Anda di halaman 1dari 19

LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 4

KEGIATAN BELAJAR (KB) 1

Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 1 dengan judul Strategi layanan bimbingan klasikal
atau lintas kelas. Dengan demikian Anda telah memahami tentang konsep layanan bimbingan klasikal atau
lintas kelas, bagaimana konsep manajemen kelas, strategi manajemen kelas dan teknik yang dapat
diaplikasikan dalam layanan bimbingan klasikal. Hal penting yang telah Anda pelajari dari Kegiatan
Belajar 1 ini adalah:
 Layanan bimbingan klasikal atau lintas kelas dirancang untuk merespon kebutuhan dan minat tertentu dari
sekelompok konseli. Konseli yang mempunyai kebutuhan dan minat yang relatif sama ini selanjutnya
dibentuk dalam suatu kelompok (kelas) bimbingan, untuk membantu mereka agar tercegah dari
permasalahan yang mungkin muncul dan dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan mereka sesuai
dengan kebutuhan dan minat yang telah terungkap.
 Konsep bimbingan klasikal ataupun bimbingan lintas kelas, dipandang dari sisi strategi dalam mengelola
konselinya maka perlu konsep yang lebih jelas tentang bagaimana konselor dalam mengelola konsep kelas
atau manajeman kelas
 Manajemen kelas merupakan upaya yang dilakukan konselor untuk membangun lingkungan kelas yang
membuat siswa nyaman mengikuti bimbingkan klasikal
 Manajemen kelas mencoba menciptakan lingkungan bimbingan klasikal yang membuat perilaku siswa
senantiasa on-task atau selalu terfokus pada kegiatan kelas, konselor tidak boleh hanya memfokus pada
topik atau konten bimbingan klasikal saja, melainkan juga dituntut untuk mampu memberikan perhatian pada
sisi sosial-emosional siswa di kelas
 Terkait dengan model pembelajaran berpusat pada guru atau konselor, setidaknya terdapat tiga metode
instruksional yang dapat diaplikasikan konselor dalam kegiatan bimbingan klasikal, yakni presentasi dan
penjelasan, pengajaran langsung, dan pengajaran konsep.
 Terkait dengan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, setidaknya terdapat tiga metode yang dapat
diaplikasikan dalam bimbingan klasikal, yakni cooperative learning, problem based learning, dan diskusi
kelas.
 Konselor perlu pertimbangan yang matang dalam memutuskan metode bimbingan klasikal yang akan
digunakan dengan memperhatikan tujuan, jenis materi atau pengetahuan yang disampaikan, dan bagaimana
siswa akan belajar
Tes Formatif KB 1
1. Memahami esensi menajeman kelas sangat penting bagi seorang guru bimbingan dan konseling agar tidak
malpraktik dalam penerapannya di layanan klasikal. Salah satu bentuk pemahaman yang salah dalam
manajemen kelas adalah …
a. Manajemen kelas merupakan strategi yang mengatur tentang tindakan atau langkah yang harus
dilakukan konselor
b. Manajemen kelas dilakukan untuk menciptakan lingkungan bimbingan klasikal yang kondusif dan
menguntungkan konselor
c. Salah satu indikator keberhasilan manajemen kelas adalah perilaku on-task siswa dalam mengikuti
bimbingan klasikal
d. Manajemen kelas menuntut konselor fokus pada situasi sosial-emosional siswa daripada isi bimbingan
klasikal

2. Sering kali guru bimbingan dan konseling di sekolah menerapkan pemahaman yang salah dalam
menerapkan menajeman kelas walaupun mungkin dengan maksud pengkondisian kelas atau pencapaian
tujuan yang optimal, bentuk pemahaman yang salah adalah sebagai berikut …
a. Meningkatkan jumlah waktu siswa yang dihabiskan untuk fokus dan memperhatikan bimbingan klasikal
b. Menurunkan perilaku off-task siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal
c. Mengarahkan perilaku siswa supaya diam dalam mengikuti bimbingan klasikal
d. Mencegah terjadinya permasalahan emosional yang diakibatkan dari kegiatan bimbingan
klasikal

3. Seorang konselor perlu memahami bahaimana implikasi dari prinsip penataan lingkungan fisik yang baik
dan benar agar tercipta kondisi yang kondusif serta sesuai dengan tujuan awal pemberian layanan yaitu…
a. Konselor berusaha di posisi yang memungkinkan dia mengamati semua siswa dalam kelas
b. Konselor mengecek apakah tempat duduk siswa memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan temannya
apabila tidak dapat melihat presentasi konselor
c. Konselor melarang siswa berada di tempat-tempat strategi, seperti meja guru
d. Konselor meminta siswa yang tidak dapat melihat presentasi atau pemaparanya untuk diam agar tidak
mengganggu siswa lain

4. Adakalanya seorang guru bimbingan dan konseling dalam memilih metode untuk layanan klasikal dilakukan
dengan alasan yang salah walaupun di maksudkan dengan semangat positif yaitu …
a. Cara siswa belajar
b. Jenis pengetahuan yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
c. Tujuan bimbingan klasikal
d. Kepraktisan langkah pelaksanaannya

5. Hal yang membedakan antara tahap pendalaman belajar dengan latihan mandiri dalam metode pengajaran
langsung adalah …
a. Pendalaman belajar dilakukan dengan memberi pertanyaan yang menguji pemahaman siswa, sedangkan
latihan mandiri dilakukan dengan meminta siswa mempraktikkan pengetahuannya
b. Pendalaman belajar dilakukan dengan memberi Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan latihan mandiri
dilakukan dengan membuat pertanyaan sendiri untuk dijawab
c. Pendalaman belajar dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan konsep siswa, sedangkan latihan
mandiri dilakukan untuk mengeksplorasi tingkat penguasaan siswa terhadap konsep yang dipelajari
d. Tidak ada pilihan jawaban yang benar

6. Tidak semua kegiatan bimbingan klasikal dengan metode diskusi termasuk pembelajaran kooperatif. Hal
yang menjadi kekhasan pembelajaran kooperatif dibanding dengan diskusi adalah …
a. Setiap siswa memiliki tanggung jawab yang sama dalam belajar
b. Jumlah kelompok yang besar
c. Lebih menekankan kerjasama dan mencari konsensus
d. Anggota kelompok selalu berasal dari latar belakang yang homogen
7. kegagalan penerapan metode jigsaw dalam layanan klasikal disebabkan karena kesalahan guru bimbingan
dan konseling dalam menerapkan prosedur atau langkah dalam penerapanya bentuk kesalah yang sering
dilakukan guru bimbingan dan konseling diantaranya adalah...
a. Membentuk kelompok kecil sebagai kelompok asal
b. Menyuruh siswa membantuk kelompok ahli
c. Meminta siswa mengajarkan materi yang dipelajarinya di kelompok ahli kepada temannya sekelompok
d. Meminta kelompok ahli mempelajari semua pokok bahasan di hari itu

