Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN KKN-TEMATIK

DESA : SUKALARANG
KECAMATAN : SUKALARANG
KABUPATEN : SUKABUMI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM OPTIMALISASI POTENSI


PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI DESA SUKALARANG,
KECAMATAN SUKALARANG, KABUPATEN SUKABUMI

Oleh:

Muhammad Aprizal A14140012


Novita Haerani A14140033
Chandi Tri Akbar A24140055
Desy Eka Putri A34140021
Muhammad Lukmanudin D14140009
Alfia Suryani H34140069
Fitri Amalia Rizki I34140067

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


201
ii
RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK

Desa Sukalarang secara administratif terletak di Kecamatan Sukalarang,


Kabupaten Sukabumi. Desa Sukalarang memiliki 5 Dusun. Setiap dusun memiliki
potensi wilayahnya masing-masing, namun potensi yang paling besar adalah di
bidang peternakan yakni sapi perah dan pertanian khusunya di wilayah bagian
Selatan berupa padi sedangkan di wilayah bagian Utara berupa hortikultura. Hasil
dari teknik partisipatif Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan dengan
kelompok tani dan beberapa perangkat desa ditemukan potensi dan masalah.
Oleh sebab itu, diperlukan penyusunan program yang sesuai dengan permasalahan
di Desa Sukalarang. Program yang telah direncanakan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan serta kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan kualitas yang beraspek pada pertanian dan peternakan yang
berkelanjutan.
Program pertama yang dilakukan adalah sosialisasi dan demonstrasi
pembuatan vermikompos dari mahasiswa departemen MSL. Program yang kedua
adalah muda bertani merupakan bentuk program yang diusung oleh mahasiswa
dari departemen AGH. Program yang ketiga adalah aplikasi PGPR (Plant Growth
Promoting Rhizobacteria). Program ini merupakan bentuk program yang diusung
oleh mahasiswi dari departemen PTN. Program keempat adalah demonstrasi
pembuatan silase dan pembuatan nugget ayam. Kedua program tersebut diusung
oleh mahasiswa dari departemen IPTP. Program kelima adalah UKM Digital yang
diusung dari mahasiswi departemen Agribisnis. Program keenam adalah aksi
ekologi yang diusung dari mahasiswi departemen SKPM.
Selain program KKN-T di atas, terdapat pula program penunjang dengan
tujuan untuk melakukan pendekatan dan pengabdian diri kepada masyarakat
khususnya di Desa Sukalarang. Adapun program penunjang tersebut seperti
menjadi pengajar di PAUD Hurip Mandiri, membantu menghias lingkungan di
mana kami tinggal untuk menyambut perayaan kemerdekaan 17 Agustus, dan
menjadi panitia kemerdekaan 17 Agustus di Desa Sukalarang untuk membantu
penyediaan konsumsi dan membantu kegiatan perlombaan, serta membantu
meramaikan kegiatan gerak jalan santai di Kecamatan Sukalarang, dan yang
terakhir adalah diadakan pula jumat bersih (jumsih) di kampung Cikereteuw dan
kampung Kadugede sehingga kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi
motivasi dalam membersihkan lingkungan sekitar yang berkelanjutan. Selain itu,
kegiatan KKNT tersebut kami juga melaksanakan kegiatan KKNT sinergi UPSUS
LTT dan SIWAB yang dilakukan dengan melakukan pendampingan pada
kelompok tani dan melakukan LTT pada lahan bekas tambang dengan menanam
padi IPB 3S. Seluruh program kerja yang telah di rencanakan selama 40 hari di
Desa Sukalarang sudah terlaksana dengan baik dan mendapat respon yang baik
pula dari masyarakat sehingga tercipta kenangan yang indah bersama masyarakat.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata
Tematik (KKN-T) ini dapat diselesaikan dengan lancar. Laporan kegiatan ini
dibuat berdasarkan program kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Sukalarang
dalam kurun waktu yang terbilang singkat yaitu sekitar 40 hari.
Terima kasih penyusun sampaikan kepada Ir. Hermanu Widjaja, M.Sc dan
Dr. Ir. Didid Diapari, M.Si selaku pembimbing lapang yang telah memberikan
banyak masukan terhadap program yang penyusun kerjakan. Terima kasih juga
penyusun ucapkan kepada warga Kecamatan Sukalarang khususnya Desa
Sukalarang yang telah banyak membantu selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini
berlangsung. Selain itu juga pada pihak penyuluh pertanian yang ada di
Kecamatan Sukalarang yang telah banyak membantu serta memberikan
pengetahuan.
Demikian yang bisa disampaikan, semoga laporan KKN-T ini dapat
memberikan banyak acuan dan juga manfaat kepada warga Desa Sukalarang.
Selain itu semoga kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat
dan juga berkelanjutan sehingga memberikan dampak positif guna peningkatan
potensi wilayah Desa Sukalarang. Penyusun menyadari masih banyaknya
kekurangan dalam laporan kegiatan ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan.

Sukabumi, 23 Oktober 2017

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
RINGKASAN HASIL KKN-TEMATIK ..................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................... 1
Tujuan ...................................................................................................... 3
POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN
Kondisi Fisik, Sosial Ekonomi Wilayah, Lingkungan dan Kesehatan
Masyarakat................................................................................................ 4
Potensi Umum dan Khusus....................................................................... 9
Permasalahan Umum Dan Khusus............................................................ 11
PERENCANAAN,PELAKSANAAN,DAN EVALUASI PROGRAM
Program Profesi ....................................................................................... 14
Program Penunjang .................................................................................. 28
Evaluasi Keberlanjutan lokasi KKN-Tematik ......................................... 34
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 37

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Administratif Desa Sukalarang.......................................... 38


Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Harian ............................................................ 39
Lampiran 3.Daftar Hadir Kegiatan KKNT.................................................... 40
Lampiran 4. Data yang Mendukung Kegiatan UPSUS dan SIWAB............. 41
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan KKNT ................................................. 52

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas lahan menurut jenis lahan di Desa Sukalarang tahun 2014.... 4
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Sukalarang tahun 2011-2014... 5
Tabel 3. Jumlah Rumah Tangga/KK per Dusun Desa Sukalarang 2014 ..... 5
Tabel 4. Jumlah Sarana Pendidikan Desa Sukalarang Tahun 2010 .............. 6
Tabel 5. Matapencarian Penduduk Desa Sukalarang 2010 ........................... 7
Tabel 6. Jumlah Tenaga Kesehatan dan Psrtisipasi Masyarakat Desa
Sukalarang ...................................................................................... 8
Tabel 7. Rincian Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) ................... 15
Tabel 8. Pembagian Pendataan UKM Kecamatan Sukalarang ..................... 25
Tabel 9. Jadwal Pendampingan Upsus LTT dan SIWAB ............................. 28
Tabel 10. Macam-macam Kegiatan Upaya Khusus ..................................... 28
Tabel 11. Proses Pendampingan Kegiatan..................................................... 29

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. FGD dengan Kelompok Tani....................................................... 38 16


Gambar 2. Penanaman Cabai Pelangi............................................................ 17
Gambar 3. Pembuatan Pupuk Vermikompos................................................. 19
Gambar 4. Pembuatan PGPR......................................................................... 20
Gambar 5. Pembuatan Vertikultur................................................................. 22
Gambar 6. Pembuatan Nugget Ayam............................................................ 24
Gambar 7. Survey Lapang UKM................................................................... 25
Gambar 8. FGD dengan UKM....................................................................... 26
Gambar 9. Pelatihan UKM............................................................................ 26
Gambar 10. Tampilan Website UKM Digital Sukalarang ............................ 27
Gambar 11. Lahan Bekas Galian................................................................... 30
Gambar 12. Penanaman Padi Varietas IPB 3S di Lahan Bekas Galian Pasir 31
Gambar 13. Penanaman Tanaman Indigofera................................................ 32
Gambar 14. Tampilan Website SIMLUHTAN.............................................. 33

vi
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia guna mendapatkan dan
memanfaatkan hasil dari tumbuhan maupun hewan yang dikembangbiakkan
sedemikian rupa guna menambah produksi tanpa melupakan potensi yang
diberikan oleh alam . Kegiatan pertanian ini tidak hanya pada saat budidaya saja,
akan tetapi mulai dari pengolahan lahan, pemilihan bibit/benih yang unggul,
budidaya, pemanenan produk, distribusi, hingga pemasaran produk. Oleh karena
itu kegiatan pertanian ini disebut juga kegiatan ekonomi yang memerlukan
keahlian dan pengetahuan untuk mengembagkannya agar diperoleh hasil yang
maksimal tanpa mengganggu alam.
Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah yang apabila
dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka dapat menjadikan Indonesia menjadi
negara yang berdaulat khususnya dalam bidang pertanian. Akan tetapi kekayaan
sumberdaya yang melimpah ini belum mampu dimanfaatkan oleh penduduk
Indonesia sehingga tantangan yang diterima adalah bagaimana penyediaan
makanan dan energi terutama untuk penduduk Indonesia sendiri yang seiring
waktu jumlahnya tidak terbatas akan tetapi hasil dari produk pertanian tetap
bahkan cenderung turun. Di tambah lagi banyaknya alih fungsi lahan pertanian
untuk perkebunan, perumahan, dan juga industri. Kesadaran dan kemampuan
masyarakat yang masih rendah untuk mengelola dan memanfaatkan pertanian
dengan baik juga merupakan masalah tambahan dalam bidang pertanian. Masalah
lain yang menjadi sorotan yaitu sistem distribusi produk ke konsumen yang masih
buruk. Banyaknya calo dalam distribusi yang menyebabkan barang yang
diperoleh konsumen memiliki kualitas rendah sedangkan harga yang harus
dibayarkan tidak terjangkau.
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai
sumberdaya alam yang melimpah didukung dengan luas wilayah Kabupaten
Sukabumi yang memadai. Wilayah yang luas dan sebagian besar dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian dan juga untuk pengembangan hortikultura menyebabkan
Sukabumi menjadi salah satu potensi Indonesia untuk memajukan pertaniannya.

1
Salah satu wilayah di Kabupaten Sukabumi yang memiliki potensi tinggi dalam
bidang pertanian adalah Desa Sukalarang. Desa Sukalarang memiliki produk
pertanian dan peternakan yang bisa dikatakan melimpah. Mulai dari hasil ternak,
padi dan juga hasil hortikultura. Akan tetapi semakin hari semakin banyak
permasalahan yang dihadapi penduduk Desa Sukalarang. Mulai dari pemilihan
bibit yang unggul, budidaya tanaman yang tidak sesuai sehingga menyebabkan
serangan hama dan intensitas penyakit, hingga pemasaran dan pengelolaan produk
pertanian yang masih kurang, serta kurangnya pengetahuan dan minat generasi
muda untuk mengembangkan pertanian.
Salah satu upaya yang diusung Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk
menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki Desa Sukalarang adalah dengan
diadakannya Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). KKN-T ini adalah program
penggalian dan pengembangan potensi yang ada di suatu wilayah dengan
perantara mahasiswa-mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terjun langsung ke
wilayah tersebut. Program KKN-T ini bertujuan untuk menggali dan
mengembangkan suatu wilayah ataupun memberikan terobosan terbaru demi
pengembangan potensi tersebut yang nantinya dapat berjalan secara berkelanjutan.
Program KKN-T yang diusung untuk Desa Sukalarang sendiri ada enam program
diantaranya adalah Kampung UKM digital, muda bertani, pembuatan PGPR,
pembuatan nugget, vermikompos, aksi ekologis. Dari keenam program tersebut
selalu diawali dengan adanya FGD untuk mengetahui potensi wilayah dari Desa
Sukalarang sendiri.
Banyak sekali manfaat yang didapat terkait dengan program yang diajukan
mengingat pengetahuan tentang pertanian dan sosial harus dipupuk hingga dini.
Melalui program aksi ekologis dan juga muda bertani, diharapkan mampu
membangun kemampuan dari anak dalam membantu orang tua untuk setidaknya
memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka dan juga anak-anak setidaknya
mampu untuk menanam. Pengatasan masalah pertanian tidak hanya difokuskan
pada itu saja, akan tetapi diajarkan pula bagaimana mengolah hasil ternak
contohnya daging ayam untuk nugget.
Masalah yang dihadapi masyarakat Sukalarang juga pada pemasaran
produk hasil pertanian dan juga UKM-UKM yang ada di wilayah Sukalarang

2
sendiri. Mengingat Dengan adanya program kampung UKM Digital yang diusung
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Institut Pertanian Bogor (KKN-T IPB)
diharapkan mampu membantu memasarkan produk yang dihasilkan secara online.
Selain itu, kegiatan-kegiatan yang diusung oleh mahasiswa KKN-T IPB ditujukan
untuk membantu mengembangkan potensi wilayah yang ada di Desa Sukalarang
dengan cara yang partisipatif.

