BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai badan perbandingan dari aplikasi teori yang diperoleh dari bangku
kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.
Menciptakan jalinan kerja sama yang baik dalam bidang penelitian dan
pengembangan Teknologi antara pihak PT. Industri Kapal Indonesia
( persero ) Makassar dengan lembaga pendidikan tinggi, dalam hal ini
Universitas Islam Makassar.
Secara umum kegiatan yang kami lakukan selama Kerja Praktek di PT.Industri Kapal
Indonesia ( Persero ) adalah :
a. Mengetahui struktur organisasi dan ruang lingkup kegiatan PT. Industri Kapal
Indonesia ( persero )
b. Mengetahui fungsi dan peranan tiap-tiap unit dan bengkel-bengkel pada
PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ).
c. Mendiskusikan serta menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada QC dan
karyawan lainnya baik yang menyangkut tentang ruang lingkup PT. Industri
Kapal Indonesia (
survey.
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Persahaan
Pada tahun 1962 di Makassar telah dibangun dua buah proyek galangan kapal
yang masing-masing adalah proyek galangan kapal Paotere dan galangan kapal Tallo.
Proyek galangan Paotere pada waktu itu dibangun oleh Departemen Perindustrian dan
Pertambangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk membangun kapal-kapal baja dengan
bobot 2500 ton, sedangkan proyek galangan kapal Tallo yang waktu itu dibangun oleh
departemen Urusan Veteran dan Demobilisasinya dimaksudkan untuk kapal-kapal kayu
yang berbobot 300 ton, akan tetapi proyek ini memiki slipway ( Fasilitas untuk
menaikkan dan menurunkan kapal dari daratan ke laut ) yang panjangnya 45 meter dan
mempunyai daya angkat 500 LT.
Pada pertengahan tahun 1963 kegiatan kedua proyek tersebut baru sampai pada
taraf pekerjaan dasar, dimana pada waktu itu galangan kapal paotere memiliki fasilitas
atau peralatan yang didatangkan dari polandia yang sekarang bernama PT. Industri
Kapal Indonesia ( persero ) Makassar. Sehubungan terbatasnya biaya maka pemerintah
memutuskan menggabungkan kedua proyek tersebut dengan melihat keadaan dan
kondisi yang tidak memungkinkan, juga karena kedua galangan tersebut hanya berjarak
2 km, dengan dibawahi oleh Depatemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan serta
sepakat merubah namanya menjadi proyek galangan kapal Makassar dan dengan
keputusan presiden RI No.225/163 proyek ini dikatakan proyek Vital.
Dengan peralatan dan fasilitas yang dimiliki oleh galangan kapal Makassar
sekarang ini telah mampu membuat kapal baru yang berukuran besar sampai dengan
ukuran diatas 1.500 DWT serta mereparasi atau memelihara kapal yang panjangnya
sampai dengan 55 meter atau kapal-kapal yang bobotnya 500 ton kebawah kurang dari
60 buah pertahun juga kapal-kapal yang berukuran lebih besar dari itu, serta mempunyai
fasilitas daya tampung 5-16 buah sekaligus ukuran seperti yang tersebut diatas dan pada
waktu sekarang ini galangan kapal juga membuat kapal-kapal kayu seperti kapal kayu
laminasi yang mana dikerjakan sesuai pesanan. Sesuai dengan tingkat dan kondisi
kegiatan yang dihadapi oleh galangan kapal ini, tenaga kerja yang mampu diserap
secara keseluruhan kurang lebih 500 orang.
Semenjak tahun 1970 sampai dengan oktober 1997 galangan kapal ini masih
mempunyai status sebagai proyek vital. Pada tahun 29 oktober 1997 didepan notaris,
didirikan suatu PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ) yang pada mulanya mencakup 4
golongan yaitu :
1. Galangan kapal Gresik ( Jawa Timur )
2. Galangan Kapal Padang ( Sumatera Barat )
3. Galangan Kapal Makassar ( Sulawesi Selatan )
4. Galangan Kapal Bitung ( Sulawesi Utara )
Jadi jelas disini bahwa galangan kapal Makassar sekarang telah menjadi satu
unit produksi dari PT. Industri Kapal Indonesia ( Persero ).
Dalam tahun 1996 unit galangan kapal padang telah dialihkan pengelolaannya
pada PT. Koja Jakarta dan dalam tahun 1988 produksi galangan kapal Gresik juga telah
dialihkan pengelolaanya ke PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ), hal ini sesuai
dengan kebijakan Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan.
Adapun rencana perluasaan yang pemerintah rencananya akan mendirikan
empat pusat Industri perkapalan diseluruh Indonesia yaitu :
1. Palembang
2. Jakarta
3. Surabaya
4. Makassar
Dengan mendirikan pusat Industri perkapalan Makassar untuk kawasan timur
Indonesia tersebut maka diharapkan dan diusahakan untuk mendirikan Industri-industri
pembantu seperti industri pembuatan komponen kapal.
Sebagai langkah pertama untuk menuju kearah pusat Industri perkapaln ini,
maka pemerintah merencanakan dalam waktu dekat ini akan memperluas PT. Industri
Kapal Indonesia ( Persero ) Makassar, agar mampu membuat dan mereparasi kapalkapal sampai 500 GT.
2.2 Visi, Misi Strategi PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar
2.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi pusat pengembangan Industri Maritim dan perkapalan di
kawasan Indonesia timur, serta pusat pengembangan kapal ikan di Indonesia.
2.
3.
Menjalankan
misi
pemerintah
sebagai
pelopor
dan
penggerak
2.
3.
4.
2. Pemberian Jasa
Melaksanakan studi/penelitian pengembangan desaing enginering, angkutan
atau perencanaan pembangunan kapal baru, peralatan lepas pantai, alat apung,
pengerjaan galangan kapal, pegoperasian pabrik, konstruksi, manajemen,
reparasi atau perbaikan, pemeliharaan, latihan pendidikan, konsultasi dan jasa
teknis lainnya dalam sektor Industri perkapalan atau Industri lainnya.
3. Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran baik dalam maupun luar negeri yang
berhubungan dengan hasil produksi tersebut di atas dan produk-produk lainnya,
serta kegiatan impor barang-barang atau suku cadang antara lain berupa bahan
baku atau penolong, komponen dan peralatan industri.
4. Usaha Lainnya
Melakukan kegiatan usaha dan lainnya yang berkaitan dengan produksi,
pembelian jasa, perdagangan yang merupakan sarana pelengkap atau penunjang
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dalam pelaksanaan operasinya sesuai dengan SK Direksi No.33/DIRIKI/KPTS/VII/2001 tanggal 16 juli 2001, PT. IKI ( persero ) mempunyai unit dock dan
unit-unit usaha sebagai berikut :
10
11
12
Dok merupakan suatu tempat atau bagian yang disediakan galangan dengan
ukuran dan kapasitas tertentu yang akan digunakan untuk kenaikan kapal ke
atas permukaan air sekaligus menjadi tempat untuk mereparasi kapal.
Berdasarkan proses penaikan kapal keatas permukaan air, dok dibedakan
menjadi beberapa jenis yaitu Graving dock, Slipway Dock, Floating dock,
Syincrolift dock di mana pada dasarnya semuanya memiliki prinsip yang
sama. Namun jenis dok yang akan dibahas pada laporan ini hanyalah dok
yang terdapat di PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ) Makassar yaitu
graving dock, dan slipway dock. Berikut penjelasannya :
1. Graving Dock ( Dock Kolam )
Sesuai dengan namanya dok kolam / dok gali atau graving dock
merupakan suatu jenis dok yang memiliki bentuk seperti kolam yang telah
di gali dengan ketinggian tertentu. Pada dok kolam terdapat Valve yang
berfungsi sebagai pintu / pengaturan keluar masuknya fluida ( air laut ) ke
dok kolam. Selain itu, dok ini juga dilengkapi dengan pompa isap yang
digunakan dalam proses pengeluaran air laut dari dok kolam menuju ke laut.
Berdasarkan cara pemasangan pintunya, Graving Dock dibedakan atau tiga
jenis yaitu :
1. Removable pontoon gate dimana pintu dapat dipindah-pindahkan.
2. Side hinged gate silimar to the one found in ordinary doors merupakan
dok yang memiliki pintu samping ( terbuka menyamping ) yang
terpasang permanen pada salah satu dinding dok
3. Boto hinged gate merupakan dok yang memiliki pintu bawah (menutup
ke atas) yang engselnya terpasang pada bagian bawah dok.
13
Di dalam dok kolam chair block yang berfungsi sebagai pondasi untuk
menumpu kapal. Penempatan chair block di dalam dok harus di atur
sedemikian rupa sehingga dapat ditumpu dengan sempurna tampa
menyebabkan terjadinya deformasi pada plat alas kapal.
c. Pada kedua sisi dok harus disiapkan tali-tali dan dibantu dengan takal
untuk keseimbangan kapal agar kapal tersebut tidak miring.
d. Setelah semuanya dipersiapkan, pintu dok dibuka dan kapal mulai ditarik
masuk kedalam dok dengan menggunakan kapal tunda ( tug boat ) atau
dengan mengunakan bantuan windlass/capstan yang telah disediakan.
e. Setelah kapal masuk kedalam dok dan posisi kapal sudah sesuai dengan
gambar ada ( docking plan ) maka dengan pintu kolam dok kembali di
tutup dan dok tersebut mulai dikeringkan dengan cara memompa air laut
yang berada dalam dok kolam keluar menuju laut.
f. Menjelang kapal duduk diatas chair block, diadakan pengecekan ulang
agar posisi kapal benar-benar tepat berada diatas chair block atau
pondasi sesuai docking plan.
g. Setelah posisi kapal benar-benar berada di atas chair block, air laut yang
masih berada di dalam dok dipompa keluar sampai dok benar-benar
kering.
Proses penurunan kapal dari dok sebagai berikut :
14
15
16
2.5.2.
2.5.3.
Fasilitas Bengkel
Bengkel mesin
Bengkel plat
Forklif/linde 5 unit cap 5 ton dan toyota 1 unit cap 3.5 ton
Pick up
Escavator
17
perluasan PT. IKI ( persero ) Makassar merupakan salah satu hal yang terkait di
dalamnya.
Tindak lanjut dari hal tersebut maka pemerintah dalam hal ini telah meningkatkan
kemampuan membuat dan mereparasi kapal-kapal sampai 500 GRT sebagai tahap
pertama dan tahap kedua membuat kapal-kapal 5000 GRT
18
BAB III
ASPEK MANAJEMEN SDM, LOGISTIK DAN ASPEK TEKNOLOGI
3.1
menjadi tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan, terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan, salah satu diantaranya ialah
motivasi kerja karyawan.
Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang
mendorong perbuatan kearah tujuan tertentu. Setiap manusia pada hakekatnya
mempunyai jumlah kebutuhan yang ada pada saat-saat tertentu menuntut pemuasan, di
mana hal-hal yang dapat menimbulkan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi
tujuan dari kebutuhan tersebut. Prinsip umum yang berlaku bagi kebutuhan manusia
setelah kebutuhan ini terpuaskan, maka setelah beberapa waktu kemudian muncul
kembali dan menuntut pemuasan lagi.
Batasan motivasi sebagai the process by which behavior is energized an
directed (suatu proses dimana tingkah laku tersebut dipupuk dan diarahkan), para ahli
psikologi memberikan kesamaan motif dan needs dari batasan di atas dapat disimpulkan
bahwa motif melatar belakangi individu untuk berbuat mencapai tujuan tertentu.
Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan
kerja oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi karyawan biasa disebut pendorong
19
semangat kerja, tinggi rendahnya motivasi kerja seseorang karyawan ikut menentukan
besar kecilnya produksi perusahaan.
Karyawan PT.IKI Makassar khususnya staf produksi langsung yang bekerja di
lapangan, memiliki tingkat stress yang tinggi akibat kondisi lingkungan kerja mereka.
Hal ini menyebabkan pada unit tersebut rawan komplik sehingga dianggap perlu untuk
memberikan pelatihan mengenai menejemen komplik serta dinamika dalam kelompok,
mengingatkan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka bekerja sama dalam suatu
tim. Sebagaimana diketahui bahwa PT.IKI berjumlah 500 orang yang di tempatkan di
Makassar sekitar 200 orang yang bergerak di bagian reparasi ( unit galangan Makassar
I ) 122 orang dalam unit galangan Makassar II yaitu bagian produksi sebanyak 104
orang yang terdiri dari berberapa divisi, secara keseluruhan posisi tenaga kerja pada
PT.IKI (persero) dapat dilihat pada table berikut ini :
Posisi Tenaga Kerja 2008
No
Jabatan / uraian
KP
UG
U. Usaha
M II
UGM
U. Bitung
Jumlah
Sekretaris perusahaan
Kepala Biro / BM
15
29
Kepala bagian
Perwira pelaksana
Fungsional
28
Staf / pelaksana
85
92
13
112
61
333
27
20
Honorer / magang
12
15
Jumlah
123
104
30
130
84
446
No
Produksi langsung
86
100
41
240
31
19
18
24
95
Adiministrasi
67
10
12
19
111
Jumlah
102
108
22
130
84
446
Keahlian
1
Teknis
31
103
11
111
60
316
Non Teknis
71
11
19
24
130
Jumlah
102
108
22
130
84
446
11
Perkapalan
11
23
Mesin
Industri
Elektro
Sipil
18
15
42
Pendidikan
S2
S1
a. Teknik
21
a. Ekonomi
Akutansi
Manajemen
20
10
23
10
23
22
39
20
15
87
Perkapalan
Mesin
Elektro
Industri
Sipil
Akutansi
Manajemen
Total S1
3
Diploma 3 ( D3 )
a. Teknik
b. Ekonomi
16
SLTA
22
a. STM
Mesin
26
32
12
82
Listrik
15
10
30
Bangunan
22
b. SMU
26
23
28
30
111
SLTP
16
14
39
SD
16
13
34
102
108
22
130
84
446
Usia
Jumlah
20 - 24
53
25 29
31
30 -34
97
35 -39
129
40 49
62
49 49
72
50 55
50
446
23
LANGSUNG
TDK LANGSUNG
ADM
JUMLAH
2007
230
90
109
429
2008
226
87
107
420
2009
219
83
102
404
2010
213
82
101
396
2011
211
81
100
391
Pengertian Manajemen
Manajemen sebagai proses khas yang mengerakkan organisasi sangatlah
penting, karena tampa menajemen yang efektif tak akan ada usaha yang akan
berhasil cukup lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomi, sosial
atau politik, untuk sebagian besar tergantung kepada kemampuanya para
manajer dalam organisasi yang bersangkutan.
Dari uraian diatas nampak bahwa istilah manajemen berhubungan usaha
untuk mencapai tujuan tertentu dengan jalan mengunakan sumber yang tersedia
dalam organisasi dengan cara yang sebaik mungkin. Karena dalam pengertian
organisasi selalu terkandung unsur sekelompok manusia maka manajemenya
pun biasanya di gunakan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok
24
perusahaan,
pembiayaan,
penetapan
garis-garis
besar
25
bidang di gunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti
secara berurutang dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah di
tetapkan semula.
Dari kesamaan-kesamaan yang terdapat dalam berbagai macam
defenisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a. Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu
kelompok manusia dan tidak terhadap sesuatu usaha atau orang tertentu.
b. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya sesuatu tujuan
tertentu yang akan dicapai oleh sekelompok yang bersangkutan.
26
c.
Fungsi Pengandaan
Terjadinya peningkatan jenis, volume, intesitas peralatan dan perlengkapan serta
27
c.
a.
Pembelian
b.
Penyewaan
c.
Peminjaman
d.
Pemberi ( Hibah )
e.
Penukaran
f.
Pembuatan
g.
Perbaikan
Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan salah satu kegiatan dan usaha untuk melakukan
28
mungkin.
Fungsi-fungsi
ini
mencakup
segalah
kegiatan
mengenai
d.
Fungsi Penyaluran
Penyaluran merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan,
penyelengaraan dan pengaturan pemindahan barang dari satu tempat ketempat yang
lain, yaitu dari tempat penyimpanan ketempat pemakainan.
29
merupakan unsur yang sangat penting untuk memenuhi ketepatan yang seperti yang
diharapkan oleh fungsi kebutuhan. Di samping itu faktor pengendalian membentuk
banyak dalam hal penyempurnaan fungsi penyealuran iu sendiri. Sementara itu setiap
saat perlu monitoring dan usaha-usaha yang mendorong kelancaran agar tahap-tahap
penyaluran dan barang-barang datang tepat pada waktu yang di perlukan.
e.
30
1. Pengendalian persediaan
2. Pengembangan tolak ukur dan fariabel
3. Penyajian data untuk pertanggung jawaban dan pemeriksaan
Konsep logistik sebenarnya terdiri dari 2 usaha yang berkaitan yaitu :
1. Aspek Operasi Logistik ialah mengenai manajemen pemindahan ( movement )
dan penyimpanan material serta produk jadi perusahaan. Jadi opersai logistik
barawal dari proses pengankutan pertama material atau komponene-komponen
dari sumber prolehanya atau tempat. Dan akhir dari penyerahan produk yang di
buat atau diolah kepada langanan / konsumen.
2. Kombinasi Logistik
Operasi logistik dapat di bagi dalam 3 kategori :
1. Manajemen distribusi fisik
2. Manajemen material
3. Transfer persediaan barang didalam perusahaan.
31
32
33
34
3.5
Aspek Teknologi
Pada aspek Teknologi ini, perusahaan mempunyai tujuan tertentu yaitu
memberikan konstribusi pada desain rancang bangun kapal yang berlayar di perairan
terbatas, agar kapal mempunyai kemampuan maneuver yang optimal serta
35
36
37
BAB IV
KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Pada unit bangunan baru terdapat beberapa bagian yang menangani pembangunan
kapal, dimana satu sama lain saling berhubungan dalam proyek penyelesaian
pembangunan kapal. Adapun bagian yang kami tempati dalam melakukan Kerja Praktek
ini adalah :
4.1. Bagian Bangunan Baru
Kapal
mengangkut muatan yang banyak dan ditahan oleh media cair. Dari keanekaragaman
bagian perlengkapan di dalamnya olehnya dapat membuat perencanaannya sangat rumit
yang menuntut syarat-syarat yang tinggi mengenai bahan dalam pembangunannya.
Perencanaan proses pembangunan kapal baru harus memiliki beberapa syarat
Teknologi antara lain :
1. Urutan dalam penyusunan dan pengelasan kapal pada tiap-tiap tingkat pembangunan
konstruksi
bengkel.
2. Pembagian badan kapal menjadi beberapa bagian atau block.
3. Cara penyusunan dan pemasangan serta penyambungan badan kapal di atas
landasan pembangunan.
4. Seksi-seksi dibuat selengkap lengkapnya sebelum diatas landasan pembangunan.
38
39
40
1. Pada kaki-kaki main Engine diberi cetakan agar cairannya tidak meluber ke
tempat lain.
2. Kaki-kaki akan dituangi cairan diukur jaraknya denagn titik dudukan awal jika
lebih dari 12 mm atau kurang dari 6 mm maka cairan ini tidak berfungsi dengan
baik dan akan digunakan cara lain, bias dengan las atau diisi dengan semen.
Untuk kapal latih barombong jaraknya sesuai persyaratan Choke Fast.
3. Kaki-kaki yang akan dituangi cairan diukur suhunya sesuai cairan dituangkan
dan dibiarkan selama 3 hari tanpa boleh ada pekerjaan yang bersentuhan atau
dapat menggetarkan cairan tersebut, ini untuk mengantisipasi keretakan cairan
dan pengerasan main engine.
( Anti Fouling ) sebagai cat anti tumbuhan dan binatang laut cat air karat
biasanya di gunakan sebanyak dua kali, sedangkan cat anti fouling hanya di
gunakan sebanyak satu kali untuk bagian Boot Top di cat garis air Khusus
41
( special water line paint ) yang tidak berpengaruh dengan cuaca dan air,
sedangkan pada Top Side di cat dengan cat tahan cuaca.
Ada beberapa bahan atau jenis cat yang banyak di gunakan dan di peroduksi
dengan berbagai merek seperti, Veneziani, Hamples, Holzafels internasional, Chugoku,
Nippon pain, dan lain-lain. Alat yang di pakai untuk pengecetan secara manual yaitu
dengan sistem tool sedangkan secara mekanik yaitu dengan cara penyemprotan. Adapun
presodur pengecetan dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pengecetan di lakukan dengan minimal 3 lapisan yaitu satu di cat primer sebagai
cat dasar, dua lapisan cat AC ( Anti Corossi ) dan satu lapis AF ( Anti Fouling ).
2. Pengecetan tiap lapisan di lakukan apabila bagian / lapisan sebelumnya telah
kering.
3. Pengecetan bagian pertama adalah cat AC, misalnya cat AC 081 044 berwarna
merah dari kansai marine paint, yang akan kering dalam waktu empat jam.
4. Lapisan kedua dengan cat yang sama.
5. Lapisan ketiga dengan cat Anti Fouling ( Anti lumut, Anti binatang laut dll )
082 006 warna merah dari kansai marine paint cat ini khusus dicatkan pada
kapal yang akan masuk air paling lama 24 jam sebelumnya.
Tapi sebelum pengecetan di lakukan, terlebih dahulu harus di perhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Material harus bersih dari karat, lemak, minyak atau kotoran-kotoran lainya.
Peralatan yang di pakai untuk pengecetan berupa kuas, roll, atau semprotan
( sprayer ) dari ketiga alat tersebut masing masing sangat berperang dalam
proses pengecetan. misalnya, kuas lebih berguna pada tempat-tempat yang
42
sempit, roll dan semprotan lebih pengunanaanya lebih maksimal pada daerah
terbuak dan tidak sempit.
Ketebalan setiap lapisan cat amatlah penting terhadap mutu dari hasil
pengecetan. Biasanya ketebalan dari setiap lapisan cat adalah 30-50 micron tiap
lapisan ketebalan cat diukur dengan pengukur khusus bagi ketebalan cat
( micro test )
43
Di tinjau dari segi volume dan proses produksi suatu produksi dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Mass production, yaitu tingkat produksi massa dan umumnya tinggi
bahkan mendekati ke produksi yang terus menerus, permintaan dan
perlengkapan pada umumnya mempunyai fungsi khusus. Investasi pada
mesin juga tinggi sehinnga sebagai konsekuensinya keahlian operator
menjadi rendah karena sifat peralatan yang khusus itu.
2. Quality production, yaitu mass production dengan satu bagian yang sudah
standar seperti pada Industri-industri lainnya.
