Anda di halaman 1dari 8

BUSINESS PLAN

“KUE LAPIS LEGIT”

M ANAND ZIDAN

XII IPS 2

SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA


Purwodiningratan Ng.I/902 a Yogyakarta

Profil Usaha

Nama Perusahaan : Kue Lapis legit


Logo : Dapur lapis legit

Lalgit Company
Kue lapis legit

Makna Logo :

 Tulisan dapur lapis legit melambangkan nama perusahaan yang memiliki


makna yakni master lapis
Warna abu dan tulisan dapur lapis legit adalah bentuk kenikmatan lapis tsb
Alamat :
SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta
Purwodiningratan Ng.I/902 a Yogyakarta

A. Deskripsi usaha
Kue lapis legit merupakan sebuah usaha singkat yang mungkin bisa menjadi
peluang bagi setiap individu untuk masa yang akan datang. Usaha lapis gulung ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen khususnya dalam memenuhi
kebutuhan makanan ringan sehari-hari. Tidak hanya bergizi, kebersihan dan
kualitas kami nomer satukan.

B. Struktur Organisasi

President Director:

M.ANAND ZIDAN

VP. Of VP. Of Finance VP. Of Marketing HRD:


Production
 RAIHAN  RIO AJI  EKO
SEMPRANG  HENDRAWAN  REDY  ALDIVTA

 NOVRIZAL

C. Visi LAGIT
 Menjadi perusahaan siswa yang sukses dan berkembang baik lokal maupu
internasional khususnya dibidang olahan pangan (kue lapis gulung sebagai ciri
khas usaha)
 Menjadi perusahaan yang mampu menumbuhkan jiwa wirausaha bagi
generasi muda khususnya siswa dan masyarakat pada umumnya
 Membentuk mental siswa untuk mengimplementasikan dan mengaplikasikan
pendidikan kewirausahaan di sekolah

D. Misi LAGIT

 Menciptakan produk kue lapis legit berbagai variant rasa


 Mengembangkan usaha lapis legit di beberapa tempat di Yogyakarta dan
sekitarnya
 Melakukan analisis pasar, sasaran pemasaran baik lokal sampai internasional
dengan memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen
 Memperluas promosi dan pemasaran produk LAPIS LEGIT melalui kerjasama
dan networking baik langsung maupun online

E. Target profit
Target keuntungan bersih yang diperoleh dengan menjual 250 porsi kue lapis legit
selama satu bulan dengan harga Rp 10.000 per buah dalam 1 bulan adalah
Rp2.500.000,00

F. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara promosi


langsung (face to face) kepada customerdan memberitahu kepada pembeli harga
yang telah kami tetapkan.Selain mendatangi orang-orang yang lagi duduk santai
menunggu kelas atau hanya bercerita-cerita, kami juga menawarkan kue lapis
singkong kepada beberapa teman-teman yang kami kenal untuk membeli. Banyak
yang tertarik dengan kue lapis singkong kami karena service yang sopan dan ramah
dari kami.

Dengan melakukan tahap-tahap diatas kami berusaha untuk membujuk


customer agar tertarik perhatiannya pada produk sehingga pada akhirnya bisa
melakukan pembelian atau transaksi. Kebanyakan dari customer kami adalah
pelajar yang sedang santai, sehingga penjualan kue lapis singkong pun dapat
berjalan lancar dan banyak yang membeli.proses pemasaran produk kami “ Kue
Lapis Singkong Redisva Snack “ juga didukung melalui acara tahunan yang
diadakan di STKIP MPL dalam rangka Milad Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Dimana disana kami disediakan tempat untuk berdagang produkkami.

Dengan melakukan tahap- tahap diatas kami berusaha membujuk customer


agar tertarik pada produk kami sehingga pada akhirnya bisa melakukan pembelian
dan transaksi. Bahkan tidak sedikit juga saat kami melakukan sosialisasi produk
melalui cara yang menarik untuk menarik pelanggan seperti kami membuat
password yang digunakan untuk pembeli yang ingin membeli produk makanan
kami, customer langsung membelinya. Kebanyakan dari customer kami adalah
mahasiswa/mahasiswi juga orang- orang yang ada di lingkungan kampus kami
karena harganya yang terjangkau dan adanya promosi (produk hand and body)
penjualan produk kamipun dapat berjalan lancar.

G. Estimasi pembentuk harga

Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun


Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses pembuatan produk
kami menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini sedikit alat yang kami
gunakan:

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Oven 1/50 1.000.000 1.000.000
2 Loyang kecil 1/60 300.000 300.000
3 Wadah 1/60 600.000 600.000
TOTAL Rp1.900.000,00

Biaya Variabel (Variable cost) Per Bulan

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


Barang
1 Singkong 5 kg 5.000 25.000
2 Agar agar 1 kotak 5.000 5.000
3 Mentega 1 kg 10.000 10.000
4 Santan 1,5 liter 20.000 30.000
5 Gula 3 kg 25.000 75.000
6 Coklat 1 btg 9.000 9.000
7 Keju 1 btg 20.000 20.000
8 Pewarna makanan 2 botol 10.000 10.000
9 Biaya promosi 100.000 100.000
10 Biaya lain lain Rp. 60.000 60.000

TOTAL Rp. 344.000

Biaya total
Variable cost + Fixed cost
= Rp 1.900.000,00 + Rp 344.000,00
= Rp 2.244.000
H. Target penjualan

Tabel 1. Bulan pertama


Waktu Jumlah Harga Satuan Jumlah Capaian (%)
penjualan
Mingguan 50 Rp 10.000,00 Rp 500.000,00 25
Bulanan 200 Rp 10.000,00 Rp 2.000.000,00 100

Tabel 2. Bulan kedua


Waktu Jumlah Harga Satuan Jumlah Capaian (%)
penjualan
Mingguan 100 Rp 10.000,00 Rp 1.000.000,00 25
Bulanan 400 Rp 10.000,00 Rp 4.000.000,00 100

Tabel 3. Bulan ketiga


Waktu Jumlah penjualan Harga Satuan Jumlah Capaian (%)
Mingguan 200 Rp10.000,00 Rp 2.000.000,00 30
Bulanan 800 Rp10.000,00 Rp 8.000.000,00 100

keempat, kelima, keenam, dst.

800
jumlah produksi (pc)

600

400

200 Produksi

0
Bulan Ke-1
Bulan Ke-2
Bulan Ke-3

Target Bulanan

Diharapkan omset/target penjualan mengalami kenaikan baik dari segi kapasitas produksi
maupun dari segi keuntungan melalui peningkatan permintaan produk lulur kami

I. Rekapitulasi biaya dan harga


Biaya dan Harga Per Unit
 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan :
Rp344.000,00 : 12 bulan = Rp. 28,000
 Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan :
Rp 28.000 + Rp 1.900.000,00 = Rp 1.928.000,00
 Biaya per unit :
Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per
bulan Rp1.900.000,00 : 200 buah = Rp 9.500
 Harga jual per unit Rp 10.000,00

Modal Awal :
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp60.000,00 + Rp 1.900.000,00
= Rp 1.500.000,00

Analisis Titik Impas (Break Even Point) :


BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= Rp 1.900.000,00: 200 buah = Rp 9.500,00
Harga jual per unit Rp 10.000,00

BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
= Rp1.900.000,00 : Rp 10.000,00 = 190 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 bulan produksi yang harus terjual
adalah 190 buah dengan harga per produk adalah Rp 10.000,00

Analisis Keuntungan
Pendapatan : kue lapis legit yang terjual x harga jual
= 200 x Rp 10.000,00
= Rp. 2.000.000,00

Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp 1.900.000,00

Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi


= Rp. 2.000.000,00– Rp 1.900.000,00
= Rp 100.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 200 porsi kue lapis gulung
dengan harga Rp 10.000 per buah dalam 1 bulan adalah Rp 100.000,00

Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 1.900.000 : Rp 100.000,00
= 19 bulan
Pengembalian modal 200 porsi kue lapis gulung yang diproduksi per bulan
membutuhkan waktu 19 bulan, apabila kita menambah jumlah produk, maka
jangka waktu pengembalian modal akan semakin cepat.
Kue lapis gulung yang harus dijual per hari = 200 : 30 hari
= 6,66 = 7 buah

Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari


= 106,5 : 7
= 15,3 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 15,5 atau 16 hari dengan penjualan
ditambah 7 porsi kue lapis gulung

J. Rencana Usaha
Nama Bisnis : LAGIT“kue lapis legit”
Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 6 Januari 2018
Lokasi Pelaksanaan : Sunday Morning, MiniMarket, Swalayan

K. Rencana Public Relation


Lalung berencana untuk Mengikuti pameran-pameran atau gelar produk yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah (taman budaya Yogyakarta, Jogja Expo,
Bantul Expo), dan lokasi lain terutama di beberapa pusat oleh-oleh dan jajanan
pasar

L. Rencana Aktivitas sosial


Lalung merencanakan untuk mengadakan pelatihan terhadap pemuda-pemuda
desa di Kabupaten Kulon Progo, Sleman, dan Bantul sebagai wadah social
perusahaan kami untuk berbakti membangun negeri bersama entrepreneur activity

Anda mungkin juga menyukai