Anda di halaman 1dari 23

DINAMIKA PENGGUNAAN KUDA SEBAGAI ALAT

TRANSPORTASI DI KOTA BATAVIA PADA ABAD KE-19

Proposal Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : UPIK RAHMAWATI


NPM : 201915500123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................8
E. Metode Penelitian.............................................................................10
F. Kajian Pustaka Yang Relevan...........................................................15
G. Sistematika Penelitian.......................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak lepas dari adanya kebutuhan dan

keperluan yang harus dipenuhi. Salah satu cara memenuhi kebutuhan dan

keperluan itu sendiri adalah dengan melakukan perjalanan. Dalam

perjalanan, masyarakat banyak menggunakan alat untuk berpindah dari

satu tempat ke tempat lain, agar lebih mudah dan menghemat tenaga. Alat

berpindah ini disebut dengan transportasi. Seperti dijelaskan menurut

(Prasmita 2021:2) dengan adanya berbagai moda transportasi, masyarakat

dan para pendatang bebas memilih moda transportasi yang paling sesuai

dengan kebutuhan mereka untuk setiap perjalanan. Perkembangan

semacam ini telah mengakhiri kehidupan dalam kegelapan dengan

mengembangkan moda transportasi yang mengikuti perkembangan zaman

dan teknologi saat ini.

Setelah alfabet (tulisan), penemuan transportasi merupakan inovasi

terbesar yang telah meningkatkan kesejahteraan dan budaya manusia.

Kebutuhan manusia untuk melakukan perjalanan ke lokasi atau tempat lain

untuk mencari barang yang dibutuhkan atau melakukan kegiatan, serta

untuk mengirim barang ke tempat lain (Nasution 2004:13). Sejarah

transportasi memiliki hubungan dengan sejarah umat manusia. Selama

periode Paleolitik dan Neolitik Awal, orang menggunakan kedua kaki

1
untuk bergerak. Juga sangat terbatas kemampuan untuk membawa barang

karena

2
2

itu tergantung pada seberapa kuat dalam membawa barang itu, biasanya di

punggung atau bahu. Transportasi menjadi lebih sederhana di Neolitik

Akhir berkat penemuan. Mereka menggunakan tandu untuk mengangkut

barang (Istianto 2019:1). Tempat-tempat yang membutuhkan transportasi

sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan yang lainnya dalam

menunjang kebutuhan dan keperluan, menyebabkan berkembangnya

transportasi. Mobilitas manusia, mobilitas faktor produksi, dan mobilitas

barang-barang olahan yang dijual semuanya akan meningkat sebagai

akibat dari kemajuan transportasi. Mobilitas meningkatkan produktivitas

sebagai akibat dari tumbuh lebih tinggi (Nasution 2004:14).

Seiring dengan berkembangnya zaman, transportasi kuno pun

mengalami modernisasi. Kemudahan penggunaan kapasitas berbeda,

bentuk sesuai dengan kebutuhan terbesar kita yaitu energi yang

mempengaruhi kecepatan. Pada zaman kuno, transportasi digunakan dalam

kehidupan Sebuah masyarakat dengan kekuatan manusia dan hewan.

revolusi industri sedang terjadi di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19

(Hadian 2022:75). Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang

berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok kehidupan

masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan

atau tanpa direncanakan (Djaja 2019:93).

Akibatnya transportasi, bisnis, dan kegiatan pembangunan saling

berkaitan, bergerak melintasi suatu wilayah membutuhkan transportasi.

Selain sebagai pendukung pembangunan, sarana komunikasi, atau sarana


3

pemersatu budaya, ekonomi, politik, dan daerah lainnya, transportasi juga

dapat menjadi pembuka isolasi wilayah. Sangat jelas terlihat bahwa

transportasi memiliki nilai strategis bagi suatu wilayah baik perkotaan

maupun pedesaan serta suatu bangsa dan negara. Nilai strategis

transportasi di lokasi ini, khususnya nilai ekonominya, memberikan

kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat (Hadzami 2017:4).

Perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan transportasi

yang terus berlanjut. Ketika dikembangkan alat transportasi lain, mau tidak

mau masyarakat meninggalkan yang dianggap dianggap konvensional.

Salah satu alat transportasi yang perannya semakin berkurang yaitu

transportasi yang dibawa oleh tenaga hewan. Penggunaan tenaga hewan

berkontribusi pada perluasan saluran penjualan produk. Salah satu hewan

yang memiliki peran dalam perkembangan transportasi adalah kuda.

Tenaga kuda sangat berperan dalam menjadi mobilitas masyarakat dalam

membantu mereka berpindah. Penggunaan kuda sendiri juga berlangsung

di salah satu kota pada abad ke-19 yaitu Batavia

Batavia adalah jenis kota yang benar-benar berbeda dari kota-kota

lain di Indonesia yang pernah ada di daerah itu. Orang Eropa melihat

Batavia sebagai hal ciptaan Eropa yang dihidupkan di tanah kosong

menggunakan bahan-bahan baru. Pada awalnya, Batavia dihuni oleh

penduduk yang dibawa dari seluruh Asia guna memenuhi kebutuhan

dengan VOC (Blackburn 2011:67). Saat Batavia dikuasai oleh bangsa

Eropa, para penguasa yang berada di Batavia banyak memerlukan


4

pendatang baru untuk membangun kota Batavia menjadi pusat

perdagangan dan perekonomian (Hadian 2022:78).

Menurut (Kartodirdjo 2014:342) Karena Batavia berfungsi sebagai

pusat perekonomian dan perdagangan, maka wilayah ini membutuhkan

sarana transportasi untuk mengangkut tenaga kerja dan perdagangan

barang. Herman Willem Daendels, yang hidup dari tahun 1808 hingga

1811 di Belanda, membangun Grote Postweg, sebuah jalan yang

menghubungkan sebagian pulau Jawa dari Anyer sampai Panarukan.

Meskipun kelompok-kelompok Indonesia pada abad ke-19 yang tinggal di

Batavia berbaur dengan masyarakat Betawi. Kekuatan pemecah belah

utama mereka adalah dalam segi ekonomi.

Masyarakat yang memiliki hak istimewa secara sosial dan tidak

mau berjalan, jadi mereka memilih untuk menggunakan transportasi.

Status sosial yang ada pada diri seseorang pada masa itu juga

mempengaruhi dalam melakukan segala aktivitasnya. Pada tahun 1869,

kusir yang menarik kereta kuda menawarkan berbagai pilihan kendaraan

bagi para pendatang untuk dipilih di Batavia. Seperti Sado, yang

merupakan kependekan dari "dos-á-dos" karena penumpangnya duduk

saling membelakangi, adalah kendaraan yang paling umum untuk

mengangkut penumpang. kendaraan yang lainnya yaitu delman, mylord,

bendi dan palanquin. Dimana transportasi ini jendelanya dapat dibuka tutup dan

kusirnya sendiri tidak mengendarainya. sebagai gantinya, kusir berlari di

samping kuda. Para penulis Eropa biasa mengatakan bahwa kuda-kuda


5

disana sangatlah menyedihkan karena mereka adalah kuda Sumbawa kecil

yang tidak tahan dengan cuaca Batavia yang panas dan lembab. Ketika

trem yang ditarik kuda diperkenalkan di Batavia pada tahun 1869,

perusahaan trem kehilangan 545 kuda dalam satu tahun (Blackburn

2011:78).

Dari uraian diatas, penulis mencoba mengungkapkan bagaimana

penggunaan tenaga kuda bagi transportasi masyarakat Batavia pada abad

ke-19. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul “Dinamika Penggunaan Kuda Sebagai

Transportasi di Kota Batavia Pada Abad Ke-19”.

B. Rumusan Masalah

Pemaparan latar belakang di atas menjadi dasar dari penelitian

penulis dan sampailah penulis menemukan permasalahan dalam penelitian

ini. Agar penulis dapat lebih terarah dalam penelitian ini, maka penulis

memaparkan kedalam rumusan masalah. Rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana kondisi Batavia pada abad ke-19?

2. Bagaimana penggunaan dan pengaruh transportasi tenaga kuda

pada kondisi sosial dan ekonomi di Batavia pada abad 19?

3. Bagaimana akhir dari penggunaan transportasi tenaga kuda atau

trem kuda di Batavia pada abad ke-19?

C. Ruang Lingkup Penelitian


6

Ruang lingkup penelitian ini menggunakan metode pengumpulan

data dari berbagai sumber dan elmen yang kemudian masing-masing

diantaranya dilakukan penelitian lebih lanjut. Untuk memperjelas tujuan

penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup pada suatu masalah yang

akan diteliti yaitu mengenai penggunaan kuda sebagai alat transportasi di

kota Batavia abad ke-19.

Adanya ruang lingkup dalam penelitian juga dimaksud agar

penelitian penelitian yang dilakukan focus pada materi dan pembahasan

tertentu, sehingga dapat menghasilkan pembahasan yang menyeluruh.

1. Topik

Sebelum melakukan penulisan dalam penelitian, hal

terpenting yang dipersiapkan yaitu topik yang akan dibahas dalam

penelitian. Dalam penulisan, memiliki istilah dalam aspek

keilmuan yang harus sesuai dengan topik yang disampaikan juga

latar belakang yang dituliskan. Dalam penelitian ini, hendaknya

sebagai penulis mengambil topik pembahasan yang sesuai dengan

permasalahan yang telah diteliti agar hasil penelitian dapat lebih

terperinci. Dalam penelitian ini, penulis memilih sejarah

transportasi di Batavia sebagai topik pembahasan (Widodo

2018:26).

Transportasi adalah kebutuhan seseorang atau semua orang

dalam menunjang aktivitas, baik di tempat kerja maupun saat

bepergian. Mengembangkan sarana transportasi membantu


7

mempercepat atau mengoptimalkan pekerjaan satu orang bekerja

untuk waktu yang relatif singkat. Transportasi juga mendapatkan

bantuan yang sangat penting dari tenaga hewan salah satunya kuda.

Dimana, tenaga kuda digunakan untuk menarik kendaraan yang

dapat membawa manusia. Penggunaan transportasi kuda ini juga

terjadi di Batavia dan akan menyebabkan terjadinya perubahan

penggunaan transportasi tenaga kuda dengan munculnya trem kuda

atau kereta yang ditarik oleh kuda di Batavia di abad ke-19.

2. Waktu

Waktu atau temporal adalah pengambilan waktu dalam

penelitian, dimana di dalam penelitian ini, diharuskan untuk fokus

dalam kurun waktu tertentu, guna lebih terperinci dalam membahas

topik tersebut.

Secara temporal dalam penelitian ini merupakan penelitian

di seputar abad-19. Abad ke-19 merupakan abad atau tahun dimana

di Batavia banyak bermunculan orang Eropa dan mereka menyukai

untuk menaiki transportasi yang menurut mereka dapat

membedakan kelas sosial dan ekonomi yaitu kendaraan yang

ditarik kuda seperti kereta kuda, andong. Pada abad ini pula

muncul transportasi trem kuda pertama dan pada abad ini juga trem

kuda harus bergeser dikarenakan munculnya penggunaan

transportasi uap.
8

3. Tempat

Menurut Hamid Darmadi (2011:52) tempat penelitian

merupakan lokasi dimana terjadinya proses studi yang berlangsung

guna mendapatkan pemecahan masalah dari penelitian yang sedang

dilaksanakan.

Berdasarkan judul dari penelitian yang akan diambil yakni

“Dinamika Penggunaan Kuda Sebagai Transportasi di Kota

Batavia Pada Abad Ke-19” penulis akan memfokuskan penulisan

penelitian ini pada suatu tempat yakni Batavia dimana pada tahun

ini, Jakarta sendiri masih disebut dengan Batavia.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis tulis, tujuan

dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini sendiri adalah

untuk mengetahui bagaimana sejarah mengenai transportasi

di Indonesia dimana seperti kita ketahui, transportasi

merupakan hal yang penting dan kehidupan kita. Penelitian

ini bagi masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta yang

bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan


9

bagaimana peranan orang Eropa di Batavia pada abad ke-

19.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana kondisi Batavia pada abad ke-

19

b. Untuk mengetahui penggunaan dan pengaruh transportasi

tenaga kuda pada kondisi sosial dan ekonomi pada abad ke-

19 di kota Batavia.

c. Untuk bagaimana akhir dari penggunaa transportasi tenaga

kuda ata trem kuda di Batavia pada abad ke-19.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat penulisan ini, bagi peneliti sendiri yaitu dapat

menambah wawasan penulis mengenai sejarah trasnportasi

dan juga sejarah kota Jakarta dimana pada masa itu, nama

Jakarta sendiri merupakan Batavia.

b. Bagi para pembaca dam masyarakat, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

para pembaca mengenai sejarah lokal indonesia. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

gambaran kondisi Batavia pada abad ke-19. Semoga

penelitian ini dapat memberikan wawasan secara khusus

untuk masyarakat Jakarta, serta masyarakat Indonesia


10

mengenai sejarah transportasi terlebih lagi mengenai

transportasi kuno.

c. Penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi

mahasiswa terutama bagi yang ingin menulis mengenai

sejarah transportasi atau mengenai Batavia pada sekitaran

abad ke-19.

d. Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi

historiografi sejarah mengenai sejarah Transportasi dan

juga menambah historiografi sejarah mengenai sejarah kota

Jakarta.

E. Metode Penelitian

Kegiatan penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dirancang

untuk mengumpulkan data dan menarik kesimpulan yang diinginkan a

untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tertentu. Penelitian

dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah untuk mempelajari

suatu masalah guna memperoleh informasi yang berguna dan dapat

dipertanggungjawabkan akan kebenarannya (Abubakar 2021:2).

Dapat pula dikatakan metodologi penelitian adalah sebuah studi

mengenai metode yang digunakan dalam penelitian (Daliman

2018:219). metode ilmiah merupakan langkah-langkah dalam

mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode penelitian adalah

langkah sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Metode


11

penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian (Suryana

2010:20).

Adapun disini penulis menggunakan metode penelitian historis

dalam penelitian ini. Menurut (Amiruddin 2016:122) Metode Penelitian

Historis Merupakan langkah atau proses dari pemecahan masalah

dengan menggunakan data yang ada pada masa lalu atau peninggalan-

peninggalan, baik untuk memahami suatu keadaan dan kejadian yang

berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang

maupun untuk memahami keadaan masa sekarang dalam hubungannya

dengan kejadian di masa lalu. Metode ini dapat pula digunakan untuk

melihat atau membaca keadaan masa yang akan datang. metode historis

sendiri tidak menggunakan data pada masa sekarang, tetapi lebih

memusatkan perhatiannya pada data masa lalu.

Dalam penelitian metode histori ini terdapat empat tahapan, yaitu.

1. Heuristik

Heuristik adalah metode yang digunakan dalam

mengumpulkan sumber-sumber sejarah berupa sumber tertulis,

sumber lisan, dan sumber kebendaan. Sumber-sumber sejarah dapat

dikatakan sebagai data sejarah yang dikelompokan sesuai dengan

jenis sejarah yang akan ditulis (Kuntowijoyo 1995:94). Heuristik

sendiri merupakan tahap yang paling awal dari sebuah penelitian

sejarah dan juga merupakan dasar bagi reka ulang sebuah peristiwa

(Padiatra 2020:34).
12

Dalam menunjang tahapan heuristik ini, penulis melakukan

studi kepustakaan melalui data sezaman seperti koran dan arsip.

Pada penelitian ini, penulis menemukan dan mengumpulkan

sumber yang relevan dengan tema penelitian ini. Dalam sumber

penelitian ini penulis menggunakan dua sumber, yaitu: sumber

primer yang bersifat tertulis, terdiri dari arsip, surat kabar yang

sezaman dan sumber sekunder yang penulis temukan berupa buku-

buku, dan tugas akhir yang relevan dengan penelitian ini. Sumber

primer yang penulis gunakan yaitu surat kabar pada tahun itu yang

diterbitkan di Batavia, Bijvoegsel Van Het Bataviaasch

Handelsblad, Java-bode. Surat kabar tersebut, penulis temukan

pada halaman teks digital Delpher. Selain surat kabar, sumber

primer lain yang penulis gunakan adalah berupa Arsip nasional

moda transportasi tradisional yang penulis temukan pada halaman

digital Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Beberapa sumber sekunder yang penulis gunakan dalam

penelitian ini yaitu buku yang dapat ditemukan di Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia dengan judul “Jakarta : sejarah 400

tahun” yang ditulis oleh Susan Blackburn dan buku “Dari Batavia

sampai Jakarta 1619-1999 : peristiwa sejarah dan kebudayaan

Betawi - Jakarta dalam sajak” yang ditulis oleh Zeffry J. Alkatiri.

Selain buku, penulis menggunakan tugas akhir dengan judul

“Transportasi Trem di Batavia 1942-1962” yang ditulis oleh


13

Mohamad Syauqi Hadzami dari Universitas Islam Negeri dan

Jurnal online dengan judul “Perkembangan Trem Batavia Tahun

1869-1930” yang ditulis oleh Muhammad Hadian Saputra dari

Universitas Negeri Yogyakarta.

Dari rumusan masalah yang sudah dijabarkan diatas,

perbedaan dari tugas akhir dan jurnal tersebut dengan penelitian ini

adalah, dimana keduanya memiliki fokus utama pembahasan pada

transportasi trem. Sedangkan penelitian ini, berfokus pada

penggunaan transportasi yang menggunakan tenaga kuda selain

trem kuda pada sebelum abad ke-20.

2. Verifikasi

Verifikasi atau kritik Sumber, adalah Kegiatan memeriksa

sumber informasi yang diterima untuk menentukan apakah sumber

itu dapat dipertanggungjawabkan dan apakah sumber itu asli.

Proses ini biasa disebut kritik internal dan eksternal dalam metode

sejarah. Kritik internal adalah upaya sejarawan untuk memastikan

bahwa isi sumber cukup dapat dipertanggungjawabkan atau

kredibel, sedangkan kritik eksternal adalah upaya sejarawan untuk

memastikan bahwa sumber yang didapat adalah sumber yang

otentik (Zulaicha 2017:18).

a. Kritik Internal

Dalam kritik internal, ada proses kritik atau penilaian isi

dari sumber yang didapatkan. Proses ini dilakukan untuk


14

mencari kebenaran pada suatu peristiwa sejarah. Pada kritik

internal ini, penulis membandingkan sumber satu dengan

sumber yang lainnya untuk mencari informasi yang akurat dan

sesuai dengan sumber yang lain untuk mencari informasi yang

akurat dan sesuai dengan pembahasan pada penelitian ini.

Penulis menjadikan buku “Jakarta : sejarah 400 tahun” yang

ditulis oleh Susan Blackburn dikarenakan di dalam buku ini

memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini, selain itu

dilengkapi dengan arsip dan surat kabar sezaman yang bisa

dipastikan sebagai sumber yang kredibel. Surat kabar dianggap

kredibel dikarenakan memuat informasi di tahun tersebut dan

diterbitkan di tahun tersebut.

b. Kritik Eksternal

Kritik eksternal meliputi keotentikan atau keaslian sumber

data, sumber tersebut harus ditulis berdasarkan peristiwa yang

sudah terjadi, kritik eksternal dilakukan pada luar isi sumber

yang ada. Kritik eksternal ini dengan cara melihat kriteria fisik

seperti tulisan tangan, isi dari sumber, memperhatikan hal-hal

yang penting dalam sumber yaitu, waktu pembuatan, kertas

yang digunakan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

sumber surat kabar. Surat kabar ini, tulisannya sudah mulai

hilang dan gaya ketikan yang masih terlihat dengan bentuk huruf
15

lama. Surat kabar yang penulis gunakan terbit pada sekitaran

abad ke-19.

3. Interpretasi

Dalam metode keilmuan sejarah ada proses interpretasi,

yaitu proses pengilustrasian kejadian yang ada di masa lalu. Dalam

hal ini, penulis dituntut untuk dapat menginterpretasikan atau

membayangkan peristiwa sesuai dengan sumber yang didapatkan

dan telah melewati verifikasi atau uji kritik, imajinasi merupakan

hal yang penting dalam tahapan ini (Padiatra 2020:35). Pada

tahapan ini, penulis mengembangkan penulisan sesuai dengan

imajinasi dan bayangan penulis yang sesuai dengan data dan fakta

dari sumber yang didapat agar menjadi penulisan sejarah yang

menarik, dan objektif sesuai dengan keadaan dan kondisi

kendaraan tenaga kuda di Batavia pada abad ke-19.

4. Historiografi

Pada tahap akhir yaitu tahap historiografi. Historiografi

atau penulisan sejarah, merupakan tahapan atau kegiatan

menyampaikan hasil rekonstruksi imajinatif masa lalu menurut

peninggalannya. Dengan kata lain, tahapan ini adalah fase menulis.

Ini menjelaskan hasil penafsiran fakta-fakta menjadi narasi sejarah

yang seimbang dan selaras yaitu pada kemampuan mengarang atau

art of writing. (Herlina 2020:31). Jadi, penelitian ini harus menjadi

karya tulis yang baik dari segi isi maupun prosedur penulisannya.
16

F. Kajian Pustaka Yang Relevan

Dalam penelitian ini, penulis mengambil tema mengenai sejarah

transportasi dan juga mengambil lokasi di Batavia. Jadi sebagian besar

sumber yang penulis gunakan untuk penelitian ini, berkaitan dengan

Batavia dan sejarah transportasi.

Penulis menggunakan arsip dan juga surat kabar sezaman dalam

sumber primer, diantaranya,

1. Surat kabar Bataviaasch Handelsblad yang diterbitkan oleh W.

Bruining di Batavia, tahun 1893. Dimana dalam surat kabar ini

berisi mengenai bagaimana trem kuda sendiri banyak

mengorbankan kuda.

2. Surat kabar “De Indische Courant” yang diterbitkan di surabaya,

tahun 1931 dengan judul “Tramwegmij Ned-Indische”. Surat kabar

ini berisi mengenai kemunduran penggunaan trem kuda di batavia

pada tahun 1881.

3. Surat kabar dengan judul “Paardentram te Batavia” dimana dalam

surat kabar ini berisi mengenai rute trem kuda dan bagaimana

kondisi delman saat adanya trem kuda muncul.

Sumber lain selain menggunakan surat kabar sezaman, penulis juga

menggunakan arsip sebagai sumber primer dalam penelitian ini yaitu,

“Naskah Sumber Arsip Moda Transportasi Nasional” arsip ini penulis

dapatkan di halaman Arsip Nasional Republik Indonesia. Dalam arsip


17

ini, berisi mengenai sejarah penggunaan transportasi salah satunya

transportasi yang menggunakan tenaga hewan.

Selain menggunakan sumber primer, penelitian ini juga

menggunakan sumber sekunder berupa buku, skripsi, dan jurnal.

Beberapa sumber buku yang penulis gunakan dalam penulisan ini yaitu.

1. Buku pertama yang penulis gunakan yaitu, “Jakarta: sejarah 400

tahun” yang ditulis oleh Susan Blackburn, dimana didalam buku

ini dapat dengan banyak menemukan pembahasan mengenai

kondisi Batavia baik dalam kondisi sosial maupun ekonomi

masyarakat pada abad ke-19.