Tujuan

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) bertujuan untuk membantu


meningkatkan potensi wilayah di Desa Sukalarang baik itu potensi dalam bidang
pertanian, peternakan, ekonomi, maupun sosial di kalangan masyarakat Desa
Sukalarang yang dilakukan secara partisipatif sehingga dicapainya kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan masyarakat yang mandiri.

3
POTENSI WILAYAH DAN PERMASALAHAN

Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Wilayah, Lingkungan dan Kesehatan


Masyarakat Desa Sukalarang
Kondisi Fisik
Sukalarang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukalarang,
Kabupaten Sukabumi. Jawa Barat. Dari aspek geografis, Desa Sukalarang
termasuk daerah dataran tinggi yang terletak pada ketinggian 700m dari
permukaan laut dengan kondisi permukaan 60% berlereng, 10% landai, 30%
berbukit, dan tidak ada tanah berrawa. Desa Sukalarang berbatasan dengan Desa
Priangan Jaya di sebelah Selatan, Tanah kehutanan dan PTP XII Goalpara di
sebelah Utara, Desa Sukamaju di sebelah Barat dan sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Cimangkok, untuk keterangan lebih jelas dapat melihat gambar peta
administratif Desa Sukalarang (lampiran 1).
Desa Sukalarang terdiri dari 5 Dusun 10 RW dan 45 RT. Luas wilayah Desa
Sukalarang yaitu sekitar 332 hektar yang terdiri dari lahan sawah dan lahan darat.
Rincian mengenai pembagian luasan wilayah di Desa Sukalarang terdapat pada
Tabel 1. Luasan wilayah tersebut ditinggali oleh penduduk yang berjumlah sekitar
8.405 pada tahun 2014 jiwa yang terdiri dari 4.204 jiwa berjenis kelamin
perempuan dan 4.201 jiwa berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 1. Luas lahan menurut jenis lahan di Desa Sukalarang tahun 2014
No. Lahan Jenis Lahan Luas (ha)
1. Lahan sawah Sawah teknis -
Sawah setengah 111,5
teknis
Sawah tadah hujan -
2. Lahan kering Pemukiman 83,9
Pekarangan
Perkebunn rakyat 115,6
Lain-lain 21
Total 332

Kondisi jalan di Desa Sukalarang sudah baik karena sebagian besar jalan
besar dan gang kecil sudah diaspal maupun dicor beton. Jalan ini meliputi jalan
sepanjang sekitar 13 km yang terdiri atas jalan provinsi sekitar 2 km, jalan

4
kabupaten sekitar 3 km dan jalan desa sepanjang 8 km. Pada jalan-jalan tersebut
sebagian sudah dipasang gapura-gapura yang memberi keterangan tempat dan
lainnya.
Kondisi Sosial
Berdasarkan data sensus, penduduk Desa Sukalarang pada tahun 2014
tercatat sebanyak 8.405 jiwa. Jumlah penduduk tahun 2013-2015 mengalami
kenaikan rata-rata per tahun sebesar 1.1 %.
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Penduduk Desa Sukalarang tahun 2011-2014
No Tahun Jumlah Laju Pertumbuhan (%)
1 2011 7.832 2,3
2 2012 7.940 0,4
3 2013 8.308 1,2
4 2014 8.405 0,6
Rata-rata 1,1

Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 2.779 Rumah Tangga/KK ditahun


2014. Jumlah ini selalu mengalami kenaikan dari awalnya sebanyak 2.496 Rumah
Tangga/KK di tahun 2011, kemudian meningkat kembali pada tahun 2012
menjadi 2.504 Rumah Tangga/KK, Lalu menjadi 2.512 Rumah Tangga/KK
ditahun 2013. Sedangkan rincian jumlah Rumah Tangga/KK tiap dusunnya
terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Rumah Tangga/KK per Dusun Desa Sukalarang 2014
No RW/Dusun Jumlah
1 RW. 01 Bobojong 159
2 RW. 02 Karamat 124
3 RW. 03 Cipamingkis 459
4 RW. 04 Kadu Gede 287
5 RW. 05 Cibule 262
No RW/Dusun Jumlah
6 RW. 06 Sukalarang 307
7 RW. 07 Lokantara 217
8 RW. 08 Bojong 255
9 RW. 09 Cikadu 298
10 RW. 10 Semplak 311
Jumlah 2779

Sebagian besar masyarakat Desa Sukalarang memiliki pendidikan terakhir


di tingkat SMP yaitu sebanyak 2.500 jiwa, terdapat juga masyarakat yang tidak

5
tamat SD (75 jiwa), tamat SD (2159 jiwa), tamat SMA (1975 jiwa), sedangkan
penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi masih relatif sedikit yaitu Diploma
(45 jiwa), Sarjana S1 (23 jiwa), Sarjana S2 (2 jiwa) dan belum ada yang tamat
sarjana S3. Bedasarkan data tahun 2010 Desa Sukalarang memiliki sarana
pendidikan yang terdiri dari jenjang TK s.d. SLTA, baik formal maupun
nonformal. Nama dan jumlah sarana Pendidikan yang ada di Desa Sukalarang
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Jumlah Sarana Pendidikan Desa Sukalarang Tahun 2010
No Jenjang Lokasi Jumlah
1 TK/PAUD/RA Dusun Cipamingkis, Bobojong, 5
KaduGede, Semplak
2 SD Dusun Bobojong, Sukalarang, 3
Semplak
3 MI Dusun Cipamingkis, Bobojong, 3
Semplak
4 SLTP/SMP Dusun Kadu Gede 1
5 SLTA/SMA - 0
6 Perguruan Tinggi - 0
7 PKBM Dusun Semplak 1
8 Pondok Pesantren Dusun Sukalarang, Kadugede 3
Total 16

Kondisi Ekonomi Wilayah


Berdasarkan hasil sensus tahun 2010 masyarakat Desa Sukalarang sebagian
besar memiliki mata pencaharian di bidang pertanian dan peternakan yaitu
sebanyak 3.422 orang. Kemudian terbanyak kedua bermata pencaharian sebagai
pedagang, pengusaha, tukang dan kuli serta ojeg sebanyak 1355 orang. Sedangkan
lainnya bekerja dibidang formal seperti guru, dokter, tentara maupun karyawan
sekitar 466 orang. Dari hasil sesnsus tersebut juga menjelaskan masih banyak
warga desa yang bekerja serabutan yaitu sekitar 1070 orang. Akan tetapi, hal yang
lebih dikhawatirkan adalah masih banyaknya penduduk yang tidak bekerja
sebanyak 1521 orang. Hal ini dikhawatirkan dapat menjadi boomerang dalam
perekonomian desa yang menjadi penyebab tindakan kriminal lantaran kebutuhan
yang semakin mendesak.

6
Tabel 5. Mata pencaharian Penduduk Desa Sukalarang 2010
No Jenis Matapencaharian Jumlah
1 PNS Umum 32
3 Guru Honor/GTY/GTT 140
4 TNI 2
6 Pensiunan TNI/POLRI 2
7 Pensiunan PNS 45
8 Pensiunan BUMN 5
9 Karyawan Swasta 42
10 Buruh Tani 973
11 Tukang 122
12 Wiraswasta/Pengusaha 590
13 Pedagang Keliling 43
14 Pedagang 130
15 Petani 2449
17 Kuli 215
18 Pengemudi Ojeg 255
19 Ustadz 8
20 Dokter 2
21 Perawat 2
22 Bidan 1
23 Dukun Beranak 7
No Jenis Matapencaharian Jumlah
24 Pengrajin 4
28 Mahasiswa 50
29 TKI (TKW) 178
30 Tidak Bekerja 1521
31 Lainnya 1070
JUMLAH 7880

Kondisi Lingkungan
Tingkat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan hidup
yang tertib, bersih dan sehat masih rendah karena masih banyak masyarakat yang
membuang sampah sebarangan, tidak tersedianya saluran pembuangan air limbah

7
yang memadai, serta tidak tersedia tempat pembuangan sampah sementara,
sehingga sampah yang menumpuk dibakar oleh warga dan dibuang di pinggir
jalan yang hanya diangkut seminggu sekali. Hal ini berdampak pada pencemaran
lingkungan. Sumber air yang digunakan oleh warga Desa Sukalarang untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, masak, mencuci dan sebagainya
sebagian besar adalah menggunakan fasiltas bersama yang bersumber dari mata
air yaitu mata air Cidadap, mata air Cikadu dan mata air Cipakodom. Selain itu
juga sudah banyak masyarakat yang menggunakan PAM (Perusahaan Air Minum)
dan sumur baik sumur gali maupun sumur pompa. Sedangkan untuk aktivitas
pertanian seperti untuk irigasi dan drainase sebagian besar petani mengambil air
dari sungai Cikupa dan sungai Ciganda.

Kondisi Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor penting dalam menunjang kemajuan suatu desa
baik kondisi kesehatan masyarakat itu sendiri maupun sarana prasarana penunjang
keberhasilan kesehatan tersebut. Kondisi prasarana dan sarana kesehatan di Desa
Sukalarang sudah cukup baik dalam melayani masyarakat. Disamping jumlahnya
yang memadai juga kegiatan yang dilakukan cukup aktif dan rutin. Selain itu,
jumlah tenaga kerja dan partisipasi masyarakat dalam bidang ini sudah cukup
baik.
Tabel 6. Jumlah Tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat Desa Sukalarang
2010
No Tenaga Kerja Jumlah
Dokter Umum 1
1 Medis
Dokter Gigi 1
Bidan 1
2 Keperawatan
Perawat 2
Dukun Bayi 7
Posyandu 9
Partisipasi Polindes -
3
Masyarakat POD -
Desa Siaga -
Kader Kesehatan Aktif 47
Jumlah 68

8
Potensi Umum dan Khusus

Potensi Umum
1. Sumber Daya Alam
Keberadaan sumber daya alam di Desa Sukalarang sangat melimpah,
seperti Batu alam/pasir, Bambu, Kayu, Lahan yang masih luas, Tanah hibah
masyarakat, Sumber Daya Alam lainnya, irigasi, sungai, dan lainnya yang
bisa digali dan mendukung progam-program pembangunan desa.

2. Sumber Daya Manusia


 Umumnya masyarakat rela lahan miliknya dihibahkan untuk obyek
pembangunan
 Masyarakat masih mau menghibahkan tanahnya untuk digunakan
pembangunan sarana prasarana umum, misalnya : untuk jalan, masjid,
Posyandu, dll.
 Masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk membangun desanya
dalam upaya mengatasi permasalahan.
 Banyak tersedia tenaga-tenaga teknis (tukang kayu, tukang tembok,
dan pertukangan lainnya).
 Semangat gotong royong, khususnya di Dusun II dan III masih sangat
tinggi.
 Tingkat kepedulian masyarakat melalui iuran/sumbangan masih tinggi.

3. Sumber Daya Kelembagaan


 Semangat masyarakat untuk aktif dalam berbagai organisasi dan
kelembagaan masih sangat tinggi,
 Lembaga-lembaga yang ada di Desa Sukalarang ; Pemerintah Desa
(Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama Desa
(MUD), Karang Taruna, PKK, Linmas, Bumdes, PAM Desa,
Kelompok Tani (Poktan), Desa Siaga “Mutiara Jaya”, ARWT
(Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga).

9
 Organisasi Olahraga, Organisasi Kesenian, Lembaga Pendidikan.

4. Sumber Daya Sarana


Saat ini kondisi sarana yang ada di Desa Sukalarang terdiri dari sarana
pelayanan umum, sarana keagamaan, sarana pendidikan, sarana keagamaan,
sarana kesehatan, sarana sosial, sarana olahraga, sarana infratsruktur jalan,
sarana ekonomi, sarana budaya dan kesenian, sarana pariwisata, serta sarana
teknologi dan informasi. Mengenai kepemilikan sarana ini merupakan asset
desa, dan umumnya merupakan milik warga serta pihak swasta serta yayasan.

Potensi Khusus
Desa Sukalarang merupakan wilayah yang memiliki potensi dalam bidang
pertanian. Hal ini didukung dengan luasnya areal pertanian di desa ini baik sawah
maupun lahan pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
desa secara komunal maupun individu. Pemanfaatan lahan pekarangan rumah
yang sudah diterapkan beberapa warga Desa Sukalarang dapat membantu
mengurangi pengeluaran rumah tangga maupun meningkatkan pendapatan rumah
tangga. Hal ini dapat dilakukan melalui penanaman lahan pekarangan rumah
dengan tanaman-tanaman hortikultura, palawija dan tanaman lainnya yang dapat
mngurangi pengeluaran sehari-hari dan dapat dipenuhi dengan menanamnya saja.
Secara komunal dapat memanfaatkan kebun-kebun milik bersama maupun
pengembangan dengan membuat suatu kelembagaan yang terintegrasi seperti
kelompok tani. Keberadaan kelompok tani sangat dipengaruhi oleh tokoh
penyuluh yang membuat petani tidak dirugikan. Agar dapat terwujud dan
berkelanjutan perlu adanya dukungan dari pemerintah maupun dinas terkait yang
mengenalkan pentingnya pertanian bagi masyarakat. Hal ini dapat dimulai dengan
menanamkan rasa cinta pada anak-anak usia dini yang dapat dilakukan dengan
tanam bersama anak-anak.
Desa Sukalarang juga memiliki sebagian kecil lahan tambang pasir yang
kini sudah tidak digunakan, lahan ini juga dapat dimanfaatkan dengan menanam
kembali tanaman-tanaman pangan seperti padi. Lahan ini tidak hanya menjadi

10
kubangan yang tidak dapat dimanfaatkan, tetapi dapat membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Desa Sukalarang juga sangat baik untuk dilakukan pengembangan dalam
bidang peternakan khususnya sapi, karena kondisi alam yang sangat sesuai untuk
beternak. Selain itu, karena melimpahnya hasil pertanian dan ternak menjadikan
desa ini pun berkelimpahan bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk
pertanian organik yang sedang digalakkan sekarang ini. Hal ini didukung oleh
pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan yang
dapat dijadikan sebagai sumber ekonomi keluarga.
Jumlah penduduk usia produktif dan anak-anak yang banyak juga dapat
menjadi aset desa untuk memajukan desa dengan mengarahkan dan menanamkan
cinta lingkungan sejak dini (kegiatan ekstrakurikuler yang mengolah sampah
plastik). Selain itu dengan diberikan pelatihan-pelatihan tertentu yang dapat
meningkatkan kreatifitas masyarakat. Warga desa yang memiliki usaha kecil juga
sudah cukup maju karena sudah memiliki pengetahuan dan rencana yang baik
untuk mengembangkan usahanya yang dapat dilihat dari kepemilikan izin usaha.
Hal ini dapat ditingkatkan kembali dengan melakukan pemasaran melalui internet
agar permasalahan modal dan penjualan dapat segera tertutupi.

Permasalahan Umum dan Khusus


Masalah Umum
Masalah adalah hambatan atau kendala yang menyebabkan terjadinya
perbedaan antara harapan dengan kenyataan atau antara yang seharusnya dengan
yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil Pengkajian Keadaan Desa (PKD) yang
tercantum dalam RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa)
telah dijumpai beberapa permasalahan yang telah dikelompokkan dalam Bidang
Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Sarana/ Prasarana, Bidang Lingkungan
Hidup, Bidang Sosial Budaya, Bidang Koperasi dan UKM serta Bidang
Pemerintahan Desa adalah sebagai berikut.
1. Bidang Pendidikan
a. Masih ada anak dari tiap RW yang masuk katagori wajardiknas tidak bisa
sekolah karena Faktor Ekonomi

11
b. Masih ada anak yang setelah lulus SD tidak melanjutkan ke SMP/MTS
c. Tidak memilikinya keterampilan menjahit sehingga tidak bisa masuk
kerja di pabrik yang ada di Kecamatan Sukalarang
d. Kecilnya pendapatan guru honorer di sekolah
e. Kurangnya sarana di SD seperti WC dan perpustakaan
2. Bidang Kesehatan
a. Posyandu telah ada tetapi perlengkapan dan pemeliharaannya masih
kurang
b. Masih ada sekitar 25 % warga yang belum memiliki MCK pribadi, ada
juga yang sudah ada MCK tapi keadaanya rusak
c. Kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan kurang terperhatikan
d. Banyak pemanfaat KAMKESMAS yang tidak tepat sasaran
3. Bidang Prasarana/Sarana
a. Gorong – gorong keadaannya perlu perbaikan
b. Banyak tanggul yang kurang tinggi
c. Di Dusun Semplak perlu pembangunan irigasi karena yang ada
keadaannya perlu perbaikan
d. Rehabilitasi jalan – jalan yang mulai mengalami kerusakan
e. Jalan penghubung Sukalarang Bobojong (Legok Bobojong) apabila hujan
becek dan rusak parah
4. Bidang Lingkungan Hidup
a. Belum tersedia tepat pembuangan sementara (TPS) sehingga sampah
menumpuk dipinggir jalan
b. Pengangkutan sampah yang belum maksimal
c. Jalan Desa dan Jalan gang kurang penerangan pada malam hari
d. Sarana air bersih yang ada di setiap RW di Desa sukalarang, Kadu Gede,
Bobojong dan Semplak perlu pipanisasi
5. Bidang Sosial Budaya
a. Masih Banyak anak yatim dan jompo yang memerlukan bantuan
b. Rumah jompo yang tidak layak huni
c. Rumah penduduk yang tidak layak huni
d. Sarana ibadah yang ada tidak memadai

12
6. Bidang Koperasi dan Usaha Masyarakat (UKM)
a. Masyarakat miskin banyak yang mengeluh karena besarnya pengeluaran
yang tidak sebanding dengan pendapatan
b. Mahalnya harga pupuk dan bibit
c. Kurangnya ilmu pengetahuan tentang pertanian dan peternakan
d. Mahalnya biaya perawatan dan sulitnya pakan ternak
e. Para pengusaha konveksi kekurangan modal
f. Harga hasil produksi ditentukan oleh para tengkulak

Masalah Khusus
Dalam membangun desa tidak dapat menghindar adanya suatu
permasalahan meskipun banyak pula potensi yang dimiliki. Sebagai contoh
luasnya wilayah pertanian yang mendukung akan kurang baik apabila tidak ada
penerus atau keberlanjutannya. Banyaknya penduduk yang berada dalam suatu
desa juga belum tentu dapat memajukan pertanian apabila minat dan keinginan
generasi muda terhadap pertanian tidak ada. Keadaan pertanian yang baik
sebaiknya didukung dengan adanya pendampingan atau penyuluhan dari penyuluh
pertanian yang baik pula agar aktivitas pertanian berjalan mengikuti
perkembangan zaman sehingga apabila ada inovasi baru seperti teknologi dan
bibit unggul dapat diikuti.
Hal yang menjadi permasalahan lain dalam pertanian adalah konversi
lahan yang terjadi karena beralih fungsi menjadi rumah warga. Selain itu, sangat
banyak lahan milik warga yang dibeli oleh investor yang dikenal berasal dari
Cina. Hal ini menjadikan petani tidak memiliki lahan justru menjadi kuli/buruh
dilahannya sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaan budidaya pertanian petani di
Desa Sukalarang masih sangat erat dengan budaya dan kebiasaan sehingga cukup
sulit bagi penyuluh dalam menyampaikan inovasi baru.
Masalah yang ada di Desa Sukalarang yang paling dirasakan oleh sebagian
besar penduduk adalah masalah sampah yang tidak terkelola dengan baik, baik
dari segi kesadaran masyarakat itu sendiri hingga tempat dan teknis pembuangan
sampah. Masyarakat desa masih terbiasa dengan membuang sampah
sembarangan, membuang disungai dan ada beberapa yang membakar sampahnya

13
bila sudah menumpuk. Desa Sukalarang sendiri belum memiliki tempat
pembuangan sampah sementara sehingga banyak warga yang meninggalkan
sampah dipinggir jalan dan dibiarkan diambil oleh petugas kebersihan.
Pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan ini hanya dilakukan satu
kali dalam seminggu yaitu setiap hari Jum’at. Hal ini menjadikan pencemaran
lingkungan karena sampah yang menggunung dipinggir jalan utama yang
mengeluarkan bau tidak sedap serta pencemaran udara karena asap dari
pembakaran sampah itu serta pencemaran air disungai karena sampah.
Penggunungan sampah yang ada dipinggir jalan selain dilakukan oleh warga Desa
Sukalarang juga dilakukan oleh warga desa lain serta beberapa pendatang yang
mengontrak tempat tinggal di desa Sukalarang dan desa Cimangkok. Pendatang
ini sebagian besar adalah karyawan dari pabrik GSI dan Nike.

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROGRAM

Program Profesi
1. Focus Group Discussion (FGD)
Pemetaan sosial merupakan langkah awal mahasiswa untuk
memperkenalkan diri ke masyarakat termasuk para peserta penyuluhan dan
pelatihan kegiatan serta kegiatan diskusi dengan masyarakat untuk menggali
masalah, potensi, serta kebutuhan masyarakat Desa Sukalarang , Kecamatan
Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Program ini bertujuan untuk menganalisis
masalah, potensi, serta kebutuhan masyarakat Desa Sukalarang, Kecamatan
Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Pemetaan. dilakukan dengan metode
wawancara, observasi lapang, diskusi interaktif dan pengumpulan data
sekunder serta Focus Group Discussion (FGD). FGD dilakukan bersama
beberapa kelompok tani di Desa Sukalarang diantaranya kelompok tani
Kabandungan, Satwa Ladang, Rukun Tani 3 dan Tani Mukti. Daftar hadir dari
peserta kegiatan ini adalah perwakilan dari beberapa kelompok tani
(terlampir). Program yang telah direncanakan bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap masalah yang terdapat di Desa Sukalarang.
Berikut rincian pelaksanaan program dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

14
Tabel 7. Rincian Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion)
No Nama Hari, tanggal Tempat
Kelompok Pelaksanaan
Tani
1 Kabandungan Kamis, 20 Juli 2017 Rumah Ketua Poktan
(Pak Dangdang)
2 Rukun Tani 3 Selasa, 25 Juli 2017 Saung Poktan Pak Haji
Adi
3 Satwa Ladang Jum’at, 28 Juli 2017 Rumah Ketua Poktan
(Pak Irwan)
4 Tani Mukti Selasa, 1 Agustus Rumah Sekretaris Poktan
2017 (Pak Haji Gopur)

Berdasarkan hasil FGD potensi dari pertanian di Desa Sukalarang adalah


adanya wilayah pertanian yang luas dan tersebar merata seperti di Dusun
Bobojong dan Dusun Karamat yang potensial dengan tanaman holtikultura
seperti sayuran dan jagung. Sedangkan Dusun Semplak, Dusun Lokantara dan
Dusun Cikadu cukup potensial dengan tanaman pangan seperti padi. Selain
itu, kemauan masyarakat bergabung dalam kelompok tani juga menjadi hal
positif yang dimiliki petani desa Sukalarang.
Berdasarkan keterangan dari para petani yang merasa kesulitan
memasarkan hasil panen karena belum memiliki pasar yang tepat. Seringkali
apabila harga sedang turun petani lebih memilih tidak memanen hasil panennya
karena apabila dipanen justru menambah kerugian karena harus membayar
tenaga kerja memanen dan ongkos kirim barang ke kota yang belum tentu
terjual. Tidak jarang juga hasil panen yang dibawa tengkulak dikembalikan lagi
pada petani saat hasil panennya tidak laku. Petani juga mengeluhkan harga jual
hasil panen yang ditentukan tengkulak sehingga apabila terdengar berita
kenaikan harga jual tidak berpengaruh terhadap petani karena tengkulak tetap
menjualnya dengan harga yang murah. Apabila harga jual menurun petani
merasakan dampaknya seperti harga yang murah atau bahkan hasil panen yang
tidak jadi dijual ke kota karena dibawa kembali. Akhirnya hasil panen tesebut
justru dibuang karena tanaman holtikultura yang mudah busuk dan tidak laku.
Solusi untuk permasalahan ini salah satunya adalah membuat suatu produk
olahan yang lebih tahan lama seperti dengan membuat saos pada produk cabai

