Anda di halaman 1dari 6

Stomach tube berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berada di lambung, dapat juga untuk

membersihkan isi lambung pasien, dan untuk pemberian obat.

2. BLOOD ADMINISTRATION SET


Alat ini terdiri dari 3 bagian :
- Tabung yang vacuum ( tanpa / dengan anti koagulaita )
- Tabng “holder” plastik
- Jarum spesial, berujung dua, ada yang :
Single sample needle
Multiple sample needle

CARA PENGGUNAAN
Siapkan peralatan sampling di tempat/ruangan dimana akan dilakukan sampling.
Pilih bagian arteri radialis.
Pasang tali pembendung (tourniquet) jika diperlukan.
Lakukan palpasi (perabaan) dengan jari tangan untuk memastikan letak arteri.
Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering. Kulit yang
telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tekan bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua jari tangan lalu tusukkan jarum di
samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak atau agak miring. Jika tusukan berhasil
darah terlihat memasuki spuit dan mendorong thorak ke atas.
Setelah tercapai volume darah yang dikehendaki, lepaskan/tarik jarum dan segera letakkan
kapas pada tempat tusukan lalu tekan kapas kuat-kuat selama ±2 menit. Pasang plester pada
bagian ini selama ±15 menit.
3. MUCUS EXTRACTER

Mucus extractor atau penghisap lendir dee lee berfungsi untuk menghisap lendir di jalan nafas.
Mucus extractor general care banyak digunakan oleh tenaga kesehatan menghisap lendir pada
bayi baru lahir. Penghisapan lendir pada bayi baru lahir dilakukan ke daerah hidung dan mulut,
penghisapan jangan lebih dari 5 cm ke dalam mulut dan jangan lebih dari 3 cm ke dalam
hidung. Cara penggunaan penghisap lendir yaitu dengan masukkan selang yang tidak ada
tonjolannya ke dalam hidung atau mulut, kemudian ditarik sambil dihisap.
4. TUBE ENDOTRACHEAL
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau Intubasi adalah memasukkan pipa jalan nafas
buatan kedalam trachea melalui mulut. Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan bila : cara
lain untuk membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan nafas buatan dalam
jangka panjang, ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.

. PERSIAPAN TINDAKAN

1. Posisi pasien terlentang dengan kepala ekstensi


(bila dimungkinkan pasien di tidurkan dengan obat pelumpuh otot yang sesuai )

2. Petugas mencuci tangan


3. Petugas memakai masker dan sarung tangan
4. Melakukan suction
5. Melakukan intubasi dan menyiapkan mesin pernafasan (Ventilator)

 buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang


 buka mulut pasien
 masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-ujung blade sudah sampai di pangkal lidah-
geser lidah pelan-pelan ke arah kiri
 angkat tangkai laryngoskop ke depan sehingga menyangkut ke seluruh lidah ke depan sehingga
rona glotis terlihat
 ambil pipa ETT sesuai ukuran yang sudah di tentukan sebelumnya
 masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur ke rima glotis masuk ke cela
pita suara
 dorong pelan sehingga seluruh balon ETT di bawah pita suara
 cabut stylet
 tiup balon ETT sesuai volumenya
 cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan Menghentak dada pasien dengan ambu bag
 cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk leawt ETT apakah sama
antara paru kanan dan kiri
o fiksasi ETT dengan Plester
o hubungkan ETT dengan konektor sumber oksigen

6. Pernafasan yang adekuat dapat di monitor melalui cek BGA (Blood Gas Analysis) ± ½ –
1jam setelah intubasi selesai
7. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator

5. suction cateter

STERIL Suction Catheter & Yankauer Suction Catheter adalah alat pembersih jalan nafas pada
saluran sistem pernafasan, dengan cara penyedotan untuk mengeluarkan cairan berlebih
khususnya pada daerah oropharyngeal dan Nasopharyngeal. (daerah rongga mulut dan rongga
hidung).

 Memiliki 2 jenis kontrol:


o Finger Control: kontrol dengan menggunakan jari telunjuk digunakan untuk
mendapatkan tekanan maksimal.
o Thumb Control: kontrol dengan menggunakan ibu jari untukmempermudah
paramedik berganti tekanan, namun sulit untuk mendapat tekanan maksimal
saat pemakaian.

1. Suction Catheter

Alat ini adalah alat yang digunakan oleh dokter untuk menyedot cairan amnionik dari seorang
bayi yang baru lahir. Tidak hanya itu lender-lendir dan trachea juga mampu disedot dengan
menggunakan alat ini jika dipasangkan pada bayi yang baru lahir.
2. Kondom Catheter

Kondom Catheter ini biasanya digunakan khusus kepada pria yang suka membuang air kecil
secara tidak sadar. Kondom catheter dipasang dengan menghubungkan penis dengan urine bag
melalui ujung tubenya.

3. Ballon Catheter

Jenis Catheter yang satu ini adalah catheter yang banyak digunakan untuk penderita prostat
atau untuk pemeriksaan klinis lainnya. Kelebihan dari tipe catheter ini ialah sistem
pengambilan urinenya bebas dari udara dan polusi sekitarnya karena sistemnya yang tertutup.
Ballon Catheter ini memiliki nama lain Foley Catheter.

4. Rectal Tube
Orang mungkin jarang yang mengira bahwa Rectal Tube juga merupakan sebuah jenis catheter.
Rectal Tube berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas yang terdapat di dalam usus. Rectal Tube
memiliki ujung yang dimasukkan melalui lubang anus dan ujungnya yang satu lagi
dihubungkan dengan spuit glyserin.

5. Intra Vena Catheter

Kalau anda mengira ini sama dengan jarum suntik maka jawabannya salah. Intra vena catheter
biasanya digunakan oleh petugas medis yang akan memasukkan infus ke tangan pasiennya.
Intra Vena Catheter ini sebagaimana namanya dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena
manusia (biasanya pembuluh vena yang dicari oleh petugas medis berada di punggung tangan).

Jadi setelah adanya artikel ini tidak akan lagi kesalahpahaman soal penggunaan catheter lagi.
Penggunaan catheter memiliki fungsi yang luas karena tipe dan bentuknya berbeda-beda satu
dengan yang lainnya. Bahkan ada catheter yang digunakan untuk mengambil darah, gas usus
dan menyedot lendir pada bayi. Jadi pemahaman kita mengenai catheter ini mudah-mudahan
bertambah setelah adanya artikel ini

Anda mungkin juga menyukai