Anda di halaman 1dari 4

Fakultas : Fakulltas teknik UNP Mata Kuliah : Teknologi Bahan

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan Topik : Pembuatan Beton Uji

Dosen Pengampu : Dr. Iskanda G Rani, M.Pd Nama/NIM : Dwi Silvianti/20061024

1. TUJUAN
Dengan menggunakan peralatan-peralatan dan bahan yang tersedia, mahasiswa
dapat membuat beton uji yang baik sesuai dengan perencanaan / komposisi campuran
beton yang direncanakan.

2. TEORI SINGKAT

  Pembuatan beton uji digunakan untuk mengontrol kualitas beton. Dimana kontrol
kekuatan beton ini ditujukan untuk memproduksi suatu bahan seragam, mempunyai
sifat-sifat yang dituntut dalam suatu pekerjaan.

Dalam pembuatan benda uji, pengambilan bahan beton harus dikerjakan dengan
hati-hati agar terjamin bahwa hasil pengujian cukup dapat menggambarkan keadaan
sebenarnya.

Dalam pembuatan beton uji, pekerjaan-pekerjaan dan pengujian yang dilakukan


adalah sebagai berikut :

1. Mencampur beton dengan cara mekanik atau secara manual.


2. Pengujian konsistensi beton (pengujian slump)
3. Pengujian berat jenis beton segar
4. Pembuatan benda uji
5. Perawatan benda uji.

3. PERALATAN DAN BAHAN


1. Alat
 Beom molen (concrete mixer)
 Mesin pemadat beton (vibrator)
 Literan isi 5 liter
 Slump test set
 Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
 Skop
 Sendok semen
 Tabung (cetakan benda uji)
 Mistar baja
 Gelas ukur
 Baskom dan kain lap.
2. Bahan
 Pasir
 Kerikil
 Semen
 Air
 Oil

4. PETUNJUK PENGUJIAN
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
2. Periksa kadar air pasir bila diperlukan untuk penambahan air campuran pengadukan
3. Bersihkan beton molen dari kotoran-kotoran
4. Siapkan wadah, dan lumasi dengan oli
5. Siapkan slump dan literan serta lumasi dengan oli
6. Lakukan pengadukan dengan cara memasukkan pasir kedalam molen, kemudian
memasukkan kerikil, aduk selama ± setengah menit
7. Masukkan air ± 50 % dari yang dibutuhkan, aduk selama ± setengah menit
8. Masukkan semen dan sisa air yang ± 50% kemudian aduk selama ± 2 menit (sampai
rata)
9. Masukkan kedalam gerobak, dan lakukan pengadukan selama dalam gerobak.
10. Lakukan pengujian slump dengan cara mengisi slump 1/3 bagian dan tumbuk
sebanyak 25 kali
11. Tambah isi slump 1/3 bagian lagi, dan tumbuk sebanyak 25 kali
12. Penuhkan isi slump tumbuk sebanyak 25 kali serta ratakan permukaannya
13. Bersihkan sisa campuran yang bertebaran disekitar alat slump
14. Letakkan alat slump disamping benda uji
15. Ukur beda tinggi slump dengan alat slumpnya
16. Lakukan pengujian BJ beton basah dengan cara berikut
17. Timbang berat literan (A), isi literan dengan adukan beton dan padatkan
18. Ratakan permukaan literan dan bersihkan literan dari kotoran adukan yang meleleh.
19. Timbang berat literan dan beton basah (B)
20. Masukkan isi literan dalam gerobak
21. Bersihkan literan dan isi air sampai penuh dan timbang beratnya air dan literan ( C )
B− A
22. Maka BJ beton basah adalah :
C−A
23. Pencetakan benda uji dilakukan bersamaan dengan pengujian slump dan BJ beton
basah dengan cara berikut :
24. Isi semua tabung sesuai dengan rencana jumlah benda uji
25. Padatkan dengan mesin getar (vibrator) ± 5 detik
26. Masukkan beton slump dan BJ tadi kedalam kubus, kemudian pedatkan dan ratakan
permukaan kubusnya
27. Diamkan selama 1 jam kemudian diberi tanda dan tanggal pencetakan
28. Lakukan perawatan sebagai berikut :
29. Letakkan tabung beton uji yang baru dicetak pada ruangan yang sejuk dan ditutup
dengan goni basah
30. Buka dari cetakan setelah beton berumur ± 12 jam
31. Rendam dalam air selama jadwal pengujian kuat tekan seperti : 7 hari, 14 hari, 21
hari dan 28 hari.

5. LAPORAN
Hasil yang diperoleh dari Pembuatan Beton Uji yaitu :
Liter (A) = 1,030
Liter Air (C) = 5,935
Liter Beton (B) = 12,400
Slump = 9 cm
B− A 12,400−1,030
=
C−A 5,935−1,030
11,37
=
4,905
= 2,318

Anda mungkin juga menyukai