Anda di halaman 1dari 10

ADMINITRASI STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu

Oleh :

Bayu
Nadiya
Nur Asiyah Zen 21106051086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan inti dalam menjalani kehidupan di dunia ini karena
dengan pendidikan manusia dapat mengetahui apa yang ingin diketahui, menjadi bisa
apa yang belum bisa. Dengan pendidikan, manusia mampu untuk dapat
berkomunikasi dengan baik danbersosial di tengah – tengah lingkungan masyarakat.
Berarti Pendidikan juga merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh setiap orang. Dengan demikian pendidikan harus dilakukan oleh
semua kalangan masyarakat di negeri ini.
Pendidikan dapat dilakukan dari berbagai cara, belajar sesama teman, keluarga
dan masyarakat. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 No. 20 menerangkan pendidikan
pada tingkat dasar wajib dilakukan oleh setiap masyarakat tanpa ada pungutan biaya.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia salah
satunya adalah meningkatkan mutu pendidik. Dengan adanya sertifikasi guru
diharapkan mutu dan kualitas pendidikan dapat maju dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Dalam upaya ini pemerintah mengharapkan agar setiap
lembaga pendidikan mampu memberikan bibit – bibit bangsa yang cerdas dan
berkompeten untuk mempersiapkan pendidikan dalam era global.
Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pada BAB VI ayat 1 menjelaskan
bahwa seorang pendidik harus mempunyai standar pendidik yaitu kualifikasi
akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 1Dari
peraturan pemerintah ini, dapat di lihat bahwa pemerintah berupaya untuk
meningkatkan mutu pendidik dengan jalan memberikan standar pendidik. Artinya
guru harus mempunyai kriteria kriteria yang telah di tentukan oleh peraturan
pemerintah tersebut meliputi standar kualifikasi akademik berarti guru harus memiliki
ijazah minimal yang sudah ditentukan, kompetensi meliputi kompetensi pedagogi,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Upaya pemerintah bukan hanya memberikan standar minimal bagi seorang
guru tetapi juga memberikan tanggung jawab kepada seorang supervisor untuk
mengawasi dan mengontrol kepada para pendidik tersebut. Dengan tujuan agar
1
Lihat peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 BAB VI ayat 1
peraturan pemerintah sesuai dengan realita. Dari pemaparan latar belakang di atas
maka dalam makalah ini penulis mencoba untuk memaparkan administrasi standar
pendidik dan tenaga kependidikan.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar belkang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa Itu Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
2. Apa saja kualifikasi Adminitrasi Standar pendidik dan tenaga kependidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa Itu Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
2. Untuk mengetahui bagaimana Kualifikasi Adminitrasi Standar pendidik dan tenaga
kependidikan?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik dalam kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) 2 berasal dari kata dasar
didik yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran dan mendapat imbuhan pe- sehingga
menjadi pendidik yang berarti orang yang mendidik. Sedangkan menurut istilah
pendidik berarti orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak
didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik baik potensi
afektif, potensi kognitif maupun potensi psikomotorik. 3 Sementara Suryosubroto4
mengartikan pendidik ialah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan pada peserta didiknya dalam  perkembangan jasmani dan rohaninya, agar
mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat
kedewasaannya mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan
khalifah Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai
makhluk individu yang mandiri.
Pendidik merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab mendidik kepada
anak didiknya untuk mengupayakan perkembangan seluruh potensi yang ada pada
setiap anak didik agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan
memenuhi tingkat kedewasaannya mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai
hamba dan khalifah Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial
dan sebagai makhluk individu yang mandiri.
Dalam UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 2 yang berbunyi : “Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan
kepada masyarakat terutama bagi pendidikan pada perguruan tinggi”. Selanjutnya
dalam ayat 3 berbunyi :”Pendidik yang mengajar dalam satuan pendidikan dasar dan
menengah disebut guru dan pendidik yang mengajar di satuan pendidikan tinggi
disebut dosen.5

2
Lihat http://kbbi.web.id/didik
3
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1992 )hlm. 74
4
SuryoSubroto,Beberapa Aspek Dasar Kependidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1983 ) hlm. 26
5
Lihat UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 2
Jadi yang dimaksud pendidik di sini adalah seorang guru yang ada pada sebuah
lembaga pendidikan yang memberikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didik.
Sebuah lembaga pendidikan selain mempunyai pendidik juga ada tenaga
kependidikan. Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.6
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
penjabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
menyebutkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

B. Kualifikasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Kualifikasi Akademik Guru
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kualifikasi adalah pendidikan khusus
untuk memperoleh suatu keahlian atau keahlian yang diperlukan untuk mencapai
sesuatu ( menduduki jabatan dsb ). Sedangkan akademik memiliki arti akademis.
Jadi kualifikasi akademik adalah keahlian atau kecakapan khusus dalam bidang
pendidikan baik sebagai pengajar pelajaran, administrasi pendidikan dan
seterusnya yang diperoleh dari proses pendidikan.
Kualifikasi akademik diartikan sebagai tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku ( Pasal
28 ayat 2 ).7
a) Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal
Dalam permendiknas no. 16 tahun 2007 sebagaimana di kutip oleh
imam machali Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal
mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman
Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliah (SMA/MA), guru

6
Lihat UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 1
7
Kunandar, Guru Profesional, ( Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007 ), hlm. 72
sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas
luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah
kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), sebagai berikut.
1) Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
2) Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau
psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
3) Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
4) Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
5) Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
6) Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK
Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
b) Kualifikasi guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat
sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum
dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan
kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki
keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang
untuk melaksanakannya.
2. Standar Kompetensi Guru
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Sedangkan menurut
Spencer sebagaimana dikutip oleh Mulyono8 kompetensi adalah karakter
mendasar seorang yang menyebabkan sanggup menunjukkan kinerja efektif atau
superior melakukan suatu pekerjaan.
Kompetensi itu sendiri merupakan seperangkat pengetahuan ketrampilan dan
perilaku tugas yang harus dimiliki. Setelah dimiliki, tentu harus dihayati, di kuasai
dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam
kelas yang disebut pengajaran
Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial, dan
profesional.
a) Kompetensi Pedagogi
Merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran dalam
kepentingan peserta didik. Paling tidak harus meliputi pemahaman wawasan
atau landasan kepemimpinan dan pemahaman terhadap peserta didik. Selain
itu juga meliputi kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan silabus
termasuk perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik serta
dialogis.
b) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.9 Secara objektif mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan
mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
c) Kompetensi sosial

8
Mulyana, Rahasia Menjadi Guru Hebat, ( Jakarta : PT Gramedia Widiasarana, ), hlm. 110
9
Buletin BNSP. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, edisi 3, 2006. hlm. 51
Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali atau masyarakat.
d) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru
yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan


menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata
pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK sebagai berikut.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, ( Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 1992 )
Kunandar, Guru Profesional, ( Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007 )
Mulyana, Rahasia Menjadi Guru Hebat, ( Jakarta : PT Gramedia Widiasarana, ),
SuryoSubroto,Beberapa Aspek Dasar Kependidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1983 )

Buletin BNSP. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, edisi 3, 2006.


UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 2
UU SPN No 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 1
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab Vi Ayat 1
http://kbbi.web.id/didik

Anda mungkin juga menyukai