3. Flow production, yaitu proses produksi yang aliran operasinya
menggunakan conveyor moving belt.
Ada dua sistem produksi yang kita kenal yaitu sistem produksi secara seri,
dimana dua atau lebih sistem bergabung dalam suatu sistem bergabung dalam satu
sistem yang lebih besar dan sistem parallel, yaitu pada beberapa Industri memproduksi
barang yang serupa dan mensuplay beberapa daerah pemasaran sehingga Industriindustri tersebut di nyatakan sebagai suatu sistem produksi yang besar. Untuk
memungkinkan agar penyimpanan penyimpanan yang terjadi dapat diperbaiki.
Secara garis besarnya proses pembuatan kapal dapat di lihat sebagai berikut :
Gambar display dari biro produksi planning dan engineering.
Gambar tersebut merupakan rancangan yang sempurna dan suda
distandarisasi oleh pihak perancang. Gambar tersebut di serahkan kepada pihak
fabrikasi untuk mengatur beberapa proses yaitu :
44
material
Gambar mal
Marking
Chek
Cutting
Asembling
Chek
Erection
Fit up
Finish
Welding
45
jenis yang berbeda-beda. Adapun ketiga jenis kapal tersebut adalah sebagai
berikut :
i.
Tahun 2004 meproduksi kapal Ferry Roro 500 GRT, jenis kapal
penumpang tipe RoRo ( Roll On Roll Off ) yang berbobot 500 GRT.
ii.
Tahun 2005 memproduksi kapal Ferry RoRo 300 GRT, Jenis kapal
penumpang tipe RoRo ( Roll On Roll Off ) yang berbobot 300 GRT.
iii.
Tahun 2006 meproduksi kapal perintis 750 DWT, jenis kapal barang
penumpang yang berbobot 750 GRT
46
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah di jelaskan di atas, maka kami dapat mengambil
kesimpulan antara lain adalah sebagai berikut
Jika di kaji dengan seksama maka perhubungan kapal laut relatif lebih baik
Karena biayanya tidak terlalu tinggi dan dapat di jangkau oleh semua lapisan
masyarakat pada umumnya.
Pembuatan kapal laut pada PT. IKI berdasarkan pesanan ( Order Onwer ) dari
luar, di buat berdasar kemauan si Onwer. Sebagai hasil produksi nyata dari
perusahaan ini adalah kapal laut dari bermacam-macam type, jenis dan ukuran.
Suatu sistem yang produksi banyak komponen dan obyek, dalam produksi
komponen-komponen tersebut antara lain
Bahan baku
Mesin
Tenaga kerja
Informasi
Sedangkan di dalam manajemen kita kenal ada 5 M unsur yaitu
Man ( Manusia )
Money ( Uang )
Material ( Bahan )
Machine ( Mesin )
47
Adapun obyek kerja praktek kami dalam bidang teknik proses produksi adalah
bangunan baru yang membahas mengenai sistem pengadaan material.
V.2 Saran
Adapun sebagai saran kami selama mengadakan kerja praktek di PT Industri
Kapal Indonesia ( persero ) yang dapat menjadi pertimbangan bagi peningkatan serta
penyempurnaan perusahaan, adapun saran-sarang tersebut adalah sebagai berikut :
1. Agar kondisi lingkungan kerja hendaknya lebih di perhatikan dengan membuat
lingkungan kerja yang senyaman mungkin dan bersih agar pekerja lebih
produktif lagi dalam melaksanakan pekerjaanya.
2. Keselamatan Kerja oleh para karyawan perlu kiranya di tingkatkan dengan
menyediakan berbagai sarana penunjang keselamatan kerja yang harus
memenuhi standar.
3. Perlu kiranya di adakan perbaikan terhadap beberapa fasilitas yang mengalami
kerusakan dan juga proses pemeliharaan fasilitas.
48
DAFTAR PUSTAKA
49