Anda di halaman 1dari 5

Jenis Kemasan Pop Mie Instan Cup (Styrofoam)

Pop Mie adalah merek mi instan dalam bentuk cup


dari Indomie di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Pop Mie diluncurkan pada tahun 1987.
Pop Mie menggunakan jenis kemasan Polistirena foam C.F.C
Free. Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95%
polistirena dan 5-10% gas seperrti n-butana atau n-pentana.
Dahulu, blowing agent yang digunakan adalah C.F.C (Freon)
karena golongan senyawa ini dapat merusah lapisan ozon
maka saat ini tidak digunakan lagi, kini blowing agent yang
digunakan Pop Mie lebih ramah lingkungan. Polistirena foam
dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspense
pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan
pemanasan untuk melunakkan resin dan menguapkan blowing
agent. Polistirena foam merupakan bahan plastik yang
memiliki sifat khusus dengan struktur yang tersusun dari
butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai bobot rngan,
dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat menghantar panas,
sehingga hal ini membuatnya menjadi insulator panas yang baik. Pada umumnya semakin
rendah kerapatan foam, akan semakin tinggi kapasitas insulasinya.
Polistirena foam dapat digunakan mengemas pangan pada rentang suhu yang
bervariasi, tetapi jika digunakan untuk mengemas pangan pada suhu tinggi, memungkinkan
monomer stirena dapat bermigrasi kedalam pangan dan slenajutnya masuk kedalam tubuh.
Migrasi dipengaruhi oleh suhu, lama kontak, dan tipe pangan. Semakin tinggi suhu, lama
kontak, dan kadar lemak suatu pangan, semakin besar migrasinya. Minuman beralkohol atau
bersifatasam juga dapat meningkatkan laju migrasi. Monomer stirena ditemukan dalam
minuman yoghurt yang menggunakan kemasan polistirena dengan kadar 0,0025 0,0346
ppm, semakin lama yoghurt disimpan dalam kemasan ini maka kadar stirena akan terus bertambah.
Kadar stirena sebesar 0,0592 ppm ditemukan dalam krim mentega setelah 24 hari disimpan
dalam kemasan polistirena, 0,0093 ppm dalam keju setelah disimpan 27 hari dan 0,0227ppm
dalam madu setelah disimpan 120 hari. Hasil survey juga menunjukkan bahwa monomer
stirena dapat bermigrasi ke dalam pangan dari kemasan polistirena foam maupun polistirena
kaku. Migrasi terbesar (0,235 ppm) ditemukan dalam sampel krim asam yang dikemas dalam
polistirena kaku (BPOM RI 2008).
Pada dasarnya polistirena adalah jenis plastik yang cukup inert, tetapi mengingat penggunaannya
yang cukup luas dan monomer penyusunnya yang berbahaya sehingga pemakaiannya perlu diatur.
Dalam Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.55.6497 tanggal 20 Agustus 2007
tentang Bahan Kemasan Pangan, kemasan polistirena yang digunakan untuk kemasan yang kontak
langsung dengan pangan berlemak seperti:
a. Tidak bersifat asam (pH < 5,0), produk-produk mengandung air, dapatmengandung
garam, gula atau keduanyab.
b. Bersifat asam, produk-produk mengandung air, dapat mengandung garam atau gula
atau keduanya, termasuk mengandung emulsi miyak dalam air dengankandungan lemak rendah
atau tinggic.

c. Produk susu dan turunannya : emulsi miyak dalam air, kandungan lemak rendah atau
tinggi.
d. Minuman non alcohol, mengandung sampai 8% alkohol, dan lebih dari 8 % alcohole.
e. Produk roti : roti lembab dengan permukaan tanpa mengandung minyak atau lemak
bebas.
f. Padat kering dengan permukaan tanpa mengandung minyak atau lemak bebasbatas
migrasi residu total monomer stirenanya sebesar 10.000 ppm. Batas migrasi residu
total monomer stirennya adalah 5000 ppm
Kemasan polistirena foam dipilih karena mampu mempertahankan pangan yang
panas/dingin, tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan pangan yang dikemas,
ringan, dan inert terhadap keasaman pangan. Karena kelebihannya tersebut, kemasan polistirena foam
digunakan untuk mengemas pangan siap saji, segar, maupun yang memerlukan proses lebih lanjut. Banya
krestoran siap saji menyuguhkan hidangannya dengan menggunakan kemasan ini,begitu pula dengan
produk-produk pangan seperti mi instan, bubur ayam, bakso, kopi,dan yoghurt.

Desain Kemasan Pop Mie (Styrofoam)

Bentuk kemasan : Gelas


Uraian:
- Tinggi : 11 cm
- Diameter atas : 10,5 cm
- Diameter bawah : 8 cm
Tekstur & Karakteristik : kaku, rapuh, sangat ringan, tembus
cahaya, murah, dan tidak terdeteksi kandungan residu stiren
(ppm)
Warna : Kuning = menunjukkan variasi rasa kari ayam
Tulisan POP MIE mi intan cup berwarna merah dengan
lingkaran berwarna biru bertujuan memberikan ciri khas dari
kemasan POP MIE, selain itu, juga untuk menarik perhatian
konsumen, memberikan kesan keindahan (terlihat bagus).

Labelisasi
Pada kemasan POP MIE terdapat berbagai info meliputi:
1. Nama Produk

2. Informasi Nilai Gizi

3. Saran Penyajian
- Cara Memasak POP MIE
- Cara Membuka POP MIE
- Buka Sampai Batas Ini (Open The Lid Up to This Line), berfungsi untuk
merapatkan kembali tutup kemasannya pada saat memasak mie didalam cup
(Point Memasak No.3)
- Contact Person (Layanan Konsumen), jika konsumen memerlukaan informasi
lebih lanjut
- Lama Pemasakan (Penyajian)

4. Umur Simpan Produk


- Baik digunakan sebelum/Kode produksi:
2 1 0 8 1 7, maksudnya tanggal 21 bulan 08 tahun 2017
PSR B2 2721 620:27
5. Data Produsen
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Jakarta 14430 Indonesia
- Layanan Konsumen
0 800 181 8888
6. Komposisi Mie, Bumbu, dan Pelengkap
- Mie:
Tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, pengemulsi nabati,
penstabil (nabati&fosfat), pengatur keasaman, antioksidan TBHQ, pewarna
tartrazin Cl 19140
- Bumbu
Garam, gula, sayuran kering, penguat rasa (mononatriumglutamat, dinatrium
inosinat dan guanilat), bubuk bawang putih, perisa identik alami ayam, bubuk
lada, bubuk kari, rempah-rempah, dan bubuk cabe
- Minyak Bumbu
Minyak nabati dan bumbu kari
- Bawang Goreng
Mengandung antioksidan TBHQ
7. Sertifikasi & Barcode

Anda mungkin juga menyukai