Anda di halaman 1dari 24

OBSTIPANSIA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Nama Kelompok

1.Nur Santi Kumalasari (181104)


2.Sherlya Neo Melina Setiawan (181111)
3.Yudha Firman (181116)
ANTI DIARE

Obat-obtan yang digunakan yang


digunakan untuk menanggulangi atau
mengobati penyakit yang disebabkan oleh
bakteri atau kuman, virus caring atau
keracunan makanan
PENGGOLONGAN
1. Obstipansia : untuk terapi simptomatis dengan
tujuan untuk menghentikan diare, dengan cara :
a. Menekan peristaltik usus, misal loperamid
2. Spasmoitika : adalah zat yang dapat melemaskan kejang-
kejang otot perut (nyeri perut) pada diare. Misalnya Atropin
sulfat, papaverin
LOPERAMIDE
Loperamid adalah obat untuk mengatasi diare, yang bekerja dengan memperlambat gerakan
saluran pencernaan.
Merk obat : Colidium, Diadium, Imodium, Diasec, Lodia, Renamid, Lopamid.
Bentuk obat : tablet
Dosis :
Diare akut untuk dewasa diawali dengan 4mg dan diberikan lagi 2mg setiap kali BAB maX 16m
g per hari
Diare kronis untuk deasa 4-8mg perhari konsumsi maksimal 16mg perhari
Efek Samping :
Konstipasi
Gangguan irama jantung
Mual
Pusing
Perut kembung
Kontra indikasi :
Nyeri abdominal tanpa adanya diare
Disentri akut
Tidak boleh diberikan pada kondisi dimana hambatan harus dihindari terutama pada mondisi il
eus atau konstipasi
Farmakodinamik dan farmakokinetik loperamide

Farmakodinamik
Loperamide terikat pada reseptor dinding usus sehingga menghambat pelepasa
n asetikolin dan prostaglandin yang berakibat berkurangnya peristaltic propuls
if dan meningkatkan waktu transit usus. Loperamide sulit mencapai sirkulasi si
stemik karena mempunyai afinitas yang tinggi terhadap dinding usus dan men
galami metabolisme pertama yang tinggi.

Farmakokinetik
Loperamide mudah diabsopsi terapi hampir sempurna diekstraksi oleh hati, pa
da waktu dimetabolisme terkonjugasi dan diekskresikan melalui empedu. Wak
tu pruh loperamide pada manusia adalah 11 jam dengan kisaran 9-14 jam.
Contoh obat loperamide
PAPAVERIN

Obat yang digunakan untuk melemaskan


otot-otot polos. Obat ini umumnya diguna
kan untuk menangani sejumlah kondisi ak
ibat ketegangan otot polos yang dapat me
nimbulkan gangguan sirkulasi darah serta
keluhan nyeri dada atau kram perut
Kontra indikasi

 Berhati-hati dalam menggunakan papaverin jika sedang atau


pernah menderita gangguan hati, glaukoma, gangguan irama
jantung, atau penyakit parkinson
 Hentikan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman
berarkohol
 Beritahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasu
k obat resep, obat bebas, produk herba atau suplemen
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengkonsum
su papaverin, segera temui dokter
Efek Samping Papaverin
 Mengantuk
 Sakit kepala
 Lemas
 Ruam kulit
 Berkeringat
 Wajah memerah
 Mual
 Nyeri lambung
 Nafsu makan menurun
 Diare
 Konstipasi
Bentuk Sediaan Papaverin

