KURIKULUM PENDIDIKAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Kurikulum Pendidikan
Disusun oleh:
Dwi Silvianti
20061024
Dosen Pengampu :
Dr. Indrati K, M.Pd
Kesimpulannya, prinsip dasar perencanaan strategis adalah bahwa itu adalah alat
manajemen, filosofi manajemen, proses yang mengharuskan seseorang untuk memikirkan
masa depan. proses pengambilan keputusan yang diformalkan, proses yang membutuhkan
keterlibatan mereka yang terpengaruh oleh organisasi, dan rencana untuk memandu
organisasi dalam mencapai tujuannya.
Meskipun banyak sekolah telah memasukkan beberapa aspek perencanaan strategis ke
dalam upaya pengambilan keputusan tradisional mereka, pembuat keputusan masa depan dan
pengembang kurikulum harus menjadi lebih sistematis dan berorientasi masa depan karena
mereka membuat keputusan penting yang berkaitan dengan program dan konten kurikuler
dalam masyarakat teknologi yang berubah dengan cepat.
1. Manajemen Berbasis Situs
Konsep dan praktik terbaru lainnya dalam pendidikan yang sering dibahas
bersamaan dengan perencanaan strategis disebut manajemen berbasis situs atau sekolah.
Konsep manajemen ini didasarkan pada premis bahwa mereka yang bekerja di sistem
sekolah lokal adalah orang yang paling dapat memberikan masukan untuk pengambilan
keputusan yang baik dan dengan demikian harus terlibat dalam peran manajemen dalam
sistem sekolah tersebut. Manajemen berbasis situs memungkinkan individu-individu
(kepala sekolah dan guru) kesempatan untuk menggunakan keterampilan, kemampuan,
dan pengalaman mereka selama bertahun-tahun untuk sampai pada solusi terbaik untuk
masalah kurikuler. Agar pengelolaan berbasis lokasi berhasil, tahapan atau konsep kunci
berikut harus menjadi bagian dari keseluruhan proses:
a. Keterlibatan pemangku kepentingan
b. Pelaksanaan pemindaian lingkungan
c. Identifikasi faktor-faktor yang terkait dengan keberhasilan dan kegagalan program
d. Pengembangan pernyataan visi dan misi
e. Identifikasi saat ini dan sumber daya/penghalang masa depan
f. Pengembangan tujuan dan sasaran yang realistis
g. Perumusan rencana tindakan
h. Memantau dan menindaklanjuti kegiatan
Salah satu elemen penting dalam program pengelolaan berbasis lokasi yang efektif adalah
prinsip. Individu ini adalah kunci kepemimpinan yang diperlukan untuk merencanakan dan
menerapkan program manajemen berbasis lokasi yang benar-benar sukses.
6. Keputusan Futuristik
Keputusan yang dibuat oleh perencana kurikulum bersifat futuristik, dengan
dampak yang sebenarnya tidak dirasakan sampai tahun depan atau bahkan sepuluh atau
dua puluh tahun sejak keputusan dibuat. Membuat keputusan yang realistis dan masuk
akal hari ini untuk masa depan adalah salah satu dilema tersulit yang dihadapi para
pengambil keputusan pendidikan. Faktor-faktor yang tidak pasti dan tidak dapat
diprediksi tetapi memiliki pengaruh kuat pada pengembangan kurikulum banyak.
4. Evaluasi
Proses evaluasi merupakan lanhgkah yang sangat penting untukmendapatkan
informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.Evaluasi memegang peranan
yang cukup penting, sebab dengan evaluasi dapat ditentukan apakah kurikulum yang
digunakan sudah sesuai dengan tujuan yangingin dicapai oelh sekolah atau belum. Ada
dua aspek yang perlu diperhatikansehubungan dengan evaluasi. Pertama, evaluasi harus
menilai apakah telahterjadi perubahan tingakah laku siswa sesuai dengan tujuan
pendidikan yangtelah dirumuskan. Kedua, evalusi sebaiknya menggunakan lebih dari
satu alat penilaian dalam suatu waktu tertentu. Dengan demikian , penilaian suatu
program tidak mungkin hanya dapat mengandalkan hasil tes siswa setelsh akhir proses
pembelajaran. Penilaian mestinya membandingkan antara penilaianawal sebelum siswa
melakukan suatu program dengan setelah siswa melakukan program tersebut. Dari
perbandingan itulah akan tampak ada atau tidak adanya perubahan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Ada dua fungsi evaluasi, pertama evaluasi digunakan untuk memperolehdata
tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik. Denga kata lain, bagaimanatingkat
pencapaian tujuan atau tingkat penguasaan isi kurikulum oleh setiapsiswa. Fungsi ini
dinamakan fungsi sumatif. Kedua, untuk melihat efektivitas proses pembelajaran. Dengan
kata lain, apakah program yang disusun telahdianggap sempurna atau perlu perbaikan.
Fungsi ini dinamakan fungsiformatif.
Model Objectives Tyler memandang evaluasi kurikulum sebagai pengukuran
performa siswa terhadap tujuan perilaku yang sudah dirumuskan,masih ada beberapa
model lainnya yang mengacu pada evaluasi terhadapketercapaian goal, yaitu :
a. Hammond, lebih mengkonsentrasikan pada pengaruh faktor institusionaldan
instruksional di dalam mencapai tujuan;
b. Provus , mengkonsentrasikan pada apakah terdapat perbedaan antara pengamatan
kurikulum dan standar atau tujuan yang sudah disepakati