Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang transportasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang transportasi merupakan


hal penting yang mendorong kemajuan suatu bangsa. Pada masa praaksara, kebutuhan
transportasi belum begitu besar. Manusia praaksara berjalan kaki atau menggunakan tenaga
hewan untuk berlalu lintas antardaerah. Tingkat mobilitas manusia praaksara yang tidak
tinggi menyebabkan perkembangan teknologi transportasi pada masa ini pun sederhana.
Pada masa pra-Revolusi Industri, kemajuan transportasi dimulai sejak ditemukannya
roda sebagai alat bantu transportasi. Perkembangan industri yang pesat pada masa Revolusi
Industri mendorong tingginya kebutuhan transportasi modern yang mampu bergerak cepat
dan menjangkau berbagai wilayah. Di Indonesia, perkembangan teknologi transportasi
mengikuti perkembangan transportasi dunia. Masuknya pengaruh Barat melalui proses
penjajahan turut mengembangkan perkembangan teknologi transportasi yang mengikuti
proses industrialisasi di Indonesia. Kereta api, mobil, bus, dan sepeda motor berkembang
pesat.
Pascaproklamasi kemerdekaan, perkembangan teknologi transportasi semakin pesat.
Berikut adalah beberapa perkembangan transportasi di Indonesia.
a. Transportasi darat berupa mobil dan sepeda motor sudah berkembang sejak masa
Hindia Belanda. Misalnya, mobil dan sepeda motor pertama yang dimiliki John C.
Potter didatangkan dari pabrik Hildebrand und Wolfmuller, di Muenchen, Jerman.

b. Perkembangan kereta api di Indonesia adalah sebagai berikut.


1) Masa Kolonial
a) Pada 17 Juni 1864, Gubernur Jenderal Mr. I. A. J. W. Baron Sloet van
Beele membangun rel kereta api pertama di pulau Jawa. Rel kereta api itu
membentang dari Semarang hingga Tanggung dan mulai beroperasi pada
tanggal 10 Agustus 1867
b) Pada 1881, Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij menerima konsensi
membangun jalur trem antara Semarang dan Juwana.
c) Di Sumatra, pada 1874 , sudah ada kereta api antara Pelabuhan Ule Lhee
dan Banda Aceh demi kepentingan militer.
d) Pada 1891 dan 1894, pemerintah Hindia Belanda membangun rel kereta
api antara Teluk Bayur dan penambangan batu bara di Sawahlunto.

2) Masa Kemerdekaan
a) Pada 28 September 1945, berdiri Djawatan Kereta Api Republik Indonesia
sebagai pengelola transportasi kereta di Pulau Jawa. Pada tahun 1936,
semua pengelolaan kereta api digabung dalam wadah Perusahaan Negara
Kereta Api (PNKA). Pada 1991, PJKA berubah lagi menjadi Perusahaan
Umum Kereta Api (Perumka) dan kini menjadi PT (Persero) Kereta Api
Indonesia.
b) Pada 31 Juli 1995, pemerintah meresmikan penggunaan kereta api ekspres
Argo Bromo dan Argo Gede. Dengan menggunakan kereta api ekspres
tersebut, perjalanan Surabaya-Jakarta yang sebelumnya ditempuh dalam
waktu 14 jam dapat disingkat menjadi sekitar 9 jam.

c. Berikut perkembangan transportasi air di Indonesia.


1) Pada awalnya, dimonopoli oleh KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij),
maskapai pelayaran Belanda.
2) Untuk menyaingi KPM, pada 5 September 1950, Menteri Perhubungan RI dan
Menteri Pekerjaan Umum RI mengeluarkan surat keputusan Bersama tentang
pendirian Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-Kapal (Pepuska). Namun, karena
tidak mampu bersaing dengan KPM, Perpuska pun bubar.
3) Pada 28 April 1952, pemerintah mendirikan Pelayaran Nasional Indonesia
(Pelni). Armada Pelni terdiri dari kapal-kapal bekas Perpuska dan kapa lasing
sewaan. Namun, hamper 90 persen pelayaran antarpulau masih dikuasai KPM.
4) Pada 6 Desember 1957, menteri perhubungsn menyatakan persetujuannya
untuk mengambil alih KPM. KPM kemudian dilarang beroperasi di wilayah
perairan Indonesia.
5) Pada masa Orde Baru, selama Pelita V, pemerintah berupaya membangun
sarana transportasi laut. Contohnya, pengadaan kapal feri, pengangkut barang,
perbaikan pelabuhan-pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-
dermaga. Tujuannya memperlancar lalu lintas antarpulau dan meningkatkan
perdagangan domestik dan internasional Indonesia.

d. Berikut perkembangan transportasi udara di Indonesia.


1) Pada masa Hindia Belanda dipegang oleh perusahaan Belanda KNILM
(Koninklijke Nederlanddsch Indische Luchtvaart Maatschappij).
2) Baru pada tahun 1949, perusahaan KLM ini menyerahkan pelaksanaan
penerbangan nasional pertama adalah Garuda.
3) Perusahaan penerbangan nasional pertama adalah Garuda Indonesia.
Perusahaan ini mulai melayani penerbangan dengan bendera Indonesian
Airways pada 26 Januari 1949.

Anda mungkin juga menyukai