MODUL PRAKTIKUM
METODE NUMERIK
NAMA :
NIM :
Unit 1
Operasi Matrix
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan proses komputasi dengan menggunakan array 2
dimensi
2. Mahasiswa dapat mengolah dan memanipulasi matrix dengan menggunakan
Matlab
Landasan Teori
Semula Matlab diciptakan untuk menyederhanakan kompuasi matrix dan aljabar
linear yang terdapat di beberapa aplikasi. Salah satu masalah paling umum dalam aljabar
linear adalah menemukan penyelesaian dari sekumpulan persamaan linear.
1 2 3 x1 366
4 5 6 . x2 = 804
7 8 0 x3 351
A.x=b
Dengan simbol perkalian (.) diartikan dalam konteks matriks, tidak dalam konteks
array seperti telah dibahans dimuka. Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan
dengan asterik (*). Persamaan diatas berarti perkalian matriks antara matrix A dengan
vektor x sama dengan vektor b. Ada atau tidaknya solusi bagi persamaan di atas adalah
masalah mendasar dalam aljabar linear. Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga
terdapat beberapa metode untuk menemukan penyelesaian itu, seperti eliminasi Gauss,
atau penggunaan langsung dari A-1. Secara analitis ditulis sebagai x=A-1.b.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut diatas dipelukan cara untuk memasukkan A dan
B.
A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0]
B=[366;804;351]
2
Modul Praktikum Metode Numerik
Untuk menentukan apakah persamaan tersebut memiliki solusi atau tidak, kita
hanya mencari determinan matrix A. Apabila determinannya tidak sama dengan nol,
maka persamaan diatas memiliki solusi pemecahan.
Untuk mencari determinan, hanya diberikan perintah det pada matrix A yaitu det(A).
Fungsi-fungsi Matrix
Fungsi Deskripsi
balance(A) Penskalaan untuk meningkatkan ketepatan nilai eigen
cdf2rdf(A) Bentuk komplek diagonal ke bentuk real diagonal
chol(A) Faktorisasi cholesky
cholinc(A,droptol) Faktorisasi cholesky tidak lengkap
cond(A) Bilangan kondisi matriks
condest(A) Perkiraan bilangan kondisi matriks 1 –norm
condeig(A) Kondisi w.r.t nilai eigen
det(A) Determinan
d=eigs(A), Nilai eigen dan vektor eigen
[v,d]=eig(A)
expm(A) Pemangkatan Matrix
inv(A) Invers Matrix
Latihan :
Selesaikan persamaan dibawah ini
1. a + 2b + 3c = 366 3. 5a + 3b +c = 366
4a + 5b + 6c = 804 a + 7b + c = 804
7a + 8b = 351 2a + 3b +4c = 351
2. 3a + 5b – 2c = 366 4. b + c =3
-a – 2b + 6c = 804 6a + 3d =4
7a - 4b + 3c + 100 = 351 17b + 12c + 2d = 8
3a + 12c + 3d = 10
5. b + 3e + 4f = 6
a + b + 3c = 10
b + 3c + 6d + 4e = 11
a + 4d + 4e =5
b + c + 6d =9
4e + 5f =7
3
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 2
Polinomial
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menggunakan Software Matlab untuk menyelesaikan dan
memanipulasi persamaan dengan pangkat tinggi
Landasan teori :
Akar :
Akar suatu polinomial adalah suatu nilai yang membuat polinomial bernilai nol.
Matlab menyelesaikan masalah dan menyediakan sarana untuk memanipulasi polinomial.
Dalam Matlab, polinomial direpresentasikan sebagai vektor baris dari koefisien-koefisien
polinomial tersebut dalam urutan dari derajat tinggi ke derajat rendah.
Sebagai contoh, polinomial x4 – 12x3 + 0x2 + 25x + 116 ditulis sebagai:
>> p = [1 -12 0 25 116]
p=
1 -12 0 25 116
Untuk mencari akar polinomial dapat ditentukan dengan fungsi roots:
>> r = roots(p)
r=
11.7473
2.7028
-1.2251 + 1.4672i
-1.2251 – 1.4672i
Perkalian
Perkalian polinomial dikerjakan dengan fungsi conv. Contoh perkalian antara 2
polinomial a(x)=x3+2x2+3x+4 dengan b(x)=x3+4x2+9x+16
>> a = [1 2 3 4]; b = [1 4 9 16]
>> c = conv(a,b)
c=
1 6 20 50 75 84 64
4
Modul Praktikum Metode Numerik
Pembagian
Untuk membagi suatu polinomial dengan polinomial yang lain dilakukan dengan
memberi perintah deconv. Dengan menggunakan polinomial b dan c pada contoh
sebelumnya:
>> [q,r] = deconv(c,b)
q=
1 2 3 4
r=
0 0 0 0 0 0 0
Hasil yang ditampilkan menyatakan bahwa polinomial b yang dibagi dengan
polinomial c menghasilkan polinomial q dan sisa r.
Turunan
Karena turunan suatu polinomial mudah dilakukan, MATLAB menyediakan
fungsi polyder untuk turunan polinomial:
>> q=[1 6 20 48 69 72 44]
q=
1 6 20 48 69 72 44
>> h = polyder(q)
h=
6 30 80 144 138 72
Evaluasi
Setelah anda dapat menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, membagi dan
menurunkan polinomial berdasar pada vektor baris dari koefisien-koefisiennya, anda juga
dapat mengevaluasi dengan fungsi polival
>> x = linspace(-1,3);
Memilih 100 data point antara -1 sampai 3
>> p =[1 4 -7 -10]
menggunakan polinomial p(x) = x3+4x2-7x-10
>> v=polyval(p,x);
Mengevaluasi p(x) menggunakan nilai-nilai x dan menyimpan hasilnya dalam v.
Hasilnya kemudian digambarkan dengan:
>> plot(x,v)
5
Modul Praktikum Metode Numerik
Latihan :
1. Jumlahkan polinomial :
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
2. Kurangkan polinomial :
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
3. Kalikan polinomial
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
4. Turunkan polinomial
x4+2x3+6x2-10x+98
x3+8x2-5x-8
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3
5. Gambarlah grarik berikut: dengan titik (-10,10)
x3+8x2-5x-8
x4+2x3+6x2-10x+98
6x5-5x4+12x3-5x2-x-3
6
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 3
Interpolasi Bagian 1
Tujuan Praktikum.
1. Mahasiswa dapat mencari fungsi dari serangkaian data acak dengan menggunakan
pendekatan kurva.
Landasan Teori
Serangkaian data acak dapat dicari persamaan fungsinya dengan menggunakan
fungsi pembanding log, yaitu mengubah setiap elemen pada data acak tersebut ke
logaritmanya. Misalkan ada serangkaian data:
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Y 11 14 19 26 35 46 59 74 91 110
Kemudian ambilah dua elemen tabel log(x) dan 2 elemen pada log(y) pada grafix yang
mendekati garis linear di kolom yang sama, misalnya 0.4771 dan 1 di baris log(x) dan
1.2788 dan 2.0414 di baris log(y).
Misalkan elemen-elemen tersebut sebagai x1, x2, y1 dan y2 dan masukkan pada
y − y1 x − x1 y − 1.2788 x − 0.4771
persamaan berikut : = sehingga menjadi =
y 2 − y1 x 2 − x1 2.0414 − 1.2788 1 − 0.4771
y − 1.2788 x - 0.4771
= ➔ y = 1.458x + 0.5832 ➔ 0.5832 = y − 1.458x
0.763 0.523
Logaritmakan kembali variabel x dan y sehingga menjadi:
0.5832 = log(y) − 1.458 log( x)
y y
0.5832 = log 1.458 ➔ 3.83 = 1.458 ➔ y = 3.83x1.458
x x
7
Modul Praktikum Metode Numerik
Latihan:
1. Buktikan tabel berikut memiliki fungsi y = 2x 2
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
y 2 8 18 32 50 72 98 128 162 200
Cari waktu tunda untuk ukuran data 88M dan 250M menggunakan fungsi yang telah anda
tentukan.
8
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 4
Interpolasi bagian 2
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menentukan fungsi matematis pada serangkaian data
2. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan interpolasi dan pencocokan kurva atau
regresi.
Landasan Teori:
Pencocokan kurva
Pencocokan kurva memerlukan jawaban dari dua pertanyaan dasar. Apakah yang
dimaksud dengan “paling mendekati” dan kurva macam apa yang seharusnya
digunakan?. Paling mendekati dapat didefinisikan sebagai meminimalkan jumlah
kesalahan pada setiap point data. Perhatikan gambar dibawah ini:
9
Modul Praktikum Metode Numerik
Latihan Soal :
Carilah fungsi dari rangkaian data berikut :
x 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1
y -.447 1.978 3.28 6.16 7.08 7.34 7.66 9.56 9.48 9.30 11.2
10
Modul Praktikum Metode Numerik
0 −.247
.1 .978
.2 2.28
.3 4.16
.4 6.08
X = .5 Y = 6.34
.6 6.66
.7 8.58
.8 9.48
.9 9.60
Atau dengan cara klik Toolbar Matrik
1 11.2
efit = expfit ( X Y)
2.09 106
efit = 5.338 10
− 6
−2.09 106
11
Modul Praktikum Metode Numerik
b x
g ( x) = a e +c
Letakkan variabel x pada placeholder horisontal yang telah terisi X dengan cara
Dengan cara yang sama place holder vertikal diisi fungsi g(x)
10
Y
5
g( x)
12
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 5
Akar Persamaan 1
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menentukan akar persamaan
2. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan akar persamaan melalui
metode Berurutan dan metode Newton Raphson.
Landasan Teori:
f ( x) = x 2 + x − c
Persamaan diatur lagi sehingga menjadi :
x = 12 ( x + cx ) , x yang memenuhi persamaan di atas adalah c
x1 = f ( x0 ) x2 = f ( x1 )
Pendekatan ke n atau disebut iterasi ke n adalah
xn = f ( xn−1 )
13
Modul Praktikum Metode Numerik
Metode ini banyak digunakan untuk menentukan akar. Bila perkiraan awal pada akar
adalah xi, sebuah garis singgung dapat ditarik dari titik xi, f(xi). Titik dimana garis
singgung ini memotong sumbu x menyatakan taksiran akar yang lebih baik.
Turunan pertama di xi identik dengan kemiringan :
f ( xi ) −0
f ' ( x) = x i − xi +1
Latihan Soal :
Selesaikan persamaan dibawah ini dengan menggunakan metode Berurutan dan metode
Newton Raphson
1. x2 – 0.25 = 0 ; dengan x0 = -0.9; x0 = 0.9
2. x2 – 4 = 0 ; dengan x0 = 1.3; x0 = 2; x0 = 10
3. x3 - 2x2 - 5x + 6 = 0 ; dengan x0 = 1.5; x0 = -2.8; x0 = 4.8
x0 = 2 untuk metode berurutan
14
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 6
Akar Persamaan 2
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan akar persamaan melalui
metode Biseksi.
2. Mahasiswa dapat membuat program untuk menentukan akar persamaan.
Landasan Teori:
y=f(x)
X3 X2
X1
15
Modul Praktikum Metode Numerik
Contoh :
Perkiraan awal x1 = 1 x2 = 2
Hitunglah ( )
f x1 = −2 ( )
f x2 = 1
f x1 f x2 0
Memenuhi persamaan jika ( ) ( )
Tentukan titik tengah interval :
x1 + x2
m = m = 1.5
2
f( m) = −0.75
1 2 1.5 -2 1 -0.75
1.5 2 1.75 -0.75 1 0.063
1.5 1.75 1.625 -0.75 0.063 -0.359
3 2 3 2
1 x − x − 24x − 32 0 Definisikan f( x) = x − x − 24x − 32
3 2 3 2
2 x − 3x + 1 0 Definisikan f( x) = x − 3x + 1
16
Modul Praktikum Metode Numerik
2 2
x1 ( a b c) = diskriminan b − 4a c x2 ( a b c) = diskriminan b − 4a c
pemb −b + diskriminan pemb −b − diskriminan
peny 2a peny 2a
pemb pemb
peny peny
x1 ( 1 −5 4) = 4 x2 ( 1 −5 4) = 1
17
Modul Praktikum Metode Numerik
3 2 4
f( x) = x − 3x +
3
d 3
x − 3x + → 3 x − 6 x
2 4 2
dx 3
2
g( x) = 3 x − 6 x
tol = 0.0001
max = 10
x0 = 0.5
0.5
0.815
Akar =
0.774
0.774
3 2
1 f( x) = x − 2x − 5x + 6
6
−5 −2
v = ( ) = 1
poly rootsv
−2
3
1
3 2
2 x − 2x − 5x + 6 0
1
3
−2
18
Modul Praktikum Metode Numerik
yi f( xi)
break if yi tol
if yiyai 0
ai+1 ai
bi+1 xi
yai+1 yai
ybi+1 yi
otherwise
ai+1 xi
bi+1 bi
yai+1 yi
ybi+1 ybi
x
Contoh
−0.5
3 2 −0.75
f( x) = x − 3x + 1 tol = 0.0001
−0.625
a0 = −1 b0 = 0 max = 5 Bisec( f a0 b0 tol max) =
−0.563
−0.531
−0.547
19
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 7
Sistem Persamaan Linier 1
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan metode
Eliminasi Gauss.
Landasan Teori:
Sistem persamaan linier adalah persamaan simultan yang terdiri dari sejumlah persamaan
yang mengandung sejumlah variabel berpangkat satu
Contoh: x1 + 2x2 + 3x3 = 10 (1)
2x1 + 3x2 + x3 = 13 (2)
3x1 - x2 + 2x3 = 9 (3)
Penyelesaian persamaan di atas dapat dilakukan dengan metode Eliminasi Gauss.
Langkah-langkah yang dilakukan bertujuan mereduksi variabel yang ada, sehingga
terbentuk persamaan yang memuat satu variabel. Setelah mengetahui nilai satu variabel,
dilanjutkan substitusi balik untuk memperoleh variabel lainnya.
20
Modul Praktikum Metode Numerik
ORIGIN = 1
Gauss_B( A B) = n rows( A)
k cols( B)
for i 1 n − 1
for j ( i + 1) n
−A j i
m
Ai i
for k1 i n
A j k1 A j k1 + mAi k1
for k2 1 k
Bj k2 Bj k2 + mBi k2
for k1 1 k
Bn k1
xn k1
An n
for i ( n − 1) 1
for k1 1 k
Bi k1
xi k1
Ai i
for j ( i + 1) n
Ai jxj k1
xi k1 xi k1 −
Ai i
x
21
Modul Praktikum Metode Numerik
x1
1 2 3
10
A = 2 3 1
X = x2
B = 13
3 −1 2 9
x3
Panggil Program Eliminasi Gauss
3
Gauss_B( A B) = 2
1
Latihan :
1. 3x1 + x2 − x3 5 2. 3x1 + x2 6
4x1 + 7x2 − 3x3 20
x1 + 2x2 − x3 5
−x3 + 3x4 16
3 −3x1 − 4x2 14
x2 − x3 − 3x4 −6
4x4 − 5x5 14
3x4 + x5 − 5x6 −9
−x5 + 2x6 2
22
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 8
Sistem Persamaan Linier 2
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan
metode matrik.
Landasan Teori:
x1 + 3x2 + 3x3 2
• Definisikan matrik A yang merup akan koefisien dari sistem persamaan di atas
• M atrik B merupakan konstanta dari p ersamaan, dan matrik X sebagai variabel y ang akan
dicari
x1
2 6 10 0
A = 1 3 3
B = 2 X = x2
3 14 28 −8
x3
• Buatlah suatu persamaan yang mewakili sistem persamaan sebagai berikut
• Untuk mencari nilai X dilakukan dengan mengalikan matrik invers A dengan B
AX B
−1
X = A B
2
X= 1
−1
23
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 9
Evaluasi Integral Numerik
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan integral dengan metode
trapesium dan metode Simpson
Landasan Teori:
Yang merupakan integral fungsi f(x) terhadap variabel x yang dihitung dari batas x=a dan
x=b.
Metode Trapesium
Bentuk pendekatan integrasi numerik yang paling sederhana adalah bentuk trapesium,
dimana batas kiri dan batas kanan dari luasan dianggap terhubung secara linier.
y=f(b)
f(a) f(b)
x=a x=b
f ( x)dx = 2 f ( x ) + f ( x1 )
h
0
a
24
Modul Praktikum Metode Numerik
Contoh :
4
I = e x dx
0
4
I = e x dx = e x
4
0 = (e 4 − e 0 ) = 53,598150
0
I=
1
f (a) + f (b)(b − a) = 1 [e 0 + e 4 ](4 − 0) = 111,1963
2 2
Metode Simpson
Untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti menggunakan polinomial order tinggi
untuk menghubungkan titik-titik data. Bila terdapat satu titik tambahan di antara f(a) dan
f(b), maka ketiga titik dapat dihubungkan dengan fungsi parabola. Rumus yang
dihasilkan oleh integral dibawah polinomial dikenal dengan metode Simpson.
b−a
f (a) +4 f a + b + f (b)
b
I = f ( x)dx =
a
6 2
25
Modul Praktikum Metode Numerik
Contoh:
4
I = e x dx
0
I=
b−a
f (a) +4 f a + b + f (b) = 4 − 0 e 0 +4e 2 + e 4 = 56.7696
6 2 6
Latihan Soal :
Hitunglah integral dibawah ini dengan menggunakan pendekatan metode Trapesium dan
metode Simpson
xe
x
2. dx
0
3
1
3. x dx
1
4
4.
2
x 2 − 4dx
26
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 10
Evaluasi Integral Numerik
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan integral dengan metode
trapesium dan metode Simpson dengan banyak pias
Landasan Teori:
x1 x2 xn
I= f ( x)dx + f ( x)dx + .... + f ( x)dx
x0 x1 xn −1
n −1
I= x
2
[ f (a) + f (b) + 2 f ( xi )
i =1
27
Modul Praktikum Metode Numerik
Contoh :
4
I = e x dx menggunakan 4 pias
0
4−0
x = b−a
n = =1
4
Luas bidang dihitung dengan
n −1
I= x
2 [ f (a) + f (b) + 2 f ( xi )
i =1
1
= [e 0 + e 4 + 2(e1 + e 2 + e 3 )] = 57.991950
2
b−a
Trap( f a b n) = h
n
S f( a)
for i 1 n − 1 if n 1
xi a + hi
S S + 2 f xi( )
S S + f( b)
hS
I
2
I
2
1 x 1 x
e dx f( x) = e
x x
1
a = 1 b = 2
n = 2 Trap( f a b n) = 3.097
n = 4 Trap( f a b n) = 3.069
n = 8 Trap( f a b n) = 3.062
n = 20 Trap( f a b n) = 3.0595
28
Modul Praktikum Metode Numerik
2
1 x
e dx = 3.0591
x
1
f ( x)dx = A + A
a
1 3 + ... + An −1
Atau diperoleh :
b n −1 n−2
f ( x)dx = x
3 [ f (a) + f (b) + 4 f ( xi ) + 2 f ( xi )]
a i =1 i =2
n −1
4 f ( xi ) untuk i bilangan ganjil : 1, 3, 5, …
i =1
n−2
2 f ( xi ) untuk I bilangan genap : 2, 4, 6, ...
i =2
29
Modul Praktikum Metode Numerik
Contoh:
4
I = e x dx menggunakan metode Simpson dengan x = 1
0
1
I = [e0 + e4 + 4(e1 + e3 ) + 2e2 ] = 53.863846
3
b−a
Simpson( f a b n) = h
n
S f( a)
for i 1 3 n − 1
xi a + hi
S S + 4 f xi()
for i 2 4 n − 2
xi a + hi
S S + 2 f(xi)
S S + f( b)
hS
I
3
2
−2 x
x e d x
1
f( x) = x− 2ex
a = 1 b = 2
Simpson( f a b 4) = 2.858
Simpson( f a b 6) = 2.759
Simpson( f a b 8) = 2.708
30
Modul Praktikum Metode Numerik
2
−2 x
x e dx = 2.0829
1
Latihan Soal :
Hitunglah integral dibawah ini dengan menggunakan pendekatan metode Trapesium dan
metode Simpson
2
x
1. dx dengan interval h=1
−1
2 − x2
2. e
−2
2
dx dengan interval h=1, h=0,5
4
1
3x
2
3. dx dengan interval h=1
0
31
Modul Praktikum Metode Numerik
Unit 11
Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan pendekatan
metode Euler.
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan pendekatan
metode Runge Kutta
Landasan Teori:
Metode Euler
Metode s ederhana untuk pendekatan penyelesaian persamaan diferensial
yd f( x y) dim ana diketahuif( xo yo) ditulis sebagai
yd f( x y)
yi − yo
f( xo yo)
d
y atau
dx xi − xo
b−a
dim ana h m erupakan step pertam bahan x di titik-titik yang akan dihitung
n
d
Contoh : y x+ y 0 x 1 y0 = 2
dx
Carilah nilai y dengan langkah
=0.05
h
Untuk i = 1 h = 0.05 x = 0 y = 2
y1 y0 + hf( x0 y0)
y1 = y0 + ( x + y) h 32
y1 = 2.1
Modul Praktikum Metode Numerik
Untuk i = 1 h = 0.05 x = 0 y = 2
y1 y0 + hf( x0 y0)
y1 = y0 + ( x + y) h
y1 = 2.1
Untuk i = 2
y2 y1 + hf( x1 y1)
Untuk i = 3
y3 y2 + hf( x2 y2)
y3 = 2.2075 + 0.05( 0.1 + 2.2075) y3 = 2.3229
Untuk i = 4
y4 y3 + hf( x3 3)
33
Modul Praktikum Metode Numerik
d
y x+ y
dx
1−0
h = h = 0.05 0 x 1
20
f( x y) = ( x + y) y0 = 2
0
tspan = n = 20
1
( T T)
s stack x y
11
12
0.55
0.6
3.581
3.788
s 13 0.65 4.007
14 0.7 4.24
15 0.75 4.487
34
Modul Praktikum Metode Numerik
k2 hf xi +
h k1
yi +
2 2
yi+1 yi + k2
( T
s stack ( x) ( y)
T
)
s
d
y x+ y
dx
f( x y) = ( x + y)
a = 0 b = 1 0 x 1
b−a
h = h = 0.05
n
0
y0 = 2 n = 5 tspan =
1
Solusi = Runge_Kutta2( f tspan y0 n)
35
Modul Praktikum Metode Numerik
Latihan:
Diketahui persamaan diferensial berikut:
dy
= yx 2 − y
dx
y(0)=1
Selesaikan persamaan tersebut dari x=0 sampai x=2 dengan interval x = 0,5
menggunakan :
▪ metode Euler
▪ metode Runge Kutta
36