Anda di halaman 1dari 30

Kompetensi Pengetahuan dan Indikator

3.1 Menganalisis perubahan, dan


keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada
masa penjajahan asing hingga proklamasi
kemerdekaan Indonesia.

3.1.1 Menjelaskan kondisi kehidupan zaman


kolonial bangsa Barat.

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memahami
perubahan dan keberlanjutan peristiwa pada
masa penjajahan asing.

Pertemuan Ke-1
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Orientasi

2. Apersepsi

3. Motivasi

4. Pemberian Acuan

Kegiatan Inti Sintaks


Pembelajaran (Model pembelajaran
discovery learning)
Penutup
Penilaian
Kompetensi Keterampilan dan Indikator

4.1 Mengolah informasi tentang peristiwa


sejarah pada masa penjajahan Bangsa Barat
berdasarkan konsep perubahan dan
keberlanjutan, dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah.

4.1.1 Membuat serangkaian penjelasan


informasi mengenai awal mula kolonialisme
bangsa Barat di Indonesia.
Waktu:
10
menit
1. Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka, berdoa, menyanyikan lagu
Indonesia Raya memeriksa kehadiran siswa
dan memeriksa kesiapan siswa secara fisik
dan psikis.
2. Guru menjelaskan dan memberikan
kode kelas untuk peserta didik lewat wali
kelas. Peserta didik diberikan link untuk
absensi lewat timeline Classroom untuk
memasuki GMeet.
3. Mengaitkan materi
pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman siswa atau materi sebelumnya.
4. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memberitahukan materi pelajaran (KI,
KD, Indikator) yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu dan proses
pelaksanaannya.

1. Mengamati Observasi 65 menit


sejarah kedatangan bangsa Barat di
Indonesia melalui peta konsep.
2. Menanya
Peserta didik melakukan diskusi sederhana
mengenai sejarah awal penjajahan bangsa
barat di Indonesia. 3.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik diminta untuk berdiskusi
dengan mengumpulkan bahan melalui buku,
atau memanfaatkan situs internet untuk
menggali informasi tentang sejarah
penjajahan bangsa Barat di Indonesia.

4. Mengasosiasikan
Peserta didik berdiskusi mengenai sejarah
penjajahan bangsa Barat di Indonesia.

Peserta didik menuliskan hasil diskusi


mengenai sejarah penjajahan bangsa Barat di
Indonesia. Peserta didik juga mencatat
pendapat-pendapat mengenai proses
perjalanan bangsa Barat menuju Indonesia.

5. Mengkomunikasikan
2. Menanya
Peserta didik melakukan diskusi sederhana
mengenai sejarah awal penjajahan bangsa
barat di Indonesia. 3.
Mengumpulkan informasi
Peserta didik diminta untuk berdiskusi
dengan mengumpulkan bahan melalui buku,
atau memanfaatkan situs internet untuk
menggali informasi tentang sejarah
penjajahan bangsa Barat di Indonesia.

4. Mengasosiasikan
Peserta didik berdiskusi mengenai sejarah
penjajahan bangsa Barat di Indonesia.

Peserta didik menuliskan hasil diskusi


mengenai sejarah penjajahan bangsa Barat di
Indonesia. Peserta didik juga mencatat
pendapat-pendapat mengenai proses
perjalanan bangsa Barat menuju Indonesia.

5. Mengkomunikasikan
Peserta
didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang sejarah penjajahan bangsa Barat di
Indonesia.

Peserta didik mengkonfirmasi dan


menyepakati hasil kerja, kemudian peserta
didik memperbaiki hasilnya dalam LKPD.

15 menit

1. Guru memberikan kesimpulan dari sejarah


penjajahan bangsa Barat di Indonesia.
2. Peserta didik membuat resume
(kesimpulan) dengan bimbingan guru
tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran materi sejarah
penjajahan bangsa Barat di Indonesia.
3. Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
4. Menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
1. Sikap : Jurnal pengamatan sikap
2. Pengetahuan : Tes tulis dan penugasan
3. Ketrampilan : Penilaian unjuk kerja dan
presentasi
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan SMA Cakra Buana


Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester XI/ IPA/IPS

Perkembangan Kolonialisme
Materi Pokok
dan Imperialisme Barat
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

1 3.1 Memahami dan Cara Berfikir Kronologis


menerapkan konsep dan Sinkronik dalam
berpikir kronologis Mempelajari Sejarah
(diakronik), sinkronik,
ruang dan waktu dalam
sejarah.

2 3.2 Memahami corak Indonesia Zaman


kehidupan masyarakat Praaksara: Awal
pada zaman praaksara Kehidupan Manusia
Indonesia.

3 3.3 Menganalisis asal-


usul nenek moyang
bangsa Indonesia
(Proto, Deutero Melayu
dan Melanesoid).
No Indikator Soal Level Kognitif
1 Peserta didik dapat C2
menguraikan pengertian
konsep berpikir
kronologis, sinkronik,
dan ruang-waktu dalam
sejarah
2 Peserta didik dapat C2
menjelaskan corak
kehidupan masyarakat
pada masa praaksara.

3 Peserta didik dapat C2


menjelaskan proses
kedatangan manusia
Proto Melayu, Deutero
Melayu, dan
Melanesoid.
4 Peserta didik dapat C2
menjelaskan perbedaan
hasil budaya manusia
Proto Melayu dan
Deutero Melayu.

5 Peserta didik dapat C4


mengetahui dan
menganalisis mengenai
hasil kebudayaan
bangsa Melayu Muda
(Deutero Melayu)
Nama Sekolah SMA Cakra Buana

Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

2013
Kurikulum

Jenis Ujian Ujian Harian 1


Alokasi Waktu 90 menit

Jenis Soal Esai

Semester 1

Jumlah Soal 5 butir

Penyusun Harimurti Kridalaksana


Indikator Soal

Peserta didik dapat menguraikan pengertian konsep berpikir kronologis, sinkronik, dan ruang-
waktu dalam sejarah

Peserta didik dapat menjelaskan corak kehidupan masyarakat pada masa praaksara.

Peserta didik dapat menjelaskan proses kedatangan manusia Proto Melayu, Deutero Melayu, dan
Melanesoid.

Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan hasil budaya manusia Proto Melayu dan Deutero
Melayu.
Peserta didik dapat mengetahui dan menganalisis mengenai hasil kebudayaan bangsa Melayu Muda
(Deutero Melayu)

Soal dan Kunci Jawaban


1. T: Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep berpikir diakronik!

J: Berpikir diakronik atau kronologis merupakan cara berpikir yang mengutamakan serangkaian
peristiwa secara kronologis. Cara berpikir ini bersinonim dengan cara berpikir sejarah atau
historical thinking, yang artinya cara berpikir khas dalam disiplin ilmu sejarah. Konsep berpikir
diakronik juga memerlukan pemahaman akan mengetahui masa silam sebagaimana adanya, dalam
menghayati masa lalu, merasakan pelaku masa lalu dan memahami makna yang mereka berikan
harus mengesampingkan situasi kita sendiri (tidak melihat masa lalu dengan kacamata masa kini/
presentism). Dengan kata lain, konsep berpikir diakronik melatih setiap individu atau kelompok
yang mempelajari sejarah untuk terbiasa merujuk kepada sumber dan peristiwa bersejarah yang
sudah terjadi sebelumnya.

Sumber:
Nurjanah, Wulan. 2020. Historical Thinking Skils and Critical Thinking Skills. Historika Vol 23
No 1. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret, hlm. 97. (Online), tersedia di alamat situs:
https://jurnal.uns.ac.id/historika/article/download/41241/27038, diakses pada 8 Juli 2021.
Zed, Mestika. 2018. Tentang Konsep Berfikir Sejarah. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Budaya Vol 13, No 1. Makassar: Universitas Hasanuddin, hlm. 55-56. (Online), tersedia di alamat
situs: https://journal.unhas.ac.id/index.php/jlb/article/view/4147/2737, diakses pada 8 Juli 2021.
2. T: Bagaimanakah gambaran kehidupan manusia praaksara? Coba jelaskan
J: Manusia pada masa praaksara awalnya menerapkan budaya nomaden dalam hal akomodasi
tempat tinggal dengan melakukan perburuan dan meramu makanan sebagai cara mereka
mengumpulkan bahan makanan. Pola tersebut terus dilakukan hingga mereka menciptakan metode
pertanian. Pada saat itu, pertanian pertama kali yang dilakukan oleh manusia praaksara Indonesia
adalah pertanian padi kering dan peternakan babi. Keduanya menghasilkan kadar protein yang
tinggi di daerah yang relatif kecil dan sangat cocok untuk sebagian besar wilayah Indonesia. Selain
itu, pola hunian mereka sudah berubah dari kebiasaan nomaden menjadi menetap, dengan tujuan
menjaga lahan pertanian dan peternakan mereka. Mereka hidup dalam suatu komunitas yang ramai.

Sumber:
Drakeley, Steven. 2005. The History of Indonesia (The Greenwood Histories of Modern Nations).
Westport: Greenwood Press, hlm. 6. (Online), tersedia di alamat situs: https://www.pdfdrive.com/a-
history-of-modern-indonesia-c-1300-to-the-present-e189016920.html, diakses pada 30 September
2020.

3. T: Jelaskan jalur migrasi bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Melayu Muda (Deutero
Melayu)!
J: Bangsa Melayu Tua (Proto-Melayu) berhasil berlayar dan menetap di Indonesia melalui dua jalur
yaitu: Jalan barat dari daerah Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Selat Malaka (Malaysia)
kemudian masuk ke Pulau Sumatra dan masuk ke Pulau Jawa. Sedangkan Jalan utara (timur) yaitu
dari Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Formosa (Taiwan) kemudian masuk ke Filipina
dilanjutkan penyeberang ke Pulau Sulawesi dan masuk ke Pulau Papua.
Sedangkan bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) bermigrasi dengan melintasi di mana rute yang
mereka tempuh dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia
dan mereka menyebar ke wilayah-wilayah yang ada di Indonesia. Rumpun Deutero-Melayu secara
tidak langsung menjalin hubungan dengan Proto-Melayu, walaupun banyak dari Proto-Melayu
sudah menyingkir kepedalaman wilayah Indonesia. Mengakibatkan rumpun Deutero-Melayu
menguasai wilayah Indonesia dan menyebar secara merata.

Sumber:
Setiawan, Johan; Ida Permatasari, Wahyu. 2019. Proses Masuk dan Persebaran Peninggalan
Kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan Vol 3, No 1. Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi, hlm. 15-16. (Online), tersedia
di alamat situs: https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/667, diakses pada 8
Juli 2021.
sudah menyingkir kepedalaman wilayah Indonesia. Mengakibatkan rumpun Deutero-Melayu
menguasai wilayah Indonesia dan menyebar secara merata.

Sumber:
Setiawan, Johan; Ida Permatasari, Wahyu. 2019. Proses Masuk dan Persebaran Peninggalan
Kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan Vol 3, No 1. Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi, hlm. 15-16. (Online), tersedia
di alamat situs: https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/667, diakses pada 8
Juli 2021.

4. T: Kebudayaan apakah yang dibawa oleh bangsa Melayu Tua (Melayu Tua)? Jelaskan proses
pembudayaan bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)!
J: Kebudayaan yang dibawa oleh Proto-Melayu ke wilayah Indonesia termasuk
tipe neolitik yang dapat dibuktikan dengan pemukiman mereka yang dikenali menyerupai bentuk
gerabah yang hampir sama dengan gerabah dari Cina Kuno. Kemungkinan kebudayaan ini
dipengaruhi dengan penduduk sebelum kedatangan Proto-Melayu yang saling berinteraksi. Dalam
interaksi yang berlangsung diantara mereka, maka akan sering terjadi perkawinan silang diantara
keduanya. Yang membuat jumlah rumpun Proto-Melayu dapat berkembang menjadi banyak, salah
satunya dengan melakukan kawin silang dengan penduduk lainnya.

Sumber:
Setiawan, Johan; Ida Permatasari, Wahyu. 2019. Proses Masuk dan Persebaran Peninggalan
Kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan Vol 3, No 1. Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi, hlm. 15. (Online), tersedia di
alamat situs: https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/667, diakses pada 8 Juli
2021.

5. T: Jelaskan peninggalan kebudayaan bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu) dengan


pemahaman Anda sendiri!
J: Hasil kebudayaan ini memiliki kemiripan dengan budaya Dongson yang
merupakan salah satu wilayah di daerah Indocina (Vietnam) yang ada di Nusantara dengan yang
ada di wilayah Asia daratan. Masyarakat Deutero-Melayu kemungkinan pernah atau sering
berinteraksi dengan masyarakat yang ada di wilayah Asia daratan. Terbukti, adanya interaksi
dengan Asia Tenggara Daratan yang membawa teknologi metalurgi khususnya perunggu dari
budaya Dongson melalui jalur perdagangan, Barang-barang kerajinan perunggu telah membanjiri
pasar Nusantara. Barang-barang itu semua ditukarkan dengan komoditi yang ada di Nusantara.
Singkatnya, para bangsa penutur bahasa Austronesia ini telah terlibat interaksi global. Selain itu,
adanya hiasan-hiasan pada nekara menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antar negeri
kita dengan daratan Asia. Nekara atau Moko, semacam berumbung dari perunggu yang
berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Menurut para ahli nekara ini dibawa ke
Nusantara oleh bangsa yang sama dengan pembawa kebudayaan kapak persegi, yaitu bangsa
Austronesia.

Sumber:
Setiawan, Johan; Ida Permatasari, Wahyu. 2019. Proses Masuk dan Persebaran Peninggalan
Kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
budaya Dongson melalui jalur perdagangan, Barang-barang kerajinan perunggu telah membanjiri
pasar Nusantara. Barang-barang itu semua ditukarkan dengan komoditi yang ada di Nusantara.
Singkatnya, para bangsa penutur bahasa Austronesia ini telah terlibat interaksi global. Selain itu,
adanya hiasan-hiasan pada nekara menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antar negeri
kita dengan daratan Asia. Nekara atau Moko, semacam berumbung dari perunggu yang
berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Menurut para ahli nekara ini dibawa ke
Nusantara oleh bangsa yang sama dengan pembawa kebudayaan kapak persegi, yaitu bangsa
Austronesia.

Sumber:
Setiawan, Johan; Ida Permatasari, Wahyu. 2019. Proses Masuk dan Persebaran Peninggalan
Kebudayaan Proto-Deutero Melayu di Indonesia. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan
Pendidikan Vol 3, No 1. Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi, hlm. 20. (Online), tersedia di
alamat situs: https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/667, diakses pada 8 Juli
2021.
Apabila menjawab di setiap soal dengan benar, maka akan diberi nilai 1, sedangkan jawaban pada
setiap soal salah, akan diberi nilai 0.

KKM yang ditetapkan: 70


Bentuk Soal Jumlah Soal

Esai. 1

Esai. 2

Esai. 3

Esai. 4
Esai. 5
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Jumlah Soal 5 butir

Kelas X IPA/IPS

Waktu 90 butir

1. Cara Berfikir
Kronologis dan
Sinkronik dalam
Mempelajari Sejarah.

Materi Pembelajaran
2.
Indonesia Zaman
Praaksara: Awal
Kehidupan Manusia
Indonesia.

MATA
NAMA : Harimurti Kridalaksana
KULIAH

DOSEN
NPM : 201915500124
PENGUJI

TANGGAL
KELAS : R4B Pendidikan Sejarah
UJIAN
WAKTU
SEMESTER : 4
UJIAN
NO.HP/WA : 0858-9900-8959
: Perencanaan
Pengajaran
Sejarah
: Yusuf Budi
Prasetya Santosa,
M.Pd
: Kamis, 8 Juli
2021

: 1x24 Jam
Mata Pelajaran: Sejarah Tahun Pelajaran:
Semester: Ganjil
Indonesia 2020/2021
KD: 3.1 dan 3.2 Peserta: 10 siswa KKM: 70
Kelas: X-IPS Jumlah soal: 5 Bentuk soal: Esai

Skor Yang Diperoleh


Nomor Soal
1 2 3
No.
Bobot Soal 1 1 1
Nama Peserta Didik
1 Bowo 0 1 1
2 Nabila 1 1 1
3 Burhan 1 1 1
4 Fitri 1 1 1
5 Aldi 0 0 1
6 Saiful 0 1 0
7 Susan 1 1 1
8 Yayuk 1 1 1
9 Mia 1 1 1
10 Haris 1 1 1
Jumlah Skor 7 9 9
Jumlah Skor Maksimal 10 10 10
% Daya Serap 70% 90% 90%

L L L
a a a
Keberlanjutan Pembelajaran n n n
j j j
u u u
t t t

1. Persentase Ketuntasan Individu: 8/10x


100%=80% peserta didik dinyatakan tuntas.

2. Kesimpulan: Diberlakukan remedial berupa


tes lisan untuk peserta didik bernomor urut 5 dan
6 pada indikator soal nomor 1, 2, 3, dan 5.
Diperoleh
4 5 Persentase
Ketuntasan No.
1 1 Ketercapaian

1 1 80% Tuntas 1
1 1 100% Tuntas 2
1 1 100% Tuntas 3
1 0 80% Tuntas 4
1 1 60% Belum tuntas 5
1 0 40% Belum tuntas 6
1 1 100% Tuntas 7
1 1 100% Tuntas 8
1 1 100% Tuntas 9
1 1 100% Tuntas 10
10 8
10 10
100% 80%

L L
a a
n n Keberlanjutan Pe
j j
u u
t t
Mata Pelajaran: Sejarah Tahun Pelajaran:
Semester: Ganjil
Indonesia 2020/2021
KD: 3.1 dan 3.2 Peserta: 10 siswa KKM: 70
Kelas: X-IPA Jumlah soal: 5 Bentuk soal: Esai

Skor Yang Diperoleh


Nomor Soal
1 2 3 4
Bobot Soal 1 1 1 1
Nama Peserta Didik
Citra 1 1 1 1
Denny 1 1 1 1
Luthfi 1 1 1 1
Gabriella 1 1 1 1
Ricky 1 1 1 1
Steven 0 1 1 1
Parto 1 1 1 1
Alifah 1 1 1 1
Kirana 1 1 1 1
Rafly 1 1 1 1
Jumlah Skor 9 10 10 10
Jumlah Skor Maksimal 10 10 10 10
% Daya Serap 90% 100% 100% 100%

L L L L
a a a a
Keberlanjutan Pembelajaran n n n n
j j j j
u u u u
t t t t

1. Persentase Ketuntasan Individu: 10/10x


100%=100% peserta didik dinyatakan tuntas.

2. Kesimpulan: Semua peserta didik kelas X-IPA


dapat melanjutkan KD pembelajaran berikutnya.
5 Persentase
Ketuntasan
1 Ketercapaian

1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 80% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
1 100% Tuntas
10
10
100%

L
a
n
j
u
t

Anda mungkin juga menyukai