainnya dalam suatu Negara. 6. Hukum Ekonomi dan Keuangan (al-ahkam al-iqtishadiyah wal maliyah) yaitu hukum yang berhubungan dengan hak fakir miskin di dalam harta orang kaya, mengatur sumber-sumber pendapatan dan masalah pembelanjaan negara. Tujuan hukum ini adalah untuk mengatur hubungan ekonomi antara orang kaya dengan fakir miskin dan antara hak-hak keuangan Negara dengan perseorangan. Lanjutan 7. Hukum Perundang-Undangan (al-ahkam al dusturiyah) yaitu hukum yang berhubungan dengan perundang-undangan untuk membatasi hubungan hakim dengan terhukum (terpidana), serta menetapkan hak-hak perorangan dan kelompok. Tujuan Umum Hukum Islam Hukum Islam bertujuan untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akherat dengan cara mengambil segala yang bermanfa’at dan meninggalkan segala yang mendatangkan mudarat yaitu segala sesuatu yang tidak bermanfa’at bagi kehidupan manusia. Hukum Islam bertujuan untuk kemaslahatan hidup ruhani, jasmani dan akal, baik bagi manusia individu maupun sosial. Tujuan khusus hukum Islam (Maqashid al-Khamsah) 1. Memelihara Agama : Agama merupakan pedoman hidup bagi manusia yang akan mengantarkannya kepada tujuan yang hakiki. Oleh karena itu menjadi kewajiban setiap umat untuk memeliharanya, agar terpelihara dari berbagai ancaman dari orang-orang yang akan merusak ajarannya, baik akidah, syari’ah maupun akhlak 2. Memelihara jiwa : Jiwa adalah penggerak kehidupan manusia, maka menjadi kewajiban setiap manusia untuk memeliharanya dari kerusakan yang dapat membawa manusia kepada kehancuran kehidupan, misalnya jiwa yang kosong dari nilai-nilai agama akan membawa seseorang kejalan kebinasaan Lanjutan 3.Memelihara akal : akal berfungsi untuk membedakan antara yang benar dengan yang salah. Karena itu akal merupakan alat terpeting bagi setiap manusia untuk membawa hidup menjadikan hidupnya bermanfa’at baik bagi dirinya maupun orang lain. Dengan akal yang sehat dan cerdas setiap orang bisa memanfa’atkan segala yang ada untuk menghasilkan manfa’at bagi kehidupan manusia. Karena itu menjadi kewajiban setiap orang untuk memelihara akalnya agar jangan dirusak. Karena itu Islam melarang perbuatan-perbuatan yang dapat merusak akal, seperti minuman yang mamabukkan dan sebagainya. Lanjutan... 4. Memelihara keturunan : keturunan adalah pelanjut generasi manusia, karena itu kemurnian darah agar dapat di jaga. Hal ini tercermin dalam hubungan darah yang menjadi syarat untuk dapat saling mewarisi (Q.S 4 : 11), larangan-larangan perkawinan yang secara rinci disebut dalam Al-Qur’an (Q. S 4 : 23) dan larangan berzina (Q. S 17 : 32). 5. Memelihara harta : Harta adalah pemberian Allah SWT kepada manusia agar manusia dapat mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupannya. Oleh karena itu manusia wajib memelihara harta yang ia peroleh dengan cara yang halal, artinya sah menurut hukum dan benar menurut ukuran moral. Ruang Lingkup Hukum Islam
1. Hukum Perdata terdiri dari :
Munakahat yaitu hukum yang mengatur segala yang berhubungan dengan perkawinan, perceraian dan akibat- akibatnya. Hukum Mawarits yaitu hukum yang mengatur segala masalah yang berhubungan dengan pewarits, ahli warits dan harta peninggalan serta pembagian warisan. Mua’amalat dalam pengertian khusus yaitu hukum yang mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan manusia dalam masalah jual-beli, sewa menyewa dan lainya. Lanjutan.. 2. Hukum Pidana terdiri dari : Jinayat yaitu hukum yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan yang diancam hukuman baik dalam jarimah hudud (perbuatan pidana yang telah ditentukan bentuk dan batas hukumannya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah) dan Jarimah ta’zir (perbuatan pidana yang bentuk dan ancamannya ditentukan oleh penguasa). Al-Ahkam as-Sulthaniyah yaitu hukum yang membicarakan masalah- masalah yang berhubungan dengan Kepala Negara, Negara, pemerintahan, baik pusat maupun daerah, tentara dan pajak. Siyar, yaitu hukum yang mengatur perang dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama dan Negara lain. Mukhasamat yaitu hukum yang mengatur soal peradilan, kehakiman dan hukum acara. FUNGSI HUKUM ISLAM DALAM MASYARAKAT Fungsi Ibadah Fungsi Amar ma’ruf nahi mungkar Fungsi Zawajir yaitu mengharamkan membunuh dan zina dengan ancaman hukum. Fungsi Tanzim wa islah al-ummah yaitu sebagai sarana mengatur kehidupan sosial umat