5
upaya peningkatan mutu
1) persyaratan kerja sama BPJS dalam penyelenggaraan pelayanan
Kesehatanatau lembaga lain; dan/atau sebagai bagian budaya mutu dan
keselamatan pasien.
2) persyaratan untuk perpanjangan izin
operasional / peningkatan kelas RS.
KOMITMEN FASYANKES
1 Penyelenggaraan/Operasional
Fasyankes
kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;
Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik terbaik
yang diperoleh melalui
proses kaji banding
INDIKATOR NASIONAL MUTU
INM Puskesmas
RUANG Dinas Kesehatan
INM Laboratorium LINGKUP SASARAN Kabupaten/ Kota
Pemilihan Penetapan
Brainstorming Uji Coba
INM INM
TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
01 02 03 04
KOMUNIKASI
PENGUMPULAN VALIDASI ANALISA DAN
DATA DATA DATA PELAPORAN
ASPEK YURIDIS PENGUKURAN INM
1. RPMK AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM
KESEHATAN DAN UNIT TRANSFUSI DARAH
02 Besaran Dampak
03 Berbasis bukti
KRITERIA 04 Defensibility (dapat dipertanggungjawabkan)
INDIKATOR 06 Akurasi
08 Dapat diperbandingkan
09 Kredibel
10 Jelas
Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari
tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut
Cara menyusun penting dan dapat menunjukkan tingkat kinerja
organisasi/bagian/unit kerja
I N D I K ATO R Kejelasan terminologi/definisi operasional yang
digunakan
Target
PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur,
data, analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi
keselamatan pasien (safe), efektif (effective), efisien (efficient), berorientasi
kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), adil (Equitable) dan
terintegrasi (Integrated)
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran
indikator untuk menghindari kerancuan
Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome
• Kepuasan Pasien
7
1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI TARGET ≥ 85% Kebersihan tangan dilakukan dengan
✓ Sebelum kontak dengan pasien mencuci tangan menggunakan sabun dan
✓ Sesudah kontak dengan pasien air mengalir bila tangan kotor atau terkena
✓ Sebelum melakukan prosedur aseptik cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
✓ Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
✓ Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien tampak kotor
analis B :
peluang cuci tangan 2
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/2
1 observer hanya boleh melakukan
analis C : pengamatan terhadap 3 orang
peluang cuci tangan : 3
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/3
Total peluang : 4 + 2 + 3 = 9
Jumlah cuci tangan dgn benar : 4 + 1 + 1 = 6
Jadi formula = 6/9
1.Kepatuhan Kebersihan Tangan
Hasil observasi
Sumber
Data
Besar
Pengumpulan Sampel Minimal 200 peluang
Data Teknik
Sampel
Dilakukan melalui
survei harian/concurrent
Pelaporan
Analisis
𝑵
𝒏=
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
Jumlah hasil kritis labor Jumlah hasil kritis lab Seluruh laporan hasil
atorium yang dilaporkan oratorium yang diobs pemeriksaan dengan Tidak ada
≤ 30 menit ervasi hasil kritis
Definisi Operasional
Kejadian sampel/spesimen
hilang adalah tidak
tersedianya sampel/spesimen
yang telah diterima pada saat
akan dilakukan pemeriksaan
oleh petugas
5. Kejadian Sampel/Spesimen Hilang
Definisi Operasional
Laporan pengulangan
pemeriksaan Sumber
Data
• Total sampel (apabila
Besar jumlah populasi ≤ 30)
Pengumpulan Sampel
Data Teknik • Rumus Slovin (apabila
Data dikumpulkan Sampel jumlah populasi > 30)
secara retrospektif
Pelaporan
Analisis
sampel yang akan diukur dari seluruh populasi 64 – 319 64 sampel 17 – 160 Minimal 16 atau
FORM IKP
UPLOAD DOKUMEN
KOMITMEN MUTU
1234
(boleh diganti)
KODE REGISTRASI
LABORATORIUM
mutufasyankes.kemkes.go.id
~ TERIMA KASIH ~