“POLIKETIDA”
OLEH
KELOMPOK 2
NURFAHISAH 51720011091
JUSMAWANTI 51720011058
HIDAYAT 51920011173
MASNAWATI 51720011109
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena dengan izinya
berjudul “POLIKETIDA”.
kuliah Kimia Bahan Alam Laut. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin
dalam menyusun makalah ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar
mudah di pahami.
kesempurnaan ,maka dari itu penyusun memohon saran dan arahan yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini,di masa akan datang dan penyusun
Penyusun
2
DAFTAR ISI
TUJUAN ...................................................................................................... 5
KESIMPULAN ..............................................................................................
SARAN ..........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Senyawa aromatik ini mengandung cincin karboaromatik yaitu cincin aromatik yang hanya
terdiri dari atom karbon seperti benzen, naftalen dan antrasen. Cincin karbo aromatik ini
biasanya tersubstitusi oleh satu atau lebih gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen
ditinjau dari segi biogenetiknya. Oleh karena itu, senyawa bahan alam aromatik ini, sering
karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas (Lenny, 2006).
yang sangat pesat setelah berhasil menetapkan struktur dari cincin aromatik, bahkan
struktur dari beberapa senyawa fenol telah dapat ditetapkan sejak abad ke-19. Akan tetapi
topik-topik menarik mengenai senyawa-senyawa itu terus menerus muncul dengan adanya
sebagai cabang dari ilmu kimia bahan alam yang terus berkembang, seperti halnya
Sifat-sifat kimia dari semua senyawa-senyawa fenol adalah sama, akan tetapi dari
segi biogenetik senyawa-senyawa ini dapat dibedakan atas dua jenis utama, yaitu:
1. Senyawa fenolik yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai senyawa fenol yang berasal dari jalur
4
asetat-malonat yakni poliketida. Poliketida banyak dihasilkan oleh bakteri, fungi (jamur),
kapang dan lumut. Sebagai contoh senyawa-senyawa yang terdapat dalam fungi dan
bakteri adalah asam orselinat dalam fungi dan linchen, griseofulvin yang terdapat dalam
berselang seling. Pola inilah yang menjadi ciri khas poliketida dan membedakan poliketida
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai suatu poliketida beserta
dengan alur biosintesis, klasifikasi, sistem penamaan, sintesis maupun isolasi dari suatu
poliketida.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POLIKETIDA
Poliketida adalah senyawa fenolik yang berasal dari jalur asetat-malonat sumber
atom C. Poliketida merupakan salah satu senyawa golongan metabolit sekunder yang
dihasilkan pada fungi dan bakteri. Senyawa poliketida mempunyai kerangka dasar
aromatik yang disusun oleh beberapa unit dua atom karbon dan membentuk suatu rantai
karbon yang linier yakni asam poli β-ketokarboksilat yang disebut rantai poliasetil. Dalam
bentuk struktur molekulnya, poliketida memiliki pola oksigen yang berselang seling. Pola
inilah yang menjadi ciri khas poliketida dan membedakan poliketida dari senyawa aromatik
lainnya. Poliketida berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan “ketida” yang
menunjukkan adanya ketida. Poliketida atau yang sering disebut dengan peptida non-
Ribosom dibentuk oleh enzim besar yang multifungsional dengan kelompok situs katalitik
yang terkoordinasi, yaitu Polyketide Synthase (PKS) dan Non-Ribosomal Peptide Synthase
(NRPS) .
Potensi biologis dari suatu senyawa metabolit sekunder sangat beragam antara lain
dan lain-lain.
Poliketida banyak dihasilkan oleh bakteri, kapang dan lumut. Adapun Metabolit
sekunder yaitu poliketida yang terdapat pada fungi dan bakteri diantaranya yakni Asam
6
Kulvularin, Culvularis sp. Strukturnya ditunjukan pada gambar 5.1.
Gambar 5.1 contoh senyawa poliketika yang berasal dari fungi dan bakteri
Poliketida berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan ketida yang menunjukkan
adanya ketida (-CH2COCOOH). Hal ini dikarenakan suatu poliketida ditandai dengan
sebagian besar poliketida diproduksi oleh mikroba (bakteri dan fungi), poliketida dan
turunannya juga ditemukan di makhluk hidup lainnya seperti dalam tumbuhan (misalnya,
7
Gambar Senyawa mycothiazole, suatu poliketida yang terdapat dalam sponge
8
B. CIRI-CIRI STRUKTUR POLIKETIDA
- Ciri umum
1) Strukturnya tersusun dari rantai karbon dengan kelipatan 2 sehingga disebut C2,
3) Jika cincin benzene biasanya mengandung lebih dari satu gugus hidroksil atau
alkoksi maka gugus-gugus tersebut akan berposisi meta satu sama lain
5) Semakin panjang rantai karbon maka semakin larut dalam pelarut nonpolar,
namum semakin banyak gugus hidroksil maka kelarutan makin tinggi pada
pelarut polar.