8. Banyak sekali guru dilapangan yang salah dalam mengaplikasikan metode STAD dan Jigsaw. Hal ini
dikarenakan guru tidak dapat membedakan antara metode satu dengan yang lain sebagaimana dibawah
ini…
a. Metode STAD lebih kompleks prosedurnya daripada metode Jigsaw
b. Mendorong kelompok ahli melakukan investigas tentang manfaat efikasi diri dalam belajar
c. Pencapaian kinerja siswa dalam memberkan modul atau bahan latih dibandingkan
d. Setiap siswa dalam kelompok diminta mempelajari semua materi yang terdapat dalam
bimbingan klasikal

9. Berikut ini adalah hal-hal yang memungkinkan dilakukan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan klasikal
dengan metode pembelajaran berbasis masalah …
a. Menyusun video profil efikasi diri siswa yang berprestasi
b. Membuat infografis tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efikasi diri siswa
c. Menelaah manfaat efikasi diri dalam belajar hanya dari perspektif psikologi pendidikan
d. Membuat hipotesis penelitian tentang efikasi diri dan prosedur pengujiannya

10. Saat menggunakan metode curah gagasan tanpa disadari kadangkala terjadi kondisi yang tidak diinginkan
akan tetapi ada aktifitas yang perlu seorang konselor hindari yaitu...…
a. Melarang anggota kelompok memberi komentar negatif atas pendapat orang lain
b. Memberi dorongan kepada semua anggota kelompok untuk mengembangkan ide-ide positif
c. Fokus pada kesediaan mengemukakan pendapat
d. Segera analisis pendapat anggota kelompok sehingga diketahui pendapat siapa yang lebih efektif

Kunci Jawaban KB 1
1 D 6 B
2 C 7 D
3 A 8 A
4 A 9 C
5 A 10 C
LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR (KB) 2

Rangkuman
Bimbingan kelompok merupakan suatu proses yang mana Guru Bimbingan dan Konseling terlibat
dalam hubungan dengan sejumlah klien pada waktu yang sama. Bimbingan kelompok
memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi
pengembangan pribadi dan/atau pengentasan masalah individu yang menjadi peserta.
Tujuan umum bimbingan kelompok untuk pengembangan kemampuan sosialisasi terutama
berkomunikasi. Sedangkan tujuan khusus bimbingan kelompok adalah pengembangan perasaan,
pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap dalam komunikasi verbal maupun nonverbal.
Kerahasiaan, kesukarelaan, dan keputusan diambil oleh klien sendiri merupakan tiga etika dasar
konseling (Munro,Matchei dan Small). Pada layanan bimbingan kelompok ketiga etika itupun
diterapkan. Media dalam bimbingan dan konseling kelompok adalah terwujudnya dinamika
kelompok yang merupakan sinergi dari semua faktor yang ada dalam suatu kelompok; artinya
merupakan pengerahan secara serentak semua faktor yang dapat digerakkan dalam kelompok itu.
Dinamika dimaknai juga sebagai suatu metoda dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai-
nilai kerjasama kelompok. Artinya metoda dan proses dinamika kelompok ini berusaha
menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan individu-individu
yang belum saling mengenal satu sama lain, menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,
satu norma dan satu cara pencapaian berusaha yang disepakati bersama.Peranan pemimpin
disesuaikan dengan sifat dan tujuan kelompok itu. Setiap pemimpin kelompok (dalam hal ini Guru
Bimbingan dan Konseling) harus menguasai dan mengembangkan kemampuan (keterampilan dan
sikap yang memadai untuk terselenggaranya proses kegiatan kelompok secara efektif). Pemimpin
kelompok harus terus menerus mengikuti perkembangan kelompok itu dan mengetahui secara
tepat tingkat kesiapan anggota-anggota kelompok. Di samping itu pemimpin kelompok
berkewajiban mendengarkan secara aktif segenap apa yang diutarakan oleh anggota kelompok dan
menangkap dengan baik bagaimana anggota itu memandang dirinya sendiri. Hal itu semua dapat
menjadi bahan yang amat penting bagi pemimpin kelompok dalam menjalankan fungsi dan
peranannya. Dengan kata lain seorang pemimpin kelompok tidaknya hanya membutuhkan
keterampilan melainkan juga kepribadian atau karakter yang berkualitas guna memenuhi
tanggungjaawab dan perannya sebagai konseor kelompok.Kekuatan bimbingan kelompok sebagai
salah satu layanan, adalah praktis, sebagai ajang latihan untuk mengubah perilaku dapat
digunakan untuk belajar mengekspresikan perasaan, menunjukkanperhatian pada orang lain,
berbagi pengalaman, dan meningkatkan kepercayaannya pada orang lain, memberi kesempatan
mempelajari ketrampilan sosial, saling memberi bantuan, menerima bantuan, dan berempati,
bertindak atau mempunyai manfaat sebagai miniatur sosial untuk mempraktikkan dan menguasai
perilaku-perilaku baru dalam satu situasi yang hampir sama dengan lingkungan yang
sebenarnya, dengan bimbingan kelompok individu mencapai tujuan, dan berhubungan dengan
individu-individu lain dengan cara yang produktif dan inovatif.Di samping memiliki kekuatan,
bimbingan kelompok juga memiliki keterbatasan sebagai berikut : tidak semua individu cocok
berada dalam kelompok, tidak semua individu bersedia terbuka dan jujur menceritakan persoalan
pribadinya, kurang mendapat perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya, individu
mengharap terlalu banyak dari kelompok, kelompok sering dijadikan sarana untuk mencapai
suatu tujuan, peran Guru Bimbingan dan Konseling lebih kompleks, sulit terbina kepercayaan,
Guru Bimbingan dan Konseling pada bimbingan kelompok dan konseling kelompok
membutuhkan latihan intensif dan khusus, kelompok tidak selalu efektif untuk semua
orang.Terdapat empat tahapan bimbingan kelompok yaitu pembukaan, transisi, inti, dan
penutupan. Beberapa teknik yang dapat digunakan diantaranya adalah diskusi kelompok,
sosiodrama, psikodrama, dan homeroom. Metode diskusi kelompok adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana seorang guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk
mengadakan percakapan guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternative pemecahan atas masalah.Sosiodrama atau permaian peran mengisyaratkan
setiap anggota kelompok diajak untuk melakukan serangkaian peran yang mencerminkan
kehidupan nyata atau perilaku-perilaku sosial yang menjadi kepedulian bersama setiap anggota.
Dari peran yang dimainkan dilakukan diskusi dan pembahasan secara mendalam untuk
mendapatkan insight sehingga menjadi bahan pembelajaran sekaligus refleksi bagi setiap anggota.
Sedangkan psikodrama merupakan permainan peran yang dimaksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada
dirinya, menyatakan kebutuhan- kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-
tekanan terhadap dirinya. Perbedaan yang paling mendasar dalam sosiodrama dan psikodrama
dalah bagaimana nilai sosial ditekankan lebih dalam sosiodrama sedangkan psikodrama
pengembangan diri melalui konsep psikis akan pemenuhan kebutuhan menjadi dasar
perlakuan.Teknik penciptaan suasana kekeluargaan (homeroom) adalah teknik untuk mengadakan
pertemuan dengan sekelompok siswa di luar jam-jam pelajaran dalam suasana kekeluargaan, dan
dipimpin oleh guru atau Guru Bimbingan dan Konseling. Dalam hal ini yang ditekankan adalah
terciptanya suasana yang penuh kekeluargaan seperti suasana di rumah yang menyenangkan dan
akrab, sehingga siswa merasa aman dan diharapkan siswa bersedia mengungkapkan masalahnya
yang tidak dapat diungkapkan di kelas pada waktu jam pelajaran bidang studi.
Tes Formatif KB 2
1. Pemimpin kelompok yang efektik memiliki peranan dan fungsi, baik dalam bimbingan maupun konseling
kelompok, kecuali ....
a. Moderator dalam memberikan rangsangan emosi
b. Membantu mengambil keputusan bagi anggota
c. Mengekspresikan fungsi eksekusi
d. Memberikan penjelasan, klarifikasi, memberikan kerangka kerja

