Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN AKADEMI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (AK3) MAKASSAR

DI PT.INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO) MAKASSAR

OLEH :

EVANIA ROLENSA P

EMI MASTURA

IRA MALI SHELI S

VINI ALVIONITA MEZOE

RISKI AMALIYA

RAHMADANIAR ARIANI

PERTIWI AMRIANI

NUR WAHYUNI

YETY ANDRIANI

SYAH FAIZUL

YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR


AKADEMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (AK3)
MAKASSAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN

MAHASISWA PKL

ANGKATAN XVIIII

AKADEMI HIPERKES/KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(AK3) MAKASSAR

PERUSAHAAN : PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA (PERSERO)


MAKASSAR

KABUPATEN/KOTA :MAKASSAR

OLEH:

1. Evania Rolensa P
2. Emy Mastura
3. Ira Mali Sheli S
4. Vini Alvionita
5. Riski Amaliya
6. Yety Andriani
7. Rahmadaniar Ariani
8. Pertiwi Amriani
9. Nur Wahyuni
10. Syah Faizul

Makassar,05 September 2016

Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan
Ir. Muh Isa MM Amrin Kalenna, ST

Menyetujui,
Direktur AK3

Muh. Anas A, SE, SKM,

Nik. 195 0696 011

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan di PT.
Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar mulai tanggal 19 Agustus 16 September 2015
dan dapat membuat laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa terlaksananya kegiatan PKL dan penulisan laporan ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Muh. Anas A, SE, SKM, M.Kes, selaku Direktur Akademi Hiperkes Makassar.
2. Muh. Basri S.pd selaku Kepala K3 di PT. Industri Kapal Indonesis (persero)
Makassar.
3. Ir. Muh. Isa MM selaku Pembimbing Institusi Akademi Hiperkes Makassar.
4. Bapak Amrin Kalenna selaku Pembimbing Lokasi Praktek Kerja Lapangan di PT.
Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar.
5. Bapak Amri Syafrudin yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar.
6. Seluruh Staf dan Karyawan di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) Makassar.
7. Kedua Orang Tua tercinta kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil.

Kami berharap semoga laporan praktek ini dapat menjadi sumber ilmu dan
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Aamin

Makassar, 05 September 2016

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat
B. Struktur Organisasi
C. Struktur Organisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
D. Diagram Alir Proses Produksi

BAB III HASIL KEGIATAN PKL

A. Lingkungan Kerja
B. Kesehatan Kerja
C. Keselamatan Kerja
D. Pengolahan Limbah

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri di indonesia akhir-akhir ini meningkat sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Industri selalu di ikuti masalah pencemaran
lingkungan, terutama yang berhubungan dengan adanya proses kegiatan industri
tersebut. Dalam proses kegiatannya masalah lingkungan kerja merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja dan permasalahan lainnya pada
kawasan industri.
Lingkungan kerja adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu pekerjaan.
Kegiatan industri adalah kegiatan yang meliputi proses untuk merubah sifat dan
bentuk suatu atau beberapa bahan baku menjadi bahan setengah jadi ataubahan jadi
yang di gunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan industri lainnya. Berbagai
bahaya lingkungan yang bersumber dari faktor fisik, kimia, biologi, psikologi,
ergonomi, maupun ketika dalam proses kerja merupakan resiko terhadap pekerja.
Beberapa contoh jenis sumber bahaya dalam industri dapat berupa kebisigan.
Lingkungan kerja merupakan daya dukung tehadap produktivitas kerja. Proteksi
kesehatan pekerja akibat lingkungan kerja perlu di lakukan, sehingga efek ksehatan
yang mungkin timbul tidak terjadi. Pekerja merupakan ujung tombak dan kapasitas
kerja optimal sangat di harapkan. Untuk semua ini di butuhkan lingkungan kerja yang
sehat.
Penyelenggaraan pembangunan industridi tanah air telah menimbulkan
berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, di antaranya menciptakan lapangan
kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu sering kali di ikuti
oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan, seperti
pembangunan kawasan industri di daerah-daerah perairan dan sekitarnya yang
menyebabkan berkurangnya luas area pertanian, pencemaran udara, pencemaran tanah
dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian,
terganggunya kenyamanan dan kenyamanan manusia atau makhluk lain.

B. TUJUAN
1). Tujuan umum
Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk melihat langsung
gambaran keadaan di tempat kerja, serta menerapkan teori yang di peroleh di
perguruan tinggi dalam kehidupan nyata yang berkaitan dengan industri dan institusi
yang ada hubungannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

2). Tujuan khusus


memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan,
pengalaman, wawasan profesionalisme dalam bidang k3
meningkatkan kemampuan daya saing mahasiswa di dunia kerja sesuai dengn
bidang studi yang di alami.
melatih kemampuan dalam memahami struktur dan mekanisme dalam dunia
kerja.
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengumpulkan data,
mengidentifikasi permasalahan, evaluasi program kegiatan dan membuat
usulan penyelesaian guna penulisan laporan.
mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kirikulum yang
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
memberikan kemampuan yag bermanfaat untuk industru tempat PKL yang
berlangsung.

