LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Ketua Kompetensi Keahlian
Airframe And Powerplane (AP)
SUPARMAN S.T
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Puji syukur atas kehadirat tuhan YME untuk petunjuk, rahmat dan berkat-NYA,
sehingga penulis dapat menyekesaikan Laporan Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) sesuai dengan petunjuk dan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini disusun dengan sebenar-benarnya berdasarkan ilmu dan penglaman
yang penulis peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
terkait yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun laporan
ini, kepada:
1. Orangtua yang terkasih dan tercinta yang telah memberikan motivasi
selama penulis melaksanakan dan menyusun laporan ini.
2. Bapak Captia Idaman, S.Pd.I kepala SMK Manajemen Penerbangan
Pekanbaru.
3. Ibu Lili Triana, S.Pd selaku Ketua Yayasan Citra Darma Riau.
4. Bapak Suparman, S.T selaku Ketua Jurusan Airframe and Powerplant.
5. Ibu Nurhayani, SE selaku Wali Kelas XII Airframe and Powerplant.
6. Ibu Fitri Arizka, S.Pd selaku guru pembimbing laporan PRAKERIN.
7. Bapak Atep Tardi selaku pembimbing PRAKERIN di SKATEK 045.
8. Bapak Wahyudi, Wagimin, Putra, Budi, Widada, Yuda selaku
pembimbing di SKATEK 045.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi
pembaca, semoga laporan ini bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISTILAH
BAB I
PENDAHULUAN
2.4 TEMPAT
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan selama 3 bulan di
SKATEK 045 tepatnya di pangkalan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin,
Pekanbaru.
1. HARPES Airframe
a. Perawatan sistem pesawat Hawk 100/200.
b. Pengecekan komponen pesawat Hawk 100/200.
2. Repair
a. Structure repair.
a) Aileron.
b) Tail plane.
c) RAT Emergency.
1. System hydraulic no 1
1) Reservoir
EDP berfungsi untuk memompa cairan hidrolik dari reservoir. EDP Hydraulic
no 1 terlatak disebelah kanan engine accessories gear box. Di kendalikan oleh
splined quill drive shaft dan dihubungkan ke sistem hidrolik pesawat oleh 3
buan fleksible hose, dengan self sealing coupling pada ujung hose tersebut.
Didalam pompa terdapat roda-roda gigi yang menghasilkan putaran sebesar
0,39 Hp.
Gerak pemompaan akan dihasilkan dengan merubah tenaga putar menjadi gerak
timbal-balik piston (Resiprocating).
EDP dapat mengontrol sendiri dan ketika berpuatar pada kecepatan sampai
6000 rev/min, akan menghasilkan tekanan 207 bar (3000 psi) dengan aliran o,6
l/sec (8 gal/min). Aliran hidrolik dikontrol oleh perpindahahan yoke assembly,
yang mana mengubah gerakan piston. Yoke assy dipengaruhi oleh kekuatan
gerak spring untuk memberi aliran yang maximum dan out-put system pressure
melawan yoke umtuk menurunkan aliran hidrolik. Pada putaran biasa, yoke
ditempatkan pada kedudukannya oleh control spring untuk memberi aliran
secara maksimal. Pengeluaran dari EDP diarahkan untuk menggerakan sebuah
regulating piston pada sisi yang berlawanan dari yoke assy melawan control
spring. Dengan naiknya tekanan pada sistem, yoke assy akan bergerak untuk
mengontrol aliran hidrolik dan memaintain tekanan pada sistem sampai 207 bar
(3000 psi). Pada saat sistem digunakan oleh pilot, tekanan hidrolik akan turun,
ini dapat dirasakan pada regulating piston dan ini menyebabkan yoke assy
bergerak dibawah pengaruh dari control spring, menaikan aliran agar sistem
tekanan kembali pada tekanan semula.
3) Package assembly
Filter adalah sebuah unit sederhana, yang dipasang dengan sebuah elemen
saringan yang tipis. Filter terdiri dari bowl, head assembly, dan disposable
element (elemen yang mudah diganti). Filter dilengkapi dengan sebuah
indikator yang terpasang pada tiap kepala filter. Indikator tersebut berbentuk
seperti tombol berwarna merah, jika elemen filter sudah sangat kotor maka
indikator tersebut akan menonjol keluar. Filter memiliki fungsi untuk
menyaring kotoran yang terbawa oleh cairan hidrolik.
Filter pada sistem hidrolik dipasang pada beberapa komponen, yaitu:
a. No. 1 flying control pressure line.
b. No. 1 system return line.
c. No. 2 flying control pressure line.
d. No. 2 system pump case drain line.
e. RAT pump suction.
f. Wheel brake system pressure line.
5) Hand pump
Berfungsi untuk ground testing GS, mengisi wheel brake accumulator, dan
untuk menghisap/memompa cairan hidrolik jika pesawat berada di darat atau
pada saat engine tidak running.
Hand pump terletak disebelah kanan dinding air intake, dan terdiri dari:
a. Hand pump dan handle
b. Pressure relief valve.
c. Non-return valve.
Cara kerja hand pump:
Hidrolik dari reservoir mengalir melalui hand pump, pada saat pressure naik
sampai 193,1 bar (2800 psi) dan melewati Non Return Valve (NRV) ke general
service. Kelebihan pressure akan kembali melalui PRV menuju suction dari
hand pump. Ketika engine hidup NRV akan mencegah kembalinya hidrolik ke
reservoir melalui hand pump circuit.
6) Accumulator
7) Pressure switch
Berfungsi untuk mengetahui Pressure dari dalam Cockpit. Pressure swicth akan
memberi sinyal ke Central Warning Panel (CPW) bahwa pressure telah
mencapai 3000 psi, jika pressure melebihi atau kurang maka CWP akan
memberi tahu pilot. Begitu juga jika terjadi Trouble pada sistem hidrolik.
8) Pressure transducer
2. System hydraulic no 2
Hidraolik no 2 diperuntukan sebagai duplikat power supply untuk
mengoprasikan flight control, yaitu aileron, dan tail plane saja. Sistem ini
mempunyai hubungan dengan sistem emergency yang dengan secara otomatis
mengambil alih tugas jika sistem hidrolik no 2 fail.
Berikut komponen pada sistem hidrolik no 2:
1) Reservoir
2) Engine Driven Pump (EDP)
3) Solenoid cock
4) Baypass relay
5) Reset switch (push button)
Berikut penjelasan dan fungsi dari komponen-komponen system hydraulic no 2:
1) Reservoir
Reservoir sistem hidrolik no 2 serupa dengan reservoir sistem hidrolik no 1,
yang membedakan adalah kapasitas dan ukuran dari reservoir-nya. Reservoir
sistem hidrolik no 2 memiliki kapasitas cairan hidrolik 262 in3, dan nitrogen 48
psi. Sedangkan ukuran nya lebih pendek dari reservoir sistem hidrolik no 1 dan
letak reservoir sistem hidrolik no 2 yaitu terletak didalam RAT bay di sebelah
kiri fuselage diantara frame 25 s/d frame 27.
2) Engine Driven Pump (EDP)
EDP sistem hidrolik no 2 sama dengan EDP sistem hidrolik no 1 tapi, EDP pada
sistem hidrolik no 2 tidak men-supply ke general services. Kecepatan putaran
roda giginya lebih rendah dari EDP sistem hidrolik no 1, pressure yang
dihasilkan oleh EDP sistem hidrolik 2 sama dengan pressure yang dihasilkan
oleh EDP sistem hidrolik 1 yaitu 3000 psi pada kecepatan putaran EDP 3722
rev/min, tapi flow rate-nya lebih rendah yaitu 0,37 l/sec (5 gall/min). Sebuah
filter ditempatkan pada saluran pump case drain ke reservoir untuk mencegah
terjadinya kontaminasi pada sistem reservoir hidrolik no 2. Bila terjadi
gangguan (kerusakan) pada EDP maka emergency RAT akan menggantikan
posisi EDP sebagai pompa pada sistem hidrolik no 2. EDP pada sistem hidrolik
no 2 juga terdapat 2 komponen penting, yaitu:
a. Pressure Relief Valve (PRV) EDP
PRV dihubungkan kedalam system down stream dari EDP. Jika terjadi
over pressure, PRV akan membuka untuk mengizinkan hidrolik lewat
menuju suction pump. PRV diset untuk merelease pressure antara 241-
248 bar (3500-3600 psi).
b. EDP bay pass valve.
EDP bay pass valve dioprasikan oleh solenoid cock dan dikontrol oleh
engine speed sensing. Pada kecepatan rendah putaran engine ± dibawah
45% Nh, solenoid nya akan energized dan EDP otomatis off-loaded
(tanpa beban) dengan mengalihkan aliran ke return. Ini meringankan
tenaga putaran yang dibutuhkan untuk memutar engine selama starting
dan relighting (penyalaan ulang). Engine speed contactor juga
mengontrol hubungan setiap waktu, yang mana menjadikan hold on
circuit sebagai bay pass solenoid valve untuk sekali starting atau
relighting dapat dicapai kira-kira 45% Nh. Bay pass valve akan tetap
energized sampai hold on circuit terputus, jika pilot menekan tombol
riset hydraulc system no 2 gerakan ini akan de-energises, dan solenoid
akan menutup bay pass valve, lalu mengizinkan hydraulic system no 2
untuk menaikan tekanan.
3) Solenoid cock
Solenoid cock bekerja seperti bay-pass valve yang menghubungkan EDP dan
suction line. Fungsinya untuk mengurangi torque yang diperlukan untuk
memutar engine saat starting atau relighting secara otomatis akan off loading
EDP pada low engine speed. Bekerjanya solenoid cock dikontrol oleh engine
speed contactor, bay-pass relay, dan reset switch.
4) Bay-pass relay
Berfungsi untuk mengontrol kerja solenoid cock melalui engine speed contactor
dan reset switch.