6) Diproduksi oleh hampir semua makhluk hidup dari makhluk tingkat rendah
C. BIOSINTESIS POLIKETIDA
asam karboksilat. Biosintesis poliketida aromatik mirip dengan biosintesis asam lemak.
Perbedaan pembentukan asam lemak dan senyawa poliketida aromatik terletak pada
senyawa malonil-CoA. Pada dasarnya, asetil-CoA dibentuk dari asam asetat yang
mengalami pengaktivan pada gugus karboksilnya menjadi bentuk tio ester dengan bantuan
9
enzim Poliketida Sintase (PKS), sedangkan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA yang
D. KLASIFIKASI POLIKETIDA
Secara umum, poliketida terbagi ke dalam dua golongan, yaitu poliketida aromatik (yang
terdiri dari satu sampai enam cincin aromatik) dan poliketida kompleks yang terdiri dari
makrolida dan ansamicin (yang memiliki cincin lakton atau laktam), poliena dan polieter.
1. Poliketida Aromatik
pola struktur tertentu yang berkaitan dengan jalur biogenesisnya. Secara umum
10
Turunan Kromon
Turunan Benzokuinon
Turunan Antrakuinon
11
E. SUMBER POLIKETIDA DARI ALAM
tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Poliketida dapat diisolasi dari mikroba, jamur
Aspergillus terreus, tomat, jagung, dan invertebrata yang jumlahnya cukup besar. Berikut
adalah percobaan dan atau penelitian yang menemukan senyawa-senyawa yang termasuk
poliketida.
1. Percobaan yang dilakukan oleh K.H. Timotius untuk melihat kimia pigmen
warna suatu bahan/materi, seperti cat untuk berbagai barang, pewarna makanan,
12
pewarna kosmetik dan sebagainya. Monascus sudah lama digunakan oleh manusia
sebagai pewarna alami makanan (natural food colorant). Monascus adalah salah
dibentuk Monascus antara lain ankaflavin dan monascin adalah pigmen kuning.
370, 420, dan 500 nm untuk masing-masing pigmen kuning, oranye dan merah.
13
2. Penelitian yang dilakukan oleh R. Rachmaniar untuk mengidentifikasi Antikanker
Swinholide dari Spons Theonella swinhoei. Spons merupakan salah satu sumber
daya laut yang terdapat pada daerah terumbu karang. Spons salah satu biota laut
yang tidak dimanfaatkan secara langsung seperti beberapa hewan vertebrata. Untuk
molekul C78H131O20 dan menunjukkan sifat sitotoksik terhadap sel KB, sel
14
3. Penelitian yang dilakukan oleh Kathleen S. Rein yang mengidentifikasi senyawa
Aktivitas biologi dari senyawa ini cukup beragam. Senyawa ini memiliki nilai
isotop stabil dari poliketida terdiri dari tiga struktural yaitu polieter (brevetoxin A
and B), makrocycle (amphidinolides A–S), dan polieter linier. Pengertian yang
penekanan khusus pada farmakologi dan biosintesis. Berikut gambar struktur dari
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Poliketida adalah senyawa fenolik yang berasal dari jalur asetat-malonat sumber
atom C. Poliketida merupakan salah satu senyawa golongan metabolit sekunder yang
Poliketida berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan ketida yang
strukturnya. Walaupun sebagian besar poliketida diproduksi oleh mikroba (bakteri dan
fungi), poliketida dan turunannya juga ditemukan di makhluk hidup lainnya seperti dalam
polyhydroxyanthraquinone).
B. SARAN
contoh simplisia yang mengandung poliketida karena pengetahuan ini dapat sangat
16
DAFTAR PUSTAKA
Heliawaty Henny, 2018. Kimia Organik Bahan Alam. Bogor : Universitas Pakuan Bogor
Shabur Tatang, 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia :
Hanapi Usman, 2014. Kimia Organik Bahan Alam Laut : Universitas Hasanuddin
Makassar
17