Anda di halaman 1dari 1

DISKUSI

Pada penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian Van der Walt et al dilaporkan sebanyak
589 pasien dengan retensi urin, dimana 558 orang terjadi pada pasien laki-laki dan sisanya 31 orang
pada pasien perempuan. Sementara pada penelitian Soetojo pada tahun 2001-2002 didapatkan hasil
552 pasien dengan retensi urin, dengan 486 pasien laki-laki dan 66 pasien perempuan. Jika
dibandingkan dengan penelitian ini dimana proporsi laki-laki 85,8% dan perempuan 14,2%, maka
dapat di simpulkan hasilnya tidak berbeda secara signifikan dari yang dilaporkan dalam literature
sebelumnya.

Pada penelitian Van Vuuren et al melaporkan sebanyak 558 pasien pria dengan retensi urin,
506 datang dengan retensi urin akut dan sisanya yaitu 52 pasien datang dengan retensi urin kronik.
Sedangkan pada 31 pasien perempuan dengan retensi urin, 28 diantaranya terkena retensi urin akut
dan sisanya terkena retensi urin kronik. Hal serupa didaptakan pada penelitian ini, dimana angka
kejadian retensi akut lebih tinggi dibandingkan retensi urin kronik dengan proporsi yang sama.

Retensi urin akut pada anak-anak adalah hal yang relatif langka, dimana pada penelitian
Asgari et al melaporkan terdapat 86 kasus retensi urin akut pada anak pada tahun 1997-2003. Hal
yang sama didapatkan pada penelitian ini, dimana penyebab biasanya karena batu pada saluran
kemih bawah dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Dalam penelitian kami, penyebab retensi urin pada 41 pasien dewasa muda laki-laki muda
(15-49 tahun) sebagian besar adalah cedera karena multi-trauma, operasi uretra atau karena batu
uretra. Penelitian ini mirip dengan literature oleh McCuricch di jurnal medis Inggris.

Penyebab paling umum dari retensi urin pada laki-laki diatas 50 tahun adalah hyperplasia
prostat dengan obstruksi pada leher kandung kemih. Hal ini dilaporkan pada penelitian ini dan juga
pada penelitian Mc Currich pada jurnal medis The British.

Pada laporan Afrika Selatan yang diterbitkan pada 2010, penyebab paling umum retensi urin
pada perempuan adalah keganasan, didagnosis dari 11 pasien (4 serviks, 4 uretra, dan 3 kandung
kemih). Disfungsi kandung kemih neuropati menjadi penyebab paling banyak nomor dua yang
memengaruhi 5 pasien. Sementara pada penelitan Soetojo didapatkan sebagian besar penyebab
retensi urin pada perempuan adalah sistitis serupa dengan yang penelitan ini lakukan. Variabilitas
etiologi ini terkait dengan ras, lingkungan geografi, dan gaya hidup.

Pada penelitian Van vuuren melaporkan gejala awal terkait dengan retensi urin adalah LUTS
dengan 346 pasien, Hematuria makroskopik 90 pasien, ISK 18 pasien, dan Inkontinensia 14 pasien.
Serupa dengan penelitian ini dengan LUTS menjadi gejala awal paling banyak. Akibatnya, BPH klinis
an dengan sering dikaitkkan dengan gejala LUTS. Bahkan BPH menjadi penyebab utama LUTS pada
penuaan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai