Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN GIZI TERHADAP KASUS PASIEN DI SKENARIO

A. DIET PASCA HEMATEMESIS


Tujuan Diet
1. Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada saluran
cerna, mengurangi risiko perdarahan ulang, dan mencegah aspirasi.
2. Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.

Syarat Diet :
1. Tidak merangsang saluran cerna.
2. Tidak meninggalkan sisa.
3. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung.
4. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian :


Diet diberikan dalam bentuk Makanan Cair jernih, tiap 2-3 jam pascaperdarahan.
Nilai gizi makanan ini sangat rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.

B. DIET PENYAKIT LAMBUNG


Tujuan Diet
Memberikan makanan dan cairan secukupya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebih.

Syarat Diet
1. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan
2. Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya
3. Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara bertahap
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis , maupun kimia. (disesuaikan dengan daya terima perorangan)
7. Laktosa rendah bila ada geja intoleransi laktosa; umumnya tidak dianjurkan minum
susu terlalu banyak
8. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat pada lambung

MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


a. Diet Lambung I
• Diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, pasca perdarahan, dan
tifus abdominalis berat.
• Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari Diet
Pasca-Hematemesis-melena, atau setelah fase akut teratasi.
• Diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena kurang energi, zat besi,
tiamin, dan vitamin C.

b. Diet Lambung II
• Diberikan sebagai perpindahan dari Diet lambung I, kepada pasien Ulkus
Peptikum atau Gastritis Kronis dan Tifus Abdominalis ringan.
• Makanan bentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan
lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
• Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang tiamin.

Sumber :
Almatsier Sunita, dr, M.Sc. Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo
dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Edisi Baru. PT Gramedia Pustaka Utama. 2006

Anda mungkin juga menyukai