Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1 5% tiap kelas Siswa 1. Siswa tidak memiliki LITERASI -konseling kelompok
melakukan kontrol diri yang baik Menurut Ferrari & McCown (dalam Pendekatan : behavioral
prokrastinasi 2. Siswa tidak memiliki tema : ”suksesku di
Burhani, 2016) factor-faktor
akademik kemampuan manajemen tanganku”
prokrastinasi dibagi menjadi 2 yakni Media : gawai
waktu yang baik
berkenaan dengan internal dan eksternal LK 1 : -apakah anda ingin
pengumpulan tugas  Internal : kondisi fisik, sukses ?
sekolah kondisi psikologis, control -apakah menunda-nunda
diri, pekerjaan akan membawa
anda pada kesuksesan ?
 Eksternal : kondisi
LK 2 : -apakah menunda-
lingkungan nunda tugas dapat menuntun
Burhani, I.I. (2006). Pemaknaan anda terhadap kesuksesan?
Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
-bagaimanakah cara yang
Semester Akhir di Universitas
dapat anda lakukan untuk
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.
meminimalisir adanya
Surakarta : Universitas Muhammadiyah
prokrastinasi akademik ?
Evaluasi : apakah nilai-nilai
Bernard (1992) mengemukakan ada yang dapat kalian ambil dari
10 penyebab seseorang melakukan kegiatan yang telah
dilakukan?
perilaku prokrastinasi :
observasi
1. Kecemasan
2. Kurangnya penghargaan akan
diri (self-depreciation)
3. Rendahnya toleransi terhadap
ketidakyakinan (low
discomfort tolerance)
4. Pencarian kesenangan
(pleasure seeking)
5. Disorganisasi waktu (time
disorganization)
6. Disorganisasi lingkungan
(environmental
disorganization)
7. Rendahnya pendekatan
terhadap tugas (poor task
approach)
8. Kurangnya asertifitas (lack of
assertion)
9. Kekerasan terhadap orang
lain (hostility with others)
10. Stres dan kelelahan
Weiner, Bernard. (1992). Human
Motivation. London: Sage Publication.

Hasil Wawancara
Freggyanto Banyu S. (Ketua P5)
-jangan memberikan tugas yang
terlalu banyak terlebih bersamaan
dengan tugas-tugas dari mata
pelajaran lainnya
-selalu mengingatkan dan memantau
siswa untuk selalu mengumpukan
dan mengerjaan tugasnya tepat
waktu.
Sri Setiowati R. (wakasek
kurikulum)
-sosialisasi mengenai pentingnya
belajar
-sosialisasi kepada siswa agar siswa
paham siapa yang mewajibkan
belajar
-sosialisasi kepada siswa agar siswa
paham siapa yang wajib untuk
belajar
Auliyan Nisa M (Koordinator BK)
-bimbingan tentang manajemen
waktu,
-pemberian reward,
-membentuk kelompok belajar,
-membimbjng untuk membuat daftar
prioritas,
-penguatan tujuan belajar siswa
sehingga tumbuh kesadaran jntuk
disiplin
Al-Fajar Bima (Tatib)
-memberikan deadline atau tenggat
waktu pengumpulan tugas
-berikan metode reward or
punishment, jika tepat waktu beri
reward seperti nilai tambah atau
punishment berupa pengurangan
nilai bagi yang telat mengumpulkan
tugas.

2 45% siswa kelas XII siswa belum mampu LITERASI - bimbingan klasikal
SMA mengalami mengenal potensi dan Winkel mengemukakan bahwa ada Metode : pemberian tugas
kesulitan dalam kelemahan pada dirinya beberapa faktor yang Tema : who am i ?
memilih rencana Media : buku/gawai
memepengaruhi pilihan karir Lk 1: - apakah arti toleransi
karirnya
seseorang diantaranya: bagi anda ?
1) Faktor internal, meliputi nilai-nilai -apakah sikap saling
kehidupan, taraf integrasi, bakat menghargai diperlukan
khusus, sifat-sifat, pengetahuan, dan dalam interaksi sosial ?
keadaan jasmani. Lk 2: -bagaimana cara agar
kalian dapat menghargai
2) Faktor eksternal, meliputi
orang lain ?
masyarakat, keadaan sosial, status -bagaimana cara
sosial ekonomi keluarga, pengaruh meningkatkan sikap
keluarga, pendidikan sekolah, toleransi diri ?
pengaruh teman sebaya, dan tuntutan Evaluasi : apakah nilai-nilai
jabatan. yang dapat kalian ambil dari
W.S Winkel & Hastuti, Sri. 2004. kegiatan yang telah
Bimbingan dan Konseling di Institusi dilakukan?
Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi. hlm observasi
647.

Menurut Ali dan Asrori (dalam Alfi


Purnamasari 2006: 119) ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan kemadirian karir,
yaitu :
1. gen atau keturunan orang tua.
2. Pola asuh orang tua.
3. Sistem pendidikan di sekolah.
4. Sistem kehidupan
dimasyarakat.
Alfi Purnamasari (2006). Eketifitas
Pelatihan Perencanaan Karir Untuk
Meningkatkan Kejelasan Arah Pilihan
Bidang Minat Karir Pada Mahasiswa
Semester III Fakultas Psikologi. Indonesian
Psychological Journal Vol. 3 No.1.