C. MANFAAT
Adapun manfaat yang di peroleh dari PKL di PT. Industri Kapal Indonesia( persero)
makassar.
1. manfaat bagi tempat kerja:
Memanfaatkan tenaga mahasiswa untuk membantu dalam kegiatan
terkait program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Adanya pertukaran informasi antara mahasiswa dengan
instansi/industri tentang pelaksanaan K3.
Terjalin kerja sama yang baik antara instansi dengan pihak perguruan
tinggi.
Adanya masukan untuk institusi/industri mengenai k3 dalam
meningkatkan produktivitas tenaga kerja di temat kerjanya.
2. manfaat bagi mahasiswa:
Dapat merubah pola pikir dan pengalaman mahasiswa setra
mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan k3 di pt. Industri
Kapal Indonesia (persero)
Dengan pkl k3 intitusi/ industri ini mahasiswa dapat memperoleh
penglaman da keterampilan.
Mahasiswa dapat mengetahui sumber sumber bahaya dan dan jenis-
jenis kecelakaan di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Pada tahun 1962 di Makassar telah mulai dibangun dua buah proyek

pembangunan Galangan Kapal, masing-masing Proyek Galangan Kapal Paotere dan

Tallo.

Proyek Galangan Kapal Paotere pada waktu itu di bangun oleh Departemen

Perindustrian Dasar/Pertambangan, yang mana dimaksudkan untuk membuat kapal-

kapal baja yang mempunyai kapasitas 2.500 ton, sedangkan proyek Galangan Kapal

Tallo pada waktu itu di bangun oleh Departemen Urusan Veteran yang dimaksudkan

untuk membuat kapal-kapal kayu berkapasitas 300 ton yang dilengkapi dengan slip

way dan fasilitas peluncuran yang panjangnya 45 meter dan daya angkat 500 ton.

Pertengahan tahun 1963 aktivitas kedua proyek tersebut masing-masing

mencapai pada pekerjaan dasar dimana pada saat itu peralatan belum dimiliki oleh

Galangan Kapal Paotere sedangkan Galangan Kapal Tallo sudah memiliki peralatan

mesin perkakas lainnya yang didatangkan dari Polandia.

Karena keterbatasan dana pada waktu itu maka pemerintah memutuskan untuk

menggabungkan kedua proyek tersebut dibawah pembinaan Departemen

Perindustrian Dasar/Pertambangan, serta merubah namanya menjadi proyek Galangan

Kapal Makassar dengan surat Keputusan Kepres No. 225/1963 dan dinyatakan

sebagai Proyek Vital. Dengan terjadinya penggabungan maka:

1. Lokasi Eks Galangan Kapal Tallo pindah dan dibangun bersebelahan dengan

Galangan Kapal Paotere.

2. Mengadakan Redesigning sesuai dengan biaya yang ada dan kemungkinan

pemasarannya kelak serta menitik beratkan penyelesaian pada tahap 1 (Eks

Galangan Kapal Tallo) dengan sasaran utama mereparasi dan pemeliharaan kapal

sampai 500 ton.


3. Menunda pembangunan Eks Galangan Kapal Paotere untuk kelak diteruskan pada

tahap II atau rencana perluasan.

Akhirnya setelah kurang lebih tujuh tahun, pada tanggal 30 Maret 1970

penyelesaian dan pemakaian Galangan tahap I diresmikan oleh Sekjen Dept.

Perindustrian mewakili Mentri.

Semenjak tahun 1970 - 1977 Galangan Kapal Makassar masih berstatus

sebagai proyek. Pada tanggal 29 Oktober 1977 di depan Notaris telah merubah status

menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Industri Kapal Indonesia Pusat

Makassar disingkat PT. IKI dan kantor pusat berkedudukan di Makassar, dengan unit-

unit produksi yaitu:

1. Unit Dock dan Galangan Kapal Padang di Padang.

2. Unit Dock dan Galangan Kapal Gresik di Gresik.

3. Unit Dock dan Galangan Kapal Makassar di Makassar.

4. Unit Dock dan Galangan Kapal Bitung di Bitung.

Sejalan dengan perubahan manajemen yang ada maka Galangan Kapal Padang

dan Gresik dijual ke PT. Kodja Jakarta hal ini membawa pengaruh terhadap Produksi

dan Unit Usaha, sehingga Unit Produksi yang dimiliki smapai tahun 1994 yaitu:

