Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP

JUDUL MATERI : PROFESI KEGURUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM


NAMA : Ardian Majid Mahfuzi
NIM 204220243
KELAS : 3H PGM
NO Butir Refleksi Respon/Jawaban

Peta konsep
(pengertian,
peran,fungsi dan
tugas,
karakteristik
guru, kode etik)

A. Pengertian
Pendidik adalah orang yang tugasnya mendidik.
Sedangkan dalam pengertian khusus – perspektif falsafah
pendidikan Islami – pendidik adalah orang yang bertugas
untuk mengingatkan dan meneguhkan kembali perjanjian
suci
(syahadâh) yang pernah diikrarkan manusia di hadapan
Tuhannya. Untuk melakukan tugas itu, maka pendidik
haruslah seorang yang memiliki al-'Ilm wa al-adâb, yang
dengan al-'Ilm dan adab tersebut ia mampu mengantarkan
dirinya pada syahadâh terhadap Tuhan, sehingga ia layak
menempati posisi sebagai pemelihara dan pembimbing
manusia untuk mengingatkan dan meneguhkan kembali
perjanjian atau syahadâh primordialnya terhadap Allah Swt.
(Al Rasydin dan Nizar, 2005).

B. Peran, fungsi dan tugas


Al Rasyidin (2006: 14) memaparkan dalam Islam,
mendidik dipandang sebagai suatu tugas yang sangat mulia.
Karenanya, Islam menempatkan orang-orang yang beriman
dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila
dibanding dengan manusia lainnya. Mengapa demikian?
Karena orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
(ulama) pada dasarnya merupakan penerus tugas-tugas para
nabi dan rasul untuk mendidik umat manusia.
Pendidik muslim dilihat dari fungsinya, bukanlah
hanya sebagai pribadi yang berwibawa terhadap manusia
didiknya, melainkan juga sebagai pembawa/pendukung
norma-norma Islami yang meneruskan tugas dan misi
kerasulan para Rasulullah, sebagai pendidik utama,
mencontoh sifat-sifat Allah sebagai Maha Pendidikan
sekalian alam. , tugas utama yang harus diemban pendidik
pada dasarnya adalah mengenalkan dan meneguhkan
kembali ‘perjanjian suci’ manusia terhadap Allah Swt.
C. Karakteristik guru
Ibnu Muqaffa menyatakan bahwa guru yang baik
adalah guru yang mau berusaha memulai dengan mendidik
dirinya, memperbaiki tingkah lakunya, meluruskan
pikirannya dan menjaga kata-katanya terlebih dahulu
sebelum
menyampaikan kepada orang lain.
Menurut An-Nahlawi (1992: 239-246) karakteristik
seorang pendidik Muslim sebagai berikut.
1. Mempunyai watak dan sifat Rabbaniyah yang terwujud
dalam tujuan, tingkah laku, dan pola pikirnya. Jika pendidik
telah memiliki sifat rabbani, maka dalam semua aktivitas
edukasi, ia akan berupaya menjadikan para peserta didiknya
menjadi insan rabbani pula.
2. Bersifat ikhlas. Dengan profesi sebagai pendidik dan
dengan keluasan ilmunya, ia bertugas hanya untuk mencari
keridaan Allah Swt. dan menegakkan kebenaran.
3. Bersifat sabar dalam mengajarkan berbagai pengetahuan
kepada peserta didik. Sebab, mendidik itu memerlukan
pelatihan dan pengulangan, variasi metode, dan melatih jiwa
peserta didik dalam memikul beban. Aktivitas mendidik
harus dapat melahirkan hasrat dalam diri peserta didik untuk
menyerap pengajaran ke dalam jiwa dan menerapkan atau
mengamalkannya dalam perbuatan.
4. Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya. Tanda
kejujuran itu adalah menerapkan terlebih dahulu apa-apa
yang akan diajarkan kepada peserta didik ke dalam dirinya
sendiri. Sebab, jika ilmu dan amal sejalan, maka peserta
didik akan mudah meniru dan mengikuti dalam setiap
perkataan dan perbuatan.
5. Senantiasa membekali diri dengan ilmu dan kesediaan diri
untuk terus mengkajinya. Sebab Allah Swt. memerintahkan
kepada para rasul dan orang-orang rabbani untuk senantiasa
belajar.
6. Mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi
yang sesuai dengan prinsip-prinsip penentuan metode
mengajar yang selaras dengan materi pengajaran dan situasi
pembelajaran.
7. Mampu mengelola siswa, tegas dalam bertindak, dan
berperilaku proporsional.
8. Mengetahui kehidupan psikis para peserta didik sesuai
dengan masa perkembangannya, sehingga ia dapat
memperlakukan mereka sesuai dengan kondisi atau
keberadaannya.
9. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan
dunia yang memengaruhi jiwa, keyakinan, dan pola berpikir
peserta didik.
10. Bersikap adil terhadap para peserta didiknya. Adil dalam
hal memberikan penilaian, adil dalam hal menegakkan
kedisiplinan, adil dalam hal memberikan sanksi atau
hukuman dan sebagainya.

D. Kode etik
Dalam perspektif Islam, kode etik secara kebahasaan
berarti ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata
susila dan akhlak. Akhlak itu sendiri disebutkan Ibn
Miskawaih dan Al-Ghazali adalah ekspresi jiwa yang tampak
dalam perbuatan dan meluncur dengan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Nata, 2003: 137).
Selanjutnya dijelaskan oleh Nata bahwa kode etik atau
akhlak adalah tingkah laku yang memiliki lima ciri sebagai
berikut.
1. Tingkah laku yang diperbuat itu telah mendarah daging
dan menyatu menjadi kepribadian yang membedakan antara
satu individu dengan individu lainnya.
2. Tingkah laku tersebut sudah dapat dilakukan dengan
mudah dan tanpa memerlukan pemikiran lagi. Hal ini
sebagai akibat dari keadaan perbuatan tersebut sudah
mendarah daging.
3. Perbuatan yang dilakukan itu timbul bukan atas tekanan
dari orang lain.
4. Perbuatan yang dilakukan berada dalam keadaan yang
sesungguhnya bukan berpura-pura atau bersandiwara.
5. Perbuatan tersebut dilakukan atas niat semata-mata karena
Allah, sehingga perbuatan dimaksud bernilai ibadah dan
kelak mendapatkan balasan pahala dari Allah Swt.

Daftar materi
yang sulit
2 Karakteristik guru
dipahami pada
buku yang dibaca
Daftar materi
yang sering
mengalami
3 Funfsi, peran dan tugas
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Quiz materi 7
1. Jelaskan tantangan apa saja yang dihadapi oleh guru pada abad 21?
Jawab :

1. Abad 21 ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat. Hal ini membawa dampak
yang signifikan terhadap pendidikan, termasuk tantangan yang dihadapi oleh guru.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru pada abad 21:
a. Diversitas siswa
Di abad 21, siswa datang dari latar belakang yang beragam, baik dari segi
budaya, ekonomi, maupun sosial. Hal ini menuntut guru untuk mampu
memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
masing-masing siswa.
b. Perubahan kurikulum
Kurikulum pendidikan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
zaman. Guru dituntut untuk mengikuti perkembangan kurikulum tersebut agar
dapat memberikan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa.
c. Peningkatan penggunaan teknologi
Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk
pendidikan. Guru dituntut untuk mampu menggunakan teknologi dalam
pembelajaran agar dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan
menarik bagi siswa.
d. Tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja
Di abad 21, dunia kerja menuntut lulusan yang memiliki keterampilan abad 21,
seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, bekerja sama, dan berkomunikasi.
Guru dituntut untuk mampu mengembangkan keterampilan abad 21 tersebut pada
siswanya.
e. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Pemerintah dan masyarakat menuntut peningkatan kualitas pendidikan. Guru
dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya agar dapat
menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai