Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-
operasi lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung. Gangguan
gastrointestinal sering d hubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan makan terlalau cepat
karena kurang di kunyah serta terlalu banyak merokok.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak
meberatkan lambung serta mencegah dan menetralakn sekresi asm lambung yang berlebihan.
Syarat Diet
Macam Diet
1. Diet Lambung I
Diet lambung I diberikan pada pasien ulkus peptikum akut, ulkus peptikum perdaarahan,
oeseophagitis dan gastritis akutserta penderita tifus abdominalis berat. Makanan diberikan berupa
susu dan bubur susu dan hanya diberikan selama 2 hari saja karena membosankan serta kurang
energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.
2. Diet Lambung II
Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, setelah fase akut dapat diatasi
kepada pasien tifus abdominalis dengan suhu tubuh tinggi dan sesudah operasi saluran pencernaan.
Makanan berbentuk saring atau cincang, tiap 3 jam.
3. Diet Lambung III
Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ukus
peptikum, tifus abdominalis yang suhu tubuhnya sudah kembali normal. Makanan yang berbentuk
lunak atau yang bergantung pada toleransi pasien. Diberikan 6 kali sehari dengan porsi
kecil.Makanan ini cukup energy, protein, mineral, vitamin C dan kurang tiamin.
4. Diet Lambung IV
Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III atau kepada pasien
ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta tifus abdominalis yang hampir
sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan biasa, tergantung toleransi pasien. Makanan
ini cukup kalori dan semua zat gizi.