15
dan tomat. Solusi lainnya yaitu dengan mencari berbagai link yang siap
menjadi pemasok tetap untuk memasarkan hasil panen.
Selain melakukan FGD dengan kelompok tani juga dilakukan dengan
perangkat desa. Berdasarkan hasil diskusi ini masalah yang paling dirasakan
oleh sebagian besar penduduk adalah masalah sampah yang tidak terkelola
dengan baik, seperti dari segi kesadaran masyarakat itu sendiri hingga tempat
dan teknis pembuangan sampah yang belum baik. Masyarakat desa masih
terbiasa dengan membuang sampah sembarangan, membuang di sungai dan
ada beberapa yang membakar sampahnya bila sudah menumpuk. Desa
Sukalarang sendiri belum memiliki tempat pembuangan sampah sementara
sehingga banyak warga yang meninggalkan sampah dipinggir jalan dan
dibiarkan diambil oleh petugas kebersihan. Pengangkutan sampah oleh petugas
kebersihan ini hanya dilakukan satu kali dalam seminggu yaitu setiap hari
Jum’at.

Gambar 1. FGD dengan

Hasil dari teknik partisipatif Focus Group Discussion (FGD) yang


dilakukan dengan kelompok tani didapatkan beberapa permasalahan seperti
rendahnya pendapatan petani akibat sistem pemasaran yang kurang baik,
pengolahan produk hasil pertanian yang masih rendah, sistem budidaya
pertanian yang kurang tepat, serta kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan
secara maksimal, sedangkan permasalahan di bidang peternakan seperti pakan
ternak yang tidak sesuai dengan mutu. Adapun permasalahan lain yang
didapatkan berdasarkan wawancara bersama sebagian masyarakat adalah masih
rendahnya motivasi anak-anak untuk bergelut di bidang pertanian maupun

16
peternakan, serta permasalahan lingkungan berupa sampah yakni mobil
pengangkut sampah yang minim dan tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan
Sampah Sementara). Oleh karena itu tim KKN-T IPB bersama perangkat desa
dan masyarakat merumuskan program-program yang akan dilaksanakan dalam
jangka waktu 40 hari dengan harapan dapat membantu warga desa menjadi
lebih sejahtera dan cinta akan pertanian dan peternakan.
Pelaksanaan FGD ini dapat dikatakan lancar dan baik, hal ini dapat
dilihat dari banyak peserta diskusi yang hadir dan partisipasi peserta yang baik
pada saat pelaksanan FGD. Sebaiknya pelaksanaan FGD dilakukan dengan
rutin secara berkala oleh berbagai pihak, baik oleh penyuluh, pemerintah desa
maupun dinas terkait dengan petani dan masyarakat. Hal ini dapat memberikan
adanya transparansi antara petani dan pemerintah. Sehingga apabila terdapat
suatu program dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun petani.

2. Muda Bertani
Program yang kedua adalah muda bertani. Kegiatan ini bertujuan
meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap pertanian melalui pemanfaatan
lahan pekarangan dan memperkenalkan teknik budidaya tanaman hortikultura
kepada ibu-ibu dan penanaman cabai hias yang telah dilakukan oleh anak-anak
PAUD Hurip Mandiri sebagai langkah awal dalam memperkenalkan pertanian
sejak dini, program ini merupakan bentuk program yang diusung oleh
mahasiswa dari departemen AGH. Adapun daftar hadir peserta dari kegiatan
ini (terlampir).

Gambar 2. Penanaman Cabai Pelangi

17
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyampaiaan materi sederhana
terkait pertanian dan melakukan praktik menanam secara langsung. Penanaman
dilakukan secara berkelompok yang dibimbing oleh mahasiswa KKN-T.
Penanaman dimulai dari menyiapkan polybag, mengisi media tanam dan
menanam benih cabai. Benih cabai yang digunakan merupakan varietas cabai
hias yang berasal dari IPB. Respon anak-anak terhadap kegiatan ini, cukup
antusias dan mereka penasaran melihat bagaimana tanaman yang ditanamnnya
akan tumbuh. Pembibitan dari hasil menanam cabai dilakukan oleh mahasiswa
karena perawatan yang cukup intensif selama satu bulan. Bibit hasil kegiatan
muda bertani dibagikan ke PAUD Hurip Mandiri, BP3K, Kantor Desa
Sukalarang, dan warga desa sukalarang. Tujuan pembagian bibit tersebut untuk
memperkenalkan varietas cabai hias dari IPB dan akhirnya masyarakat mampu
memperbanyaknya sendiri.
Kegiatan muda bertani memiliki beberapa kendala yaitu, pengkondisiaan
anak-anak untuk tetap fokus dalam menanam, ketidakseragaman tumbuh
karena penanaman dilakukan oleh banyak orang dan kesalahan teknik budidaya
sehingga jumlah bibit yang dihasilkan tidak sesuai dengan target. Namun,
benih yang terlambat atau tidak tumbuh dilakukan penyulaman sehingga
jumlah bibit untuk dibagikan tercukupi.

3. Pelatihan Pembuatan Vermikompos


Pada hari Jum'at, 4 Agustus 2017 telah dilaksanakan Pelatihan Pembuatan
Vermikompos yang merupakan salah satu program KKNT dari Desa
Sukalarang. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung petani dalam
menerapkan budidaya tanaman organik dan meningkatkan pendapatan. Sasaran
dari kegiatan ini adalah kelompok tani "Tani Mukti" sebagai pioner pembuatan
pupuk vermikompos yang ada di Desa Sukalarang. Kegiatan ini dilaksanakan
dirumah pak Haji Gopur yang merupakan salah satu anggota kelompok tani
"Tani Mukti", daftar hadir peserta (terlampir).

18
Gambar 3. Pembuatan
Pupuk Vermikompos

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan penjelasan dan pemaparan


mengenai vermikompos serta memaparkan keuntungan bagi petani. Kemudian
dilanjutkan dengan tanya jawab hingga praktik langsung pembuatan
vermikompos. Petani kelompok tani “Tani Mukti” cukup antusias mengenai
pembuatan vermikompos sebab pupuk vermikompos adalah hal yang baru dan
pembuatannya yang mudah dilakukan .
Pupuk vermikompos yang telah dibuat belum sampai pada pupuk yang
diharapkan untuk langsung diaplikasikan ke tanaman ataupun dikomersialkan,
sebab waktu yang diberikan untuk KKN tidak mencukupi tahap tersebut,
sehingga program ini hanya sebatas sosialisasi pentingnya pupuk vermikompos
dan cara pembuatannya. Tim KKN-T IPB Desa Sukalarang berharap ada
monitoring lanjutan dari penyuluh. Kendala pembuatan vermikompos adalah
petani cukup kesulitan memilih jenis cacing yang dapat digunakan dan sulit
juga mendapatkan bibit cacing karena harga cacing (cacing King) yang cukup
mahal. Selain itu, menurut petani cukup sulit juga memasarkan cacing ini
karena belum tahu pasar dan belum juga memiliki link untuk melakukan
pemasaran, oleh karena itu petani harus aktif mencari informasi dan
menawarkan produknya.

4. Aplikasi PGPR Sebagai Sarana Pemacu Pertumbuhan Tanaman dan


Peningkatan Ketahanan Tanaman

19
Pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 telah dilaksanakan program pelatihan
pembuatan PGPR. Program ini merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan
memberian informasi tentang pemanfaatan agens hayati sebagai upaya dalam
meningkatkan pertumbuhan dan mempertinggi ketahanan pada pertanaman
budidaya, terutama pertanaman padi yang merupakan komoditas utama di Desa
Sukalarang. Kegiatan ini dilakukan di Kantor BP3K Kecamatan Sukalarang
yang dihadiri oleh perwakilan kelompok tani di Kecamatan Sukalarang. Peserta
kegaitan ini merupakan perwakilan kelompok tani kecamatan karena PGPR
menjadi program kecamatan. Adapun daftar hadir peserta dari kegiatan ini
(terlampir).
Desa Sukalarang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Sukalarang Kabupaten Sukabumi. Desa Sukalarang merupakan salah satu desa
yang mempunyai potensi di bidang pertanian dan peternakan. Salah satu
permasalahan yang terjadi di bidang pertanian yaitu adanya organisme
pengganggu tanaman (OPT) seperti wereng. Penanaman padi yang tidak
serempak dapat menyebabkan populasi wereng meledak. Selain itu, tidak
adanya perlakuan benih sebelum tanam dapat menyebabkan kurangnya
pertumbuhan tanaman dalam menginduksi ketahanan tanaman terhadap
penyakit ataupun OPT.
Plant Growth Promoting Rizobacter (PGPR) merupakan bakteri pemacu
pertumbuhan yang mampu menginduksi ketahanan tanaman, menghasilkan zat
pengatur tumbuh, meningkatkan unsur hara bagi tanaman, dan menekan
mikroba yang merugikan bagi tanaman. PGPR dapat digunakan untuk berbagai
jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, maupun kehutanan. Aplikasi
PGPR dapat dilakukan dengan perendaman benih dan kocor.

20
Gambar 4. Pembuatan PGPR

Pelaksanaan program ini diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya


penggunaan agen hayati duntuk memacu pertumbuhan tanaman serta
meningkatkan ketahanana tanaman yang aman dan ramah lingkungan pda saat
awal tanam. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
petani tuntuk mendapatkan benih yang sehat agar dapat mengurangi
penggunaan pestisida kimia secara berlebih. Pembuatan PGPR sangat mudah
dilakukan sebab bahan yang digunakan mudah diperoleh seperti air sumur,
akar bambu, gula aren, terasi, dan dedak. Selanjutnya dilakukan praktek/demo
langsung dalam membuat PGPR. Pembuatan PGPR diusahakan menggunakan
tanah di sekitar perakaran pohon bambu.
Indikator keberhasilan petani adalah mampu menerapkan kembali
pembuatan PGPR yang telah dicontohkan dan penggunaannya dapat dilakukan
secara berkelanjutan.. Kendala dari kegiatan yang dilakukan yaitu hanya
sampai pada tahap prosedur pembuatan, aplikasi belum bisa dilakukan karena
biakan belum mencapai waktu yang dianjurkan untuk digunakan. Mahasiswa
hanya memberikan contoh PGPR komersial. Pada saat sosialisasi dan demo
pembuatan PGPR petani sangat antusias karena sebagian petani PGPR
merupakan hal yang baru dan juga petani merasa senang dikarenakan bahan
untuk pembuatan PGPR juga terbilang murah serta mudah didapatkan. Demo
pembuatan PGPR dapat dijadikan role model bagi petani agar mengurangi
penggunaan pestisida dan juga agar petani menggunakan agens hayati untuk
memacu pertumbuhan tanaman. Diharapkan mampu mengurangi pengeluaran
petani untuk pertanian di Desa Sukalarang khususnya.
Pada saat pelaksanaan petani cukup antusias, namun sukup sulit
mengubah kebiasaan petani untuk beralih dari menggunakan pestisida ke
PGPR. Hal ini dikarenakan petani masih khawatir akan keberhasilan PGPR
yang dibuatnya karena masa inkubasi bakteri pada PGPR cukup lama. Apabila
petani yang tidak sabar dan tidak merawatnya dengan baik PGPR akan rusak

21
karena bakteri yang rusak pula. Untuk itu, untuk keberlanjutan program ini
diperlukan pendampingan dan pengarahan lebih lanjut dari penyuluh.

5. Aksi Ekologi
Aksi Ekologi merupakan kegiatan yang menjadi salah satu solusi untuk
mengatasi penumpukan sampah plastik seperti botol bekas. Aksi ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, Agustus 2017 bersama siswa dan siswi kelas 5
SDN Sukalarang yang berjumlah sekitar 100 orang. Berhubung jumlah siswa
yang cukup banyak kami membaginya menjadi dua sesi yaitu sesi pertama
sekitar 2 jam dari pukul 08.00- 10.00 WIB beraksi dengan kelas 5B. Kemudian
dilanjutkan dengan beraksi bersama kelas 5A.

Gambar 5. Pembuatan Vertikultur

Aksi ini ditujukan pada anak- anak usia dini agar menjadi pelopor bagi
orang tua mereka untuk dapat memanfaatkan barang-barang bekas menjadi
barang yang lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program
ini juga mengarahkan pada anak-anak untuk cinta pertanian. Oleh karena itu,
agar tujuan ini bersinergi pada aksi ini kami mengajak adik-adik untuk
beesama-sama membuat vertikultur yang akan diletakan dilingkungan sekolah.
Dua hari sebelum pelaksanaan kami melakukan perizinan dan perkenalan. Pada
saat awal meminta izin kepala sekolah dan guru-guru terkait sangat antusias
dan mendukung kegiatan ini karena dapat mejingkatkan keterampilan dan
pengetahuan siswa. Selain itu, kami juga berjumpa sejenak dengan siswa-siswi
tersebut dan membentuk kelompok-kelompok kecil serta meminta untuk

22
membawa perlengkapan pribadi seperti kuas dan perlwngkapan kelompok
seperti botol bekas dan tali rafia serta gunting/cutter.Ketika pelaksanaan siswa-
siswi sangat antusias, hal ini daoat dilihat dari perlengkaoan yang dibawa
secara lengkap bahkan lebih. Selain itu, siswa siswi ini juga aktif bertanya dan
melakukan kegiatan ini sendiri secara mandiri bwrsama kelompoknya.
Pada saat pelaksanaan aksi ekologi juga tidak lepas dari beberapa
kendala diantaranya mahasiswa yang kekurangan sumberdaya karena siswa
dan siswi yang cukup banyak sehingga kewalahan. Selain itu, perlu persiapan
lebih matang mengenai bahan-bahan seperti cat dan tiner yang kekurangan.
Terlebih dari itu, kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu,
sebaiknya kegiatan seperti ini dilaksanakan secara rutin oleh pihak sekolah dan
dikenalkan pada siswa siswi lain agar terus berkelanjutan dan meningkatkan
pengetahuan serta kreatifitas anak.

6. Demo Nugget Ayam


Nugget merupakan salah satu produk hasil olahan dari daging ayam.
Proses pembuatan nugget terdiri dari penggilingan, pembuatan adonan,
pengukusan, pengemasan/pembekuan dan pengogorengan. Proses penggilingan
nugget dimulai dengan proses pembersihan daging ayam kemudian dihaluskan
dan ditambahkan air es untuk mencegah kerusakan pada saaat penghalusan
(Alamsyah 2008). Penggilingan berlebihan akan menyebabkan pemecahan
emulsi. Penggilingan ini dilakukan agar daging ayam dan bumbu lain nya
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Menurut Alamsyah (2008), daging yang sudah dihaluskan dicampur
dengan garam, gula pasir, tepung terigu, bawang putih, bawang merah, merica
dan penyedap rasa dan diaduk hingga tercampur merata dan siap dimasukan
kedalam loyang. Bahan-bahan ini ditambahakan dengan tujuan untuk
memperbaiki stabilitas emulsi, memperbaiki kapasitas pengikat air, penambah
cita rasa dan mengurangi penyusutan selama pemasakan ( Forres et al 1975).
Langkah selanjutnya yaitu pengukusan. Pengukusan adalah proses yang
bertujuan untuk menonaktifkan enzim yang akan merubah warna, cita rasa dan
nilai gizi. Pengukusan dilakukan dengan menggunakan suhu air lebih besar

23
dari 66o C dan lebih rendah dari 82o C. Pengukusan dapat mengurangi zat gizi
tapi tidak sebesar perebusan. Pengemasan merupakan salah satu upaya untuk
melindungi atau mengawetkan produk pangan maupun nonpangan. Pembekuan
yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24 OC. Pendinginan
biasanya untuk mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari sedangkan
pembekuan bisa selama sebulan atau kadang-kadang beberapa tahun (Winarno
2004 ). Setelah itu proses penggorengan dan siap disajikan.

Gambar 6. Pembuatan Nugget Ayam

Program ini dilaksanaan pada hari Selasa, 22 Agustus 2017 sekitar pukul
14.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang tinggal di RT 02 RW 03
yang berjumlah sekitar 15 orang. Pada saat pelaksanaan dapat dilihat bahwa
ibu-ibu disana antusias karena dengan nugget ini dapat menjadi salah satu lauk
yang bernilai gizi lengkap. Selain itu, nugget juga dapat dijadikan sebagai
ladang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu rumah tangga.
Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan adalah kurang dan sulitnya
untuk mengumpulkan masyarakat pada suatu waktu sehingga antusiasme
kurang. Bahan berupa daging cincang tidak tersedia diwilayah kecamatan dan
harus beli ke kota yang jarak tempuhnya jauh. Kurang kondusif pada saat
menjelaskan karena faktor tempat yang kurang besar dan ada anak yang
menangis. Selain itu juga waktu yang direncanakan tidak sesuai dengan
realisasi. Pembuatan nugget ini harus dilakukan dengan persiapan matang.
Lebih memperhatikan waktu yang sesuai agar ibu-ibu dapat berpartisipasi dan
mendapat informasi tentang pembuatan nugget ini serta perlu sosialisasi yang

24
lebih agar cakupannya lebih luas yang dapat dilakukan dengan berkoordinasi
dengan PKK Desa.

7. Kampung UKM Digital


Kampung UKM Digital merupakan salah satu program KKNT IPB yang
bertujuan untuk mendigitalisasikan UKM-UKM potensial yang berada di
Kecamatan Sukalarang sehingga dapat dibuat dan dibeli oleh masyarakat luas
yang dilakukan dengan memanfaatkan internet dan media sosial. Proses
pelaksanaan program ini dimulai dengan melakukan survei dan pendataan
UKM-UKM disetiap desa. Adapun daftar hadir peserta dari kegiatan ini
(terlampir). Survei dan pendataan ini dilaksanakan dengan pembagian sebagai
berikut.
Tabel 8. Pembagian Pendataan UKM Kecamatan Sukalarang
Desa Mahasiswa
Desa Sukalarang Mahasiswa KKN-T Desa Sukalarang
Desa Sukamaju
Desa Cimangkok Mahasiswa KKN-T Desa Cimangkok
Desa Prianganjaya
Desa Sukalarang Mahasiswa KKN-T Desa Sukalarang
Desa Semplak

Berdasarkan kesepakatan Mahasiswa KKN-T Desa Sukalarang mendapat


bagian mendata dan mensurvei UKM di Desa Sukalarang dan Desa Sukamaju.
Pelaksanaan program ini dibagi menjdi 3 tahap yaitu:
1. Pendataan ini mulai dilaksanakan pada Rabu, 2 Agustus 2017 dengan
mengunjungi kantor desa kemudian ke tempat setiap UKM tersebut.

25
Gambar 7. Survei Lapang UKM
2. Setelah melakukan survei dan memilih UKM yang potensial kemudian kami
melanjutkan dengan melakukan FGD yang dilaksanakan pada hari Senin, 7
Agustus 2017 yang bertempat di Kantor Kecamatan Sukalarang. FGD ini
bertujuan untuk menggali potensi, masalah dan solusi yang dapat dilakukan
bersama. Adapun potensi yang dimiliki oleh UKM Kecamatan Sukalarang
yaitu sudah memiliki merek, izin dagang, halal namun terkendala di
pemasaran dan pembuatan kemasan, sehingga solusinya yaitu diadakanya
pembuatan branding dan contoh kemasan, serta pembuatan e-comercee dan
media sosial sebagai langkah memajukan UKM di Kecamatan Sukalarang

Gambar 8. FGD dengan


UKM
3. Setelah ditemukan potensi dan permasalahan dari setiap UKM kemudian
dilaksanakan tindak lanjut dengan melakukan pelatihan pembuatan media
sosial dan e-comercee serta cara membuat caption (keterangan produk dalam
memasarkan di internet) dan foto produk yang baik. Selain itu, juga
memberikan penjelasan mengenai penjelasan kemasan produk berupa bentuk,
desain, dan harga agar siap dipasarkan melalui online. Pelatihan ini
dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Agustus 2017 yang bertempat di Aula
BP3K Kecamatan Sukalarang

26
Gambar 9. Pelatihan UKM

Pada saat pelaksanaan program ini terdapat beberapa kendala yang kami
rasakan diantaranya:
- Kunjungan dan pendataan UKM terbilang sukses namun kurang merata,
penyebabnya adalah informasi yang diterima tiap desa berbeda.
- UKM yang dipilih tiap desa belum sesuai dengan yang dibutuhkan
(pemasaran digital), penyebabnya tidak ada lagi UKM yang cocok di desa
tersebut
- Partisipasi UKM yang tinggi saat ditemui langsung namun berkurang saat
digabungkan satu kecamatan pada satu tempat
- Pembuatan website yang belum selesai penyebabnya domain yang didapat
dari HIBAH KOMINFO RI memiliki birokrasi yang panjang,

Website UKM yang dibantu dengan dana hibang dari kementrian


KOMMINFO berupa pembebasan biaya website selama satu tahun. Website ini
dikelola oleh seorang petugas kecamatan yang bersedia membantu kami
mengelola website, beliau bernama pak Komarudin.
Kegiatan UKM Digital ini kami harap bagi semua pemilik UKM dan
pihak kecamatan(admin website UKM Digital) memiliki hubungan yang baik
memudahkan komunikasi serta pendampingan mahasiswa ke UKM di
Kecamatan Sukalarang sehingga tetap berkelanjutan.

27
Gambar 10. Tampilan Website UKM Digital Sukalarang

Program Penunjang

1. Pendampingan Program UPSUS LTT dan SIWAB


Program penunjang dalam rangka pendampingan UPSUS LTT dan
SIWAB dilaksanakan mulai pada tanggal 17 Juli 2017 sampai dengan 26
Agustus 2017. Tabel berikut menjelaskan jadwal pelaksanaan kegiatan
pendampingan Upsus LTT dan SIWAB.
Tabel 9. Jadwal Pendampingan Upsus LTT dan SIWAB
JULI AGUSTUS
Kegiatan
3 4 1 2 3 4
1 Sosisalisasi dan praktek pembuatan √
PGPR
2 Penanaman IPB 3S di lahan paska √ √ √ √ √
tambang pasir
3 Pendampingan pendataan Kartu Tani √ √ √ √ √
Indonesia
4 Sosialisasi dan praktek pembuatan √
silase
5 Pendataan ternak sapi √
6 Penanaman dan pemeliharaan √
Indigofera sebagai pakan ternak
alternative

28
Macam-macam kegiatan yang kami lakukan untuk program LTT dan SIWAB
berupa langkah-langkah sebagai berikut.
Tabel 10. Macam-macam Kegiatan Upaya Khusus

Topik Rencana Kegiatan

Upaya Khusus Luas - Sosialisasi dan praktek pembuatan PGPR


Tambah Tanam - Pendampingan pendataan Kartu Tani
(UPSUS LTT) Indonesia

Upaya Khusus Sapi - Sosialisasi dan praktek pembuatan silase


Indukan Wajib - Pendataan ternak sapi
Bunting (UPSUS - Penanaman dan pemeiharaan Indigofera
SIWAB) sebagai pakan ternak alternative

