Anda di halaman 1dari 4

 Ujian teori yang baik adalah apakah teori itu dapat memandu

praktik. Praktik yang baik, pada gilirannya, didasarkan pada teori.


Yang kami maksud dengan praktik adalah prosedur, metode, dan
keterampilan terapan. Pengajaran yang sukses menghasilkan
prosedur, metode, dan keterampilan yang dapat diterapkan secara
efektif dalam situasi yang berbeda.
 Orang yang terlibat langsung dengan kurikulum harus berurusan
dengan praktik. Orang-orang ini termasuk administrator,
pengawas, dan guru; ; kurikulum pengembang dan kurikulum
evaluator; penulis buku teks dan pembuat tes; dan individu yang
ditugaskan ke komite kurikulum, lembaga akreditasi, dewan
sekolah, dan lembaga pendidikan lokal, regional, negara bagian,
dan federal. Teori harus dapat diterapkan oleh para praktisi ini,
masuk akal, memiliki kekuatan penjelas, dan dapat diterapkan
berlaku untuk dunia nyata ruang kelas dan sekolah
 Baca literatur. Setiap upaya untuk menggabungkan teori dan praktik harus
didasarkan pada pengetahuan profesional literatur.
 Mengenali itu besar ketentuan. Kurikulum ahli teori dan praktisi harus
mengenali dan setuju di konstruksi utama , konsep, dan pertanyaan untuk
diskusi.
 Periksa kebenaran teori yang ada. Teori yang ada harus dianalisis dari segi
validitas , akurasi , asumsi, logika, koherensi, generalisasi, nilai, dan bias.
 Hindari mode. Iseng-iseng dan "topik hangat" tidak boleh diperkenalkan
kepada praktisi dengan kedok teori, reformasi, atau inovasi baru. Ketika
publikasi atau konferensi profesional memperkenalkan program atau metode
baru, program atau metode tersebut harus dievaluasi sebelum diadopsi.
 Meluruskan teori dengan praktek. Teori harus menjadi dipertimbangkan di
dalam itu konteks dari ruang kelas dan sekolah; itu harus mudah berlaku.
 Teori tes . Jika sebuah teori kredibel dan masuk akal , maka harus diuji
secara empiris dengan mencobanya dalam praktik dan dengan mengukur
hasilnya. Sebuah teori pertama-tama harus diterapkan dalam skala kecil dan
melibatkan perbandingan eksperimen dan kontrol sekolah.
 Menafsirkan teori. Sebuah teori harus diuji dalam situasi yang realistis. Itu
harus dievaluasi di sekolah untuk setidaknya satu tahun dan idealnya selama
tiga tahun.
 Memodifikasi teori; mengurangi kompleksitasnya. Teori adalah konstruksi
yang dapat digeneralisasikan yang didukung oleh bahasa atau data
kuantitatif. Meskipun demikian, teori harus dimodifikasi dari kertas ke
praktik, dari dunia abstrak ke dunia konkret, dan dari konsep kompleks ke
istilah awam. Ketika kita mempraktikkan teori, kita melibatkan banyak
orang-orang dan sumber daya ke membuat dia kerja. Teori harus menjadi
diubah ke setelan orang jika dia adalah untuk berpindah dari ide ke tindakan.
 Tujuan sekolah itu ada 5

1. Saran dari spesialis atau guru mata pelajaran

2. Studi kehidupan kontemporer

3. Penggunaan psikologi pembelajaran

4. Penggunaan filsafat

5. Stuudi peserta didik

Jadi disimpulkan dari pandangan tyler ini adalah proses yang tidak
pernah berakhir dan semakin kaya perkembangan anak semakin baik pula
kwalitas proses pendidikan msyarakat pada umumnya.
 Idealisme

Tugas pendidik adalah membangkitkan pengetahuan yang memiliki


kesadaran, karena itu belajar melibatkan mengingat, dan belajar dengan ide.
Pendidikan yang idealis lebih menyukai susunan dan pola ilmu pengetahuan
dalam kurikulum yang berhubungan dengan ide dan konsep satu sama lain.
 Realisme
Kaum realisme menekankan kurikulum berisi mata pelajaran yang
diorganisasi secara terpisah. menurut realisme yang sangat penting adalah
membaca, menulis dan aritmatika. Tetapi, bagi kaum realisme kebenaran
dan kenyataan berasal dari sains dan seni.
 Pragmatisme
Menurutnya pendidikan adalah proses meningkatkan bukan menerima
kondisi kemanusiaan. Kaum ini menganggap proses pembelajaran sebagai
proses merekonstruksi pengalaman sesuai metode ilmiah, karena itu belajar
harus secara aktif baik individual maupun kelompok dalam menyelesaikan
masalah.
 Eksistensialisme
Menurut kaum ini manusia dihadapkan kepada berbagai pilihan dalam
situasi yang dihadapinya. Kaum ini lebih menyukai belajar secara bebaas
untuk memilih apa yang ingin dipelajari dana pa yang dianggapnya benar,
karena itu pembelajarannya lebih banyak diskusi tentang apa yang
dianggapnya benar.

Anda mungkin juga menyukai