2. Layanan bimbingan kelompok berjalan dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai
tujuan layanan bimbingan. Anggota secara langsung terlibat dan menjalani dinamika kelompok dalam
bimbingan kelompok akan dapat mencapai tujuan ganda, yaitu ...
a. Kemampuan beradaptasi dan diperolehnya berbagai informasi
b. Kemampuan beradaptasi dan diperolehnya berbagai keterampilan
c. Kemampuan inetraksi dan diperolehnya berbagai kecakapan hidup
d. Kemampuan sosialisasi dan diperolehnya cara berpikir tingkat tinggi

3. Asas ini jika benar-benar dilaksanakan, maka penyelenggara bimbingan akan mendapat kepercayaan dari
semua pihak, terutama penerima layanan bimbingan (konseli) sehingga mereka akan mau memanfaatkan
jasa layanan bimbingan dengan sebaik-baiknya. Asas yang dimaksud adalah ....
a. Kerahasiaan
b. Kesukarelaan
c. Keterbukaan
d. Kenormatifan

4. Perhatikan aspek-aspek pada kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok di bawah ini:
1. Tujuan
2. Karakteristik anggota
3. Jumlah anggota
4. Peran anggota
5. Suasana dan interaksi
6. Sifat dan isi pembicaraan
Perbedaan aspek-aspek kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, ditunjukkan nomor-
nomor ....
a. 1,2,3
b. 4,5,6
c. 1,3,6
d. 2,4,6

5. Etika dalam bimbingan kelompok dan konseling kelompok terkait dengan anggota kelompok berkaitan
dengan ....
a. Persetujuan dan kesepakatan
b. Persetujuan dan penyaringan
c. Persetujuan dan komitmen
d. Persetujuan dan harapan

6. Guru Bimbingan dan Konseling sebagai pemimpin kelompok bukan hanya berperan sebagai sorang
terapis melainkan juga live model bagi anggota kelompok. Live model yang dimaksud dalam hal ....
a. Cara berpakian
b. Cara berbicara
c. Bagaimana cara berhubungan dengan orang lain
d. Bagaimana menghadapi sebuah masalah
7. Guru Bimbingan dan Konseling sebagai pemimpin kelompok memliki dua peran dalam prosesnya.Salah
satu peran yaitu Guru Bimbingan dan Konseling sebagai eksekutor atau eksekutif dalam pengambilan ...
a. Sikap, putusan, dan kebijakan
b. Sikap, putusan, dan norma
c. Sikap, kebijakan, dan norma
d. Sikap, kebijakan, dan prosedur

8. Penyajian peran dilakukan dengan cara mengenalkan peran sederhana yang merupakan representasi dari
kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh konseli. Selain itu hal ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan secara simbolik akan aspek-aspek pribadi (intrapersonal) atau interpersonal secara dramatisir
untuk dapat melihat dari sudut pandang berbeda.
Psikodram dengan penjelasan seperti di atas menggunakan teknik ....
a. Role reversal
b. Amplifying
c. Role presentation
d. Modelling

9. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini:


1. Mendorong tiap anggota untuk mengungkapkan topik yang perlu dibahas
2. Menetapkan topik yang akan dibahas sesuai dengan kesepakatan bersama
3. Mendorong tiap anggota untuk terlibat aktif saling membantu
4. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan kelompok
5. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama
6. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti
Langkah-langkah tahap inti pada pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok ditunjukkan nomor ....
a. 1,2,3
b. 4,5,6
c. 1,3,5
d. 4,5,6

10. Tujuan bimbingan kelompok untuk: 1) Menghilangkan perasaan kurang percaya diri dan rendah diri yang
tidak sesuai dengan keadaan diri. Dan 2) Membiasakan diri untuk sanggup menerima dan menghargai
orang lain. Apabila tujuan bimbingan kelompok seperti yang disebutkan di atas, maka teknik bimbinga
kelompok yang digunakan ....
a. Psikodrama
b. Sosiodrama
c. Diskusi kelompok
d. Hoomrome

Kunci Jawaban KB 2

1 B 6 D
2 A 7 B
3 A 8 C
4 C 9 A
5 B 10 B
LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR (KB) 3

Rangkuman
Selamat, Saudara telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3 dengan judul strategi layanan peminatan dan
perencanaan individual. Dengan demikian Saudara telah memahami tentang konsep dasar layanan
peminatan dan perencanaan individual, peran guru bimbingan dan konseling pada layanan peminatan
dan perencanaan individual, serta implementasi layanan peminatan dan perencanaan individual . Hal
penting yang telah Saudara pelajari dari Kegiatan Belajar 3 ini adalah:
 Layanan Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,
bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman
mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
 Perencanaan individual adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman tentang kelebihan dan kekurangannya dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan
kesempatan yang tersedia di lingkungannya
 Peran guru bimbingan dan konseling pada layanan peminatan di SMP adalah melukukan penulusuran
minat dan memberikan rekomendasi arah kecendurungan pilihan minat untuk peserta didik kelas IX
yang akan masuk ke SMA/MA/SMK/MAK. Peran guru bimbingan dan konseling di
SMA/MA/SMK/MAK membantun pemilihan peminatan, pendampingan dan memberikan
rekomendasi bagi siswa yang akan pindah pilihan minat.
 Peran orang tua pada layanan peminatan memberikan penguatan dan memfasilitasi terhadap pilihan
minta siswa. Mencermati hasil rekomendai guru bimbingan dan konseling dan memantapkan pilihan
minat siswa di SMA/MA/SMK/MAK.
 Implementasi peminatan pada SMA/MA/SMK/MAK guru bimbingan dan konseling melakukan
kegiatan: pemberian informasi program peminatan, melakukan pemetaan dan penetapan peminatan
peserta didik (pengumpulan
data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik), layanan
lintas minat, layanan pendalaman minat, layanan pindah minat, pengembangan dan penyaluran, serta
evaluasi dan tindak lanjut.
 Implementasi layanan perencanaan individual, guru bimbingan dan konseling membantu memfasilitasi
peserta didik untuk mengenal dan memahami, menerima, mengambil keputusan dan mewujudkan
bakat minatnya untuk merencanakan karier dan studi lanjutnya. Membantu peserta didik mempunyai
portoflio yang lengkap sebagai data dukung untuk perencanaan masa depan yang lebih matang dan
terukur. Penerapan dengan strategi konseling individual utamanya dan bimbingan kelompok,
kosnseling kelompok pada umumnya.
Tes Formatif KB 3
1. Program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan, merupakan
peminatan ....
a. Akademik
b. Kejuruan
c. Lintas minat
d. Pendalaman minat

2. Perhatikan pernyataan berikut:


A. Pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya
B. Peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya
C. Merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan
D. Memfasilitasi peserta didik/konselimampu mengambil keputusan yang tepat
Sebagai dasar perencanaan individual yaitu bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistemik yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan ditunjukkan oleh huruf ....
a. A dan B
b. B dan C
c. C dan D
d. A dan C

3. Layanan peminatan merupakan garapan profesi bimbingan dan konseling, yang tercakup pada ....
a. Layanan dasar
b. Layanan perencanaan individual
c. Layanan responsif
d. Layanan konseling individual

4. Melaksanakan layanan perencanaan individual, fungsi bimbingan dan konseling yang utama adalah ...
a. Pemahaman dan pencegahan
b. Pencegahan dan pengentasan
c. Penyaluran dan advokasi
d. Pemahaman dan advokasi

5. Guru bimbingan dan konseling memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta didik yang berperan
sebagai peer konselor, orang tua, guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah atau pihak lain yang
berkepentingan untuk membangun pemahaman dan kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan
dukungan terhadap penyelesaian masalah peserta didik/koseli, berperan sebagai ....
a. Penasehat akademik
b. Konsulti
c. Konsultan
d. Mediator

6. Guru bimbingan dan konseling menyampaikan kebutuhan dukungan dalam memperlancar pelaksanaan
program layanan bimbingan dan konseling kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, kepala
sekolah, personal ahli/profesi lain yang memiliki kapasitas memberi masukan dalam membantu
pengembangan potensi atau pengentasan masalah peserta didik/konseli, berperan sebagai ..
a. Penasehat akademik
b. Konsulti
c. Konsultan
d. Mediator
7. Perhatikan pernyatan berikut:
1) mencermati rekomendasi peminatan yang disampaikan oleh guru bimbingan dan konseling di
sekolahnya
2) menggunakan rekomendasi peminatan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih peminatan pada
sekolah lanjutan
3) mengembangkan kekuatan setelah diterima di SMA/MA/SMK/MAK.
Peran orang tua pada peminatan anaknya, urutannya adalah ...
a. 3,2,1
b. 2,1,3
c. 1,3,2
d. 1,2,3

8. Perhatikan data berikut:


1. Rata-rata nilai raport semester 1 sampai semeseter 6
2. Hasil tes IQ, bakat dan minat
3. Prestasi akademik dan non akademik
4. Dukungan orang tua
Sebagai guru bimbingan dan konseling, Saudara diminta membuat bobot untuk menentukan peminatan
peserta didik, urutan bobot yang sebaiknya adalah ....
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,1
c. 3,4,1,2
d. 2,1,3,4

9. Minat belajar dan berprestasi, melanjutkan pelajaran, serta pengatahuan awal tentang karier/pekerjaan,
merupakan tingkat dan arah peminatan ....
a. TK/RA
b. SD/MI
c. SMP/MTs
d. SMA/MA/SMK/MAK

10. Pindah antarkelompok peminatan akademik dalam satuan pendidikan yang sama paling lambat pada
akhir semester 1 (satu), atas rekomendasi ....
a. Wali kelas
b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
c. Guru Bimbingan dan Konseling
d. Guru Mata Pelajaran terkait peminatan

Kunci Jawaban KB 3
1 A 6 B
2 A 7 D
3 B 8 D
4 C 9 B
5 C 10 C
LATIHAN SOAL UP PPG MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR (KB) 4

Rangkuman
Dukungan Sistem menjelaskan kegiatan manajemen yang memastikan setiap program layanan bimbingan
dan konseling berkualitas tinggi, dan layanan yang secara langsung ataupun tidak langsung
menguntungkan siswa dengan mendukung program lain. Saat tigo komponen bimbingan dan konseling
(layanan responsif, layanan dasar dan perencanaan individu) menjadi pusat intervensi dalam lauanan
konseling. Komponen dukungan sistem untuk beberapa aspek atau bagian mendasari/menjadi dasar
kegiatan dalam tiga komponen lainnya. Dalam penerapannya, support system atau dukungan sistem dibagi
menjadi dua: (a) manajemen program bimbingan dan konseling, serta (b) layanan support / pendukung.
Komponen ini diimplementasikan dan dilaksanakan melalui kegiatan dalam bidang berikut: (1) Penelitian
dan Pengembangan; (2) Pengembangan Profesional; (3) Staf / Kelompok Hubungan Masyarakat; (4)
Komite / Dewan Penasehat; (5) Penjangkauan Komunitas; (6) Program Manajemen; (7) Adil- Berbagi
Tanggung Jawab. Guru bimbingan dan konseling tidak bekerja sendirian merupakan sebuah ungkapan
yang menjadi semangat komitmen layanan; semua pendidik berperan dalam menciptakan lingkungan
yang mempromosikan pencapaian tujuan dan hasil siswa yang diidentifikasi atau menjadi tanggung
jawabnya. Guru bimbingan dan konseling memfasilitasi komunikasi dan membangun hubungan untuk
kepentingan siswa, baik dengan staf pengajar, administrasi, keluarga, personel layanan siswa lainya,
agensi, bisnis, dan anggota masyarakat secara luas. Keberhasilan sekolah tergantung pada kerja sama dan
dukungan dari seluruh staf pengajar, staf, dan layanan siswa.
Tujuan kegiatan kolaborasi setidaknya didasari dengan semangat, a) membina hubungan positif antar
konselor,dan konseli serta pihak professional lain, b) konselor dapat menjalankan layanan dalam rangka
membantu siswa menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik dengan berkerja bersama dengan
pihak yang ahli pada bidangnya. c) mampu memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan konseli
melalui ahli-ahli lain. Beberapa bentuk kolaborasi yang dapat dilakuan antara lain kolaborasi
antarprofesional, kolaborasi yang berpusat pada orang tua, kolaborasi yang berpusat pada keluarga,
kolaborasi antar organisasi, kolaborasi antar organisasi, kolaborasi masyarakat.
Tes Formatif KB 4
1. Saat seorang siswa mengalami persoalan berkenaan dengan studi lanjut dimana siswa merasa malu akan
ekonomi yang dimiliki padahal baik secara akademik dirinya tidak memiliki persoalan atau bahkan bisa
dibilang memiliki potensi yang cukup beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling dalam hal dukungan sistem adalah
a. Melakukan kolaborasi dengan universitas tertentu untuk mendapatkan peluang dalam mengakomodasi
siswa tersebut
b. Memberikan pemahaman yang positif bagi siswa terhadap potensi dan kesempatan yang sama bagi
setiap orang untuk mendapatkan pendidikan lanjut
c. Mendaftarkan siswa dalam program bidikmisi
d. Memberikan pemahaman positif dan kesempatan pulang kerja lain melalui lembaga DIPNAKER
sebagai solusi lain atas ketidakmampuan terhadap studi lanjut.

2. Berikut adalah semangat yang kurang tepat dalam mendasari dilaksanakannya layanan kolaborasi dalam
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah...
a. Apabila terjadi persoalan yang membutuhkan tenaga dari pihak ahli lain, konselor dengan mudah
dapat melakukan penanganan
b. Mampu memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan konseli melalui ahli-ahli lain
c. Pembagian tugas sesuai dengan job diskripsi yang jelas akan membantu
terlaksananya layanan bimbingan dan konseling
d. Menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik dengan berkerja bersama dengan pihak yang ahli
pada bidangnya

3. Dalam penerapannya, support system atau dukungan sistem dibagi menjadi beberapa bagian salah satunya
adalah manajemen program bimbingan dan konseling hal ini termasuk...
a. Konsultasi dengan guru kelas atau mata pelajaran
b. Upaya untuk meningkatkan keterlibatan orang tua di sekolah
c. Pembuat kebijakan dan pengembang kurikulum atas nama siswa
d. Pengembangan program dan pengembangan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling

4. Banyak upaya yang salah dalam implementasi pengembagan hubungan masyarakat walaupun awalnya
didasari oleh semangat positif salah satunya adalah...
a. Melibatkan masyarakat dalam progam pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah.
b. Masyarakat perlu memiliki persepsi yang benar akan pelayanan bimbingan dan konseling.
c. Harapan masyarakat menjadi salah satu fondasi dari program bimbingan dan konseling.
d. Memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat melalui konten- konten positif

5. Bentuk kolaborasi intra-organisasi yang dapat dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam
mengefektifkan layanan disekolah yaitu...
a. Membuat buletin sekolah
b. Memasukkan konten layanan dalam materi pelajaran
c. Melibatkan secara aktif orang tua dalam layanan bimbingan dan konseling
d. Merumuskan kebijakan bersama struktural terkait dengan progam bimbingan dan konseling di sekolah

6. Bentuk kolaborasi atau peranan orang tua dalam berkontribusi memastikan efektifitas dan efisiensi
layanan dengan tepat diantaranya...
a. Memberikan bantuan material yang mendukung ketercapaian layanan
b. Memberikan role model yang baik kepada siswa saat di rumah/luas sekolah
c. Membantu memberikan layanan berupa komunitas pembelajaran
d. Membantu dalam merumuskan program layanan bimbingan dan konseling

7. Si Ika siswa klas VIII senangnya bikin onar di kelas, sehingga membuat kelas gaduh, guru sejarah tidak
bisa mengendalikan para siswa di kelas. Setiap kali akan pembelajaran, kelas gaduh seperti itu, sehingga
membuat marah bu guru. Apa yang dilakukan bu guru terhadap masalah tersebut?
a. Guru meminta saran atau rekomendasi tindakan kepada guru BK
b. Guru mereferalkan masalahnya ke guru bimbingan dan konseling atau konselor
c. Guru sekuat tenaga mengatasi masalah tersebut sendiri, merasa menjadi tanggung jawabnya
d. Guru membuat program bersama dengan BK terkait dengan manajemen kelas

8. Siswa-siswa di sekolah mulai asyik dengan dunia maya seperti social media, youtube, game online dan lain-
lain. Hal ini menjadi peluang begitu juga masalah dalam waktu bersamaan. Seorang konselor akan
mensingkapi hal ini dengan cara yang benar salah satunya...
a. Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang bahaya dunia maya
b. Bersama tim IT sekolah membuat sarana medsos edukatif untuk pengembangan media dan
optimalisasi layanan
c. Berkerjasama dengan orang tua untuk membatasi penggunaan gadget
d. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana memberikan layanan

