Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NURSAMSI, S.

Pd
NO UKG : 201698295848
PRODI PPG : BIMBINGAN DAN KONSELING
ANGKATAN : 1 (SATU)
LK 1 : MODUL 4 PROFESIONAL

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul STRATEGI LAYANAN DASAR,
PERENCANAAN INDIVIDUAL DAN
DUKUNGAN
SISTEM
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Strategi Layanan Bimbingan
Klasikal
Atau Lintas Kelas
2. Strategi Layanan Bimbingan
Kelompok
3. Strategi Layanan Peminatan
dan Perencanaan Individu
4. Strategi Layanan Dukungan
Sistem
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB 1 :
dan definisi) di modul ini
1. Pelayanan dasar (Proses pemberian
bantuan kepada seluruh konseli melalui
kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok
yang disajikan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan perilaku jangka
panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan (yang dituangkan
sebagai standar kompetensi kemandirian)
yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil
keputusan dalam menjalani
kehidupannya)
2. Engage (Terikat)
3. Reinforcement (Pemberian penguatan)
4. Gaya Auditorium (menempathan semua
siswa duduk menghadap guru)
5. Gaya tatap muka / face to fac (Dalam
susunan gaya tatap muka para siswa
saling tatap muka)
6. Gaya off set (Sejumlah siswa yang
biasanya terdiri atas tiga sampai empat
siswa duduk di bangku tetapi tidak duduk
berhadapan langsung satu sama lain)
7. Cooperative learning (pembelajaran
kooperatif)
8. Gaya seminar (Susunan tempat duduk
dalam gaya seminar dibuat membuat pola
lingkaran atau persegi atau bentuk U)
9. Gaya klaster (Menempatkan sejumlah
siswa (antara 4 sampai 8 siswa) bekerja
dalam kelompok kecil
10. Gaya Otoritatif (mendorong siswa untuk
menjadi pemikir yang mandiri dengan
sedikit monitor)
11. Gaya Otoritarian (Sikap yang tidak
memberi kesempatan mandiri dan
cenderung berorientasi pada hukuman
dalam mengembangkan perilaku)
12. Gaya permisif (Memberi kebebasan yang
seluas-luasnya kepada siswa tetapi tidak
diikuti dengan pemberian dukungan)
13. Menginterpretasi (Pemberian pendapat,
kesan atau pun pandangan yang sifatnya
teoritis)
14. Relevan (Kait-mengait, bersangkut paut
atau berhubungan)
15. Intervensi minor (Beberapa perilaku cukup
dengan dihadapi dengan intervensi minor
atau kecil, seperti bercanda,
meninggalkan tempat duduk tanpa ijin)
16. Intervensi moderat (Jenis intervensi ini
lebih kuat dibandingkan dengan
intervensi minor)
17. Behavioral contract (Kontrak perilaku)
18. asertif ; nada tegas
19. agresif yaitu cenderung kasar kepada
orang lain, menuntut, kasar, dan
bertindak dengan pola bermusuhan
20. manipulative yaitu gaya komunikasi
untuk mendapatkan
sesuatu yang diinginkan dari orang lain
dengan membuat orang lain merasa bersalah
kepadanya
21. pasif merupakan gaya komunikasi yang
tidak tegas dan pasrah serta tidak mau
memberitahu apa yang seharusnya
dilakukan orang lain
22. Time out (Pisahkan atau keluarkan siswa
dari kelas)
23. Diagnosa (Identifikasi mengenai sesuatu)
24. Cooperative learning (Sekumpulan strategi
pengajaran yang dirancang untuk
mendidik kerja sama kelompok dan
interaksi antarsiswa)
25. Problem based learning (Suatu
pembelajaran yang menyuguhkan
berbagai situasi bermasalah yang
autentik dan bermakna kepada siswa
yang berfungsi sebagai landasan bagi
investigasi dan penyelidikan siswa)
26. Pengetahuan faktual (Elemen dasar, fakta,
dan perbendaharaan istilah yang
dipelajari siswa dari suatu topik.
27. Pengetahuan konseptual (Pengetahuan
yang berkaitan dengan kesalingterkaitan
antar elemen-elemen dasar)
28. Pengetahuan prosedural (Pengetahuan
tentang cara mengerjakan sesuatu hal)
29. Pengetahuan metakognitif (Pengetahuan
dan kesadaran tentang siswa tentang
proses kognitif yang dialaminya dan
pengetahuan tentang kapan
menggunakan pengetahuan konseptual
dan prosedural tertentu)
30. Ekspositori (Metode ceramah)
31. Metode pengajaran langsung (direct
instruction) (Sebagai pendekatan
pengajaran yang dilakukan guru dengan
mengirimkan informasi secara langsung
kepada siswa; pembelajaran dilaksanakan
dengan memfokus pada pencapaian
tujuan dan disusun oleh guru)
32. monolog yaitu pembicaraan yang
dilakukan dengan sendiri
33. Higher order thinking (Berpikir tingkat
tinggi)
34. Explanatory link (Kesalingterkaitan antar
konsep)
35. Interpersonal relationship (Hubungan
antar manusia)
36. memparafrase adalah pengungkapan
kembali suatu konsep dengan cara lain
dalam bahasa yang sama, namun tanpa
mengubah maknanya
37. Debriefing (Konselor meminta siswa
untuk menelaah proses diskusi yang
telah dilaksanakannya dan memikirkan
kembali proses- proses diskusi yang telah
dijalaninya)
38. Brainstorming/curah pendapat
(merupakan teknik pengeksplorasian ide
maupun gagasan dari semua anggota
kelompok)
39. Pembelajaran Kooperatif (cooperative
learning) (kegiatan pembelajaran yang
berbasis pendekatan kelompok kecil
untuk mengajarkan bahwa semua siswa
bertanggungjawab terhadap prestasi
individu maupun kelompok)
40. STAD Student Teams Achievement
Devisions (Strategi pelaksanaan
pembelajaran kooperatif)
41. Learning together (Belajar bersama)
42. Group investigation/Investigasi kelompok
(Bentuk pembelajaran kooperatif yang
selama ini dipandang paling kompleks
prosedurnya)
43. Think-pair-share (Metode kooperatif yang
berfokus pada upaya meningkatkan
efektifitas dalam proses diskusi)
44. Biblio Edukasi / biblio counseling
(Pendekatan ini menggunakan informasi
atau konten yang ada di dalam buku
sebagai upaya membantu konseli guna
memenuhi kebutuhan dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki)
45. Affective Biblio-counseling
( Menggunakan fiksi dan literatur
berkualitas tinggi untuk membantu
pembaca terhubung ke pengalaman
emosional dan situasi manusia melalui
proses identifikasi)
46. Cognitive Biblio-counseling (dilakukan
dengan cara menawarkan buku-buku
kepada pasien yang sesuai dengan
kesulitan mereka, dengan asumsi bahwa
orang-orang akan belajar dari proses dan
menerapkannya pada kehidupan mereka
sendiri)
47. Skillstreaming (Mengajarkan secara
sistematis keterampilan sosial yang
sangat penting yang bermuara pada
pribadi yang efektif dan memuaskan
dalam kehidupan bersosial.)
48. Strutured learning approach (SLA)
(Merupakan strategi intervensi
psychoeducational yang didalamnya
terdapat instruksi dan prosedur
mengajarkan keterampilan prososial)
49. Instruction (pengarahan yang dilakukan
pada awal pemberian layanan berupa
penjelasan tentang tujuan dan makna dari
seluruh rangkaian kegiatan yang akan
dilakukan selama layanan berlangsung)
50. Modeling (Merupakan belajar dari
proses menirukan yang efektif, handal,
dan cepat membantu dalam mengajarkan
perilaku baru dan memperkuat atau
melemahkan perilaku yang telah
dipelajari sebelumnya)
51. Model the skills (mencontohkan
keterampilan)
52. Establish student skills need
(Menentukan keterampilan dibutuhkan)
53. Behavior rehearsal/ Role playing (Individu
atau kelompok memerankan situasi yang
imajinatif dengan tujuan untuk
membantu tercapainya pemahaman diri
sendiri, meningkatkan keterampilan-
keterampilan, menganalisis perilaku, atau
menunjukkan pada orang lain bagaimana
perilaku seseorang atau bagaimana
seseorang bertingkah laku)
54. Select Role Player (Pemilihan Pemain
dalam Role-Play)
55. Set up the Role-Play (Pengaturan Role-
Play)
56. Conduct the Role-Play (Pelaksanaan Role-
Play)
57. Feedback (konselor memberikan umpan
balik berupa reinforcement, saran, kritik,
dan menentukan balikan dari tingkah
laku yang konkret)
58. Provide Performance Feedback (Pemberian
balikan berupa pujian, dukungan,
penguatan (persetujuan) ketika
penampilan berhasil)
59. Transfer of training (Berupa tugas rumah
(home work assignment) guna
pengaplikasian keterampilan yang telah
dipelajari dalam kehidupan nyata)
60. Assign Skill Homework (Konselor
menginstruksikan untuk berlatih
keterampilan yang telah dipelajari pada
kehidupan sehari-hari)

KB 2 :
1. Bimbingan kelompok (Upaya preventif-
developmental bagi setiap peserta didik)
2. Live model (Model langsung/contoh nyata)
3. Being there (Kehadiran untuk anggota
kelompok)
4. Presence (Kehadiran / terlibat secara suka
cita terhadap kelompok)
5. Personal power (Kekuatan pribadi/
melibatkan kepercayaan diri dan
kesadaran akan pengaruh seseorang
terhadap orang lain)
6. Courage (Keberanian dalam berinteraksi
dengan anggota kelompok dan tidak
bersembunyi di balik peran khusus
mereka sebagai guru bimbingan dan
konseling)
7. Willingness to confront oneself (Kesediaan
untuk mengkonfrontasi diri sendiri/
kesediaan untuk melihat dengan jujur
siapa diri kita)
8. Sincerity and Authenticity (Ketulusan dan
keautentikan/ mengajak para anggota
untuk melihat bagian dari kehidupan
mereka sehingga mereka menolak dan
mengecilkan segala bentuk perilaku tidak
jujur dalam kelompok)
9. Sense of Identity (Rasa identitas/
pemimpin kelompok membantu orang lain
menemukan siapa mereka, para pemimpin
harus memiliki jati diri yang jelas)
10. Belief in the Group Process and Enthusiasm
(Yakin akan pentingnya proses kelompok
dan antusias)
11. Inventiveness and Creativity (Daya cipta
dan kreativitas)
12. Portrait of Highly Effective Therapists
(Tampil sebagai Guru BK yang sangat
efektif)
13. The social problem meeting (Para siswa
berbincang-bincang memecahkan
masalah sosial di kelasnya atau di
sekolahnya dengan harapan setiap siswa
akan merasa terpanggil untuk
mempelajari dan bertingkah laku sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku)
14. The open-ended meeting (Para siswa
berbincang-bincang mengenai masalah
apa saja yang hubungannya dengan
kehidupan mereka sehari-hari dengan
kehidupan mereka di sekolah dengan
sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar
mereka)
15. The educational-diagnosis meeting (Para
siswa berbincang-bincang mengenai
pelajaran di kelas dengan maksud untuk
saling mengoreksi pemahaman mereka
atas pelajaran yang telah diterima agar
masing-masing anggota memperoleh
pemahaman yang baik/benar)
16. Role playing (Bermain peran/ metode
pembelajaran sebagai bagian dari simulasi
yang diarahkan untuk mengkreasi
peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-
peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian
yang mungkin muncul pada masa
mendatang)
17. Sosiodrama (Sebagai dramatisasi dari
persoalan-persoalan yang dapat timbul
dalam pergaulan dengan orang lain.
Termasuk konflik yang sering dialami
dalam pergaulan sosial)
18. Psikodrama (Merupakan permainan peran
yang dimaksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat memperoleh
pengertian lebih tentang dirinya, dapat
menemukan konsep pada dirinya,
menyatakan kebutuhan-kebutuhannya,
dan menyatakan reaksinya terhadap
tekanan-tekanan terhadap dirinya)
19. Director (Pimpinan permainan)
20. Protagonist (Pemeran utama)
21. Auxiliary egos (Individu-individu yang
membantu pemimpin psikodrama dan
pemeran utama dalam pelaksanaan
psikodrama)
22. Director (Pemimpin psikodrama
23. Role presentation (Penyajian peran
dilakukan dengan cara mengenalkan
peran sederhana yang merupakan
representasi dari kehidupan sehari-hari
yang dilakukan oleh konseli)
24. Role reversal (Menukar peran dengan
orang lain untuk melihat konflik dan
aspek-aspek yang muncul melalui kaca
mata yang berbeda)
25. Soliloquy (Seseorang yang berbicara
tentang apa yang dia pikirkan, tanpa atau
seolah-olah tidak ada yang
mendengarkan)
26. Aside (Membolehkan protagonis untuk
menyuarakan perasaan dan atau
pikirannya yang seakan tidak tepat kalau
diucapkan dengan keras pada kehidupan
asli)
27. Doubling (Terapis pendukung bagi
protagonis untuk sadar sepenuhnya
dalam mengekspresikan dirinya)
28. Amplifying (Menyuarakan secara keras
atau lantang tentang apa yang
disampaikan oleh protagonis sebagai
konsep yang sederhana dari double.
29. Mirror (Cermin/suatu metode umpan
balik supaya konseli melihat refleksi
dirinya.)
30. Modelling (Bentuk permodelan atau
demontrasi alternatif oleh anggota
kelompok bagi konseli)
31. Homeroom (teknik dalam bimbingan
kelompok yang dilakukan oleh guru atau
guru pembimbing dan siswanya dengan
menciptakan suasana kekeluargaan yang
bertujuan untuk mengenal lebih dekat
siswanya sehingga dapat membantunya
menjadi lebih efektif)

KB 3 :

1. Peminatan (Program kurikuler yang


disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat dan/atau kemampuan
peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau
pendalaman mata pelajaran dan/atau
muatan kejuruan)
2. Perencanaan individual (Bantuan kepada
peserta didik/konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas-
aktivitas sistematik yang berkaitan
dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman tentang
kelebihan dan kekurangannya dirinya,
serta pemahaman terhadap peluang dan
kesempatan yang tersedia di
lingkungannya)
3. Missouri Comprehensive Guidance
Program (Komponen perencanaan
individu menekankan pentingnya
perencanaan ketika siswa
mempersiapkan diri untuk masa depan)
4. MCCE (MO Pusat Pendidikan Karir)
(Kumpulan sumber daya yang
mendukung kurikulum dan pengajaran
karir dan pendidikan teknis)
5. PRIMO (Program perencanaan karir dan
bantuan untuk siswa yang tertarik
mengejar karir di layanan kesehatan
primer, dan dirancang untuk mengatasi
kekurangan Penyedia Layanan Kesehatan
Utama di daerah-daerah yang tidak
terlayani di Missouri)
6. ACT (Ujian penerimaan perguruan tinggi
nasional yang terdiri dari tes bidang mata
pelajaran dalam: Bahasa Inggris,
matematika, membaca, dan sains)
7. ASVAB (Tes pilihan ganda yang dikelola
oleh Komando Pemrosesan Pintu Masuk
Militer Amerika Serikat dan digunakan
untuk menentukan kualifikasi untuk
mendaftar di angkatan bersenjata
Amerika Serikat. Ini sering diberikan
secara opsional kepada siswa sekolah
menengah Amerika ketika mereka berada
di 124 kelas 11, meskipun siapa pun yang
memenuhi syarat dan yang tertarik untuk
mendaftar dapat mengambil)

KB 4 :
1. Support system (Dukungan system/
kegiatan manajemen yang memastikan
setiap program layanan bimbingan dan
konseling berkualitas tinggi, dan layanan
yang secara langsung ataupun tidak
langsung menguntungkan siswa dengan
mendukung program lain)
2. Kredensial (Bersertifikat)
3. Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)
4. Kolaborasi (Proses dua orang atau lebih,
entitas atau organisasi yang bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas atau
mencapai tujuan)

2 Daftar materi yang sulit KB 1 :


dipahami di modul ini Pendekatan sistematis dalam manajemen
kelas

KB 2 :
Tehnik bimbingan kelompok

KB 3 :
Implementasi Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individual

KB 4 :
Implementasi strategi dukungan sistem
3 Daftar materi yang sering KB 1 :
mengalami miskonsepsi Konsep dasar manajemen kelas ( intervensi
moderat/ kontrak prilaku)

KB 3 :
1. Peran guru bimbingan dan konseling serta
Orang Tua pada Pelaksanaan Layanan
Peminatan dan Perencanaan Individual
2.
KB 4 :
Kegiatan kolaborasi

Anda mungkin juga menyukai