- Penanaman IPB 3S di lahan paska tambang


Uji Teknologi pasir dengan menggunakan sistem tanam 3:1
dan 4:1

Proses pendampingan program Upsus dilakukan dengan observasi lapang


sosialisasi/penyuluhan, serta praktik langsung pelaksanaan program yang
dilakukan di Kecematan Sukalarang di tiga desa yang di lakukan program
Upsus LTT dan SIWAB. Tabel dibawah ini merupakan proses pendampingan
kegiatan Upsus.
Tabel 11. Proses pendampingan kegiatan
Rencana Metode Pelaksanaan

Kegiatan Turun ke
Penyuluhan/
Praktek Lapanga
Sosialisasi
n

1 Sosialisasi dan Pembuatan √ √


PGPR
2 Penanaman IPB 3S di lahan √ √ √
paska tambang pasir
3 Pendampingan pendataan Kartu √
Tani Indonesia
Sosialisasi dan praktek
4 √ √ √
pembuatan silase
5 Pendataan ternak sapi √
Penanaman dan pemeiharaan
6 Indigofera sebagai pakan ternak √ √
alternative

29
UPSUS SIWAB merupakan kepanjangan dari Upaya Khusus Sapi
Indukan Wajib Bunting. Program ini merupakan program Kementerian
pertanian RI yang bertujuan agar setiap sapi produktif harus bunting. Selain itu,
tujuan akhirnya adalah agar terciptanya swasembada daging secara nasional.
Program SIWAB didesa sukalarang sudah berjalan pada tahap pendataan,
pemeriksaan dan IB. Komoditas ternak yang ada berupa sapi perah dan sapi
pedaging. Adapun pelaksanaan SIWAB dilakukan pada tanggal 20 Juli hingga
20 Agustus 2017 di tempat rumah para peternak pada seluruh peternak yang
ada di Desa Sukalarang.
Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan adalah kurang tepatnya IB sapi
dengan masa birahi akibat kurang tahuan peternak, pemberian pakan pada sapi
masih berupa rumput tanpa bantuan konsentrat. Selain itu juga penyuluhan
tentang peternakan kurang sehingga banyak peternakan yang kurang faham
tentang sistem peternakan yang baik. Banyak peternak yang ingin beralih dari
beternak sapi perah ke sapi pedaging. Program ini sudah berjalan namun masih
ada kekurangan yang dihadapi seperti koordinasi yang kurang antar mahasiswa
dengan UPTD peternakan. Pendataan ternak yang di IB kadang kala tidak
tertulis. Pakan yang diberikan kurang mendapatkan asupan dari konsentrat.
Sebagian besar peternak menganggap pekerjaan beternak sebagai pekerjaan
sampingan, sehingga kurang memerhatikan aspek-aspek dalam beternak seperti
kurangnya pengetahuan mengenai standar pemerahan, minimnya pengetahuan
tentang GMP (Good Manufacturing Practice). Hal ini berdampak pada jumlah
dan kualitas susu yang dihasilkan menjadi rendah sehingga secara tidak
langsung akan mempengaruhi pendapatan peternak.

2. Demplot Uji Teknologi Padi Organik


Kecamatan Sukalarang merupakan Kecamatan yang belum melakukan
uji teknologi padi organik. Melalui Program Upaya Khusus (UPSUS)
Kecamatan Sukalarang akhirnya melakukan uji teknologi padi organik berupa
penanaman padi varietas IPB 3S di lahan bekas galian pasir Desa Sekalarang.

30
Program uji teknologi ini dapat dikatakan sebagai revitalisasi pertanian di lahan
bekas galian pasir.

Gambar 11. Lahan


Bekas Galian Pasir
Ibu Ajan adalah salah satu penggarap lahan bekas galian pasir. Di lahan
Ibu Ajan lah uji teknologi ini diterapkan. Beliau mengungkapkan bahwa uji
teknologi padi organik dengan varietas IPB 3S merupakan hal baru, sebab padi
yang cocok ditanam di bekas galian pasir merupakan padi dengan varietas
lokal seperti BTN dan sengon merah sehingga penenaman padi varietas IPB 3S
merupakan varietas baru yang belum diketahui hasil produksinya. Metode
penanaman padi yang biasa dilakukan salah satunya telah sesuai dengan
metode IPB Prima seperti pengembalian jerami ke lahan, dan penggunaan
pestisida yang minim dilakukan sehingga sebelum dilakukan uji teknologi,
lahan sawah tersebut hampir tidak ditemukan hama dan penyakit yang dapat
menurunkan hasil produksi padi. Meski demikian jarak tanaman yang biasa
dilakukan berupa jarak tanaman tegel sehingga adanya uji teknologi maka
mahasiswa dan penyuluh mensosialisasikan penanaman padi dengan jarak
tanam logowo 2:1.
Selain itu, uji teknologi ini memperkenalkan pemakaian PGPR yaitu
dilakukan perendaman pada benih padi varietas IPB 3S sebagai salah satu
alternatif pemicu ketahanan pada tanaman. Sebelum penanaman pada tanggal 5
Agustus 2017 dilakukan pemupukan berupa pemberian pupuk organik pada
lahan sawah. Kemudian sehari sebelum penanaman yaitu pada tanggal 13
Agustus 2017 dilakukan pengolahan lahan dan pada tanggal 14 Agustus 2017

31
dilakukan penanaman padi varietas IPB 3S. Selanjutnya setiap 2 hari sekali
dilakukan pengamatan.

Gambar 12. Penanaman Padi


Varietas IPB 3S di Lahan Bekas Galian Pasir

3. Demplot Uji Teknologi Indigofera


Uji teknologi indigofera dilakukan di lahan milih Badan Penyuluh
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) yaitu dengan melakukan
penanaman indigofera sebanyak 100 batang yang diberikan oleh pihak IPB.
Untuk uji teknologi indigofera sendiri baru sampai penanaman dan
pemeliharaan yaitu berupa penyiraman, dan penyiangan.

Gambar 13. Penanaman Tanaman Indigofera

4. Pendampingan Pembuatan Kartu Tani Indonesia (KTI)


Pembuatan Kartu Tani Indonesia (KTI) merupakan program pemerintah
yang bertujuan memberikan akses kepada petani untuk membeli pupuk

32
bersubsidi. Penentuan pemberian pupuk subsidi tersebut berdasarkan kalender
tanam yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pembuatan KTI terdapat
beberapa ketentuan yang harus dipenuhi seperti pemilik kartu tani adalah
anggota kelompok tani yang mempunyai lahan maksimal 2 ha. Petani yang
memiliki lahan dengan luas lebih dari 2 ha hanya berhak membeli pupuk
bersubsidi untuk 2 ha lahan saja, sedangkan kebutuhan pupuk sisa luas lahan
ditanggung oleh petani secara pribadi. Selain itu, jika petani yang berposisi
sebagai petani penggarap maka yang berhak mendaptarkan diri untuk
pembuatan KTI adalah bukan pemilik lahan melainkan petani penggarap itu
sendiri. Adapun petani yang belum masuk ke dalam kelompok tani dan ingin
membuat KTI, maka petani tersebut harus menghubungi langsung penyuluh
yang ada di daerahnya masing-masing. Pembuatan kartu tani ini belum sampai
pada sosialisasi tahap pengisian saldo, sehingga pendampingan kali ini hanya
sebatas pendataan kelompok tani yang ada di Kecamatan Sukalarang saja.
Pembuatan KTI dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada
ketua kelompok tani atau secara langsung kepada penyuluh pertanian. Petani
kemudian mengumpulkan kartu keluarga (KK) dan e-KTP serta mencantumkan
luas lahan yang dimiliki untuk keperluan pendataan. Pembuatan KTI di
Kecamatan Sukalarang diikuti oleh 6 Desa yaitu Desa Sukalarang, Cimangkok,
Sukalarang, Sukamaju, Priangan Jaya, dan Semplak. Adapun jumlah kelompok
tani terbanyak terdapat di Desa Semplak. Tanaman yang diusahakan adalah
padi dan ada sebagian aneka cabai. Pendataan KTI ini telah selesai
dilaksanakan sehingga data tersebut sudah selesai dinput ke SIMLUHTAN.

Gambar 14. Tampilan Website SIMLUHTAN.

33
5. Panitia 17 Agustus
Kepala Desa Sukalarang beserta jajarannya membentuk kepanitiaan 17-
an dengan mengundang mahasiswa KKN yang ada di Desa Sukalarang, yakni
mahasiswa IPB dan STIP Syamsul Ulum. Di sana telah terbagi setidaknya
perangkat utama seperti ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan divisi
lainnya. Ketua pelaksana diamanahkan kepada Pak Dundun selaku perangkat
desa, dan mahasiswa bertindak sebagai wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan
masuk ke divisi yang sifatnya membantu seperti divisi konsumsi, dan lomba.
Saat di lapangan membantu divisi konsumsi tepat pada 16 Agustus 2017
untuk menyiapkan tumpeng hias guna mengikuti lomba antar kecamatan. Saat
hari-H yakni 17 Agustus 2017 kamipun mengikuti upacara di SMKN 1
Sukalarang. Disana diumumkan juga pemenang lomba tumpeng hias dan kami
berhasil meraih juara 3 se-Kecamatan Sukalarang . Program tersebut
dilanjutkan dengan pawai dan terjun ke lapangan menjadi panitia lomba futsal.

6. Jum’at Bersih
Kegiatan ini dilakukan untuk mengajak, membangun kerjasama, dan
memberi kesadaran kepada masyarakat akan butuhnya lingkungan yang bersih
dan sehat. Program ini dilaksanakan tepat pada 18 Agustus 2017 di tempat kami
tinggal, yakni Kp.Cikereteuw. Setelah meminta izin dan mencari informasi
mengenai Kp.Cikereteuw, tempat ini memang sangat individualis dan kurang
terbangun jiwa gotong royongnya. Hal tersebut dibuktikan saat kami turun untuk
bersih-bersih dan mengajak warga sekitar namun responnya sangat minim. Tidak
menutup kemungkinan bahwasannya warga tidak peduli, saat jumsih dilaksanakan
ada beberapa masyarakat yang sadar dan ikut bebenah walau baru halaman
rumahnya sendiri. Harapannya wargapun sadar dan peduli juga dengan
lingkungan tempat mereka tinggal.

Demikian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa KKNT-IPB di


Desa Sukalarang semoga dapat bermanfaat bagi warga desa serta dapat
berkelanjutan agar kedeepannya dapat meningkatkan kecintaan warga Desa
Suklarang kepada pertanian sehingga potensi pertanian yang begitu melinpah

34
dapat termanfaatkan dengan baik. Penjelasan lebih rinci mengenai kegiatan yang
kami laksanakan selama 40 hari KKN dapat dilihat pada lampiran 2.
Sedangkan dokumentasi kegiatan selama KKNT dapat dilihat pada lampiran 5.

Evaluasi Keberlanjutan Lokasi KKN-T

Desa Sukalarang Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi Provinsi


Jawa Barat merupakan wilayah potensial untuk dijadikan sebagai tempat
mahasiswa melakukan KKN dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di
Institut Pertanian Bogor. Desa ini merupakan wilayah yang memiliki lahan
pertanian yang cukup luas dengan berbagai komoditas yang ditanamnya. Selain
itu, desa ini memiliki kelembagaan kelompok tani yang cukup baik yang dapat
dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan ilmu pengetahuan serta tempat
mahasiswa untuk belajar secara langsung pada petani.
Permasalahan di Desa Sukalarang masih banyak yang belum terpecahkan
dengan solusi yang tepat. Terutama dalam pengetahuan mengenai hama penyakit
karena sebagian petani melakukan pencegahan dan penanggulangan dengan
mencoba saran dari temannya meskipun sebenarnya yang dihadapi adalah
persoalan yang berbeda. Selain itu, permasalahan lainnya adalah mengenai
pengolahan pasca panen hasil pertanian serta pemasaran yang tidak jarang justru
memberikan kerugian bagi petani.
Direkomendasikan desa ini untuk dijadikan sebagai tempat bagi
mahasiswa belajar bersama masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat di perkuliahan, karena di desa ini terdapat sumberdaya pertanian yang
sangat potensial untuk dikembangkan sehingga pertanian ttetap eksis disekitar
masyarakat. Hal ini juga didukung oleh kepala desa Sukalarang yang berharap
adanya kehadiran mahasiswa IPB khususnya untuk kembali kesana di tahun
berikutnya. Selain itu, disarankan agar mahasiswa membawa inovasi tepat guna
yang dapat diterapkan di lokasi dan bermanfaat bagi warga.

35
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Program Kuliah Kerja Nyata berbasis Profesi (KKN-P) IPB di Desa
Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, menjadi sarana bagi
mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitas dalam memberi solusi terhadap
permasalahan di Desa Sukalarang, serta dapat membatu mengoptimalkan berbagai
potensi sumberdaya yang ada melalui program-program yang dilaksanakan
mahasiswa di antaranya program Forum General Discussion (FGD), pembuatan
PGPR, pembuatan Vermikompos, Muda Bertani, Aksi Ekologi dengan melakukan
pembuatan vertikultur bersama kelas 5 SDN Sukalarang, pengenalan jajanan sehat
(Nugget Ayam) dan program Kampung UKM Digital.
Selain itu, melalui program pendampingan Upsus Pajale petani-petani di
Desa Sukalarang mendapatkan manfaat secara langsung dengan adanya program
LTT (Luas Tambah Tanam) dengan komoditas padi IPB 3S di lahan bekas
tambang kampung Bobojong Desa Sukalarang, perlakuan benih dengan PGPR,
dan pengenalan Vermikompos. Oleh karena itu segala kegiatan yang dilaksanakan
sangat didukung dan dapat diikuti dengan baik oleh Masyarakat Desa Sukalarang.

Saran
Mahasiswa KKN-T IPB tetap menjaga komunikasi dan hubungan baik
dengan masyarakat sehingga dengan mereka dapat berpartisipasi yang lebih aktif
dalam program-program yang telah direncanakan bersama.

36
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah Y.2008. Nugget. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.


Forrest,J.d,E.D.Aberle, H.B.hedrick,M.D.Judge dan R.A. Merke,1975. Principle
of Meat Science.San Fransisco(USA): W.H.Freeman and Company.

37
Lampiran 1. Peta administrasi Desa Sukalarang

38
Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Harian

39
Lampiran 3. Daftar Hadir Kegiatan KKNT

DAFTAR HADIR KEGIATAN MUDA BERTANI

Hari, tanggal : Kamis,27 Juli 2017

Tempat : Paud Hurip Mandiri

40
Lampiran 4. Data yang mendukung kegiatan UPSUS dan SIWAB

Data Ternak yang Terdaftar di Istiknas Kecamatan Sukalarang

No Kecamatan Desa Nama Umur Identifikasi


Peternak Hewan
1 Sukalarang Sukalarang andri 3 Tahun,3 A01
bulan,7 Hari
2 Sukalarang Sukalarang andri 4 Tahun,3 A02
bulan,7 Hari
3 Sukalarang Sukalarang andri 2 Tahun,3 DR1
bulan,7 Hari
4 Sukalarang Sukalarang tata 6 Tahun,3 DORI
bulan,7 Hari
5 Sukalarang Sukalarang tata 4 Tahun,3 EPUL
bulan,7 Hari
6 Sukalarang Sukalarang tata 3 Tahun,3 KADOY
bulan,7 Hari
7 Sukalarang Sukalarang tata 3 Tahun,3 LUPE
bulan,7 Hari
8 Sukalarang Sukalarang tata 5 Tahun,3 MELI
bulan,7 Hari
9 Sukalarang Sukalarang awang 4 Tahun,3 AW1
bulan,1 Hari
10 Sukalarang Sukalarang awang 4 Tahun,3 AW2
bulan,1 Hari
11 Sukalarang Sukalarang awang 5 Tahun,3 AW3
bulan,1 Hari
12 Sukalarang Sukalarang awang 5 Tahun,3 AW4
bulan,1 Hari
13 Sukalarang Sukalarang awang 6 Tahun,3 AW5
bulan,1 Hari
14 Sukalarang Sukalarang awang 2 Tahun,3 DARA1
bulan,1 Hari
15 Sukalarang Sukalarang awang 2 Tahun,3 DARA2
bulan,1 Hari
16 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 001A2
bulan,0 Hari
17 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 2
bulan,0 Hari
18 Sukalarang Sukalarang dili 5 Tahun,3 3
bulan,0 Hari
19 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 342
bulan,0 Hari
20 Sukalarang Sukalarang dili 7 Tahun,3 003A2
bulan,0 Hari
21 Sukalarang Sukalarang dili 7 Tahun,3 6
bulan,0 Hari

41
22 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 007A4
bulan,0 Hari
23 Sukalarang Sukalarang dili 5 Tahun,3 8
bulan,0 Hari
24 Sukalarang Sukalarang dili 5 Tahun,3 14
bulan,0 Hari
25 Sukalarang Sukalarang dili 5 Tahun,3 014A3
bulan,0 Hari
26 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 15
bulan,0 Hari
27 Sukalarang Sukalarang dili 5 Tahun,3 022A3
bulan,0 Hari
28 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 28
bulan,0 Hari
29 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 028A
bulan,0 Hari
30 Sukalarang Sukalarang dili 6 Tahun,3 028A4
bulan,0 Hari
31 Sukalarang Sukalarang domi 5 Tahun,2 DM1
bulan,25 Hari
32 Sukalarang Sukalarang domi 5 Tahun,2 DM2
bulan,25 Hari
33 Sukalarang Sukalarang domi 6 Tahun,2 DM3
bulan,24 Hari
34 Sukalarang Sukalarang domi 4 Tahun,2 DM4
bulan,24 Hari
35 Sukalarang Sukalarang domi 6 Tahun,2 DM5
bulan,24 Hari
36 Sukalarang Sukalarang domi 5 Tahun,2 DM6
bulan,25 Hari
37 Sukalarang Sukalarang domi 2 Tahun,2 DR1
bulan,24 Hari
38 Sukalarang Sukalarang domi 2 Tahun,2 DR2
bulan,24 Hari
39 Sukalarang Sukalarang domi 2 Tahun,2 DR3
bulan,24 Hari
40 Sukalarang Sukalarang domi 2 Tahun,2 DR4
bulan,24 Hari
41 Sukalarang Sukalarang encep 2 Tahun,3 DARA1
bulan,1 Hari
42 Sukalarang Sukalarang encep 2 Tahun,3 DARA2
bulan,1 Hari
43 Sukalarang Sukalarang encep 3 Tahun,3 IDKA
bulan,1 Hari
44 Sukalarang Sukalarang encep 4 Tahun,3 IDKB
bulan,1 Hari
45 Sukalarang Sukalarang encep 4 Tahun,3 IDKC
bulan,1 Hari

42
46 Sukalarang Sukalarang encep 4 Tahun,3 IDKD
bulan,1 Hari
47 Sukalarang Sukalarang encep 4 Tahun,3 IDKE
bulan,1 Hari
48 Sukalarang Sukalarang encep 4 Tahun,3 IDKF
bulan,1 Hari
49 Sukalarang Sukalarang encep 5 Tahun,3 IDKG
bulan,1 Hari
50 Sukalarang Sukalarang encep 5 Tahun,3 IDKH
bulan,1 Hari
51 Sukalarang Sukalarang encep 7 Tahun,3 IDKI
bulan,1 Hari
52 Sukalarang Sukalarang encep 7 Tahun,3 IDKJ
bulan,1 Hari
53 Sukalarang Sukalarang encep 7 Tahun,3 IDKK
bulan,1 Hari
54 Sukalarang Sukalarang ian 3 Tahun,2 BORELANG
bulan,5 Hari
55 Sukalarang Sukalarang ian 2 Tahun,2 DARA1
bulan,5 Hari
56 Sukalarang Sukalarang ian 2 Tahun,2 DARA2
bulan,5 Hari
57 Sukalarang Sukalarang ian 4 Tahun,2 DUGUL
bulan,5 Hari
58 Sukalarang Sukalarang ian 5 Tahun,2 LIONA
bulan,6 Hari
59 Sukalarang Sukalarang ian 5 Tahun,2 WULUNG
bulan,6 Hari
60 Sukalarang Sukalarang limat 4 Tahun,3 BUNGA
bulan,1 Hari
61 Sukalarang Sukalarang limat 2 Tahun,3 JALU
bulan,1 Hari
62 Sukalarang Sukalarang pahrudin 2 Tahun,2 DARA1
bulan,24 Hari
63 Sukalarang Sukalarang pahrudin 2 Tahun,2 DARA2
bulan,24 Hari
64 Sukalarang Sukalarang pahrudin 4 Tahun,2 KAPUK
bulan,24 Hari
65 Sukalarang Sukalarang pahrudin 5 Tahun,2 RANTI
bulan,25 Hari
66 Sukalarang Sukalarang amir 5 Tahun,1 AMIR1
bulan,4 Hari
67 Sukalarang Sukalarang amir 5 Tahun,1 AMIR2
bulan,4 Hari
68 Sukalarang Sukalarang amir 4 Tahun,1 AMIR3
bulan,4 Hari
69 Sukalarang Sukalarang budi 5 Tahun,1 BUDI1
bulan,29 Hari

43
70 Sukalarang Sukalarang budi 6 Tahun,1 BUDI2
bulan,29 Hari
71 Sukalarang Sukalarang dasep 3 Tahun,1 DASLU
bulan,4 Hari
72 Sukalarang Sukalarang dasep 5 Tahun,1 KAPUK
bulan,4 Hari
73 Sukalarang Sukalarang dasep 7 Tahun,1 MONA
bulan,4 Hari
74 Sukalarang Sukalarang ade 3 Tahun,0 MAWAR
bulan,4 Hari
75 Sukalarang Sukalarang ade 2 Tahun,0 MELATI
bulan,4 Hari
76 Sukalarang Sukalarang ajun 2 Tahun,0 DARA
bulan,4 Hari
77 Sukalarang Sukalarang ajun 5 Tahun,0 DORA
bulan,4 Hari
78 Sukalarang Sukalarang ajun 4 Tahun,0 PEBI
bulan,4 Hari
79 Sukalarang Sukalarang ajun 5 Tahun,0 SUSI
bulan,4 Hari
80 Sukalarang Sukalarang ayi 2 Tahun,0 MADU
bulan,4 Hari
81 Sukalarang Sukalarang ayi 3 Tahun,0 NUNGAL
bulan,4 Hari
82 Sukalarang Sukalarang daman 3 Tahun,0 DARA
bulan,29 Hari
83 Sukalarang Sukalarang daman 6 Tahun,0 INDAH
bulan,29 Hari
84 Sukalarang Sukalarang daman 7 Tahun,0 JUPE
bulan,29 Hari
85 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F1
bulan,4 Hari
86 Sukalarang Sukalarang fery 2 Tahun,0 F10
bulan,4 Hari
87 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F2
bulan,4 Hari
88 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F3
bulan,4 Hari
89 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F4
bulan,4 Hari
90 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F5
bulan,4 Hari
91 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F6
bulan,4 Hari
92 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F7
bulan,4 Hari
93 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F8
bulan,4 Hari

44
94 Sukalarang Sukalarang fery 5 Tahun,0 F9
bulan,4 Hari
95 Sukalarang Sukalarang h adi 2 Tahun,0 DARA1
bulan,4 Hari
96 Sukalarang Sukalarang h adi 2 Tahun,0 DARA2
bulan,4 Hari
97 Sukalarang Sukalarang h adi 4 Tahun,0 INA
bulan,4 Hari
98 Sukalarang Sukalarang h adi 5 Tahun,0 LUNA
bulan,4 Hari
99 Sukalarang Sukalarang h adi 4 Tahun,0 SIPIT
bulan,4 Hari
100 Sukalarang Sukalarang h ujang 5 Tahun,0 UJ1
bulan,4 Hari
101 Sukalarang Sukalarang h ujang 4 Tahun,0 UJ2
bulan,4 Hari
102 Sukalarang Sukalarang h ujang 5 Tahun,0 UJ3
bulan,4 Hari
103 Sukalarang Sukalarang h ujang 2 Tahun,0 UJ4
bulan,4 Hari
104 Sukalarang Sukalarang ibing 5 Tahun,0 1
bulan,29 Hari
105 Sukalarang Sukalarang ibing 6 Tahun,0 2
bulan,29 Hari
106 Sukalarang Sukalarang ibing 5 Tahun,0 3
bulan,29 Hari
107 Sukalarang Sukalarang ibing 6 Tahun,0 4
bulan,29 Hari
108 Sukalarang Sukalarang ibing 2 Tahun,0 5
bulan,29 Hari
109 Sukalarang Sukalarang jae 2 Tahun,0 J01
bulan,28 Hari
110 Sukalarang Sukalarang jae 2 Tahun,0 J02
bulan,28 Hari
111 Sukalarang Sukalarang saepudin 5 Tahun,0 BEKE
bulan,4 Hari
112 Sukalarang Sukalarang saepudin 2 Tahun,0 DENOK
bulan,4 Hari
113 Sukalarang Sukalarang saepudin 5 Tahun,0 MITA
bulan,4 Hari
114 Sukalarang Sukalarang saepudin 2 Tahun,0 NORI
bulan,4 Hari
115 Sukalarang Sukalarang saepudin 6 Tahun,0 OZA
bulan,4 Hari
116 Sukalarang Sukalarang saepudin 4 Tahun,0 RINA
bulan,4 Hari
117 Sukalarang Sukalarang santo 3 Tahun,0 S01
bulan,28 Hari

45
118 Sukalarang Sukalarang santo 4 Tahun,0 S02
bulan,28 Hari
119 Sukalarang Sukalarang santo 6 Tahun,0 S03
bulan,28 Hari
120 Sukalarang Sukalarang santo 6 Tahun,0 S04
bulan,28 Hari
121 Sukalarang Sukalarang santo 7 Tahun,0 S05
bulan,28 Hari
122 Sukalarang Sukalarang santo 7 Tahun,0 S06
bulan,28 Hari
123 Sukalarang Sukalarang santo 6 Tahun,0 S07
bulan,28 Hari
124 Sukalarang Sukalarang santo 2 Tahun,0 S08
bulan,28 Hari
125 Sukalarang Sukalarang santo 3 Tahun,0 S09
bulan,28 Hari
126 Sukalarang Sukalarang santo 3 Tahun,0 S10
bulan,28 Hari
127 Sukalarang Sukalarang suhandi 6 Tahun,1 NO1
bulan,3 Hari
128 Sukalarang Sukalarang suhandi 5 Tahun,1 NO2
bulan,3 Hari
129 Sukalarang Sukalarang suhandi 6 Tahun,1 NO3
bulan,3 Hari
130 Sukalarang Sukalarang suhandi 3 Tahun,1 NO4
bulan,3 Hari
131 Sukalarang Sukalarang sukani 4 Tahun,0 S01
bulan,4 Hari
132 Sukalarang Sukalarang sukani 4 Tahun,0 S02
bulan,4 Hari
133 Sukalarang Sukalarang sukani 5 Tahun,0 S03
bulan,4 Hari
134 Sukalarang Sukalarang sukani 5 Tahun,0 S04
bulan,4 Hari
135 Sukalarang Sukalarang ubed 6 Tahun,0 ABANG
bulan,29 Hari
136 Sukalarang Sukalarang ubed 4 Tahun,0 AWEL
bulan,29 Hari
137 Sukalarang Sukalarang ubed 2 Tahun,0 DORA
bulan,29 Hari
138 Sukalarang Sukalarang ubed 6 Tahun,0 KAPUK
bulan,29 Hari
139 Sukalarang Sukalarang ubed 6 Tahun,0 MAWAR
bulan,29 Hari
140 Sukalarang Sukalarang ubed 5 Tahun,0 OGENG
bulan,29 Hari
141 Sukalarang Sukalarang yana 3 Tahun,0 DENOK1
bulan,4 Hari

46
142 Sukalarang Sukalarang yana 4 Tahun,0 DENOK2
bulan,4 Hari
143 Sukalarang Sukalarang yana 4 Tahun,0 DENOK3
bulan,4 Hari
144 Sukalarang Sukalarang yana 5 Tahun,0 DENOK4
bulan,4 Hari
145 Sukalarang Sukalarang yayang 7 Tahun,0 DUGUL
bulan,29 Hari
146 Sukalarang Sukalarang yayang 8 Tahun,0 FIKRI
bulan,29 Hari
147 Sukalarang Sukalarang yayang 7 Tahun,0 LISA
bulan,29 Hari
148 Sukalarang Sukalarang yayang 6 Tahun,0 MONA
bulan,29 Hari
149 Sukalarang Sukalarang yayang 3 Tahun,0 MONI
bulan,29 Hari
4 Tahun,0
150 Sukalarang Sukalarang amat KMR1
bulan,7 Hari
5 Tahun,0
151 Sukalarang Sukalarang amat KMR2
bulan,7 Hari
5 Tahun,0
152 Sukalarang Sukalarang amat KMR3
bulan,7 Hari
5 Tahun,0
153 Sukalarang Sukalarang amat KMR4
bulan,7 Hari
5 Tahun,0
154 Sukalarang Sukalarang amat KMR5
bulan,7 Hari
2 Tahun,0
155 Sukalarang Sukalarang dede BEO
bulan,7 Hari
4 Tahun,0
156 Sukalarang Sukalarang dede PARKIT
bulan,7 Hari
2 Tahun,0
157 Sukalarang Sukalarang enyang DONTI
bulan,7 Hari
4 Tahun,0
158 Sukalarang Sukalarang enyang DONTO
bulan,7 Hari
6 Tahun,0
159 Sukalarang Sukalarang h usep US001
bulan,29 Hari
5 Tahun,0
160 Sukalarang Sukalarang h usep US002
bulan,29 Hari
6 Tahun,0
161 Sukalarang Sukalarang h usep US003
bulan,29 Hari
6 Tahun,0
162 Sukalarang Sukalarang h usep US004
bulan,29 Hari
7 Tahun,0
163 Sukalarang Sukalarang h usep US005
bulan,29 Hari
5 Tahun,0
164 Sukalarang Sukalarang ijud AMOY
bulan,7 Hari
2 Tahun,0
165 Sukalarang Sukalarang ijud DARA
bulan,7 Hari

47
5 Tahun,0
166 Sukalarang Sukalarang ijud ITENG
bulan,7 Hari
3 Tahun,0
167 Sukalarang Sukalarang ijud TIKA
bulan,7 Hari

DATA TARGET, REALISASI DAN PANEN MUSIM TANAM OKTOBER


2016, MARET 2017 DAN APRIL SEPTEMBER 2017

Data Target UPSUS LTT Periode Oktober 2016 s/d Desember 2016

Luas
Jumlah
baku Desembe
No Desa Oktober Nopember Okt-
Sawah r
Des
(Ha)
1 SEMPLAK 159 13 35 33 81
2 PRIANGANJAYA 116 10 29 26 65
3 TITISAN 41 6 13 12 31
4 CIMANGKOK 95 8 18 20 46
5 SUKALARANG 100 7 19 22 48
6 SUKAMAJU 105 7 16 14 37
JUMLAH 616 51 130 127 308

Realisasi Tanam Oktober 2016 s/d Desember 2016

Luas
Jumlah
baku Nopembe
No Desa Oktober Desember Okt-
Sawah r Des
(Ha)
PERSENTASE 130 95 90
1 SEMPLAK 159 44 43 29 116
2 PRIANGANJAYA 116 38 34 26 98
3 TITISAN 41 17 17 11 45
4 CIMANGKOK 95 34 28 19 81
5 SUKALARANG 100 31 27 21 79
6 SUKAMAJU 105 34 30 19 83
JUMLAH 616 198 179 125 502

Panen Musim Tanam Periode Oktober 2016 s/d Desember 2016

No Desa Luas Oktober Nopembe Desember Jumlah


baku r Okt-
Des
Sawah

48
(Ha)
PERSENTASE 154 51 98
1 SEMPLAK 159 36 21 22 79
2 PRIANGANJAYA 116 27 17 18 62
3 TITISAN 41 9 9 6 24
4 CIMANGKOK 95 21 15 13 49
5 SUKALARANG 100 22 15 14 51
6 SUKAMAJU 105 23 15 15 53
JUMLAH 616 138 92 88 318

Data Target UPSUS LTT Periode Januari 2017 s/d Maret 2017

Luas Jumlah
Jumlah Okt
baku
No Desa Januari Pebruari Maret Jan- 2016-
Sawah Mar Mart
(Ha) 2017
1 SEMPLAK 159 47 32 44 123 282
PRIANGANJAY
2 A 116 35 25 32 92 208
3 TITISAN 41 18 10 18 46 87
4 CIMANGKOK 95 25 16 23 64 159
5 SUKALARANG 100 27 16 18 61 161
6 SUKAMAJU 105 19 16 22 57 162
JUMLAH 616 171 115 157 443 1059

Realisasi Tanam Periode Januari 2017 s/d Maret 2017

Luas Jumlah
Jumlah Okt
baku
No Desa Januari Pebruari Maret Jan- 2016-
Sawah Mar Mart
(Ha) 2017
115 125 90
1 SEMPLAK 159 46 20 27 93 252
PRIANGANJAY
2 A 116 40 17 25 82 198
3 TITISAN 41 18 9 12 39 80
4 CIMANGKOK 95 36 15 19 70 165
5 SUKALARANG 100 34 16 21 71 171
6 SUKAMAJU 105 36 17 21 74 179
JUMLAH 616 210 94 125 429 1045

49
Panen Musim Tanam Periode Januari 2017 s/d Maret 2017

Luas Jumlah
Jumlah Okt
baku
No Desa Januari Pebruari Maret Jan- 2016-
Sawah Mar Mart
(Ha) 2017
104 112 98
1 SEMPLAK 159 38 14 21 73 232
PRIANGANJAY
2 A 116 34 12 18 64 180
3 TITISAN 41 16 6 8 30 71
4 CIMANGKOK 95 30 9 13 52 147
5 SUKALARANG 100 28 10 15 53 153
6 SUKAMAJU 105 29 10 13 52 157
JUMLAH 616 175 61 88 324 940

Data Target UPSUS LTT Periode April 2017 s/d September 2017

Jumlah Jumlah
Agustu Septembe
No Desa April Mei Juni Juli Apr-
s r Sep
421
1 SEMPLAK 23 36 51 46 27 34 217
PRIANGANJAY
2 A 25 27 38 34 19 25 168 325

3 TITISAN 11 10 15 12 6 9 63 140

4 CIMANGKOK 18 22 31 29 15 20 135 245

5 SUKALARANG 22 24 32 29 16 21 144 253

6 SUKAMAJU 16 25 34 32 15 22 144 238


JUMLAH 115 144 201 182 98 131 871 1622 16

Realisasi Tanam Periode April 2017 s/d September 2017

Jumlah jumlah
No Desa April Mei Juni Juli Agustus September Apr-
sep

95 95 115 125 110 115 1300

50
1 SEMPLAK 19 34 59 58 30 39 238 447
PRIANGANJAY
2 A 16 26 44 43 21 29 178 358

3 TITISAN 11 10 17 15 7 23 82 166

4 CIMANGKOK 15 21 36 36 17 23 147 298

5 SUKALARANG 16 23 37 36 18 24 154 304

6 SUKAMAJU 16 24 39 40 17 25 161 318


JUMLAH 93 137 231 228 84 163 935 1866

Panen Musim Tanam Periode April 2017 s/d September 2017

Jumlah Jumlah
Septembe
No Desa April Mei Juni Juli Agustus Apr-
r sep

105 106 118 106 108 135 992

1 SEMPLAK 46 36 51 46 27 34 240 392


PRIANGANJAY
2 A 40 27 38 34 19 25 183 309

3 TITISAN 18 10 15 12 6 9 70 124

4 CIMANGKOK 36 22 31 29 15 20 153 254

5 SUKALARANG 36 24 32 29 16 21 158 262

6 SUKAMAJU 34 25 34 32 15 22 162 267


JUMLAH 210 144 201 182 98 131 966 1608 1

51
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan KKNT

Muda Bertani di PAUD Aksi Ekologi

FGD Kelompok Tani

Vermikompos

52
Penilaian Lomba Gapura

Media Sosial UKM Suka;arang

53

Anda mungkin juga menyukai