Anda di halaman 1dari 6

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


............................. - 1/1

RSUD AROSUKA
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN DIREKTUR

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO ) dr. MARYETI MARWAZI, MARS
NIP. 19671017 200212 2 001
Proses mengirim pesan yang dilakukan dua arah antara tenaga keperawatan
dan dokter secara lisan atau via telepon untuk melaporkan hasil pemeriksaan
PENGERTIAN
medis yang dianggap kritis didukung dengan hasil pemeriksaan penunjang
lainnya

1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien berorientasi kepada


keselamatan pasien
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam melaporkan hasil pemeriksaan
medis
3. Memastikan keakuratan pelaporan hasil pemeriksaan medis
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Nomor : 815/
KEBIJAKAN
/SK-DIR/II-2018 tentang Sasaran Keselamatan Pasien

PROSEDUR 1. Dokter/ petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang melakukan


perekaman EKG menyampaikan hasil kritis ke DPJP. Bila DPJP tidak bisa
dihubungi, dokter/ petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang
melakukan perekaman EKG langsung menghubungi dokter/ perawat unit
rawat inap, rawat jalan dan unit gawat darurat.
2. Dokter/ petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat TANGGAL dan
WAKTU menelpon, NAMA LENGKAP PETUGAS KESEHATAN YANG
DIHUBUNGI dan NAMA LENGKAP YANG MENELEPON.
3. Dokter/ perawat ruangan yang menerima hasil kritis menggunakan teknik
komunikasi verbal Tulis (write back)/ Baca (read back) Konfirmasi
(Confirmation), proses pelaporan ini ditulis di dalam rekam medis (form
catatan perkembangan terintegrasi).
4. Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis langsung
menghubungi DPJP/ PPDS yang merawat pasien.
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


............................. - 2/2

RSUD AROSUKA
5. Dokter/ perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis dan
menghubungi DPJP/ PPDS yang merawat pasien harus mencatat tindakan
yang diambil untuk pasien atau informasi lain terkait klinis
6. Semua nilai kritis/ interpretasi selanjutnya disampaikan melalui formulir hasil
pemeriksaan sesuai dengan SPO Penyerahan Hasil.
7. Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus dilaporkan kepada dokter yang
meminta pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil kritis ke pasien.
8. Dokter/ perawat di ruangan yang menerima hasil kritis menerapkan
mekanisme pelaporan hasil kritis sebagai berikut:
a. 15 menit pertama: harus segera melaporkan pada DPJP, bila
belum berhasil menghubungi, ke langkah berikut:
b. 15 menit ke dua: harus melaporkan pada DPJP, bila belum
berhasil menghubungi, ke langkah berikut:
c. 15 menit ke tiga: Bila hari kerja dapat menghubungi:DPJP ke- 2,
bila belum berhasil menghubungi ke langkah berikut:
d. 15 menit ke empat: menghubungi DPJP yang bertugas, bila
belum berhasil juga maka dapat menghubungi urutan pimpinan
sebagai berikut:
1. Kepala IGD, jika tidak dapat dihubungi,
2. Kepala ICU, jika tidak dapat dihubungi
3. Kepala Bidang Pelayanan Medik
e. Dokteryang dilaporkan tentang hasil kritis yang perlu diwaspadai
tersebut, bertanggungjawab terhadap interpretasi hasil dan
pengambilan tindakan terhadap pasien.

DOKUMEN TERKAIT Daftar Nilai kritis (terlampir)

1. Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Patologi Klinik dan Patologi Anatomi
3. Para dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas radiologi

Anda mungkin juga menyukai