9. Pak Budi adalah seorang konselor yang berkerja di sebuah sekolah dengan hanya 2 guru BK. Kesulitan
yang paling sering dirasakan adalah jumlah siswa asuh yang melebihi batas kemampuan dari beliau,
sehingga kadang pelayanan tidak bisa menyentuk semua siswa. Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh
pak Budi untuk menyelesaikan persoalannya adalah...
a. Berkerjasama dengan guru mapel untuk memasukkan materi pelayanan bimbingan dan
konseling dalam mata pelajaran dalam bentuk inklusi
b. Bekerjasama dengan guru mapel dengan meminta jam pelajaran
c. Bekerjasama dengan pihak luar (psikolog atau profesional lain dibidangnya) untuk
memberikan layanan sesuai dengan identifikasi kebutuhan
d. Meminta kepala sekolah untuk menambah tenaga guru BK

10. Seorang guru BK di SMA mengidentifikasi bahwa lingkungannya marak terjadi pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas di jalanan khususnya pada pelaku kendaraan bermotor oleh remaja. Guru BK tersebut
melakukan inisiasi kerjasama kepolisian untuk mensingkapi permasalahan tersebut. program kegiatan yang
tepat yaitu...
a. Sosialiasi peraturan lalu lintas di sekolah
b. Program fasilitas pembuatan sim terpadu di sekolah bagi siswa
c. Berkerjasama melakukan razia ketertiban lalu lintas di sekolah
d. Membuat program pelatihan lalu lintas secara periodik

Kunci Jawaban KB 4
1 A 6 C
2 C 7 C
3 D 8 B
4 A 9 A
5 B 10 D
Tes Sumatif
1. Pak Budi adalah seorang konselor yang berkerja di sebuah sekolah dengan hanya 2 guru BK. Kesulitan yang
paling sering dirasakan adalah jumlah siswa asuh yang melebihi batas kemampuan dari beliau, sehingga
kadang pelayanan tidak bisa menyentuk semua siswa. Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh pak Budi
untuk menyelesaikan persoalannya adalah...
a. Berkerjasama dengan guru mapel untuk memasukkan materi pelayanan bimbingan dan konseling dalam
mata pelajaran dalam bentuk inklusi
b. Bekerjasama dengan guru mapel dengan meminta jam pelajaran
c. Bekerjasama dengan pihak luar (psikolog atau profesional lain dibidangnya) untuk memberikan layanan
sesuai dengan identifikasi kebutuhan
d. Meminta kepala sekolah untuk menambah tenaga guru BK

2. Bentuk kolaborasi atau peranan orang tua dalam berkontribusi memastikan efektifitas dan efisiensi layanan
dengan tepat diantaranya...
a. Memberikan bantuan material yang mendukung ketercapaian layanan
b. Memberikan role model yang baik kepada siswa saat di rumah/luas sekolah
c. Membantu memberikan layanan berupa komunitas pembelajaran
d. Membantu dalam merumuskan program layanan bimbingan dan konseling

3. Saat menggunakan metode curah gagasan tanpa disadari kadangkala terjadi kondisi yang tidak diinginkan
akan tetapi ada aktifitas yang perlu seorang konselor hindari yaitu...…
a. Melarang anggota kelompok memberi komentar negatif atas pendapat orang lain
b. Memberi dorongan kepada semua anggota kelompok untuk mengembangkan ide-ide positif
c. Fokus pada kesediaan mengemukakan pendapat
d. Segera analisis pendapat anggota kelompok sehingga diketahui pendapat siapa yang lebih efektif

4. Siswa-siswa di sekolah mulai asyik dengan dunia maya seperti social media, youtube, game online dan lain-
lain. Hal ini menjadi peluang begitu juga masalah dalam waktu bersamaan. Seorang konselor akan
mensingkapi hal ini dengan cara yang benar salah satunya...
a. Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang bahaya dunia maya
b. Bersama tim IT sekolah membuat sarana medsos edukatif untuk pengembangan media dan optimalisasi
layanan
c. Berkerjasama dengan orang tua untuk membatasi penggunaan gadget
d. Memanfaatkan media sosial sebagai sarana memberikan layanan

5. Adakalanya seorang guru bimbingan dan konseling dalam memilih metode untuk layanan klasikal dilakukan
dengan alasan yang salah walaupun di maksudkan dengan semangat positif yaitu …
a. Cara siswa belajar
b. Jenis pengetahuan yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
c. Tujuan bimbingan klasikal
d. Kepraktisan langkah pelaksanaannya

6. kegagalan penerapan metode jigsaw dalam layanan klasikal disebabkan karena kesalahan guru bimbingan dan
konseling dalam menerapkan prosedur atau langkah dalam penerapanya bentuk kesalah yang sering
dilakukan guru bimbingan dan konseling diantaranya adalah...
a. Membentuk kelompok kecil sebagai kelompok asal
b. Menyuruh siswa membantuk kelompok ahli
c. Meminta siswa mengajarkan materi yang dipelajarinya di kelompok ahli kepada temannya sekelompok
d. Meminta kelompok ahli mempelajari semua pokok bahasan di hari itu

7. Saat seorang siswa mengalami persoalan berkenaan dengan studi lanjut dimana siswa merasa malu akan
ekonomi yang dimiliki padahal baik secara akademik dirinya tidak memiliki persoalan atau bahkan bisa
dibilang memiliki potensi yang cukup beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling
dalam hal dukungan sistem adalah…
a. Melakukan kolaborasi dengan universitas tertentu untuk mendapatkan peluang dalam mengakomodasi
siswa tersebut
b. Memberikan pemahaman yang positif bagi siswa terhadap potensi dan kesempatan yang sama bagi
setiap orang untuk mendapatkan pendidikan lanjut
c. Mendaftarkan siswa dalam program bidik misi
d. Memberikan pemahaman positif dan kesempatan pulang kerja lain melalui lembaga DIPNAKER
sebagai solusi lain atas ketidakmampuan terhadap studi lanjut.

8. Berikut adalah semangat yang kurang tepat dalam mendasari dilaksanakannya layanan kolaborasi dalam
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah...
a. Apabila terjadi persoalan yang membutuhkan tenaga dari pihak ahli lain, konselor dengan mudah dapat
melakukan penanganan
b. Mampu memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan konseli melalui ahli-ahli lain
c. Pembagian tugas sesuai dengan job diskripsi yang jelas akan membantu terlaksananya layanan
bimbingan dan konseling
d. Menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik dengan berkerja bersama dengan pihak yang ahli
pada bidangnya

9. Sering kali guru bimbingan dan konseling di sekolah menerapkan pemahaman yang salah dalam menerapkan
menajeman kelas walaupun mungkin dengan maksud pengkondisian kelas atau pencapaian tujuan yang
optimal, bentuk pemahaman yang salah adalah sebagai berikut …
a. Meningkatkan jumlah waktu siswa yang dihabiskan untuk fokus dan memperhatikan bimbingan klasikal
b. Menurunkan perilaku off-task siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal
c. Mengarahkan perilaku siswa supaya diam dalam mengikuti bimbingan klasikal
d. Mencegah terjadinya permasalahan emosional yang diakibatkan dari kegiatan bimbingan klasikal

10. Banyak sekali guru dilapangan yang salah dalam mengaplikasikan metode STAD dan Jigsaw.
Hal ini dikarenakan guru tidak dapat membedakan antara metode satu dengan yang lain sebagaimana
dibawah ini…
a. Metode STAD lebih kompleks prosedurnya daripada metode Jigsaw
b. Mendorong kelompok ahli melakukan investigas tentang manfaat efikasi diri dalam belajar
c. Pencapaian kinerja siswa dalam memberkan modul atau bahan latih dibandingkan
d. Setiap siswa dalam kelompok diminta mempelajari semua materi yang terdapat dalam bimbingan
klasikal

11. Perhatikan pernyataan berikut:


a. Pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya
b. Peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya
c. Merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan
d. Memfasilitasi peserta didik/konselimampu mengambil keputusan yang tepat

12. Sebagai dasar perencanaan individual yaitu bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan
dan melakukan aktivitas-aktivitas sistemik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan ditunjukkan oleh
huruf ....
a. A dan B
b. B dan C
c. C dan D
d. A dan C

13. Guru bimbingan dan konseling memberi masukan, saran, berbagi akses bagi peserta didik yang berperan
sebagai peer konselor, orang tua, guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah atau pihak lain yang
berkepentingan untuk membangun pemahaman dan kepedulian, kesamaan persepsi dan memberikan
dukungan terhadap penyelesaian masalah peserta didik/koseli, berperan sebagai ....
a. Penasehat akademik
b. Konsulti
c. Konsultan
d. Mediator

14. Guru bimbingan dan konseling menyampaikan kebutuhan dukungan dalam memperlancar pelaksanaan
program layanan bimbingan dan konseling kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, kepala
sekolah, personal ahli/profesi lain yang memiliki kapasitas memberi masukan dalam membantu
pengembangan potensi atau pengentasan masalah peserta didik/konseli, berperan sebagai ....
a. Penasehat akademik
b. Konsulti
c. Konsultan
d. Mediator

15. Perhatikan pernyatan berikut:


1) Mencermati rekomendasi peminatan yang disampaikan oleh guru bimbingan dan konseling di
sekolahnya
2) Menggunakan rekomendasi peminatan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih peminatan pada
sekolah lanjutan
3) Mengembangkan kekuatan setelah diterima di SMA/MA/SMK/MAK. Peran orang tua pada peminatan
anaknya, urutannya adalah ...
a. 3,2,1
b. 2,1,3
c. 1,3,2
d. 1,2,3

16. Perhatikan data berikut:


1. Rata-rata nilai raport semester 1 sampai semeseter 6
2. Hasil tes IQ, bakat dan minat
3. Prestasi akademik dan non akademik
4. Dukungan orang tua
Sebagai guru bimbingan dan konseling, Saudara diminta membuat bobot untuk menentukan peminatan
peserta didik, urutan bobot yang sebaiknya adalah ....
a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,1
c. 3,4,1,2
d. 2,1,3,4

17. Perhatikan aspek-aspek pada kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok di bawah ini:
1. Tujuan
2. karakteristik anggota
3. jumlah anggota
4. peran anggota
5. suasana dan interaksi
6. sifat dan isi pembicaraan
Perbedaan aspek-aspek kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok, ditunjukkan
nomor-nomor ....
a. 1,2,3
b. 4,5,6
c. 1,3,6
d. 2,4,6

18. Guru Bimbingan dan Konseling sebagai pemimpin kelompok bukan hanya berperan sebagai sorang terapis
melainkan juga live model bagi anggota kelompok. Live model yang dimaksud dalam hal ....
a. Cara berpakian
b. Cara berbicara
c. Bagaimana cara berhubungan dengan orang lain
d. Bagaimana menghadapi sebuah masalah

19. Penyajian peran dilakukan dengan cara mengenalkan peran sederhana yang merupakan representasi dari
kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh konseli. Selain itu hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
secara simbolik akan aspek-aspek pribadi (intrapersonal) atau interpersonal secara dramatisir untuk dapat
melihat dari sudut pandang berbeda. Psikodram dengan penjelasan seperti di atas menggunakan teknik ....
a. Role reversal
b. Amplifying
c. Role presentation
d. Modeling

20. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini:


1. Mendorong tiap anggota untuk mengungkapkan topik yang perlu dibahas
2. Menetapkan topik yang akan dibahas sesuai dengan kesepakatan bersama
3. Mendorong tiap anggota untuk terlibat aktif saling membantu
4. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan kelompok
5. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama
6. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti
Langkah-langkah tahap inti pada pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok ditunjukkan nomor ....
a. 1,2,3
b. 4,5,6
c. 1,3,5
d. 4,5,6

21. Tujuan bimbingan kelompok untuk: 1) Menghilangkan perasaan kurang percaya diri dan rendah diri yang
tidak sesuai dengan keadaan diri. Dan 2) Membiasakan diri untuk sanggup menerima dan menghargai orang
lain. Apabila tujuan bimbingan kelompok seperti yang disebutkan di atas, maka teknik bimbinga kelompok
yang digunakan ....
a. Psikodrama
b. Sosiodrama
c. Diskusi kelompok
d. Hoomrome

22. Seorang Guru BK saat melaksanakan layanan bimbingan kelompok dihadapkan dengan anggota yang cukup
tertutup dan tidak terlalu senang untuk berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa merasa canggung dan
sedikit cemas saat dihadapkan pada situasi yang mengharuskan dia berbicara di depan orang banyak.
Langkah teknik yang bisa digunakan konselor dalam persoalan ini adalah….
a. Sosiodrama (role play)
b. Karya wisata
c. Bibliotherapy (biblio-edukasi)
d. Home rome

23. Seorang siswa yang sangat senang dengan guru BK di sekolah membuat dirinya tergugah untuk aktif dalam
layanan yang diberikan. Suatu ketika saat dalam layanan BKP dirinya hampir mendominasi setiap
kesempatan dalam berpendapat yang diberikan. Hal yang perlu dilakukan guru BK adalah...
a. Menegur siswa dengan halus agar memberikan kesempatan untuk yang lain
b. Menyampaikan kembali tujuan kegiatan agar siswa memahami fungsi layanan
c. Menekankan peran dan tanggungjawab setiap anggota
d. Memberikan waktu lebih bagi anggota lain untuk meyampaikan pendapatnya
24. Dalam proses layanan BKP kadang kala kita menemui sebuah situasi seorang siswa yang menjadi resisten
(menutup diri) pada tengah sesi layanan. Tindakan yang dapat diberikan pada siswa terebut..
a. Meminta dengan sopan agar siswa tersebut lebih ikut berkontribusi dalam diskusi
b. Menanyakan kenapa siswa tersebut menjadi lebih sering diam
c. Memotivasi siswa agar lebih semangat
d. Melakukan tindak lanjut di luar sesi untuk mengetahui lebih jauh perubahan tersebut.

25. Layanan klasikal sering sekali menghadi persoalan terkait dengan jam pelajaran yang disediakan. Terdapat
beberapa sekolah dengan jam pelajaran ada pula yang tidak diberikan kesempatan masuk kelas. Langkah
sederhana yang bisa dilakukan dalam mengatasi situasi ini adalah...
a. Berkerjasama dengan guru mapel untuk memasukkan materi pelayanan bimbingan dan konseling dalam
mata pelajaran dalam bentuk inklusi
b. Bekerjasama dengan guru mapel dengan meminta jam pelajaran
c. Bekerjasama dengan pihak luar (psikolog atau profesional lain dibidangnya) untuk memberikan layanan
sesuai dengan identifikasi kebutuhan
d. Meminta kepala sekolah untuk menambah tenaga guru BK

26. Saat menjalankan kegiatan bimbingan klasikal salain teknik media menjadi salah satu faktor penting dalam
menentukan keberhasilan layanan. Sayangnya kadang kala media yang digunakan tidak mendukung teknik
yang ada. Salah satu media yang tepat dalam mendukung penggunakan teknik think pair and share adalah..
a. Video Pembelajaran
b. Media Sederhana
c. Buku/cerita pendek
d. Skenario drama

27. Siswa kelas A merupakan siswa yang cukup aktif dalam kegiatan diskusi, oleh karenanya guru BK memilih
teknik think pair and share sebagai metode penyampaian materi dalam layanan klasikal. Persoalan yang ada
adalah durasi waktu yang dibutuhkan mengingat langkah ke 3 yang membutuhkan waktu cukup lama. Solusi
yang dapat diberikan adalah...
a. Menunjuk satu pasangan untuk menyampaikan hasil diskusi sebagai perwakilan sedangkan pasangan
lain mengkritisi
b. Membagi kelompok kecil terdiri dari beberapa pasangan
c. Meminta perwakilan dari siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusi
d. Tetap memaksimalkan setiap pasangan menyampaikan hasil diskusi dengan membagi waktu yang ada
sibisa mungkin secara merata walau sebentar.

28. Kegiatan kolaborasi dapat dilakukan dengan masyarakat setempat. Salah satunya adalah saat moment siswa
akan menghadapi ujian nasional. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah...
a. Memberikan motivasi siswa dengan bekerjasama dengan motivator luar
b. Mengadakan kegiatan pembekalan atau pengayaan materi berkerjasama dengan guru dan bimbil setempat
c. Bersama dengan masyarakat sekolah melaksanakan edu camp atau upgrading kepada siswa agar lebih
siap menghadapi UN
d. Berkerjasama dengan tokoh agama untuk mengadakan doa dan motovasi dengan pendekatan spiritual
agar siswa lebih siap dan tenang dalam mengahadapi UN

29. Berbicara terkait dengan studi lanjut adakalanya saat siswa dihadapkan dengan kasus diterima di 2 universitas
yang berbeda. Menolak/melepas salah satu dari universitas kadangkala menimbulkan kekhawatiran sekolah
akan reputasi nama sekolah yang jelek di mata universitas yang ditinggalkan. Dalam situasi ini tidakan yang
dapat diambil seorang konselor...
a. Menyaranksan siswa mengambil sesuai bakat dan minat tanpa peduli resiko yang ada
b. Menyarankan siswa mengambil universitas yang keluar pengumuman terlebih dahulu
c. Meminta sekolah mengeluarkan surat permohonan maaf secara resmi kepada universitas yang akan
ditinggalkan
d. Meminta orang tua siswa untuk membuat surat pernyataan dan permohonan maaf kepada pihak universitas.
30. Indonesia sebagai negara rawan bencana menjadikan situasi tersendiri bagi guru BK/konselor sekolah untuk
mensikapi dalam aktifitas layanan disekolah. Salah satu upaya strategi dukungan sistem yang dapat dilakukan
guru BK akan hal tersebut dan masih dalam ruang lingkup kerjanya adalah....
a. Mengadakan kerjasama pelatihan tanggap bencana dengan BNPB
b. Bekerjasama dengan BNPB melakukan sosialisasi tanggap bencana secara periodik
c. Menyarankan kepada struktural untuk memenuhi sarana tanggab bencana
d. Bekerjasama dengan PMI untuk penanganan tanggap bencana

31. Dalam upaya perencanaan karir siswa dalam layanan perencanaan individu kadangkala guru memberikan
layanan terkait dengan pengenalan macam- macam pekerjaan. Sayangnya banyak kejadian menunjukkan
bahwa saat siswa akan lulus pekerjaan tersebut sudah tidak ada lagi/hilang karena perubahan zaman. Dalam
hal ini yang perlu diperhatikan dalam pemberian layanan adalah...
a. Perubahan pekerjaan karena percepatan perubahan
b. Menanamkan orientasi karir kedepan daripada pekerjaan
c. Menekankan untuk menciptakan kreativitas agar tidak tergerus perubahan
d. Menyiapkan plan A dan plan B terhadap sikap perubahan yang ada

Lampiran kunci jawaban tes sumatif

1 A 11 A 21 C
2 C 12 C 22 C
3 C 13 B 23 D
4 B 14 D 24 B
5 A 15 D 25 A
6 D 16 C 26 B
7 A 17 D 27 D
8 C 18 C 28 C
9 C 19 A 29 B
10 A 20 B 30 B

Anda mungkin juga menyukai