Anda di halaman 1dari 36

Modul Praktikum Metode Numerik

YAYASAN ADI UPAYA (YASAU)


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO(STTA)
JL. JANTI BLOK – R LANUD ADISUTJIPTO YOGYAKARTA
Telp. 0274. 451262 Fax. 0274. 451265 Website : www.stta.ac.id,e-mail :

MODUL PRAKTIKUM

METODE NUMERIK

NAMA :
NIM :

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN PERANCANGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO
2020
1
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 1
Operasi Matrix

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan proses komputasi dengan menggunakan array 2
dimensi
2. Mahasiswa dapat mengolah dan memanipulasi matrix dengan menggunakan
Matlab

Landasan Teori
Semula Matlab diciptakan untuk menyederhanakan kompuasi matrix dan aljabar
linear yang terdapat di beberapa aplikasi. Salah satu masalah paling umum dalam aljabar
linear adalah menemukan penyelesaian dari sekumpulan persamaan linear.
1 2 3 x1 366
4 5 6 . x2 = 804
7 8 0 x3 351
A.x=b

Dengan simbol perkalian (.) diartikan dalam konteks matriks, tidak dalam konteks
array seperti telah dibahans dimuka. Dalam MATLAB perkalian matriks dilambangkan
dengan asterik (*). Persamaan diatas berarti perkalian matriks antara matrix A dengan
vektor x sama dengan vektor b. Ada atau tidaknya solusi bagi persamaan di atas adalah
masalah mendasar dalam aljabar linear. Jika terdapat suatu penyelesaian, maka juga
terdapat beberapa metode untuk menemukan penyelesaian itu, seperti eliminasi Gauss,
atau penggunaan langsung dari A-1. Secara analitis ditulis sebagai x=A-1.b.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut diatas dipelukan cara untuk memasukkan A dan
B.
A=[1 2 3;4 5 6;7 8 0]
B=[366;804;351]

2
Modul Praktikum Metode Numerik

Untuk menentukan apakah persamaan tersebut memiliki solusi atau tidak, kita
hanya mencari determinan matrix A. Apabila determinannya tidak sama dengan nol,
maka persamaan diatas memiliki solusi pemecahan.
Untuk mencari determinan, hanya diberikan perintah det pada matrix A yaitu det(A).

Fungsi-fungsi Matrix
Fungsi Deskripsi
balance(A) Penskalaan untuk meningkatkan ketepatan nilai eigen
cdf2rdf(A) Bentuk komplek diagonal ke bentuk real diagonal
chol(A) Faktorisasi cholesky
cholinc(A,droptol) Faktorisasi cholesky tidak lengkap
cond(A) Bilangan kondisi matriks
condest(A) Perkiraan bilangan kondisi matriks 1 –norm
condeig(A) Kondisi w.r.t nilai eigen
det(A) Determinan
d=eigs(A), Nilai eigen dan vektor eigen
[v,d]=eig(A)
expm(A) Pemangkatan Matrix
inv(A) Invers Matrix
Latihan :
Selesaikan persamaan dibawah ini
1. a + 2b + 3c = 366 3. 5a + 3b +c = 366
4a + 5b + 6c = 804 a + 7b + c = 804
7a + 8b = 351 2a + 3b +4c = 351

2. 3a + 5b – 2c = 366 4. b + c =3
-a – 2b + 6c = 804 6a + 3d =4
7a - 4b + 3c + 100 = 351 17b + 12c + 2d = 8
3a + 12c + 3d = 10
5. b + 3e + 4f = 6
a + b + 3c = 10
b + 3c + 6d + 4e = 11
a + 4d + 4e =5
b + c + 6d =9
4e + 5f =7

3
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 2
Polinomial

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menggunakan Software Matlab untuk menyelesaikan dan
memanipulasi persamaan dengan pangkat tinggi

Landasan teori :
Akar :
Akar suatu polinomial adalah suatu nilai yang membuat polinomial bernilai nol.
Matlab menyelesaikan masalah dan menyediakan sarana untuk memanipulasi polinomial.
Dalam Matlab, polinomial direpresentasikan sebagai vektor baris dari koefisien-koefisien
polinomial tersebut dalam urutan dari derajat tinggi ke derajat rendah.
Sebagai contoh, polinomial x4 – 12x3 + 0x2 + 25x + 116 ditulis sebagai:
>> p = [1 -12 0 25 116]
p=
1 -12 0 25 116
Untuk mencari akar polinomial dapat ditentukan dengan fungsi roots:
>> r = roots(p)
r=
11.7473
2.7028
-1.2251 + 1.4672i
-1.2251 – 1.4672i

Perkalian
Perkalian polinomial dikerjakan dengan fungsi conv. Contoh perkalian antara 2
polinomial a(x)=x3+2x2+3x+4 dengan b(x)=x3+4x2+9x+16
>> a = [1 2 3 4]; b = [1 4 9 16]
>> c = conv(a,b)
c=
1 6 20 50 75 84 64

Hasilnya adalah c(x)=x6+6x5+20x4+50x3+75x2+84x+64

4
Modul Praktikum Metode Numerik

Pembagian
Untuk membagi suatu polinomial dengan polinomial yang lain dilakukan dengan
memberi perintah deconv. Dengan menggunakan polinomial b dan c pada contoh
sebelumnya:
>> [q,r] = deconv(c,b)
q=
1 2 3 4
r=
0 0 0 0 0 0 0
Hasil yang ditampilkan menyatakan bahwa polinomial b yang dibagi dengan
polinomial c menghasilkan polinomial q dan sisa r.

Turunan
Karena turunan suatu polinomial mudah dilakukan, MATLAB menyediakan
fungsi polyder untuk turunan polinomial:
>> q=[1 6 20 48 69 72 44]
q=
1 6 20 48 69 72 44
>> h = polyder(q)
h=
6 30 80 144 138 72

Evaluasi
Setelah anda dapat menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, membagi dan
menurunkan polinomial berdasar pada vektor baris dari koefisien-koefisiennya, anda juga
dapat mengevaluasi dengan fungsi polival
>> x = linspace(-1,3);
Memilih 100 data point antara -1 sampai 3
>> p =[1 4 -7 -10]
menggunakan polinomial p(x) = x3+4x2-7x-10
>> v=polyval(p,x);
Mengevaluasi p(x) menggunakan nilai-nilai x dan menyimpan hasilnya dalam v.
Hasilnya kemudian digambarkan dengan:
>> plot(x,v)

5
Modul Praktikum Metode Numerik

Latihan :
1. Jumlahkan polinomial :
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
2. Kurangkan polinomial :
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
3. Kalikan polinomial
x4+2x3+6x2-10x+98 dengan 4x4-6x2+8x
x3+8x2-5x-8 dengan -3x4+7x
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3 dengan -7x6-6x5+5x4-2x3+5x2+x+3
4. Turunkan polinomial
x4+2x3+6x2-10x+98
x3+8x2-5x-8
7x6+6x5-5x4+2x3-5x2-x-3
5. Gambarlah grarik berikut: dengan titik (-10,10)
x3+8x2-5x-8
x4+2x3+6x2-10x+98
6x5-5x4+12x3-5x2-x-3

6. Carilah akar persamaan berikut:


x4-x3-19x2-11x+30

6
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 3
Interpolasi Bagian 1

Tujuan Praktikum.
1. Mahasiswa dapat mencari fungsi dari serangkaian data acak dengan menggunakan
pendekatan kurva.

Landasan Teori
Serangkaian data acak dapat dicari persamaan fungsinya dengan menggunakan
fungsi pembanding log, yaitu mengubah setiap elemen pada data acak tersebut ke
logaritmanya. Misalkan ada serangkaian data:
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Y 11 14 19 26 35 46 59 74 91 110

Pertama kita cari logaritma dari masing-masing elemen

log(x) 0 0.3010 0.4771 0.6021 0.6990 0.7782 0.8451 0.9031 0.9542 1


log(y) 1.0414 1.1461 1.2788 1.415 1.5441 1.6628 1.7709 1.8692 1.959 2.0414

Kemudian ambilah dua elemen tabel log(x) dan 2 elemen pada log(y) pada grafix yang
mendekati garis linear di kolom yang sama, misalnya 0.4771 dan 1 di baris log(x) dan
1.2788 dan 2.0414 di baris log(y).
Misalkan elemen-elemen tersebut sebagai x1, x2, y1 dan y2 dan masukkan pada
y − y1 x − x1 y − 1.2788 x − 0.4771
persamaan berikut : = sehingga menjadi =
y 2 − y1 x 2 − x1 2.0414 − 1.2788 1 − 0.4771
y − 1.2788 x - 0.4771
= ➔ y = 1.458x + 0.5832 ➔ 0.5832 = y − 1.458x
0.763 0.523
Logaritmakan kembali variabel x dan y sehingga menjadi:
0.5832 = log(y) − 1.458 log( x)

0.5832 = log( y) − log( x)1.458

 y  y
0.5832 = log 1.458  ➔ 3.83 = 1.458 ➔ y = 3.83x1.458
x  x

7
Modul Praktikum Metode Numerik

Latihan:
1. Buktikan tabel berikut memiliki fungsi y = 2x 2

x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
y 2 8 18 32 50 72 98 128 162 200

Carilah nilai fungsi pada titik x = 5,8

2. Carilah fungsi untuk data berikut :

Ukuran Waktu tunda pengiriman data


10M 0.57
15M 0.87
20M 1.45
25M 1.99
30M 2.35
35M 3.06
40M 3.20
45M 3.69
50M 4.15
55M 4.6
60M 5.09
65M 6.07
77M 7.07
105M 9.12
130M 11.25

Cari waktu tunda untuk ukuran data 88M dan 250M menggunakan fungsi yang telah anda
tentukan.

8
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 4
Interpolasi bagian 2

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menentukan fungsi matematis pada serangkaian data
2. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan interpolasi dan pencocokan kurva atau
regresi.

Landasan Teori:

Pencocokan kurva
Pencocokan kurva memerlukan jawaban dari dua pertanyaan dasar. Apakah yang
dimaksud dengan “paling mendekati” dan kurva macam apa yang seharusnya
digunakan?. Paling mendekati dapat didefinisikan sebagai meminimalkan jumlah
kesalahan pada setiap point data. Perhatikan gambar dibawah ini:

Jarak vertikal antara kurva terpotong-potong dengan point data merupakan


kesalahan pada point tersebut. Mengkuadratkan jarak ini untuk setiap point data dan
kemudian menjumlahkan jarak-jarak kuadrat tersebut disebut sebagai ”jumlah kesalahan
kuadrat“. Kurva terpotong-potong adalah kurva yang membuat jumlah kesalahan kuadrat
ini sekecil mungkin.

9
Modul Praktikum Metode Numerik

Dalam MATLAB, fungsi polyfit menyelesaikan masalah pencocokan kurva


kuadrat terkecil. Untuk memberi ilustrasi bagi fungsi ini perhatikan contoh berikut :
>> x=[0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1];
>> y=[-.247 0.978 2.28 4.16 6.08 6.34 6.66 8.56 9.48 9.60 11.2];
Untuk menggunakan polyfit, kita harus memberikan data diatas dan derajat dari
polinomial yang kita inginkan paling mendekati data. Jika kita memilih derajat n = 1,
pendekatan garis lurus terbaik akan dihasilkan. Hal ini sering dinamakan regresi linear.
Namun jika menggunakan derajat n=2, polinomial kuadratis akan ditemukan.
>> p=polyfit(x,y,n)
p=
-4.4728 15.6277 -0.3310
Hasil dari polyfit adalah vektor baris yang berisi koefisien-koefisien polinomial.
Disini solusinya adalah y = -4.4728x2+15.6277x-0.3310.
Untuk membandingkan kurva solusi yang diperoleh dengan point-point data, mari kita
gambarkan keduanya.
>> xi=linspace(0,1,100);
menciptakan data sumbu x untuk menggambarkan polinomial.
>> z=polyval(p,xi);
Memanggil fungsi polyval untuk mengevaluasi polinomial p pada setiap point
data dalam xi.
>> plot (x,y,’-o’,xi,z,’:’)
Menggambarkan data asal x dan y, menandai setiap point data dengan ‘o’ dan
menghubungkan point-point tersebut dengan garis lurus, dan kemudian menggambarkan
polinomial xi dan z dengan menggunakan garis putus-putus (:).

Latihan Soal :
Carilah fungsi dari rangkaian data berikut :
x 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1
y -.447 1.978 3.28 6.16 7.08 7.34 7.66 9.56 9.48 9.30 11.2

Bandingkan kurva pada soal dan kurva fungsi anda!

10
Modul Praktikum Metode Numerik

Penyelesaian dengan P rogram MathCad dilakukan seperti berikut :

Buat data X dengan perintah :

Definisikan variabel X : lanjutkan dengan p erintah : Insert, Matrix

0  −.247
 .1   .978 
   
 .2   2.28 
 .3   4.16 
   
 .4   6.08 
X =  .5  Y =  6.34 
 .6   6.66 
   
 .7   8.58 
 .8   9.48 
 .9   9.60 
   
Atau dengan cara klik Toolbar Matrik
1  11.2 

Isi Rows : 11 dan Column :1

Dengan cara yang sama buatlah data Y:

Buatlah fungsi eksponen expfit dengan mendefinisikan variabel efit:

efit = expfit ( X  Y)

Isikan data X dan Y yang telah dibuat pada fungsi expfit

Kemudian carilah koefisien dari suatu fungsi


expfit dengan mengeksekusi variabel efit=

 2.09  106 
 
efit = 5.338 10 
 − 6
 
 −2.09  106 
 

11
Modul Praktikum Metode Numerik

Buatlah variabel a, b, c yang merupakan koefisien dari fungsi

b x
g ( x) = a e +c

Untuk membuat subcript gunakan tanda pada keyboard [

a = efit b = efit c = efit b x


0 1 2 g ( x) = a e +c

Gambarkan fungsi tersebut dengan PerintahInsert,


: Graph, X _-Y Plot

Pada placeholder horisontal (sumbu mendatar) isi dengan variabel X, sedangkan

placeholder vertikal isi dengan variabel Y

Untuk membuat grafik hasil fungsi interpolasi :

Letakkan variabel x pada placeholder horisontal yang telah terisi X dengan cara

memberi koma pada variabel X.

Dengan cara yang sama place holder vertikal diisi fungsi g(x)

10

Y
5
g( x)

0 0.2 0.4 0.6 0.8


X x

12
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 5
Akar Persamaan 1

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menentukan akar persamaan
2. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan akar persamaan melalui
metode Berurutan dan metode Newton Raphson.

Landasan Teori:

Mencari akar persamaan yang sederhana :


ax 2 + bx + c = 0 , maka
Secara umum fungsi x :
f(x)=0, yang dicari harga x-nya
Dalam praktek, untuk mendapatkan nilai akar digunakan pendekatan :
- Penentuan akar pendekatan
- Akar dijabarkan lagi untuk mendapatkan ketelitian

1. Metode Pendekatan Berurutan


Bila F(x)=0 ditulis dalam bentuk lain :
x= f(x)
Fungsi F ( x) = x 2 − c = 0, ditambahkan x pada ke dua ruas :

f ( x) = x 2 + x − c
Persamaan diatur lagi sehingga menjadi :
x = 12 ( x + cx ) , x yang memenuhi persamaan di atas adalah  c

Sebagai pendekatan dipilih misal x 0 , pendekatan selanjutnya diambil :

x1 = f ( x0 ) x2 = f ( x1 )
Pendekatan ke n atau disebut iterasi ke n adalah
xn = f ( xn−1 )

13
Modul Praktikum Metode Numerik

2. Metode Newton Raphson.

Metode ini banyak digunakan untuk menentukan akar. Bila perkiraan awal pada akar
adalah xi, sebuah garis singgung dapat ditarik dari titik xi, f(xi). Titik dimana garis
singgung ini memotong sumbu x menyatakan taksiran akar yang lebih baik.
Turunan pertama di xi identik dengan kemiringan :
f ( xi ) −0
f ' ( x) = x i − xi +1

Yang dapat disusun kembali menjadi :


xi +1 = xi − f ( xi )
f ' ( xi )

Latihan Soal :
Selesaikan persamaan dibawah ini dengan menggunakan metode Berurutan dan metode
Newton Raphson
1. x2 – 0.25 = 0 ; dengan x0 = -0.9; x0 = 0.9
2. x2 – 4 = 0 ; dengan x0 = 1.3; x0 = 2; x0 = 10
3. x3 - 2x2 - 5x + 6 = 0 ; dengan x0 = 1.5; x0 = -2.8; x0 = 4.8
x0 = 2 untuk metode berurutan

14
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 6
Akar Persamaan 2

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan akar persamaan melalui
metode Biseksi.
2. Mahasiswa dapat membuat program untuk menentukan akar persamaan.

Landasan Teori:

Metode Biseksi merupakan metode paling sedeerhana yang digunakan untuk


menentukan akar-akar persamaan.

y=f(x)

X3 X2
X1

Jika akar persamaan berada di antara x1 dan x2, maka :


F(x1)*f(x2) < 0
Untuk mempersempit interval x1 – x2 ambil harga tengah yang terletak di antara
kedua akar, misal x3.
Dari gambar, jika grafik suatu fungsi dipotong di atas dan di bawah sumbu x antara
x= x1 dan x= x3 , maka salah satu akar dari fungsi tersebut berada dalam interval x1
dan x3. Demikian seterusnya sehingga yang dicari adalah menghitung absis titik P
yang merupakan salah satu akar fungsi tersebut.

15
Modul Praktikum Metode Numerik

Contoh :

Carilah nilai akar 3 dengan Metode Biseksi


2
Misalkan x= 3 maka x 3
2
Definisikan f( x) = x − 3

Perkiraan awal x1 = 1 x2 = 2

Hitunglah ( )
f x1 = −2 ( )
f x2 = 1

f x1  f x2  0
Memenuhi persamaan jika ( ) ( )
Tentukan titik tengah interval :

x1 + x2
m = m = 1.5
2

f( m) = −0.75

Masing masing hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel berikut

x1 x2 m f(x1 ) f(x2 ) f(m)

1 2 1.5 -2 1 -0.75
1.5 2 1.75 -0.75 1 0.063
1.5 1.75 1.625 -0.75 0.063 -0.359

Latihan : Gunakan metode Biseksi untuk menentukan akar-akar persamaan:

3 2 3 2
1 x − x − 24x − 32 0 Definisikan f( x) = x − x − 24x − 32

Tentukan nilai perkiraan antara interval 5 < x < 6

3 2 3 2
2 x − 3x + 1 0 Definisikan f( x) = x − 3x + 1

Tentukan nilai perkiraan antara interval -1 < x < 0

16
Modul Praktikum Metode Numerik

Program mencari akar persamaan kuadrat


2
x − 5x + 4 ( x − 1) ( x − 4)

2 2
x1 ( a  b  c) = diskriminan b − 4a c x2 ( a  b  c) = diskriminan b − 4a c
pemb  −b + diskriminan pemb  −b − diskriminan
peny  2a peny  2a
pemb pemb
peny peny

x1 ( 1  −5  4) = 4 x2 ( 1  −5  4) = 1

Newton( f  df  x0  tol max) = x0  x0


y0  f( x0)
dy0  df ( x0)
for i  1  max
yi−1
xi  ( xi−1) −
dyi−1
yi  f( xi)
return x if yi  tol
dyi  df ( xi)
x

17
Modul Praktikum Metode Numerik

3 2 4
f( x) = x − 3x +
3

d  3
x − 3x +  → 3 x − 6 x
2 4 2
dx  3

2
g( x) = 3 x − 6 x

tol = 0.0001
max = 10

x0 = 0.5

Akar = Newton( f  g  x0  tol max)

 0.5 
 0.815 
Akar =  
 0.774

 0.774 

Fungsi untuk mencari akar polinom

3 2
1 f( x) = x − 2x − 5x + 6

6 
 −5   −2 
v =   ( ) =  1 
poly rootsv
 −2   
3 
1 

3 2
2 x − 2x − 5x + 6 0

Perintah : S ym bolics, Variable, S olve

1 
3 
 
 −2 

18
Modul Praktikum Metode Numerik

Program menentukan akar dengan metode Biseksi

Bisec( f  a0  b0  tol max) = a0  a0


b0  b0
ya0  f( a0)
yb0  f( b0)
error ( "tidak terdapat akar dalam interval ini") if ya0 yb0  0
for i  0  max
ai + bi
xi 
2

yi  f( xi)
break if yi  tol
if yiyai  0
ai+1  ai
bi+1  xi
yai+1  yai
ybi+1  yi

otherwise
ai+1  xi
bi+1  bi
yai+1  yi
ybi+1  ybi
x

Contoh
 −0.5 
3 2  −0.75 
f( x) = x − 3x + 1 tol = 0.0001  
 −0.625 
a0 = −1 b0 = 0 max = 5 Bisec( f  a0  b0  tol max) =
 −0.563
 −0.531
 
 −0.547

19
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 7
Sistem Persamaan Linier 1

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan metode
Eliminasi Gauss.

Landasan Teori:

Sistem persamaan linier adalah persamaan simultan yang terdiri dari sejumlah persamaan
yang mengandung sejumlah variabel berpangkat satu
Contoh: x1 + 2x2 + 3x3 = 10 (1)
2x1 + 3x2 + x3 = 13 (2)
3x1 - x2 + 2x3 = 9 (3)
Penyelesaian persamaan di atas dapat dilakukan dengan metode Eliminasi Gauss.
Langkah-langkah yang dilakukan bertujuan mereduksi variabel yang ada, sehingga
terbentuk persamaan yang memuat satu variabel. Setelah mengetahui nilai satu variabel,
dilanjutkan substitusi balik untuk memperoleh variabel lainnya.

Langkah 1 Menghilangkan x1 pada persamaan (2) dan (3)


Persamaan (1) tetap
2 kali persamaan (1) – persamaan (2)
3 kali persamaan (1) – persamaan (3)
Hasilnya x1 + 2x2 + 3x3 = 10
x2 + 5x3 = 7
x2 + x3 = 3

Langkah 2 Menghilangkan x2 dari persamaan (3)


Persamaan (2) – persamaan (3)
Hasilnya x1 + 2x2 + 3x3 = 10
x2 + 5x3 = 7
x3 = 1

20
Modul Praktikum Metode Numerik

Langkah 3 Substitusi balik, hasil dari langkah 2 disubstitusikan ke persamaan (2)


x2 + 5(1) = 7 x2=3
Substitusikan hasilnya ke persamaan (1)
x1 + 2(2) + 3(1) = 10 x1=3

Berikut adalah list Program Eliminasi Gauss

ORIGIN = 1

Gauss_B( A  B) = n  rows( A)
k  cols( B)
for i  1  n − 1
for j  ( i + 1)  n
−A j  i
m
Ai  i
for k1  i  n
A j  k1  A j  k1 + mAi  k1
for k2  1  k
Bj  k2  Bj  k2 + mBi  k2
for k1  1  k
Bn  k1
xn  k1 
An  n
for i  ( n − 1)  1
for k1  1  k
Bi  k1
xi  k1 
Ai  i
for j  ( i + 1)  n
Ai  jxj  k1
xi  k1  xi  k1 −
Ai  i
x

21
Modul Praktikum Metode Numerik

Penyelesaian contoh di atas dengan p rogram Eliminasi Gauss

Definisikan matrik A, B, dan X sebagai berikut :

 x1 
1 2 3
   10 

A = 2 3 1
 X =  x2 
 
B = 13
     
 3 −1 2 9
 x3 
Panggil Program Eliminasi Gauss

M asukkan variabel A dan B pada program tersebut, kemudian ketik tanda =

3 
 
Gauss_B( A  B) = 2
 
1 

Latihan :

Selesaikan p ersamaan berikut dengan Eliminasi Gauss

1. 3x1 + x2 − x3 5 2. 3x1 + x2 6
4x1 + 7x2 − 3x3 20
x1 + 2x2 − x3 5

2x1 − 2x2 + 5x3 10 −x2 + 4x3 + x4 11

−x3 + 3x4 16

3 −3x1 − 4x2 14

−3x1 + 4x2 + 5 x3 −36

x2 − x3 − 3x4 −6

4x4 − 5x5 14

3x4 + x5 − 5x6 −9

−x5 + 2x6 2

22
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 8
Sistem Persamaan Linier 2

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan menggunakan
metode matrik.

Landasan Teori:

Penyelesaian persamaan linier dengan metode matrik

2x1 + 6x2 + 10x3 0

x1 + 3x2 + 3x3 2

3x1 + 14x2 + 28x3 −8

• Definisikan matrik A yang merup akan koefisien dari sistem persamaan di atas
• M atrik B merupakan konstanta dari p ersamaan, dan matrik X sebagai variabel y ang akan
dicari

 x1 
2 6 10  0   
A =  1 3 3
 B =  2  X =  x2 
     
3 14 28   −8 
 x3 
• Buatlah suatu persamaan yang mewakili sistem persamaan sebagai berikut
• Untuk mencari nilai X dilakukan dengan mengalikan matrik invers A dengan B

AX B
−1
X = A B

2 
 
X= 1
 
 −1 

Latihan selesaikan contoh latihan di atas dengan metode matrik

23
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 9
Evaluasi Integral Numerik

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan integral dengan metode
trapesium dan metode Simpson

Landasan Teori:

Integrasi suatu fungsi dinyatakan dalam bentuk :


b
I =  f ( x)dx
a

Yang merupakan integral fungsi f(x) terhadap variabel x yang dihitung dari batas x=a dan
x=b.

Metode Trapesium

Bentuk pendekatan integrasi numerik yang paling sederhana adalah bentuk trapesium,
dimana batas kiri dan batas kanan dari luasan dianggap terhubung secara linier.

y=f(b)

f(a) f(b)

x=a x=b

 f ( x)dx = 2  f (a) + f (b)(b − a) atau


1
Dengan demikian
a
b

 f ( x)dx = 2  f ( x ) + f ( x1 )
h
0
a

dimana h = b – a = lebar trapesium

24
Modul Praktikum Metode Numerik

Contoh :
4
I =  e x dx
0

Bentuk integral dapat diselesaikan dengan cara analitis

 
4
I =  e x dx = e x
4
0 = (e 4 − e 0 ) = 53,598150
0

Dengan menggunakan metode trapesium

I=
1
 f (a) + f (b)(b − a) = 1 [e 0 + e 4 ](4 − 0) = 111,1963
2 2

Metode Simpson

Untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti menggunakan polinomial order tinggi
untuk menghubungkan titik-titik data. Bila terdapat satu titik tambahan di antara f(a) dan
f(b), maka ketiga titik dapat dihubungkan dengan fungsi parabola. Rumus yang
dihasilkan oleh integral dibawah polinomial dikenal dengan metode Simpson.

Persamaan yang digunakan menurut metode Simpson adalah

b−a
 f (a) +4 f  a + b  + f (b)
b
I =  f ( x)dx =
a
6  2 

25
Modul Praktikum Metode Numerik

Contoh:
4
I =  e x dx
0

I=
b−a
 
 f (a) +4 f  a + b  + f (b) = 4 − 0 e 0 +4e 2 + e 4 = 56.7696
6  2  6

Latihan Soal :
Hitunglah integral dibawah ini dengan menggunakan pendekatan metode Trapesium dan
metode Simpson

− x − x 2 + 5 x + 3dx sampai 3 angka dibelakang koma


3
1.
0

 xe
x
2. dx
0

3
1
3.  x dx
1

4
4. 
2
x 2 − 4dx

26
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 10
Evaluasi Integral Numerik

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan menentukan integral dengan metode
trapesium dan metode Simpson dengan banyak pias

Landasan Teori:

Metode Trapesium dengan banyak pias:

Bila terdapat n pias maka panjang masing-masing pias adalah:


x = b−a
n

Batas pias dari x0=a ke xn=b

Integral total dari kurva di atas dapat ditulis :

x1 x2 xn
I=  f ( x)dx +  f ( x)dx + .... +  f ( x)dx
x0 x1 xn −1

Substitusi persamaan trapesium ke dalam persamaan tersebut menghasilkan :

n −1
I= x
2
[ f (a) + f (b) + 2 f ( xi )
i =1

27
Modul Praktikum Metode Numerik

Contoh :
4
I =  e x dx menggunakan 4 pias
0

4−0
x = b−a
n = =1
4
Luas bidang dihitung dengan
n −1
I= x
2 [ f (a) + f (b) + 2 f ( xi )
i =1
1
= [e 0 + e 4 + 2(e1 + e 2 + e 3 )] = 57.991950
2

Program integrasi dengan metode trapesium banyak pias

b−a
Trap( f  a  b  n) = h
n
S  f( a)
for i  1  n − 1 if n  1
xi  a + hi

S  S + 2 f xi( )
S  S + f( b)
hS
I
2
I

2
 1 x 1 x
 e dx f( x) = e
 x x
1

a = 1 b = 2

n = 2 Trap( f  a  b  n) = 3.097

n = 4 Trap( f  a  b  n) = 3.069

n = 8 Trap( f  a  b  n) = 3.062

n = 20 Trap( f  a  b  n) = 3.0595

28
Modul Praktikum Metode Numerik

Dengan Metode MathCad

2
 1 x
 e dx = 3.0591
 x
1

Metode Simpson dengan banyak pias :

Masing-masing panjang pias :


x = b−na
dengan n jumlas pias

Luas total kurva diperoleh dengan menjumlahkan semua pias :


b

 f ( x)dx = A + A
a
1 3 + ... + An −1

Atau diperoleh :
b n −1 n−2

 f ( x)dx = x
3 [ f (a) + f (b) + 4 f ( xi ) + 2 f ( xi )]
a i =1 i =2

n −1
4 f ( xi ) untuk i bilangan ganjil : 1, 3, 5, …
i =1
n−2
2 f ( xi ) untuk I bilangan genap : 2, 4, 6, ...
i =2

29
Modul Praktikum Metode Numerik

Contoh:
4
I =  e x dx menggunakan metode Simpson dengan x = 1
0

1
I = [e0 + e4 + 4(e1 + e3 ) + 2e2 ] = 53.863846
3

Program integrasi dengan metode Simpson banyak pias

b−a
Simpson( f  a  b  n) = h
n
S  f( a)
for i 1  3  n − 1
xi  a + hi

S  S + 4 f xi()
for i 2  4  n − 2
xi  a + hi

S  S + 2 f(xi)
S  S + f( b)
hS
I
3

2
 −2 x
 x e d x
1

f( x) = x− 2ex

a = 1 b = 2

Simpson( f  a  b  4) = 2.858

Simpson( f  a  b  6) = 2.759

Simpson( f  a  b  8) = 2.708

Simpson( f  a  b  10) = 2.6761

30
Modul Praktikum Metode Numerik

Dengan Metode MathCad

2
 −2 x
 x e dx = 2.0829
1

Latihan Soal :
Hitunglah integral dibawah ini dengan menggunakan pendekatan metode Trapesium dan
metode Simpson

2
x
1. dx dengan interval h=1
−1

2 − x2
2. e
−2
2
dx dengan interval h=1, h=0,5

4
1
3x
2
3. dx dengan interval h=1
0

31
Modul Praktikum Metode Numerik

Unit 11
Persamaan Diferensial Biasa (PDB)

Tujuan Praktikum:
1. Mahasiswa dapat menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan pendekatan
metode Euler.
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan persamaan diferensial biasa dengan pendekatan
metode Runge Kutta

Landasan Teori:

Metode Euler
Metode s ederhana untuk pendekatan penyelesaian persamaan diferensial
yd f( x  y) dim ana diketahuif( xo  yo) ditulis sebagai

yd f( x  y)

yi − yo
f( xo  yo)
d
y atau
dx xi − xo

yi − yo f( xo  yo) ( x1 − xo) yi yo + hf( xo  yo)

b−a
dim ana h m erupakan step pertam bahan x di titik-titik yang akan dihitung
n

yi yi−1 + hf( xi−1  yi−1) untuk i=1,2 ... n

d 
Contoh :  y x+ y 0 x 1 y0 = 2
 dx 
Carilah nilai y dengan langkah
=0.05
h

Yi yi−1 + hf( xi−1  yi−1)

Untuk i = 1 h = 0.05 x = 0 y = 2

y1 y0 + hf( x0  y0)

y1 = y0 + ( x + y) h 32

y1 = 2.1
Modul Praktikum Metode Numerik

Untuk i = 1 h = 0.05 x = 0 y = 2

y1 y0 + hf( x0  y0)

y1 = y0 + ( x + y) h

y1 = 2.1

Untuk i = 2

y2 y1 + hf( x1  y1)

y2 = 2.1 + 0.05( 0.05 + 2.1) y2 = 2.2075

Untuk i = 3

y3 y2 + hf( x2  y2)
y3 = 2.2075 + 0.05( 0.1 + 2.2075) y3 = 2.3229

Untuk i = 4

y4 y3 + hf( x3  3)

y3 = 2.3229 + 0.05( 0.15 + 2.3229) y3 = 2.4465

33
Modul Praktikum Metode Numerik

Menggunakan program Euler

d 
 y x+ y
 dx 

Interval 0  x  1 dibagi dalam 20 bagian yang sama, berarti :

1−0
h = h = 0.05 0 x 1
20

f( x  y) = ( x + y) y0 = 2

0 
tspan =   n = 20
1 

Euler( f  tspan y0 n) = a  tspan0


B = Euler( f  tspan y0 n)
b  tspan1
b−a
h 0 1
n 0 0 2
1 0.05 2.1
x0  a
2 0.1 2.208
y0  y0 3 0.15 2.323
4 0.2 2.447
for i  1  n 5 0.25 2.579
xi  a + hi T 6 0.3 2.72
B = 7 0.35 2.871
for i  1  n 8 0.4 3.032

yi  yi−1 + hf( xi−1  yi−1)


9 0.45 3.204
10 0.5 3.387

( T T)
s  stack x  y
11
12
0.55
0.6
3.581
3.788
s 13 0.65 4.007
14 0.7 4.24
15 0.75 4.487

34
Modul Praktikum Metode Numerik

Program Runge Kutta Order Dua metode titik tengah

Runge_Kutta2( f  tspan y0 n) = a  tspan0


b  tspan1
b−a
h
n
x0  a
y0  y0
for i  1  n
xi  a + hi
for i  0  n − 1
k1  hf( xi  yi)


k2  hf xi +
h k1 
 yi + 
 2 2 
yi+1  yi + k2

( T
s  stack ( x)  ( y)
T
)
s
d 
 y x+ y
 dx 
f( x  y) = ( x + y)

a = 0 b = 1 0 x 1
b−a
h = h = 0.05
n
0 
y0 = 2 n = 5 tspan =  
1 
Solusi = Runge_Kutta2( f  tspan y0 n)

 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 


Solusi =  
 2 2.46 3.065 3.848 4.846 6.108 

35
Modul Praktikum Metode Numerik

Latihan:
Diketahui persamaan diferensial berikut:
dy
= yx 2 − y
dx
y(0)=1
Selesaikan persamaan tersebut dari x=0 sampai x=2 dengan interval x = 0,5
menggunakan :
▪ metode Euler
▪ metode Runge Kutta

36

Anda mungkin juga menyukai