1. Dock dan Galangan Kapal Makassar di Makassar

2. Dock dan Galangan Kapal Bitung di Bitung.

Sedangkan unit usaha yang dimiliki yaitu:

1. Unit Usaha Jakarta

2. Unit Usaha dan Perdagangan di Makassar


B. FASILITAS PENUNJANG

Untuk menunjang proses Produksi dan Reparasi, maka PT Industri Kapal

Indonesia (persero) Makssar dilengkapi dengan fasilitas penunjang antara lain :

a. Graving Dock 10.000 DWT dengan Panjang 120 Meter, Lebar 28 Meter, dan

Tinggi 8 Meter

b. Side track 9 Lines : 2 Lines 300 m/lines, 4 Lines 80 m/lines, dan 3 Lines 70

m/lines

c. Skif lifting : (Transfer Slipway) 5 Meter 3.500 DWT

d. Building berth : 4 Unit Kapal berukuran 6.500 DWT dan 10 Unit Kapal berukuran

di atas 500 GRT

e. Outfitting quay/jetty : Panjang 80 Meter, Tower Crane 60 ton dan Water Front

895 m2

f. Elektrical power : PLN 2 x 600 kVA dan Generator 3 x 450 kVA.

PT. Industri Kapal Indonesia (persero) sebagai salah satu BUMN yang

bergerak dibidang peparasi dan pembuatan kapal baru, merencanakan peningkatan

dan penambalan fasilitas berupa Graving Dock untuk keperluan reparasi kapal

berukuran sampai 15.000 DWT, dan Building Berth untuk membangun kapal dengan

ukuran hingga 15.000 DWT.

C. KEMAMPUAN GALANGAN

Galangan Mapal Makassar mempunyai Slip Way Horizontal dan miring

dengan Shifter besar untuk menaikkan dan menurunkan kapal. Kapal yang sudah naik

dapat ditarik ke salah satu Slide Track (Norman System). Panjang Shifter 45 meter

dan daya angkut 1500 ton dan tinggi air diatas Shifter Maksimal 3,40 Meter. Sebelah
barat Side Track dengan panjang 70 Meter (3 buah) dengan kapasitas 1000 ton,

sebelah timur panjangnya 50 meter (2 buah) dengan kapasitas 500 ton.

Dengan peralatan yang ada di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) mampu

membangun kapal berukuran 500 ton, mereparasi dan memperbaiki kapal yang

panjangnya sampai 55 meter dengan berat 500 ton sebanyak 60 buah tiap tahun, serta

mempunyai daya tampung 10 kapal untuk ukuran diatas. Selain itu terdapat Grafing

Dock dengan kapasitas kurang lebih 1000 BRT, panjang 120 Meter, tinggi kurang

lebih tujuh Meter.

D. SARANA POKOK PERUSAHAAN

Sarana pokok yang dimiliki PT Industri Kapal Indonesia (persero) pada saat itu yaitu :

a. Tempat membangun dan mereparasi kapal yang berdiri dari dua unit mesin Side

Track untuk menarik (parker) kapal ke timur atau ke barat.

b. Alat peluncuran (Slip Way) yang horizontal dan miring.

c. Panjang perairan 796 Meter dan panjang dermaga 196 Meter.

d. Sarana bengkel, Gudang plat, Bengkel mesin, Pipa, Kayu, Ruang kompresor,

Mouldloft, Crane dan alat angkut lainnya.

e. Grafing Dock.

E. PRASARANA DAN FASILITAS

1. Prasarana

a. Luas galangan : 317.000 m2

Kedalaman perairan : 7 8 m

b. Kantor

Air, Bengkel (Workshop), Listrik

2. Fasilitas alat produksi


a. Slipway 1 buah

b. Side track 4 buah

c. Graving dock 4 buah

d. Mobile crane 6 buah

3. Bengkel mekanik (Workshop)

a. Mesin bubut

b. Mesin gerinda

c. Mesin bor

d. Mesin gergaji

e. Mesin frals

f. Mesin las, dll

4. Bengkel Konstruksi

Peralatan yang ada pada bengkel konstruksi antara lain

a. Pelengkapan pengelasan

b. Peralatan las listrik

c. Water test pump

5. Bengkel pertukangan kayu

Bengkel ini berfungsi mengerjakan prabot - prabot dikapal, dilengkapi dengan

alat-alat antara lain :

a. Mesin ketan

b. Mesin bor

c. Gergaji listrik

d. Gergaji tangan

e. Pahat,dll

6. Peralatan pada bengkel plat


a. Mesin gunting plat

b. Mesin roll plat

c. Peralatan las listrik

d. Mesin bendin

e. Mesin bor

f. Mesin gerinda

7. Alat transportasi galangan

a. Kapal pandu

b. Kendaraan mobil

c. Kendaraan Crane

d. Forklift

8. Fasilitas alat angkut

a. Over Head Crane

b. Tower Crane

c. Mobil Crane

9. Fasilitas pergudang

F. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan struktur organisasi mempunyai peranan penting karena

dalam struktur tersebut nampak batas wewenang dan tanggung jawab setiap kepala

bagian dan kepala seksi. Dengan struktur organisasi yang rapi dalam suatu perusahaan

sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan perusahaan yang dikelolah.

Berdasarkan hal itulah, PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) memiliki struktur yang

agak kompleks sebagai berikut : PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar

dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan Direktur Produksi dan Teknologi.

Selanjutnya dalam Operasional Perusahaan maka Direktur Keuangan & Administrasi,


Direktur Pengembangan Usaha dibantu oleh beberapa Biro/Unit sesuai dengan fungsi

masing-masing. (terlampir).

G. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

a. Visi : Menjadi perusahaan galangan kapal dan engineering yang kuat dan berdaya

saing tinggi.

b. Misi : Selalu meningkatkan kualitas yang baik berdasar pada pelayanan yang tepat

waktu, tepat mutu dan tepat biaya serta mengutamakan kepuasan pelanggan untuk

meningkatkan nilai perusahaan


BAB III

HASIL KEGIATAN

A. LINGKUNGAN KERJA

Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap

harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan

karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi

karyawan. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka

karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktivitas sehingga waktu

kerja dipergunakan secara efektif. Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja

yang terbentuk antara sesama karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan

atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.

Lingkungan kerja adalah faktorfaktor di lingkungan tempat kerja tersebut

yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pekerja. Faktorfaktor tersebut antara

lain faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, dan faktor ergonomi.

1. Faktor Fisika

Faktorfisiklingkungankerjamerupakanfaktor yang

secaraumumbisaditemuipadasetiapbidangkegiatanindustri yang

menghasilkanbarangmaupun di bidangjasa. Faktor fisik dapat mempengaruhi


kinerja setiap tenaga kerja dalam menjalankan tugas yang di bebankan kepadanya.

Faktor fisik meliputi kebisingan, getaran, radiasi, pencahayaan, dan tekanan

panas/iklim kerja.

Faktor fisik yang terdapat di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar

yaitu kebisingan, gataran, radiasi, pencahayaan, dan tekanan panas.

a. Kebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu

manusia. Berdasarkan SK Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep.Men-

48/MEN.LH/11/1996, kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari

suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan,

termasuk ternak, satwa, dan sistem alam. Batas toleransi untuk pemaparan

bising selama 8 jam perhari, sebaiknya tidak melebihi ambang batas yaitu 85

dBA. Sound Level Meter (SLM) adalah alat standar untuk mengukur

intensitas kebisingan.

Kebisingan di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) banyakterjadi

dibagian bengkel bubut pada mesin gerinda yaitu tingkat kebisingannya

mencapai 86,7 dBA. Kebisingan juga terjadi dibagian kamar mesin penarik

kapal yaitu tingkat kebisingannya mencapai ...dBA. selain itu kebisingan juga

terjadi pada saat proses pembersihan karat atau sandblasting pada bagian

dinding kapal yang berkarat yaitu mencapai ....dBA. Kebisingan yang

dihasilkan dari selang kompresor juga sangat tinggi yaitu mencapai 86,6 dBA.

Selain pada mesin-mesin, kebisingan juga dihasilkan oleh kendaraan

galangan yaitu mobil Gruve 03 yang menghasilkan intensitas suara sebesar

86,2 dBA. Oleh karena itu, bagi pekerja yang bekerja di area bising tersebut
wajib memakai alat pelindung telinga berupa ear muffs/ear plugs yang

berfungsi untuk meredam suara yang sudah melebihi nilai ambang batas.

Selain di tempat-tempat yang telah dijelaskan diatas tingkat kebisingan

di area kerja PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) masih berada di bawah

nilai ambang batas dan merupakan kondisi yang aman bagi para pekerja untuk

bekerja secara aman dan nyaman tanpa menggunakan alat pelundung telinga

berupa ear muffs/ear plugs.

b. Getaran

Getaran adalah gerakan dari suatu sistem bolak balik. Bentuk

pemaparan getaran ada dua macam yaitu pemaparan seluruh tubuh dan

pemaparan segmental. Getaran seluruh tubuh adalah getaran pada seluruh

tubuh terutama terjadi pada alat pengangkut misalnya truk, forklift, dan alat-

alat angkut pada industri. Sedangkan pemaparan segmental yaitu hanya bagian

tubuh tertentu misalnya lengan dan bahu yang mengalami kontak dengan

sumber getaran.

Getaran yang terdapat di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) yaitu

terjadi pada saat proses menggerinda dan pada saat pekerja mengendarai

kendaraan galangan seperti forklift, Gruve, dan truk. Pada proses menggerinda

pemaparan yang dialami pekrja adalah pemaparan segmental karena yang

mengalami getaran pada saat mesin bekerja adalah dibagian tangan.Sedangkan

pada saat pekerja mengendarai salah satu kendaraan galangan pemaparan yang

dialami pekerja adalah pemaparan seluruh tubuh karena getaran dirasakan dari

tempat duduk dan pijakan kaki yang kemudian diteruskan keseluruh tubuh.

c. Radiasi
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel

atau gelombang. Radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan

radiasi partikel. Di bagian produksi PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

terdapat proses pengelasan yang menggunakan dua jenis mesin las yaitu las

listrik dan las gas. Pekerja yang menggunakan las listrik mengalami

pemaparan berupa sinar ultraviolet. Sedangkan pekerja yang menggunakan las

gas mengalami pemaparan sunar inframerah.

d. Pencahayaan

Padaumumnyapekerjaanmemerlukanupayapenglihatan.Pencahayaan

yang

kurangmemadaidapatmerupakanbebantambahanbagitenagakerja.Dengandemik

iandapatmenimbulkangangguan performance (penampilan) kerja,

produktivitasmenurun

sertapadaakhirnyadapatmemberikanpengaruhterhadapkesehatandankeselamata

nkerja.

Di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) pengukuran pencahayaan

yang kami lakukan adalah pengukuran pencahayaan secara lokal. Pengukuran

dilakukan disetiap lokasi mesin dimana orang mekalukan pekerjaan. Selain di

area kerja pengukuran juga dikalukan di area kapal yang sedang direparasi

seperti dibagian mesin kapal.

Intensitas pencahayaan di area produksiPT. Industri Kapal Indonesia

keseluruhan menggunakan cahaya alami dari matahari kecuali di ruangan

mesin kapal menggunakan pencahayaan buatan dari lampu. Akan tetapi

pencahayaan yang disediakan di ruangan mesin masih sangat kurang, hal ini
menyebabkan para pekerja cepat mengalami kelelahan pada saat bekerja

terutama kelelahan pada mata.

e. Tekanan panas

Iklimkerjaadalahsuatukondisikerja yang

merupakanperpaduanantarasuhuudara, kelembabanudara,

kecepatangerakanudaradansuhuradiasi.Kombinasikeempatfaktortersebutdihub

ungkandenganproduksipanasolehtubuhdisebuttekananpanas.

Salah satu masalah yang terdapat di lingkungan produksi PT. Industri

Kapal Indonesia (Persero)adalah suhu udara yang panas karena disebabkan

sengatan sinar matahari secara langsung dan kurangnya pohon yang ditanam

dilingkungan produksi. Karyawan yang banyak terpapar oleh sengatan panas

secara langsung adalah mereka yang bekerja di bagian reparasi kapal karena

lokasinya berada di area terbuka. Selain di lingkungan produksi suhu panas

juga dirasakan oleh karyawan yang bekerja di dalam bengkel bubut, bengkel

listrik, bengkel pipa, dan bengkel sarana karena mereka bekerja diruangan

yang tidak di lengkapi dengan sistem pertukaran udara (ventilasi) yang baik.

2. Faktor Kimia

Faktor kimia yaitu potensi kimia yang berasal dari bahan-bahan kimia yang

digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau

mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui inhalation (melalui pernapasan),

ingestion (melalui mulut kesaluran pencernaan), skin contact (melalui kulit).

Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung

dari jenis bahan kimia atau kontaminan.Di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

Makassar bentuk potensi bahaya kimia yaitu debu, partikel, dan gas.
Debu adalah zat kimia padat yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan alami

atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yang

cepat, peledakan, dan lain-lain dari benda, baik organik maupun anorganik

(Sumamur 2009). Debu dilingkungan kerja PT. Industri Kapal Indonesia

(Persero) Makassar berasal dari proses sandblasting dan juga dari tanah yang

dibawa oleh angin saat cuaca panas. Banyaknya debu dilingkungan kerja

menyebakan gangguan penglihatan dan gangguan pernafasan.

Partikel adalah unsur butiran dasar benda atau bagian benda yang sangat kecil

dan berdimensi, mateti snagat kecil seperti butir pasir. Partikel di PT. Industri

Kapal Indonesia (Persero) Makassar berasal dari bahan utama penghilang karat

pada dinding kapal atau pada proses sandblasting. Partikel tersebut dapat masuk

kedalam sistem pernafasan dan apabila terkena pada mata dapat menyebabkan

iritasi. Karena banyak pekerja yang tidak memakai alat pelindung mata berupa

kaca mata selama bekerja.

Gas adalah sesuatu yang dapat menyebabkan keracunan

3. Faktor biologi

Faktor biologis ditempat kerja biasanya dikenal dalam bentuk microorganisme

seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, kutu, pinjal, tumbuhan dan juga

dalam bentuk microorganisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lain-

lain.

Faktor biologi pada area kerja PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

Makassar adalah bakteri dan jamur yang melekat pada pakaian para pekerja.

Selain itu pada para penyelam berpotensi terjangkit penyakit yang disebabkan

oleh bakteri dan jamur seperti gatal-gatal, kutu air, dan panu.
4. Faktor ergonomi

Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan

yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini maka akan tercipta lingkungan

kerja aman sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien

serta adanya jaminan kualitas kerja (Tim Ergoinstitute 2008).

Faktor ini berhubungan dengan keserasian peralatan atau desain kerja dengan

pekerjanyaannya, beban kerja yang terlalu berat, dan cara-cara kerja yang tidak

ergonomis. Pada PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassarmasalah ergin

omis seperti ketidakserasian antara mesin dan peralatan dengan postur tubuh para

pekerja karena kebanyakan mesin dan peralatan dipesan dari luar negeri tidak

sesuai dengan postur tubuh orang indonesia. Pada beberapa pekerja, posisi kerja

seperti membungkuk sering terjadi pada saat proses pengelasan yang

menyebabkan nyeri pada bagian punggung. Begitu juga dengan pekerja yang

bekerja diketinggian dan dengan posisi berdiri dalam waktu yang cukup lama

sangat banyak ditemukan pada para pekerja dibagian kapal yang sedang

direparasi.

B. KESEHATAN KERJA

1. Pelayanan kesehatan kerja

Setiap aktivitas yang melibatkan faktor manusia, mesin dan bahan yang

melalui tahapan proses memiliki risiko bahaya dengan tingkatan risiko berbeda-beda

yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko

kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber-

sumber bahaya akibat dari aktivitas kerja di tempat kerja. Tenaga kerja merupakan

aset perusahaan yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga perlu
diupayakan agar derajat kesehatan tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal.

Kesehatan kerja merupakan upaya-upaya pelayanan kesehatan bagi pekerja yang

dilakukan oleh pihak perusahaan. Adapun upaya-upaya pelayanan kesehatan kerja di

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar, antara lain :

1. Pemeriksaan khusus

Pemeriksaan kesehatan secara khusus dilakukan pada tenaga kerja yang

mengaami penyakit akibat kerja atau penyakit akibat hubungan kerja.

2. Pemeriksaan berkala

Pemeriksaan kesehatan secara berkala dilakukan setiap sekali setahun pada

karyawan PT.Industri Kapal Indonesia (Persero).

3. Pemeriksaan penempatan

Pemeriksaan kesehatan penempatan dilakukan pada karyawan yang baru masuk

dan pemeriksaan tersebut di lakukan dengan dua pemeriksaan yaitu,

a. Pemeriksaan fisik :

1) Mata

2) Telinga

3) Jantung

4) Paru

5) Dan alat vital

b. Pemeriksaan lab

1) ginjal

2) organ dalam

3) kolestrol

4) buta warna

4. Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan secara rutin dilakukan setiap tiga kali seminggu pada
karyawan PT.Industri Kapal Indonesia (Persero).
Pelayanan kesehatan tenaga kerja di perusahaan PT.IKI (persero)
mendapat perhatian dari pihak K3LH dengan mewajibkan untuk melaporkan
setiap kecelakaan yang dialami tenaga kerja kepada pihak K3LH. Selain itu
tenaga kerja di perusahaan di PT.IKI juga mendapatkan jaminan pelayanan
BPJS untuk mempermudah tenaga kerja mendapatkan pelayanan kesehatan
baik di dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja.

2. klinik perusahaan

Salah satu pelayanan kesehatan yang tersedia di PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero) Makassar, yaitu poliklinik. Pelayanan kesehatan yang di lakukan di poliklinik
perusahaan di berikan untuk tenaga kerja dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan para
tenaga kerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah suatu usaha kesehatan dengan tujuan :
1. memberikan bantuan terhadap tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun
mental terutama dalam penyesuaian pekerjaannya.
2. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja.
3. Memberikan pengobatan, perawatan dan rehabilitasi terhadap tenaga kerja yang
menderita sakit.
Adapun fasilitas yang tersedia pada poliklinik perusahaan yaitu, ruang tunggu
pemeriksaan dan ruang tunggu pasien.

3. kantin

Kantin merupakan salah satu sarana tempat makan di perusahaan atau organisasi yang
biasanya terdiri dari ruang makan dan sarana pendukung. Namun penyediaan kantin dalam
PT.Industri Kapal Indonesia (Persero) belum dapat digunakan karna masih dalam proses
perbaikan sehingga pihak perusahaan menyediakan fasilitas catering untuk karyawan sebagai
pengganti kantin perusahaan.

4. kebersihan

Kebersihan sangat di perlukan di dalam lingkungan kerja sebab kebersihan dapat


mempengaruhi semangat kerja karyawan. Di dalam PT.Industri Kapal Indonesia (Persero) di
lapangan kerja telah di sediakan tempat sampah agar dapat di gunakan oleh para karyawan,
namun kurangnya kesadaran dari karyawan akan kebersihan lingkungan kerja sehingga
karyawan tidak mempedulikan di mana mereka membuang sampahnya walaupun sudah di
sediakan tempat sampah,sehingga kebersihan di PT. Industri Kapal Indonesia
(Persero) belum bisa di kategorikan sebagai tempat yang bersih sebab di lingkungan kerja
tersebut banyak terdapat sampah-sampah yang berserakan seperti plastik-plastik bekas dan
besi yang sudah tidak terpakai.
C. KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah segala upaya untuk mengurangi kemungkinan

terjadinya kecelakaan saat melakukan pekrjaan. Keselamatan kerja menurut Undang-

Undang No.1 Tahun 1970 Pasal 3 :

Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja

Mencegah, mengurangi, dan memadamkan bahaya kebakaran

Mencegah dan mengurangi bahaya-bahaya peledakan.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

Makassar, antara lain:

1. Sistem Pengendalian Kebakaran

Pada PT. Industri Kapal Indonsia (Persero) Makassar potensi kebakaran cukup

besar. Hal ini disebabkan penggunaan listrik, gas, dan bahan bakar yang di

gunakan untuk pembangkit listrik sebagai sumber utama dalam proses

pengelasan.proses pengelasan paling sering menimbulkan bungga api yang sangat

berpotensi menimbulkan kebakaran.udara yang sangat panas juga berpotensi

menimbulkan kebakaran.

Untuk mengantisipasi dan mengendalikan terjdinya kebakaran di lingkungan

kerja, pihak perusahaan melakukan upaya pengendalian kebakaran antara lain :

a. Menyedikan sarana alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia di setiap

unit kerja dan di letakan di tempat yang strategis , mudah dilihat , serta mudah

dijangkau.

b. Menyediakan hidran di setiap unit.hidran merupakan instalasi pemadam

kebakaran yang di pasang permanent berupa jaringan perpipaan yang berisi air

bertekanan terus-menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran.


c. Memasang poster atau tanda-tanda peringatan bahaya kebakaran pada area

yang dianggap rawan kebakaran.

d. Adanya pengawasan dari angota K3LH(keselamatan dan kesehatan kerja

lingkungan hidup ) pada daerah-daerah yang berpotensi kebakaran seperti

ruangan mesin .

2. Listrik

Energi listrik merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi kehidupan

manusia karena banyak sekali peralatan yang biasa kita gunakan menggunakan

listrik sebagai sumber energinya. Bagitupun di PT. Industri Kapal Indonesia

(Persero) Makassar menggunakan listrik sebagai sumber energi utama dalam

berbagai kegiatan industri. Dalam proses produksi listrik digunakan sebagai

sumber energi utama pada proses pengelasan.

Di PT. Industri Kapal Indonesai (Persero) Makassar terdapat dua gardu listrik

yang ditempatkan secara terpisah dan dilengkapi dengan pengaman. Namun

demikian masih banyak ditemukan kabel-kabel listrik yang berserakan disekitar

area kerja kapal yang sedang direparasi. Kabel-kabel yang sudah rusak isolasinya

juga banyak ditemukan di area kerja. Di beberapa tempat juga ditemukan instalasi

listrik yang sudah tidak layak kondisinya namun masih difungsiikan oleh pihak

perusahaan.

3. Sistem Pengaman Mesin (guarding system)

Sistem pengaman mesin berfungsi untuk mencegah hal-hal yang tidak

diinginkan danmeminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan. Pada PT.

Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar alat pengaman mesin tidak dipasang

pada semua mesin di area kerja, sistem pengaman mesin hanya dipasang pada
mesin yang berpotensi menimbulkan bahaya cukup besar seperti pada mesin

penarik kapal.

4. Alat Pelindung Diri ( personal protective equipment)

Alat pelindung diri merupakan seperangkat alat yang wajib digunakan oleh

tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap

kemungkinan potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Alat pelindung diri digunakan

sebagai alternatif terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan

administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat. Peralatan

pelindung diri tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada.

Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya yang mungkin

terjadi di area kerja.

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar menydiakan alat pelindung

diri bagi pekerja sesuai dengan kebutuhan dan jumlah karyawan. Jumlah seluruh

karyawan adalah ....., sedangkan jumlah alat pelindung diri yang disediakan oleh

pihak perusahaan sebanyak....... Alat pelindung diri yang disediakan, antara lain:

1. Alat pelindung kepalaberupa safety helmet yang berfungsi melindungi kepala

dari benturan, benda tajam, keras, kejatuhan, radiasi panas, api, arus listrik,

dan percikan zat kimia.