Hasil Wawancara
Freggyanto Banyu S. (Ketua P5)
-dilaksanakannya “career-day’
sebagai bahan referensi siswa
-memediasi siswa yang berbeda
minat dengan orang tuanya
-memberikan refensi karir sesuai
dengan mata pelajaran (jurusan)
yang diambil siswa
-siswa harus memahami kekuatan
dan kelemahannya masing-masing
dalam bidang mata pelajaran agar
dapat memilih karir yang tepat
Sri Setiowati R. (wakasek
kurikulum)
-sosialisasi mengenai pentingnya
mengenali potensi diri,
-sosialisasi mengenai pentingnya
peranan bk

Auliyan Nisa M (Koordinator BK)


-pemberian bimbingan atau
konsultasi tentang pentingnya
memahami potensi dan kelemahan
diri,
-membimbing siswa membuat daftar
kelebihan dan kelemahan diri,
-pemberian informasi melalui media
baik offline seperti poster maupun
online seperti instagram dan lain
sebagainya,
- menganalisis dari hasil psikotes
minat dan bakat siswa
Al-Fajar Bima (Tatib)
-siswa harus paham mengenai
potensi dirinya, bisa berkonsultasi
dengan guru bk sebagai fasilitator
-guru BK, Walikelas dan orang tua
bersinergi untuk mengungkap
potensi anak didik.

3 Seringnya terjadi 1. Kurangnya sikap Menurut Saputro (2003) suatu -bimbingan kelompok
Konflik antara toleransi antara teknik : penayangan video
kelompok siswa yang
konflik dapat terjadi karena:
mengakibatkan verbal
kelompok siswa 1. Perbedaan pendapat tema : ”toleransi itu indah”
abusement diantara 2. Kurangnya sikap saling Media : laptop, projektor
2. Salah Paham
mereka. menghargai antar Lk1 : - apakah arti toleransi
kelompok siswa 3. Ada pihak yang dirugikan bagi anda ?
4. Perasaan sensitive -apakah sikap saling
Saputro. Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga, menghargai diperlukan
2003, h. 85 dalam interaksi sosial ?
Lk2 : -bagaimana cara agar
kalian dapat menghargai
orang lain ?
Fahmuji (2010) menyebutkan bahwa faktor
-bagaimana cara
penyebab konflik diantaranya:
meningkatkan sikap
1. Perbedaan individu, toleransi diri ?
2. Perbedaan latar belakang Evaluasi : apakah nilai-nilai
kebudayaan sehingga yang dapat kalian ambil dari
membentuk pribadi-pribadi kegiatan yang telah
yang berbeda. dilakukan?
3. Perbedaan kepentingan observasi
antara individu atau
kelompok.
4. Komunikasi
Fahmuji. 2011. Upaya Guru Pembimbing
Mengatasi Konflik antar Siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 21 Pekanbaru.
Skripsi : Pekanbaru. UIN SULTAN
SYARIF KASIM RIAU

Hasil Wawancara
Freggyanto Banyu S. (Ketua P5)
-Pendekatan terhadap kelompok-kelompok
terutama yang dianggap “ketuanya” agar
dapat lebih menghargai dan menerima
perbedaan pendapat kelompok lain
-Menggabungkan kelompok-kelompok
tersebut dalam suatu kelompok kerja dalam
pembelajaran agar lebih membaur satu sama
lain.
-Menegur secara langsung jika ada perilaku
yang menjelekan kelompok lain.
Sri Setiowati R. (wakasek
kurikulum)
-sosialisasi tentang sekolah ramah
anak
-sosialisasi tentang undan-undang
yang menyatakan tentang
perundungan
-sosialisasi secara menyeluruh
terhadap semua warga sekolah
Auliyan Nisa M (Koordinator BK)
-dilakukan bimbingan kelompok dengan
mengajak kelompok siswa yg bermasalah,
-diberikan layanan dalam memberikan
informasi tentang keterampilan membangun
hubungan dengan teman sebaya.
Al-Fajar Bima (Tatib)
-guru harus bisa meleburkan siswa satu
sama lain agar tiidak terlalu terbentuk sekat-
sekat antara “peer group”
DAFTAR PUSTAKA

Alfi Purnamasari (2006). Eketifitas Pelatihan Perencanaan Karir Untuk Meningkatkan Kejelasan Arah Pilihan Bidang Minat Karir Pada
Mahasiswa Semester III Fakultas Psikologi. Indonesian Psychological Journal Vol. 3 No.1.

Anitiara. 2016. Pengurangan Perilaku Membolos di Sekolah Dengan Menggunakan Konseling Kelompok pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Kotabumi Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung.

burhani, I.I. (2006). Pemaknaan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Semester Akhir di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah

Damayanti, F. A. & Setiawati, D. (2013). Studi tentang Perilaku Membolos pada Siswa SMA Swasta di Surabaya. THE STUDY OF BAD
BEHAVIOUR OF SKIPPING THE CLASS PRIVATE SCHOOL AT SURABAYA. Jurnal BK UNESA Volume 03 Nomer 01 Tahun 2013, 454-461

Fahmuji. 2011. Upaya Guru Pembimbing Mengatasi Konflik antar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Pekanbaru. Skripsi :
Pekanbaru. UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Saputro, Ilmu Sosial, (Jakarta : Erlangga, 2003), h. 85

W.S Winkel & Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi. hlm 647.

Weiner, Bernard. (1992). Human Motivation. London: Sage Publication.

Anda mungkin juga menyukai