Oleh :
Wayana Siara
NIT. 22.1.05.202
2023
KATA PENGANTAR
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
dasar-dasar Penyuluhan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang [topik
makalah].
Hardianto, S.Pi., M.Pi selaku dosen mata kuliah Dasar-dasar Penyuluhan Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR.................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................. 3
BAB 3 Penutup............................................................................... 21
A. Kesimpulan ...................................................................... 21
B. Saran ................................................................................. 21
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunitas agar tahu, mau, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi
supaya dapat hidup lebih baik dan bermartabat. Agar penyuluhan dapat
informasi. Hal ini dapat dilakukan oleh fasilitator, baik yang berasal dari suatu
sistem sosial itu sendiri (internal agent of change) atau yang berasal dari luar
sistem sosial itu, seperti penyuluh lapangan atau pekerja pembangunan dari
istilah voorlichting dari Bahasa Belanda. Dalam hal ini voor berarti depan; dan
lichting berarti lampu atau suluh. Dari sinilah lahir istilah penyuluhan. Pada
1
Informasi dari Universitas ke kalangan buruh undustri (Suggestions for the
oleh James Stuart dari Fellow of Trinity College, Cambridge pada tahun 1867-
68.
perubahan seperti
prioritas baru. Pada prinsipnya, penyuluhan ialah proses yang sistematis untuk
(self-help).
B. Tujuan
penyelenggaraan ppenyuluhan
efektif.
2
5. Menjadi acuan dasar bagi para penyuluh perikanan untuk menyusun
3
BAB 2
PEMBAHASAN
usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses
dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai
usaha agribisnis.
4
mendorong terwujudnya masyarakat perikanan menuju kehidupan lebih layak,
utama dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan untuk mengorganisasikan
5
salah satunya adalah penyuluh, Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa
metode penyuluhan pelatihan yang sangat disukai oleh petani air tawar
usaha taninya.
sangat disukai oleh petani hanya 20 orang dengan total nilai 80.
dalam proses diklat kepada petani secara singkat yang dilakukan oleh
dilakukan pertemuan dua arah antara kelompok tani, pemerintah, dan swasta
6
dengan membahas hal-hal yang berkaitan dengan system usaha tani,
7
C. Tujuan penyuluhan perikanan
kesadaran, dan
produktif,
sejajar,
perikanan.
8
D. Filsafat penyuluhan
hidupnya. Karena belum siap maka anak manusiaha empersiapkan diri dan
yang jauh lebih lama dibandingkan dengan hewan untuk berlatih dan belajar
melaksanakan kehidupan.
menolong dirinya sendiri. Sejak saat dilahirkan dan masih lama setelah itu
harus datang dari pihak lain. Tanpa bantuan dari pihak lain,manusia tidak
untuk kebutuhan fisik akan tetapi juga kebutuhan psikologis, sosial, dan
normatif.
tinggal, sedangkan kebutuhan psikologis berupa rasa aman dan cinta kasih.
Kebutuhan sosial antara lain berupa komunikasi dan interaksi antara sesama
9
kebutuhan tersebut, manusia tidak dapat melakukan sendiri namun
manusia itu tidak merupakan beban bagi orang tua, melainkan justru
kedudukan orang tua dan kesediaan serta ketulusan mereka untuk mendidik
depannya.
dengan tugas yang harus diembannya saat ia telah dewasa. Di antara dua hal
jangan tersebut memerlukan upaya yang luas dan dalam pula. Upaya yang
pendidikan dan dapat dididik, hal ini dapat dijelaskan dari sudut pandang
10
individualitas, prinsip identitas moral dan prinsip unisitas.Empat prinsip
memberi dan menerima penga-ruh dari orang lain yang ikut terlibat
didalamnya.
c. Prinsip identitas moral dapat diartikan bahwa pada dasarnya semua manusia
sama dalam hal kemampuan mengenai perbuatan yang baik atau yang buruk
menurut nilai moral yang dianut oleh masyarakatnya serta mampu pula
d. Prinsip unisitas mengatakan bahwa setiap individu bersifat unik dan tiada
11
2. Falsafah penyuluhan perikanan untuk membantu dirinya sendiri
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau, dan dari tidak
12
tersebut dilakukan oleh sasaran penyuluhan tidak terlepas dari
pendampingan oleh penyuluh, dan hasil inovasi akan dinikmati oleh sasaran
penting dalam proses difusi inovasi yang artinya dalam proses penyebaran
dalam suatu sistem sosial, karena proses tersebut melibatkan penyuluh dan
dilakukan secara terus menerus dalam periode waktu yang lama sampai
sasaran dalam sebuah sistem sosial supaya dapat mandiri dan tidak memiliki
berhenti apabila masa periode program tersebut selesai karena anggaran yang
13
terbatas tanpa adanya proses pendampingan lebih lanjut dan hanya
oleh penyuluh. Pada dasarnya, sasaran melalui 5 (lima) tahapan dalam proses
jangka waktu yang lama karena penerapan inovasi bukan sesuatu yang mudah
penyuluh dan sasaran, kedua belah pihak memilik andil yang sama.
sasaran sebagai penerima inovasi yang akan menerapkan inovasi tersebut dan
tidak terlepas dari proses pendampingan oleh agen perubahan hingga sasaran
14
dapat mandiri. Tanpa adanya kerjasama tujuan penyuluhan mustahil untuk
tercapai, penyuluh dan sasaran harus saling berempati satu sama lain.
dengan mudah menjadi bagian dari sasaran dalam sebuah komunitas tertentu.
tanah sedikit demi sedikit dan jangan langsung dengan bensin, kadang-
kadang perlu disiram beberapa kali dengan minyak tanah sehingga sampah
lain.
dalam melakukan kegiatan TOT atau Transfer of Technology atau yang dapat
disebut sebagai transfer inovasi kepada sasaran dalam sebuah komunitas tertentu
tidak dapat dilakukan secara langsung namun harus bertahap, berulang, dan
15
lainnya hingga seluruh anggota kelompok mengalami perubahan perilaku dengan
melakukan penangkapan ikan; mereka terdiri dari nelayan buruh atau anak
atau korporasi yang melakukan usaha pengolahan ikan, mereka juga sama
akan terdiri para buruh/pekerja dan juga ada yang pemilik usaha
pengolahannya. Para pelaku utama ini adalah juga beserta keluarga intinya.
perikanan, para pelaku usaha perikanan bisa terdiri dari usaha perikanan
ikan. Para pelaku usaha perikanan ini terdiri dari tingkat menengah sampai
ke tingkat industri.
16
perikanan. Termasuk dalam kelompok penentu kebijakan adalah elit
masyarakat mulai dari aras terbawah (desa) yang secara aktif dilibatkan
perikanan.
September 1904 No. 20 Staatsblaad 982 yang didasarkan pada Surat Keputusan
Raja
17
Belanda No. 28 tanggal 28 Juli 1904 (Staatsblaad No. 380) pada tahun 1904
adalah
Departemen Pertanian. Pada saat itu juga dibentuk dinas, seperti dinas
laut dan perikanan darat. Pada masa itu pemerintah kolonial Belanda belum
Berdasarkan
menjadi
18
Jawatan Perikanan laut dan Pusat Jawatan Perikanan Darat.Selanjutnya
Perikaan
19
diantaranya adalah Departemen Perikanan Darat/Laut pada tanggal 7 Juli
sebagai
Pertanian.
Baru, berdasarkan Keputusan Presiden No. 184 Tahun 1968, Perikanan Laut
dan Perikanan
Departemen
Pertanian. Seiring dengan itu, di daerah hanya ada Dinas Perikanan Provinsi
Daerah
Tingkat I.
Pada Tahun 1999, Presiden Republik Indonesia, saat itu yaitu Presiden
20
Departemen Eksplorasi Laut (DEL) melalui Keputusan Presiden No. 136
Tahun 1999. Tidak lama terbit Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1999
laut dan Perikanan dan perubahan ini ditindak lanjuti dengan penggantian
No. 165
21
Menurut Patton dan Miller (1993) dalam P3P Unram (2007) menyatakan
adalah :1) Penyuluhan bergeser dari pendekatan top down kepada pendekatan
partisipatif 2) Dari parsial kepada holistik dan sistem; 3) Dari “pengajaran dan
bersifat satu arah dari penyuluh kepada sasaran serta pengambilan keputusan
belajar atau sasaran dan bukan dominan diambil alih oleh penyuluh atau
tidak hanya satu disiplin ilmu sepert ilmu budidaya perikanan yang
penyuluhan secara direktif atau instruktif dapat dilakukan pada struktur sosial
pada tahap awal saja hingga masyarakat dirasa telah cukup berkembang
22
kemudian dilanjutkan dengan pendekatan secara partisipatif Beberapa strategi
tepat, dan pemilihan materi yang tepat serta sistem evaluasi untuk mengukur
dalam mencapai tujuan bersama karena tidak ada satu persepsi atau
23
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
17,498 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 JT km2. Dari
total wilayah tersebut 3,25 JT km2 adalah lautan dan 2,55 kita km2 adalah
zona ekonomi eksklusif serta memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km2
B. Saran
perikanan
24
4. Penyuluh perikanan dapat memecahkan (enlightening), memperkaya
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/8597-ID-penyuluhan-perikanan.pdf
http://luhkan1.blogspot.com/2017/04/sasaranpenyuluhan-
perikananberdasarkan.html?m=1
https://www.kompas.id/baca/linimasa/2022/04/05/sejarah-ragam-kebijakan-
perikanandan-kesejahteraan-nelayan
https://kkp.go.id/brsdm/bbrblgondol/artikel/3713-sejarah
http://perpustakaan.kkp.go.id/knowledgerepository/index.php?
p=show_detail&id=1071 969&keywords=
https://kkp.go.id/brsdm/puslatluh/artikel/27690-apel-siaga-penyuluh-perikanan-
siapsukseskan-program-prioritas-kkp-2021-2024
https://kkp.go.id/brsdm/puslatluh/artikel/27690-apel-siaga-penyuluh-perikanan-
siapsukseskan-program-prioritas-kkp-2021-2024
25
https://kilaskementerian.kompas.com/kemen-kp/read/2023/01/19/11132611/
perkuatkinerja-penyuluh-perikanan-kementerian-kp-luncurkan-simlatluh
https://youtube.com/@dpdipkanijabar1897
https://www.slideshare.net/feethreesoerbakti1/penyuluhan-perikanan-amp-
kelautanppk-minggu-ke-2-dan-3
26