Kapsul
Tablet
Suntik
Dosis papaverin

 Dosis tablet untuk orang dewasa 100-300 mg


3-5x sehari
 Dosis suntikan 30-65 Mg selama satu sampai dua
menit jika dibutuhkan dosis bisa ditingkatkan menja
di 120Mg. Suntikan bisa dilakukan kembali setiap
3 jam
 Untuk papaverin tablet jenis pelepasan lambat: 150
Mg tiap 12 jam. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 150
Mg tiap 8 jam atau 300 Mg tiap 12 jam
Farmakokinetik Papaverin
Papaverin HCL diabsorpsi di saluran cernadan memilki onsetof action
yang cepat. Memiliki t1/2 biologis yang bervariasi, namun memiliki
konsentrasi plasma yang konstan pada penggunaan secara peroral
setiap 6 jam 90% obat terikat protein plasma.
Papaverin HCL cepat dimetabolisme oleh hati dan cepat dimetabolis
me oleh hati
dieksresi melalui urine yang terkonjugasi dengan glukoronat melalui
metabolisme fenol
Farmakodinamik Papaverin
memperlambat PDE,yang berkontribusi ter
hadap akumulasi sel dalam cAMP dan
mengurangi jumlah ion kalsium.Akibat
perubahan biokimiawi ini otot polos organ
dalam (cardivaskuler,pernafasan,dan
tabungpencernaan) dapat berkurang dan
rileks.
Antropin Sulfat
Atropin adalah obat yang digunakan untuk
menangani melambatnya denyut jantung
dan gejala keracunan insektisida. Selain itu,
atropin juga digunakan untuk menangani
kondisi lain,seperti ketegangan otot saluran
pencernaan, mengurangi produksi lendir
tubuh yang berlebih.
Bentuk sediaan

Tablet
Suntik
Kontraindikasi
 Hati-hati menggunakan obat atropin apabila sedang menderita glaukoma,
penyumbatan saluran kemih, gangguan kelenjar prostat, penyakit ginjal, st
enosis pilorus, dan myasthenia gravis.
 Beri tahu dokter jika memiliki riwayat atau sedang menderita gangguan
fungsi hati, penyakit tiroid, hipertensi, gangguan jantung, asma,penyakit
refluks asam lambung, asma.
 Atropin sebaiknya digunakan secara hati-hati pada lansia dan bayi berusia
di bawah 3 bulan, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
 Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk
suplemen dan produk herbal.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
DOSIS

Bentuk O
Kondisi Untuk Dosis
bat

Divertikulitis,
0,6-1,2 mg, sekali sehari, dikonsumsi
irritable bowel Tablet Dewasa
malam hari sebelum tidur.
syndrome (IBS)
2 mg, setiap 10-30 menit hingga
efek racun menghilang.Untuk kondisi
Dewasa keracunan parah, akan diberikan
setiap 5 menit hingga gejala
keracunan menghilang.

Keracunan insektisida Suntik

20 mcg/kgBB, diberikan setiap 5-10


Anak-anak
menit.
Efek samping
 Sakit kepala
 Penglihatan kabur, kelopak mata
membengkak, sensitif terhadap cahaya
 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Gangguan indra pengecap (lidah)
 Mual
 Perut kembung
 Konstipasi
 Sulit buang air kecil
farmakokinetik
Atropin diserap dengan baik pada usus dan konjunctiva.Bila
digunakan dengan zat yang cocok seperti skopolamin, bahkan
atropin dapat menembus kulit.Pada penggunaan oral,hanya
10-30% dari dosis obat antimuskarinik kuatener yang
diabsorpsi yang memperlihatkan bahwa terjadi penurunan
kelarutan lemak pada larutan bermuatan.Atrpoin didistribusikan
luas didalam tubuh, pada SSP dicapai dalam 30 menit sampai
1 jam . Didalam tubuh, atropin cepat menghilang dari tubuh
setelah diberikan dengan waktu paruh sekitar 2 jam . Kira-kira
60% dari dosis diekskresikan ke dalam urin dalam bentuk utuh.
sisanya dalam urin kebanyakan sebagai metabolit hidrolisa dan
konjugasi.
Farmakodinamik
atropin menyebabkan blokade yang bersifat reversibel
pada resptor muskarinik.Ketika atropin berikatan dengan
reseptor muskarinik,maka atropin akan mencegah
terjadinya pelepasan IP3 (Inositol Trifosfat) dan
hambatan adenilil siklase . Aktivitas muskarinik
berbeda pada setiap jaringan, jaringan yang paling peka
terhdapa muskarinik adalah kelenjar saliva, bronkus, dan
kelenjar keringat . Sekresi asam oleh sel parietal lambung
kurang pekaterhadap atropin . Agen antimuskarinik lebih
efektif menghambat agonis kolinoseptor yangdiberikan dari
luar (eksogen) dibandingkan dengan asetilkolin yang
dilepaskan dari dalam (endogen)
TERIMAKASIH   

Anda mungkin juga menyukai