2. Buku kedua, yaitu buku “Dari Batavia sampai Jakarta 1619-1999:

peristiwa sejarah dan kebudayaan Betawi - Jakarta dalam sajak”

yang ditulis oleh Zeffry J. Alkatiri, dimana di buku ini banyak

menjelaskan sejarah Batavia melalui sajak-sajak terlebih lagi,

dibuku ini menjelaskan Batavia dalam abad ke-19.

3. Buku ketiga, yang relevan dan digunakan dalam penelitian ini

adalah “Transportasi Jalan di Indonesia Sejarah dan

perkembangannya” yang ditulis oleh Dr. Bambang Istianto, di

dalam buku ini, menjelaskan mengenai perkembangan transportasi

yang ada di Indonesia salah satunya adalah transportasi hewan

dimana ini sangat relevan dengan penelitian ini.


18

Selain buku, penulis menggunakan tugas akhir dan jurnal online

yaitu, dengan judul

1. “Transportasi Trem di Batavia 1942-1962” yang ditulis oleh

Mohamad Syauqi Hadzami dari Universitas Islam Negeri

2. Jurnal online dengan judul “Perkembangan Trem Batavia

Tahun 1869-1930” yang ditulis oleh Muhammad Hadian

Saputra dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Kedua sumber ini membahas mengenai trem di Batavia dimana,

pembahasan dalam sumber ini sangat relevan dengan penelitian ini.

Adapun kesamaan dalam penelitian yang penulis tulis dengan sumber

ini yaitu dimana dalam topik pembahasan yang penulis teliti, penulis

juga mengambil mengenai trem kuda dimana ini sangat relevan dengan

topik yang akan penulis ambil yaitu mengenai transportasi dengan

tenaga kuda. Tetapi, dalam segi perbedaan, pembahasan dalam

penelitian ini, penulis tidak hanya berfokus pada trem. Dalam penelitian

ini, penulis membahas mengenai transportasi lain yang menggunakan

tenaga kuda. kuda dan juga dalam temporal sendiri, penulis lebih

memfokuskan pada abad ke-19.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami penulisan dalam penelitian ini,

maka penulis akan menjelaskan sistematika penulisan. Penelitian ini

dibagi menjadi lima bab utama yaitu sebagai berikut.


19

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, kajian pustaka yang relevan,

dan sistematika penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-

Press.

Amiruddin. (2016). Metode penelitian sosial. Yogyakarta : Parama Ilmu.

Blackburn, S. (2011). Jakarta : Sejarah 400 Tahun. Jakarta: Masup Jakarta.

Daliman, A. (2018). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Djaja, W. (2014). Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.

Yogyakarta: Ombak

Herlina, N. (2020). Metode Sejarah Edisi Revisi 2020. Bandung: Satya Historika.

Istianto, B. (2019). Transportasi Jalan di Indonesia Sejarah dan

Perkembangannya. Depok: Melvana Publishing.

Kartodirdjo, S (2014). Pengantar Sejarah Indonesia Baru:1500-1900 Dari

Emporium Sampai Imperium Jilid 1. Yogyakarta: Ombak.

Kuntowijoyo. (1995). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.


20

Nasution,N. (2004). Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Padiatra, A. M. (2020). Ilmu Sejarah Metode dan Praktik. Gresik: JSI Press.

Suryana. (2010). Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Mode Praktis

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan

indonesia.

Widodo, A. P. A. (2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Sidoarjo: NLC.

Zulaicha, L. (2017). Buku Perkuliahan Metologi Sejarah. UIN Sunan Ampel

Surabaya.

ARTIKEL JURNAL

Saputra, M. H. (2022). Perkembangan Trem Batavia Tahun 1869-1930. Mozaik:

Kajian Ilmu Sejarah, 13 (1).

SKRIPSI

Syauqi, M. (2017). Transportasi Trem di Batavia 1942-1962. (Skripsi).

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Prasmita, E. G. (2021). Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda Dalam

Pengelolaan Saluran Mookervaart di Kota Batavia Untuk Jasa

Transportasi Orang dan Barang 1900-1942. (Skripsi). Universitas

Islam Negeri, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai