Anda di halaman 1dari 3

1.

ANATOMI HEPAR DAN KANDUNG EMPEDU


Anatomi Hepar

Hepar merupakan kelenjar paling besar, beratnya 1200 – 1800


gram dan merupakan organ metabolic utama pada tubuh. Hepar
dibagi menjadi lobus kanan, lobus dexter yang berukuran lebih
besar dan lobus kiri, lobus sinister yang berukuran lebih kecil.
Antara lobus kanan dan kiri dipisahkan oleh lig. Falciforme
disebelah ventral. Lig. Falciforme berlanjut sebagai lig.
Coronarium yang kemudian menjadi lig. Triangulare destrum dan sinistrum yang menghubungkan
diafragma.
Hepar memiliki suatu fascies diaphragmatica yang dilapisi
peritoneum kecuali di posterior pada area nuda, dimana
hepar kontak langsung dengan diafragma. Hepar juga
memiliki suatu fascies visceral dilapisi peritoneum, kecuali di
fossa untuk vesica biliaris dan porta hepatis fissure
transversa.
Lig. Teres hepatis, lig. Venosum , vena cava inferior dan
vesica biliaris menggambarkan 2 area persegi pada kedua sisi
porta hepatis pada sisi inferior lobus hepatis dexter lobus quadratus di ventral dan lobus caudatus di
dorsal.
Struktur vascular dan duktus biliaris yang masuk ke dalam hepar
melalui hilum (v. portae hepatis, A. hepatica propria, ductus hepaticus
communis) dikelilingi jar. Ikat. Struktur tersebut bercabang dalam
parenkim hepar membentuk trias GLISSON (trias porta) pada sal.
Porta/kanal porta.

Vena-vena hepar (Vv. Hepaticae) membawa darah dari hepar ke dalam


vena cava inferior, berjalan terpisah dari pembuluh darah pada trias
GLISSON.

Anatomi Kandung Empedu (Vesica Biliaris)


Vesica biliaris terdiri dari corpus vesica biliaris dengan bagian
fundus dan collum vesica biliaris. Plica spiral HEISTER pada ujung
terminal collum mennutup ductus cysticus yang kemudian
menyatu dengan ductus hepaticus communis membentuk ductus
choedochus.
Ductus choedochus berjalan di
dalam lig. Hepatoduodenale pada
sisi ventral v. portae hepatis,
kemudian berjalan di belakang
pars superior duodeni melewati
caput pancreatic dan mencapai
pars descendens duodeni.
Arteri-Arteri Pada Hepar dan Kandung Empedu
Hepar di darahi oleh A. hepatica propria yang berasal
dari A. hepatica communis.
Setelah bercabang menjadi A. gastrica dextra, A.
hepatica propria berjalan dalam lig.
Hepatoduodenale bersama V. portae hepatis dan
Ductus choledochus ke hilum hepatis. Disini arteri tsb
terbagi menjadi R. dexter dan R. sinister ke lobus-
lobus hepar. R. dexter memberi cabang berupa A.
cystica ke vesica biliaris.

Hepar memiliki sistem vena masuk dan keluar. V.


portae hepatis mengumpulkan darah yang kaya
nutrisi dari organ-organ abdomen yang tidak
berpasangan (gaster, usus, pancreas, limpa/spleen)
dan mengalirkannya bersama dengan darah arterial
dari A. hepatica communis, ke dalam sinusoid
lobules hepaticus. Tiga vena hepar membawa darah
dari hepar ke v. cava inferior.

v. portae hepatis terbentuk dari 3 vena utama yaitu


dibelakang caput pancreatic, v. mesenterica
superior bersatu dengan v. splenica untuk
membentuk v. portae hepatis.

2. HISTOLOGI HEPAR DAN KANDUNG EMPEDU


Histologi Hepar
Unit structural parenkim hati adalah lobules
hepaticus yang terdiri dari trabekula hepatosit yang
tersusun secara radial.
Tiga struktur yang secara bersama-sama disebut
trias GLISSON (trias porta) selalu ditemukan dalam
sal. Porta, tertanam dalam jaringan ikat (A. dan V.
interlobulaaris, ductus bilifer interlobularis).
Vena centralis kemudian bermuara ke dalam v.
sublobulares, yang merupakan cabang-cabang Vv.
Hepaticae. Aliran darah radial yang lambat dalam sinusoid memungkinkan hepatosit mengabsorbsi
zat makanan dan metabolit serta menyekresi protein-protein yang disintesis seperti protein plasma.
Kanalikuli biliaris yang mengalirkan cairan empedu ke
bagian perifer lobules.
Sel kupffer, suatu sistem makrofag yang tersebar di
antara sel endotel pembatas sinusoid.
Makrofag ini lebih besar dari sel-sel epitel dan dapat
dikenali oleh adanya bahan-bahan yang difagosit di
dalamnya.
Sel-sel kupffer dapat diperlihatkan melalui pemberian
suntikan secara intravena dengan tinta india.
Pada sel tampak bercak hiyam besar karena sel itu dipenuhi dengan tinta yang
difagosit.
Kebanyakan sel pembatas sinusoid tidak mengandung tinta, menandakan sel endotel tidak bersifat
fagosit.

Histologi Kandung Empedu


Mukosa kandung empedu yang kosong, banyak lipatan-lipatan yang
menjulur ke dalam (panah) memberikan gambaran seperti kelenjar.
Epitel (Ep) menunjukkan bahwa semua sel selapis torak pada
membrane mukosa adalah sama.
Jaringan ikat jarang (CT) kadang-kadang menyerupai lamina propria,
terletak sebelah dalam dari epitel.
Otot polos (SM) yang mengelilingi jaringan ikat adalah tunika
muskularis eksterna.
Bungkus paling luar kandung empedu tunika serosa dan tunika
adventisia.
Daerah serupa dengan daerah kotak diperlihatkan dalam gambar (4).

Epitel (Ep) terdiri dari sel-sel torak tinggi, intinya (N) terletak di bagian
basal.
Membrane basalis (BM) relative tebal memisahkan epitel dari jaringan
ikat jarang (CT) dibawahnya.

Sumber :
1. Paulsen F & Waschke J, 2010; Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid 2, Edisi 23, EGC, Jakarta.
2. Leslie Gartner James Hiat,Buku Ajar Berwarna Histologi. 3rd Edition.Leslie Gartner James
Hiat,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai