Anda di halaman 1dari 2

1.

Problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia pada masa pandemi
Covid-19, antara lain, yaitu:

Sebelum pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia kegiatan pembelajaran di sekolah,


madrasah, dan perguruan tinggi dilaksanakan secara offline/luring. Namun, ketika terjadi
pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara online/daring. Kemudian
setelah kasus pandemi Covid-19 melandai pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengizinkan sekolah dan
perguruan tinggi untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

2. Rendahnya Tingkat Minat Baca di Indonesia

Di tingkat Internasional, Indonesia memiliki indeks membaca 0,001. Hal itu Berarti dalam
setiap seribu orang, hanya satu orang yang memiliki minat baca Tinggi. Rata-rata anak
Indonesia berada pada urutan membangun hipotesis, serta

Mengemukakan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia. Konsep yang Mungkin
bertentangan dengan Kajian PIRLS (Progress in menemukan informasi Yang rumit dalam teks
International Reading Literacy Study) ini menempatkan

Siswa harapannya sendiri. Melalui membaca, anak-anak Indonesia dalam Menguasai bahan
seseorang dapat menggali informasi, bacaan juga rendah, yaitu 30 persen saja dari
mempelajari pengetahuan, memperkaya materi bacaan Karena mereka mengalami
pengalaman, mengembangkan wawasan, dan kesulitan dalam menjawab soal-soal bacaan
mempelajari segala sesuatu.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia sendiri dipengaruhi oleh berbagai Faktor.
Beberapa masalah yang mendorong rendahnya keinginan untuk Membaca antara lainyaitu:

1. Lemahnya sarana dan prasarana Pendidikan.

2. Kurangnya pengelolaan perpustakaan dan koleksi buku.

3. Kurangnya dukungan keluarga.

Berikut adalah upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat :

1. Meluangkan waktu untuk membaca

2. Memilih bahan bacaan yang baik, ditinjau dari norma-norma Kekritisan yang
mencakup norma-norma estetika, sastra, dan moral.

3. Tema “Menjadi Pelajar yang Unggul”

Assalamualaikum

Wr. Wb.Hadirin yang


Saya hormati,

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena.
Limpahan rahmat dan hidayah nya kita dapat berkumpul pada hari ini, saya Ucapkan banyak terima
kasih atas kesempatan yang telah di berikan kepada saya Untuk menyampaikan sebuah pidato saya
yang Berjudul “Menjadi Pelajar yang Unggul”.

Banyak orang beranggapan menjadi siswa unggul itu tidak mudah. Memang benar sulit bagi
kita yang tidak mengetahui sepeti apa saja tips dan trik Untuk menjadi murid berprestasi. Untuk itu
saya sediakan beberapa tips yang Dapat kita praktekan agar nilai kita dalam pelajaran dapat melejit
dengan cepat (tentunya dengan niat motivasi yang kuat).

Konsentrasi dan fokus dengan berkonsentrasi kita akan melatih otak kita Untuk lebih
menangkap materi yang diberikan. Fokus berguna untuk mencari Celah ke janggelan dari materi
tersebut hingga dapat menimbulkan pertanyaan Dalam pikiran kita. Mendengarkan selain
berkonsentrasi kita harus mendengarkan Dengan sesama materi yang diterangkan. Jangan bicara
sendiri membuat citra Negatif pada diri kita. Jangan malas karena malas membuat otak kita merasa
Berat untuk mengerjakan pekerjaan. Maka dari itu kita kita harus Meninggalkan Sikap buruk ini
harus dibuang jauh – jauh. Karena malas hanya akan membuat Anda tertinggal. Catat semua materi
mencatat materi pelajaran telah membuat Kita melakukan 3 hal sekaligus karena dengan mencatat
berarti kita mendengar, Menulis, dan berfikir.

Dan tuntutlah ilmu dengan terus belajar, baik di bangku formal sekolahan Atau dunia
organisasi seperti karang taruna dan organisasi-organisa pemuda lainnya. Mari menjadi Agen Of
Change. Agen perubahan bangsa. Bangsa ini harus Lebih baik dari hari kemarin, kita harus lebih baik
dari pada pendahulu-pendahulu Kita. Kita giring bangsa ini menjadi bangsa yang maju, bukan lagi
bangsa budak Dan budak diantara bangsa-bangsa.

Dan yang terakhir sudah menjadi tugas kita untuk membentuk pelajar yang Unggul. Pelajar
unggul pasti bisa, asalkan mereka diberikan kesempatan untuk Membuktikan diri mereka. Tak jarang
mereka memutuskan untuk antipati Terhadap lingkungan dan memutuskan untuk tidak mau berbuat
apapun bagi Masyarakat, apalagi bagi negara hanya karena mereka dianggap remeh dan tidak
Diberikankesempatan. Oleh karena itu, kita harus mendukung mereka selalu. Jangan antipati
terhadap kesalahanasalkan kesalahan kita gunakan untuk Memperbaiki diri.

Demikianlah pidato yang saya dapat sampaikan. Kami mohon maaf jika ada kekurangan
selama acara kegiatan pembukaan ini, semoga Tuhan Yang Maha Esamemberkati niat baik
kita. Aamiin

Anda mungkin juga menyukai