Bubuk
Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Tinjauan Pustaka
Kopi beras
Kopi
bubuk
3.
Penghalusan/
Pengilingan
Biji
Biji kopi sangrai dihaluskan dengan mesin penghalus
sampai
butiran kopi bubuk dengan ukuran
Kopidiperoleh
Sangrai
tertentu
Penggilingan kopi skala luas selalu menggunakan
gerinda beroda (roller), gerinda roller ganda dengan
gerigi 2 - 4 pasang merupakan alat yang paling banyak
dipakai
4. PENGEMASAN
Dikemas dalam kemasan aluminium foil dan dipress panas.
Fungsi mempermudah pemasaran dan distribusi ke
konsumen
kemasan kopi bubuk atas dasar jenis mutu,ukuran
kemasan dan bentuk kemasan dimasukkan dan dimuat di
dalam kardus.
diberi nama perusahan, merek dagang dan label produksi
yang jelas.
Penyimpanan di dalam gudang dengan sanitasi,
penerangan dan ventilasi yang cukup.
Metodologi
Penelitian
Skema
Kerja
Pembahasan
Kopi Bubuk
Pembuatan kopi bubuk oleh petani biasanya hanya dilakukan
Pengolahan Kopi
Penyangraian (Roasting)
Roasting adalah proses penyangraian biji kopi yang
tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai dengan
perubahan kimiawi secara signifikan.
Tahap penyangraian ini adalah tahapan pembentukan
aroma dan cita rasa khas kopi dari dalam biji kopi
dengan perlakuan panas
Penyangraian (Roasting)
Tiga tahapan reaksi fisik dan kimiawi yang berjalan
secara berurutan, yaitu:
Penguapan air
Suhu 1000C
Pyrolisis
merupakan reaksi dekomposisi senyawa hidrokarbon antara lain
karbohidrat, hemiselulosa dan selulosa yang ada di dalam biji kopi
sebagai akibat dari pemanasan
Suhu diatas 1800C
Penyangraian (Roasting)
Tiga tingkatan penyangraian
Light
Suhu 193-1990C
Kadar air yang hilang 3-5%
Nilai L turun menjadi 44 45
Medium
Suhu 2040C
Kadar air yang hilang 5-8%.
Nilai L turun menjadi 38 40.
Ringan
(light)
Menengah
(medium)
Dark
213-2210C
Kadar air yang hilang 8-14%
Nilai L turun menjadi 34 35
Gelap
(Dark)
Penyangraian (Roasting)
Selama penyangraian, biji kopi mengalami perubahan
fisik dan kimiawi yang menyebabkan kehilangan berat
yang cukup signifikan
Kehilangan berat atau disebut rendemen merupakan
perbandingan berat (dalam persen) biji kopi sesudah
dan sebelum proses penyangraian.
Dalam penggunaan praktis, nilai rendemen sangat
penting untuk menghitung aliran bahan baku dan aliran
produk selama proses produksi bubuk kopi.
Penyangraian (Roasting)
Alat penyangrai terdiri dari silinder, pemanas, dan alat
penggerak atau pemutar silinder.
Cara kerja silinder dipanaskan sampai suhu 3400C
dengan 10 putaran/menit atau 3100C dengan 20
putaran/menit.
Lalu kopi dimasukkan ke dalam silinder dampai
mencapai tahap roasting point (kopi masak sangrai)
pemanasan segera dihentikan dan didinginkan.
Pencampuran
mendapatkan cita rasa dan aroma yang khas dengan
mencampur beberapa jenis bahan baku atas dasar :
jenis biji kopi berasnya (Arabika, Robusta, Exelsa, dll)
jenis proses yang digunakan (proses kering, semi-basah,
basah),
Dan asal bahan baku (ketinggian, tanah, dan agroklimat)
Pendinginan
Untuk mencegah over roasted
Selama pendinginan biji kopi diaduk secara manual agar
proses pendinginan lebih cepat dan merata.
Proses ini juga berfungsi untuk memisahkan sisa kulit
ari yang terlepas dari biji kopi saat proses sangrai
Penggilingan
Biji kopi sangrai dihaluskan dengan alat penghalus (grinder)
sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan
tertentu. Butiran kopi mempunyai luas permukaan yang sangat
besar sehingga senyawa pembentuk cita rasa dan senyawa
penyegar mudah larut ke dalam air panas.
Penggilingan
Tingkat kehalusan bubuk kopi ditentukan oleh ukuran
ayakan yang dipasang pada bagian dalam mesin
pembubuk. Makin halus ukuran ayakan di dalam silinder
pembubuk, ukuran partikel bubuk kopinya makin halus
Hasil penggilingan kopi
Coarse
Medium
Fine
Very fine
: bubuk kasar
: bubuk sedang
: bubuk halus
: bubuk amat halus
Penggilingan
Rendemen bubuk kopi adalah susut berat biji kope
selama disangrai dan dihaluskan sampai menjadi kopi
bubuk dan dinyatakan sebagai perbandingan antara
berat kopi bubuk yang diperoleh dengan berat biji kopi
beras yang diproses.
Kehilangan biji kopi selama penyangraian disebabkan
oleh penguapan senyawa yang mudah menguap
Pengemasan
untuk mempertahankan aroma dan citarasa kopi bubuk
selama transportasi, didistribusikan ke konsumen dan
selama dijajakan di toko, di pasar tradisioonal dan di
pasar swalayan. Demikian halnya selama disimpan oleh
pemakai
Pengemasan
faktor yang berpengaruh terhadap keawetan kopi bubuk
selama dikemas
Pengemasan
bahan pengemas harus mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut
Pengemasan
Selain keawetan, kemasan juga harus menarik pembeli
kopi bubuk. Rancangan gambar, warna dan tulisan
dicetak dengan jelas di permukaan kemasan agar
menarik pembeli dan tampil beda dengan produkproduk sejenis yang telah beredar di pasaran
Gambar. Pengemas vakum
Gambar. Pengemas
sachet
Pengawasan Proses
Penutup
Kesimpulan
Saran
Terima Kasih...