2. Alat pelindung mata berupa safety glasses yang berfungsi melindungi

matadari percikan bunga api, kemasukan benda-benda kecil atau partikel yang

berterbangan, pemajanan gas, uap kimia, serta mengurangi radiasi.

3. Alat pelindung muka berupa shield yang berfungsi melindungi muka dari

percikan bunga api saat mengelas, serta mengurangi radiasi.

4. Alat pelindung pendengaran berupa ear muff dan ear plugs yang berfungsi

melindungi pendengaran dari bising.


5. Alat pelindung pernapasan berupa masker anti debu dan respirator pemurni

udara yang mengandung bahan kimia yang berfungsi melindungi organ

pernapasan dari pencemaran udara seperti debu, uap, gas, fume, asap, dan

sebagainya.

6. Alat pelindung tangan berupa sarung tangan atau gloves.

7. Alat pelindung kaki berupa safety shoes yang berfungsi melindungi dari

bahaya tertimpa benda keras, tertuang bahan kimia berbahaya (korosif, panas,

dan lain-lain), tersandung, dan terpeleset.

Masalah-masalah yang ditemukan sehubungan dengan alat pelindung diri di PT. Industri

Kapal Indonesia (Persero) Makassar antara lain rasa tidak nyaman ketika menggunakan alat

pelindung diri pada saat bekerja. Alat pelindung diri banyak ditemukan dalam kondisi yang

rusak karena kurangnya perhatian dari pihak perusahaan. Selain kurangnya perhatian dari

pihak perusahaan, rusaknya alat pelindung diri juga disebabkan karena kurangnya perhatian

dan buruknya pemeliharaan dari karyawan itu sendiri.

D. pengolahan limbah

1. limbah cair ( waste water )


Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair,limbah cair terlarut dalam air, selalu
perpindah, dan tidak pernah diam. Limbah cair yang terdapat di dalam PT.Industri Kapal
Indonesia (Persero) antara lain limbah oli. Limbah tersebut di tampung di dalam drum dan
dimanfaatkan sebagai pelumas yang biasanya di gunakan untuk penarikan kapal.

2. limbah padat ( solit waste )


limbah padat adalah limbah yang berwujud padat, limbah padat bersifat kering, tidak dapat
berpindah kecuali ada yang memindahkannya,limbah padat ini misalnya, sisa makanan,
sayuran, potongan kayu,sobekan kertas,sampah, plastik,dan logam. Limbah padat dalam
PT.Industri Kapal Indonesia (Persero) tidak teralu di perhatikan oleh pihak perusahaan sebab
masih banyak terdapat limbah padat yang berserakan di dalam lingkungan kerja, misalnya
seperti sampah kertas, plastik, dan logam.

3. limbah B3 ( chemical substances )


Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup
dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahluk hidup lainnya. limbah B3 yang terdapat di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)
antara lain resin, katalis dan tiner. Limbah B3 yang kadaluarsa biasanya dijual dan di
gunakan untuk pembuatan kapal-kapal kecil. cara pemusnahan limbah B3 biasanya
dilakukan dengan cara penimbungan dengan tujuan agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada lokasi PT.Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar di temukan ada

beberapa titik di tempat kerja yang mempunyai Faktorfaktor risiko, antara

lain faktor fisika, faktor kimia, faktor biologi, dan faktor ergonomi yang dapat

membahayakan kesehatan tenaga kerja.


2. Upaya-upaya pelayanan kesehatan kerja di PT. Industri Kapal Indonesia

(Persero) Makassar di lakukan dengan cara pemeriksaan secara khusus,

pemeriksaan secara berkala, pemeriksaan secara penempatan dan

pemeriksaan secara rutin.

3. Untuk mengantisipasi dan mengendalikan terjdinya kebakaran di lingkungan

kerja, pihak perusahaan melakukan upaya pengendalian kebakaran antara lain

a. Menyedikan sarana alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia di

setiap unit kerja dan di letakan di tempat yang strategis , mudah dilihat

, serta mudah dijangkau.

b. Menyediakan hidran di setiap unit.hidran merupakan instalasi

pemadam kebakaran yang di pasang permanent berupa jaringan

perpipaan yang berisi air bertekanan terus-menerus yang siap untuk

memadamkan kebakaran.

c. Memasang poster atau tanda-tanda peringatan bahaya kebakaran pada

area yang dianggap rawan kebakaran.

d. Adanya pengawasan dari angota K3LH(keselamatan dan kesehatan

kerja lingkungan hidup ) pada daerah-daerah yang berpotensi

kebakaran seperti ruangan mesin .

Anda mungkin juga menyukai